EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PENGAJARAN QUANTUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN MEDAN MAGNETIK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA KELAS II SEMESTER I SMU ISLAM 1
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PENGAJARAN QUANTUM
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN
MEDAN MAGNETIK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR
SISWA KELAS II SEMESTER I SMU ISLAM 1
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2002/2003
Kistyono Dwi Priyo
NIM K. 2397006
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2004
a. Tahap
persiapan,
meliputi
pengajuan
judul,
pembuatan
proposal,
permohonan ijin dan survei ke sekolah yang bersangkutan.
b. Tahap pelaksanaan, yakni mencakup penyusunan instrumen, ujicoba
instrumen, analisis butir soal, pelaksanaan mengajar, dan pengambilan data.
c. Tahap penyelesaian, yaitu tahap analisis data dan penyusunan laporan.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai bulan Januari
tahun 2003. Secara garis besar terdiri tiga tahap, yaitu :
126
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
I
II
III
2002
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
2003
S
E
P
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
S
E
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan :
Tahap persiapan :
1. persetujuan judul
2. seminar proposal
3. perijinan dan survey ke sekolah
Tahap pelaksanaan:
4. penyusunan instrumen
5. ujicoba instrumen
6. analisis butir soal
7. pelaksanaan mengajar
8. pengambilan data
Tahap pe
9. ana
10. pen
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
I
II
2002
A
P
R
1
2
3
4
5
6
7
8
M
E
I
J
J
U U
N L
A
G
T
S
E
P
2003
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
S
E
P
127
9
10
III
Keterangan :
Tahap persiapan :
1. persetujuan judul
2. seminar proposal
3. perijinan dan survey ke sekolah
Tahap pelaksanaan:
4. penyusunan instrumen
5. ujicoba instrumen
6. analisis butir soal
7. pelaksanaan mengajar
8. pengambilan data
Tahap pe
9. ana
10. pen
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
A
P
R
M
E
I
J
U
N
2002
J
A S
U G E
L T P
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
2003
J
J
U U
N L
1
T
a
h
a
p
2
3
Keterangan :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penyelesaian
Lampiran 2
Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Fisika
1. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan awal Fisika antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
H1 : Terdapat perbedaan kemampuan awal Fisika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
A
G
T
S
E
P
128
2. Taraf signifikansi 0,05
3. Statistik Uji
Statistik uji yang digunakan adalah uji t dua ekor dengan rumus
sebagai berikut :
x1 - x 2
t=
S P n11 + n12
S P2 =
(n1 - 1)s12 + (n2 - 1)s 22
n1 + n 2 - 2
4. Komputasi
Sp =
(34 - 1)0,80 + (34 - 1)0,92
34 + 34 - 2
= 4,98
t=
5,52 - 5,73
4,98
1
34
+ 341
= -0,21
5. Daerah kritik
ttabel = t(1-1/2a);dk =t (0,975;67)=1,998
DK = {- t tabel < tobs < ttabel}
6. Keputusan Uji
Karena – ttabel = - 1,998 < tobs= - 0,21 < ttabel = 1,998 maka hipotesis nol diterima
7. Kesimpulan
Tidak ada perbedaan kemampuan awal fisika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
KOMPUTASI UJI KESEIMBANGAN KEMAMPUAN AWAL FISIKA
No
1
2
3
4
5
6
KELAS EKSPERIMEN
(X1)
KELAS KONTROL(X2)
2
X1
X1
X2
X22
6
36,00
3,8
14,44
6,5
42,25
5,5
30,25
5,8
33,64
5,0
25,00
7,5
56,25
4,0
16,00
5,3
28,09
7,1
50,41
5,4
29,16
4,3
18,49
129
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
S
X rerata
S2
n
Sp
t
Sd
variansi
n kelas
nilai maks
nilai min
luas kls
modus
median
7,0
5,2
5,4
5,3
6,6
5,4
6,9
6,3
6,5
6,0
4,9
5,1
5,2
5,6
5,6
5,2
4,8
2,9
5,3
4,5
4,8
6,8
4,2
4,7
5,2
4,7
5,6
5,4
187,60
5,52
0,80
34
4,98
-0,21
0,91
0,8
6,1
7,5
2,9
0,7
5,4
5,4
49,00
27,04
29,16
28,09
43,56
29,16
47,61
39,69
42,25
36,00
24,01
26,01
27,04
31,36
31,36
27,04
23,04
8,41
28,09
20,25
23,04
46,24
17,64
22,09
27,04
22,09
31,36
29,16
1062,22
5,8
7,6
6,1
6,4
5,2
6,5
6,6
6,8
6,0
5,9
5,1
6,0
5,3
5,2
6,5
5,1
4,8
5,1
5,1
5,1
4,3
5,9
5,8
7,4
7,5
6,4
6,3
5,2
194,70
5,73
0,92
34
0,97
0,946
6,1
7,6
3,8
0,5
5,1
5,8
33,64
57,76
37,21
40,96
27,04
42,25
43,56
46,24
36,00
34,81
26,01
36,00
28,09
27,04
42,25
26,01
23,04
26,01
26,01
26,01
18,49
34,81
33,64
54,76
56,25
40,96
39,69
27,04
1146,17
130
Lampiran 3
Tabel Data Nilai Minat Belajar dan Prestasi Belajar Fisika siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kel. Eksperimen
N.Minat Kriteria N. Tes
61
Rendah 4.40
74
Tinggi
5.20
81
Tinggi
6.00
75
Tinggi
5.20
77
Tinggi
5.60
78
Tinggi
5.60
81
Tinggi
6.00
56
Rendah 4.00
73
Tinggi
5.60
74
Tinggi
5.20
75
Tinggi
5.60
75
Tinggi
5.60
66
Rendah 5.60
67
Rendah 3.60
72
Tinggi
5.60
65
Rendah 5.20
79
Tinggi
4.80
74
Tinggi
5.20
64
Rendah 4.80
63
Rendah 4.80
62
Rendah 4.80
47
Rendah 3.20
53
Rendah 3.60
81
Tinggi
5.60
56
Rendah 5.20
82
Tinggi
6.00
63
Rendah 5.20
79
Tinggi
4.40
80
Tinggi
6.00
74
Tinggi
5.60
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kel. Kontrol
N.Minat Kriteria
67
Rendah
62
Rendah
66
Rendah
64
Rendah
74
Tinggi
63
Rendah
59
Rendah
73
Tinggi
79
Tinggi
81
Tinggi
56
Rendah
86
Tinggi
72
Tinggi
66
Rendah
61
Rendah
70
Tinggi
67
Rendah
74
Tinggi
70
Tinggi
83
Tinggi
48
Rendah
51
Rendah
56
Rendah
55
Rendah
71
Tinggi
64
Rendah
78
Tinggi
63
Rendah
63
Rendah
74
Tinggi
N.Tes
2.80
3.20
3.60
2.40
4.40
2.80
3.20
4.40
4.00
6.00
3.20
5.20
4.80
3.60
2.40
2.80
4.80
4.80
2.80
5.20
2.40
2.80
4.40
4.80
4.00
2.40
4.80
2.80
3.20
3.60
131
31
32
33
34
61
55
62
61
Rerata
SD
69
9.52
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
3.60
4.00
4.40
4.40
31
32
33
34
62
65
69
71
4.99
0.78
Rerata
SD
67.15
8.82
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
3.20
3.60
4.00
3.60
3.71
0.96
Lampiran 4
UJI NORMALITAS TES PRESTASI BELAJAR FISIKA
1. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi normal
H1 : sampel tidak berasal dari populasi normal
2. Statistik Uji
L= Max ½F(Zi) – S(Zi)½
3. Taraf Signifikansi:a = 0.05
4. Komputasi
L= Max ½F(Zi) – S(Zi)½
Sampel
Lmaks
Ltabel
1. Kelompok eksperimen
0,1001
0,1519
2. Kelompok kontrol
0,1431
0,1519
3. Minat belajar tinggi
0,1210
0,1542
4. Minat belajar rendah
0,1350
0,1498
5. Daerah Kritik
DK={L | Lmaks > 0,1519}
DK={L | Lmaks > 0,1519}
DK={L | Lmaks > 0,1542}
DK={L | Lmaks > 0,1498}
6. Keputasan Uji
Karena Lmaks < Ltabel maka H0 tidak ditolak. Hal ini berarti sampel berasal
dari populasi normal.
132
133
134
135
Lampiran 5
UJI HOMOGENITAS TES PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
1. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi homogen
H1 : sampel berasal dari populasi tidak homogen
2. Statistik Uji
c2 =
[
2.303
f log RKG - å f j log s 2j
c
]
3. Taraf Signifikansi: a =0.05
4. Komputasi
c2 =
2.303
[- 7,54009 - (- 8,13896)]
1,0152
c 2 = 1,358616
c2 tabel = c(0,95;1)=3,84
5. Daerah Kritik
DK={c2 | c2 > 3,84}
6. Keputusan Uji
H0 tidak ditolak, karena c2hitung < c2tabel. Hal ini berarti sampel berasal dari
populasi homogen.
136
137
Lampiran 6
UJI ANALISIS VARIANSI DUA JALAN DENGAN ISI SEL TAK SAMA
PRESTASI BELAJAR FISIKA
1. Hipotesis
a. H01 : aI = 0 untuk semua i (tidak ada perbedaan efek antara minat belajar
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar )
H11 : ai ¹ 0 untuk paling sedikit satu harga i (ada perbedaan efek antara
minat belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar)
b. H02 : bj = 0 untuk semua j (tidak ada perbedaan efek antara metode
pengajaran terhadap prestasi belajar)
H12 : bj ¹ 0 untuk paling sedikit satu harga j (ada perbedaan efek antara
metode pengajaran terhadap prestasi belajar)
c. H03 : abij = 0 untuk semua pasang (i,j) ( tidak ada perbedaan kombinasi efek
atau interaksi antara minat belajar dan metode pengajaran
terhadap prestasi belajar)
H13 :abij ¹0 untuk paling sedikit satu pasang harga (i,j) (ada perbedaan
kombinasi efek atau interaksi antara minat belajar dan metode
pengajaran terhadap prestasi belajar)
2. Tabel Data Pengamatan
138
Kelas (Metode Pengajaran)
Minat
Belajar
Fisika
Tinggi
Minat
Belajar
Fisika
Rendah
Eksperimen (Quantum )
5.60
5.20
4.80
5.60
5.60
6.00
5.20
5.60
5.60
5.20
5.60
6.00
5.20
5.60
6.00
5.60
4.40
6.00
Kontrol (Konvensional)
4.00
4.40
6.00
2.80
3.60
5.20
2.80
4.40
5.20
4.00
4.80
3.60
4.80
4.80
4.00
3.20
3.60
4.00
4.00
5.20
3.60
2.40
2.80
4.80
4.40
3.20
3.20
2.40
4.40
4.40
4.40
4.80
4.80
5.20
4.80
5.20
5.60
3.60
3.20
3.20
3.20
2.80
2.80
2.40
2.40
3.60
3.60
3.60
2.80
4.80
3. Tabel Data Sel
Metode Pengajaran (B)
Minat Belajar (A)
Quantum (B1)
Konvensional (B2)
N
18
15
åCij
98,8
64,4
X IJ
5,489
4,293
åC2ij
545,44
287,52
542,302
276,491
3,138
11,029
N
16
19
åCij
70,8
61,6
X IJ
4,425
3,242
åC2ij
320,8
209,92
313,290
199,714
Tinggi (A1)
Cij
SSij
Rendah (A2)
Cij
139
SSij
7,51
10,21
( X )2
Dengan C = å N ij dan SSij = å X ij2 - C
4. Tabel Rerata Sel
Metode pengajaran (B)
Minat Belajar (A)
B1
B2
Total
A1
5,489
4,293
9,782
A2
4,425
3,242
7,667
Total
9,914
7,535
17,449
5. Rerata Harmonik Frekuensi Sel
nh =
nh =
pq
å N1
4
0 , 2374
nh = 16,852479
6. Komponen Jumlah Kuadrat
(1)
G2
= 76,120
pq
(3)
åA
(4)
åB
(5)
å AB
2
i
= 77,238
q
2
j
= 77,534
p
2
ij
= 78,652
7. Jumlah Kuadrat
JKa
= `nh (3)-(1)}
= 18,848
JKb
= `nh {(4)-(1)}
= 23,834
JKab
= `nh {(1)+(5)-(3)-(4)}
= 0,001
140
= å SS ij
JKg
i. j
= 31,883
= n h {(5) - (1)} + å SS ij
JKt
i. j
= 74,566
8. Derajat Kebebasan
dka = p-1 = 1
dkb = q – 1 = 1
dkab = (p - 1) (q - 1) = 1
dkg = N – pq = 64
dkt
= N – 1 = 67
9. Rerata Kuadrat
RKa =
JKa
= 18,848
dka
RKb =
JKb
= 23,834
dkb
RKab =
JKab
= 0 , 001
dkab
RKg =
10. Statistik Uji
Fa =
RKa
= 37,834
RKg
Fb =
RKb
= 47,842
RKg
Fab =
RKab
= 0,002
RKg
11. Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi a = 0,05.
12. Daerah Kritik
Dka = {Fa ê Fa > Fa; p – 1, N-pq}
= { Fa êFa > F0,01; 1, 64}= 7,065
DKb = {Fb ê Fb >Fa; q – 1, N-pq}
JKg
= 0 , 4982
dkg
141
= { Fb êFb > F0,01; 1, 64}=7,065
Dkab = {Fab êFab > Fa ; (p – 1)(q –1), N-pq}
= { Fab êFab > F0,05; 1, 64}=3,9946
13. Keputusan Uji
H01 ditolak karena Fa > F0,01; 1, 64.
H02 ditolak karena Fb > F0,01; 1, 64
H03 diterima karena Fab < F0,05; 1, 64
14. Rangkuman anava
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Isi Sel Tak Sama
Sumber
JK
Dk
RK
FObs
P
Baris (a)
18,848
1
18,848
37,832
< 0,01
Kolom (b)
23,834
1
23,834
47,840
< 0,01
Interaksi (ab)
0,001
1
0,001
0,002
> 0,05
Galat (g)
31,883
64
0,4982
-
-
Total
74,556
67
-
-
-
15. Kesimpulan
a. H01 ditolak (Ada perbedaan efek yang signifikan antara minat belajar Fisika
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan Medan
Magnetik).
b.
H02 ditolak (Ada perbedaan efek yang signifikan antara metode pengajaran
quantum dan metode pengajaran konvensional terhadap prestasi belajar
fisika pokok bahasan Medan Magnetik).
c. H03 diterima (Tidak ada interaksi efek yang signifikan antara minat belajar
fisika dan metode pengajaran terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan
Medan Magnetik).
142
Lampiran 7
UJI KOMPARASI GANDA
Metode Scheffe
Diketahui :
nA1
= 33
X A1 = 4,8911
nA2
= 35
X A2 = 38336
nB1
= 34
X B1 = 4,9569
nB2
= 34
X B2 = 3,7677
RKG = 0,4982
1. Hipotesis
m1 = m2 tidak ada perbedaan rerata yang signifikan.
m1 ¹ m2 Ada perbedaan rerata yang signifikan.
143
2. Statistik Uji
a. Komparasi antar baris (Minat belajar Fisika tinggi dan rendah)
F1.- 2.
(X
- X A2 )
=
RKG nA11 + nA12
=
2
A1
(
)
(4,8911 - 3,8336)2
0,4982( 331 + 351 )
= 38,1326
b. Komparasi antar kolom ( Metode Pengajaran Quantum dan konvensional)
F.1-.2
(X
- X B2 )
=
RKG nB1 1 + nB1 2
=
2
B1
(
)
(4,9569 - 3,7677 )2
0,4982( 341 + 341 )
= 48,2605
3. Daerah Kritik
DK 1.-2.= [F1.-2./F1.-2. = 38,1326 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065 ]
DK .1-.2= [F.1-.2/F.1-.2 = 48,2605 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065 ]
4. Keputusan Uji
H01.-2. ditolak karena F1.-2. = 38,1326 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065
H0.1-.2 ditolak karena F.1-.2 = 48,2605 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065
Tahap II Komparasi Ganda
Komparasi
Rerata
F
Harga Kritik
p
Ke
Ganda
(1)
(2)
St. Uji
a=0,05
a=0,01
m1. Vs m2.
X1. =
X2. =
38,1326
3,9946
7,065
< 0,01 m1. > m2.
4,8911
3,8336
X.1 =
X.2 =
48,2605
3,9946
7,065
< 0,01 m.1 > m. 2
4,9569
3,7677
m.1 Vs m.2
5. Kesimpulan
simpulan
144
a. Ada perbedaan rerata yang signifikan antara minat belajar Fisika tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan Medan magnetik.
b.
Ada perbedaan rerata yang signifikan antara metode pengajaran quantum
dan metode pengajaran konvensional terhadap prestasi belajar fisika pokok
bahasan Medan magnetik.
145
Lampiran 12
Uji Validitas dan Realibilitas Soal Uji Coba Angket Minat Belajar Fisika
A. Uji Validitas
1. H0 : item soal angket invalid
H1 : item soal angket valid
2. Statistik Uji
rxy =
{nå X
nå XY - (å X å Y )
2
}{
- (å X ) nå Y 2 - (å Y )
2
2
}
3. Komputasi
r1 y =
40.9368 - (101.3671)
{(40.269) - (101) }{(40.342011) - (3671) }
r1 y = 0,370
2
2
146
4. Taraf Signifikansi 0,05
5. Daerah Kritik
DK= {r1y\r1y>r0,05;40=0,312}
6. Keputusan Uji
H0 ditolak, berarti item soal angket nomor 1 valid.
Analog dengan soal angket nomor 1 untuk soal angket nomor 2
sampai 40 sehingga dari komputasi uji validitas soal uji coba angket minat
belajar didapat butir soal yang tidak memenuhi validitas adalah butir soal
nomor 2, 4, 11, 15, 21, 23, dan 40.
B. Uji Realibilitas
1. Statistik Uji
s b
r11 = ( k k-1 )æç1 - ås 2 ö÷ dengan
t
è
ø
2
s b2 =
ås
(å X )2
2
X
å
n
n
40
= å s b2
2
b
s t2 =
1
(å Y )2
2
Y
å
n
n
2. Komputasi
)
269 - (101
40
s =
40
2
å s b = 14,81
2
2
b
)
342011 - (3671
40
s =
40
2
s t = 127,6
2
2
t
14 ,81
40
)(1 - 127
)
r11 = ( 39
,6
r11 = 0,907
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel interpretasi r maka dapat disimpulkan bahwa soal uji
coba angket minat belajar fisika memiliki reabilitas tinggi
147
148
149
150
151
Lampiran 13
Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Tes
Prestasi Belajar Fisika
A. Uji Validitas
1. H0 : item soal tes prestasi belajar fisika invalid
H1 : item soal tes prestasi belajar fisika valid
2. Statistik Uji
rxy =
{nå X
3. Komputasi
nå XY - (å X å Y )
2
}{
- (å X ) nå Y 2 - (å Y )
2
2
}
152
r1 y =
34.487 - (29.531)
{(34.29) - (29) }{(34.9381) - (531) }
2
2
r1 y = 0,500
4. Taraf Signifikansi 0,05
5. Daerah Kritik
DK= {r1y\r1y>r0,05;34=0,339}
6. Keputusan Uji
H0 ditolak, berarti item soal tes prestasi belajar fisika nomor 1 valid.
Analog dengan soal tes prestasi belajar fisika nomor 1 untuk soal
tes prestasi belajar fisika nomor 2 sampai 30 sehingga dari komputasi uji
validitas soal uji coba tes prestasi belajar fisika didapat butir soal yang
tidak memenuhi validitas adalah butir soal nomor 6, 18, 24, 29, dan 30.
B. Uji Realibilitas
1. Statistik Uji
Vt 2 pq
r11 = ( kk-1 )æç Vtå2 ö÷ dengan
è
ø
Vt 2
åY
=
2
( Y )2
- ån
n
2. Komputasi
å pq = 6,757
)
9381 - (531
34
Vt =
34
2
Vt = 32,001
2
2
- 6 , 757
)(32,001
)
r11 = ( 30
29
32 , 001
r11 = 0,816
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel interpretasi r maka dapat disimpulkan bahwa soal uji
coba tes prestasi belajar fisika memiliki reabilitas tinggi
C. Daya Beda
153
1. Statistik Uji
DB =
BA
JA
-
BB
JB
2. Komputasi
12
DB1 = 17
17 - 17
DB1 = 0,29
Analog untuk soal nomor 2 sampai 30
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel indeks daya beda maka dapat disimpulkan untuk
soal nomor 1 memiliki daya beda cukup.
D. Taraf Kesukaran
1. Statistik Uji
P=
B
Js
2. Komputasi
P1 =
29
34
= 0,85
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel indeks taraf kesukaran maka dapat disimpulkan
bahwa item soal nomor 1 memiliki taraf kesukaran mudah.
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN
MEDAN MAGNETIK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR
SISWA KELAS II SEMESTER I SMU ISLAM 1
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2002/2003
Kistyono Dwi Priyo
NIM K. 2397006
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Fisika
Jurusan Pendidikan MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2004
a. Tahap
persiapan,
meliputi
pengajuan
judul,
pembuatan
proposal,
permohonan ijin dan survei ke sekolah yang bersangkutan.
b. Tahap pelaksanaan, yakni mencakup penyusunan instrumen, ujicoba
instrumen, analisis butir soal, pelaksanaan mengajar, dan pengambilan data.
c. Tahap penyelesaian, yaitu tahap analisis data dan penyusunan laporan.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai bulan Januari
tahun 2003. Secara garis besar terdiri tiga tahap, yaitu :
126
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
I
II
III
2002
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
2003
S
E
P
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
S
E
P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan :
Tahap persiapan :
1. persetujuan judul
2. seminar proposal
3. perijinan dan survey ke sekolah
Tahap pelaksanaan:
4. penyusunan instrumen
5. ujicoba instrumen
6. analisis butir soal
7. pelaksanaan mengajar
8. pengambilan data
Tahap pe
9. ana
10. pen
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
I
II
2002
A
P
R
1
2
3
4
5
6
7
8
M
E
I
J
J
U U
N L
A
G
T
S
E
P
2003
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
J
U
N
J
U
L
A
G
T
S
E
P
127
9
10
III
Keterangan :
Tahap persiapan :
1. persetujuan judul
2. seminar proposal
3. perijinan dan survey ke sekolah
Tahap pelaksanaan:
4. penyusunan instrumen
5. ujicoba instrumen
6. analisis butir soal
7. pelaksanaan mengajar
8. pengambilan data
Tahap pe
9. ana
10. pen
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Tahun
Bulan
A
P
R
M
E
I
J
U
N
2002
J
A S
U G E
L T P
O
K
T
N
O
P
D
E
S
J
A
N
F
E
B
M
A
R
A
P
R
M
E
I
2003
J
J
U U
N L
1
T
a
h
a
p
2
3
Keterangan :
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penyelesaian
Lampiran 2
Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Fisika
1. Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan awal Fisika antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
H1 : Terdapat perbedaan kemampuan awal Fisika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
A
G
T
S
E
P
128
2. Taraf signifikansi 0,05
3. Statistik Uji
Statistik uji yang digunakan adalah uji t dua ekor dengan rumus
sebagai berikut :
x1 - x 2
t=
S P n11 + n12
S P2 =
(n1 - 1)s12 + (n2 - 1)s 22
n1 + n 2 - 2
4. Komputasi
Sp =
(34 - 1)0,80 + (34 - 1)0,92
34 + 34 - 2
= 4,98
t=
5,52 - 5,73
4,98
1
34
+ 341
= -0,21
5. Daerah kritik
ttabel = t(1-1/2a);dk =t (0,975;67)=1,998
DK = {- t tabel < tobs < ttabel}
6. Keputusan Uji
Karena – ttabel = - 1,998 < tobs= - 0,21 < ttabel = 1,998 maka hipotesis nol diterima
7. Kesimpulan
Tidak ada perbedaan kemampuan awal fisika antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol
KOMPUTASI UJI KESEIMBANGAN KEMAMPUAN AWAL FISIKA
No
1
2
3
4
5
6
KELAS EKSPERIMEN
(X1)
KELAS KONTROL(X2)
2
X1
X1
X2
X22
6
36,00
3,8
14,44
6,5
42,25
5,5
30,25
5,8
33,64
5,0
25,00
7,5
56,25
4,0
16,00
5,3
28,09
7,1
50,41
5,4
29,16
4,3
18,49
129
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
S
X rerata
S2
n
Sp
t
Sd
variansi
n kelas
nilai maks
nilai min
luas kls
modus
median
7,0
5,2
5,4
5,3
6,6
5,4
6,9
6,3
6,5
6,0
4,9
5,1
5,2
5,6
5,6
5,2
4,8
2,9
5,3
4,5
4,8
6,8
4,2
4,7
5,2
4,7
5,6
5,4
187,60
5,52
0,80
34
4,98
-0,21
0,91
0,8
6,1
7,5
2,9
0,7
5,4
5,4
49,00
27,04
29,16
28,09
43,56
29,16
47,61
39,69
42,25
36,00
24,01
26,01
27,04
31,36
31,36
27,04
23,04
8,41
28,09
20,25
23,04
46,24
17,64
22,09
27,04
22,09
31,36
29,16
1062,22
5,8
7,6
6,1
6,4
5,2
6,5
6,6
6,8
6,0
5,9
5,1
6,0
5,3
5,2
6,5
5,1
4,8
5,1
5,1
5,1
4,3
5,9
5,8
7,4
7,5
6,4
6,3
5,2
194,70
5,73
0,92
34
0,97
0,946
6,1
7,6
3,8
0,5
5,1
5,8
33,64
57,76
37,21
40,96
27,04
42,25
43,56
46,24
36,00
34,81
26,01
36,00
28,09
27,04
42,25
26,01
23,04
26,01
26,01
26,01
18,49
34,81
33,64
54,76
56,25
40,96
39,69
27,04
1146,17
130
Lampiran 3
Tabel Data Nilai Minat Belajar dan Prestasi Belajar Fisika siswa
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kel. Eksperimen
N.Minat Kriteria N. Tes
61
Rendah 4.40
74
Tinggi
5.20
81
Tinggi
6.00
75
Tinggi
5.20
77
Tinggi
5.60
78
Tinggi
5.60
81
Tinggi
6.00
56
Rendah 4.00
73
Tinggi
5.60
74
Tinggi
5.20
75
Tinggi
5.60
75
Tinggi
5.60
66
Rendah 5.60
67
Rendah 3.60
72
Tinggi
5.60
65
Rendah 5.20
79
Tinggi
4.80
74
Tinggi
5.20
64
Rendah 4.80
63
Rendah 4.80
62
Rendah 4.80
47
Rendah 3.20
53
Rendah 3.60
81
Tinggi
5.60
56
Rendah 5.20
82
Tinggi
6.00
63
Rendah 5.20
79
Tinggi
4.40
80
Tinggi
6.00
74
Tinggi
5.60
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Kel. Kontrol
N.Minat Kriteria
67
Rendah
62
Rendah
66
Rendah
64
Rendah
74
Tinggi
63
Rendah
59
Rendah
73
Tinggi
79
Tinggi
81
Tinggi
56
Rendah
86
Tinggi
72
Tinggi
66
Rendah
61
Rendah
70
Tinggi
67
Rendah
74
Tinggi
70
Tinggi
83
Tinggi
48
Rendah
51
Rendah
56
Rendah
55
Rendah
71
Tinggi
64
Rendah
78
Tinggi
63
Rendah
63
Rendah
74
Tinggi
N.Tes
2.80
3.20
3.60
2.40
4.40
2.80
3.20
4.40
4.00
6.00
3.20
5.20
4.80
3.60
2.40
2.80
4.80
4.80
2.80
5.20
2.40
2.80
4.40
4.80
4.00
2.40
4.80
2.80
3.20
3.60
131
31
32
33
34
61
55
62
61
Rerata
SD
69
9.52
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
3.60
4.00
4.40
4.40
31
32
33
34
62
65
69
71
4.99
0.78
Rerata
SD
67.15
8.82
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
3.20
3.60
4.00
3.60
3.71
0.96
Lampiran 4
UJI NORMALITAS TES PRESTASI BELAJAR FISIKA
1. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi normal
H1 : sampel tidak berasal dari populasi normal
2. Statistik Uji
L= Max ½F(Zi) – S(Zi)½
3. Taraf Signifikansi:a = 0.05
4. Komputasi
L= Max ½F(Zi) – S(Zi)½
Sampel
Lmaks
Ltabel
1. Kelompok eksperimen
0,1001
0,1519
2. Kelompok kontrol
0,1431
0,1519
3. Minat belajar tinggi
0,1210
0,1542
4. Minat belajar rendah
0,1350
0,1498
5. Daerah Kritik
DK={L | Lmaks > 0,1519}
DK={L | Lmaks > 0,1519}
DK={L | Lmaks > 0,1542}
DK={L | Lmaks > 0,1498}
6. Keputasan Uji
Karena Lmaks < Ltabel maka H0 tidak ditolak. Hal ini berarti sampel berasal
dari populasi normal.
132
133
134
135
Lampiran 5
UJI HOMOGENITAS TES PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS
EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
1. Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi homogen
H1 : sampel berasal dari populasi tidak homogen
2. Statistik Uji
c2 =
[
2.303
f log RKG - å f j log s 2j
c
]
3. Taraf Signifikansi: a =0.05
4. Komputasi
c2 =
2.303
[- 7,54009 - (- 8,13896)]
1,0152
c 2 = 1,358616
c2 tabel = c(0,95;1)=3,84
5. Daerah Kritik
DK={c2 | c2 > 3,84}
6. Keputusan Uji
H0 tidak ditolak, karena c2hitung < c2tabel. Hal ini berarti sampel berasal dari
populasi homogen.
136
137
Lampiran 6
UJI ANALISIS VARIANSI DUA JALAN DENGAN ISI SEL TAK SAMA
PRESTASI BELAJAR FISIKA
1. Hipotesis
a. H01 : aI = 0 untuk semua i (tidak ada perbedaan efek antara minat belajar
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar )
H11 : ai ¹ 0 untuk paling sedikit satu harga i (ada perbedaan efek antara
minat belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar)
b. H02 : bj = 0 untuk semua j (tidak ada perbedaan efek antara metode
pengajaran terhadap prestasi belajar)
H12 : bj ¹ 0 untuk paling sedikit satu harga j (ada perbedaan efek antara
metode pengajaran terhadap prestasi belajar)
c. H03 : abij = 0 untuk semua pasang (i,j) ( tidak ada perbedaan kombinasi efek
atau interaksi antara minat belajar dan metode pengajaran
terhadap prestasi belajar)
H13 :abij ¹0 untuk paling sedikit satu pasang harga (i,j) (ada perbedaan
kombinasi efek atau interaksi antara minat belajar dan metode
pengajaran terhadap prestasi belajar)
2. Tabel Data Pengamatan
138
Kelas (Metode Pengajaran)
Minat
Belajar
Fisika
Tinggi
Minat
Belajar
Fisika
Rendah
Eksperimen (Quantum )
5.60
5.20
4.80
5.60
5.60
6.00
5.20
5.60
5.60
5.20
5.60
6.00
5.20
5.60
6.00
5.60
4.40
6.00
Kontrol (Konvensional)
4.00
4.40
6.00
2.80
3.60
5.20
2.80
4.40
5.20
4.00
4.80
3.60
4.80
4.80
4.00
3.20
3.60
4.00
4.00
5.20
3.60
2.40
2.80
4.80
4.40
3.20
3.20
2.40
4.40
4.40
4.40
4.80
4.80
5.20
4.80
5.20
5.60
3.60
3.20
3.20
3.20
2.80
2.80
2.40
2.40
3.60
3.60
3.60
2.80
4.80
3. Tabel Data Sel
Metode Pengajaran (B)
Minat Belajar (A)
Quantum (B1)
Konvensional (B2)
N
18
15
åCij
98,8
64,4
X IJ
5,489
4,293
åC2ij
545,44
287,52
542,302
276,491
3,138
11,029
N
16
19
åCij
70,8
61,6
X IJ
4,425
3,242
åC2ij
320,8
209,92
313,290
199,714
Tinggi (A1)
Cij
SSij
Rendah (A2)
Cij
139
SSij
7,51
10,21
( X )2
Dengan C = å N ij dan SSij = å X ij2 - C
4. Tabel Rerata Sel
Metode pengajaran (B)
Minat Belajar (A)
B1
B2
Total
A1
5,489
4,293
9,782
A2
4,425
3,242
7,667
Total
9,914
7,535
17,449
5. Rerata Harmonik Frekuensi Sel
nh =
nh =
pq
å N1
4
0 , 2374
nh = 16,852479
6. Komponen Jumlah Kuadrat
(1)
G2
= 76,120
pq
(3)
åA
(4)
åB
(5)
å AB
2
i
= 77,238
q
2
j
= 77,534
p
2
ij
= 78,652
7. Jumlah Kuadrat
JKa
= `nh (3)-(1)}
= 18,848
JKb
= `nh {(4)-(1)}
= 23,834
JKab
= `nh {(1)+(5)-(3)-(4)}
= 0,001
140
= å SS ij
JKg
i. j
= 31,883
= n h {(5) - (1)} + å SS ij
JKt
i. j
= 74,566
8. Derajat Kebebasan
dka = p-1 = 1
dkb = q – 1 = 1
dkab = (p - 1) (q - 1) = 1
dkg = N – pq = 64
dkt
= N – 1 = 67
9. Rerata Kuadrat
RKa =
JKa
= 18,848
dka
RKb =
JKb
= 23,834
dkb
RKab =
JKab
= 0 , 001
dkab
RKg =
10. Statistik Uji
Fa =
RKa
= 37,834
RKg
Fb =
RKb
= 47,842
RKg
Fab =
RKab
= 0,002
RKg
11. Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi a = 0,05.
12. Daerah Kritik
Dka = {Fa ê Fa > Fa; p – 1, N-pq}
= { Fa êFa > F0,01; 1, 64}= 7,065
DKb = {Fb ê Fb >Fa; q – 1, N-pq}
JKg
= 0 , 4982
dkg
141
= { Fb êFb > F0,01; 1, 64}=7,065
Dkab = {Fab êFab > Fa ; (p – 1)(q –1), N-pq}
= { Fab êFab > F0,05; 1, 64}=3,9946
13. Keputusan Uji
H01 ditolak karena Fa > F0,01; 1, 64.
H02 ditolak karena Fb > F0,01; 1, 64
H03 diterima karena Fab < F0,05; 1, 64
14. Rangkuman anava
Tabel 3.5 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Isi Sel Tak Sama
Sumber
JK
Dk
RK
FObs
P
Baris (a)
18,848
1
18,848
37,832
< 0,01
Kolom (b)
23,834
1
23,834
47,840
< 0,01
Interaksi (ab)
0,001
1
0,001
0,002
> 0,05
Galat (g)
31,883
64
0,4982
-
-
Total
74,556
67
-
-
-
15. Kesimpulan
a. H01 ditolak (Ada perbedaan efek yang signifikan antara minat belajar Fisika
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan Medan
Magnetik).
b.
H02 ditolak (Ada perbedaan efek yang signifikan antara metode pengajaran
quantum dan metode pengajaran konvensional terhadap prestasi belajar
fisika pokok bahasan Medan Magnetik).
c. H03 diterima (Tidak ada interaksi efek yang signifikan antara minat belajar
fisika dan metode pengajaran terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan
Medan Magnetik).
142
Lampiran 7
UJI KOMPARASI GANDA
Metode Scheffe
Diketahui :
nA1
= 33
X A1 = 4,8911
nA2
= 35
X A2 = 38336
nB1
= 34
X B1 = 4,9569
nB2
= 34
X B2 = 3,7677
RKG = 0,4982
1. Hipotesis
m1 = m2 tidak ada perbedaan rerata yang signifikan.
m1 ¹ m2 Ada perbedaan rerata yang signifikan.
143
2. Statistik Uji
a. Komparasi antar baris (Minat belajar Fisika tinggi dan rendah)
F1.- 2.
(X
- X A2 )
=
RKG nA11 + nA12
=
2
A1
(
)
(4,8911 - 3,8336)2
0,4982( 331 + 351 )
= 38,1326
b. Komparasi antar kolom ( Metode Pengajaran Quantum dan konvensional)
F.1-.2
(X
- X B2 )
=
RKG nB1 1 + nB1 2
=
2
B1
(
)
(4,9569 - 3,7677 )2
0,4982( 341 + 341 )
= 48,2605
3. Daerah Kritik
DK 1.-2.= [F1.-2./F1.-2. = 38,1326 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065 ]
DK .1-.2= [F.1-.2/F.1-.2 = 48,2605 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065 ]
4. Keputusan Uji
H01.-2. ditolak karena F1.-2. = 38,1326 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065
H0.1-.2 ditolak karena F.1-.2 = 48,2605 > (1) F0,01; 1, 64 = 7,065
Tahap II Komparasi Ganda
Komparasi
Rerata
F
Harga Kritik
p
Ke
Ganda
(1)
(2)
St. Uji
a=0,05
a=0,01
m1. Vs m2.
X1. =
X2. =
38,1326
3,9946
7,065
< 0,01 m1. > m2.
4,8911
3,8336
X.1 =
X.2 =
48,2605
3,9946
7,065
< 0,01 m.1 > m. 2
4,9569
3,7677
m.1 Vs m.2
5. Kesimpulan
simpulan
144
a. Ada perbedaan rerata yang signifikan antara minat belajar Fisika tinggi dan
rendah terhadap prestasi belajar fisika pokok bahasan Medan magnetik.
b.
Ada perbedaan rerata yang signifikan antara metode pengajaran quantum
dan metode pengajaran konvensional terhadap prestasi belajar fisika pokok
bahasan Medan magnetik.
145
Lampiran 12
Uji Validitas dan Realibilitas Soal Uji Coba Angket Minat Belajar Fisika
A. Uji Validitas
1. H0 : item soal angket invalid
H1 : item soal angket valid
2. Statistik Uji
rxy =
{nå X
nå XY - (å X å Y )
2
}{
- (å X ) nå Y 2 - (å Y )
2
2
}
3. Komputasi
r1 y =
40.9368 - (101.3671)
{(40.269) - (101) }{(40.342011) - (3671) }
r1 y = 0,370
2
2
146
4. Taraf Signifikansi 0,05
5. Daerah Kritik
DK= {r1y\r1y>r0,05;40=0,312}
6. Keputusan Uji
H0 ditolak, berarti item soal angket nomor 1 valid.
Analog dengan soal angket nomor 1 untuk soal angket nomor 2
sampai 40 sehingga dari komputasi uji validitas soal uji coba angket minat
belajar didapat butir soal yang tidak memenuhi validitas adalah butir soal
nomor 2, 4, 11, 15, 21, 23, dan 40.
B. Uji Realibilitas
1. Statistik Uji
s b
r11 = ( k k-1 )æç1 - ås 2 ö÷ dengan
t
è
ø
2
s b2 =
ås
(å X )2
2
X
å
n
n
40
= å s b2
2
b
s t2 =
1
(å Y )2
2
Y
å
n
n
2. Komputasi
)
269 - (101
40
s =
40
2
å s b = 14,81
2
2
b
)
342011 - (3671
40
s =
40
2
s t = 127,6
2
2
t
14 ,81
40
)(1 - 127
)
r11 = ( 39
,6
r11 = 0,907
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel interpretasi r maka dapat disimpulkan bahwa soal uji
coba angket minat belajar fisika memiliki reabilitas tinggi
147
148
149
150
151
Lampiran 13
Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Tes
Prestasi Belajar Fisika
A. Uji Validitas
1. H0 : item soal tes prestasi belajar fisika invalid
H1 : item soal tes prestasi belajar fisika valid
2. Statistik Uji
rxy =
{nå X
3. Komputasi
nå XY - (å X å Y )
2
}{
- (å X ) nå Y 2 - (å Y )
2
2
}
152
r1 y =
34.487 - (29.531)
{(34.29) - (29) }{(34.9381) - (531) }
2
2
r1 y = 0,500
4. Taraf Signifikansi 0,05
5. Daerah Kritik
DK= {r1y\r1y>r0,05;34=0,339}
6. Keputusan Uji
H0 ditolak, berarti item soal tes prestasi belajar fisika nomor 1 valid.
Analog dengan soal tes prestasi belajar fisika nomor 1 untuk soal
tes prestasi belajar fisika nomor 2 sampai 30 sehingga dari komputasi uji
validitas soal uji coba tes prestasi belajar fisika didapat butir soal yang
tidak memenuhi validitas adalah butir soal nomor 6, 18, 24, 29, dan 30.
B. Uji Realibilitas
1. Statistik Uji
Vt 2 pq
r11 = ( kk-1 )æç Vtå2 ö÷ dengan
è
ø
Vt 2
åY
=
2
( Y )2
- ån
n
2. Komputasi
å pq = 6,757
)
9381 - (531
34
Vt =
34
2
Vt = 32,001
2
2
- 6 , 757
)(32,001
)
r11 = ( 30
29
32 , 001
r11 = 0,816
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel interpretasi r maka dapat disimpulkan bahwa soal uji
coba tes prestasi belajar fisika memiliki reabilitas tinggi
C. Daya Beda
153
1. Statistik Uji
DB =
BA
JA
-
BB
JB
2. Komputasi
12
DB1 = 17
17 - 17
DB1 = 0,29
Analog untuk soal nomor 2 sampai 30
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel indeks daya beda maka dapat disimpulkan untuk
soal nomor 1 memiliki daya beda cukup.
D. Taraf Kesukaran
1. Statistik Uji
P=
B
Js
2. Komputasi
P1 =
29
34
= 0,85
3. Keputusan Uji
Berdasarkan tabel indeks taraf kesukaran maka dapat disimpulkan
bahwa item soal nomor 1 memiliki taraf kesukaran mudah.