Menyunting berita Rekaman Suara

televisi. Terlalu banyak informasi yang diberikan baik dalam pembuatan kalimat – kalimat untuk narasi, maupun terlalu pendeknya shot gambar ke shot gambar lainnya sehingga dapat menyebabkan kebingungan bagi pemirsa. Berikan pemirsa cukup waktu agar dapat mengerti danm memahami gambar melalui penyediaan durasi shot gambar yang cuikup. Pemirsa juga perlu memperoleh waktu yang cukup untuk mendengarkan komentar yang ditulis oleh reporter melalui tulisan yang tidak terlalu padat. 4. Jeda Pauses Apabila menulis naskah berita cobalah dengan menciptakan jeda waktu untuk istirahat sesaat. Berikan waktu untuk berhenti sesaat diantara kalimat dan berhenti sedikit lebih lama untuk perpindahan antara satu sequence gambar ke sequence gambar yang lain. Jadi sequence gambar juga dapat menandai pergantian penyampaian informasi. 5. Penggunaan Waktu Berilah sedikit tambahan waktu dalam naskah berita yang ditulis agar dapat memberikan kesempatan berhenti sesaat semacam koma atau pause. Naskah yang tidak terlalu padat akan memberikan kesempatan kepada reporter atau penyiar untuk lebih santai membaca.

c. Menyunting berita

Setelah kembali ke ruang redaksi, reporter dan editor harus bekerjasama untuk merencanakan sesunan laporan berita. Pemikiran reporter tentang apa yang mereka tulis terhadap gambar – gambar yang ada dan pemikiran editor tentang ganbar mana yang terbaik herus dipadukan kedalam suatu sequence yang sesuai. Reporter menentukan gambar dan durasi yang diperlukan, sementara editor menitik beratkan pada khalayak gambar dilihat dari segi komposisi, screen direction , intensitas cahaya , kualitas focus dan lain – lain. Juru kamera hendaknya mencatat daftar gambar shot list terhadap shot gambar yang sudah ia rekam untuk memudahkan penyuntingan beita. Shot list tersebut kemudian diserahklan kepada reporter untuk dilakukan penentuan urutan gambar sesuai dengam ulasan yang akan mereka lakukan. Bagian yang paling penting pada tahapan ini adalah seorang reporter harus mengetahui secara tepat tentang uraian berita apa yang sedang ia susun. Reporter tidak boleh membiarkan uraian naskahnya tidak didukung dengan gambarvisual. Ia juga tidak boleh terjebak ke dalam sequence gambar yang terlalu panjang untuk sebuah uraian yang ia perlukan dalam menyusun berita. Sebaliknya reporter juga jangan memanjangkan uraian narasi terhadap sequence gambar yang durasinya terbatas.

d. Rekaman Suara

Mengisi suara dubbing untuk paket reporter dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai. Tahapannya adalah sebagai berikut, setelah naskah selesai disusun oleh repoerter yang bersangkutan lalu biasanya diserahkan kepada editor - in - chief kepala redaksi untuk dikoreksi. Setelah disetujui oleh kepala redaksi, reporter pun dapat memulai proses dubbing. Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah disunting. Reporter biasanya juga menyukai langkah menyunting gambar terlebih dahulu, kemudian membuat naskah komentarnya.

e. Sinkronisasi