Urgensi Bimbingan Dan Konseling Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar 2. Pandangan Dasar Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

1. pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan 2. pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling 3. pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling.

1. Landasan Religius

Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu: 1. manusia sebagai makhluk Tuhan 2. sikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama 3. upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemasyarakatan yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah. Ditegaskan pula oleh Moh. Surya 2006 bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari kehidupan modern dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang dialami bangsa-bangsa Barat yang ternyata telah menimbulkan berbagai suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan berkembangnya rasa kehampaan. Dewasa ini sedang berkembang kecenderungan untuk menata kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. Kondisi ini telah mendorong kecenderungan berkembangnya bimbingan dan konseling yang berlandaskan spiritual atau religi.

1. Landasan Yuridis-Formal

Landasan yuridis-formal berkenaan dengan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling, yang bersumber dari Undang- Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri serta berbagai aturan dan pedoman lainnya yang mengatur tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Indonesia. 1. Urgensi Bimbingan Dan Konseling 1. 1. Pentingnya Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Pada Sekolah dasar benar-benar terdapat sifat formal pendidikan yang berbeda dengan taman kanak-kanak dan pendidikan lingkungan keluarga. Dalam sekolah dasar mulai terdapat pembagian jelas catur -wulan, kenaikan kelas, dan evaluasi lainnya. Tujuan sekolah dasar sudah terumuskan dengan jelas sebagaimana terlihat dalam tujuan institusionalnya. Suasana belajar merupakan ciri yang amat membedakannya dengan taman kanak-kanak yang lebih pada bermain dibanding kegiatan intelektualnya. Dalam kelas, anak Sekolah Dasar dituntut prestasinya menguasai kurikulum sekolah untuk mencapai angka nilai baik yang menunjang untuk naik kelas. Ringkasnya ada kegiatan mempelajari ilmu dari kurikulum, ada ujian penguasaan, pencapaian prestasi dan promosi atau non promosi. Pada lain pihak, anak sekolah dasar umumnya berada dalam rentang usia 6 samapai 12 atau 13 tahun dengan sifat-sifat umum dan variasi keunikannya. Disamping kesamaan umum dalam sifat-sifat usia ini, terdapat perbedaan yang menonjol dalam tempo dan irama perkembangan masingmasing anak. Terdapat perbedaan kecepatan antara anak-anak pria dibandingkan dengan anak-anak wanita. Demikian pula, dilihat dari segi pengalaman pendidikan, terdapat dua kelompok anak: anak-anak yang pernah melalui taman kanak-kanak dan anak yang langsung memasuki sekolah dasar. Dalam melaksanakan bimbingan sekolah dasar dip ertimbangkan segisegi tuntutan eksternal dari lembaga dan segi keadaan anak dalam usia ini, sehingga bimbingan sekolah dasar berperan dalam menunjang pencapaian tuntutan-tuntutan kelembagaan tadi.

1. 2. Pandangan Dasar Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar

Mengenai bimbingan di Sekolah Dasar terdapat 3 pandangan dasar, yaitu: 1. 1. Bimbingan terbatas pada pengajaran yang baik Instructional guidance 2. Bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukkan gejalagejala penyimpangan dari laju perkembangan yang normal 3. Pelayanan bimbingan tersedia untuk semua murid, supaya proses perkembangan berjalan lebih lancar.

1. 3. Syarat-syarat Pokok Bimbingan Sekolah Dasar