pembagian jelas catur -wulan, kenaikan kelas, dan evaluasi lainnya. Tujuan sekolah dasar sudah terumuskan dengan jelas sebagaimana terlihat dalam tujuan institusionalnya.
Suasana belajar merupakan ciri yang amat membedakannya dengan taman kanak-kanak yang lebih pada bermain dibanding kegiatan intelektualnya. Dalam kelas, anak Sekolah Dasar dituntut
prestasinya menguasai kurikulum sekolah untuk mencapai angka nilai baik yang menunjang untuk naik kelas. Ringkasnya ada kegiatan mempelajari ilmu dari kurikulum, ada ujian
penguasaan, pencapaian prestasi dan promosi atau non promosi.
Pada lain pihak, anak sekolah dasar umumnya berada dalam rentang usia 6 samapai 12 atau 13 tahun dengan sifat-sifat umum dan variasi keunikannya. Disamping kesamaan umum dalam
sifat-sifat usia ini, terdapat perbedaan yang menonjol dalam tempo dan irama perkembangan masingmasing anak. Terdapat perbedaan kecepatan antara anak-anak pria dibandingkan dengan
anak-anak wanita. Demikian pula, dilihat dari segi pengalaman pendidikan, terdapat dua kelompok anak: anak-anak yang pernah melalui taman kanak-kanak dan anak yang langsung
memasuki sekolah dasar.
Dalam melaksanakan bimbingan sekolah dasar dip ertimbangkan segisegi tuntutan eksternal dari lembaga dan segi keadaan anak dalam usia ini, sehingga bimbingan sekolah dasar berperan
dalam menunjang pencapaian tuntutan-tuntutan kelembagaan tadi.
1. 2. Pandangan Dasar Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar
Mengenai bimbingan di Sekolah Dasar terdapat 3 pandangan dasar, yaitu: 1.
1. Bimbingan terbatas pada pengajaran yang baik Instructional guidance 2. Bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukkan gejalagejala
penyimpangan dari laju perkembangan yang normal 3. Pelayanan bimbingan tersedia untuk semua murid, supaya proses perkembangan
berjalan lebih lancar.
1. 3. Syarat-syarat Pokok Bimbingan Sekolah Dasar
Usaha-usaha bimbingan sekolah dasar khususnya lebih efektif, menurut A.J. Jones, karena: 1.
1. Pada anak-anak usia ini fleksibel dan masalah-masalah yang mereka hadapi belum sempat berurat-berakar atau tertanam dalam
2. Para orang tua umumnya bekerjasama lebih aktif dengan sekolah
3. Panjang waktu yang tersedia untuk lebih mensukseskan perkembangan murid, khususnya murid lebih leluasa dibantu memahami dirinya sendiri dan untuk
memperoleh pendekatan-pedekatan yang tepat-guna kearah pemecahan masalah- masalahnya.
Disamping faktor penunjang ini, demi lebih lancarnya bimbingan sekolah dasar; diperlukan persyaratan pokok yang sekurang-kurangnya adalah:
1. Adanya kesediaan guru kelas untuk berperan ganda sebagai pengajar dan pembimbing. 2. Adanya kegiatan kontinyu guru kelas dalam pengumpulan data murid, hal yang dapat
lebih menunjangnya memperdalam pemahaman menge nai individu masing- masing muridnya.
3. Adanya kesediaan dan kreativitas guru kelas dalam menyajikan lingkungan yang kaya bagi usaha-usaha belajar dan berpengalaman murid- murid. Adanya kesediaan guru kelas
mencurahkan perhatian terhadap muridmurid tertentu secara individual disamping perhatian terhadap kelompok murid.
4. Adanya keseimbangan sikap guru diantara kutub obyektif yaitu usaha pengembangan intelektual anak menurut tuntutan kurikulum, penanaman tanggung jawab dan disiplin,
dengan kutub subyektif yaitu perhatian terhadap anak sebagai individu dengan kelengkapan psikologisnya-perasaan, sikap, minat, kecenderungan, perhatian, dan
sebagainya. Adanya pengaturan jarak psikoligis antara guru kelas dengan siswa, tidak terlalu jauh atau renggang dan tidak terlalu dekat atau akrab
5. Adanya kesediaan guru kelas untuk mengadakan kunjungan rumah home visit dalam rangka layanan-layanan bimbingan dan mempererat hubungan guru dengan orang tua
murid bagi kepentingan bimbingan.
6. Adanya fleksibilitas guru kelas dalam pergaulan sekitar, terutama yang erat kaitannya dengan pengenalan kondisi jabatan pekerjaan anak. Jadi, dapat disarikan bahwa
bimbingan pada sekolah dasar pada hakekatnya adalah proses membantu perkembangan intelektual anak sehingga ia dapat mencapai kemajuan belajar optimal, khususnya dalam
kelas, dan mengadakanpenyesuaian-penyesuaian maksimal dalam kehidupan sekolah sebagai dasar untuk kelanjutan studi ataupun terjun dalam kehidupan masyarakat.
1. 4. Efektifitas Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar