HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
3 Agustus 2013
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Choirunizar Awaludin Dyan Fahmi ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 3 Agustus 2013.
Tim Penguji,
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
, Ketua
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
, Anggota
dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
, Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis telah berhasil menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul
“Hubungan Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan
Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang”.
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
dan selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi saran, nasihat, koreksi, dan motivasi dalam proses penyelesaian karya
tulis akhir ini.
3. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS, selaku Pembimbing 2
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, nasihat,
koreksi, dan motivasi dalam proses penyelesaian karya tulis akhir ini.
v
4. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Penguji yang telah sabar menguji dan
memberikan saran yang sangat berharga demi kesempurnaan karya tulis akhir
ini.
5. Para dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.
6. Para laboran dan TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama
ini.
7. Seluruh keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang, terutama angkatan 2009 dan semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini.
Karya Tulis Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan
hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga karya tulis akhir ini ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 19 Agustus 2013
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1.
Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Mu sehingga karya tulis akhir ini
dapat terselesaikan.
2.
Mama Dra. Hj. Sutrismi dan Papa Drs. H. Choirul Anam, yang telah menjadi
“orang tua super” yang selalu mendoakan, memberi motivasi dan cinta yang
teramat besar kepada penulis selaku anak tunggalnya.
3.
Mbah Umi Kulsum, Bu Dhe Siti, dan Pak Dhe Mashari, yang telah memberi
petuah serta doa untuk kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
4.
My brother, Teddy Prawiro dan Purna Dwi Saputra, yang telah menemani
hari-hari penulis baik disaat senang maupun disaat galau serta selalu menjadi
teman diskusi yang memberi banyak masukan dan dukungan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
5.
Ayahanda dan Ibunda dari Purna Dwi Saputra, yang telah menyediakan
tempat di Kepanjen selama masa pencarian inspirasi.
6.
Sahabat-sahabatku tersayang, Aditya H, Danys A.F, Hilman L.H, Kharina F,
Ayu P.D, Gladiar P, Donna P, Rossa I, Riesha F, Kurnia Hendra W, Devid E,
Windha T.A, Ayu Shinta, personil “C-Team” (M. Afifudin, Nurizal H, S.
Candra, Dwiyanto O, Syafi’ul Ibad, Agung S.R, N. Prasetyo N, Fadhil Y,
Shalahudin, Cendykia A), dan personil “geng berbulu” (Indah K, Rachma S,
vii
Hikmatul M), yang telah memberi segala informasi tentang jadwal dosen,
tempat statistik, dan banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan semua.
7.
Mantan personil “kos-an mbah”, M. Irfan Rahmatullah, Mahardika A.N,
Heka Setyo A, Ryan P, dan Lalu Khoirunazmi, yang telah menjadi teman
terdekat penulis dalam menjalani petualangan hidup di FK UMM mulai
semester awal hingga saat ini.
8.
Mas Miftah, Pak Joko, Pak Kus, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak Fat, Pak
Yono, Bu Rom, Mas Didit, Bu Endang, dan Mas Faisal, yang telah memberi
bantuan dan dukungan selama ini.
9.
Seluruh staf bagian umum, rekam medik, dan unit hemodialisa RSUD
Kabupaten Jombang, yang telah membantu selama proses penelitian.
10. Seluruh teman-teman FK UMM angkatan 2009/2010 lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan semangat yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan semua, terima kasih atas
bantuannya selama ini.
viii
ABSTRAK
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. Hubungan Peningkatan Kadar BUN
dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien
Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang. Karya Tulis Akhir,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:
(1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes.,
Sp.B., FINACS
Latar Belakang: Gangguan fungsi kognitif dapat disebabkan karena peningkatan
kadar BUN dan kreatinin plasma. Peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
merupakan akibat dari penurunan fungsi ginjal yang sering terjadi pada pasien
diabetes melitus.
Tujuan: Mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang.
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang
digunakan adalah pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang bulan
Januari 2011-Desember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian
dilakukan pengambilan data tambahan dengan tes MMSE. Analisis data
menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linier berganda.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Hasil uji korelasi pearson, baik antara BUN dan
MMSE maupun kreatinin plasma dan MMSE, diperoleh hubungan yang
signifikan (0,003 < 0,050 dan 0,013 < 0,050). Uji korelasi antara BUN dan
MMSE didapatkan kekuatan korelasi sedang (|r| = 0,455), sedangkan uji korelasi
antara kreatinin plasma dan MMSE didapatkan kekuatan korelasi lemah (|r| =
0,377). Kedua uji korelasi ini didapatkan arah korelasi yang negatif. Dari uji
regresi linier berganda diperoleh R2 sebesar 0,416 yang menyatakan bahwa BUN
dan kreatinin plasma berpengaruh terhadap MMSE sebesar 41,6%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang..
Kata Kunci: Peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma, pasien diabetes
melitus, gangguan fungsi kognitif.
ix
ABSTRACT
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. The Relationships Increased Levels
of BUN and Creatinine Plasma with Impaired Cognitive Function on
diabetes melitus Patients at Jombang District Hospital. Final Assignment,
Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr.
Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B.,
FINACS
Background: Impaired cognitive function could caused by increased levels of
BUN and creatinine plasma. Increased levels of BUN and creatinine plasma
caused by decreasing kidney function that often occur on diabetes melitus patient.
Objective: To know the relationships increased levels of BUN and creatinine
plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang
district hospital.
Method: Observational analytic with cross sectional approach. Sample was
diabetes melitus patient at Jombang District Hospital from January 2011 –
December 2012 that was fulfilled in inclusion criteria, and carried out removal
data by MMSE test. This analysis used pearson correlation and multiple
regression linier tests.
Research Results and Discussion: Pearson correlation’s result, between BUN
and MMSE, then between kreatinin plasma and MMSE, obtained significance
correlation (0,003 < 0,050 and 0,013 < 0,050). Correlation test between BUN and
MMSE obtained medium correlation (|r| = 0,455), while correlation test between
kreatinin plasma an MMSE obtained weak correlation (|r| = 0,377). Both
correlation tests were obtained negative correlation. From multiple regression
linier test, R2 got 0,416 showed that BUN and kreatinin plasma was influence
MMSE 41,6%.
Conclusion: There was relationships increased levels of BUN and creatinine
plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang
District Hospital.
Key Words: increased levels of BUN and creatinine plasma, diabetes melitus
patient, impaired cognitive function.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGUJIAN
iv
KATA PENGANTAR
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.3.1 Tujuan Umum
3
1.3.2 Tujuan Khusus
3
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.4.1 Manfaat Akademik
3
xi
1.4.2 Manfaat Klinis
3
1.4.3 Manfaat Masyarakat
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1 Diabetes Melitus
5
2.1.1 Definisi
5
2.1.2 Klasifikasi
5
2.1.3 Patogenesis
6
2.1.4 Manifestasi Klinis
8
2.1.5 Diagnosis
10
2.1.6 Komplikasi
11
2.2 BUN dan Kreatinin Plasma
12
2.2.1 BUN
12
2.2.2 Kreatinin Plasma
13
2.3 Gangguan Fungsi Kognitif
13
2.3.1 Definisi
13
2.3.2 Aspek-Aspek Kognitif
14
2.3.3 Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif
17
2.3.4 MMSE
18
2.4 Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Peningkatan Kadar BUN
dan Kreatinin Plasma
22
2.5 Pengaruh Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma
Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
23
25
25
xii
3.2 Hipotesis
26
BAB 4 METODE PENELITIAN
27
4.1 Jenis Penelitian
27
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
27
4.3 Populasi dan Sampel
27
4.3.1 Populasi
27
4.3.2 Sampel
27
4.3.3 Teknik Sampling
28
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
28
4.4.1 Kriteria Inklusi
28
4.4.2 Kriteria Eksklusi
29
4.5 Variabel Penelitian
29
4.5.1 Variabel Bebas
29
4.5.2 Variabel Tergantung
29
4.6 Definisi Operasional
29
4.7 Instrumen Penelitian
30
4.8 Prosedur Penelitian
31
4.8.1 Kerangka Operasional
31
4.8.2 Prosedur Pengumpulan Data
31
4.9 Analisis Data
31
BAB 5 HASIL PENELITIAN
33
5.1 Gambaran Umum
33
5.2 Analisis Data
34
BAB 6 PEMBAHASAN
36
xiii
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
40
7.1 Kesimpulan
40
7.2 Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
42
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus
5
Tabel 2.2 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
10
Tabel 2.3 Konsentrasi Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan
Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus
10
Tabel 2.4 Pemeriksaan MMSE
21
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel
33
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Sampel
33
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Skor MMSE Sampel
33
Tabel 5.4 Tabel Deskriptif BUN, Kreatinin Plasma, dan MMSE
34
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
25
Gambar 4.1 Alur Penelitian
31
xvi
DAFTAR SINGKATAN
AAMI
: Age Associated Memory Impairment
ADA
: American Diabetes Association
BSF
: Benign Senescent Forgetfulness
BUN
: Blood Urea Nitrogen
CDT
: Clock Drawing Test
CHF
: Congestive Heart Failure
HHNK
: Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik
KAD
: Ketoasidosis Diabetik
LFG
: Laju Filtrasi Glomerular
MCI
: Mild Cognitive Impairment
MMSE
: Mini Mental State Examination
PERDOSSI : Persatuan Dokter Saraf Indonesia
TNF-α
: Tumor Necrosis Factor Alpha
TTGO
: Tes Toleransi Glukosa Oral
WHO
: World Health Organization
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Ikut dalam Penelitian
46
Lampiran 2 Panduan Wawancara
47
Lampiran 3 Mini Mental State Examination
48
Lampiran 4 Hasil Penelitian
49
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Laboratorium Faal Ginjal (BUN dan Kreatinin
Plasma) dan tes MMSE
50
Lampiran 6 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3066/
415.44/2013 Perihal Ijin Penelitian Atas Nama Choirunizar
Awaludin Dyan F
51
Lampiran 7 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3067/
415.44/2013 Perihal Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Atas Nama Choirunizar Awaludin Dyan F `
52
Lampiran 8 Kartu Konsultasi Tugas Akhir
53
Lampiran 9 Foto Dokumentasi
54
xviii
DAFTAR PUSTAKA
ADA, 2010, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, Diabetes Care,
33, 62-69, [Online], (Download 2 Maret 2013), Available from:
http://care.diabetesjournals.org/content/33/Supplement_1/S62.full.pdf.
Bosma H, van Boxtel MPJ, Ponds RWH, et al, 2003, Education and Age-Related
Cognitive Decline the Contribution of Mental Workload, Educational
Gerontology, 29, 165-173, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available
from:
http://arno.unimaas.nl/show.cgi?fid=8914.
Bostrom N, Sandberg A, 2009, Cognitive Enhancement: Methods, Ethics,
Regulatory Challenges, Science and Engineering Ethics, 15, 311-341,
[Online], (Download 22 Maret 2013), Available from:
http://www.nickbostrom.com/cognitive.pdf.
Cavallerano J (Ed.), 2009, Optometric Clinical Practice Guideline: Care of the
Patient with Diabetes Mellitus (3 ed., p. 3), St. Louis: Lindbergh Blvd.
Corwin EJ, 2009, Buku Saku Patofisiologi (3 ed., p. 261), Jakarta: EGC.
Crum RM, Anthony JC, Bassett SS, et al, 2006, Population-Based Norms for the
Mini-Mental State Examination by Age and Educational Level, The
Journal of the American Medical Association, 269(18), 2386-2391,
[Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://jama.ama-assn.org/content/269/18/2386.full.pdf+html.
Dahlan MS, 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan (2 ed., p. 74), Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan P, 1999, Pemeriksaan Neuropsikologi pada Demensia, Berkala Neuro
Sains, I(1), 17-22.
DEPKES, 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
263/Menkes/SK/II/2010: Pedoman Rehabilitasi Kognitif, Jakarta.
Elias MF, Elias PK, Seliger SL, et al, 2009, Chronic Kidney Disease, Creatinine,
and Cognitive Functioning, Nephrology Dialysis Transplantation, 24,
2446-2452, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.ndt.oxfordjournals.org/content/24/8/2446.full.pdf+html.
Ginsberg L, 2007, Lecture Notes: Neurology (8 ed., p. 124), Jakarta: Erlangga.
xix
Goldman HH, 2000, Review of General Psychiatry (5 ed., pp. 103-105), United
States of America: McGraw-Hill.
Guyton AC, Hall JE, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed., pp. 324-335),
Jakarta: EGC.
Hailpern SM, Melamed ML, Cohen HW, et al, 2007, Moderate Chronic Kidney
Disease and Cognitive Function in Adults 20 to 59 Years of Age: Third
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III),
Journal of the American Society of Nephrology, 18, 2205-2213, [Online],
(Download
ebruari 2013), Available from:
http://jasn.asnjournals.org/content/18/7/2205.full.pdf.
Hartono B, 2002, Konsep dan Pendekatan Masalah Kognitif Pada Usia Lanjut:
Terfokus Pada Deteksi Dini, Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIX
(pp. 91-92), Semarang: UNDIP.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, 2010, Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis (Vol. 1, p. 151), Tangerang: Binarupa Aksara.
Kee JL, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik (6 ed., pp. 89151), Jakarta: EGC.
Khani J, 2005, How Genomic Analysis is Changing the Theory of Stress and
Aging, Genomic and Medicine, [Online], (Download 10 Juli 2013),
Available from:
http://biochem118.stanford.edu/Projects/2008%20Autumn/Josh.pdf.
Kusumoputro S, Sasanto, Setiabudi T, et al, 2003, Konsensus Nasional
Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia
Lainnya (p. 44), Jakarta: Asosiasi Alzheimer Indonesia.
Lubis HR, 2009, Penyakit Ginjal Diabetik, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. II, pp.
980-981), Jakarta: FK UI.
Lumbantobing S, 2006, Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia (4 ed., p.
26), Jakarta: FK UI
Millan JC, Tubio J, Pita S, et al, 2009, Prevalence of Cognitive Impairment:
Effects of Level of Education, Age, Sex, and Associated Factors,
Dementia and Geriatric Cognitive Disorders, 28, 455-460, [Online],
(Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.ageing.ox.ac.uk/system/files/cog.pdf.
Nehlig A, 2010, Is Caffeine a Cognitive Enhancer? Journal of Alzheimer’s
Disease, 20, 85-94, [Online], (Download
Maret 2013), Available from:
http://iospress.metapress.com/content/lw1630245745v088/fulltext.pdf.
xx
Nishiwaki Y, Breeze E, Smeeth L, et al, 2004, Validity of the Clock-Drawing Test
as a Screening Tool for Cognitive Impairment in the Elderly, American
Journal of Epidemiology, 160(8), 797-807, [Online], ( ownload
ebruari 2013), Available from:
http://aje.oxfordjournals.org/content/160/8/797.full.pdf.
Pezzotti P, Scalmana S, Mastromattei A, et al, 2008, The Accuracy of the
MMSE in Detecting Cognitive Impairment When Administered by
General Practitioners: A Prospective Observational Study, BMC Family
Practice, 9(29), 1471-2296, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available
from:
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2296-9-29.pdf.
Powers AC, 2008, Diabetes Mellitus, In A.S. Fauci, D.L. Kasper, D.L. Longo, et
al. (Eds.), Harrison’s Principles of Internal Medicine (17 ed., Vol. II, pp.
2279-2288), United States of America: McGraw-Hill.
Purnamasari D, 2009, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus, In A.W.
Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam (V ed., Vol. III, pp. 1880-1882), Jakarta: FK UI.
Rochmah W, Harimurti K, 2009, Demensia, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. I, p. 837),
Jakarta: FK UI.
Rovner B, Folstein M, 1987, Mini Mental State Exam in Clinical Practice,
Hospital Practice, 22(1A), 99, 103, 106, 110.
Schteingart DE, 2005, Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus, In
S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan ProsesProses Penyakit (6 ed., Vol. 2, pp. 1260-1268), Jakarta: EGC.
Seeman TE, Huang MH, Bretsky P, et al, 2005, Education and APOE-e4 in
Longitudinal Cognitive Decline: MacArthur Studies of Successful Aging,
Psychological Sciences, 60B(2), 74-83, [Online], (Download 10 Juli
2013), Available from:
http://www.colorado.edu/ibs/cupc/short_courses/biodemography/readings/
crimmins_readings/EducationAPOE4.pdf.
Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D, 2002, Gagal Ginjal Kronik, In H. Alatas,
T. Tambunan, P. Trihono, et al. (Eds.), Buku Ajar Nefrologi Anak (2 ed., p.
126), Jakarta: FK UI.
Silbernagl S, Lang F, 2006, Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi (pp. 300-349),
Jakarta: EGC.
Sloane E, 2003, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula (p. 23), Jakarta: EGC.
xxi
Solso RL, Maclin OH, Maclin MK, 2008, Psikologi Kognitif (8 ed., p. 76),
Jakarta: Erlangga.
Tamura MK, Larive B, Unruh ML, et al, 2010, Prevalence and Corrrelates of
Cognitive Impairment in Hemodialysis Patients: The Frequent
Hemodialysis Network Trials, Journal of the American Society of
Nephrology, 5, 1429-1438, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available
from:
http://cjasn.asnjournals.org/content/5/8/1429.full.pdf+html.
Waspadji S, 2009, Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya,
Diagnosis dan Strategi Pengelolaan, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. III, p.
1926), Jakarta: FK UI.
Weuve J, Kang JH, Manson JA, et al, 2004, Physical Activity, Including Walking,
and Cognitive Function in Older Women, Journal of the American
Medical Association, 292, 1454-1461, [Online], (Download 10 Juli 2013),
Available from:
http://jama.jamanetwork.com/data/Journals/JAMA/4945/JOC41327.pdf.
Wild S, Roglic G, Green A, et al, 2004, Global Prevalence of Diabetes: Estimates
For the Year 2000 and Projections For 2030, Diabetes Care, 27, 10471053, [Online], ( ownload
ebruari 2013), Available from:
http://www.who.int/diabetes/facts/en/diabcare0504.pdf.
Wilson LM, 2005, Gagal Ginjal Kronik, In S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.),
Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6 ed., Vol. 2,
pp. 913-942), Jakarta: EGC.
Wilson LM, 2005, Prosedur Diagnostik pada Penyakit Ginjal, In S.A. Price, L.M.
Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6
ed., Vol. 2, p. 900), Jakarta: EGC.
Wong TP, 2002, Aging of the Cerebral Cortex, McGill Journal of Medicine, 6,
104-113, [Online], (Download 26 Juni 2013), Available from:
http://www.medicine.mcgill.ca/mjm/v06n02/page%20104-113.pdf.
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau peningkatan
resistensi insulin (Cavallerano, 2009). Prevalensi diabetes melitus di dunia
mengalami peningkatan yang cukup besar. Data statistik organisasi kesehatan
dunia (WHO) pada tahun 2000 menunjukkan jumlah penderita diabetes melitus di
dunia sekitar 171 juta dan diprediksikan akan mencapai 366 juta jiwa tahun 2030.
Sedangkan di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 diperkirakan menjadi 21,3
juta pada tahun 2030 (Wild et al., 2004).
Jika dibiarkan tidak dikelola dengan baik, diabetes melitus akan
menyebabkan berbagai komplikasi kronik, salah satunya adalah komplikasi
mikroangiopati. Komplikasi ini dapat menyerang ginjal dan memicu terjadinya
glomerulosklerosis (Waspadji, 2009). Keadaan tersebut bisa semakin memburuk
dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Hal ini biasanya terkait
dengan memburuknya kendali metabolik (Lubis, 2006).
Diperkirakan sekitar 40% dari pasien diabetes melitus terdapat keterlibatan
ginjal dan 20-25% diantaranya akan mengalami penurunan fungsi ginjal dalam
waktu ± 15 tahun setelah awitan diabetes melitus (Wilson, 2005). Apabila terjadi
penurunan fungsi ginjal maka produk-produk sisa metabolisme yang tidak
diperlukan lagi oleh tubuh akan gagal untuk dibuang, sehingga terjadi
1
2
peningkatan konsentrasi didalam plasma. Produk-produk ini meliputi urea dan
kreatinin (Guyton & Hall, 2007).
Beberapa sumber menyebutkan bahwa peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma berperan terhadap gangguan pada otak, salah satunya yaitu gangguan
fungsi kognitif (Hailpern et al., 2007; Sekarwana et al., 2002). Hal ini dikaitkan
dengan degenerasi neuron akibat intoksikasi dari BUN dan kreatinin yang
mengalami peningkatan konsentrasi di sirkulasi darah otak (Silbernagl & Lang,
2006).
Ganguan fungsi kognitif adalah menurunnya kemampuan atensi, memori,
pertimbangan, berfikir abstrak, pemecahan masalah, dan fungsi eksekutif
(Lumbantobing, 2006). Gangguan fungsi kognitif menjadi masalah yang sedang
dihadapi oleh negara-negara maju dan mulai muncul di negara-negara
berkembang seperti Indonesia (Rochmah & Harimurti, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, melihat tingginya risiko terjadinya komplikasi
diabetes melitus yang mengarah ke ginjal serta dampaknya berupa peningkatan
kadar BUN dan kreatinin plasma yang bisa menyebabkan gangguan pada otak,
maka penulis ingin meneliti hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma dengan salah satu gangguan pada otak yaitu gangguan fungsi kognitif
yang terfokus pada pasien diabetes melitus.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan
gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten
Jombang?
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di
RSUD Kabupaten Jombang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang.
2. Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus yang mengalami
peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma di RSUD Kabupaten
Jombang.
3. Untuk mengetahui frekuensi masing-masing derajat fungsi kognitif
(normal, gangguan ringan, dan gangguan berat) pada pasien diabetes
melitus yang mengalami peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
di RSUD Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan
komplikasi diabetes melitus yang mengarah ke ginjal.
1.4.2 Manfaat Klinis
Untuk mengurangi terjadinya kasus gangguan fungsi kognitif yang
berkaitan dengan usaha pencegahan komplikasi diabetes melitus yang
mengarah ke ginjal.
4
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya dari
komplikasi diabetes melitus, sehingga diharapkan mampu meningkatkan
motivasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
HASIL PENELITIAN
HUBUNGAN PENINGKATAN KADAR BUN DAN KREATININ PLASMA
DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI RSUD KABUPATEN JOMBANG
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
CHOIRUNIZAR AWALUDIN DYAN FAHMI
09020108
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
3 Agustus 2013
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
Pembimbing II
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes
iii
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Choirunizar Awaludin Dyan Fahmi ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 3 Agustus 2013.
Tim Penguji,
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD
, Ketua
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS
, Anggota
dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
, Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmatNya, penulis telah berhasil menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul
“Hubungan Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan
Fungsi Kognitif pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang”.
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
dan selaku Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
memberi saran, nasihat, koreksi, dan motivasi dalam proses penyelesaian karya
tulis akhir ini.
3. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS, selaku Pembimbing 2
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, nasihat,
koreksi, dan motivasi dalam proses penyelesaian karya tulis akhir ini.
v
4. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Penguji yang telah sabar menguji dan
memberikan saran yang sangat berharga demi kesempurnaan karya tulis akhir
ini.
5. Para dosen pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.
6. Para laboran dan TU Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
yang telah memberikan kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama
ini.
7. Seluruh keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang, terutama angkatan 2009 dan semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini.
Karya Tulis Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan
hati, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga karya tulis akhir ini ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 19 Agustus 2013
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1.
Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Mu sehingga karya tulis akhir ini
dapat terselesaikan.
2.
Mama Dra. Hj. Sutrismi dan Papa Drs. H. Choirul Anam, yang telah menjadi
“orang tua super” yang selalu mendoakan, memberi motivasi dan cinta yang
teramat besar kepada penulis selaku anak tunggalnya.
3.
Mbah Umi Kulsum, Bu Dhe Siti, dan Pak Dhe Mashari, yang telah memberi
petuah serta doa untuk kelancaran proses pembuatan skripsi ini.
4.
My brother, Teddy Prawiro dan Purna Dwi Saputra, yang telah menemani
hari-hari penulis baik disaat senang maupun disaat galau serta selalu menjadi
teman diskusi yang memberi banyak masukan dan dukungan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
5.
Ayahanda dan Ibunda dari Purna Dwi Saputra, yang telah menyediakan
tempat di Kepanjen selama masa pencarian inspirasi.
6.
Sahabat-sahabatku tersayang, Aditya H, Danys A.F, Hilman L.H, Kharina F,
Ayu P.D, Gladiar P, Donna P, Rossa I, Riesha F, Kurnia Hendra W, Devid E,
Windha T.A, Ayu Shinta, personil “C-Team” (M. Afifudin, Nurizal H, S.
Candra, Dwiyanto O, Syafi’ul Ibad, Agung S.R, N. Prasetyo N, Fadhil Y,
Shalahudin, Cendykia A), dan personil “geng berbulu” (Indah K, Rachma S,
vii
Hikmatul M), yang telah memberi segala informasi tentang jadwal dosen,
tempat statistik, dan banyak lagi yang tidak mungkin penulis sebutkan semua.
7.
Mantan personil “kos-an mbah”, M. Irfan Rahmatullah, Mahardika A.N,
Heka Setyo A, Ryan P, dan Lalu Khoirunazmi, yang telah menjadi teman
terdekat penulis dalam menjalani petualangan hidup di FK UMM mulai
semester awal hingga saat ini.
8.
Mas Miftah, Pak Joko, Pak Kus, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak Fat, Pak
Yono, Bu Rom, Mas Didit, Bu Endang, dan Mas Faisal, yang telah memberi
bantuan dan dukungan selama ini.
9.
Seluruh staf bagian umum, rekam medik, dan unit hemodialisa RSUD
Kabupaten Jombang, yang telah membantu selama proses penelitian.
10. Seluruh teman-teman FK UMM angkatan 2009/2010 lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan semangat yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan semua, terima kasih atas
bantuannya selama ini.
viii
ABSTRAK
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. Hubungan Peningkatan Kadar BUN
dan Kreatinin Plasma dengan Gangguan Fungsi Kognitif pada Pasien
Diabetes Melitus di RSUD Kabupaten Jombang. Karya Tulis Akhir,
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:
(1) dr. Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes.,
Sp.B., FINACS
Latar Belakang: Gangguan fungsi kognitif dapat disebabkan karena peningkatan
kadar BUN dan kreatinin plasma. Peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
merupakan akibat dari penurunan fungsi ginjal yang sering terjadi pada pasien
diabetes melitus.
Tujuan: Mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang.
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang
digunakan adalah pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten Jombang bulan
Januari 2011-Desember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian
dilakukan pengambilan data tambahan dengan tes MMSE. Analisis data
menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linier berganda.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Hasil uji korelasi pearson, baik antara BUN dan
MMSE maupun kreatinin plasma dan MMSE, diperoleh hubungan yang
signifikan (0,003 < 0,050 dan 0,013 < 0,050). Uji korelasi antara BUN dan
MMSE didapatkan kekuatan korelasi sedang (|r| = 0,455), sedangkan uji korelasi
antara kreatinin plasma dan MMSE didapatkan kekuatan korelasi lemah (|r| =
0,377). Kedua uji korelasi ini didapatkan arah korelasi yang negatif. Dari uji
regresi linier berganda diperoleh R2 sebesar 0,416 yang menyatakan bahwa BUN
dan kreatinin plasma berpengaruh terhadap MMSE sebesar 41,6%.
Kesimpulan: Terdapat hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang..
Kata Kunci: Peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma, pasien diabetes
melitus, gangguan fungsi kognitif.
ix
ABSTRACT
Fahmi, Choirunizar Awaluddin Dyan. 2013. The Relationships Increased Levels
of BUN and Creatinine Plasma with Impaired Cognitive Function on
diabetes melitus Patients at Jombang District Hospital. Final Assignment,
Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr.
Meddy Setiawan, Sp.PD (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B.,
FINACS
Background: Impaired cognitive function could caused by increased levels of
BUN and creatinine plasma. Increased levels of BUN and creatinine plasma
caused by decreasing kidney function that often occur on diabetes melitus patient.
Objective: To know the relationships increased levels of BUN and creatinine
plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang
district hospital.
Method: Observational analytic with cross sectional approach. Sample was
diabetes melitus patient at Jombang District Hospital from January 2011 –
December 2012 that was fulfilled in inclusion criteria, and carried out removal
data by MMSE test. This analysis used pearson correlation and multiple
regression linier tests.
Research Results and Discussion: Pearson correlation’s result, between BUN
and MMSE, then between kreatinin plasma and MMSE, obtained significance
correlation (0,003 < 0,050 and 0,013 < 0,050). Correlation test between BUN and
MMSE obtained medium correlation (|r| = 0,455), while correlation test between
kreatinin plasma an MMSE obtained weak correlation (|r| = 0,377). Both
correlation tests were obtained negative correlation. From multiple regression
linier test, R2 got 0,416 showed that BUN and kreatinin plasma was influence
MMSE 41,6%.
Conclusion: There was relationships increased levels of BUN and creatinine
plasma with impaired cognitive function on diabetes melitus patients at Jombang
District Hospital.
Key Words: increased levels of BUN and creatinine plasma, diabetes melitus
patient, impaired cognitive function.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGUJIAN
iv
KATA PENGANTAR
v
UCAPAN TERIMA KASIH
vii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
2
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.3.1 Tujuan Umum
3
1.3.2 Tujuan Khusus
3
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.4.1 Manfaat Akademik
3
xi
1.4.2 Manfaat Klinis
3
1.4.3 Manfaat Masyarakat
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1 Diabetes Melitus
5
2.1.1 Definisi
5
2.1.2 Klasifikasi
5
2.1.3 Patogenesis
6
2.1.4 Manifestasi Klinis
8
2.1.5 Diagnosis
10
2.1.6 Komplikasi
11
2.2 BUN dan Kreatinin Plasma
12
2.2.1 BUN
12
2.2.2 Kreatinin Plasma
13
2.3 Gangguan Fungsi Kognitif
13
2.3.1 Definisi
13
2.3.2 Aspek-Aspek Kognitif
14
2.3.3 Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif
17
2.3.4 MMSE
18
2.4 Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Peningkatan Kadar BUN
dan Kreatinin Plasma
22
2.5 Pengaruh Peningkatan Kadar BUN dan Kreatinin Plasma
Terhadap Gangguan Fungsi Kognitif
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
23
25
25
xii
3.2 Hipotesis
26
BAB 4 METODE PENELITIAN
27
4.1 Jenis Penelitian
27
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
27
4.3 Populasi dan Sampel
27
4.3.1 Populasi
27
4.3.2 Sampel
27
4.3.3 Teknik Sampling
28
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
28
4.4.1 Kriteria Inklusi
28
4.4.2 Kriteria Eksklusi
29
4.5 Variabel Penelitian
29
4.5.1 Variabel Bebas
29
4.5.2 Variabel Tergantung
29
4.6 Definisi Operasional
29
4.7 Instrumen Penelitian
30
4.8 Prosedur Penelitian
31
4.8.1 Kerangka Operasional
31
4.8.2 Prosedur Pengumpulan Data
31
4.9 Analisis Data
31
BAB 5 HASIL PENELITIAN
33
5.1 Gambaran Umum
33
5.2 Analisis Data
34
BAB 6 PEMBAHASAN
36
xiii
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
40
7.1 Kesimpulan
40
7.2 Saran
40
DAFTAR PUSTAKA
42
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi Diabetes Melitus
5
Tabel 2.2 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus
10
Tabel 2.3 Konsentrasi Glukosa Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan
Penyaring dan Diagnosis Diabetes Melitus
10
Tabel 2.4 Pemeriksaan MMSE
21
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel
33
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Sampel
33
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Skor MMSE Sampel
33
Tabel 5.4 Tabel Deskriptif BUN, Kreatinin Plasma, dan MMSE
34
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
25
Gambar 4.1 Alur Penelitian
31
xvi
DAFTAR SINGKATAN
AAMI
: Age Associated Memory Impairment
ADA
: American Diabetes Association
BSF
: Benign Senescent Forgetfulness
BUN
: Blood Urea Nitrogen
CDT
: Clock Drawing Test
CHF
: Congestive Heart Failure
HHNK
: Hiperosmolar Hiperglikemik Non Ketotik
KAD
: Ketoasidosis Diabetik
LFG
: Laju Filtrasi Glomerular
MCI
: Mild Cognitive Impairment
MMSE
: Mini Mental State Examination
PERDOSSI : Persatuan Dokter Saraf Indonesia
TNF-α
: Tumor Necrosis Factor Alpha
TTGO
: Tes Toleransi Glukosa Oral
WHO
: World Health Organization
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Ikut dalam Penelitian
46
Lampiran 2 Panduan Wawancara
47
Lampiran 3 Mini Mental State Examination
48
Lampiran 4 Hasil Penelitian
49
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Laboratorium Faal Ginjal (BUN dan Kreatinin
Plasma) dan tes MMSE
50
Lampiran 6 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3066/
415.44/2013 Perihal Ijin Penelitian Atas Nama Choirunizar
Awaludin Dyan F
51
Lampiran 7 Surat Direktur RSUD Kabupaten Jombang No. 072/3067/
415.44/2013 Perihal Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Atas Nama Choirunizar Awaludin Dyan F `
52
Lampiran 8 Kartu Konsultasi Tugas Akhir
53
Lampiran 9 Foto Dokumentasi
54
xviii
DAFTAR PUSTAKA
ADA, 2010, Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus, Diabetes Care,
33, 62-69, [Online], (Download 2 Maret 2013), Available from:
http://care.diabetesjournals.org/content/33/Supplement_1/S62.full.pdf.
Bosma H, van Boxtel MPJ, Ponds RWH, et al, 2003, Education and Age-Related
Cognitive Decline the Contribution of Mental Workload, Educational
Gerontology, 29, 165-173, [Online], (Download 10 Juli 2013), Available
from:
http://arno.unimaas.nl/show.cgi?fid=8914.
Bostrom N, Sandberg A, 2009, Cognitive Enhancement: Methods, Ethics,
Regulatory Challenges, Science and Engineering Ethics, 15, 311-341,
[Online], (Download 22 Maret 2013), Available from:
http://www.nickbostrom.com/cognitive.pdf.
Cavallerano J (Ed.), 2009, Optometric Clinical Practice Guideline: Care of the
Patient with Diabetes Mellitus (3 ed., p. 3), St. Louis: Lindbergh Blvd.
Corwin EJ, 2009, Buku Saku Patofisiologi (3 ed., p. 261), Jakarta: EGC.
Crum RM, Anthony JC, Bassett SS, et al, 2006, Population-Based Norms for the
Mini-Mental State Examination by Age and Educational Level, The
Journal of the American Medical Association, 269(18), 2386-2391,
[Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://jama.ama-assn.org/content/269/18/2386.full.pdf+html.
Dahlan MS, 2009, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan (2 ed., p. 74), Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan P, 1999, Pemeriksaan Neuropsikologi pada Demensia, Berkala Neuro
Sains, I(1), 17-22.
DEPKES, 2010, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
263/Menkes/SK/II/2010: Pedoman Rehabilitasi Kognitif, Jakarta.
Elias MF, Elias PK, Seliger SL, et al, 2009, Chronic Kidney Disease, Creatinine,
and Cognitive Functioning, Nephrology Dialysis Transplantation, 24,
2446-2452, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.ndt.oxfordjournals.org/content/24/8/2446.full.pdf+html.
Ginsberg L, 2007, Lecture Notes: Neurology (8 ed., p. 124), Jakarta: Erlangga.
xix
Goldman HH, 2000, Review of General Psychiatry (5 ed., pp. 103-105), United
States of America: McGraw-Hill.
Guyton AC, Hall JE, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed., pp. 324-335),
Jakarta: EGC.
Hailpern SM, Melamed ML, Cohen HW, et al, 2007, Moderate Chronic Kidney
Disease and Cognitive Function in Adults 20 to 59 Years of Age: Third
National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES III),
Journal of the American Society of Nephrology, 18, 2205-2213, [Online],
(Download
ebruari 2013), Available from:
http://jasn.asnjournals.org/content/18/7/2205.full.pdf.
Hartono B, 2002, Konsep dan Pendekatan Masalah Kognitif Pada Usia Lanjut:
Terfokus Pada Deteksi Dini, Temu Regional Neurologi Jateng-DIY ke XIX
(pp. 91-92), Semarang: UNDIP.
Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA, 2010, Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis (Vol. 1, p. 151), Tangerang: Binarupa Aksara.
Kee JL, 2007, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik (6 ed., pp. 89151), Jakarta: EGC.
Khani J, 2005, How Genomic Analysis is Changing the Theory of Stress and
Aging, Genomic and Medicine, [Online], (Download 10 Juli 2013),
Available from:
http://biochem118.stanford.edu/Projects/2008%20Autumn/Josh.pdf.
Kusumoputro S, Sasanto, Setiabudi T, et al, 2003, Konsensus Nasional
Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia
Lainnya (p. 44), Jakarta: Asosiasi Alzheimer Indonesia.
Lubis HR, 2009, Penyakit Ginjal Diabetik, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. II, pp.
980-981), Jakarta: FK UI.
Lumbantobing S, 2006, Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia (4 ed., p.
26), Jakarta: FK UI
Millan JC, Tubio J, Pita S, et al, 2009, Prevalence of Cognitive Impairment:
Effects of Level of Education, Age, Sex, and Associated Factors,
Dementia and Geriatric Cognitive Disorders, 28, 455-460, [Online],
(Download 9 Juli 2013), Available from:
http://www.ageing.ox.ac.uk/system/files/cog.pdf.
Nehlig A, 2010, Is Caffeine a Cognitive Enhancer? Journal of Alzheimer’s
Disease, 20, 85-94, [Online], (Download
Maret 2013), Available from:
http://iospress.metapress.com/content/lw1630245745v088/fulltext.pdf.
xx
Nishiwaki Y, Breeze E, Smeeth L, et al, 2004, Validity of the Clock-Drawing Test
as a Screening Tool for Cognitive Impairment in the Elderly, American
Journal of Epidemiology, 160(8), 797-807, [Online], ( ownload
ebruari 2013), Available from:
http://aje.oxfordjournals.org/content/160/8/797.full.pdf.
Pezzotti P, Scalmana S, Mastromattei A, et al, 2008, The Accuracy of the
MMSE in Detecting Cognitive Impairment When Administered by
General Practitioners: A Prospective Observational Study, BMC Family
Practice, 9(29), 1471-2296, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available
from:
http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1471-2296-9-29.pdf.
Powers AC, 2008, Diabetes Mellitus, In A.S. Fauci, D.L. Kasper, D.L. Longo, et
al. (Eds.), Harrison’s Principles of Internal Medicine (17 ed., Vol. II, pp.
2279-2288), United States of America: McGraw-Hill.
Purnamasari D, 2009, Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus, In A.W.
Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam (V ed., Vol. III, pp. 1880-1882), Jakarta: FK UI.
Rochmah W, Harimurti K, 2009, Demensia, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. I, p. 837),
Jakarta: FK UI.
Rovner B, Folstein M, 1987, Mini Mental State Exam in Clinical Practice,
Hospital Practice, 22(1A), 99, 103, 106, 110.
Schteingart DE, 2005, Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes Melitus, In
S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan ProsesProses Penyakit (6 ed., Vol. 2, pp. 1260-1268), Jakarta: EGC.
Seeman TE, Huang MH, Bretsky P, et al, 2005, Education and APOE-e4 in
Longitudinal Cognitive Decline: MacArthur Studies of Successful Aging,
Psychological Sciences, 60B(2), 74-83, [Online], (Download 10 Juli
2013), Available from:
http://www.colorado.edu/ibs/cupc/short_courses/biodemography/readings/
crimmins_readings/EducationAPOE4.pdf.
Sekarwana N, Rachmadi D, Hilmanto D, 2002, Gagal Ginjal Kronik, In H. Alatas,
T. Tambunan, P. Trihono, et al. (Eds.), Buku Ajar Nefrologi Anak (2 ed., p.
126), Jakarta: FK UI.
Silbernagl S, Lang F, 2006, Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi (pp. 300-349),
Jakarta: EGC.
Sloane E, 2003, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula (p. 23), Jakarta: EGC.
xxi
Solso RL, Maclin OH, Maclin MK, 2008, Psikologi Kognitif (8 ed., p. 76),
Jakarta: Erlangga.
Tamura MK, Larive B, Unruh ML, et al, 2010, Prevalence and Corrrelates of
Cognitive Impairment in Hemodialysis Patients: The Frequent
Hemodialysis Network Trials, Journal of the American Society of
Nephrology, 5, 1429-1438, [Online], (Download 9 Juli 2013), Available
from:
http://cjasn.asnjournals.org/content/5/8/1429.full.pdf+html.
Waspadji S, 2009, Komplikasi Kronik Diabetes: Mekanisme Terjadinya,
Diagnosis dan Strategi Pengelolaan, In A.W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I.
Alwi, et al. (Eds.), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (V ed., Vol. III, p.
1926), Jakarta: FK UI.
Weuve J, Kang JH, Manson JA, et al, 2004, Physical Activity, Including Walking,
and Cognitive Function in Older Women, Journal of the American
Medical Association, 292, 1454-1461, [Online], (Download 10 Juli 2013),
Available from:
http://jama.jamanetwork.com/data/Journals/JAMA/4945/JOC41327.pdf.
Wild S, Roglic G, Green A, et al, 2004, Global Prevalence of Diabetes: Estimates
For the Year 2000 and Projections For 2030, Diabetes Care, 27, 10471053, [Online], ( ownload
ebruari 2013), Available from:
http://www.who.int/diabetes/facts/en/diabcare0504.pdf.
Wilson LM, 2005, Gagal Ginjal Kronik, In S.A. Price, L.M. Wilson (Eds.),
Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6 ed., Vol. 2,
pp. 913-942), Jakarta: EGC.
Wilson LM, 2005, Prosedur Diagnostik pada Penyakit Ginjal, In S.A. Price, L.M.
Wilson (Eds.), Patofisiologi: Konsep Klinis dan Proses-Proses Penyakit (6
ed., Vol. 2, p. 900), Jakarta: EGC.
Wong TP, 2002, Aging of the Cerebral Cortex, McGill Journal of Medicine, 6,
104-113, [Online], (Download 26 Juni 2013), Available from:
http://www.medicine.mcgill.ca/mjm/v06n02/page%20104-113.pdf.
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
timbulnya hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, dan atau peningkatan
resistensi insulin (Cavallerano, 2009). Prevalensi diabetes melitus di dunia
mengalami peningkatan yang cukup besar. Data statistik organisasi kesehatan
dunia (WHO) pada tahun 2000 menunjukkan jumlah penderita diabetes melitus di
dunia sekitar 171 juta dan diprediksikan akan mencapai 366 juta jiwa tahun 2030.
Sedangkan di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 diperkirakan menjadi 21,3
juta pada tahun 2030 (Wild et al., 2004).
Jika dibiarkan tidak dikelola dengan baik, diabetes melitus akan
menyebabkan berbagai komplikasi kronik, salah satunya adalah komplikasi
mikroangiopati. Komplikasi ini dapat menyerang ginjal dan memicu terjadinya
glomerulosklerosis (Waspadji, 2009). Keadaan tersebut bisa semakin memburuk
dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif. Hal ini biasanya terkait
dengan memburuknya kendali metabolik (Lubis, 2006).
Diperkirakan sekitar 40% dari pasien diabetes melitus terdapat keterlibatan
ginjal dan 20-25% diantaranya akan mengalami penurunan fungsi ginjal dalam
waktu ± 15 tahun setelah awitan diabetes melitus (Wilson, 2005). Apabila terjadi
penurunan fungsi ginjal maka produk-produk sisa metabolisme yang tidak
diperlukan lagi oleh tubuh akan gagal untuk dibuang, sehingga terjadi
1
2
peningkatan konsentrasi didalam plasma. Produk-produk ini meliputi urea dan
kreatinin (Guyton & Hall, 2007).
Beberapa sumber menyebutkan bahwa peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma berperan terhadap gangguan pada otak, salah satunya yaitu gangguan
fungsi kognitif (Hailpern et al., 2007; Sekarwana et al., 2002). Hal ini dikaitkan
dengan degenerasi neuron akibat intoksikasi dari BUN dan kreatinin yang
mengalami peningkatan konsentrasi di sirkulasi darah otak (Silbernagl & Lang,
2006).
Ganguan fungsi kognitif adalah menurunnya kemampuan atensi, memori,
pertimbangan, berfikir abstrak, pemecahan masalah, dan fungsi eksekutif
(Lumbantobing, 2006). Gangguan fungsi kognitif menjadi masalah yang sedang
dihadapi oleh negara-negara maju dan mulai muncul di negara-negara
berkembang seperti Indonesia (Rochmah & Harimurti, 2009).
Berdasarkan uraian diatas, melihat tingginya risiko terjadinya komplikasi
diabetes melitus yang mengarah ke ginjal serta dampaknya berupa peningkatan
kadar BUN dan kreatinin plasma yang bisa menyebabkan gangguan pada otak,
maka penulis ingin meneliti hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma dengan salah satu gangguan pada otak yaitu gangguan fungsi kognitif
yang terfokus pada pasien diabetes melitus.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma dengan
gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di RSUD Kabupaten
Jombang?
3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan peningkatan kadar BUN dan kreatinin
plasma dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien diabetes melitus di
RSUD Kabupaten Jombang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus di RSUD
Kabupaten Jombang.
2. Untuk mengetahui frekuensi pasien diabetes melitus yang mengalami
peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma di RSUD Kabupaten
Jombang.
3. Untuk mengetahui frekuensi masing-masing derajat fungsi kognitif
(normal, gangguan ringan, dan gangguan berat) pada pasien diabetes
melitus yang mengalami peningkatan kadar BUN dan kreatinin plasma
di RSUD Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan
komplikasi diabetes melitus yang mengarah ke ginjal.
1.4.2 Manfaat Klinis
Untuk mengurangi terjadinya kasus gangguan fungsi kognitif yang
berkaitan dengan usaha pencegahan komplikasi diabetes melitus yang
mengarah ke ginjal.
4
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bahaya dari
komplikasi diabetes melitus, sehingga diharapkan mampu meningkatkan
motivasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.