Komponen Dasar Penstabilan Tegangan Bolak Balik Satu Phasa Dengan Triac

II.3. Komponen Dasar

Disamping membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen dan alat Bantu lainnya. Bnyak sedikitnya pemakain jenis komponen pada perangkat tergantung dari rancangan dan system perangkat yang akan dibangun. Pada bab ini akan dibahas secara umum tentang jenis-jenis komponen yang digunakan untuk merancang penstabilan tegangan bolak-balik Satu Phasa dengan Triac.

II.3.1. Resistor

Resistor digunakan pada rangkain listrik yang berhubungan dengan listrik, misalanya untuk memperkecil arus atau tegangan dan juga sebagai pembagi tegangan, symbol untuk resistor diperlihatkan pada Gambar 2-3, dan untuk satuannya adalah Ohm atau dengan symbol Omega Ω. Satuan umum lainnya dipengkatkan tiga: - Kilo Ohm K Ω = 1000 Ohm - Mega Ohm M Ω = 1000000 Ohm Gambar 2-3 Simbol Resistor Universitas Sumatera Utara Banyak resistor yang mempunyai ukuran yang ditunjukkan dengan pita warna, seperti dalam Tabel 2-1. WARNA UKURAN TOLERANSI Hitam Coklat Merah 1 2 ± 1 ± 2 Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih 3 4 5 6 7 8 9 Emas Perak Polos - - - ± 5 ± 10 ± 15 Tabel 2-1 Kode Warna Resistor Universitas Sumatera Utara Banyak macam resistor yang mungkin dibuat dari lilitan kawat, pita film metal, film oksida metal, cernet, unsure karbon. Selain itu pemberian system kode warna pada tahanan dapat dilihat pada Gambar 2-4. A B C D Coklat = 1 Merah = 2 Merah = 00 Emas = ± 5 Besarnya resistansi resistor = 1200 Ohm atau = 1,2 K Ω Gambar 2.4. Resistor yang diberi Warna Besar resistansi suatu resistor tahanan dengan memakai pita warna dapat diperlihatkan pada Gambar 2-4, persentase toleransi mempengaruhi nilai resistansi yang ada dalam batas-batas tertentu. Nilai nominal dipilih, sehingga batas-baytas toleransi biasanya saling menyesuaikan diri. Universitas Sumatera Utara

II.3.2. Kapasitor

Kapasitor adalah sutau komponen elektronik yang sangat luas pemakaiannya. Kapasitor merupakan tempat penyimpanan muatan listrik dalam jumlah tertentu. Kapasitor mempunyai sifat yang akan meneruskan arus AC bolak-balik dan menahan arus DC searah. Jumlah muatan listrik yang dapat disimpan disebut kapasitas dari kapasitor dan diukur dalam suatu farad F, tetapi karena ukuran farad sangat besar sekali maka yang lazim dijumpai dalam penggunaannya adalah dalam aturan mikro farad µF, nano farad nF dan piko farad pF dimana : 1 Mikro Farad µF = 1 x 10 -6 F 1 Nano Farad nF = 1 x 10 -9 F 1 Piko Farad = 1 x 10 -12 F Satuan-satuan tersebut dimaksudkan untuk lebih memudahkan didalam praktek dan symbol dari sebuah kapasitor seperti Gambar 2-5. a Kapasitor Non Polar b Kapasitor Polar Gambar 2.5. Simbol Kapasitor Universitas Sumatera Utara Nilai kapasitor dari sebuah kapasitor yang diproduksi oleh pabrik pembuat kapasitor biasnya mencantumkan pada badan body kepasitor itu sendiri baik kapasitor jenis non polar dan bi polar. 100nf + - a b Gambar 2.6. Kemasan Kapasitor a. Jenis Kapasitor non Polar b. Jenis Kapasitor Bipolar Tergantung dari bahan dielektriknya maka kapasitor dikenal dalam berbagai jenis yakni: - Kapasitor Keramik - Kapasitor Mika - Kapasitor Kertas - Kapasitor Plastik dan lain-lainnya Kapasitor elektronik biasanya mempunyai polaritas, yakni kutub positif + dan kutup negative -, sedangkan jenis kapasitor yang lain tidak mempunyai kutub. Disamping kapasitas penyimpan muatan dari suatu kapasitor dalam penggunaannya, maka kemampuan suatu kepasitor menahan tegangan atau yang lazim disebut tegangan kerjanya, juga perlu diperhatikan. Tegangan kerja suatu kapasitor adalah tegangan maksimum yang bias ditahan suatu kapasitor tanpa menyebabkan dielektrum kapasitor tersebut tembus break down. Universitas Sumatera Utara Untuk kepasitor dengan kapasitas lebih besar dari 1 µ F biasa kapasitas maupun tegangan kerjanya bias terbaca langsung, akan tetapi untuk kapasitas lebih kecil dari 1 µ F, ada yang terbaca langsung dan ada yang melalui kode sebagaimana halnya pada resistor. Defenisi Kapasitor Kapasitor adalah dua buah keeping penghantar dengan luas tertentu yang diantarai atau disekat oleh suatu dielektrum tertentu, seperti terselihat pada Gambar 2-7 dibawah ini: + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + Gambar dua buah keping penghantar dengan disekat udara dielektrikum udara dan diberi tegangan V. + + + + + + + + + + Gambar 2.7. Defenis Kapasitor Q V Dimana : C = kapasitas atau jumlah muatan yang dapat disimpan dalam Farad Q = banyaknya muatan listrik dalam Coulomb V = tegangan yang ada dalam kedua keeping plat dalam volt - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - V Farad……………………..2.1 C= Universitas Sumatera Utara

II.3.3. Induktor

Induktor, walaupun kita akan mendefenisikan inductor dan induktansi dengan tegas dari segi pandangan rangkain, yakni dengan persamaan tegangan arus, sedikit komentar mengenai perkembangan hostoris medan maknetik dapat memberi pengertian yang lebih baik mengenai defenisi ini. Pada permulaan tahun 1800 ilmuwan Denmark, Oersted, memperlihatkan bahwa konduktor yang menyangkut arus akan menghasilkan medan maknetik, atau bahwa jarum kompas dipengaruhi dengan adanya konduktor yang menyangkut arus tersebut. Tidak lama kemudian di Perancis, Ampere melakukan pengukuran-pengkuran yang teliti yang menunjukkan bahwa medan maknetik berhubungan secara lilnear dengan arus yang menghasilkannya. Langkah berikutnya terjadi sekitar dua puluh tahun kemudian ketika sarjana eksparimental Inggris Michael Faraday dan seorang penemu Amerika Joseph Henry menemukan hamper bersamaan bahwa medan magnetic yang berubah-ubah dapat menginduksi tegangan didalam rangkaian yang berdekatan. Mereka memperlihatkan bahwa tegangan ini sebanding dengan laju perubahan arus terhadap waktu yang menghasilkan medan magnetic tersebut. Konstanta pembanding kita namai sekarang induktansi, disimbolkan oleh I, sehingga : di dt V= L Farad……………………..2.2 Universitas Sumatera Utara Dimana kita harus menyadari bahwa v dan l dan I keduanya adalah fungsi waktu. Bila kita ingin menekankan hal ini, maka kita boleh melakukannya dengan menggunakan simbol-simbol v t dan I t I L V L t + - Gambar 2.8. Tanda-tanda Reforensi untuk Tegangan dan arus diperlihatkan pada symbol rangkaian untuk sebuah inductor V = L didt Simbol rangkaian untuk inductor diperlihatkan dalam Gambar 2-8 dan arus diperlihatkan bahwa telah digunakan konversi tanda pasif, sama seperti dengan tahanan. Satuan inductor diukur dengan Henry H, dan persamaan yang mendefenisikannya memperlihatkan bahwa Henry adalah pernyataan yang lebih pendek untuk volt-detik per ampere. Induktor induktansinya didefenisikan oleh l adalah sebuah model matematis, induktor ini adalah sebuah elemen ideal yang dapat kita gunakan mengaproksimasikan sifat sebuah alat riil. Sebuah inductor fisis dapat dapat sibuat dengan melilitkan sepotong kawat menjadi sebuah kumparan. Ini dengan efektif akan menaikkan arus yang menyebabkan medan magnetic dan juga menambah ‘banyaknya” rangkaian tambahan ke dalam mana tegangan Faraday dapat diinduksikan. Hasil dari efek ganda ini adalah bahwa induktansi sebuah kumparan adalah kira-kira sebanding dengan kuadrat dari banyaknya lilitan penuh yang dibuat oleh konduktor dengan mana kumparan Universitas Sumatera Utara tersebut dibentuk. Sebuah inductor, atau “kumparan”, yang berbentuk garis skrup yang panjang dengan ukuran sangat kecil didapatkan mempunyai induktansi µN 2 As, dimana A adalah luas penampang, s penampang sumbu garis sekrup, N banyaknya lilitan kawat dan µ mu adalah sebuah konstanta bahan heliks, yang dinamai permeabilitas. Untuk ruang hanya dan sangat dekat sekali untuk udara, µ = µ = 4 ∏ x 10 -7 H m. Adalah mungkin untuk merakit jaringan elektronis yang tidak mengandung inductor dapat menghasilkan hubungan v-I dari 1 pada terminal masukannya.

II.4. Komponen Regulasi Tegangan