PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V MIN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

(1)

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V MIN

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

JUNAIDA

NIM: 8146181011

PROGRAM PASCASARJANA

PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Junaida. Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V MIN Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Mei 2016.

Kata kunci : Penggunaan media Gambar Berseri dan kemampuan berbicara Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kemampuan berbicara Bahasa Indonesia yang diperoleh siswa. Ini disebabkan model dan strategi dan media dalam pembelajaran kurang dilaksanakan dengan baik dan siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (a) hasil belajar siswa kelas V MI pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, (b) penggunaan media Gambar Berseri pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V. Di dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui: (a) tes lisan, (b) wawancara, (c) observasi, dan (d) catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Dan perlu diketahui juga bahwa disetiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan, yaitu: (a) tahapan perencanaan (planning), (b) tahapan tindakan (action), (c) tahapan pengamatan (observation), dan (d) tahapan refleksi (reflection). Hasil yang didapatkan dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisa, sehingga diperoleh suatu keseimpulan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa MI kelas V sebanyak 32 siswa. Tindakan pada siklus I yang berhasil sebanyak 21 siswa (65,63%) sedangkan siswa yang belum berhasil sebanyak 11 siswa (34,37%), dan skor rata-rata 62,03. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa pada tindakan siklus I ini dalam memahami materi berdasarkan tingkat keberhasilan masih tergolong rendah atau belum tuntas. Pada tindakan siklus II yang telah berhasil dalam belajar sebanyak 28 siswa (87,5%), yang belum tuntas sebanyak 4 siswa (12,5%) dengan skor rata-rata 83,96. Dengan demikian dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa dalam memahami materi cerita rakyat serta penggunaannya sudah berhasil atau tuntas. Berdasarkan data di atas peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima.


(6)

ABSTRACT

Junaida. Using of Media Serial Image To Improve Your Speaking Skills Student Class V MIN Medan Academic Year 2015/2016. Thesis. Medan: Graduate Program, State University of Medan, on April 2016.

Keywords: Media usage Serial Image and speech

The problem in this research is the low result of learning the ability to speak Indonesian obtained student. This is due to the model and strategy and media in learning less well implemented and student involvement in the learning process. This study aims to improve and determine: (a) the results of students of class V MI on subjects Indonesian, (b) the use of media in the Serial Image Indonesian subjects in class V. In this study data collection have done through: (a) oral tests, (b) interviews, (c) observation, and (d) court records. This study was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings. And keep in mind also that each cycle consisting of the stages, namely: (a) the planning stages (planning), (b) the stage of action (action), (c) the stage of observation (observation), and (d) the stages of reflection (reflection ). Results obtained from the stage of actions and observations were collected and analyzed, in order to obtain a conclusion of the actions that have been implemented.

In this study, the subjects were students of class V MI as many as 32 students. The action in the first cycle is managed as many as 21 students (65.63%), while students who had not managed as many as 11 students (34.37%), and the average score of 62.03. Thus it can be seen that the ability to speak the students in the first cycle of action is to understand the material based on the success rate is still low or incomplete. In the second cycle of which have been successful in learning as much as 28 students (87.5%), which is not yet complete as many as four students (12.5%) with an average score of 83,96. Thus it can be seen that the ability to speak the students to understand the material folklore as well as its use has been successful or completed. Based on that data the researchers concluded that the hypothesis is accepted.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Penggunaan Media Gambar Berseri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia Siswa Kelas V MIN Medan”. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebahagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.

Proses Penelitian dan penulisan tesis ini dapat berjalan dengan baik berkat sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum. selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan telah mengorbankan pikiran dan waktu pada penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Begitu juga ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M. Pd., Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku narasumber sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dalam kesempurnaan tesis ini. Demikian juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku rektor Universitas Negeri Medan yang

telah memberi kesempatan kepada penulis unuk mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bantuan kemudahaan administrasi di Program Pasca Sarjana UNIMED.

3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Dasar dan Bapak Dr.

Daulat Saragi, M.Hum selaku Sekertaris Prodi Pendidikan Dasar yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan motivasi secara terus menerus kepada penulis agar dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Kepada seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu

pengetahuan selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.


(8)

iv

5. Kepada Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan berserta guru-guru yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan

6. Kepada seluruh rekan seangkatan mahasiswa Pasca Sarjana Program Pendidikan Dasar

yang telah banyak memberikan semangat, motivasi, kerja sama selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana UNIMED.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang teristimewa dan doa yang selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta, abang dan kakak, serta adik-adikku yang selalu memberikan semangat, dukungan do’a dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah dan tesis ini.

Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mohon saran dan sumbangan pemikiran demi kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi yang membacanya.

Medan, Mei 2016 Penulis,

Junaida


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar belakang masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1. Kemampuan Berbicara ... 10

2.1.1. Definisi Kemampuan Berbicara ... 10

2.1.2. Tujuan Kegiatan Berbicara ... 13

2.1.3. Karakteristik Kemampuam Berbicara ... 14

2.1.4. Karakteristik Kemampuan Berbicara Anak di MI ... 17

2.1.5. Metode Pembelajaran Berbicara ... 21

2.1.6. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbicara dan Penerapannya Melalui Kegiatan Bercerita ... 22

2.1.5. Penilaian Kemampuan Berbicara ... 23

2.2. Media ... 28

2.2.1 Media, Media Pembelajaran, dan Klasifikasi media ... 28

2.2.2. Fungsi dan Manfaat Media Bagi Pembelajaran ... 33

2.2.3. Media Gambar ... 35

2.2.4. Manfaat dan kelebihan Media Gambar dalam Pembelajaran ... 36

2.2.5. Syarat-Syarat Memilih Media Gambar ... 38

2.2.6. Media Gambar Berseri ... 40

2.2.7. Penggunaan Gambar Berseri dalam Pembelajaran Berbicara ... 45

2.3. Teori Pendukung ... 48

2.4. Kerangka Konseptual ... 55

2.5. Penelitian Relevan ... 56

2.6. Hipotesis Tindakan... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 58

3.1.Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian ... 58

3.2. Subjek Penelitian ... 58

3.3. Jenis Penelitian ... 58


(10)

vi

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 59

3.6. Operasional Variabel ... 65

3.7. Instrumen Penelitian ... 66

3.8. Teknik Analisis Data ... 67

3.9. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 75

4.1. Deskripsi Data Pada Pelaksanaan Siklus I ... 75

4.1.1. Proses Pembelajaran Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia .. Dengan Media Gambar Berseri Siswa Siklus I ... 76

4.1.2. Penggunaan Media Gambar Berseri Dapat Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V MIN Medan ... 78

4.1.3. Pelaksanaan Tindakan I ... 79

4.1.4. Observasi Siklus I ... 83

4.1.5. Hasil Wawancara ... 91

4.1.6. Refleksi Hasil Siklus I ... 92

4.2. Deskripsi Data dan Pelaksanaan Serta Temuan Penelitian Pada Siklus II ... 94

4.2.1. Proses Pembelajaran Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia .. Dengan Media Gambar Berseri Siswa Siklus II ... 94

4.2.2. Pelaksanaan Tindakan II ... 95

4.2.3. Observasi Siklus II ... 99

4.2.4. Hasil Wawancara ... 106

4.2.5. Refleksi dan Perbaikan ... 108

4.3. Pembahasan Temuan Dalam Penelitian ... 109

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 114

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 115

5.1. Simpulan ... 115

5.2. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Format Penilaian Kemampuan Berbicara ... 25 Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Media Gambar Berseri ... 44 Tabel 3. Daftar Skor dan Nilai Tes Lisan Siklus I ... 86 Tabel 4. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan pada Guru Siklus I .... 89 Tabel 5. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan pada Siswa Siklus I ... 90 Tabel 6. Daftar Skor dan Nilai Tes Lisan Siklus II ... 101 Tabel 7. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan pada Guru Siklus II ... 104 Tabel 8. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan pada Siswa Siklus II . 105 Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 113


(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus PTK ... 60

Gambar 2. Guru menjelaskan materi ajar ... 80

Gambar 3. Siswa menunjukkan hasil dan menceritakan kembali ceritanya ... 81

Gambar 4. Grafik Nilai Siswa Siklus I... 87

Gambar 5. Guru membimbing siswa ... 96

Gambar 6. Siswa bercerita ... 97

Gambar 7. Tes lisan siklus II... 99

Gambar 8. Grafik nilai tes lisan siswa siklus II ... 103


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 119

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 128

Lampiran 3 Lembar Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Berbicara Siklus I ... 137

Lampiran 4 Lembar Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Berbicara Siklus II ... 140

Lampiran 5 Media Gambar Berseri Pada Siklus I ... 142

Lampiran 6 Media Gambar Berseri Pada Siklus II ... 146

Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 166

Lampiran 8 Hasil Pengamatan Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 168

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 169

Lampiran 10 Hasil Pengamatan / Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 171

Lampiran 11 Kisi-Kisi Observasi Siswa dalam Pembelajaran ... 172


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi berbagai macam aspek, termasuk di dalamnya kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra. Setiap aspek meliputi empat keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Bagi sebagian orang, berbicara atau mengungkapkan pikirannya secara lisan merupakan hal yang sangat sulit.

Hal ini didukung oleh pendapat Tarigan (1991:42) yang mengatakan “pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat.” Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik apabila dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa disertakan dalam kurikulum. Hal ini berarti setiap peserta didik dituntut untuk mampu menguasai bahasa terutama bahasa resmi suatu negaranya. Begitu pula di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi materi pembelajaran wajib diberikan di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Hal itu dilakukan supaya peserta didik mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mampu menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.

Fenomena di sekolah menunjukkan bahwa selama ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa kurang berminat dan bergairah dalam mengikuti kegiatan


(15)

2 belajar mengajar. Hal itu dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran sehari-hari di kelas V MIN Medan.

Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas sering ditemui adalah kemampuan berbicara siswa rendah karena kurangnya keberanian dalam mengungkapkan pendapatnya. Tumbuhnya rasa kurang percaya diri dan takut salah saat berbicara menyebabkan sebagian orang menganggap berbicara di depan umum menjadi suatu momok yang menakutkan. Permasalahan di atas juga menimpa sebagian besar siswa-siswi MIN Medan.

Fenomena di sekolah menunjukan bahwa selama ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru masih menggunakan cara konvensional dalam mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari kelas V MIN Medan, terlihat bahwa nilai siswa masih rendah. Perolehan hasil kemampuan berbicara masih cenderung kurang memuaskan.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka guru Bahasa Indonesia kelas V MIN Medan berupaya meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia siswa melalui pendekatan media gambar berseri. Media tersebut cukup memberi kontribusi dalam menumbuhkan motivasi siswa dan meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Bahkan, dengan melalui media gambar berseri diyakini dapat mengubah sikap siswa yang kesehariannya suka berbuat kurang baik dan kurang perhatian dalam pelajaran Bahasa Indonesia mampu bercerita dengan sangat bagus di hadapan teman-temannya. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan siswa tersebut menarik perhatian teman-temannya, sehingga mereka terbawa dalam cerita yang disampaikannya.


(16)

3 Mengacu pada asumsi tersebut, kegiatan siswa kelas V MIN Medan dalam membawakan cerita pengalaman pribadi juga masih kurang maksimal. Maka ada beberapa kriteria yang perlu dicapai guru Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia ketika melalui pendekatan dengan media gambar berseri.

Seharusnya ada anggapan pada diri siswa bahwa pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu pelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan. Karena kalau dapat ditelaah pelajaran Bahasa Indonesia ini pelajaran yang mengarah ke suatu dongeng, cerita bergambar , tebak menebak, dan pantun jenaka. Dengan demikian, pelajaran Bahasa Indonesia ini menjadi dominan bagi siswa/ peserta didik. Tetapi kenyataan sebaliknya, pelajaran Bahasa Indonesia bukan menjadi pelajaran yang menyenangkan malah menjadi pelajaran yang membosankan dan menjenuhkan bagi peserta didik, seperti ketika guru menjelaskan atau menceritakan suatu gambar, beberapa siswa asyik bercerita dengan teman sebangkunya, ada yang hanya duduk diam tanpa memperhatikan cerita guru, bahkan ada yang bermain kertas tanpa memperdulikan guru di depan kelas.

Ini terjadi karena dua hal, pertama metode pembelajaran yang disampaikan pada pelajaran Bahasa Indonesia yang diterapkan guru bersifat monoton, ceramah atau kurang bervariasi sehingga belajar Bahasa Indonesia terkadang kurang mengasyikkan dan kurang bermakna dan tidak menarik bagi siswa. Kedua, sebagian besar terbawa opini yang terbentuk di tengah-tengah masyarakat bahwa pelajaran ini sulit dan membosankan.

Pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa tidak akan mengalami kebosanan


(17)

4 dan kejenuhan terhadap pelajaran tersebut. Minat siswa akan meningkat dan prestasi belajar siswa akan naik. Jadi dengan adanya strategi dan pendekatan yang dilakukan dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya aktivitas belajar peserta didik. (Siti halimah, 2008:11)

Pelajaran Bahasa Indonesia yang didasarkan atas belajar siswa aktif akan lebih menekankan peran siswa untuk belajar, karena itu, guru memegang peranan penting untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa mengembangkan dirinya sebagai siswa aktif melalui pendekatan media gambar.

Keadaan ini diduga karena belum diterapakannya pembelajaran Bahasa Indonesia yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Guru cenderung lebih banyak mengajarkan Bahasa Indonesia satu arah dengan menggunakan metode ceramah saja, sesekali dilakukan tanya jawab. Dampaknya adalah siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, pembelajaran didominasi oleh guru, sehingga materi-materi Bahasa Indonesia yang diajarkan guru tidak dapat dipahaminya dengan baik dan karena tidak diarahkan dan dimotivasi, siswa takut aktif dan takut salah dalam pembelajaran.

Sesuai dengan observasi awal yang dilakukan di kelas V MIN Medan, masih banyak yang belum mampu bercerita yang baik dan benar, hal ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang tidak dapat bercerita secara benar. Siswa juga belum mampu bercerita dengan baik di depan kelas .

Data dari lapangan menunjukkan bahwa kemampuan berbicara Bahasa Indonesia siswa memprihatinkan atau masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam bercerita Bahasa Indonesia ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kurangnya latihan yang diberikan guru, pelaksanaan kegiatan belajar


(18)

5 mengajar di kelas kurang bervariasi dan kurangnya tugas yang diberikan oleh guru serta penggunaan media yang belum tepat.

Menurut Tarigan (1996:54) “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran, gagasan, dan perasaan”. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia siswa melalui penerapan media gambar berseri karena untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tidak harus metode ceramah saja, tetapi lebih tepat jika menggunakan media, dalam hal ini digunakan media gambar berseri dan siswa yang masih duduk di bangku madrasah ibtidaiyah masih dalam tahap berpikir konkrit dan belum mampu berpikir dengan hal-hal yang sifatnya tidak nyata (abstrak).

Penggunaan media ini dapat dipakai untuk merangsang siswa dalam bercerita dengan cara melihat gambar-gambar dan menceritakan isinya di depan kelas. Guru harus mampu memotivasi siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya dalam bercerita dengan penguatan baik dan buruk, imbalan atau hadiah, dan pujian. Hal ini bila dijalankan dengan baik oleh guru akan menyegarkan siswa dalam belajar sehingga dapat memacu kreativitas siswa dalam bercerita dengan menggunakan media gambar berseri.

Menurut Sadiman (2011:14), “Media gambar adalah salah satu jenis bahasa yang memungkinkan terjadinya komunikasi yang diekspresikan lewat tanda atau symbol”. Media gambar berseri termasuk media visual yang disajikan dalam keterampilan berbicara.

Media gambar berseri adalah salah satu pengajaran yang menarik dan mendidik bagi siswa. Adapun manfaat dari pengajaran dengan media ini adalah


(19)

6 pendidik dapat mengembangkan keinginan dalam belajar bahasa siswa melalui gambar, memudahkan peserta didik dalam belajar bahasa, memberikan kebermaknaan belajar dengan media autentik dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat memberikan keberagaman dalam belajar bahasa dan unsur-unsur bahasa. Selain itu, dengan media gambar ini, siswa dapat mempraktikkan bagaimana bercerita menggunakan media gambar berseri.

Maka untuk itu sangat perlu bagi seorang guru menggunakan media pembelajaran dalam hal ini adalah media gambar berseri karena dengan penggunaan media pembelajaran dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Media

gambar berseri merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan

Bahasa Indonesia siswa dan minat dalam belajar. Dengan media pembelajaran

gambar berseri anak didik dapat belajar sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa salah satu di antara usaha yang baik dalam memberikan pengetahuan yang efektif adalah dengan menggunakan

media pembelajaran gambar berseri sebagai salah satu sumber belajar yang dapat

menyalurkan pesan dan membantu masalah–masalah yang selalu dihadapi dalam proses belajar mengajar, seperti kurangnya kemampuan berbicara Bahasa Indonesia siswa.

Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kemampuan berbicara siswa dengan menggunakan media gambar berseri. Penggunaan media gambar berseri ini ditujukkan untuk merangsang cara berfikir siswa melalui gambar-gambar yang akan memancing imajinasinya untuk bercerita


(20)

7 dengan mengembangkan apa yang terpikirkan olehnya melalui gambar-gambar yang diberikan menjadi sebuah cerita yang menarik sesuai dengan gambar

Penulis berharap penggunaan media gambar berseri ini nantinya akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bercerita dengan baik dan benar sesuai dengan bercerita yang benar menurut bahasa.

1.2. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada uraian di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian ini sebagai berikut:

1. Rendahnya kemauan guru dalam menggunakan media pembelajaran

2. Guru mengajar masih menggunakan cara konvensional.

3. Kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan media dan alat peraga

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

4. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

5. Kurangnya kemampuan siswa untuk bercerita atau berbicara di depan

kelas.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan berbagai masalah pembelajaran yang teridentifikasi di atas maka dalam penelitian ini masalah–masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah Penggunaan media gambar berseri dan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa di kelas V MIN Medan tahun pembelajaran 2015/2016.


(21)

8

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Proses pembelajaran kemampuan berbicara Bahasa

Indonesia dengan media gambar berseri siswa kelas V MIN Medan ?

2. Apakah penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan

kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan ? 1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk melihat proses pembelajaran kemampuan berbicara dengan

media gambar berseri siswa di kelas V MIN Medan.

2. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa setelah

menggunakan media gambar berseri di kelas V MIN Medan. 1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan di MIN Medan ini menurut peneliti memiliki beberapa manfaat, yaitu :

1. Teoretis

Dengan dilaksanakannya penelitian Penggunaan media gambar berseri

untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa di kelas V

MIN Medan tahun pembelajaran 2015/2016. Diharapkan dapat memberi

kontribusi ilmu pengetahuan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan media

gambar berseri, pengaruhnya dalam mendukung kemampuan berbicara, serta


(22)

9

sehingga dapat menjadi masukan guru dalam proses pembelajaran selanjutnya

khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Siswa

Dengan dilaksanakannya PTK tentang penggunaan media gambar berseri

untuk peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan ini diharapkan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan akan dapat lebih ditingkatkan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan siswa terhadap sastra Indonesia serta siswa dapat mengambil pelajaran dari sastra budaya Indonesia yang dipelajarinya.

2. Guru

Dengan dilaksanakannya PTK tentang penggunaan media gambar berseri

untuk peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan ini, maka guru akan lebih mengetahui strategi, media, ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu, guru juga akan lebih menyadari bahwa dalam penciptaan kondisi pembelajaran selain penguasaan metode, strategi, dan media juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa yang sedang belajar.


(23)

122 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil temuan penelitian analisi data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran bahasa Indonesia dan kemampuan berbicara siswa pada siklus I dan II dalam materi cerita rakyat dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa kelas V MIN Medan dengan tingkat ketuntasan belajar pada siklus I perolehan nilai rata-rata adalah sebesar 62,03, jumlah siswa yang berhasil atau tuntas 21 siswa (65,63%) dan jumlah siswa yang belum berhasil 11 siswa (34,37%) meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 83,96, jumlah siswa yang tuntas menjadi 28 siswa (87,5%), dan hanya tinggal 4 siswa (12,5%) yang belum tuntas.

2. Penggunaan media gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa dapat dilihat pada siklus I dengan skor 60 (88,23%), sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan skor 66 (97,05%) pada pembelajaran bahasa indonesia materi cerita rakyat di MIN medan berjalan lancar sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media gambar berseri. Kemampuan berbicara siswa yang telah direncanakan melalui siklus I maupun siklus II dengan perbaikan tindakan.


(24)

123

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi sekolah/kepala sekolah disarankan untuk dapat mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan penggunanan media gambar berseri yang mengarah pada pola pembelajaran cooperative yang menyenangkan.

2. Bagi guru, menerapkan penggunaan media gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa indonesia dan pada mata pelajaran lain dengan tahapan pembelajaran media gambar berseri.


(25)

124

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arsyad ,Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Burhan Nurgiyantoro. 2007. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : BPFE.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI, Jakarta: Depdiknas.

Dimayati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Eka Pratiwi, 2013. Peningkatan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan

Media Gambar Berseri Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I Sd, (online).(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=141925&v al=2338&title=). Diakses 03 januari 2016.

Ernawati, 1999. Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Dinas Dirjen Dikti. Faisal, Sanafiah,1990. penelitian kualitatif, Malang: yayasan asih.

Fischer, K.W. 1982. A Theory of cognitive developmental: the control and construction of hierarchies of skills. Journal of Experimental Psychology, 87, 545-600.

Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Hamzah, Amir Sulaeman, 1998. Media Audio-Visual, Jakarta: PT Gramedia. Henry Guntur Tarigan. 1993. Berbicara. Bandung : Angkasa.

Hilgard dan Bower, 1990. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rineka Cipta. Hurlock, B. E. 2013. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim & Nana Syaodih, 2000. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, 1981. Media Instruksional, Malang: Proyek Peningkatan Perguruan


(26)

125

Maidar G. Arsjad dan Mukti U. S, 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga.

Malang, J. D. Latuheru, 1998.Media Pembelajaran, Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Moleong Lexy. J, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya. Murni, Wahid dan Nur Ali, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UM Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1990. Media Pengajaran, Bandung: CV Sinar

Baru.

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press. Puji Santosa. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Rohmawan Waladiyanto, 2010. Peningkatan Keterampilan Bercerita Melalui Metode Kontekstual Pada Siswa Kelas II SDN 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2009 / 2010. (online) (http://core.ac.uk/download/pdf/12347800.pdf.) Diakses 03 januari 2016. Sadiman dkk, 2003. Media Pendidikan, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV

Rajawali.

Sarwiji Suwandi. 2009. Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta : Mata Padi Presindo.

Sihkabuden, 1985 Modul Media Pembelajaran, Malang: FIP IKIP Malang. Slamet, St. Y. 2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di

Sekolah Dasar. Surakarta : LPP dan UNS Press.

Slameto, 1991 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta :Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dan Rivai, 2007. Media Pengajaran, Bandung: CV Sinar Baru Bandung.

Sudjana, Nana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tarigan D. dan Henry G, 1986.Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.


(27)

126

Wigayuwiva, 2014. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Media Gambar Berseri Di Kelompok B3 Taman Kanak- Kanak Pertiwi 1 Kota Bengkulu.(online) (http://docplayer.info/132918)Diakses 03 januari 2016

Yunara,Yuyun 2012 “Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Media Gambar Berseri Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Swasta Nahdatul Ulama 2 Pontianak tahun.” (online)

(jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/931/pdf) Diakses 30 Januari 2016


(1)

sehingga dapat menjadi masukan guru dalam proses pembelajaran selanjutnya khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi: 1. Siswa

Dengan dilaksanakannya PTK tentang penggunaan media gambar berseri untuk peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan ini diharapkan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan akan dapat lebih ditingkatkan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kecintaan siswa terhadap sastra Indonesia serta siswa dapat mengambil pelajaran dari sastra budaya Indonesia yang dipelajarinya.

2. Guru

Dengan dilaksanakannya PTK tentang penggunaan media gambar berseri untuk peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas V MIN Medan ini, maka guru akan lebih mengetahui strategi, media, ataupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Selain itu, guru juga akan lebih menyadari bahwa dalam penciptaan kondisi pembelajaran selain penguasaan metode, strategi, dan media juga diperlukan kreativitas yang tinggi sehingga apa yang diterapkan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa yang sedang belajar.


(2)

122 5.1.Simpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan hasil temuan penelitian analisi data, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran bahasa Indonesia dan kemampuan berbicara siswa pada siklus I

dan II dalam materi cerita rakyat dengan menggunakan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa kelas V MIN Medan dengan tingkat ketuntasan belajar pada siklus I perolehan nilai rata-rata adalah sebesar 62,03, jumlah siswa yang berhasil atau tuntas 21 siswa (65,63%) dan jumlah siswa yang belum berhasil 11 siswa (34,37%) meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 83,96, jumlah siswa yang tuntas menjadi 28 siswa (87,5%), dan hanya tinggal 4 siswa (12,5%) yang belum tuntas.

2. Penggunaan media gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan

berbicara bahasa indonesia siswa dapat dilihat pada siklus I dengan skor 60 (88,23%), sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dengan skor 66 (97,05%) pada pembelajaran bahasa indonesia materi cerita rakyat di MIN medan berjalan lancar sesuai dengan langkah-langkah penggunaan media gambar berseri. Kemampuan berbicara siswa yang telah direncanakan melalui siklus I maupun siklus II dengan perbaikan tindakan.


(3)

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi sekolah/kepala sekolah disarankan untuk dapat mengeluarkan kebijakan

yang berkaitan dengan penggunanan media gambar berseri yang mengarah pada pola pembelajaran cooperative yang menyenangkan.

2. Bagi guru, menerapkan penggunaan media gambar berseri untuk

meningkatkan kemampuan berbicara bahasa indonesia dan pada mata pelajaran lain dengan tahapan pembelajaran media gambar berseri.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arsyad ,Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Burhan Nurgiyantoro. 2007. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta : BPFE.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas, 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI, Jakarta: Depdiknas.

Dimayati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Eka Pratiwi, 2013. Peningkatan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan

Media Gambar Berseri Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas I Sd, (online).(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=141925&v al=2338&title=). Diakses 03 januari 2016.

Ernawati, 1999. Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Dinas Dirjen Dikti. Faisal, Sanafiah,1990. penelitian kualitatif, Malang: yayasan asih.

Fischer, K.W. 1982. A Theory of cognitive developmental: the control and construction of hierarchies of skills. Journal of Experimental Psychology, 87, 545-600.

Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Hamzah, Amir Sulaeman, 1998. Media Audio-Visual, Jakarta: PT Gramedia. Henry Guntur Tarigan. 1993. Berbicara. Bandung : Angkasa.

Hilgard dan Bower, 1990. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Rineka Cipta. Hurlock, B. E. 2013. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Ibrahim & Nana Syaodih, 2000. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, 1981. Media Instruksional, Malang: Proyek Peningkatan Perguruan


(5)

Maidar G. Arsjad dan Mukti U. S, 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga.

Malang, J. D. Latuheru, 1998.Media Pembelajaran, Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Moleong Lexy. J, 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya. Murni, Wahid dan Nur Ali, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UM Press. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 1990. Media Pengajaran, Bandung: CV Sinar

Baru.

Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang : IKIP Semarang Press. Puji Santosa. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta :

Universitas Terbuka.

Rohmawan Waladiyanto, 2010. Peningkatan Keterampilan Bercerita Melalui Metode Kontekstual Pada Siswa Kelas II SDN 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2009 / 2010. (online) (http://core.ac.uk/download/pdf/12347800.pdf.) Diakses 03 januari 2016. Sadiman dkk, 2003. Media Pendidikan, Jakarta: Pustekkom Dikbud dan CV

Rajawali.

Sarwiji Suwandi. 2009. Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta : Mata Padi Presindo.

Sihkabuden, 1985 Modul Media Pembelajaran, Malang: FIP IKIP Malang.

Slamet, St. Y. 2007. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di Sekolah Dasar. Surakarta : LPP dan UNS Press.

Slameto, 1991 Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta :Rineka Cipta.

Sudjana, Nana dan Rivai, 2007. Media Pengajaran, Bandung: CV Sinar Baru Bandung.

Sudjana, Nana, 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Tarigan D. dan Henry G, 1986.Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.


(6)

Wigayuwiva, 2014. Meningkatkan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Media Gambar Berseri Di Kelompok B3 Taman Kanak- Kanak Pertiwi 1 Kota Bengkulu.(online) (http://docplayer.info/132918)Diakses 03 januari 2016

Yunara,Yuyun 2012 “Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Media

Gambar Berseri Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Madrasah

Ibtidaiyah Swasta Nahdatul Ulama 2 Pontianak tahun.” (online)

(jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/931/pdf) Diakses 30 Januari 2016