manfaat [2]
. Pembinaan yang diterimanya di lembaga
pemasyarakatan juga harus dipertimbangkan oleh hakim mengingat kondisi Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia
yang kelebihan penghuninya. Lembaga Pemasyarakatan yang kekurangan sarana dan prasarana, hingga pembina
yang terbatas secara jumlah dan keterampilan juga turut menjadi pertimbangan.
Dalam kasus ini berawal saat terdakwa merencanakan untuk mengambil barang milik orang lain
selanjutnya terdakwa mencari sasaran, kemudian setelah melewati rumah saksi korban Nasri, terdakwa melihat ada 2
tandan buah pisang dirumah saksi korban Nasri kemudian terdakwa mengambil 2 tandan buah pisang tersebut
kemudian oleh terdakwa dibawa pergi dan dijual kepada Semi laku Rp. 40.000,-. Dalam kasus ini terdakwa didakwa
dengan Dakwaan Tunggal oleh Jaksa Penuntut Umum, yaitu Pasal 362 KUHP. Selanjutnya Hakim Pengadilan Negeri
Blitar yang memeriksa dan menangani perkara tersebut menyatakan terdakwa telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana “Pencurian” sesuai dengan dakwaan tunggal dari jaksa penuntut umum dan
menjatuhkan hukuman kepada terdakwa berupa pidana penjara selama 3 bulan penjara, lebih ringan 1 bulan dari
pada tuntutan jaksa penuntut umum yang menuntut terdakwa 4 bulan penjara. Akan tetapi ditemukan ketidaksesuaian
pelaksanaan sidang anak dalam kasus ini dengan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.
Dimana dalam memberikan putusan Hakim tidak mempertimbangkan laporan Penelitian Kemasyarakatan dari
Pembimbing Kemasyarakatan seperti ketentuan Pasal 59 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Pengadilan Anak. Selain itu penjatuhan vonis pidana 3 bulan terhadap pelaku anak dalam kasus ini juga dianggap terlalu
berlebihan jika mengingat total kerugian yang ditimbulkan hanyalah sebesar Rp. 75.000,-. Sehingga pemberian pidana
kepada terdakwa anak dalam kasus ini dianggap kurang memberikan kepastian hukum dan keadilan, sebab
pertimbangan hakim tidak sesuai dengan Undang Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Penjatuhan
vonis 3 bulan kepada pelaku anak juga dianggap tidak sesuai dengan tujuan dari pemidaan itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan membahas dan menganalisis hal tersebut lebih lanjut
dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “ANALISIS YURIDIS PENJATUHAN PIDANA
TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU DELIK PENCURIAN Putusan Pengadilan Negeri Bliar Nomor:
481PID.SUS2011PN.BLT.”
1.2 Rumusan Masalah
1 Apakah pidana yang dijatuhkan kepada anak dalam Putusan Nomor: 481Pid.Sus2011PN.Blt. sudah sesuai
dengan tujuan pemidanaan anak? 2 Apakah akibat hukum apabila hakim dalam menjatuhkan
putusan terhadap anak tidak mempertimbangkan laporan penelitian kemasyarakatan sesuai dengan Pasal
59 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak?
1.3 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan faktor penting untuk penulisan yang bersifat ilmiah. Suatu karya ilmiah
harus mengandung kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga hasil
karya ilmiah tersebut dapat mendekati suatu kebenaran sesungguhnya. Metodologi merupakan cara kerja
bagaimana menemukan atau memperoleh sesuatu atau menjalankan suatu kegiatan untuk memperoleh hasil
yang kongkrit dan cara utama untuk mencapai tujuan. Penelitian Hukum adalah suatu proses untuk menemukan
aturan hukum, prinsip-prinsip hukum maupun doktrin- doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang
dihadapi
[3] .
1.3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah Yuridis Normatif Legal Research,
yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam
hukum positif yang berlak [4]
. Tipe penelitian yuridis
normatif dilakukan dengan mengkaji berbagai macam aturan hukum yang bersifat formal seperti undang-
undang, literatur-literatur yang berisi konsep teoritis yang kemudian dihubungkan dengan permasalahan yang
menjadi pokok pembahasan dalam penelitian
[5] .
Dalam Penelitian ini penulis juga menganalisa kasus putusan
Pengadilan Negeri Blitar No : 481Pid.Sus2011PN.Blt
1.3.2 Pendekatan Masalah
Suatu penelitian hukum didalamnya terdapat beberapa pendekatan, pendekatan yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan undang- undang statute approach dan pendekatan konseptual
conseptual approach. Pendekatan undang-undang statute approach dilakukan dengan menelaah semua
undang-undang dan regulasi yang berhubungan dengan isu hukum dengan permasalahan yang menjadi pokok
bahasan
[6] .
Pendekatan undang-undang ini akan membuka kesempatan bagi penulis untuk mempelajari
konsistensi dan kesesuaian antara satu undang-undang dengan undang-undang lainnya.
Pendekatan konseptual conseptual approach adalah pendekatan yang beranjak dari pandangan-
pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum
[7] .
sehingga menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep, dan
asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi.
1.3.3 Bahan Hukum 1.3.3.1 Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif yang artinya mempunyai
otoritas. Bahan-bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah
dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan- putusan hakim
[8] .
Bahan hukum primer yang digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini adalah peraturan
perundang-undangan yaitu :
JURNAL ILMU HUKUM UNIVERSITAS JEMBER 2013, I 2: 1-14
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 1946 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana Lembaran Negara Tahun 1946 Nomor 127
, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1660 ;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Lembaran Negara Tahun 1981
Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209 ;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3037;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 109
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4235
5. Putusan Pengadilan Negeri Blitar Nomor :
481Pid.Sus2011PN.Blt
1.3.3.2 Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen
resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-
komentar atas putusan pengadilan [9]
, sehingga dapat mendukung, membantu, melengkapi, dan membahas
masalah-masalah yang timbul dalam skripsi ini. Pada penulisan skripsi ini bahan hukum sekunder yang digunakan
oleh penulis adalah buku-buku teks yang berkaitan dengan isu hukum yang menjadi pokok permasalahan.
1.3.4 Bahan Non Hukum