2 | Peta Jalan Pengembangan Industri Agro Unggulan Kopi Provinsi Bali
Pemerintah telah melakukan upaya-upaya lain yang menunjang pertanian terutama dalam akses modal, kelembagaan keuangan
kerakyatan, kebijakan dalam bidang industri pertanian dan ketahanan pangan yang sangat saling terkait seperti: 1 kebijakan umum tentang
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mewujudkan ekonomi kerakyatan yang tangguh sehingga mampu mengembangkan ekonomi kerakyatan yang
mantap dan stabil, serta terwujudnya distribusi, komposisi yang berimbang, dan terwujudnya iklim berinvestasi yang sehat.
2 Memantapkan pengembangan koperasi dan lembaga ekonomi kerakyatan
lainnya, agar mampu mandiri dan memiliki kemanpuan bersaing lebih tinggi. 3 Mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dengan meminimalisir
resiko kredit modal kerja dan kredit investasi dan 4Peningkatan daya saing Koperasi dan UMKM.
Pengembangan nilai tambah produk dilakukan melalui pengembangan industri yang mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan, baik
produk antara intermediate product , produk semi akhir semi finished product dan yang utama produk akhir final product yang berdaya saing.
Pengembangan industri pengolahan kopi melalui diversifikasi produk olahan kopi meliputi kopi biji matang roasted coffee, kopi bubuk, kopi mix,
kopi instan, kopi tiruan, kopi rendah kafein decaffeinated coffee, kopi celup, ekstrak kopi, minuman kopi dalam botol dan produk turunan
lainnya
1.2. Maksud Road Map
Penyususnan Road Map Industri Kopi di Provinsi Bali dimaksudkan sebagai pedoman yang mengikat bagi pemangku kepentingan dalam upaya
penyusunan program-program pengembangan industri kopi di Bali secara terencana, terarah, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan
kebijaksanaan pembangunan Nasional dan daerah serta sebagai acuan dalam melakukan evaluasi dan monitoring berbagai program
pengembangan industri kopi di Bali
3 | Peta Jalan Pengembangan Industri Agro Unggulan Kopi Provinsi Bali
1.3. Tujuan Road Map
Penyusunan Road Map ini diarahkan untuk mencapai tiga tujuan berikut :
1. Menyusun sasaran
2. Menyususun visi dan strategi pengembangan
3. Menyususun Rencana aksi
1.4. Gambaran Umum Komoditi Kopi
Bali mempunyai varian komoditi pertanian yang beragam dengan kualitas yang baik, tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan
peternakan. Komoditi perkebunan dengan indikasi geografis IG yaitu kopi Arabika Bangli, Buleleng dan Bandung. Adopsi teknologi industri di sektor
pertanian masih rendah. Berbagai komoditi yang dihasilkan dan juga diunggulkan belum memperoleh sentuhan teknologi yang signifikan.
Tahun 2014 luas areal tanaman kopi di daerah Bali adalah 36.244 Ha, yang terdiri dari kopi Arabika 12.881 Ha 35,53 dan kopi Robusta
23.363 Ha 64.46 . Sentra produksi kopi Arabika berada di wilayah Kab. Bangli, Buleleng dan Badung, sedangkan kopi Robusta di Kab. Tabanan
dan Buleleng. Total Produksi adalah sebesar 16.690,63 Kg terdiri dari Kopi Arabika 3.803,63 Kg dan Kopi Robusta 12.887 Kg dengan produktivitas
sebesar 571 KgHaTh Kopi Arabika dan 640 KgHaTh Kopi Robusta. Kopi Arabika di beberapa subak abian di Bali mendapatkan sertifikat
sesuai dengan SNI No.01-6729-2002 tentang pangan organik dari lembaga sertifikasi Organik Seloliman LeSOS dan sertifikat dari Control Union
Certifications. Kopi Arabika Kintamani kabupaten Bangli, Buleleng dan Badung telah mendapatkan perlindungan hukum atas Indikasi Geografis
IG Kopi Kintamani Bali. Industri pengolahan kopi pada umumnya menggunakan bahan baku
biji kopi Arabika dan Robusta dengan komposisi perbandingan tertentu. Kopi Arabika digunakan sebagai sumber citra rasa, sedangkan kopi
Robusta digunakan sebagai campuran untuk memperkuat body. Kopi Arabika memiliki citra rasa yang lebih baik, tetapi memiliki body yang lebih
lemah dibandingkan kopi Robusta. Selain biji kopi, industri pengolahan
4 | Peta Jalan Pengembangan Industri Agro Unggulan Kopi Provinsi Bali
kopi juga membutuhkan bahan tambahan seperti gula, jagung, dan lain- lain; serta bahan penolong seperti bahan kemasan packing, pallet, krat
dan lain-lain. Struktur industri pengolahan kopi nasional belum seimbang; hanya
20 kopi diolah menjadi kopi olahan kopi bubuk, kopi instan, kopi mix, dan 80 dalam bentuk kopi biji kering coffee beans. Industri pengolahan
kopi masih kurang berkembang disebabkan oleh faktor teknis, sosial dan ekonomi. Penerapan teknologi pengolahan hasil kopi baru diterapkan oleh
sebagiankecil perusahaan industri pengolah kopi, hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi, modal, teknologi, dan manajemen usaha. Produk
industri olahan tersebut sangat berpotensi dalam memberikan nilai tambah yang tinggi.
Industri pengolahan kopi di Bali terus mengalami perkembangan baik perkembangan jumlah industrinya maupun jenis produk yang dihasilkan.
Industri kopi di hilir tidak bisa berdiri sendiri dan sangat tergantung juga pada kesiapan teknologi di hulu, baik dalam penyediaan bahan baku dari
segi kuantitas, kualitas dan keberlanjutan penyediaan bahan baku yang berkualitas. Berbagai varian industri kopi akan dapat memberikan nilai
tambah produk kopi. Disamping itu hilirisasi dapat mendorong berkembangnya teknologi di hulu serta penyediaan bahan baku dari segi
kuantitas, kualitas dan kontinuitas dapat tersedia bagi industri secara berkelanjutan.
Industri yang dibagun juga diharapkan mampu
memproduksi produk secara maksimal dan tidak menyisakan limbah yang mencemari lingkungan. Pada Gambar 1 disajikan pohon industri kopi.
5 | Peta Jalan Pengembangan Industri Agro Unggulan Kopi Provinsi Bali
Gambar 1. Pohon Industri Kopi Teknologi hilirisasi kopi di Bali sampai saat ini ada pada posisi industri
roasted coffee, industri kopi bubuk dan industri kopi mix. Pengembangan dan pembangunan industri kopi ke depan dapat diarahkan pada industri
yang memiliki daya saing tinggi mengacu pada pohon industri tersebut di
BUAH KOPI KOPI BIJI
KULIT DAN DAGING BUAH
KULIT TANDUK DAN KULIT ARI
KOPI TIRUAN
KAFEIN DLL ULIN
ARANG ASAM ASETAT
PROTEIN SEL PEKTIN
ETANOL WINE
ASAM ASETAT KOPI BUBUK
KOPI SANGRAI
KOPI INSTANT
KOPI MIX DECAFEIN KOPI
KOPI CELUP KOPI EKSTRAK
6 | Peta Jalan Pengembangan Industri Agro Unggulan Kopi Provinsi Bali
atas. Kelompok dan varian industri kopi tersebut diarahkan sebagai berikut:
o Industri Roasted Coffee
o Industri Kopi Bubuk
o Industri Kopi Mix
o Industri Kopi Tiruan
o Industri Decafeintated Coffee
o Industri Kopi Ekstrak
o Industri Pengolahan buah kopi pada industri produksi etanol,
produk wine, silase dan cuka makan.
1.5. Identifikasi Permasalahan