Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja
A.09
KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN JARAK JAUH REMAJA
Vera Astuti
Putri Puspitarani
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
hujanbulanapril@gmail.com
putri.tarani@gmail.com
Abstraksi.Kemajuan teknologi dan industri berakibat pada meningkatnya kompetisi dalam
dunia industri dan kerja. Hal ini memungkinkan para pria mengambil pilihan karir yang lebih
luas dengan bekerja jauh dari keluarga dalam upaya peningkatan karier dan memenuhi
kebutuhan keluarga. Bagi para ayah, kondisi ini tidak melepaskan keterlibatannya dalam
mengasuh anak.Keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah suatu partisipasi aktif ayah
secara terus menerus dalam pengasuhan anak yang mengandung aspek frekuensi, inisiatif
dan pemberdayaan pribadi dalam dimensi fisik, kognisi dan afeksi dalam semua area
perkembangan anak. Area perkembangan yang dimaksud adalah fisik, emosi, sosial,
intelektual dan moral. Keterlibatan dalam pengasuhan anak mengandung aspek waktu,
interaksi, dan perhatian. Ayah yang bekerja jauh dari keluarga dapat menimbulkan persoalan
tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai pada anaknya karena keterbatasan kuantitas
interaksi. Padahal, peran ayah dalam pengasuhan mempengaruhi kelekatan remaja pada ayah
dan karakter remaja. Sehingga, dibutuhkan strategi khusus bagi ayah yang bekerja jauh dari
keluarga agar ayah tetap berperan dalam pola asuh anak usia remaja. Paper ini diharapkan
dapat mengungkap bagaimana keterlibatan ayah yang bekerja jauh dari keluarga dalam
pengasuhan anak usia remaja. Meliputi strategi praktik pengasuhan yang diterapkan guna
menyiasati hambatan yang mungkin ditemui dalam pengasuhan jarak jauh.
Kata kunci : pengasuhan, remaja, ayah
sebagai
dalam berbagai masalah-masalah remaja
periode kritis karena munculnya stress and
cukup besar, semisal penyalahgunaan obat-
strom. Hal ini dipengaruhi oleh serangkaian
obatan dan alkohol, kenakalan, kehamilan
perubahan
remaja, bunuh diri dan gangguan-gangguan
Usia
remaja
dipandang
psikologis
perkembangan
yang
fisiknya.
menyertai
Masa
remaja
makan.
merupakan batu lompatan dan tidak jelas,
Salah
sehingga ia menjadi masa yang labil. Jika
mendukung
hal
menyelesaikan
ini
melainkan
tidak
ditindak
dibiarkan
dengan
terlunta
tepat
dalam
satu
faktor
penting
keberhasilan remaja
permasalahannya
yang
dalam
adalah
keluarga. Bronfenbrenner (dalam Santrock,
kebingungan bisa jadi ia akan menjadi bom
2002)
waktu sebab kemungkinan remaja terlibat
mikrosistem
121
menyatakan
terjadi
bahwa
interaksi
dalam
langsung
122 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
dengan agen-agen sosial, yang mana sangat
Parenting
adalah
tugas
yang
berpengaruh bagi individu. Sebagai unit
disandang oleh suami-istri yang telah
sosial terkecil, terdapat hubungan timbal
menjadi ayah dan ibu. Merekalah yang
balik dalam keluarga. Sebagai unit terkecil
paling
dalam masyarakat, keluarga merupakan
kembang anak sebab mereka yang pertama
suatu
mewarnai
kali bersentuhan langsung dengan anak dan
pembangunan dan perkembangan kualitas
model pertama mereka. Ayah dan ibu
anak.
adalah
memiliki perannya masing-masing dalam
memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan
menanamkan nilai dasar. Idealnya, pasangan
sosial anggota keluarganya baik perawatan,
orangtua mengambil andil dalam proses
pemeliharaan, bimbingan, perkembangan
pendewasaan anak karena dari orangtua
kepribadian dan pemenuhan sisi emosional
mereka
serta spiritual bagi anggotanya. Jika terjadi
mandiri.
disfungsional dalam keluarga bisa jadi
penelitian dalam Abdullah (Tanpa Tahun),
timbul
dan
peran ibu terkait merawat (caretaking) dan
kesulitan penyesuaian kepribadian sehingga
memberi kasih sayang (nurturance) lebih
merusak fungsinya sebagai diri individu atau
berhubungan
sosial.
perawatan fisik sementara ayah, erat dengan
lembaga
Tugas
utama
kelambatan,
yang
keluarga
ketegangan
Generasi yang kuat, kreatif dan solutif
bertanggungjawab
pada
tumbuh
anak-anak akan belajar
Menurut
beberapa
dengan
teori
pengasuhan
untuk
dan
dan
interaksi bermain dan menjelajah, ayah
adalah harapan setiap masyarakat. Hal ini
berkaitan
dapat dibentuk dengan memaksimalkan
sementara ibu berkaitan dengan emosional.
lapisan inti yaitu keluarga melalui pola asuh
Ikatan ayah dan ibu dengan anak akan
yang
memberikan warna tersendiri, umumnya ibu
baik.
didefinisikan
menunjukkan
Pola
asuh
sebagai
(parenting)
perilaku
memerankan
sosok
segi
rasional
yang
anak
memberikan
kepekaan,
perlindungan dan keteraturan, sedangkan
penerimaan, timbal balik, rasa pengertian,
ayah membantu anak bereksplorasi dan
dan ketepatan dalam menanggapi kebutuhan
menyukai tantangan. Pada ibu, anak dapat
anak (Garbarino & Benn, 1992). Pola asuh
belajar seperti kelembutan, kontrol emosi
adalah sarana untuk membentuk sikap,
dan kasih sayang, sedangkan pada ayah anak
tingkah laku, watak, kepribadian, moral dan
belajar
pendidikan pada anak-anak. Hal ini perlu
kebijaksanaan, keterampilan kinestetik dan
disesuaikan dengan perkembangan anak
kemampuan kognitif. Ayah juga membantu
sebab perkembangan memiliki periode-
anak bersifat tegar, kompetitif, menyukai
periode khas-nya sendiri,
tantangan dan senang bereksplorasi. Jika
masa remaja.
kehangatan,
yang
dengan
semisal pada
ketegasan,
sifat
maskulin,
remaja dapat diasuh oleh keduanya secara
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 123
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
optimal, maka akan terbentuk rasa aman dan
badai”
sebab
remaja
sebetulnya
percaya diri anak.
mempunyai tempat yang jelas. Remaja ada
tidak
Permasalahan yang kemudian muncul
di antara anak dan orang dewasa. Mereka
adalah adanya asumsi bahwa peran ibu-lah
sudah tidak termasuk dalam fase anak-anak,
yang menentukan keberhasilan remaja dan
namun juga belum dapat diterima secara
pandangan bahwa tugas utama ayah hanya
penuh sebagai orang dewasa. Perkembangan
mencari nafkah. Hal ini bisa menyebabkan
lebih
ketidakoptimalan dalam pola asuh. Terlebih
sesungguhnya memiliki arti yang luas,
ditengah kompetisi industri yang semakin
mencakup kematangan mental, emosional
tinggi sehingga banyak ayah yang minim
dan fisik (Hurlock, 2004, h.207).
interaksi dengan anak, sedangkan pesatnya
informasi
dan
pergaulan
istilah
adolescence
WHO menetapkan batas usia 10-20
yang
tahun sebagai batasan usia remaja dan
semakin membudaya dapat mengancam
membagi kurun usia tersebut dalam dua
nilai-nilai
menggerus
bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan
ketidakoptimalan
remaja akhir 15-20 tahun. Di Indonesia,
pola asuh kini semakin tinggi sebab tidak
batasan remaja yang mendekati batasan PBB
sedikit
tentang pemuda adalah kurun usia 14-24
remaja
karakternya.
serta
Ancaman
ayah
dan
anak
bebas
lanjut,
remaja
yang
berjauhan karena tuntutan pekerjaan ayah
atau pendidikan yang ditempuh anak.
tahun.
Fase
remaja
merupakan
fase
Pemakalah berasumsi bahwa ayah
perkembangan yang tengah berada pada
yang berada jauh dengan anak remajanya
masa amat potensial, baik dilihat dari aspek
membutuhkan
dalam
kognitif, emosi, maupun fisik namun, dunia
mengoptimalkan
seorang anak remaja meliputi perubahan
perannya dalam pola asuh agar mampu
sosial dan kognitif serta perubahan fisik,
membentuk generasi yang sesuai dengan
sama seperti periode perkembangan, proses-
cita-cita yaitu kuat, kreatif dan solutif.
proses ini bekerja bersama-sama untuk
mempertahankan
strategi
atau
khusus
menghasilkan siapa kita di masa remaja
(Block, 1992; Eccles & Buchanan, 1992
Remaja dan Masalahnya
Remaja, dalam bahasa aslinya disebut
dalam Santrock, 2002).
adolescence, dalam bahasa Inggris berarti
Dengan perkembangan kognisi dan
masa remaja, yang berasal dari bahasa Latin
emosi-emosi yang menyertai perkembangan
adolesecence yang artinya “tumbuh atau
fisik seksual, secara psikologis remaja mulai
tumbuh
merasakan
untuk
mencapai
kematangan”.
individualitasnya,
menyadari
Remaja sering kali dikenal dengan fase
perbedaannya dari jenis kelamin yang lain,
“mencari jati diri” atau fase “topan dan
merasakan keterpisahan-keterasingan dari
124 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
dunia
kanak-kanak
yang
baru
saja
peluang
dilaluinya, namun juga masih asing dengan
remaja.
dunianya. Dalam kondisi ini mereka mulai
mempertanyakan
identitasnya
besar
dalam
kenakalan
Sebagaimana data pilar PKBI,
sehingga
pada tahun 2002 ada 50 kasus KTD,
remaja masih belum mampu menguasai dan
tahun 2003 ada 92 kasus Kejadian
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
maupun psikisnya.
pada remaja, tahun 2004 ada 101
1. Perubahan Fisik dan Masalahnya
Remaja
dengan
bulan terdapat 8 - 10 kasus. Perilaku
perubahan fisik yang berlangsung
seks bebas sebagai salah satu perilaku
cepat
dan
identik
kasus dan tahun 2010 dalam satu
drastis
sebab
adanya
menyimpang remaja dari tahun ke
hormon-hormon
yang
tahun semakin beresiko, termasuk
mempengaruhi organ reproduksi serta
saat muncul fakta bahwa 74,89%
mempengaruhi perubahan fisik. Hal
remaja
ini berpengaruh pada perkembangan
Palembang,
Singkawang,
dan
karakteristik
Tasikmalaya
berhubungan
seks
produksi
seksual
primer
dan
di
Kupang,
Cirebon,
seksual
sekunder.
Karakteristik
dengan pacar mereka (Sustiwi dalam
seksual
primer
mencakup
Wahareni,2006). Lembaga Save the
reproduksi,
Children melaporkan, setiap tahun
seksual
ada 13 juta anak dari ibu dengan
sekunder mencakup perubahan dalam
kehamilan remaja atau sekitar 11%
bentuk tubuh sesuai dengan jenis
dari seluruh persalinan di dunia.
kelamin.
Angka kehamilan remaja di Indonesia
perkembangan
sedangkan
organ
karakteristik
Pada masa pubertas, hormon-
berkisar 55 per 1000 ibu usia 15-19
hormon yang mulai berfungsi selain
(Purwosunu, 2013)
menyebabkan perubahan fisik/tubuh
Data-data
tersebut
seakan
juga mempengaruhi dorongan seks
menunjukkan bahwa butuh upaya
remaja. Dorongan ini menimbulkan
lebih dari berbagai pihak khususnya
ketertarikan dengan orang lain dan
keluarga untuk meminimalisir atau
keinginan
mendapatkan
mengantisipasi remaja agar tidak
kepuasan seksual. Perubahan ini jika
terjerumus dalam pergaulan bebas
tidak
melalui penanaman nilai moral atau
untuk
diiringi
orangtua
dan
dengan
bimbingan
didukung
dengan
lingkungan yang baik bisa membuka
religiusitas.
2. Perubahan Psikis dan Masalahnya
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 125
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
Perubahan fisik pada remaja
penonton
yang cepat dan aktivitas hormon
pribadi.
seksual
yang
kemudian
menimbulkan
khayalan
Perkembangan
terus-menerus
perubahan-perubahan psikis maupun
remaja
sosial. Perubahan psikologis yang
operasional
hampir
memungkinkan
universal,
seperti:
dan
mencapai
dongeng
intelektual
menyebabkan
tahap
formal.
berpikir
Tahap
remaja
ini
mampu
meningginya emosi, minat, peran,
berpikir secara lebih abstrak, menguji
pola perilaku, nilai-nilai yang dianut,
hipotesis, dan mempertimbangkan apa
dan bersifat ambivalen terhadap setiap
saja
perubahan.
daripada sekedar melihat apa adanya.
Remaja
Masa remaja ialah masa dimana
dan
pengambilan keputusan meningkat
harmonis akan berpengaruh positif
(Beth-Maro dkk, dalam siaran pers;
terhadap kematangan emosi anak
Quaderel Fischoff, & Davis, 1993;
seperti kemampuan mengendalikan
dalam
emosi,
dalam
yang
sikap
tinggal
padanya
di
lingkungan
yang
peluang yang ada
kondusif
optimis,
mampu
Santrock,
2002).
pengambilan
Transisi
keputusan
menyikapi kegagalan dengan bijak.
muncul kira-kira usia 11 hingga 12
Sedangkan bila remaja tinggal di
tahun, pada usia 15 hingga 16 tahun.
lingkungan yang tidak kondusif, bisa
Remaja dapat memahami bahwa
menyebabkan perkembangan emosi
tindakan yang dilakukan pada saat ini
yang terhambat dapat menimbulkan
dapat memiliki efek pada masa yang
berbagai
akan
akibat
negatif,
seperti
datang.
Dengan
demikian,
agresifitas sehingga mudah terlibat
seorang
dalam tawuran atau perkelahian, dan
memperkirakan
tindakan regresif seperti menyendiri
tindakannya,
atau menggunakan obat terlarang
kemungkinan
sebagai upaya lari dari kenyataan.
membahayakan dirinya. Sayangnya
3. Perubahan Kognisi dan Masalahnya
Remaja
juga
mengalami
remaja
mampu
konsekuensi
termasuk
yang
dari
adanya
dapat
remaja adalah masa antara anak-anak
dan
dewasa,
sehingga
dalam
kognisi
adalah
perkembangan kognisi, perubahan-
perkembangan
perubahan yang mengesankan dalam
kecenderungan berpikir kanak-kanak
kognisi
yang belum sepenuhnya ditinggalkan
sosial
perkembangan
mengembangkan
adalah
remaja.
suatu
ciri
Remaja
tipe
egosentrisme khusus yang meliputi
yaitu cara
Egosentrisme
berpikir
egosentrisme.
remaja
berkaitan
dengan sulitnya menerima pandangan
126 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
orang
lain,
sehingga
nilai-nilai
mengendalikan
perilaku
bertumpu kepada dirinya, tingkah
mengembangkan
laku, perbuatan dan sifat mereka.
menyelesaikan
Jika remaja tidak diarahkan pada
sosial,
minat,
dan
permasalahan
bersama.
pola pikir yang sehat dikhawatirkan
Permasalahan yang seringkali
mereka akan terjebak pada pemikiran
muncul adalah sikap comformity yaitu
yang merusak atau terjebak pada
kecenderungan untuk menyerah dan
keyakinan
mengikuti
yang
salah
sehingga
bagaimana
teman
melanggar nilai moral, norma, dan
sebayanya berbuat. Terlebih sebagian
agama.
besar remaja cenderung lebih percaya
4. Perubahan Sosial dan Masalahnya
kepada teman sebaya dibandingkan
Masa remaja identik dengan
orangtua,
seakan-akan
orangtua
pencarian identitas sebab pada masa
memiliki kesalahan dan tidak cukup
itu remaja mengalami kebingungan
memahami mereka. Remaja yang
atas posisinya. Jika pada masa anak-
cenderung ragu-ragu lebih banyak
anak, mereka hanya terlibat dengan
menerima pendapat satu sama lain
keluarga,
dalam
telah
maka pada masa remaja
terlibat
dalam
satu
kelompok
teman
kelompok
sebayanya. Keadaan ini merupakan
sosialnya yaitu teman sebaya (peer
keadaan yang riskan, terlebih ketika
group).
teman
Remaja
perkembangan
telah
mengamati
kemampuan
untuk
sebaya
memiliki
kecenderungan negatif yang cukup
memahami orang lain dan menjalani
tinggi.
persahabatan.
Hal ini juga sebagai
mudah terjebak pada kenakalan dari
salah satu usaha untuk menemukan
yang cenderung ringan seperti bolos
identitas dirinya.
atau merokok hingga kenakalan yang
Sehingga
remaja
dengan
Teman sebaya merupakan bagian
cenderung berat seperti meminum
integral dari identitas sosial individu,
minuman keras, melakukan kekerasan
ia memainkan peranan yang penting
bahkan free sex.
dalam perkembangan psikologis dan
sosial remaja. Kelompok inilah yang
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh
dari
Berdasarkan hasil beberapa penelitian
identitas sosial individu. Interaksi
ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab
tersebut
timbulnya kenakalan remaja adalah tidak
merupakan
bagian
memberikan
integral
kesempatan
dan
berfungsinya orangtua sebagai figur teladan
meningkatkan dirinya seperti cara
bagi anak (dalam Ulfah, 2007). Ayah adalah
pada
remaja
untuk
belajar
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 127
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
pemimpin dalam keluarga, sehingga tidak
dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa
hanya peran ibu yang dibutuhkan anak
ketiadaan peran ayah kerugian di kemudian
melainkan juga peran ayah dalam pola asuh.
hari. Terdapat tujuh masalah utama yang
Ayah
yang
berperan
dalam
dapat timbul dari latar belakang tersebut,
keayahannya
akan
yakni (1) identitas yang tidak lengkap, (2)
membawa berbagai dampak yang buruk bagi
ketakutan yang tidakteratasi, (3) kemarahan
anak-anaknya. Sebab ayah memiliki peran
yang tidak terkendali, (4) depresi yang tidak
antara lain sebagai orang yang berkuasa,
terdiagnosa,
yang mengajarkan identifikasi, penghubung
perasaan kesepian, (6)
anak dengan dunia luar, pelindung terhadap
seksualitas, dan (7) kegagalan dalam hal
ancaman dan pendidik dari segi rasional.
keterampilan pemecahan masalah.
menjalankan
kurang
fungsi
(5)
perjuangan
melawan
kesalahpahaman
Berbeda dengan peran ibu yang cenderung
Ayah
pemberi rasa aman, sumber kasih sayang,
kemampuan
pengatur kehidupan rumah tangga, dan
memecahkan masalah dan hal-hal yang
pendidik segi emosional.
berkaitan dengan kognitif anak. Menurut
merupakan
intelektual,
peletak
dasar
kemampuan
Sebab itu peran ayah begitu penting,
J.Verkuyl (dalam Elia, 2000) peran seorang
jika ayah tidak berfungsi dengan baik dalam
ayah pada tahun-tahun pertama dalam
pola asuh anak, maka akan tercipta beberapa
kehidupan anak adalah membantu ibu
dampak negatif misalnya menurut berbagai
memberikan perawatan. Namun, setelah itu
penelitian dan teori (dalam Elia, 2000)
ayah
Pertama , dampak terhadap identitas dan
berwibawa
peran seksual anak. Bagi anak laki-laki,
melindungi kehidupan keluarga. Fungsi
hubungan
ibu
seorang ayah adalah hidup dan bekerja pada
dikombinasikan dengan hubungan yang
perbatasan antara keluarga dan masyarakat,
renggang dengan ayah akan menyebabkan
antara
terjadinya
gangguan
identitas
gender,
memperkenalkan dan membimbing anak-
kurangnya
model
kelelakian
dapat
anaknya untuk mengarungi dunia luar atau
yang
dekat
dengan
menyebabkan identifikasi anak laki-laki
menjadi
kepala
dan
“dalam”
keluarga
yang
mempertahankan
serta
dan
“luar”.
Ayah
kehidupan bermasyarakat.
lebih kuat kepada figur kewanitaan. Terlebih
Keterlibatan ayah dalam pola asuh
bila sang ayah menolak atau kurang peduli
memberi dampak positif pada anak. Ia
dalam
memberikan
mengasuh
anak.
Pada
anak
warna
tersendiri
dalam
perempuan, ketidakpedulian ayah terhadap
pembentukan karakter anak. Ikatan ayah-
anak perempuannya dapat menyebabkan
anak
gangguan seksual atau kriminalitas. Kedua ,
kemampuan adaptasi anak, anak menjadi
dampak gangguan psikologis saat masa
tidak mudah stres atau frustrasi sehingga
juga
mampu
meningkatkan
128 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
lebih berani mencoba hal-hal yang ada di
Strategi Pengasuhan Ayah Jarak Jauh
sekelilingnya. Secara tidak langsung dapat
Perhatian dan waktu yang kurang dari
membantu anak lebih siap masuk sekolah.
para ayah menunjukkan bahwa betapa ayah
Selain itu, berdasarkan penelitian, anak
sekarang ini telah kehilangan perannya
perempuan yang dekat dengan ayahnya
secara signifikan dalam mendidik anak. Hal
memiliki keinginan berprestasi tinggi dan
ini didukung dengan pendapat Adams yang
berani bersaing. Anak perempuan akan
dikutip oleh Lewis (dalam, Ravik) bahwa
cenderung terhindar dari hubungan pacaran
pada hubungan orangtua dan anak kedekatan
yang tidak sehat karena ia dapat menghargai
tempat tinggal tidak berpengaruh pada
diri
ayah
bantuan keuangan melainkan pada jasa yang
menghargainya. Begitu pun bila ayah dekat
diberikan pada anak. Hal ini menunjukkan
dengan anak lelakinya, maka kemungkinan
bahwa sekalipun berada dekat atau jauh
anak tersebut
yang
sendiri
seperti
halnya
terjebak dalam masalah
terpenting
kenakalan remaja sangat kecil. Hal ini
hubungan
disebabkan anak lelaki
ayah
dalam
dan
membangun
anak
dengan
meniru
model
meningkatkan kehangatan interaksi. Sebab,
sendiri
yang
salah satu kondisi keluarga yang tidak
membantu anak berkembang. Anak akan
harmonis adalah sikap orangtua yang dingin
lebih mudah menyerap nilai-nilai yang
dan acuh pada anaknya (Sugiyatno, Tanpa
diberikan ayah pada dirinya (Vita dalam
Tahun.)
acuannya,
yaitu
ayah
Abdullah, Tanpa Tahun)
Strategi
Keterlibatan adalah suatu partisipasi
pengasuhan
ayah
yang
memiliki jarak jauh dengan anak remajanya
aktif dan mengandung pengertian berulang
tidak
dan berkesinambungan dari suatu tahap
mempengaruhi peran orangtua (Suyatno,
perkembangan
perkembangan
dalam Sugiyatno, Tanpa Tahun) yang
berikutnya yang mengandung aspek waktu,
meliputi 1) Aspek frekuensi, 2) Aspek
interaksi, dan perhatian. Keterlibatan ayah
intensitas, 3) Aspek kualitas komunikasi
terjadi pada frekuensi yang panjang dan
yang berlangsung. Sebab itu strategi yang
intensif dalam menjalin hubungan dalam
diambilpun tidak lepas dari tiga aspek ini.
ke tahap
lepas
dari
tiga
unsur
yang
pengasuhan anak dengan memanfaatkan
Pertama , aspek frekuensi. Bagi ayah
semua sumber dayanya baik afeksi, fisik dan
yang berada jauh dengan anak remajanya
kognisinya. Ayah harus dapat memfasilitasi
frekuensi
perkembangan anak baik dalam elemen
setinggi ayah yang berada dekat dengannya.
fisik, sosial, intelektual maupun sosial.
Terlebih jika ayah bekerja dari pagi dan sore
komunikasi
memang
tidak
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 129
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
hari, juga pada remaja yang padat jadwal
mendukung potensi untuk keberhasilan anak
sekolahnya.
disepakati
(resource) dengan komunikasi yang baik.
antara ayah dan anak terkait berapa kali
Terlebih kuantitas komunikasi pada ayah
komunikasi yang akan mereka jalin selama
yang jauh dari anak remajanya tentu
satu minggu. Jika perlu ayah dan anak
cenderung
menetapkan
ditingkatkan melalui kualitasnya.
Sehingga
perlu
hari-hari
tertentu
berkomunikasi.
Harapannya
tersebut
membantu
dapat
untuk
komunikasi
ayah
untuk
Hal
minim,
ini
sehingga
perlu
perlu
disiasati
dengan
meningkatkan kualitas komunikasi agar
menanamkan nilai-nilai kepada anaknya dan
berlangsung
sang anak mampu bersikap terbuka kepada
komunikasi bisa dibangun dengan baik bila
ayah.
adanya kehangatan interaksi ayah dan anak.
secara
efektif.
Kualitas
Kedua , aspek intensitas. Komunikasi
Hal ini bisa ditingkatkan dengan berusaha
antar ayah dan anak yang jauh terpisah
menempatkan ayah sebagai seorang teman
tentunya akan sulit untuk dilakukan secara
pada anaknya, agar anak mau berbagi
langsung atau face to face. Tetapi masalah
tentang apa yang dilaluinya. Jika anak
ini dapat diatasi dengan kemajuan teknologi
berada bersama ibu, ayah juga dapat
yang ada, baik yang menawarkan sarana
melibatkan peran ibu untuk menyampaikan
komunikasi langsung seperti pada media
pesan-pesan
sosial populer seperti Skype atau video chat
namakan oleh ayah dengan harapan anak
pada Facebook. Bisa juga komunikasi tidak
tetap merasakan kehadiran ayahnya. Dunia
langsung
memaksimalkan
maya semisal facebook bisa menjadi salah
penggunaan handphone. Ayah-pun dapat
satu sarana ayah untuk mengirimkan tautan
meminta
atau tulisan yang mampu memberikannya
dengan
anaknya
untuk
melaporkan
kegiatan hariannya melalui pesan singkat,
atau
hadiah
yang
diatas
semangat.
atau ayah membuat perjanjian terkait harihari dimana ia atau anaknya wajib untuk
Simpulan dan Saran
Remaja adalah masa yang berada
berkomunikasi.
Ketiga , aspek kualitas pesan yang
dimana terjadi perubahan fisik yang pesat,
kualitas
perubahan
psikis
komunikasi berkaitan dengan penguasaan
dibanding
masa
substansi
perubahan kognitif
dikomunikasikan.
pesan,
Aspek
sehingga
ayah
perlu
yang
lebih
sebelumnya,
matang
serta
dan sosial yang
memahami pengetahuan tentang psikologi
cenderung lebih baik dan luas. Namun,
perkembangan
dalam
anak
remajanya.
kondisi
Harapannya, jika ayah telah mengetahuinya
mempertanyakan
ia mampu meningkatkan perannya dalam
masa
remaja
ini
mereka
identitasnya
masih
belum
mulai
sehingga
mampu
130 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
menguasai
dan
memfungsikan
secara
agar dapat menjalin hubungan yang hangat
maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.
dengan anak remaja sehingga meminimalisir
Berdasarkan data yang telah disampaikan,
dan mencegah masalah yang dialami remaja.
peran keluarga juga berpengaruh dalam
Saran penerapan keterlibatan ayah
perubahan remaja agar tidak terlalu larut
dalam kebingungan sehingga membuka
celah kenakalan dan masalah remaja.
penanaman
nilai-nilai
1. Ayah perlu mengetahui perkembangan
psikologis anak remajanya sehingga
Pola asuh adalah kunci paling vital
dalam
dalam pola asuh jarak jauh sebagai berikut :
dan
membentuk karakter remaja. Pelaksanaan
dapat menyesuaikan gaya komunikasi
yang tepat
2. Ayah dan anak perlu memaksimalkan
pola asuh tidak hanya melibatkan ibu
penggunaan
melainkan juga ayah. Keterlibatan ayah
meningkatkan intensitas komunikasi
dalam pengasuhan akan menjadikan anak
3. Ayah
dan
teknologi
anak
perlu
untuk
membuat
mempunyai kesempatan yang lebih besar
kesepakatan dan berkomitmen terkait
untuk menjalin hubungan dengan ayahnya
kapan saja mereka dapat melakukan
dan selanjutnya mengalami proses yang
komunikasi secara langsung ataupun
kaya
tidak langsung
dalam
perkembangannya
karena
stimulasi yang diberikan ayah berbeda dari
yang diberikan oleh ibu.
atau
Kondisi yang menyebabkan ayah
berada jauh dari orangtuanya bukan menjadi
penghalang untuk tetap terlibat dalam
mengasuh anak. Butuh strategi
4. Ayah perlu melibatkan ibu atau saudara
dalam
menyesuaikan gaya dan cara pengasuhan
teman
anak
remaja
sebagai
pengawas atau pemberi nasihat bagi
anak
5. Ibu perlu memberi dorongan dan
evaluasi positif bagi ayah sehingga
ayah menjadi lebih percaya diri
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S.M. (Tanpa Tahun). Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak (Paternal
Involvement). Yogyakarta : Universitas Mercu Buana.
Elia, H. (2000). Peran Ayah dalam Mendidik Anak. Jurnal Teologi dan Pelayanan, Veritas 1/1:
105-113.
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
RentangKehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.
Karsidi, R. (Tanpa Tahun). Pola Hubungan dalam Keluarga.
Purwosunu, Y. Kehamilan Remaja. http://www.anakku.net/kehamilan-remaja.html.Diakses pada
24 Mei 2013.
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 131
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
Santrock, J.W. (2002). Live span development (perkembangan masa hidup). Alih Bahasa :
Chausairi, A. Jakarta : Erlangga.
Sugiyatno. (Tanpa Tahun). Optimalisasi Peran Keluarga dalam Membangun Moral. Artikel,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ulfah,M. (2007). Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap
Kecenderungan Kenakalan Remaja. Tesis, Psikologi Universitas Gajah Mada.
KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN JARAK JAUH REMAJA
Vera Astuti
Putri Puspitarani
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
hujanbulanapril@gmail.com
putri.tarani@gmail.com
Abstraksi.Kemajuan teknologi dan industri berakibat pada meningkatnya kompetisi dalam
dunia industri dan kerja. Hal ini memungkinkan para pria mengambil pilihan karir yang lebih
luas dengan bekerja jauh dari keluarga dalam upaya peningkatan karier dan memenuhi
kebutuhan keluarga. Bagi para ayah, kondisi ini tidak melepaskan keterlibatannya dalam
mengasuh anak.Keterlibatan ayah dalam pengasuhan adalah suatu partisipasi aktif ayah
secara terus menerus dalam pengasuhan anak yang mengandung aspek frekuensi, inisiatif
dan pemberdayaan pribadi dalam dimensi fisik, kognisi dan afeksi dalam semua area
perkembangan anak. Area perkembangan yang dimaksud adalah fisik, emosi, sosial,
intelektual dan moral. Keterlibatan dalam pengasuhan anak mengandung aspek waktu,
interaksi, dan perhatian. Ayah yang bekerja jauh dari keluarga dapat menimbulkan persoalan
tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai pada anaknya karena keterbatasan kuantitas
interaksi. Padahal, peran ayah dalam pengasuhan mempengaruhi kelekatan remaja pada ayah
dan karakter remaja. Sehingga, dibutuhkan strategi khusus bagi ayah yang bekerja jauh dari
keluarga agar ayah tetap berperan dalam pola asuh anak usia remaja. Paper ini diharapkan
dapat mengungkap bagaimana keterlibatan ayah yang bekerja jauh dari keluarga dalam
pengasuhan anak usia remaja. Meliputi strategi praktik pengasuhan yang diterapkan guna
menyiasati hambatan yang mungkin ditemui dalam pengasuhan jarak jauh.
Kata kunci : pengasuhan, remaja, ayah
sebagai
dalam berbagai masalah-masalah remaja
periode kritis karena munculnya stress and
cukup besar, semisal penyalahgunaan obat-
strom. Hal ini dipengaruhi oleh serangkaian
obatan dan alkohol, kenakalan, kehamilan
perubahan
remaja, bunuh diri dan gangguan-gangguan
Usia
remaja
dipandang
psikologis
perkembangan
yang
fisiknya.
menyertai
Masa
remaja
makan.
merupakan batu lompatan dan tidak jelas,
Salah
sehingga ia menjadi masa yang labil. Jika
mendukung
hal
menyelesaikan
ini
melainkan
tidak
ditindak
dibiarkan
dengan
terlunta
tepat
dalam
satu
faktor
penting
keberhasilan remaja
permasalahannya
yang
dalam
adalah
keluarga. Bronfenbrenner (dalam Santrock,
kebingungan bisa jadi ia akan menjadi bom
2002)
waktu sebab kemungkinan remaja terlibat
mikrosistem
121
menyatakan
terjadi
bahwa
interaksi
dalam
langsung
122 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
dengan agen-agen sosial, yang mana sangat
Parenting
adalah
tugas
yang
berpengaruh bagi individu. Sebagai unit
disandang oleh suami-istri yang telah
sosial terkecil, terdapat hubungan timbal
menjadi ayah dan ibu. Merekalah yang
balik dalam keluarga. Sebagai unit terkecil
paling
dalam masyarakat, keluarga merupakan
kembang anak sebab mereka yang pertama
suatu
mewarnai
kali bersentuhan langsung dengan anak dan
pembangunan dan perkembangan kualitas
model pertama mereka. Ayah dan ibu
anak.
adalah
memiliki perannya masing-masing dalam
memenuhi kebutuhan jasmani, rohani dan
menanamkan nilai dasar. Idealnya, pasangan
sosial anggota keluarganya baik perawatan,
orangtua mengambil andil dalam proses
pemeliharaan, bimbingan, perkembangan
pendewasaan anak karena dari orangtua
kepribadian dan pemenuhan sisi emosional
mereka
serta spiritual bagi anggotanya. Jika terjadi
mandiri.
disfungsional dalam keluarga bisa jadi
penelitian dalam Abdullah (Tanpa Tahun),
timbul
dan
peran ibu terkait merawat (caretaking) dan
kesulitan penyesuaian kepribadian sehingga
memberi kasih sayang (nurturance) lebih
merusak fungsinya sebagai diri individu atau
berhubungan
sosial.
perawatan fisik sementara ayah, erat dengan
lembaga
Tugas
utama
kelambatan,
yang
keluarga
ketegangan
Generasi yang kuat, kreatif dan solutif
bertanggungjawab
pada
tumbuh
anak-anak akan belajar
Menurut
beberapa
dengan
teori
pengasuhan
untuk
dan
dan
interaksi bermain dan menjelajah, ayah
adalah harapan setiap masyarakat. Hal ini
berkaitan
dapat dibentuk dengan memaksimalkan
sementara ibu berkaitan dengan emosional.
lapisan inti yaitu keluarga melalui pola asuh
Ikatan ayah dan ibu dengan anak akan
yang
memberikan warna tersendiri, umumnya ibu
baik.
didefinisikan
menunjukkan
Pola
asuh
sebagai
(parenting)
perilaku
memerankan
sosok
segi
rasional
yang
anak
memberikan
kepekaan,
perlindungan dan keteraturan, sedangkan
penerimaan, timbal balik, rasa pengertian,
ayah membantu anak bereksplorasi dan
dan ketepatan dalam menanggapi kebutuhan
menyukai tantangan. Pada ibu, anak dapat
anak (Garbarino & Benn, 1992). Pola asuh
belajar seperti kelembutan, kontrol emosi
adalah sarana untuk membentuk sikap,
dan kasih sayang, sedangkan pada ayah anak
tingkah laku, watak, kepribadian, moral dan
belajar
pendidikan pada anak-anak. Hal ini perlu
kebijaksanaan, keterampilan kinestetik dan
disesuaikan dengan perkembangan anak
kemampuan kognitif. Ayah juga membantu
sebab perkembangan memiliki periode-
anak bersifat tegar, kompetitif, menyukai
periode khas-nya sendiri,
tantangan dan senang bereksplorasi. Jika
masa remaja.
kehangatan,
yang
dengan
semisal pada
ketegasan,
sifat
maskulin,
remaja dapat diasuh oleh keduanya secara
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 123
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
optimal, maka akan terbentuk rasa aman dan
badai”
sebab
remaja
sebetulnya
percaya diri anak.
mempunyai tempat yang jelas. Remaja ada
tidak
Permasalahan yang kemudian muncul
di antara anak dan orang dewasa. Mereka
adalah adanya asumsi bahwa peran ibu-lah
sudah tidak termasuk dalam fase anak-anak,
yang menentukan keberhasilan remaja dan
namun juga belum dapat diterima secara
pandangan bahwa tugas utama ayah hanya
penuh sebagai orang dewasa. Perkembangan
mencari nafkah. Hal ini bisa menyebabkan
lebih
ketidakoptimalan dalam pola asuh. Terlebih
sesungguhnya memiliki arti yang luas,
ditengah kompetisi industri yang semakin
mencakup kematangan mental, emosional
tinggi sehingga banyak ayah yang minim
dan fisik (Hurlock, 2004, h.207).
interaksi dengan anak, sedangkan pesatnya
informasi
dan
pergaulan
istilah
adolescence
WHO menetapkan batas usia 10-20
yang
tahun sebagai batasan usia remaja dan
semakin membudaya dapat mengancam
membagi kurun usia tersebut dalam dua
nilai-nilai
menggerus
bagian, yaitu remaja awal 10-14 tahun dan
ketidakoptimalan
remaja akhir 15-20 tahun. Di Indonesia,
pola asuh kini semakin tinggi sebab tidak
batasan remaja yang mendekati batasan PBB
sedikit
tentang pemuda adalah kurun usia 14-24
remaja
karakternya.
serta
Ancaman
ayah
dan
anak
bebas
lanjut,
remaja
yang
berjauhan karena tuntutan pekerjaan ayah
atau pendidikan yang ditempuh anak.
tahun.
Fase
remaja
merupakan
fase
Pemakalah berasumsi bahwa ayah
perkembangan yang tengah berada pada
yang berada jauh dengan anak remajanya
masa amat potensial, baik dilihat dari aspek
membutuhkan
dalam
kognitif, emosi, maupun fisik namun, dunia
mengoptimalkan
seorang anak remaja meliputi perubahan
perannya dalam pola asuh agar mampu
sosial dan kognitif serta perubahan fisik,
membentuk generasi yang sesuai dengan
sama seperti periode perkembangan, proses-
cita-cita yaitu kuat, kreatif dan solutif.
proses ini bekerja bersama-sama untuk
mempertahankan
strategi
atau
khusus
menghasilkan siapa kita di masa remaja
(Block, 1992; Eccles & Buchanan, 1992
Remaja dan Masalahnya
Remaja, dalam bahasa aslinya disebut
dalam Santrock, 2002).
adolescence, dalam bahasa Inggris berarti
Dengan perkembangan kognisi dan
masa remaja, yang berasal dari bahasa Latin
emosi-emosi yang menyertai perkembangan
adolesecence yang artinya “tumbuh atau
fisik seksual, secara psikologis remaja mulai
tumbuh
merasakan
untuk
mencapai
kematangan”.
individualitasnya,
menyadari
Remaja sering kali dikenal dengan fase
perbedaannya dari jenis kelamin yang lain,
“mencari jati diri” atau fase “topan dan
merasakan keterpisahan-keterasingan dari
124 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
dunia
kanak-kanak
yang
baru
saja
peluang
dilaluinya, namun juga masih asing dengan
remaja.
dunianya. Dalam kondisi ini mereka mulai
mempertanyakan
identitasnya
besar
dalam
kenakalan
Sebagaimana data pilar PKBI,
sehingga
pada tahun 2002 ada 50 kasus KTD,
remaja masih belum mampu menguasai dan
tahun 2003 ada 92 kasus Kejadian
memfungsikan secara maksimal fungsi fisik
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
maupun psikisnya.
pada remaja, tahun 2004 ada 101
1. Perubahan Fisik dan Masalahnya
Remaja
dengan
bulan terdapat 8 - 10 kasus. Perilaku
perubahan fisik yang berlangsung
seks bebas sebagai salah satu perilaku
cepat
dan
identik
kasus dan tahun 2010 dalam satu
drastis
sebab
adanya
menyimpang remaja dari tahun ke
hormon-hormon
yang
tahun semakin beresiko, termasuk
mempengaruhi organ reproduksi serta
saat muncul fakta bahwa 74,89%
mempengaruhi perubahan fisik. Hal
remaja
ini berpengaruh pada perkembangan
Palembang,
Singkawang,
dan
karakteristik
Tasikmalaya
berhubungan
seks
produksi
seksual
primer
dan
di
Kupang,
Cirebon,
seksual
sekunder.
Karakteristik
dengan pacar mereka (Sustiwi dalam
seksual
primer
mencakup
Wahareni,2006). Lembaga Save the
reproduksi,
Children melaporkan, setiap tahun
seksual
ada 13 juta anak dari ibu dengan
sekunder mencakup perubahan dalam
kehamilan remaja atau sekitar 11%
bentuk tubuh sesuai dengan jenis
dari seluruh persalinan di dunia.
kelamin.
Angka kehamilan remaja di Indonesia
perkembangan
sedangkan
organ
karakteristik
Pada masa pubertas, hormon-
berkisar 55 per 1000 ibu usia 15-19
hormon yang mulai berfungsi selain
(Purwosunu, 2013)
menyebabkan perubahan fisik/tubuh
Data-data
tersebut
seakan
juga mempengaruhi dorongan seks
menunjukkan bahwa butuh upaya
remaja. Dorongan ini menimbulkan
lebih dari berbagai pihak khususnya
ketertarikan dengan orang lain dan
keluarga untuk meminimalisir atau
keinginan
mendapatkan
mengantisipasi remaja agar tidak
kepuasan seksual. Perubahan ini jika
terjerumus dalam pergaulan bebas
tidak
melalui penanaman nilai moral atau
untuk
diiringi
orangtua
dan
dengan
bimbingan
didukung
dengan
lingkungan yang baik bisa membuka
religiusitas.
2. Perubahan Psikis dan Masalahnya
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 125
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
Perubahan fisik pada remaja
penonton
yang cepat dan aktivitas hormon
pribadi.
seksual
yang
kemudian
menimbulkan
khayalan
Perkembangan
terus-menerus
perubahan-perubahan psikis maupun
remaja
sosial. Perubahan psikologis yang
operasional
hampir
memungkinkan
universal,
seperti:
dan
mencapai
dongeng
intelektual
menyebabkan
tahap
formal.
berpikir
Tahap
remaja
ini
mampu
meningginya emosi, minat, peran,
berpikir secara lebih abstrak, menguji
pola perilaku, nilai-nilai yang dianut,
hipotesis, dan mempertimbangkan apa
dan bersifat ambivalen terhadap setiap
saja
perubahan.
daripada sekedar melihat apa adanya.
Remaja
Masa remaja ialah masa dimana
dan
pengambilan keputusan meningkat
harmonis akan berpengaruh positif
(Beth-Maro dkk, dalam siaran pers;
terhadap kematangan emosi anak
Quaderel Fischoff, & Davis, 1993;
seperti kemampuan mengendalikan
dalam
emosi,
dalam
yang
sikap
tinggal
padanya
di
lingkungan
yang
peluang yang ada
kondusif
optimis,
mampu
Santrock,
2002).
pengambilan
Transisi
keputusan
menyikapi kegagalan dengan bijak.
muncul kira-kira usia 11 hingga 12
Sedangkan bila remaja tinggal di
tahun, pada usia 15 hingga 16 tahun.
lingkungan yang tidak kondusif, bisa
Remaja dapat memahami bahwa
menyebabkan perkembangan emosi
tindakan yang dilakukan pada saat ini
yang terhambat dapat menimbulkan
dapat memiliki efek pada masa yang
berbagai
akan
akibat
negatif,
seperti
datang.
Dengan
demikian,
agresifitas sehingga mudah terlibat
seorang
dalam tawuran atau perkelahian, dan
memperkirakan
tindakan regresif seperti menyendiri
tindakannya,
atau menggunakan obat terlarang
kemungkinan
sebagai upaya lari dari kenyataan.
membahayakan dirinya. Sayangnya
3. Perubahan Kognisi dan Masalahnya
Remaja
juga
mengalami
remaja
mampu
konsekuensi
termasuk
yang
dari
adanya
dapat
remaja adalah masa antara anak-anak
dan
dewasa,
sehingga
dalam
kognisi
adalah
perkembangan kognisi, perubahan-
perkembangan
perubahan yang mengesankan dalam
kecenderungan berpikir kanak-kanak
kognisi
yang belum sepenuhnya ditinggalkan
sosial
perkembangan
mengembangkan
adalah
remaja.
suatu
ciri
Remaja
tipe
egosentrisme khusus yang meliputi
yaitu cara
Egosentrisme
berpikir
egosentrisme.
remaja
berkaitan
dengan sulitnya menerima pandangan
126 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
orang
lain,
sehingga
nilai-nilai
mengendalikan
perilaku
bertumpu kepada dirinya, tingkah
mengembangkan
laku, perbuatan dan sifat mereka.
menyelesaikan
Jika remaja tidak diarahkan pada
sosial,
minat,
dan
permasalahan
bersama.
pola pikir yang sehat dikhawatirkan
Permasalahan yang seringkali
mereka akan terjebak pada pemikiran
muncul adalah sikap comformity yaitu
yang merusak atau terjebak pada
kecenderungan untuk menyerah dan
keyakinan
mengikuti
yang
salah
sehingga
bagaimana
teman
melanggar nilai moral, norma, dan
sebayanya berbuat. Terlebih sebagian
agama.
besar remaja cenderung lebih percaya
4. Perubahan Sosial dan Masalahnya
kepada teman sebaya dibandingkan
Masa remaja identik dengan
orangtua,
seakan-akan
orangtua
pencarian identitas sebab pada masa
memiliki kesalahan dan tidak cukup
itu remaja mengalami kebingungan
memahami mereka. Remaja yang
atas posisinya. Jika pada masa anak-
cenderung ragu-ragu lebih banyak
anak, mereka hanya terlibat dengan
menerima pendapat satu sama lain
keluarga,
dalam
telah
maka pada masa remaja
terlibat
dalam
satu
kelompok
teman
kelompok
sebayanya. Keadaan ini merupakan
sosialnya yaitu teman sebaya (peer
keadaan yang riskan, terlebih ketika
group).
teman
Remaja
perkembangan
telah
mengamati
kemampuan
untuk
sebaya
memiliki
kecenderungan negatif yang cukup
memahami orang lain dan menjalani
tinggi.
persahabatan.
Hal ini juga sebagai
mudah terjebak pada kenakalan dari
salah satu usaha untuk menemukan
yang cenderung ringan seperti bolos
identitas dirinya.
atau merokok hingga kenakalan yang
Sehingga
remaja
dengan
Teman sebaya merupakan bagian
cenderung berat seperti meminum
integral dari identitas sosial individu,
minuman keras, melakukan kekerasan
ia memainkan peranan yang penting
bahkan free sex.
dalam perkembangan psikologis dan
sosial remaja. Kelompok inilah yang
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh
dari
Berdasarkan hasil beberapa penelitian
identitas sosial individu. Interaksi
ditemukan bahwa salah satu faktor penyebab
tersebut
timbulnya kenakalan remaja adalah tidak
merupakan
bagian
memberikan
integral
kesempatan
dan
berfungsinya orangtua sebagai figur teladan
meningkatkan dirinya seperti cara
bagi anak (dalam Ulfah, 2007). Ayah adalah
pada
remaja
untuk
belajar
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 127
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
pemimpin dalam keluarga, sehingga tidak
dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa
hanya peran ibu yang dibutuhkan anak
ketiadaan peran ayah kerugian di kemudian
melainkan juga peran ayah dalam pola asuh.
hari. Terdapat tujuh masalah utama yang
Ayah
yang
berperan
dalam
dapat timbul dari latar belakang tersebut,
keayahannya
akan
yakni (1) identitas yang tidak lengkap, (2)
membawa berbagai dampak yang buruk bagi
ketakutan yang tidakteratasi, (3) kemarahan
anak-anaknya. Sebab ayah memiliki peran
yang tidak terkendali, (4) depresi yang tidak
antara lain sebagai orang yang berkuasa,
terdiagnosa,
yang mengajarkan identifikasi, penghubung
perasaan kesepian, (6)
anak dengan dunia luar, pelindung terhadap
seksualitas, dan (7) kegagalan dalam hal
ancaman dan pendidik dari segi rasional.
keterampilan pemecahan masalah.
menjalankan
kurang
fungsi
(5)
perjuangan
melawan
kesalahpahaman
Berbeda dengan peran ibu yang cenderung
Ayah
pemberi rasa aman, sumber kasih sayang,
kemampuan
pengatur kehidupan rumah tangga, dan
memecahkan masalah dan hal-hal yang
pendidik segi emosional.
berkaitan dengan kognitif anak. Menurut
merupakan
intelektual,
peletak
dasar
kemampuan
Sebab itu peran ayah begitu penting,
J.Verkuyl (dalam Elia, 2000) peran seorang
jika ayah tidak berfungsi dengan baik dalam
ayah pada tahun-tahun pertama dalam
pola asuh anak, maka akan tercipta beberapa
kehidupan anak adalah membantu ibu
dampak negatif misalnya menurut berbagai
memberikan perawatan. Namun, setelah itu
penelitian dan teori (dalam Elia, 2000)
ayah
Pertama , dampak terhadap identitas dan
berwibawa
peran seksual anak. Bagi anak laki-laki,
melindungi kehidupan keluarga. Fungsi
hubungan
ibu
seorang ayah adalah hidup dan bekerja pada
dikombinasikan dengan hubungan yang
perbatasan antara keluarga dan masyarakat,
renggang dengan ayah akan menyebabkan
antara
terjadinya
gangguan
identitas
gender,
memperkenalkan dan membimbing anak-
kurangnya
model
kelelakian
dapat
anaknya untuk mengarungi dunia luar atau
yang
dekat
dengan
menyebabkan identifikasi anak laki-laki
menjadi
kepala
dan
“dalam”
keluarga
yang
mempertahankan
serta
dan
“luar”.
Ayah
kehidupan bermasyarakat.
lebih kuat kepada figur kewanitaan. Terlebih
Keterlibatan ayah dalam pola asuh
bila sang ayah menolak atau kurang peduli
memberi dampak positif pada anak. Ia
dalam
memberikan
mengasuh
anak.
Pada
anak
warna
tersendiri
dalam
perempuan, ketidakpedulian ayah terhadap
pembentukan karakter anak. Ikatan ayah-
anak perempuannya dapat menyebabkan
anak
gangguan seksual atau kriminalitas. Kedua ,
kemampuan adaptasi anak, anak menjadi
dampak gangguan psikologis saat masa
tidak mudah stres atau frustrasi sehingga
juga
mampu
meningkatkan
128 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
lebih berani mencoba hal-hal yang ada di
Strategi Pengasuhan Ayah Jarak Jauh
sekelilingnya. Secara tidak langsung dapat
Perhatian dan waktu yang kurang dari
membantu anak lebih siap masuk sekolah.
para ayah menunjukkan bahwa betapa ayah
Selain itu, berdasarkan penelitian, anak
sekarang ini telah kehilangan perannya
perempuan yang dekat dengan ayahnya
secara signifikan dalam mendidik anak. Hal
memiliki keinginan berprestasi tinggi dan
ini didukung dengan pendapat Adams yang
berani bersaing. Anak perempuan akan
dikutip oleh Lewis (dalam, Ravik) bahwa
cenderung terhindar dari hubungan pacaran
pada hubungan orangtua dan anak kedekatan
yang tidak sehat karena ia dapat menghargai
tempat tinggal tidak berpengaruh pada
diri
ayah
bantuan keuangan melainkan pada jasa yang
menghargainya. Begitu pun bila ayah dekat
diberikan pada anak. Hal ini menunjukkan
dengan anak lelakinya, maka kemungkinan
bahwa sekalipun berada dekat atau jauh
anak tersebut
yang
sendiri
seperti
halnya
terjebak dalam masalah
terpenting
kenakalan remaja sangat kecil. Hal ini
hubungan
disebabkan anak lelaki
ayah
dalam
dan
membangun
anak
dengan
meniru
model
meningkatkan kehangatan interaksi. Sebab,
sendiri
yang
salah satu kondisi keluarga yang tidak
membantu anak berkembang. Anak akan
harmonis adalah sikap orangtua yang dingin
lebih mudah menyerap nilai-nilai yang
dan acuh pada anaknya (Sugiyatno, Tanpa
diberikan ayah pada dirinya (Vita dalam
Tahun.)
acuannya,
yaitu
ayah
Abdullah, Tanpa Tahun)
Strategi
Keterlibatan adalah suatu partisipasi
pengasuhan
ayah
yang
memiliki jarak jauh dengan anak remajanya
aktif dan mengandung pengertian berulang
tidak
dan berkesinambungan dari suatu tahap
mempengaruhi peran orangtua (Suyatno,
perkembangan
perkembangan
dalam Sugiyatno, Tanpa Tahun) yang
berikutnya yang mengandung aspek waktu,
meliputi 1) Aspek frekuensi, 2) Aspek
interaksi, dan perhatian. Keterlibatan ayah
intensitas, 3) Aspek kualitas komunikasi
terjadi pada frekuensi yang panjang dan
yang berlangsung. Sebab itu strategi yang
intensif dalam menjalin hubungan dalam
diambilpun tidak lepas dari tiga aspek ini.
ke tahap
lepas
dari
tiga
unsur
yang
pengasuhan anak dengan memanfaatkan
Pertama , aspek frekuensi. Bagi ayah
semua sumber dayanya baik afeksi, fisik dan
yang berada jauh dengan anak remajanya
kognisinya. Ayah harus dapat memfasilitasi
frekuensi
perkembangan anak baik dalam elemen
setinggi ayah yang berada dekat dengannya.
fisik, sosial, intelektual maupun sosial.
Terlebih jika ayah bekerja dari pagi dan sore
komunikasi
memang
tidak
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 129
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
hari, juga pada remaja yang padat jadwal
mendukung potensi untuk keberhasilan anak
sekolahnya.
disepakati
(resource) dengan komunikasi yang baik.
antara ayah dan anak terkait berapa kali
Terlebih kuantitas komunikasi pada ayah
komunikasi yang akan mereka jalin selama
yang jauh dari anak remajanya tentu
satu minggu. Jika perlu ayah dan anak
cenderung
menetapkan
ditingkatkan melalui kualitasnya.
Sehingga
perlu
hari-hari
tertentu
berkomunikasi.
Harapannya
tersebut
membantu
dapat
untuk
komunikasi
ayah
untuk
Hal
minim,
ini
sehingga
perlu
perlu
disiasati
dengan
meningkatkan kualitas komunikasi agar
menanamkan nilai-nilai kepada anaknya dan
berlangsung
sang anak mampu bersikap terbuka kepada
komunikasi bisa dibangun dengan baik bila
ayah.
adanya kehangatan interaksi ayah dan anak.
secara
efektif.
Kualitas
Kedua , aspek intensitas. Komunikasi
Hal ini bisa ditingkatkan dengan berusaha
antar ayah dan anak yang jauh terpisah
menempatkan ayah sebagai seorang teman
tentunya akan sulit untuk dilakukan secara
pada anaknya, agar anak mau berbagi
langsung atau face to face. Tetapi masalah
tentang apa yang dilaluinya. Jika anak
ini dapat diatasi dengan kemajuan teknologi
berada bersama ibu, ayah juga dapat
yang ada, baik yang menawarkan sarana
melibatkan peran ibu untuk menyampaikan
komunikasi langsung seperti pada media
pesan-pesan
sosial populer seperti Skype atau video chat
namakan oleh ayah dengan harapan anak
pada Facebook. Bisa juga komunikasi tidak
tetap merasakan kehadiran ayahnya. Dunia
langsung
memaksimalkan
maya semisal facebook bisa menjadi salah
penggunaan handphone. Ayah-pun dapat
satu sarana ayah untuk mengirimkan tautan
meminta
atau tulisan yang mampu memberikannya
dengan
anaknya
untuk
melaporkan
kegiatan hariannya melalui pesan singkat,
atau
hadiah
yang
diatas
semangat.
atau ayah membuat perjanjian terkait harihari dimana ia atau anaknya wajib untuk
Simpulan dan Saran
Remaja adalah masa yang berada
berkomunikasi.
Ketiga , aspek kualitas pesan yang
dimana terjadi perubahan fisik yang pesat,
kualitas
perubahan
psikis
komunikasi berkaitan dengan penguasaan
dibanding
masa
substansi
perubahan kognitif
dikomunikasikan.
pesan,
Aspek
sehingga
ayah
perlu
yang
lebih
sebelumnya,
matang
serta
dan sosial yang
memahami pengetahuan tentang psikologi
cenderung lebih baik dan luas. Namun,
perkembangan
dalam
anak
remajanya.
kondisi
Harapannya, jika ayah telah mengetahuinya
mempertanyakan
ia mampu meningkatkan perannya dalam
masa
remaja
ini
mereka
identitasnya
masih
belum
mulai
sehingga
mampu
130 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
menguasai
dan
memfungsikan
secara
agar dapat menjalin hubungan yang hangat
maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.
dengan anak remaja sehingga meminimalisir
Berdasarkan data yang telah disampaikan,
dan mencegah masalah yang dialami remaja.
peran keluarga juga berpengaruh dalam
Saran penerapan keterlibatan ayah
perubahan remaja agar tidak terlalu larut
dalam kebingungan sehingga membuka
celah kenakalan dan masalah remaja.
penanaman
nilai-nilai
1. Ayah perlu mengetahui perkembangan
psikologis anak remajanya sehingga
Pola asuh adalah kunci paling vital
dalam
dalam pola asuh jarak jauh sebagai berikut :
dan
membentuk karakter remaja. Pelaksanaan
dapat menyesuaikan gaya komunikasi
yang tepat
2. Ayah dan anak perlu memaksimalkan
pola asuh tidak hanya melibatkan ibu
penggunaan
melainkan juga ayah. Keterlibatan ayah
meningkatkan intensitas komunikasi
dalam pengasuhan akan menjadikan anak
3. Ayah
dan
teknologi
anak
perlu
untuk
membuat
mempunyai kesempatan yang lebih besar
kesepakatan dan berkomitmen terkait
untuk menjalin hubungan dengan ayahnya
kapan saja mereka dapat melakukan
dan selanjutnya mengalami proses yang
komunikasi secara langsung ataupun
kaya
tidak langsung
dalam
perkembangannya
karena
stimulasi yang diberikan ayah berbeda dari
yang diberikan oleh ibu.
atau
Kondisi yang menyebabkan ayah
berada jauh dari orangtuanya bukan menjadi
penghalang untuk tetap terlibat dalam
mengasuh anak. Butuh strategi
4. Ayah perlu melibatkan ibu atau saudara
dalam
menyesuaikan gaya dan cara pengasuhan
teman
anak
remaja
sebagai
pengawas atau pemberi nasihat bagi
anak
5. Ibu perlu memberi dorongan dan
evaluasi positif bagi ayah sehingga
ayah menjadi lebih percaya diri
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S.M. (Tanpa Tahun). Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak (Paternal
Involvement). Yogyakarta : Universitas Mercu Buana.
Elia, H. (2000). Peran Ayah dalam Mendidik Anak. Jurnal Teologi dan Pelayanan, Veritas 1/1:
105-113.
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
RentangKehidupan. Alih bahasa: Istiwidayanti & Soedjarwo. Jakarta : Erlangga.
Karsidi, R. (Tanpa Tahun). Pola Hubungan dalam Keluarga.
Purwosunu, Y. Kehamilan Remaja. http://www.anakku.net/kehamilan-remaja.html.Diakses pada
24 Mei 2013.
Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Jarak Jauh Remaja | 131
Astuti, V., & Puspitarani, P. [hal.121-131]
Santrock, J.W. (2002). Live span development (perkembangan masa hidup). Alih Bahasa :
Chausairi, A. Jakarta : Erlangga.
Sugiyatno. (Tanpa Tahun). Optimalisasi Peran Keluarga dalam Membangun Moral. Artikel,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Ulfah,M. (2007). Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap
Kecenderungan Kenakalan Remaja. Tesis, Psikologi Universitas Gajah Mada.