TA : Rancang Bangun Sistem Penjualan pada Unit Usaha "Fotocopy Center" STIKOM Surabaya.
Oleh:
Nama
:
Yopie Indra Kurniawan
NIM
:
05.41010.0220
Program Studi
:
S1 (Strata Satu)
Jurusan
:
Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2013
STIKOM
(2)
i
Umum karena desakan dari pihak mahasiswa terhadap kebutuhan mereka akan
jasa fotokopi dan cetak. Mengingat pencatatan yang ada masih berupa manual,
manajemen kebingungan untuk mengetahui berapa jumlah aset yang dimiliki dan
berapa jumlah barang konsinyasi, status stok barang yang dimiliki, mana barang
yang laku dan mana yang tidak, serta harga pembelian barang yang selalu berubah
sehingga kesulitan memutuskan harga yang pantas untuk barang tersebut.
Dari analisa permasalahan yang ada, maka dibutuhkan suatu sistem yang
dapat digunakan untuk mengetahui semua aset dan membedakan mana yang milik
unit usaha dan mana milik pelaku konsinyasi, laporan penjualan secara periodik
sehingga tahu mana barang yang laku dan mana yang tidak, minimum stok pada
barang yang dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti trend penjualan, dan
penerapan harga barang yang dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti harga
pembelian yang fluktuatif.
Setelah implementasi program penjualan yang telah dibuat, manajemen
di Administrasi Umum dapat mengatur pencatatan secara terstruktur, memonitor
stok milik unit usaha dan pendapatan milik pelaku konsinyasi melalui laporan
penjualan secara periodik, dan mengubah harga barang di unit usaha
"FOTOCOPY CENTER" ke harga yang lebih pantas dengan mudah.
Kata kunci: Sistem Penjualan, Inventory, dan Analisa Penjualan
STIKOM
(3)
iv
KATA PENGANTAR ………. ii
DAFTAR ISI ……… iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
1.1 Latar Belakang Masalah………... 1
1.2 Perumusan Masalah……… 2
1.3 Batasan Masalah………. 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat... 3
1.6 Sistematika Penulisan………. 4
BAB II LANDASAN TEORI ………. 6
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang ... 6
2.2 Pengertian Persediaan ... 7
2.3 Pengertian Pembelian ……… 8
2.4 Pengertian Penjualan ……… 9
2.5 Pengertian Konsinyasi... . 10
2.6 Pengertian System Flow... 11
2.7 Data Flow Diagram... 13
STIKOM
(4)
v
2.10 Tool Pemrograman... 21
BAB III PERANCANGAN SISTEM ……….. 25
3.1 Analisis Sistem... 25
3.2 Pengembangan Sistem... 26
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 44
4.1 Hardware dan Software………. 44
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program ... 44
4.3 Pengoperasian Program... 45
4.4 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ………. 53
4.5 Analisa Hasil Evaluasi……… 56
BAB V PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ……… 57
5.2 Saran………... 57
DAFTAR PUSTAKA ……….. 58
LAMPIRAN ……… 61
STIKOM
(5)
vi
Tabel 3.2 Barang……... 32
Tabel 3.3 History_Harga_Barang…... 32
Tabel 3.4 Supplier..…... 33
Tabel 3.5 Karyawan…... 33
Tabel 3.6 Detil_Karyawan... 33
Tabel 3.7 Jabatan……... 34
Tabel 3.8 Desain Uji Coba Sistem... 41
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Sistem... 54
STIKOM
(6)
vii
Gambar 3.1 Dokumen Flow Sistem Penjualan Fotokopi Center... 26
Gambar 3.2 System Flow Sistem Penjualan Fotokopi Center... 27
Gambar 3.3 Context Diagram Sistem Penjualan Fotokopi Center... 28
Gambar 3.4 DFD Level 0 Sistem Penjualan Fotokopi Center... 28
Gambar 3.5 DFD Level 1 Subsistem Pembelian………... 29
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Penjualan….…………... 30
Gambar 3.7 DFD Level 1 Subsistem Pelaporan….…………... 30
Gambar 3.8 CDM Sistem Penjualan Fotokopi Center... 31
Gambar 3.9 PDM Sistem Penjualan Fotokopi Center... 31
Gambar 3.10 Rancangan FormInput Karyawan……... 36
Gambar 3.11 Rancangan Form Jabatan ...…………. 36
Gambar 3.12 Rancangan Form Barang...…………... 37
Gambar 3.13 Rancangan Form Supplier...………… 38
Gambar 3.14 Rancangan Form Pembelian...………… 38
Gambar 3.15 Rancangan Form Penjualan...………… 39
Gambar 3.16 Rancangan Output Laporan Stok Barang...………… 40
Gambar 3.17 Rancangan Output Laporan Penjualan...………… 40
Gambar 3.18 Rancangan Output Laporan Pembelian stok barang……….. 41
Gambar 4.1 Form Login………...……….. 45
Gambar 4.2 Menu pada Form Utama………..……….. 46
STIKOM
(7)
viii
Gambar 4.5 Form Pembelian...………..………. 47
Gambar 4.6 Isi Menu Master………..……… 48
Gambar 4.7 Form Master Barang ……….. 48
Gambar 4.8 Form Input Barang ………. 49
Gambar 4.9 Form Master Pegawai ……… 49
Gambar 4.10 Form Input Pegawai ……… 50
Gambar 4.11 Form Master Supplier ... 50
Gambar 4.12 Form Master Jabatan ……… 51
Gambar 4.13 Menu Laporan ……….. 51
Gambar 4.14 Form Laporan Pembelian ………. 52
Gambar 4.15 Form Laporan Penjualan Barang ………. 52
Gambar 4.16 Form Laporan Penjualan Konsinyasi………. .. 53
Gambar 4.17 Form Laporan Stok Barang ……….. 53
STIKOM
(8)
ix
STIKOM
(9)
1 1.1 Latar Belakang
Unit usaha "FOTOCOPY CENTER" didirikan oleh bagian Administrasi Umum karena desakan dari pihak mahasiswa terhadap kebutuhan mereka akan jasa fotokopi dan cetak. Sebelum unit ini berdiri, ada beberapa unit usaha yang melayani mereka yaitu Koperasi Mahasiswa (kopma) dan Koperasi Karyawan (kopkar) namun karena sesuatu hal, dua unit usaha ini tidak bisa dilanjutkan sehingga Administrasi Umum berinisiatif untuk membuka "FOTOCOPY CENTER" untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Pada awal pembukaan, pihak Administrasi Umum membekali unit usaha ini dengan mesin fotokopi dan cetak baru, peralatan alat tulis kantor, serta dua komputer bekas pakai laboratorium komputer. Lambat laun, ada beberapa karyawan yang menitipkan beberapa barangnya untuk dijual di unit usaha ini dengan model sistem konsinyasi karena melihat potensi banyaknya mahasiswa beraktifitas di unit usaha "FOTOCOPY CENTER" untuk sekedar cetak tugas kuliah, fotokopi tugas, atau membeli minuman ringan.
Mengingat pencatatan yang ada masih berupa manual, manajemen kebingungan untuk mengetahui berapa jumlah aset yang dimiliki dan berapa jumlah barang konsinyasi. Selain itu, tidak diketahui status stok barang yang dimiliki dan status barang yang laku atau tidak laku. Serta harga pembelian barang yang selalu berubah sehingga kesulitan memutuskan harga yang pantas untuk barang tersebut.
STIKOM
(10)
1. Manajemen tidak mengetahui mana aset miliknya dan mana yang konsinyasi. 2. Manajemen tidak mengetahui status aset yang akan habis sehingga terlambat
dalam memutuskan pengadaan ulang.
3. Manajemen tidak mengetahui status aset mana yang laku terjual dan mana yang tidak, mengingat pencatatan dilakukan secara manual tiap akhir bulan. 4. Harga pembelian aset yang selalu fluktuatif sehingga membuat manajemen
kebingungan akan dijual dengan harga berapa dalam unit usaha ini.
Dari analisa permasalahan yang ada, maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk mengetahui semua aset dan membedakan mana yang milik unit usaha dan mana milik pelaku konsinyasi, laporan penjualan secara periodik sehingga mengetahui mana barang yang laku dan mana yang tidak, minimum stok pada barang yang dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti tren penjualan, dan penerapan harga barang yang dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti harga pembelian yang fluktuatif. Setelah adanya penerapan sistem ini, diharapkan pihak Administrasi Umum dapat dengan mudah melakukan pencatatan dan memantau stok barang yang ada pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER".
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, didapatkan sebuah rumusan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun sistem penjualan pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA agar dapat membantu permasalahan yang ada pada bagian Administrasi Umum.
STIKOM
(11)
Terdapat beberapa batasan dalam pengerjaan tugas akhir ini, yaitu: 1. Konsinyasi hanya dicantumkan sebagai pendapatan tambahan dalam penjualan
harian.
2. Aplikasi hanya menghasilkan laporan penjualan per barang, laporan penjualan per transaksi, dan laporan stok barang secara periodik, serta laporan pengadaan barang.
3. Untuk laporan pengadaan barang, setelah mendapat persetujuan dari kepala bagian Administrasi Umum diteruskan ke bagian keuangan mengingat untuk pembelian ulang, pihak Administrasi Umum harus melakukan pengajuan kepada bagian Keuangan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan membangun perangkat lunak sistem penjualan pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA agar dapat membantu permasalahan yang ada pada bagian Administrasi Umum.
1.5 Manfaat
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Administrasi Umum STIKOM SURABAYA
Sebagai tambahan informasi dalam memonitor penjualan dan persediaan yang ada dalam unit usaha"FOTOCOPY CENTER".
STIKOM
(12)
Sebagai bahan masukan bagi lembaga peneliti, Perguruan Tinggi maupun peneliti lain.
3. Bagi Penulis
Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan dengan membandingkan antara yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di dunia kerja.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran menyeluruh terhadap masalah yang sedang dibahas, sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang permasalahan, sedangkan inti dari permasalahan digambarkan dalam perumusan masalah. Pembatasan masalah menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang dirancang sehingga tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan penelitian berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari perancangan sistem tersebut.
Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini dijelaskan beberapa teori singkat yang berhubungan dengan metode yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir, sistem penjualan pada unit "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA, analisa dan perancangan sistem informasi.
STIKOM
(13)
Pada Bab ini diuraikan tentang prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam menyelesaikan proyek. Bab ini juga berisi tentang perancangan sistem dengan menggunakan Document Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), rencana Design I/O, dan rencana uji coba.
Bab IV : Implementasi dan EVALUASI
Pada Bab ini diuraikan tentang hardware dan software yang digunakan dalam mengerjakan tugas akhir. Bab ini juga mencantumkan pembuatan dan implementasi program yang dibangun, pengoperasian program, evalusi dari hasil program, serta analisa hasil evaluasi.
Bab V : Penutup
Hal ini berisi tentang kesimpulan, serta saran-saran yang bermanfaat untuk peningkatan efisiensi sistem dan pengembangan sistem selanjutnya.
STIKOM
(14)
6
2.1 Pengertian Perusahaan Dagang
Menurut Harmanto (2003), perusahaan dagang melakukan pembelian barang dan berusaha menjualnya dengan harga di atas harga pokok agar mendapat keuntungan. Pada perusahaan dagang, laba kotor didapat dengan mencari selisih harga jual dengan harga pokok penjualan. Untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi dengan beban operasional. Jelasnya, jika dibandingkan dengan badan usaha lainnya, maka ciri-ciri perusahaan dagang dapat diketahui antara lain sebagai berikut:
2.1.1 Usaha yang dilakukan
Usaha yang dilakukan oleh perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya tanpa mengadakan perubahan (pengolahan) terlebih dahulu. Barang yang dijual dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh perusahaan dagang yang cukup terkenal adalah PT. Matahari Prima selaku pemilik rantai toko matahari dan PT. Kompas Gramedia selaku pemilik rantai toko Gramedia.
2.1.2 Kegiatan akuntansi
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Menggunakan akun persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang
terdiri atas persediaan awal, yaitu nilai barang yang dimiliki pada awal tahun
STIKOM
(15)
buku, dan persediaan akhir, yaitu nilai barang yang dimiliki perusahaan pada akhir periode akuntansi.
2. Ada penghitungan harga pokok penjualan.
3. Laporan laba rugi dapat menggunakan bentuk single step (langsung) dan
multiple step (bertahap).
2.2 Pengertian Persediaan
“Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.” (Ristono, 2009:1)
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan ke dalam proses produksi. Sedangkan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Berikut penjelasan dari para ahli tentang pengertian dan definisi persediaan:
“Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.” (Alexandri, 2009:135)
STIKOM
(16)
“Persediaan merupakan barang yang dijual dalam aktivitas normal perusahaan”. (Wild, dkk, 2005:265)
“Persediaan merupakan unsur utama dari modal kerja (aktiva lancar). Persediaan merupakan investasi yang sangat berarti pada banyak perusahaan”. (Sjahrial ,2007:189)
“Sejumlah bahan – bahan parts yang disediakan dan bahan–bahan dalam proses yang terdapat di perusahaan untuk proses produksi serta persediaan barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau pelanggan setiap waktu.” (Assauri, 2004: 169)
Persediaan barang mempunyai fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Dari berbagai macam persediaan barang yang ada, seperti bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi, perusahaan melakukan penyimpanan atas persediaan barang karena berbagai fungsi. Yaitu, fungsi yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan, fungsi untuk mempertimbangkan penghematan, dan fungsi untuk mengurangi adanya risiko ketidakpastian. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa persediaan merupakan sumber daya yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
2.3 Pengertian Pembelian
Pembelian adalah usaha pengadaan barang untuk perusahaan. Dalam perusahaan dagang, pembelian dilakukan dengan dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur, pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang yang akan dijual. Berikut penjelasan dari para ahli tentang pengertian dan definisi persediaan:
STIKOM
(17)
“Pembelian (purchases) adalah harga pembelian (harga pokok) barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.” (Aliminsyah dan Padji, 2003,450)
” Suatu kegiatan perusahaan dagang yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Membeli barang dagangan secara tunai atau kredit.
2. Membeli aktiva produktif untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan. Contoh pembelian aktiva produktif yaitu : pembelian kendaraan dan peralatan kantor.
3. Membeli barang dan jasa-jasa lainnya sehubungan dengan kegiatan perusahaan, seperti : gaji, biaya pengiriman, biaya telepon, dll”. (Soemarso, 2004:194)
Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa pembelian merupakan perkiraan. Perkiraan tersebut digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu periode tertentu.
2.4 Pengertian Penjualan
Menurut Jober (2003), konsep penjualan adalah gagasan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk perusahaan kecuali jika perusahaan tersebut melakukan usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.
Menurut Kotler (2003), penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam kenyataannya penjualan mempunyai dua sistem yang biasa diterapkan oleh suatu perusahaan dagang. Yaitu, dilakukan dengan cara tunai dan penjualan yang dilakukan menggunakan cara kredit atau sering disebut cara angsuran.
STIKOM
(18)
Penjualan yang dilakukan secara tunai merupakan penjualan dimana saat terjadi penjualan, pembeli akan membayar harga barang atau jasa yang dibelinya saat itu juga. Penjualan yang dilakukan secara kredit atau angsuran adalah bilamana pembayaran baru diterima beberapa waktu kemudian setelah terjadinya transaksi penjualan dan cara pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap dengan jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu pula.
Pentingnya promosi penjualan karena promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran selain personal selling. Periklanan dan publisitas yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya yang ditunjukkan untuk mengingatkan penjualan barang tertentu.
Menurut Kotler (2003:6), menjual karir dengan gaji besar dan sangat memuaskan yang membutuhkan komitmen tinggi dan kecepatan kerja. Namun yang paling ditakuti dari siklus penjualan adalah mencari prospek.
Menurut Merle (2003:6), pengukuran aktivitas penjualan adalah merupakan langkah awal untuk memaksimumkan produktivitas tenaga penjual, penjualan perusahaan diukur dari daerah yang dikuasainya, termasuk melakukan adopsi dari diri tenaga penjual.
2.5 Pengertian Konsinyasi
Penjualan terbagi menjadi dua metode yaitu reguler atau biasa dan khusus. Konsinyasi termasuk penjualan khusus dalam pencatatan akunnya. Adapun pengertian dari penjualan konsinyasi tersebut dari yang dikemukakan diatas adalah suatu penjualan barang secara titipan kepada pembeli yang ada
STIKOM
(19)
sebagai penjual. Apabila tidak terjual maka akan dikembalikan lagi kepada penjual asal. Beberapa ahli menjabarkan pengertian dan definisi penjualan konsinyasi tersebut, diantaranya seperti dibawah ini :
“Pengertian konsinyasi adalah penyerahan fisik barang-barang oleh pihak pemilik yang bertindak sebagai agen penjual, sering kali dibuat persetujuan mengenai hak yuridis atas barang-barang, bahwa hak atas barang-barang ini tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang ini dijual oleh pihak agen penjual” (Simon, 2000:293)
“Konsinyasi adalah cara khusus untuk pemasaran jenis barang tertentu. Pemberi konsinyasi (consignor) mengirimkan jenis barang kepada penerima konsinyasi (consignee) yang bertindak sebagai agen dalam menjual barang dagangan kepada pihak ketiga. Penerimaan konsinyasi terhadap kerusakan. Pengiriman konsinyasi akan menerima komisi jika barang terjual. Barang-barang konsinyasi masih termasuk dalam persediaan pemberi konsinyasi dan diluar persediaan pemegang konsinyasi karena pemberi konsinyasinya masih memiliki hak resmi.” (Siegel, 2000:96)
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penjualan konsinyasi adalah penjualan khusus yang dapat dilakukan dengan cara pemilikan barang kepada agen penjual untuk dijual kembali. Barang tersebut masih merupakan hak milik dari penitipan barang apabila barang tersebut terjual, maka agen akan mendapatkan komisi atas barang titipan yang terjual sesuai dengan perjanjian bersama.
2.6 Pengertian System Flow
System flow atau bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow menunjukkan urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang
STIKOM
(20)
dikerjakan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam system flow ditunjukkan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Simbol-simbol pada System Flow
Berikut penjelasan dari gambar 2.1: 1. Simbol dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.
2. Simbol kegiatan manual
Menunjukkan pekerjaan manual. 3. Simbol simpanan offline
Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. 4. Simbol proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. 5. Simbol database
Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. 6. Simbol garis alir
Menunjukkan arus dari proses.
1 . S i m b o l D o k u m e n
2 . S i m b o l K e g i a t a n M a n u a l
3 . S i m b o l S i m p a n a n O f f l i n e
4 . S i m b o l P r o s e s
5 . S i m b o l D a t a b a s e
6 . S i m b o l G a r i s A l i r
7 . S i m b o l P e n g h u b u n g k e H a l a m a n y a n g S a m a
8 . S i m b o l P e n g h u b u n g k e H a l a m a n L a i n
STIKOM
(21)
7. Simbol penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama atau ke halaman lain.
2.7 Data Flow Diagram (DFD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.
2.7.1 Simbol – Simbol yang digunakan dalam DFD A External Entity atau Boundary
External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.
B Arus Data
Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
C Proses
Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
STIKOM
(22)
menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.
D Simpanan Data
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:
1. Suatu file atau database di sistem komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.
3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.
Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.
2.7.2 Context diagram
Context diagram merupakan langkah pertama dalam pembuatan DFD. Pada context diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan eksternal entity apa saja yang terlibat. Dalam context diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar.
2.7.3 DFD Level 0
DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah context diagram. Pada langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi.
STIKOM
(23)
2.7.4 DFD Level 1
DFD Level 1 merupakan penjelasan dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap proses yang terdapat di DFD level 0.
2.7.5 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entity yang digunakan untuk merancang database yang akan diperlukan.
2.8 Black Box Testing
”Black box testing, dilakukan tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji. Juga disebut sebagai behavioral testing, specification - based testing, input / output testing atau functional testing.” (Romeo, 2003:52)
Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software. Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu perangkat lunak. Pengujian black box bukan teknik alternatif untuk teknik white box. Sebaliknya, metode ini adalah pendekatan pelengkap dalam mencakup kesalahan dengan kelas yang berbeda dari metode pengujian white box .
STIKOM
(24)
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori berikut :
1. Fungsi yang tidak berjalan dengan semestinya atau hilang, 2. Kesalahan antarmuka perangkat lunak,
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, 4. Kesalahan perilaku atau kinerja, dan
5. Inisialisasi dan penghentian kesalahan.
Tidak seperti pengujian white box, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian black box digunakan pada tahap akhir pengujian dan difokuskan pada wilayah informasi. Tes pengujian black box dirancang untuk menjawab pertanyaan seperti berikut :
a. Bagaimana validitas fungsi yang akan diuji ? b. Bagaimana perilaku sistem dan kinerja diuji ?
c. Kategori input apa saja yang bagus digunakan untuk pengujian kasus ? d. Apakah sistem sangat sensitif terhadap nilai input tertentu ?
e. Bagaimana batas-batas suatu kategori data ditetapkan ?
f. Berapa kecepatan dan volume data yang dapat ditoleransi oleh sistem ?
g. Apa akibat dari kombinasi data tertentu yang akan terjadi terhadap operasi sistem ?
Dengan menerapkan teknik black box, dapat dibuat sekumpulan test cases
yang dapat memuaskan kriteria – kriteria sebagai berikut:
1. Test cases yang mengurangi jumlah test cases (lebih dari satu) yang dirancang untuk mencapai pengujian yang masuk akal.
STIKOM
(25)
2. Test cases yang dapat memberikan informasi tentang kehadiran kelas – kelas dari kesalahan.
Kebanyakan teknik dan contoh dijabarkan dari British Computer Society’s Standard for Component Testing [BCS97A]. Standar ini menyediakan tuntunan yang sangat baik untuk teknik merancang pengujian, dan telah diajukan sebagai standar internasional
2.9 Konsep Dasar Basis Data
Menurut Yuswanto, dan Subari (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database relational dan non relational. Pada databasenon relational, sebuah database hanya merupakan sebuah file.
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundancy dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah
independencedata (kebebasan data).
STIKOM
(26)
2.9.1 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data (database), sistem (aplikasi atau software), pengelola basis data(DBMS), pemakai (User), dan aplikasi (software) lain (bersifat opsional).
A Kelebihan Sistem Basis Data
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah inkonsisten data.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (independence data).
STIKOM
(27)
Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
B Kekurangan Basis Data
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.
3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.
2.9.2 Database Management System (DBMS)
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
A Bahasa – bahasa yang terdapat dalam DBMS
1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah sekumpulan tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
2. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
STIKOM
(28)
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
B Fungsi DBMS
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh
Database Administrator (DBA).
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
5. Data Dictionary
DBMS harus menyediakan datadictionary atau kamus data.
STIKOM
(29)
2.10Tool Pemrograman
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, tentunya membutuhkan suatu tool atau alat berupa bahasa pemrograman. Salah satu tool dalam bahasa pemrograman yang sekarang dipakai adalah keluarga Microsoft Visual Studio 2005 yang menggunakan teknologi .NET
2.10.1 Visual Basic .NET
Visual Basic versi sebelumnya yaitu Visual Basic 6 diluncurkan oleh
Microsoft pada tahun 1998. Kemudian setelah beberapa tahun, Microsoft
memaparkan pengembangan Microsoft .NET dalam PDC (Professional Developers Conference) di Orlando, Florida, Amerika Serikat pada bulan Juli 2000.
Visual Basic.NET (selanjutnya disebut sebagai VB.NET) bukan merupakan Visual Basic 6+1, banyak hal yang tidak bisa dikerjakan oleh Visual Basic 6 dapat dikerjakan di Visual Basic .NET.
Berikut adalah kelebihan yang dimiliki oleh Visual Basic .NET : 1. Menyederhanakan Deployment.
VB.NET mengatasi masalah seputar deployment dari aplikasi berbasis
Windows yaitu “DLL Hell” dan registrasi COM (Component Object Model). Secara berdampingan versioning (pengaturan versi komponen) mencegah tertindihnya dan terkorupsinya komponen dan aplikasi. Deployment secara XCOPY memungkinkan pengembang meng-instal aplikasi berbasis windows ke mesin client cukup dengan cara menyalin file ke suatu directory. Deployment
tidak perlu melakukan registrasi dan tidak perlu GUID serta prosedur instalasi. Fitur auto-downloading, akan mempermudah deployment aplikasi berbasis
STIKOM
(30)
windows melalui internet karena aplikasi dapat di-instal dan dijalankan dengan
pointing / menunjuk dari browser web ke suatu URL (Universal Resources Locator). URL adalah alamat lengkap yang menunjuk ke halaman tertentu atau
file tertentu dalam suatu browser.
2. Menyederhanakan Pengembangan Perangkat Lunak.
VB.NET memiliki fitur compiler yang bekerja secara background real-time
dan daftar task untuk penanganan bug program sehingga pengembang dapat langsung memperbaiki kesalahan kode yang terjadi. Bahasa pemrograman Visual Basic .NET sekarang diperkaya, seperti adanya kata kunci Option Strict On untuk menampilkan kesalahan sintaks jika anda membuat konversi tipe data secara eksplisit yang bisa menyebabkan hilangnya data. Juga adanya penanganan eksepsi (kejadian yang tidak diharapkan yang muncul saat kode dieksekusi) terstruktur yang baru menggunakan Try... Catch.. Finally. Desainer formwindows yang baru memungkinkan pengembang membuat aplikasi desktop dalam waktu yang singkat. Fitur baru seperti kontrol docking (menambatkan) dan anchorizing
(jangkar) dapat digunakan mengatasi masalah resize ukuran jendela. Editor menu yang bersifat WYSIWYG (What You See Is W ha t You Get) akan menyederhanakan langkah-langkah dalam mendesain menu. Fitur editor tab order
dapat memudahkan mengorganisasikan kontrol.
Pada pemrograman database disediakan teknologi ADO.NET (ActiveX Data Objects untuk NET Framework) yang merupakan kumpulan class dan berisi komponen untuk melakukan koneksi, akses dan manipulasi database. Dalam ADO.NET terdapat provider data SQL Server dan OLE DB. Pada VB.NET versi
STIKOM
(31)
2003 provider datanya ditambah dengan Oracle dan ODBC. Ketika sedang menulis kode untuk akses data, Intellisense secara otomatis akan membuat lengkap suatu pernyataan kode. Adanya fitur Data Form Wizard, akan mempercepat pembuatan aplikasi database.
3. Mendukung penuh Object Oriented Programming
Dalam Visual Basic .NET, Anda dapat membuat kode class yang menggunakan secara penuh konstruksi berbasis objek. Class-class tersebut
reusable dan dapat digunakan kembali. Visual Basic .NET memiliki fitur bahasa pemrograman berorientasi objek termasuk implementasinya secara penuh: inheritance, encapsulation, dan polymorphism.
2.10.2 Structured Query Language (SQL)
SQL adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara defacto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Secara umum, SQL terdiri dari 2 bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data
Manipulation Language (DML). DDL digunakan untuk mendefinisikan,
mengubah, serta menghapus basis data, dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya table, view, user, dan sebagainya. DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel.
STIKOM
(32)
2.10.3 Microsoft SQL Server
“Microsoft SQL Server merupakan bahasa yang dirancang khusus untuk berkomunikasi dengan database relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/ server.” (Yuswanto, dan Subari, 2005:2)
Query utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya
SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya
SQLServer pada basis data besar. Microsoft SQL Server dan Sybase/ ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan ataupun web service dengan menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya untuk membuat basis data mirroring dan clustering.
STIKOM
(33)
25
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pada saat survey ke lapangan, penulis melihat pencatatan yang ada masih berupa manual. Manajemen pun kebingungan untuk mengetahui berapa jumlah aset yang dimiliki dan berapa jumlah barang konsinyasi, status stok barang yang dimiliki, mana barang yang laku dan mana yang tidak, serta harga pembelian barang yang selalu berubah sehingga kesulitan memutuskan harga yang pantas untuk barang tersebut.
Berikut permasalahan yang kerap terjadi pada unit usaha ini:
1. Campur aduk aset milik "FOTOCOPY CENTER" dan mana yang konsinyasi. 2. Aset yang akan habis terlambat diketahui sehingga terlambat dalam
memutuskan pengadaan ulang.
3. Tidak mengetahui aset mana yang laku terjual dan mana yang tidak mengingat pencatatan dilakukan secara manual tiap akhir bulan.
4. Harga pembelian aset yang selalu fluktuatif sehingga kebingungan akan dilepas harga berapa dalam unit usaha ini.
Sistem yang akan dikembangkan ini bertujuan untuk membantu dalam pencatatan dan monitoring stok barang, sehingga membantu pihak Administrasi Umum untuk memutuskan perencanaan pengadaan ulang.
Berikut ini akan digambarkan bagan aliran dokumen dari sistem penjualan yang akan dibuat pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" milik Administrasi Umum STIKOM SURABAYA. Document flow sistem penjualan
STIKOM
(34)
proses reorder barang. seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.
Customer Kasir Administrasi
Umum
Bagian Keuangan
Document Flow
"FOTOCOPY CENTER"
Input Data Transaksi Barang pilihan Customer Membuat Nota Nota Nota Laporan Harian Penutupan transaksi Laporan Harian Limit Stock Laporan Barang Harian N Y Laporan Permintaan Pembelian Barang Order Barang Order Barang Data Barang Barang Barang Supplier Pengajuan Permintaan Pembelian Barang Start End Membuat Laporan Harian Membuat Laporan Barang Harian Terima & Update Data Barang Membuat Laporan Permintaan Pembelian Barang Otorisasi Laporan Order Barang Cek Barang Proses order barang Kirim order barang
Gambar 3.1Document Flow Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
3.2 Pengembangan Sistem
Dari bagan alir dokumen yang telah ada, dibuatlah alur sistem penjualan atau system flow yang merupakan gambaran dari pengembangan sistem. Secara detail system flow untuk sistem informasi penjualan pada "FOTOCOPY CENTER" dapat dijelaskan sebagai berikut:
System flow sistem penjualan pada gambar 3.2, merupakan bagian alir proses alur data mulai dari pelanggan membeli sebuah item hingga proses laporan reorder barang yang diterima oleh kepala bagian Administrasi Umum.
STIKOM
(35)
Customer Karyawan Supervisor Input Data Data Transaksi Barang pilihan Customer Nota Nota Laporan Harian Penutupan transaksi Laporan Harian Limit Stock Laporan Barang Harian N Y Laporan Permintaan Pembelian Barang Data Barang Start End Cek Barang Cetak Nota Proses Transaksi Proses Laporan Harian Proses Laporan Barang Harian Proses Laporan Permintaan Pembelian Barang Supplier Data Barang Terima & Update
Data Barang Pengajuan Permintaan Pembelian Barang Data Bayar Data Order C C B B Data Bayar Data Order Proses order barang Kirim order barang Data Barang A A
Gambar 3.2System Flow Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
3.2.1 Data Flow Diagram (DFD)
Sistem penjualan "FOTOCOPY CENTER" yang telah dibuat, secara konsep dapat dilihat pada Gambar 3.3. Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari data tersebut. Dalam context diagram sistem penjualan "FOTOCOPY CENTER" pada gambar tersebut, terdiri dari 4 eksternal entity yaitu karyawan, supervisor, supplier, dan customer. Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut. Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk eksternal entity tersebut.
STIKOM
(36)
Data Retur Data Retur
Data Bukti Bayar
Data Bayar Data Barang Data Order
Data Retur
Data Pembatalan Struk Data Order
Data Bukti Bayar
Data Pembayaran Data Barang
Data Total Bayar
0 Sistem Penjualan Fotocopy Center STIKOM SURABAYA + Customer Supervisor Supplier Karyawan
Gambar 3.3 Context Diagram Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
Dari context diagram di atas, dapat diuraikan menjadi diagram level 0 seperti pada Gambar 3.4. Diagram level 0 tersebut memiliki beberapa proses yaitu proses sistem penjualan, proses sistem pembelian, dan pelaporan. Pada gambar tersebut juga digambarkan data store yang digunakan dalam sistem. Data store yang digunakan adalah data store transaksi penjualan, transaksi pembelian, dan barang. Data Transaksi Laporan Data Order Data Barang Data Transaksi Data Transaksi Data Transaksi
Data Barang masuk Data Barang Keluar
Data Barang Data Barang Data Barang Data Retur Data Order Data Bayar
Data Bukti Bayar
Data Retur Data Barang
Data Pembayaran
Data Bukti Bayar
Data Total Bayar Customer Supervisor Supplier Karyawan 1 Sistem Penjualan 2 Sistem Pembelian 3 Pelaporan
1 Transaksi Penjualan 2 Transaksi Pembelian 3 Barang
Gambar 3.4 DFD Level 0 Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
STIKOM
(37)
hingga diagram level 1 sistem pembelian. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.5, pada gambar tersebut terdapat beberapa proses yaitu proses laporan barang harian dan proses laporan pembelian barang. Mengingat semua proses ini butuh keputusan dari pihak kepala bagian Administrasi Umum, maka proses ini hanya bisa dilakukan oleh supervisor dan proses penerimaan barang dilakukan oleh karyawan.
[Data Barang masuk] [Data Bukti Bayar]
[Data Kirim Barang]
[Data Transaksi]
[Data Order]
[Data Order] [Data Bayar]
Data Stok Barang
[Data Barang]
Supervisor Supplier
3 Barang
SpMg_114 2 Transaksi
Pembelian 1.1
Proses Laporan Barang Harian
1.2 Proses Laporan
Pembelian barang
1.3 Proses Penerimaan
Barang
Gambar 3.5 DFD Level 1 Subsistem Pembelian
Dapat pula dilihat pada Gambar 3.6, yang merupakan DFD Level 1 subsistem penjualan. Pada gambar tersebut terdiri dari 2 proses yaitu proses transaksi penjualan dan proses print nota penjualan. Semua proses ini dilakukan oleh karyawan.
STIKOM
(38)
[Data Barang Keluar] Data Transaksi Penjualan
[Data Transaksi]
[Data Barang]
[Data Bukti Bayar]
[Data Pembayaran]
[Data Total Bayar] Customer
SpMg_114 1 Transaksi Penjualan Proses Transaksi
Penjualan
2.2 Cetak Nota
Penjualan
Gambar 3.6 DFD Level 1 Subsistem Penjualan
Dan dapat pula dilihat pada Gambar 3.7, yaitu DFD Level 1 subsistem pelaporan. Pada gambar tersebut terdapat beberapa proses yaitu proses membuat laporan penjualan dan laporan stok barang secara periodik, serta laporan pengadaan barang. Laporan tersebut diberikan kepada kepala bagian Administrasi Umum.
Laporan Stok Barang Laporan Pembelian Laporan Penjualan [Laporan] [Data Barang] [Data Transaksi] [Data Transaksi] Supervisor 1 Transaksi Penjualan 3 Barang 2 Transaksi Pembelian 3.1 Proses Laporan Penjualan 3.2 Proses Laporan Pembelian 3.3 Proses Laporan Stok Barang 3.4 Proses Cetak Laporan
Gambar 3.7 DFD Level 1 Subsistem Pelaporan
3.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Untuk Conceptual Data Model dengan ERD, didapatkan dari mengimpor data store dari DFD sistem penjualan "FOTOCOPY CENTER" yang hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.8.
STIKOM
(39)
Relation_119 Relation_77 Relation_76 Relation_75 Relation_74 Relation_73 Relation_71 Relation_70 Relation_69 Relation_29 Relation_22 nama_kategori ket Barang id_barang nama_barang satuan stok min_stok keterangan_barang History_Harga_Barang tgl_berlaku harga_beli harga_jual tgl_trans_j Transaksi Pembelian id_trans tgl_trans_b nama_karyawan jns_kelamin tgl_lahir alamat kota telepon tgl_hire tgl_end Jabatan id_jabatan nama_jabatan status keterangan detil karyawan tgl_mulai tgl_selesai detil_trans_pembelian jml_brg_beli harga_beli_brg Supplier id_supplier nama_supplier alamat_sup telp_sup
Gambar 3.8 CDM Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
Dari CDM tersebut dapat di-generate menjadi Physical Data Model (PDM) yang dapat dilihat pada Gambar 3.9.
ID_SUPPLIER = ID_SUPPLIER ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
ID_TRANS = ID_TRANS
ID_BARANG = ID_BARANG ID_BARANG = ID_BARANG ID_TRANSAKSI = ID_TRANSAKSI
ID_JABATAN = ID_JABATAN ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
ID_BARANG = ID_BARANG ID_KATEGORI = ID_KATEGORI
KATEGORI ID_KATEGORI varchar(6) NAMA_KATEGORI varchar(60) KET varchar(100) BARANG ID_BARANG varchar(60) ID_KATEGORI varchar(6) NAMA_BARANG varchar(60) SATUAN varchar(30) STOK int MIN_STOK int KETERANGAN_BARANG varchar(100) HISTORY_HARGA_BARANG ID_BARANG varchar(60) TGL_BERLAKU datetime HARGA_BELI numeric HARGA_JUAL numeric TRANSAKSI_PENJUALAN ID_TRANSAKSI varchar(9) ID_KARYAWAN varchar(6) TGL_TRANS_J datetime TRANSAKSI_PEMBELIAN ID_TRANS varchar(9) ID_KARYAWAN varchar(6) ID_SUPPLIER varchar(6) TGL_TRANS_B datetime KARYAWAN ID_KARYAWAN varchar(6) NAMA_KARYAWAN varchar(60) JNS_KELAMIN char(1) TGL_LAHIR datetime ALAMAT text KOTA varchar(30) TELEPON varchar(15) TGL_HIRE datetime TGL_END datetime JABATAN ID_JABATAN varchar(6) NAMA_JABATAN varchar(60) STATUS varchar(60) KETERANGAN varchar(100) DETIL_KARYAWAN ID_JABATAN varchar(6) ID_KARYAWAN varchar(6) TGL_MULAI datetime TGL_SELESAI datetime DETIL_TRANS_PENJUALAN ID_TRANSAKSI varchar(9) ID_BARANG varchar(60) JML_BRG int DETIL_TRANS_PEMBELIAN ID_TRANS varchar(9) ID_BARANG varchar(60) JML_BRG_BELI int HARGA_BELI_BRG numeric SUPPLIER ID_SUPPLIER varchar(6) NAMA_SUPPLIER varchar(60) ALAMAT_SUP text TELP_SUP varchar(15)
Gambar 3.9 PDM Sistem Penjualan "FOTOCOPY CENTER"
STIKOM
(40)
Dari hasil generate PDM, dapat dibuat database script yang dapat dilihat pada halaman lampiran. Sedangkan untuk struktur tabelnya, dapat dilihat pada uraian berikut ini:
1. Tabel Kategori
Primary Key : Id_Kategori Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data kategori barang. Tabel 3.1 Kategori
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Kategori Varchar 6 Primary key
Nama_Kategori Varchar 60
Ket Varchar 100
2. Tabel Barang
Primary Key : Id_Barang Foreign Key : Id_Kategori
Fungsi : Menyimpan data barang. Tabel 3.2 Barang
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Barang Varchar 6 Primary Key
Nama_Barang Varchar 60
Id_Kategori Varchar 6 Foreign Key
Satuan Varchar 30
Stok Int
Min_Stok Int
Img Img
Status Varchar 6
STIKOM
(41)
Primary Key : Tgl_Berlaku Foreign Key : Id_Barang
Fungsi : Menyimpan data harga barang.
Tabel 3.3 History_Harga_Barang
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Barang Varchar 6 Foreign Key
Tgl_Berlaku Datetime Primary key
Harga_Beli Numeric 18 Harga_Jual Numeric 18 Discount Numeric 18
4. Tabel Supplier
Primary Key : Id_Supplier Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data supplier Tabel 3.4 Supplier
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Supplier Varchar 6 Primary key Nama_Supplier Varchar 60
Alamat_Supplier Text
Telp_Supplier Varchar 15
5. Tabel Karyawan
Primary Key : Id_Karyawan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data karyawan
STIKOM
(42)
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Karyawan Varchar 6 Primary key
Nama_Karyawan Varchar 60
Jns_Kelamin Char 1
Tgl_lahir Datetime
Alamat Text
Kota Varchar 30
Telepon Varchar 15
Kota_Lahir Varchar 15
Foto Img
Tgl_Hire Datetime
Tgl_End Datetime
UID Char 3
6. Tabel Detail_karyawan
Primary Key : Id_Jabatan,Id_Karyawan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data detail karyawan Tabel 3.6 Detail_Karyawan
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Jabatan Varchar 6 Primary key
Id_Karyawan Varchar 6 Primary key Tgl_Mulai Datetime
Tgl_Selesai Datetime
7. Tabel Jabatan
Primary Key : Id_Jabatan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data jabatan karyawan.
STIKOM
(43)
Field Type Ukuran Keterangan
Id_Jabatan Varchar 6 Primary key
Nama_Jabatan Varchar 60 Ket_jabatan Varchar 100
Lvl Int
3.2.4 Design I/O
Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/ output juga merupakan acuan pembuat aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.
A Desain Input
Desain input adalah bagian dari perencanaan form-form yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan sistem ini. Berikut ini adalah desain input sistem tersebut:
1. Rancangan Form Input Karyawan
Rancangan input karyawan pada Gambar 3.10 merupakan tampilan rancangan input untuk mengisi data karyawan. Saat form ini dijalankan secara otomatis data jabatan yang sudah tersimpan pada database akan terlihat. Tekan gambar disket jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, cari data yang akan diubah. Lalu tekan gambar disket untuk melanjutkan perubahan data. Gambar “X” untuk menghapus data yang ada di database.
STIKOM
(44)
Gambar 3.10 Rancangan Form Input Karyawan
2. Rancangan Form Jabatan
Rancangan input jabatan pada Gambar 3.11 merupakan tampilan rancangan input untuk mengisi data jabatan. Saat form ini dijalankan secara otomatis data jabatan yang sudah tersimpan di database akan terlihat. Tekan gambar disket jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, cari data yang akan diubah. Lalu tekan gambar disket untuk melanjutkan perubahan data. Gambar “X” untuk menghapus data yang ada di database.
Gambar 3.11 Rancangan Form Jabatan
STIKOM
(45)
Rancangan input pengguna pada Gambar 3.12 merupakan tampilan rancangan input untuk mengisi data barang. Saat form ini dijalankan secara otomatis data barang yang sudah tersimpan pada database akan terlihat. Tekan gambar disket jika ingin menyimpan data. Gambar “X” untuk menutup form.
Gambar 3.12 Rancangan Form Barang
4. Rancangan Form Supplier
Rancangan input supplier pada Gambar 3.13 merupakan tampilan rancangan input untuk mengisi data penilaian manajemen. Saat form ini dijalankan secara otomatis data supplier yang sudah tersimpan pada database akan terlihat. Tekan gambar disket jika ingin menyimpan data. Jika ingin mengubah data, cari data yang akan diubah. Lalu tekan gambar disket untuk melanjutkan perubahan data. Gambar “X” untuk menghapus data yang ada di database.
STIKOM
(46)
Gambar 3.13 Rancangan Form Supplier
5. Rancangan Form Pembelian
Rancangan input pembelian pada Gambar 3.14 merupakan tampilan rancangan input untuk mengisi data pembelian barang. Saat form ini dijalankan secara otomatis data barang yang mendekati batas minimum stok pada database akan terlihat. Pilih data barang yang diinginkan lalu tekan tombol proses jika ingin memproses pembelian barang. Tombol keluar digunakan untuk membatalkan proses pengisian atau perubahan data dan keluar dari form pembelian.
Gambar 3.14 Rancangan Form Pembelian
STIKOM
(47)
Rancangan input penjualan pada Gambar 3.15 merupakan tampilan rancangan input untuk karyawan memulai transaksi penjualan. Saat form ini dijalankan secara otomatis id_transaksi akan langsung terisi, dan karyawan bisa langsung memasukkan data barang. Tombol cetak untuk menyimpan data penjualan dan cetak transaksi penjualan. Tombol close digunakan untuk menutup form ini.
Gambar 3.15 Rancangan Input Penjualan
B Desain Output
Desain output merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil dari data dari proses yang terjadi, yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna sistem informasi. Desain output dari sistem penjualan pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA adalah laporan stok barang, laporan penjualan, dan laporan pembelian.
STIKOM
(48)
Gambar 3.16 merupakan rancangan output laporan stok barang yang tersimpan di dalam database.
Gambar 3.16 Rancangan Output Laporan Stok Barang
2. Rancangan Laporan Penjualan
Gambar 3.17 merupakan rancangan output laporan penjualan yang tersimpan di dalam database.
Gambar 3.17 Rancangan Output Laporan Penjualan
3. Rancangan Laporan Pembelian
Gambar 3.18 merupakan rancangan output laporan pembelian stok barang yang habis.
STIKOM
(49)
Gambar 3.18 Rancangan Output Laporan Pembelian stok barang
3.2.5 Rencana Uji Coba
Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka dilakukan beberapa evaluasi uji coba sistem. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur-fitur utama dalam sistem dengan menggunakan black box testing dan uji komparasi terhadap data uji. Uji coba yang dilakukan terperinci pada Tabel 3.8 berikut ini.
Table 3.8 Desain Uji Coba Sistem
No. Tujuan Input Output yang diharapkan Hasil Program
Status 1. Menambah
dan mengisi data
karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: Id_Pegawai, nama, jenis kelamin, alamat, kota, dan jabatan.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
2. Mengedit data karyawan.
Tabel karyawan, kolom id_pegawai = ‘6485017JA’ dengan nama = ‘Rudi Thomas Trijaya NP’ berubah menjadi ‘Budi Thomas Trijaya NP’.
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel karyawan.
STIKOM
(50)
Program 3. Menambah
dan mengisi data jabatan.
Tabel jabatan. Kolom yang terisi: nip, nama, jabatan, subdit, dan username.
Data tersimpan di tabel jabatan, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
4. Menambah dan mengisi data akses karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: uid, pin,akses.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data tersebut akan ditampilkan. 5. Mengedit
data akses karyawan.
Pada tampilan data dengan akses = kasir tekan tombol delete
Data pada tabel Karyawan dengan akses = kasir terhapus. Pada tampilan tidak tampak lagi.
6 Menambah dan mengisi data
pengguna.
Tabel pengguna. Kolom yang terisi: username,password dan userlevel
Data tersimpan di tabel pengguna, kemudian data tersebut akan ditampilkan. 7 Mengedit
data pengguna.
Tabel pengguna, kolom username = ‘admin’ dengan password ‘admin’ berubah menjadi ‘administrator’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel pengguna.
8 Menghapus data pengguna.
Pada tampilan data dengan username = ‘ekhos’ tekan tombol delete
Data pada tabel pengguna dengan username=’ekhos’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
9 Menambah dan mengisi data
Supplier.
Tabel supplier. Kolom yang terisi: id_Supplier, nama_Supplier, alamat, dan Telp.
Data tersimpan di tabel Supplier, kemudian data tersebut akan ditampilkan
10 Mengedit data Supplier
Tabel Supplier, kolom alamat = ‘kedungbaruk10’ berubah menjadi ‘nginden 2 95’
Pada kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru dan data tersimpan pada tabel supplier.
11 Menghapus data Supplier.
Pada tampilan data dengan id_supplier = ‘M8’ tekan tombol delete
Data pada tabel dengan id_supplier = ’M8’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
12 Menambah dan mengisi data Barang.
Tabel barang. Kolom yang terisi: id_barang,
nama_barang, id_kategori, satuan, stok, min_stok, status
Data tersimpan di tabel barang, kemudian data tersebut akan ditampilkan
13 Mengedit data Barang
Tabel barang, kolom status = ‘konsinyasi’ berubah menjadi ‘expired’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel barang.
STIKOM
(51)
Program 14 Menghapus
data arang.
Pada tampilan data dengan id_barang = ‘NM1’ tekan tombol delete
Data pada tabel pengguna dengan id_barang = ’ NM1’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi 15 Menambah
dan mengisi data
transaksi_pen jualan.
Tabel
transaksi_penjualan. Kolom yang terisi: id_transaksi_pj, id_karyawan, tgl_trans_pj, id_barang, jml_brg, total
Data tersimpan di tabel transaksi_penjualan, kemudian data tersebut akan ditampilkan
16 Mengedit data transaksi_pen jualan
Tabel
transaksi_penjualan, kolom jml_brg = ‘10’ berubah menjadi ‘20’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel transaksi_penjualan. 17 Menambah
dan mengisi data
transaksi_pe mbelian.
Tabel
transaksi_pembelian . Kolom yang terisi: id_transaksi_pj, id_karyawan, id_supplier, tgl_trans_pj, id_barang, jml_brg_beli, harga_beli_brg
Data tersimpan di tabel transaksi_pembelian, kemudian data tersebut akan ditampilkan
18 Mengedit data transaksi_pe mbelian
Tabel
transaksi_pembelian
, kolom
harga_beli_brg = ‘3000’ berubah menjadi ‘3500’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel transaksi_pembelian.
STIKOM
(52)
44 4.1 Hardware dan Software
Agar dapat menjalankan sistem penjualan ini, dibutuhkan persyaratan perangkat keras (hardware) minimal sebagai berikut:
1. Processor Intel Pentium 4 600 Mhz atau lebih 2. Memory minimal 256 MB
3. Harddisk minimal 10 GB
4. Monitor SVGA dengan resolusi 1024 x 800
5. VGA Card 32 MB
6. Keyboard, mouse dan printer
Selain itu, juga dibutuhkan perangkat lunak (software) untuk membuat aplikasi sistem ini. Software-software tersebut adalah sebagai berikut:
1. Microsoft Windows XP 2. Power Designer 6
3. Microsoft Visual Studio 2005 4. Microsoft SQL Server 2005
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program
Aplikasi ini dibuat dengan Microsoft Visual Studio 2005 yang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .NET dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Tahap akhir implementasi program adalah dengan meng - install pada bagian unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM
STIKOM
(53)
sebagaimana mestinya.
4.3 Pengoperasian Program
Dalam bagian ini akan dijelaskan langkah–langkah pengoperasian program aplikasi ini.
4.3.1 Form Login
Inilah halaman yang ditampilkan pertama kali ketika pengguna mengakses program ini. Setiap pengguna memiliki akses ke dalam program sesuai dengan hak akses yang mereka dapat. Seperti kasir yang hanya bisa mengakses form transaksi, manager yang hanya bisa mengakses form master_barang dan form transaksi, supervisor yang hanya bisa mengakses seluruh menu master dan menu laporan, serta administrator yang dapat mengakses semua form yang ada.
Gambar 4.1 Form Login
STIKOM
(54)
Setelah memasukkan username dan password, maka akan terlihat halaman utama seperti Gambar 4.3. Seperti terlihat pada Gambar 4.2, ada beberapa menu yang tersedia pada halaman ini. menu file, transaksi, pembelian, master, laporan, setting, dan bantuan.
Gambar 4.2 Menu pada Form Utama
Jika pengguna hanya mempunyai hak kasir, maka hanya menu transaksi dan file saja yang bisa diakses, jika pengguna hanya mempunyai hak manager, maka hanya menu transaksi, Master barang, dan file saja yang bisa diakses, dan jika pengguna mempunyai hak supervisor, maka hanya menu file, pembelian, master, dan laporan saja yang bisa diakses. Sedangkan jika pengguna memiliki hak administrator, maka semua menu bisa diakses. Berikut contoh tampilan program menggunakan hak akses administrator dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Form Utama
STIKOM
(55)
Berikut adalah tampilan form transaksi jika pengguna menekan tombol menu transaksi. Sesuai dengan namanya, form ini berfungsi untuk transaksi penjualan barang yang ada pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA.
Gambar 4.4 Form Transaksi Penjualan
4.3.4 Form Pembelian
Berikut adalah tampilan form pembelian jika pengguna menekan tombol menu pembelian. Sesuai dengan namanya, form ini berfungsi untuk membuat surat order barang yang telah habis pada unit usaha "FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA.
Gambar 4.5 Form Pembelian
STIKOM
(56)
Pada Menu master, terdapat 4 menu tambahan di dalamnya. Yaitu master barang, master pegawai, master supplier, dan master jabatan seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Isi Menu Master
Jika pengguna memilih menu master barang, maka akan muncul form master barang seperti terlihat pada Gambar 4.7. Form ini berfungsi untuk menampilkan data barang.
Gambar 4.7 Form Master Detail Barang
STIKOM
(57)
barang seperti terlihat pada Gambar 4.8. Form ini berfungsi untuk mengubah data barang yang dipilih.
Gambar 4.8 Form Input Barang
Jika pengguna memilih menu master pegawai, maka akan muncul form master pegawai seperti terlihat pada Gambar 4.9. Form ini berfungsi untuk menampilkan data pegawai.
Gambar 4.9 Form Master Pegawai
STIKOM
(58)
pegawai seperti terlihat pada Gambar 4.10. Form ini berfungsi untuk mengubah data pegawai yang dipilih.
Gambar 4.10 Form Input Pegawai
Jika pengguna memilih menu master supplier, maka akan muncul form supplier seperti terlihat pada Gambar 4.11. Form ini berfungsi untuk menampilkan dan mengisi data supplier.
Gambar 4.11 Form Master Supplier
STIKOM
(59)
input jabatan seperti terlihat pada Gambar 4.12. Form ini berfungsi untuk mengisi dan mengubah data jabatan/hak akses user dan hanya user administrator yang bisa mengakses form ini.
Gambar 4.12 Form input Jabatan
4.3.6 Form Laporan
Pada menu laporan, terdapat 4 menu tambahan di dalamnya. Yaitu laporan pembelian, laporan penjualan konsinyasi, laporan penjualan FCS, serta laporan stok barang seperti terlihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Menu Laporan
Jika pengguna memilih menu laporan pembelian, maka akan muncul form laporan pembelian seperti terlihat pada Gambar 4.14. Form ini berfungsi
STIKOM
(60)
mengakses form ini.
Gambar 4.14 Form Laporan Pembelian
Jika pengguna memilih menu laporan penjualan barang, maka akan muncul form laporan penjualan FCS seperti terlihat pada Gambar 4.15. Form ini berfungsi untuk menampilkan laporan penjualan unit usaha "FOTOCOPY
CENTER" STIKOM SURABAYA dan hanya user supervisor yang bisa
mengakses form ini.
Gambar 4.15 Form Laporan Penjualan Barang
STIKOM
(61)
muncul form laporan penjualan konsinyasi seperti terlihat pada Gambar 4.16. Form ini berfungsi untuk menampilkan laporan penjualan konsinyasi dan hanya user supervisor yang bisa mengakses form ini.
Gambar 4.16 Form Laporan Penjualan Konsinyasi
Jika pengguna memilih menu laporan stok barang, maka akan muncul form laporan stok barang seperti terlihat pada Gambar 4.17. Form ini berfungsi untuk menampilkan laporan stok barang dan hanya user supervisor yang bisa mengakses form ini.
Gambar 4.17 Form Laporan Stok Barang
STIKOM
(62)
Untuk mendapatkan sebuah sistem yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka perlu adanya dilakukan beberapa uji coba. Uji coba ini meliputi pengujian terhadap fitur–fitur utama dalam sistem. Berikut pengujian fitur utama sistem.
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Sistem
No. Tujuan Input Output yang diharapkan Hasil Program
Status
1. Menambah dan mengisi data karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: Id_Pegawai, nama, jenis kelamin, alamat, kota, dan jabatan.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
2. Mengedit data karyawan.
Tabel karyawan, kolom id_pegawai = ‘6485017JA’ dengan nama = ‘Rudi Thomas Trijaya NP’ berubah menjadi ‘Budi Thomas Trijaya NP’.
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel karyawan.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
3. Menambah dan mengisi data jabatan.
Tabel jabatan. Kolom yang terisi: nip, nama, jabatan, subdit, dan username.
Data tersimpan di tabel jabatan, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
4. Menambah dan mengisi data akses karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: uid, pin,akses.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
5. Mengedit data akses karyawan.
Pada tampilan data dengan akses = kasir tekan tombol delete
Data pada tabel Karyawan dengan akses = kasir terhapus. Pada tampilan tidak tampak lagi.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
6 Menambah dan mengisi data pengguna.
Tabel pengguna. Kolom yang terisi: username,password dan userlevel
Data tersimpan di tabel pengguna, kemudian data tersebut akan ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel & ditampilkan pada layar.
Sukses
STIKOM
(63)
Program 7 Mengedit
data pengguna.
Tabel pengguna, kolom username = ‘admin’ dengan password ‘admin’ berubah menjadi ‘administrator’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel pengguna.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
8 Menghapus data pengguna.
Pada tampilan data dengan username = ‘ekhos’ tekan tombol delete
Data pada tabel pengguna dengan
username=’ekhos’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
9 Menambah dan mengisi data Supplier.
Tabel supplier. Kolom yang terisi: id_Supplier,
nama_Supplier, alamat, dan Telp.
Data tersimpan di tabel Supplier, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
10 Mengedit data supplier
Tabel supplier, kolom alamat = ‘kedungbaruk10’ berubah menjadi ‘nginden 2 95’
Pada kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru dan data tersimpan pada tabel supplier.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
11 Menghapus data supplier.
Pada tampilan data dengan id_supplier = ‘M8’ tekan tombol delete
Data pada tabel dengan id_supplier = ’M8’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
12 Menambah dan mengisi data barang.
Tabel barang. Kolom yang terisi: id_barang,
nama_barang, id_kategori, satuan, stok, min_stok, status
Data tersimpan di tabel barang, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
13 Mengedit data Barang
Tabel barang, kolom status = ‘konsinyasi’ berubah menjadi ‘expired’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel barang.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
14 Menghapus data barang.
Pada tampilan data dengan id_barang = ‘NM1’ tekan tombol delete
Data pada tabel pengguna dengan id_barang = ’ NM1’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan ditampilkan pada layar. Sukses
STIKOM
SURABAYA
(1)
54
4.4
Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem
Untuk mendapatkan sebuah sistem yang sesuai dengan apa yang
diharapkan maka perlu adanya dilakukan beberapa uji coba. Uji coba ini meliputi
pengujian terhadap
fitur–fitur
utama dalam sistem. Berikut pengujian
fitur
utama
sistem.
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Sistem
No. Tujuan Input Output yang diharapkan Hasil
Program
Status 1. Menambah
dan mengisi data karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: Id_Pegawai, nama, jenis kelamin, alamat, kota, dan jabatan.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data
tersebut akan
ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
2. Mengedit data karyawan.
Tabel karyawan, kolom id_pegawai = ‘6485017JA’ dengan nama = ‘Rudi Thomas Trijaya NP’ berubah menjadi ‘Budi Thomas Trijaya NP’.
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel karyawan.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
3. Menambah dan mengisi data jabatan.
Tabel jabatan. Kolom yang terisi: nip, nama, jabatan, subdit, dan username.
Data tersimpan di tabel jabatan, kemudian data
tersebut akan
ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
4. Menambah dan mengisi data akses karyawan.
Tabel karyawan. Kolom yang terisi: uid, pin,akses.
Data tersimpan di tabel karyawan, kemudian data
tersebut akan
ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
5. Mengedit data akses karyawan.
Pada tampilan data dengan akses = kasir tekan tombol delete
Data pada tabel Karyawan dengan akses = kasir terhapus. Pada tampilan tidak tampak lagi.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
6 Menambah dan mengisi data pengguna.
Tabel pengguna. Kolom yang terisi:
username,password
dan userlevel
Data tersimpan di tabel pengguna, kemudian data
tersebut akan
ditampilkan.
Data tersimpan pada tabel & ditampilkan pada layar.
Sukses
STIKOM
(2)
55
No. Tujuan Input Output yang diharapkan Hasil
Program
Status 7 Mengedit
data pengguna.
Tabel pengguna, kolom username = ‘admin’ dengan
password ‘admin’ berubah menjadi ‘administrator’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel pengguna.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
8 Menghapus data pengguna.
Pada tampilan data dengan username = ‘ekhos’ tekan tombol delete
Data pada tabel pengguna dengan
username=’ekhos’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
9 Menambah dan mengisi data
Supplier.
Tabel supplier. Kolom yang terisi: id_Supplier,
nama_Supplier, alamat, dan Telp.
Data tersimpan di tabel
Supplier, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
10 Mengedit data
supplier
Tabel supplier, kolom alamat = ‘kedungbaruk10’ berubah menjadi ‘nginden 2 95’
Pada kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru dan data tersimpan pada tabel
supplier.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
11 Menghapus data
supplier.
Pada tampilan data dengan id_supplier = ‘M8’ tekan tombol delete
Data pada tabel dengan id_supplier = ’M8’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
12 Menambah dan mengisi data barang.
Tabel barang. Kolom yang terisi: id_barang,
nama_barang, id_kategori, satuan, stok, min_stok, status
Data tersimpan di tabel barang, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
13 Mengedit data Barang
Tabel barang, kolom status = ‘konsinyasi’ berubah menjadi ‘expired’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel barang.
Data tersimpan pada tabel dan perubahan data ditampilkan pada layar. Sukses
14 Menghapus data barang.
Pada tampilan data dengan id_barang = ‘NM1’ tekan tombol
delete
Data pada tabel pengguna dengan id_barang = ’ NM1’ terhapus. Pada tampilan tidak nampak lagi
Data terhapus pada tabel dan ditampilkan pada layar. Sukses
STIKOM
SURABAYA
(3)
56
No. Tujuan Input Output yang diharapkan Hasil
Program
Status 15 Menambah
dan mengisi data transaksi_p enjualan.
Tabel
transaksi_penjualan. Kolom yang terisi: id_transaksi_pj, id_karyawan, tgl_trans_pj,
id_barang, jml_brg, total
Data tersimpan di tabel transaksi_penjualan, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
16 Mengedit data transaksi_p enjualan
Tabel
transaksi_penjualan, kolom jml_brg = ‘10’ berubah menjadi ‘20’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel transaksi_penjualan.
Data tersimpan pada tabel dan
perubahan data ditampilkan pada layar.
Sukses
17 Menambah dan mengisi data transaksi_p embelian.
Tabel
transaksi_pembelian. Kolom yang terisi: id_transaksi_pj, id_karyawan, id_supplier, tgl_trans_pj, id_barang, jml_brg_beli, harga_beli_brg
Data tersimpan di tabel transaksi_pembelian, kemudian data tersebut akan ditampilkan
Data tersimpan pada tabel dan
ditampilkan pada layar.
Sukses
18 Mengedit data transaksi_p embelian
Tabel
transaksi_pembelian, kolom
harga_beli_brg = ‘3000’ berubah menjadi ‘3500’
Pada field kolom yang dirubah tampil perubahan dari data yang baru. Data terbaru disimpan pada tabel
transaksi_pembelian.
Data tersimpan pada tabel dan
perubahan data ditampilkan pada layar.
Sukses
4.5
Analisa Hasil Evaluasi
Dari percobaan yang dilakukan dari evaluasi mulai poin satu sampai
delapan belas, aplikasi ini dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh pihak
manajemen dengan menggunakan pencatatan terstruktur.
STIKOM
(4)
57
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan pada unit usaha
"FOTOCOPY CENTER" STIKOM SURABAYA, sistem yang dikembangkan
merupakan sistem yang dibuat untuk memberikan pelayanan lebih baik terhadap
pelanggan. Sistem ini diharapkan dapat membantu untuk lebih memaksimalkan
kinerja dengan lebih menerapkan fungsi teknologi informasi. Setelah
implementasi program penjualan yang telah dibuat, manajemen di Administrasi
Umum dapat mengatur pencatatan secara terstruktur, memonitor stok milik unit
usaha dan pendapatan milik pelaku konsinyasi melalui laporan penjualan secara
periodik, dan mengubah harga barang di unit usaha "FOTOCOPY CENTER" ke
harga yang lebih pantas dengan mudah.
5.2
Saran
Untuk menjadikan sistem ini lebih baik maka perlu pengembangan pada:
1.
Untuk mengikuti harga yang fluktuatif, sistem masih bisa dikembangkan
lebih jauh ke arah peramalan menggunakan metode tertentu.
2.
Untuk mengikuti minat pembeli dengan barang tertentu, sistem masih bisa
dikembangkan lebih jauh ke arah peramalan menggunakan metode tertentu.
STIKOM
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alexandri, M. B., 2009,
Manajemen Keuangan Bisnis Teori dan Soal
, Bandung:
Alfabeta.
Aliminsyah, Padji, 2003,
Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan,
Bandung:
YRAMA WIDYA
Arsyad, L., 2001
, Peramalan Bisnis Edisi Pertama,
BPFE, Yogyakarta.
Assauri, S., 2004,
Manajemen
Produksi &
Operasi,
Jakarta: Lembaga Penerbit
FEUI.
Harmanto, H. Y., 2003,
Dasar-Dasar Akutansi
JILID 1 EDISI 6
Jobber, D., Lancaster, G. 2003,
Selling and Sales Management,
New Jersey:
Prentice Hall.
Kotler, P., Keller, K. L. 2005,
Marketing Management,
New Jersey: Prentice Hall.
Inc.
Marlinda, L., 2004,
Sistem Basis Data
, Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Merle, E., 2002,
Journal of Accounting Research
, Chicago: Blackwell Publishers
Inc
Ristono, A., 2009,
Manajemen Persediaan Edisi 1
,Yogyakarta: Graham Ilmu.
Romeo,2003,
Testing dan Implementasi Sistem
, Surabaya.
Siegel, J. B., 2000,
Karya Ilmiah,
Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta
Simon, Harry, 2000,
Comperhensive Volume Advance Accounting
, Yogyakarta :
Ak group
STIKOM
(6)