Pakaian adalah suatu benda kebudayaan yang sangat penting untuk hampir semua suku bangsa di dunia. Dipandang dalam sudut bahan mentahnya pakaian
dalam dikelaskan pakaian dari bahan tenun, kulit pohon, kulit binatang dan lain-lain. Teknik pembuatan bahan pakaian yang paling banyak mendapat perhatian sarjana
antropologi adalah cara-cara memintal dan menenun, cara-cara menghias kain tenun dengan teknik-teknik seperti teknik ikat, teknik celup, dsb.
Ditinjau dari sudut fungsi dan pemakaiannya : a. Pakaian semata-mata sebagai alat untuk menahan pengaruh dari sekitar alam.
b. Pakaian sebagai lambang keunggulan dan gengsi. c. Pakaian sebagai lambang di anggap suci.
d. Pakaian sebagai perhiasan badan.
7. Tempat berlindung dan perumahan
Digolongkan menurut bahan mentahnya : a. Serat, jerami, kayu, dan bamboo
b. Rumah terbuat dari kulit pohon c. Rumah terbuat dari tanah liat
d. Tenda yang dibuat dari kulit binatang Dipandang dari sudut pemakaiannya: a tandah angin b tenda atau gubuk
yang segera dapat dilepas, dibawa pindah, dan didirikan lagi c rumah untuk menetap. Dipandang dari sudut fungsi sosialnya: a rumah tempat tinggal
keluarga kecil, b rumah tempat tinggal keluarga besar, c rumah suci, d rumah pemujaan, e rumah tempat berkumpul umum, f rumah pertahanan.
8. Alat-alat transportasi
Berdasarkan fungsinya, alat-alat transportasi yang terpenting adalah sepatu, binatang, alat seret, kereta beroda, rakit, dan perahu.
G. Sistem Mata Pencarian
1. sistem mata pencarian tradisional
Perhatian para ahli antropologi terhadap berbagai macam sistem mata pencarian atau sistem ekonomi hanya terbatas pada sistem-sistem yang bersifat
tradisional saja, terutama perhatian terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistic. Berbagai sistem tersebut yaitu berburu dan meramu, beternak, bercocok tanam
di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dengan irigasi.
2. berburu dan meramu
Mata pencarian berburu hunting dan meramu gathering merupakan satu pencarian manusia yang paling tua, tetapi pada masa sekarang sebagian besar umat
manusia telah beralih ke mata pencarian lain, sehingga hanya lebih-kurang setengah juta dari 3000 juta penduduk dunia yang hidup dari berburu dan meramu.
3. beternak
Beternak secara tradisional pastoralism sebagai suatu mata pencarian pokok yang dikerjakan dengan cara besar-besaran, pada masa sekarang dilakukan oleh lebih-
kurang 7juta manusia penduduk dunia. Bangsa-bangsa peternak biasanya hidup mengembara sepanjang musim semi dan musim panas dalam suatu wilayah tertentu
yang sangat luas, mereka berkemah di jalan pada malam hari. Dalam musim dingin mereka menetap di suatu perkemahan utama atau desa utama yang tetap.
4. bercocok tanam
Cara bercocok tanam diladang a membuka sebidang tanah dengan memotong belukar, dan menebang pohon-pohon, kemudian dahan-dahan dan batang-batang yang
jatuh bertebaran dibakar setelh kering, b ladang-ladang yang di buka dengan cara itu kemudian ditanami dengan pengolahan yang minimum dan tanpa irigasi, c sesudah 2
atau 3 kali memungut hasilnya, tanah yang sudah hilang kesuburannya itu ditinggalkan, d sebuah ladang baru dibuka dengan cara yang sama, yaitu dengan menebang dan
membakar pohon-pohonnya, e setelah 10 hingga 12 rahun, mereka akan kembali lagi ke ladang pertama yang sudah tertutup dengan hutan kembali.
5. menangkap ikan
Menangkap ikan merupakan mata pencarian yang sangat tua. Manusia jaman purba yang kebetulan hidup di dekat sungai, danau, atau laut telah memanfaatkan
sumber alam yang penting itu untuk keperluan hidupnya.
6. bercocok tanam menetap dengan irigasi Bercocok tanam menetap pertama-tama timmbul di beberapa daerah yang
terletak di daerah perairan sungai-sungai besar. Ilmu antropologi juga menaruh perhatian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan bercocok tanam menetap, yaitu tanah
dan modal, tenaga kerja, teknologi masalah organisasi irigasi, pembagian air dsb, konsumsi, distribusi, dan pemasaran.
H. Organisasi Sosial 1. Unsur-unsur khusus dalam organisasi social