LKP : Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan Pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) Surabaya.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN APLIKASI PRESENSI KARYAWAN PADA PT. BOMA BISMA INDRA (PERSERO)
SURABAYA
Disusun oleh :
Nama : Rosik Fivin Aldian NIM : 10.41010.0133 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
ABSTRAKSI
Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan adalah sebuah aplikasi
digunakan untuk melakukan pengelolaan proses kehadiran karyawan, mulai dari pengolahan presensi karyawan pada jam kerja regular hingga mengolah data presensi lembur dari karyawan dimana data presensi kerja regular dan lembur karyawan diambil dari file yang sudah ada berupa Access atau SQL dari hasil
import alat input finger print.
Berdasarkan survey dan wawancara dengan Divisi SDM (Sumber Daya Manusia) PT. Boma Bisma Indra (Persero) Surabaya , didapatkan informasi bahwa aplikasi sebagai pengolah data dari hasil input presensi dan lembur, masih menggunakan aplikasi bawaan dari finger print. Terdapat kendala pada sistem yang lama bagi perusahaan, kendala utama yang dialami adalah aplikasi tidak dapat menghasilkan format laporan presensi karyawan yang sesuai kepala bagian SDM inginkan, selain itu pula dalam pengolahan presensi kerja regular dan lembur seluruh karyawan untuk setiap bulan memerlukan waktu pengerjaan satu minggu penuh, tentu saja pengolahan presensi pada sistem yang lama tersebut masih lambat.
Dengan adanya sistem yang dibuat ini, maka diharapkan Divisi SDM dapat mengolah data presensi dan lembur dengan cepat dan akurat. Selain itu pula diharapkan laporan presensi yang dihasilkan dapat sesuai inginkan. Sehingga staf SDM dapat membuat laporan presensi dan lembur langsung melalui aplikasi yang dibuat ini.
Kata kunci: Aplikasi Presensi Karyawan, Presensi Karyawan, Sistem Presensi
STIKOM
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II. GAMBARAN UMUM INSTANSI ... 6
2.1 Sejarah Berdirinya PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 6
2.1.1 Visi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 7
2.1.2 Misi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 7
2.1.3 Tujuan PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 7
2.2 Bidang Usaha PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 8
2.3 Struktur Organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 8
STIKOM
(4)
BAB III. LANDASAN TEORI ... 10
3.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 10
3.2 Definisi Presensi Karyawan ... 11
3.3 Definisi Jam Lembur ... 11
3.4 Definisi Cuti dan Absensi ... 12
3.4.1 Definisi Cuti ... 12
3.4.1 Definisi Absensi ... 13
3.5 System Development Life Cycle ... 13
3.6 Konsep Dasar Sistem ... 16
3.7 Konsep Dasar Aplikasi ... 17
3.7.1 Blok Masukan ... 17
3.7.2 Blok Model ... 18
3.7.3 Blok Keluaran ... 18
3.7.4 Blok Teknologi ... 18
3.7.5 Blok Database ... 18
3.7.6 Blok Kendali ... 19
3.8 Analisa dan Perancangan Sistem ... 19
3.9 System Flow ... 20
3.10 Data Flow Diagram ... 20
3.10.1 Context Diagram ... 21
3.10.2 Data Flow Diagram Level 0 ... 21
3.10.3 Data Flow Diagram Level 1 ... 21
STIKOM
(5)
3.10.4 Entity Relational Diagram ... 21
3.11 Konsep Dasar Database ... 22
3.11.1 Sistem Database ... 22
3.11.1.1 Kelebihan Sistem Database ... 23
3.11.1.2 Kekurangan Sistem Database ... 24
3.11.2 Database Management System ... 24
3.11.2.1 Bahasa-bahasa dalam Database ... 24
3.11.2.2 Fungsi DBMS ... 25
3.12 Tools Pemrograman ... 26
3.12.1 Definisi Visual Studio 2010 ... 26
3.12.2 Definisi VB.NET ... 26
3.13 Interaksi Manusia dan Komputer ... 28
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 30
4.1 Identifikasi masalah ... 30
4.1.1 System Flow presensi karyawan lama ... 31
4.2 Analisis Sistem ... 32
4.2.1 Proses presensi kerja reguler ... 33
4.2.2 Proses presensi kerja lembur ... 34
4.3 Perancangan sistem ... 36
4.3.1 Perancangan System Flow ... 36
4.3.2 Perancangan Data Flow Diagram ... 39
4.4 Perancangan Database ... 42
STIKOM
(6)
4.5 Stuktur Database dan Tabel ... 44
4.6 Desain Input/Output ... 50
4.6.1 Desain Input ... 50
4.6.2 Desain Output ... 52
4.7 Implementasi dan Evaluasi ... 54
4.7.1 Teknologi ... 54
4.5 Pengoperasian Program ... 55
BAB V. PENUTUP ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN ... 64
Lampiran 1 Surat Balasan Instansi... 64
Lampiran 2 Kartu Bimbingan ... 65
Lampiran 3 Garis Besar Rencana Kerja Mingguan ... 67
Lampiran 4 Log Harian Kerja Paktek ... 68
Lampiran 5 Kehadiran Kerja Praktek ... 69
Lampiran 7 Listing Source Code Program ... 70
STIKOM
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ... 9
Gambar 3.1 System Development Life Cycle ... 15
Gambar 4.1 System Flow presensi karyawan lama ... 32
Gambar 4.2 System Flow Presensi karyawan yang diusulkan ... 37
Gambar 4.3 System Flow pengaturan kerja ... 38
Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi presensi karyawan ... 39
Gambar 4.5 DFD Level 0 Aplikasi presensi karyawan ... 40
Gambar 4.6 DFD Level 1 Pengolahan presensi karyawan ... 41
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pembuatan laporan presensi karyawan ... 41
Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengaturan kerja karyawan ... 42
Gambar 4.9 ERD CDM Aplikasi presensi karyawan ... 43
Gambar 4.10 ERD PDM Aplikasi presensi karyawan ... 44
Gambar 4.11 Form input cuti ... 51
Gambar 4.12 Form input ijin ... 51
Gambar 4.13 Import data presensi ... 52
Gambar 4.14 Laporan lembur dan keterlambatan karyawan ... 53
Gambar 4.15 Laporan kehadiran, cuti dan ijin karyawan ... 53
Gambar 4.16 Login ... 55
Gambar 4.17 Halaman utama... 56
Gambar 4.18 Pengaturan hari kerja... 57
STIKOM
(8)
Gambar 4.19 Menu cuti karyawan ... 57
Gambar 4.20 Menu ijin karyawan ... 58
Gambar 4.21 Menu rekap keterlambatan dan lembur ... 59
Gambar 4.22 Menu rekap kehadiran, ijin dan cuti ... 59
STIKOM
(9)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel karyawan ... 46
Tabel 4.2 Tabel ijin ... 47
Tabel 4.3 Tabel lembur ... 47
Tabel 4.4 Tabel keterlambatan ... 48
Tabel 4.5 Tabel cuti ... 49
Tabel 4.6 Tabel hari kerja ... 49
STIKOM
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan teknologi informasi sangat cepat dapat dirasakan manfaatnya di segala bidang. Perkembangan tersebut dapat dimanfaatkan pada berbagai sektor seperti sektor keuangan, pendidikan, administrasi, Sumber Daya Manusia (SDM), dan lain-lain. Presensi karyawan adalah salah satu aktivitas wajib yang sangat penting, karena berkaitan dengan produktivitas dari karyawan dan pada umumnya digunakan sebagai salah satu komponen pada pembayaran gaji karyawan. Dengan demikian, pencatatan presensi karyawan haruslah teliti, cepat, dan akurat. Sekarang telah berkembang berbagai jenis aplikasi presensi karyawan, salah satunya menggunakan Finger Print.
PT. Boma Bisma Indra (Persero) Surabaya merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beralamat di Jl. KHM. Mansyur 229 – Surabaya 67122. PT. Boma Bisma Indra (Persero) Surabaya bergerak di bidang Manajemen Proyek & Jasa serta Manufaktur Peralatan Industri (seperti :
Pressure Vessel, Heat Excharger, Condenser, Piping, dan Structure). Semua
aktivitas di PT. Boma Bisma Indra (Persero) dilaksanakan dengan dukungan penuh seluruh karyawan untuk mewujudkan visi perusahaan yaitu sebagai industri peralatan, industri konversi energi, dan argo industri yang mampu bersaing di pasar domestik dan global.
STIKOM
(11)
Karyawan merupakan aset utama bagi perusahaan dan saat ini karyawan pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) berjumlah 252 orang. Bagian SDM bertugas untuk mengatur karyawan mengenai presensi karyawan, ijin karyawan, dan lembur karyawan. Prensensi karyawan sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan oleh karena itu perusahaan ingin menerapkan sistem pengolahan presensi karyawan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses presensi karyawan antara lain : jam masuk karyawan, jam keluar karyawan, ijin dinas, ijin keperluan pribadi, ijin sakit, dan cuti.
Dalam pengolahan presensi karyawan, perusahaan sudah menerapkan sistem finger print untuk alat input presensi karyawan. Pada penerapan sistem tersebut terdapat beberapa kendala dalam pengolahan presensi, penghitungan jumlah jam kerja, jam hilang karena keterlambatan, jumlah jam lembur, dan jam ijin karyawan. Dari data presensi yang diambil oleh aplikasi finger print dihasilkan laporan presensi karyawan maupun lembur. Staf SDM harus melakukan pengolahan lagi terhadap data presensi tersebut karena dari data presensi kerja reguler, jam hilang, dan lembur masih tercampur menjadi satu. Dengan itu perlu dilakukan pemeriksaan data presensi kerja reguler, jam hilang, dan lembur karyawan secara satu persatu dan memerlukan waktu cukup lama untuk pembuatan laporan presensi karyawan setiap bulan. Pemeriksaan data satu-persatu yang dilakukan secara manual dengan menghabiskan waktu satu minggu, selain lambat dalam segi waktu, juga besar kemungkinan kesalahan dalam proses pemeriksaan yang dapat terjadi sehingga data presensi dan lembur karyawan yang dihasilkan tidak valid. Permasalahan lain yang terjadi pada bentuk laporan
STIKOM
(12)
yang dihasilkan oleh aplikasi belum sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan Staf SDM.
Sistem pengolahan presensi merupakan bagian penting karena presensi karyawan berhubungan dengan gaji karyawan, penilaian terhadap kinerja karyawan dan tingkat kedisiplinan karyawan. Tentunya masalah ini perlu mendapatkan perhatian serius dan harus dicari jalan keluarnya. Salah satunya dengan membuat aplikasi presensi karyawan yang dapat memudahkan bagian SDM perusahaan dalam pengolahan presensi maupun lembur karyawan secara cepat dan akurat.
Dengan adanya Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan ini diharapkan dapat membantu Staf SDM dalam pengambilan keputusan khususnya dalam hal presensi karyawan dan karyawan dapat lebih disiplin dalam bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan perusahaan sehingga dapat mewujudkan visi dan misi dari perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana merancang dan membangun aplikasi presensi karyawan pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang dapat mempercepat dalam pengolahan presensi karyawan sekaligus dapat mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi dalam pengolahan data presensi dan lembur karyawan ?
1.3 Batasan Masalah
Implementasi kerja praktek dalam pembuatan aplikasi presensi karyawan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
STIKOM
(13)
1. Sistem tidak mengambil data langsung dari alat finger print melainkan dengan mengambil data mentah presensi dan lembur karyawan dari alat
input finger sprint.
2. Sistem yang dibangun disesuaikan dengan proses presensi dan perhitungan jam lembur yang telah berjalan dan tidak membahas gaji karyawan.
3. Sistem digunakan untuk perhitungan jam kerja regular karyawan, perhitungan jam lembur karyawan, penggantian status jumlah jam kerja regular karyawan terkait (ijin keluar kantor, sakit, dan cuti).
4. Sistem yang dibangun merupakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan tools Visual Studio 2010 dan SQL Server 2008.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah terbentuknya aplikasi presensi karyawan pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) yang dapat mempercepat dalam pengolahan presensi dan lembur karyawan sekaligus dapat mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi dalam pengolahan presensi dan lembur karyawan.
1.5 Manfaat
Diharapkan setelah proyek Kerja Praktek (KP) ini selesai maka proses pengolahan presensi dan lembur karyawan di Divisi SDM PT. Boma Bisma Indra (Persero) berjalan lebih cepat, lancar, dan terkontrol melalui aplikasi yang dibuat.
STIKOM
(14)
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah berdasarkan tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi, kontribusi serta sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI
Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi departemen yang ada pada kerja praktek.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. BAB IV : ANALISIS DAN PERANCANGAN
Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari metodologi penelitian, analisa system, pembahasan masalah berupa system
flow, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan
implementasi sistem berupa capture dari setiap tampilan program. BAB V : PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem untuk ke depan.
STIKOM
(15)
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Berdirinya PT. Boma Bisma Indra (Persero)
PT. Boma Bisma Indra (Persero) didirikan pada tahun 1971 yang berkantor pusat di Jl. KHM. Mansyur 229 Surabaya, merupakan merger dari 3 Perusahaan Negara (PN), yaitu : PN. Boma, PN. Bisma, dan PN. Indra. Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 44 tahun 1989, PT. Boma Bisma Indra (Persero) ditetapkan sebagai salah satu industri strategis di bawah pengelolaan, pembinaan, dan pengawasan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), yang mendapat misi tambahan untuk berperan sebagai wahana transformasi industri melalui tahapan alih teknologi yang telah menjadi kebijakan nasional. Tahun 1998 Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 35/1998 dan Instruksi Presiden nomor 15/1998 tentang pembentukan Perusahaan PT. Pakarya Industri (Persero), sehingga PT. Boma Bisma Indra (Persero) mulai tahun 1998 berubah status menjadi anak perusahaan PT. Pakarya Industri (Persero).
Pada tahun 1999 terbit Keputusan Menteri Hukum & Perundang-undangan RI nomor C-18.884 HT 01.04 tahun 1999 tanggal 17 Nopember 1999 mengenai pengesahan atas perubahan anggaran dasar PT. Pakarya Industri (Persero), secara resmi telah berubah menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT. BPIS (Persero).
STIKOM
(16)
Pada tahun 2002 terbit Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 52 tahun 2002 tanggal 23 September 2002 tentang penyertaan modal negara republik indonesia ke dalam modal saham PT. Boma Bisma Indra dan pembubaran perusahaan PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), yang menetapkan negara replublik indonesia mengambil alih seluruh penyertaan modal BPIS pada PT. Boma Bisma Indra sehingga saham yang diambil alih menjadi kekayaan negara, yang dikelola oleh Menteri Keuangan , serta menghapus Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1998, sehingga sejak saat itu PT. Boma Bisma Indra menjadi “Persero”, dan di bawah koordinasi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara.
2.1.1 Visi PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Visi dari PT. Boma Bisma Indra (Persero) : Menjadi industri peralatan, industri konversi energi, dan argo industri yang mampu bersaing di pasar domestik dan global.
2.1.2 Misi PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Misi dari PT. Boma Bisma Indra (Persero) : Sebagai masyarakat industri bertekat membangun kepercayaan dan kesejahteraan stakeholder.
2.1.3 Tujuan PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Tujuan dari didirikannya PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah : 1. Untuk mendukung kemandirian dan kemajuan industri nasional.
STIKOM
(17)
2. Memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada pemesan dalam rangka menciptakan nilai yang prima.
3. Menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham.
4. Menciptakan kesejahteraan, peningkatan kualitas, dan kepuasan kerja karyawan.
2.2 Bidang Usaha PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Kegiatan usaha PT. Boma Bisma Indra (Persero) meliputi :
1. Pembuatan motor diesel dan bensin, alat-alat pertanian, mesin mekanis dan peralatan pabrik, mesin dan peralatan listrik, alat angkut, alat konstruksi, dan peralatan lainnya yang berkaitan dengan bidang energi dan migas.
2. Pembuatan desain dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, plat pengecoran logam dan konstruksi bangunan (baik kering maupun basah) yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
3. Jasa perakitan dan pemasangan (montage) dari barang-barang produksi sendiri maupun pihak lain.
4. Jasa kerekayasaan meliputi penelitian, perencanaan desain, dan konstruksi
5. Jasa manajemen dan konsultasi pembangunan proyek. 2.3 Struktur Organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.002/Kpts.Dir/III.2004, struktur organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero) ditetapkan bahwa perusahaan
STIKOM
(18)
dikendalikan oleh seorang direktur utama dengan dibantu oleh 2 orang direktur yang masing-masing membidangi :
1. Pemasaran dan Operasional 2. Keuangan dan Personalia
PT. Boma Bisma Indra (Persero) dibagi dalam lima (5) Subdit yaitu Subdit Pendukung yang membawahi Divisi Engineering dan Divisi Quality
Control, Subdit Pemasaran yang membawahi Divisi Pemasaran dan Divisi
Penjualan, Subdit Operasi yang membawahi Divisi Manajemen Proyek , Divisi Peralatan Industri dan Divisi Aneka Jasa Industri dimana bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pemasaran, sedangkan Subdit Personalia dan terakhir
Subdit Keuangan bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Personalia.
Lihat gambar dibawah ini.
Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Boma Bisma Indra (Persero)
SPI & MANAJEMEN RESIKO
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
QA & K3LH
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASI
DIVISI P2 OPERASI PROJECT MANAGER
DIVISI PEMASARAN & PENJUALAN MPI
DIVISI PEMASARAN
& PENJUALAN MPJ DIVISI PENGADAAN
DIVISI MESIN & PERALATAN
DIVISI MANAJEMEN
PROYEK & JASA DIVISI SDM DIVISI AKUNTANSI DIVISI KEUANGAN
STIKOM
(19)
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Dessler (2004 : 2), Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan, fokus yang dipelajari MSDM ini hanya masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencanaan, perilaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan jika, peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, atau gedung.
Hasibuan (2001 : 10), mengemukakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
STIKOM
(20)
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Hal yang sama dikemukakan oleh Heidjrachman (2002 : 5), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan.
3.2 Definisi Presensi Karyawan
Menurut Bastian (2007 : 117), Presensi karyawan adalah suatu kegiatan mendokumentasikan kehadiran karyawan di perusahaan, setiap hari kerja pegawai diharuskan melakukan presensi pada waktu datang dan pulang, dalam satu periode waktu.
3.3 Definisi Jam Lembur
Nurachmad (2009 : 27), Lembur digambarkan sebagai pekerjaan dengan tambahan waktu kerja regular. Menurut undang-undang kebutuhan, waktu kerja regular biasanya delapan jam sehari, dan 40 jam dalam seminggu. Waktu ini bervariasi disetiap negara-negara industri. Informasi ini dapat digunakan untuk mengkalkulasi tenaga kerja yang efisiensi dan lainya, untuk mengkalkulasi tergantung pada pembayaran tambahan di luar tingkat tarif yang sesuai pada hukum.
STIKOM
(21)
Berdasarkan KEP.102/MEN/VI/2004 tentang waktu lembur dan upah lembur, waktu lembur kerja adalah waktu kerja yang melebihi 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam sehari, dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau upah yang diterima pada hari istirahat mingguan.
3.4 Definisi Cuti dan Absensi
3.4.1 Definisi Cuti
Menurut PP 24 tahun 1976 tentang cuti karyawan. Kepala BAKN No. 01/SE/1977 tentang permintaan dan pemberian cuti karyawan, cuti adalah tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu. Jenis-jenis cuti yang berlaku menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan :
1. Hari libur, libur pada saat libur nasional dan tidak memotong cuti tahunan.
2. Cuti tahunan, diberikan pada karyawan setelah karyawan tersebut bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus. Biasanya lamanya cuti sebanyak 12 hari.
3. Cuti panjang, yang diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja selama 5 tahun. Biasanya lamanya cuti adalah 22 hari kerja untuk kantor pusat dan 26 hari kerja untuk kantor cabang.
STIKOM
(22)
4. Cuti berkaitan reproduksi wanita
a. Cuti haid, diberikan pada karyawan wanita pada hari pertama dan kedua dalam masa haidnya apabila yang bersangkutan merasa sakit. Karena rasa sakit bersifat subjektif maka tidak diwajibkan untuk melampirkan keterangan sakit dari dokter dan hanya cukup memberitahukan kepada atasan langsung terlebih dahulu.
b. Cuti hamil, melahirkan dan gugur kandung. Karyawan wanita yang hamil berhak mengambil cuti melahirkan selama 1 bulan sebelum dan 1 bulan sesudah melahirkan atau gugur kandungan. Cuti gugur kandungan harus disertai dengan surat keterangan dokter atau bidan. 3.4.2 Definisi Absensi
Menurut Hasibuan (1997 : 37), Absensi adalah tidak bekerjanya seorang karyawan pada saat hari kerja, karena sakit, ijin, alpa, dan cuti.
3.5 System Development Life Cycle (SDLC)
Menurut McLeod (2008 : 199) Siklus hidup sistem (System Life Cycle) disingkat SLC adalah proses evolusioner dalam menetapkan sistem dan sub sistem informasi berbasis komputer. SLC yang juga dikenal sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena proses tersebut mengikuti sebuah pola yang teratur dan dilakukan secara top-down.
STIKOM
(23)
Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC adalah metoda tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara, dan mengganti suatu sistem informasi. System Development Life Cycle (SDLC) terdiri atas tujuh fase, diantaranya adalah :
1. Project Indetification and Selection
Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan analisa.
2. Project Intiation and Planning
Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem.
3. Analisys
Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan alternatif sistem baru diusulkan.
4. Logical Design
Suatu fase dimana semua kegiatan fungsional dari sistem yang diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara Independent.
5. Phisycal Design
Fase rancangan logis dari sebelumnya diubah dalam bentuk teknis yang terinci dimana pemrograman dan bentuk sistem dapat dibuat.
STIKOM
(24)
6. Implementation
Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung suatu organisasi atau perusahaan.
7. Maintenance
Dimana sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan. Komponen dari System Development Life Cycle (SDLC) ini seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini :
Gambar 3.1 System Development Life Cycle
Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama, dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangnnya. Tiap-tiap
STIKOM
(25)
pengembangan sistem itu dibagi menjadi beberapa tahapan kerja. Tiap tahapan ini mempunyai karakteristik tersendiri. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem. Dimana kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari menajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan dari sistem tersebut.
3.6 Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh J.E Kendall (1998 : 37) sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
STIKOM
(26)
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya dalam mendefinisikan sistem, masih menurut J.E Kendall, adalah sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.”
3.7 Konsep Dasar Aplikasi
Aplikasi didefinisikan oleh Davis GB (1999 : 17) sebagai berikut :
“Aplikasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
3.7.1 Blok Masukan
Masukan atau input mewakili data yang masuk ke dalam aplikasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
STIKOM
(27)
3.7.2 Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3.7.3 Blok Keluaran
Produk dari aplikasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
3.7.4 Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam aplikasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
3.7.5 Blok Database
Database (Basis data) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam database perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi database yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Database diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan
STIKOM
(28)
perangkat lunak paket yang disebut dengan Database Management System (DBMS).
3.7.6 Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak aplikasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
3.8 Analisis dan Perancangan Sistem
Penguraian dari suatu aplikasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem
(system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap
analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :
STIKOM
(29)
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.
Analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan aplikasi terkomputerisasi.
3.9 System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dikerjakan sistem.
3.10Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
STIKOM
(30)
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
3.10.1 Context Diagram
Context Diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD.
Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
3.10.2 Data Flow Diagram Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam aplikasi.
3.10.3 Data Flow Diagram Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
3.10.4 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan
antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.
STIKOM
(31)
3.11Konsep Dasar Database
Menurut Marlinda (2004 : 1), Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah security (keamanan), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.11.1 Sistem Database
Menurut Marlinda (2004 : 1), Sistem Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem database terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data
STIKOM
(32)
(DBMS), Pengguna (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
3.11.1.1Kelebihan Sistem Database
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidak konsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
STIKOM
(33)
3.11.1.2Kekurangan Sistem Database
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Kerusakan sistem database dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
3.11.2 Database Management System
Menurut Marlinda (2004 : 6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Database adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam database.
3.11.2.1Bahasa-bahasa dalam DBMS
A.Data Definition Language (DDL)
Pola skema database dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
STIKOM
(34)
B.Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
C.Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
3.11.2.2Fungsi DBMS
A. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.
B. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
C.Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
D.Data Recovery dan Concurrency
1. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan
database yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan
disk, dan sebagainya.
STIKOM
(35)
2. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
E. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan data dictionary atau kamus data. 3.12 Tools Pemrograman
Dalam pengembangan suatu aplikasi, tentunya membutuhkan suatu tool atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tool dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio 2010 yang menggunakan teknologi .NET.
3.12.1 Definisi Visual Studio 2010
Microsoft Visual Studio 2010 merupakan sebuah IDE (Integrated
Development Environment) yang dikembangkan oleh Microsoft. IDE ini
mencakup semua bahasa pemrograman berbasis .NET framework yang dikembangkan oleh microsoft. Visual Studio mendukung bahasa pemrograman yang berbeda dengan layanan bahasa, yang memungkinkan kode editor dan debugger untuk mendukung hampir semua bahasa pemrograman.
3.12.2 Definisi VB.NET
Microsoft SQL Server merupakan produk Relational Database
Management System (RDBMS) yang dibuat oleh Microsoft. Orang sering
STIKOM
(36)
menyebutnya dengan SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa untuk memproses query ke dalam database. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan, atau juga pemerintahan sebagai solusi database atau penyimpanan data. Pada tahun 2008 Microsoft mengeluarkan SQL Server 2008 yang merupakan versi yang banyak digunakan. Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur yang ada pada SQL Server 2008 :
A.XML Support. Dengan fitur ini, anda bisa menyimpan dokumen XML
dalam suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui
Transact-SQL dan lain sebagainya.
B.Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan anda untuk menjalankan
beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.
C.Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL
Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business
Intelligence melalui Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2008 juga
ditambahi dengan tools untuk keperluan data Mining.
D.Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan
distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload ke beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai
disisi DBCC, indexed view, dan index reorganization.
STIKOM
(37)
E. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain : integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search.
F. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk
memperhatikan primary key dan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain.
G.Transact-SQL Enhancements. T-SQL sudah mendukung User-Definable
Function (UDF). Ini memungkinkan anda untuk menyimpan rutin-rutin
ke dalam database engine. 3.13Interaksi Manusia dan Komputer
Suatu aplikasi yang baik tentunya harus mempertimbangkan interaksi antara pengguna dan program yang dibuat. Di sinilah pentingnya penerapan ilmu Interaksi Manusia dan Komputer (IMK). Menurut Santoso (2004 : 4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, dan implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta
STIKOM
(38)
keterbatasan yang terdapat dalam sistem. Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, dan kenyamanan.
STIKOM
(39)
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1 Identifikasi Masalah
Sebelum proses analisa dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada pihak perusahaan secara langsung dan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi. Pada tahap ini dilakukan peninjauan dan pemahaman terhadap sistem presensi karyawan serta sistem pengolahan data karyawan maupun segala proses yang berhubungan dengan langkah-langkah pemecahan masalah. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang dapat dilakukan adalah kesulitan dalam pembuatan laporan presensi bulanan, yang dilakukan oleh Staf SDM dimana data kehadiran karyawan yang diperoleh melalui alat input finger print, laporan yang dihasilkan belum dapat membedakan antara data presensi karyawan kerja regular maupun data lembur dari karyawan tersebut. Sekarang ini untuk mengatasi itu semua bagian Staf SDM melakukan pengecheckan secara satu persatu data karyawan untuk menghitung data presensi karyawan baik itu kerja regular maupun kerja lembur. Proses yang dilakukan dengan cara tersebut membutuhkan waktu satu minggu penuh dalam jam kerja untuk mengolah presensi karyawan tentunya sangat lambat, selain itu pula dari sistem yang lama sering kali terjadi kesalahan dalam pengolahan presensi dimana
STIKOM
(40)
terkadang presensi karyawan tidak sesuai, sehingga sering mengakibatkan kerugian baik untuk pihak perusahaan maupun karyawan.
4.1.1 System Flow presensi karyawan lama
Dalam pengolahan presensi karyawan, perusahaan sudah menerapkan sistem finger print untuk alat input presensi karyawan. Pada penerapan sistem tersebut terdapat beberapa kendala dalam pengolahan presensi, penghitungan jumlah jam kerja, jam hilang karena keterlambatan, jumlah jam lembur, dan jam ijin karyawan. Dari data presensi yang diambil oleh aplikasi finger print dihasilkan laporan presensi karyawan maupun lembur. Staf SDM harus melakukan pengolahan lagi terhadap data presensi tersebut karena dari data presensi kerja reguler, jam hilang, dan lembur masih tercampur menjadi satu.
STIKOM
(41)
Presensi Karyawan
Staff SDM Kepala Devisi SDM
Ph
as
e
Start
Lo gin (Username & Password)
Ben ar ?
Kon firmasi Login
Tidak Display Aplikasi Presensi Menampilakan Aplikasi Presensi Ya Karyawan Download data presensi Data finger
presensi
Olah data p resen si
L. terlam bat
L. lembu r
End Menghit ung keterla mb atan Menghit ung lembu r Mencetak d ata
presensi
Inpu t data presensi Data presensi
L. terlam bat
L. lembu r Cetak L.
terlam b at
Cetak L. lembu r
Gambar 4.1 System flow presensi karyawan lama 4.2 Analisis Sistem
Berdasarkan hasil survey, wawancara, dan pengamatan yang dilakukan di Staf SDM, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam kegiatan presensi karyawan. Pengolahan proses-proses pada data presensi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : proses pengolahan presensi kerja regular dan presensi kerja lembur.
STIKOM
(42)
4.2.1 Proses presensi kerja reguler
Proses utama dalam presensi kerja regular adalah sebagai berikut : 1. Input kehadiran karyawan dengan Finger Print
Pada proses ini, karyawan saat akan bekerja terlebih dahulu melakukan proses input data kehadiran yaitu dengan alat bantu input berupa finger
print. Data kehadiran karyawan tersimpan dan dapat di impor berupa file
yang berekstensi excel ataupun sql.
2. Proses pencatatan presensi non-finger sprint
Dalam pencatatan presensi karyawan tidak semuanya menggunakan alat
finger print, kondisi pencatatan presensi karyawan tidak menggunakan finger print dimana kondisi karyawan tersebut sedang melakukan dinas
luar perusahaan sehingga diperlukan berupa pencatatan kehadiran khusus untuk karyawan dinas luar.
3. Impor data presensi karyawan
Data presensi karyawan diambil berupa data kerja regular maupun data lembur dari karyawan tersebut dan selanjutnya dari data tersebut diolah, pengolahan dalam kerja regular terdiri atas :
a. Pencatatan waktu kerja regular karyawan
Dalam pencatatan waktu kerja karyawan yaitu meliputi pencatatan jam masuk kerja karyawan hingga jam pulang dari karyawan. Dan
STIKOM
(43)
juga pencatatan dari ijin dari para karyawan tersebut yang pada akhirnya didapatkan total dari jam kerja dari karyawan tersebut dari periode tertentu.
b. Pencatatan keterlambatan
Jam masuk karyawan jam 07.30 pagi dan pulang 17.00 sementara jam istirahat mulai 12.00-12.30, apabila pada data yang dihasilkan waktu datang dari karyawan lebih dari jam 07.30 pagi maka karyawan tersebut terlambat sedangkan apabila karyawan pulang kerja kurang dari jam 17.00 maka karyawan termasuk pulang cepat. Tentunya dari hal di atas akan berpengaruh terhadap waktu kerja karyawan yang nantinya berhubungan dengan gaji karyawan.
4.2.2 Proses presensi kerja lembur
Selain proses presensi kerja regular yang telah dijelaskan, Staf SDM juga menangani pengolahan kerja lembur dari karyawan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Input kehadiran karyawan dengan finger sprint
Pada proses ini, karyawan saat akan bekerja terlebih dahulu melakukan proses input data kehadiran yaitu dengan alat bantu input berupa finger
print. Data kehadiran karyawan tersimpan dan dapat di impor berupa file
yang berekstensi excel ataupun sql.
STIKOM
(44)
2. Import data presensi karyawan
Data presensi karyawan diambil berupa data kerja regular maupun data lembur dari karyawan tersebut dan selanjutnya dari data tersebut diolah, pengolahan dalam kerja regular terdiri atas :
a. Pencatatan waktu kerja lembur karyawan
Jam kerja lembur karyawan dapat dilakukan pada dua kondisi yaitu lembur pada saat setelah jam kerja regular berakhir dan lembur juga dapat dilakukan pada saat hari libur sabtu, minggu dan tanggal merah dalam kalender, pada kedua kondsi tersebut memiliki perhitungan jam lembur yang berbeda. Dalam pencatatan waktu kerja karyawan yaitu meliputi pencatatan jam masuk lembur karyawan hingga jam pulang dari karyawan. Lembur sendiri perusahaan membuat kebijakan berupa waktu lembur minimal dilakukan 1 jam kerja dan juga menangani pencatatan dari ijin dari para karyawan tersebut yang pada akhirnya didapatkan total dari jam kerja dari karyawan tersebut dari periode tertentu.
b. Penggantian status lembur karyawan
Pada data lembur yang sudah dihasilkan masih harus melalui berupa proses pencocokan di mana pada data lembur yang dihasilkan harus disesuaikan dengan Surat Perintah Lembur (SPL) apabila data sudah sesuai selanjutnya dikonfirmasi oleh Staf SDM.
STIKOM
(45)
4.3 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis sistem yang ada, maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan. Rancangan sistem yang dibuat berupa Data Flow
Diagram (DFD) sebagai deskripsi alur dari sistem. DFD dibuat dengan
menggunakan software PowerDesigner 6 32-bit. 4.3.1 Perancangan System Flow
System flow yaitu bagan yang memiliki arus pekerjaan secara menyeluruh
dari suatu sistem yang menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang terdapat di dalam sistem.
STIKOM
(46)
A.System flow presensi karyawan yang diusulkan
Presensi Karyawan
Staff SDM Kepala Devisi SDM
P
h
as
e
Start
Lo gin (Username & Password)
Ben ar ?
Kon firmasi Login
Tidak Display Aplikasi Presensi Menampilakan Aplikasi Presensi Ya Karyawan
Imp ort data presensi Data fin ger
presensi
Olah data p resen si
Terlambat ? Simpan lama
terlambat Y Keterlambatan Lembur ? T Simpan lama Lembur Lembur T Display Aplikasi Presensi
Inpu t ijin karyawan Simpan ijin karyawan Ijin Display Aplikasi Presensi
Inpu t cu ti karyawan
Simpan cu ti karyawan cu ti
Cetak laporan lembu r dan Keterlambatan Cetak laporan kehadiran 1 2 3 4 3 4
Lapo ran Lembur dan keterlambatan
Lapo ran cuti, Ijin kehadiran End b c b c 1 2
Gambar 4.2 System flow presensi karyawan yang diusulkan
STIKOM
(47)
B.System flow pengaturan kerja yang diusulkan
Pengaturan kerja
Kepala Devisi SDM
P
h
as
e
Start
Lo gin (Username & Password)
Ben ar ?
Kon firmasi Login
Tidak
Display Aplikasi Presensi Menampilakan Aplikasi Presensi
Ya
Karyawan
Data identitas karyawan
Simpan data karyawan
Inpu t hari kerja
Simpan hari kerja
1
1
Hari kerja
End
Gambar 4.3 System Flow pengaturan kerja
STIKOM
(48)
4.3.2 Perancangan Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) yaitu bagan yang memiliki arus data dalam
suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
A.Context Diagram
Data karyawan Konfirmasi cuti
Konfirmasi ijin
Data cuti
Data ijin
Data kehadiran fing er print
Hari kerja
Laporan Kehadiran Cuti Ijin
Laporan lembur dan keterlambatan 0
Aplikasi presensi karyawan
+
Staff SDM
Kepala Devisi SDM
Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi presensi karyawan
Context diagram sistem ini memiliki dua external entity yang
menunjang jalannya sistem, yaitu Staf SDM, dan Kepala Bagian SDM.
STIKOM
(49)
B.DFD Level 0
Data karyawan Data input hari kerja Data karyawan
Hari kerja
Laporan Kehadiran Cuti Ijin Laporan lembur dan keterlambatan
Data cuti Data ijin
Data lembur Data keterlambatan
Data input cuti Data input ijin Data input lembur Data input keterlambatan Data kehadiran fing er print
Konfirmasi cuti Konfirmasi ijin Data ijin
Data cuti
Kepala Devis i SDM Staff SDM
1
Meng olah presensi
+
3
Peng aturan kerja
+
1 Keterlambatan 2 Lembur 3 Ijin 4 Cuti
5 Hari kerja
2
Membuat laporan presensi
+
6 Karyawan
Gambar 4.5 DFD level 0 Aplikasi presensi karyawan
Dalam DFD level 0 ini terdapat dua proses dan dua external entity. Proses tersebut antara lain : Mengolah resensi, pembuatan laporan presensi dan laporan lembur. Sedangkan external entity-nya adalah Staf SDM, dan Kepala Bagian SDM.
STIKOM
(50)
C.DFD Level 1 pengolahan presensi karyawan
Konfirmasi ijin Data ijin
Data cuti
Konfirmasi cuti
Data input cuti Data input ijin Data kehadiran fing er print
Data input lembur Data input keterlambatan
Staff SDM 1 Keterlambatan 2 Lembur 3 Ijin 4 Cuti 1
Meng olah data kehadiran
2
Meng olah data ijin
3
Meng olah data cuti
Gambar 4.6 DFD Level 1 Pengolahan presensi karyawan D.DFD Level 1 pembuatan laporan presensi karyawan
Data keterlambatan
Data ijin
Data cuti Laporan Kehadiran Cuti Ijin
Laporan lembur dan keterlambatan Data lembur 1 Keterlambatan 2 Lembur 3 Ijin 4 Cuti Kepala Devisi SDM 2 Membuat laporan lembur dan keterlambatan 3 Membuat laporan ijin kehadiran cuti
Gambar 4.7 DFD Level 1 Pembuatan laporan presensi karyawan
STIKOM
(51)
E.DFD Level 1 Pengaturan kerja karyawan
Data karyawan Data karyawan
Data input hari kerja Hari kerja
Kepala Devis i SDM
5 Hari kerja
6 Karyawan
1
Menetapkan hari kerja
2
Meng is i identitas karyawan
Gambar 4.8 DFD Level 1 Pengaturan kerja karyawan 4.4 Perancangan Database
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan dan perancangan database yang akan digunakan beserta strukturnya. Rancangan database sistem yang dibuat berupa Entity Relational Diagram (ERD), yaitu alat untuk merepresentasikan model data yang ada pada sistem dimana terdapat entity dan relationship.
STIKOM
(52)
A.ERD CDM Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Karyawan NIK Nama Gelar Eselon Grade Pendidikan Formal Pendidikan Non Formal Jenis Kelamin Jabatan Unit Org anis asi Lokasi Cos t Center Alamat Kode Pos Telepon Tang g al Lahir Status Keluarg a Suku
Agama Golongan Darah Tang g al M asuk Tang g al Diangkat Status karyawan
Lembur ID Lembur Nama Jam mulai Jam s elesai Tang g al Keterangan Ijin ID Ijin Jenis Ijin Nama karyawan Jam Keluar Jam Kembali Tujuan Keterangan Keterlambatan ID Keterlambatan Nama Jam datang Lama menit terlambat Keterangan Cuti
ID Cuti Nama Jenis Cuti Tang g al M ulai Tang g al Seles ai Keterangan
Hari Kerja ID Hari Nama hari Keterangan
Gambar 4.9 ERD CDM Aplikasi presensi karyawan
STIKOM
(53)
B.ERD PDM
NI K = NI K
NI K = NI K
NI K = NI K NI K = NI K
KARYAWAN
NIK varc har(10)
NAMA varc har(100) GELAR varc har(10) ESELON varc har(10) GRADE varc har(10) PENDIDIKAN_FORMAL varc har(100) PENDIDIKAN_NON_FORM AL varc har(100) JENIS_KELAMIN varc har(10) JABATAN varc har(100) UNIT_ORGANISASI varc har(100) LOKASI varc har(100) COST_CENTER varc har(10) ALAMAT varc har(100) KODE_POS integ er TELEPON integ er TANGGAL_LAHIR date STATUS_KELUARGA varc har(100)
SUKU varc har(10)
AGAM A varc har(10) GOLONGAN_DARAH varc har(2) TANGGAL_MASUK date TANGGAL_DIANGKAT date STATUS_KARYAWAN varc har(100)
LEMBUR ID_LEMBUR varc har(10) NIK varc har(10) NAMA varc har(100) JAM_MULAI time JAM_SELESAI time TANGGAL_ time KETERANGAN varc har(100)
IJIN
ID_IJIN varc har(10) NIK varc har(10) JENIS_IJ IN varc har(100) NAMA_KARYAWAN varc har(100) JAM_KELUAR time JAM_KEMBALI time TUJUAN varc har(100) KETERANGAN varc har(100)
KETERLAMBATAN ID_KETERLAMBATAN varc har(10)
NIK varc har(10)
NAMA varc har(100) JAM_DATANG time LAMA_M ENIT_TERLAM BAT time KETERANGAN varc har(100) CUTI
ID_CUTI varc har(10) NIK varc har(10) NAMA varc har(100) JENIS_CUTI varc har(10) TANGGAL_MULAI date TANGGAL_SELESAI date KETERANGAN varc har(100)
HARI_KERJA ID_HARI varc har(10) NAMA_HARI varc har(10) KETERANGAN varc har(100)
Gambar 4.10 ERD PDM Aplikasi presensi karyawan 4.5 Struktur Database dan Tabel
Untuk mempermudah pengelolaan file database, digunakan Microsoft SQL Server 2008 Express. Aplikasi presensi karyawan ini menggunakan satu buah file database bernama Presensi.mdf.
STIKOM
(54)
1. Nama tabel : Karyawan
Fungsi : Menyimpan data karyawan Primary key : NIK
Foreign key : -
Field Name Type Field size Description
NIK Varchar 10 ID karyawan
Nama Varchar 100 Nama lengkap karyawan
Gelar Varchar 10 Gelar karyawan
Eselon Varchar 10 Eselon karyawan
Grade Varchar 10 Gelar karyawan
Pendidikan formal Varchar 100 Pendidikan formal karyawan Pendidikan non formal Varchar 100 Pendidikan non formal karyawan Jenis kelamin Varchar 10 Jenis kelamin karyawan
Jabatan Varchar 100 Jabatan karyawan
Unit organisasi Varchar 100 Unit organisasi karyawan
Jabatan Varchar 100 Jabatan karyawan
Lokasi Varchar 100 Lokasi kerja karyawan
Cost center Varchar 10 Cost center karyawan
Alamat Varchar 100 Alamat karyawan
Kode pos Integer Kode pos karyawan
Telepon Integer Telepon karyawan
STIKOM
(55)
Tanggal lahir Date Tanggal lahir karyawan Status keluarga Varchar 100 Status pernikahan karyawan
Suku Varchar 10 Suku karyawan
Agama Varchar 10 Agama karyawan
Golongan darah Varchar 2 Golongan darah karyawan
Tanggal masuk Date Tanggal mulai kerja karyawan
Tanggal diangkat Date Tanggal pengangkatan kerja Status karyawan Varchar 100 Status karyawan
Tabel 4.1 Tabel karyawan 2. Nama tabel : Ijin
Fungsi : Menyimpan data ijin karyawan Primary key : ID_IJIN
Foreign key : NIK
Field Name Type Field size Description
ID ijin Varchar 10 ID Ijin
NIK Varchar 10 Foreign key dari ID karyawan
Jenis ijin Varchar 100 Jenis ijin
Nama karyawan Varchar 100 Nama karyawan
Jam keluar Time Jam keluar ijin
STIKOM
(56)
Jam kembali Time Jam kembali ijin
Tujuan Varchar 100 Tujuan ijin karyawan
Keterangan Varchar 100 Keterangan
Tabel 4.2 Tabel ijin 3. Nama tabel : Lembur
Fungsi : Menyimpan data lembur karyawan Primary key : ID_LEMBUR
Foreign key : NIK
Field Name Type Field size Description
ID lembur Varchar 10 ID lembur
NIK Varchar 10 Foreign key dari ID karyawan
Nama Varchar 100 Nama karyawan
Jam mulai Time Jam mulai lembur
Jam selesai Time Jam selesai lembur
Tanggal Date Tanggal lembur
Keterangan Varchar 100 Keterangan
Tabel 4.3 Tabel lembur
STIKOM
(57)
4. Nama tabel : Keterlambatan
Fungsi : Menyimpan data keterlambatan karyawan Primary key : ID_KETERLAMBATAN
Foreign key : NIK
Field Name Type Field size Description
ID Keterlambatan Varchar 10 ID keterlambatan
NIK Varchar 10 Foreign key dari ID karyawan
Nama Varchar 100 Nama karyawan
Jam datang Time Jam datang
Lama menit terlambat Time Lama terlambat
Keterangan Varchar 100 Keterangan
Tabel 4.4 Tabel keterlambatan 5. Nama tabel : Cuti
Fungsi : Menyimpan data cuti karyawan Primary key : ID_CUTI
Foreign key : NIK
Field Name Type Field size Description
ID cuti Varchar 10 ID presensi
STIKOM
(58)
NIK Varchar 10 Foreign key dari ID karyawan
Nama Varchar 100 Nama karyawan
Jenis cuti Varchar 10 Jenis cuti
Tanggal mulai Date Tanggal mulai cuti Tanggal selesai Date Tanggal selesai cuti
Keterangan Varchar 100 Keterangan
Tabel 4.5 Tabel cuti 6. Nama tabel : Hari kerja
Fungsi : Menyimpan data hari kerja Primary key : ID_HARI
Foreign key : -
Field Name Type Field size Description
ID hari Varchar 10 ID hari
Nama hari Varchar 10 Nama hari
Keterangan Varchar 100 Keterangan
Tabel 4.6 Tabel hari kerja
STIKOM
(59)
4.6 Desain Input/Output
Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.
4.6.1 Desain Input
Desain input merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada sistem yang kemudian akan disimpan dalam database.
A.Input Cuti Karyawan
Form input cuti karyawan ini berfungi untuk mencatat data karyawan yang melakukan cuti kerja. Untuk cuti yang dikarenakan karyawan sakit diberikan dispensasi yaitu dianggap masuk namun dengan syarat memberikan surat keterangan resmi dari dokter. Untuk melakukan pencatatan pengguna harus mengisi form cuti tersebut, dan selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data cuti karyawan.
STIKOM
(60)
Gambar 4.11 Form input cuti B.Input Ijin Karyawan
Form input ijin karyawan ini berfungi untuk mencatat data karyawan yang melakukan ijin kerja. Untuk melakukan pencatatan pengguna harus mengisi form ijin tersebut, dan selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data ijin karyawan.
Gambar 4.12 Form input ijin
STIKOM
(61)
C.Import Presensi Karyawan
Proses import presensi berguna untuk mengunggah hasil finger print yang ada pada direktori dengan ekstensi Access. Untuk melakukan proses ini pengguna harus klik browser untuk mencari file data presensi, dan selanjutnya klik import maka sistem akan memprosesnya.
Gambar 4.13 Import data presensi 4.6.2 Desain Output
Desain output merupakan perancangan desain laporan dari proses yang terjadi, kemudian akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem tersebut.
STIKOM
(62)
A.Laporan Lembur dan Keterlambatan Karyawan
Gambar 4.14. Laporan lembur dan keterlambatan karyawan
Dalam laporan lembur dan keterlambatan karyawan berfungsi untuk menghitung jumlah total lembur data karyawan dan total keterlambatan karyawan dengan satuan menit. Laporan ini sudah dapat di lihat jumlah jam lembur dan keterlambatan masing-masing karyawan.
B.Laporan Kehadiran, Cuti, dan Ijin Karyawan
Gambar 4.15 Laporan kehadiran, cuti dan ijin karyawan
STIKOM
(63)
Dalam laporan kehadiran, cuti dan ijin karyawan berfungsi untuk menghitung jumlah kehadiran, cuti, dan ijin karyawan. Laporan ini sudah dapat di lihat jumlah kehadiran, cuti, dan ijin masing-masing karyawan. 4.7 Implementasi dan Evaluasi
Implementasi sistem ini akan menjelaskan detil aplikasi presensi karyawan penjelasan hardware/software pendukung dan form- form yang ada. 4.7.1 Teknologi
1. Perangkat keras
Spesifikasi perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah satu unit komputer dengan :
a. Processor 2 Ghz
b. Memory dengan RAM 1 GB c. VGA on Board
d. Monitor Super VGA (800x600) dengan minimum 256 warna e. Keyboard + mouse
2. Perangkat lunak
Sedangkan perangkat lunak minimum yang harus diinstal ke dalam sistem komputer adalah :
STIKOM
(64)
a. Windows
b. Database Mangement Server : SQL Server 2008
c. Microsoft Office 2010 d. Visual Studio 2010 e. Visual Basic 6.0 4.7.2 Pengoperasian Program
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi presensi karyawan.
1. Login
Pengguina diharuskan melakukan login agar bisa masuk ke dalam aplikasi presensi karyawan. Pengguna harus memasukkan username dan
password di dalam tampilan login seperti gambar berikut :
Gambar 4.16 Login
STIKOM
(65)
2. Halaman utama
Inilah halaman yang pertama kali akan ditampilkan ketika user membuka aplikasi presensi karyawan. Saat pertama kali membuka sebelum memasuki halaman utama aplikasi seperti gambar dibawah ini
Gambar 4.17 Halaman utama
STIKOM
(66)
3. Menu pengaturan hari kerja
Gambar 4.18 Pengaturan hari kerja
Pada menu pengaturan waktu kerja karyawan berfungsi sebagai penentuan hari kerja karyawan dalam satu minggu.
4. Menu cuti karyawan
Gambar 4.19 Menu cuti karyawan
Menu cuti karyawan berfungsi untuk melakukan pencatatan karyawan yang melakukan cuti. Cuti dapat dilakukan dengan memilih nama karyawan yang akan melakukan cuti berikut tanggal mulai hingga
STIKOM
(67)
berakhirnya cuti selanjutnya diberi keterangan atas alasan melakukan cuti.
5. Menu ijin karyawan
Gambar 4.20 Menu ijin karyawan
Menu ijin karyawan berfungsi untuk melakukan pencatatan karyawan yang melakukan ijin. Untuk melakukan pencatatan langkah awal memilih karyawan yang akan melakukan ijin, jam mulai dan berakhir ijin karyawan dan yang terakhir dilengkapi dengan keterangan atas ijin dari karyawan tersebut selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data ijin karyawan.
STIKOM
(68)
6. Menu rekap keterlambatan dan lembur
Gambar 4.21 Menu rekap keterlambatan dan lembur
Menu ini berfungsi untuk rekap detail keterlambatan dan lembur karyawan. Pada menu ini dapat melihat jumlah jam lembur dan keterlambatan masing-masing karyawan.
7. Menu rekap kehadiran, cuti dan ijin
Gambar 4.22 Menu rekap kehadiran, ijin dan cuti
STIKOM
(69)
Menu ini berfungsi untuk melihat dan merekap data data kehadiran, cuti, dan ijin karyawan. Pada menu ini dapat melihat jumlah kehadiran, jumlah ijin dan cuti masing-masing karyawan.
STIKOM
(70)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi presensi karyawan yang dibangun dapat mempermudah staf SDM untuk mengola data presensi karyawan.
2. Aplikasi presensi karyawan yang dibangun dapat membantu staf SDM karena hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu hari dalam menghasilkan laporan presensi keterlambatan dan lembur seluruh karyawan, sedangkan sistem yang lama membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu.
5.2 Saran
Berdasarkan Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan di PT. Boma Bisma Indra (Persero) telah dibuat, dapat disarankan agar aplikasi tersebut dapat dikembangkan untuk diintegrasikan dengan aplikasi penggajian dan aplikasi –aplikasi yang lain.
STIKOM
(71)
DAFTAR PUSTAKA
Bastian Indra, 2007, Akutansi Yayasan dan Lembaga Publik, Penerbit : Erlangga, Yogyakarta
Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Kesepuluh. Terjemahan. Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
Gary Dessler.1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Jakarta: Grasindo Penerbit
Hasibuan, H. Malayu, S.P, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, cetakan ketiga, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta
Heidjrachman dan Suad Husnan, 2002, Manajemen Personalia, Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Insap Santoso, 2009, Interaksi Manusia dan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta. Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo,
Jakarta.
Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. McLeod Raymond & Schell George,2008, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit :
Salemba empat, Jakarta
Neuschel, Richard F. 1976. Management Systems for Profit and Growth. New York: McGraw-Hill.
STIKOM
(72)
Nurachmad Muh, 2009, Cara Menghitung Upah Pokok dan Uang Lembur untuk
Pegawai dan Perusahaan, Penerbit : Visimedia, Jakarta
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.
Tjiptoherijanto Prijono & Nagib Laila, 2008, Pengembangan Sumber
Daya Manusi, LIPI Pers, Jakarta.
STIKOM
(1)
berakhirnya cuti selanjutnya diberi keterangan atas alasan melakukan cuti.
5. Menu ijin karyawan
Gambar 4.20 Menu ijin karyawan
Menu ijin karyawan berfungsi untuk melakukan pencatatan karyawan yang melakukan ijin. Untuk melakukan pencatatan langkah awal memilih karyawan yang akan melakukan ijin, jam mulai dan berakhir ijin karyawan dan yang terakhir dilengkapi dengan keterangan atas ijin dari karyawan tersebut selanjutnya klik tombol simpan untuk menyimpan data ijin karyawan.
STIKOM
(2)
6. Menu rekap keterlambatan dan lembur
Gambar 4.21 Menu rekap keterlambatan dan lembur
Menu ini berfungsi untuk rekap detail keterlambatan dan lembur karyawan. Pada menu ini dapat melihat jumlah jam lembur dan keterlambatan masing-masing karyawan.
7. Menu rekap kehadiran, cuti dan ijin
Gambar 4.22 Menu rekap kehadiran, ijin dan cuti
STIKOM
(3)
Menu ini berfungsi untuk melihat dan merekap data data kehadiran, cuti, dan ijin karyawan. Pada menu ini dapat melihat jumlah kehadiran, jumlah ijin dan cuti masing-masing karyawan.
STIKOM
(4)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan pada PT. Boma Bisma Indra (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Aplikasi presensi karyawan yang dibangun dapat mempermudah staf SDM untuk mengola data presensi karyawan.
2. Aplikasi presensi karyawan yang dibangun dapat membantu staf SDM karena hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu hari dalam menghasilkan laporan presensi keterlambatan dan lembur seluruh karyawan, sedangkan sistem yang lama membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu.
5.2 Saran
Berdasarkan Rancang Bangun Aplikasi Presensi Karyawan di PT. Boma Bisma Indra (Persero) telah dibuat, dapat disarankan agar aplikasi tersebut dapat dikembangkan untuk diintegrasikan dengan aplikasi penggajian dan aplikasi –aplikasi yang lain.
STIKOM
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Bastian Indra, 2007, Akutansi Yayasan dan Lembaga Publik, Penerbit : Erlangga, Yogyakarta
Davis GB. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Cetakan Kesepuluh. Terjemahan. Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
Gary Dessler.1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Jakarta: Grasindo Penerbit
Hasibuan, H. Malayu, S.P, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, cetakan ketiga, Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta
Heidjrachman dan Suad Husnan, 2002, Manajemen Personalia, Penerbit : BPFE, Yogyakarta
Insap Santoso, 2009, Interaksi Manusia dan Komputer, Andi Offset, Yogyakarta. Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo,
Jakarta.
Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta. McLeod Raymond & Schell George,2008, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit :
Salemba empat, Jakarta
Neuschel, Richard F. 1976. Management Systems for Profit and Growth. New York: McGraw-Hill.
STIKOM
(6)
Nurachmad Muh, 2009, Cara Menghitung Upah Pokok dan Uang Lembur untuk Pegawai dan Perusahaan, Penerbit : Visimedia, Jakarta
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.
Tjiptoherijanto Prijono & Nagib Laila, 2008, Pengembangan Sumber Daya Manusi, LIPI Pers, Jakarta.