Berdasarkan Keadaan Lokasi dan Topografi Klasifikasi berdasarkan Keadaan Hidraulik Klasifikasi berdasarkan Bangunan Utama Patty.G.F

Ukuran dan bentuk detail turbin dibuat agar mudah di desain dan dipasang dilapangan 5. Efisiensi turbin Efisiensi turbin di dapat dari membandingkan output dan input yang terpakai 6. Pengoperasian dan Pemeliharaan Pengoperasian dan pemeliharaan PLTA skala kecil ini mampu dilakukan oleh tenaga teknisi menegah

2.6 Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

Klasifikasi pembangkit listrik tenaga air ini dapat digolongkan berbagai kriteria, antara lain :

2.6.1 Berdasarkan Keadaan Lokasi dan Topografi

Berdasarkan lokasi topografi, pemilihan instalasi untuk pembangkit listrik tenaga air yang berlokasi didaerah pedalaman atau dipegunungan akan sangat berbeda dengan instalasi pembangkit listrik didaerah dataran rendah. Misalnya bangunan utamanya, untuk daerah pegunungan bangunan utama yang biasanya bendungan atau dam, sedangkan untuk daerah dataran rendah cukup dengan bendungan biasa. Selain itu jaringan transmisinya di daerah pegunungan akan memerlukan jaringan transmisi yang sangat panjang untuk disalurkan ke konsumen sedang untuk dataran rendah relatif dekat dengan daerah pemungkiman. Oleh karena itu pengetahuan tentang lokasi dan topografi untuk suatu PLTA sangat penting dalam perencanaan.

2.6.2 Klasifikasi berdasarkan Keadaan Hidraulik

Universitas Sumatera Utara Klasifikasi berdasarkan keadaan hidraulik adalah pengelompokkan yang ditinjau dari aliran air yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Berdasarkan hal tersebut pengelompokkan dapat dibagi atas : a. Pembangkit listrik tenaga air konvensional, adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air secara gravitasi yang diperoleh dengan memanfaatkan aliran air sungai. b. Pembangkit listrik tenaga pompa, adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan putaran air dengan menggunakan pompa yang dilakukan pada saat pemakaian listrik tidak terlalu tinggi, sehingga tenaga listrik yang tidak terpakai dapat digerakan untuk menggerakkan pompa. c. Pembangkit listrik tenaga pasang surut, adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air laut akibat adanya pasang surut.

2.6.3 Klasifikasi berdasarkan Bangunan Utama Patty.G.F

Pengelompokkan ini berdasarkan pada lokasi bangunan atau konstruksi utama dari bangunan pembangkit listrik tenaga air, yang terbagi atas : a. Pembangkit pada aliran sungai. Pembangkit untuk kelompok ini harus menjamin kondisi pengaliran sungai tetap lancar dan aliran sungai tidak terganggu oleh konstruksi pembangkit tenaga listrik. Biasanya kelompok ini adalah pembangkit listrik dengan tinggi tekan air yang rendah. b. Pembangkit listrik dengan bendungan di lembah. Dalam kelompok ini bendungan merupakan bangunan utama untuk kolam penampung air reservoir, sehingga dihasilkan tinggi tekan air untuk pembangkit listrik, pada kelompok ini termasuk pembangkit listrik dengan tinggi air menegah dan tinggi. Universitas Sumatera Utara c. Pembangkit listrik pada sudetan. Kelompok ini memperoleh air dengan cara mengalihkan aliran air sungai melalui sebuah atau lebih saluran pengalih atau sudetan menuju bangunan pembangkit listrik yang berada didekat kolam penampung. Biasanya kelompok ini digunakan untuk pembangkit dengan tinggi tekan air rendah atau menegah. d. Pembangkit listrik dengan mengambil ketinggian dari sungai lain. Pembangkit listrik untuk kelompok ini diperoleh jika tekan air yang dialirkan melalui sebuah sistem terowongan menuju sungai lain atau kolam yang lebih rendah yang kemudian digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air.

2.6.4 Klasifikasi Berdasarkan Tinggi Tekan