hanya secara terbatas dipengaruhi oleh teknologi yang berasal dari kebudayaan Eropa atau kebudayaan “Barat”
Teknologi tradisional mengenai paling sedikit delapan macam sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang dipakai oleh manusia yang hidup dalam masyarakat
kecil berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertaniam, yaitu:
1. Alat-alat produksi
Alat-alat produksi yang dimaksud di sini adalah alat-alat untuk melaksanakan suatu pekerjaan mulai dari alat sederhana seperti batu tumbuk untuk menumbuk terigu,
sampai yang agak kompleks seperti alat untuk menenun kain.
2. Alat membuat api
Alat membuat api masuk dalam alat-alat produksi. Alat membuat api yang ada yang menggunakan gesekan batu dan gesekan kayu yang diraut.
3. Senjata
Menurut fungsinya, ada senjata potong, senjata tusuk, senjata lempar, dan senjata penolak; sedangkan menurut lapangan lapangan pemakaiannya ada senjata
untuk berburu serta menangkap ikan, dan senjata untuk berkelahi dan berperang.
4. Wadah
Wadah atau alat dan tempat untuk menimbun, memuat, dan menyimpan barang container. Berbagai macam wadah juga dapat dikelaskan menurut bahan mentahnya
yaitu kayu, bamboo, kulit kayu, tempurung, serat-seratan, atau tanah liat.
5. Makanan
Makanan dapat juga kita anggap sebagai barang yang dalam ilmu antropologo dapat dibicarakan dalam teknologi dan kebudayaan fisik. Dipandang dari sudut bahan
mentahnya, yaitu sayur-mayur dan daun-daunan, buah-buahan, akar-akaran, biji- bijian, daging, susu, dan hasil susu dairy product, ikan dan sebagainya. Dari sudut
teknologi adalah cara-cara mengolah, memasak. Dan menyajikan makanan dan minuman. Dipandang dari sudut tujuan konsumsinya, makanan dapat digolongkan ke
dalam 4 golongan yaitu: a makanan dalam arti khusus food, b minuman beverage, c bumbu-bumbuan spices, dan d bahan yang dipakai untuk
kenikmatan saja seperti tembakau, madat dan sebagainya stimulants.
6. Pakaian
Pakaian adalah suatu benda kebudayaan yang sangat penting untuk hampir semua suku bangsa di dunia. Dipandang dalam sudut bahan mentahnya pakaian
dalam dikelaskan pakaian dari bahan tenun, kulit pohon, kulit binatang dan lain-lain. Teknik pembuatan bahan pakaian yang paling banyak mendapat perhatian sarjana
antropologi adalah cara-cara memintal dan menenun, cara-cara menghias kain tenun dengan teknik-teknik seperti teknik ikat, teknik celup, dsb.
Ditinjau dari sudut fungsi dan pemakaiannya : a. Pakaian semata-mata sebagai alat untuk menahan pengaruh dari sekitar alam.
b. Pakaian sebagai lambang keunggulan dan gengsi. c. Pakaian sebagai lambang di anggap suci.
d. Pakaian sebagai perhiasan badan.
7. Tempat berlindung dan perumahan