Konsep Gender Konsep dan Definisi .1 Mobilitas Penduduk Dan Beberapa Pendekatannya
                                                                                Pembahasan  mengenai  gender,  tidak  terlepas  dari  seks  dan  kodrat.  Seks,  kodrat  dan gender  mempunyai  kaitan  yang  erat,  tetapi  mempunyai  pengertian  yang  berbeda.  Dalam
kaitannya  dengan  peranan  pria  dan  wanita  di  masyarakat,  pengertian  dari  ketiga  konsep  itu sering  disalahartikan.  Untuk  menghindari  hal  itu  dan  untuk  mempertajam  pemahaman
tentang  konsep  gender,  maka  pengertian  seks  dan  kodrat  perlu  dijelaskan  terlebih  dahulu. Istilah seks dapat  diartikan kelamin  secara biologis,  yakni  alat kelamin  pria penis dan alat
kelamin  wanita  vagina.  Sejak  lahir  sampai  meninggal  dunia,  pria  akan  tetap  berjenis kelamin pria dan wanita akan tetap berjenis kelamin wanita kecuali dioperasi untuk berganti
jenis  kelamin.  Jenis  kelamin  itu  tidak  dapat  ditukarkan  antara  pria  dengan  wanita  Aryani, 2002.
Menurut  Aryani  2001  kodrat  adalah  sifat  bawaan  biologis  sebagai  anugerah  Tuhan Yang Maha Esa,  yang tidak dapat berubah sepanjang masa dan tidak dapat ditukarkan yang
melekat pada pria dan wanita. Konsekuensi dari anugerah itu, manusia yang berjenis kelamin wanita,  diberikan  peran  kodrati  yang  berbeda  dengan  manusia  yang  berjenis  kelamin  pria.
Wanita  diberikan  peran  kodrati:  1  menstruasi,  2  mengandung,  3  melahirkan,  4 menyusui  dengan  air  susu  ibu  dan  5  menopause,  dikenal  dengan  sebutan  lima  M.
Sebaliknya,  pria  diberikan  peran  kodrati  membuahi  sel  telur  wanita  dikenal  dengan  sebutan satu  M.  Jadi,  peran  kodrati  wanita  dengan  pria  berkaitan  erat  dengan  jenis  kelamin  dalam
artian ini.
2.2 Teori-teori relevan 2.2.1
Human Capital
Menurut  Garry  S.  Becker  1992,  pemenang  Nobel  Memorial  Prize  pada  bidang  ilmu ekonomi  tahun  1992,  “revolusi”  modal  manusia  human  capital  dimulai  sejak  sekitar  5
dekade  lalu  sejak  dekade  ini.  Menurutnya,  sekolah,  pelatihan  komputer,  pengeluaran  untuk kesehatan,  dan  kuliah  tentang  kebajikan  seperti  ketepatan  waktu  dan  kejujuran,  juga
merupakan  modal  manusia  dalam  pengertian  hal  tersebut  dapat  memperbaiki  kesehatan, meingkatkan pendapatan, atau menambah apresiasi seseorang terhadap karya sastra. Manusia
sebagai  salah  satu  sumber  faktor  produksi  disebut  sumberdaya  manusia,  yang  memiliki  arti lebih luas daripada modal manusia.
Salah  satu  sumberdaya  manusia  yang  paling  tua  adalah  modal  manusia  dalam  bentuk tenaga kerja. Modal manusia sudah ada sejak pemiliknya dilahirkan ke dunia. Modal tersebut
baru  dimanfaatkan  setelah  pemiliknya  menginjak  dewasa,  namun  tergantung  juga  pada negara,  masyarakat,  lingkungan,  keluarga,  dan  peraturan,  yang  berbeda-beda  antar  negara.
Setiap  individu  memiliki  kebebasan  untuk  memanfaatkan  modalnya,  modal  fisik  dalam bentuk  tenaga  kerja.  Di  negara-negara  maju  pemerintahnya  menetapkan  bahwa  seseorang
boleh  bekerja  setelah  berumur  15  tahun,  yang  berarti  modal  manusia  baru  produktif  setelah mereka  menamatkan  paling  sedikit  pendidikan  menengah.    Di  negara  berkembang,  banyak
anak- anak  bekerja  dibawah  umur,  sekedar  “menjual”  tenaganya  untuk  kelangsungan  hidup
mereka.  Di  Indonesia,  sejak  beberapa  tahun  lalu  pemerintah  menetapkan  kebijakan  wajib belajar  12  tahun  yang  sebelumnya  9  tahun,  namun  pemerintah  mengikuti  konvensi
internasional  bahwa  tenaga  kerja  adalah  mereka  yang  minimum  berumur  15  tahun. Berdasarkan  UU  No.13  Tahun  2003  tentang  ketenagakerjaan,  pasal  68  dan  pasal  69,
pengusaha  dilarang  mempekerjakan  anak,  kecuali  untuk  anak  yang  berumur  antara  13-15 tahun  dapat  dipekerjakan  untuk  jenis  pekerjaan  ringan  sepanjang  tidak  membahayakan  diri
anak,  dan  waktu  kerjanya  maksimum  3  jam  per  hari.  Di  Amerika  menurut  Fair  Labor Standards  Act  Advisor  minimum  umur  untuk  pekerja  adalah  14  tahun,  kecuali  pekerjaan
untuk membantu rumah tangga dan usaha milik keluarga. Menggunakan tenaga sebagai modal tidak membutuhkan bantuan orang atau pihak lain,
seperti  perbankan  yang  menyediakan  modal  uang  untuk  pihak  yang  memerlukan.  Tenaga kerja sebagai modal sangat unik karena kepemilikannya melekat pada yang bersangkutan dan
                                            
                