ANALISIS HASIL PENGAMATAN SINAR-X PADA SPESIMEN UJI TARIK SAMBUNGAN LAS V TUNGGAL BAJA AISI 1045

(1)

ABSTRAK

ANALISIS HASIL PENGAMATAN SINAR-X PADA SPESIMEN UJI TARIK SAMBUNGAN LAS V TUNGGAL BAJA AISI 1045

Oleh

Beny Fajar Yulianto

Pengelasan merupakan bagian yang cukup penting dalam perkembangan dunia industi dan memegang peranan utama dalam rekayasa dan reparasi produksi logam. Sehingga perlu dilakukannya riset yang berkelanjutan dan berorientasi pada hasil pengelasan yang lebih baik, efisien dan berkualitas tinggi. Untuk mengetahui layak atau tidaknya hasil pengelasan perlu dilakukan beberapa pengujian diantaranya adalah dengan uji NDT (Non Destructive Testing) sinar-x. Pada penelitian ini pengujian sinar-x dilakukan untuk spesimen hasil pengelasan baja AISI 1045 yang selanjutnya akan di uji tarik, dengan jumlah 9 buah. Dimana variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah diameter elektroda pengelasan, untuk spesimen A ( 2,6 mm), B (3,2 mm) dan C (4 mm). Dari hasil pengujian sinar-x diperoleh cacat porositas (Porosity), inklusi (slag inclusion), dan kurangnya penetrasi (incomplete penetration) dimana hasil pengelasan yang dapat diterima adalah untuk spesimen B3 dan spesimen lainnya perlu dilakukan perbaikan. Setelah dilakukan uji sinar-x kemudian dilakukan uji tarik dengan hasil rata-rata nilai terbesar berada pada spesimen B yaitu sebesar 613,3 Mpa. Dari


(2)

kedua hasil pengujian yang dilakukan memberikan pernyataan yang sama bahwa hasil pengelasan terbaik ada pada hasil pengelasan spesimen B dengan diameter elektroda yang digunakan adalah sebesar 3,2 mm.


(3)

ABSTRACT

X-RAY OBSERVATION RESULT ANALYSIS ON SINGLE V WELD JOINT STEEL AISI 1045 TENSILE TEST SPECIMEN

By

Beny Fajar Yulianto

Welding is an important section of industrial development and take a main part of on metal production repairs and engineer. So that a continuity and have a better welding result oriented, efficient, and have a high quality result must held. To know that a welding is proper or not some testing are needed such as NDT Test (Non Destructive Testing) X-ray.

On this research X-ray test held for 9 AISI 1045 steel weld result specimen wich next will got the tensile test. Variation that done for this test are the diameter size of welding electrode, 2,6 mm for A specimen, 3,2 mm for B specimen, and 4 mm for C specimen. The result of this x-ray test research are the specimen got the defect porosity, inclusion, and incomplete penetration which is the acceptable specimen is B3 specimen and the other specimen are need to be repair. Tensile test then held after the x-ray test and the biggest average value was found in B


(4)

specimen (613,3 Mpa). From those two test got the same statement that the best welding result founded in B speciment which electrode diameter that used is 3,2 mm.


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada pengelasan baja AISI 1045 sebagai satandar uji tarik dengan kampuh V dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :

1. Jenis-jenis cacat yang terjadi pada hasil penelitian ini adalah berupa porositas (porosity) pada film terlihat sebagai titik-titik noda hitam, kurangnya penetrasi (incomplete penetration) pada film terlihat sebagai garis lurus dan inklusi (slag inclusion) terlihat sebagai titik-titik noda hitam yang mengalami perpanjangan terus menerus atupun putus-putus. 2. Pada spesimen A mayoritas cacat yang terjadi adalah cacat IP (incomplete

penetration) dan Porositas (P). Sedangkan pada spesimen B berupa SI (slag inclusion) dan Porositas (P) dan pada spesimen C sama dengan Spesimen A yaitu P dan IP.

3. Pada spesimen A cacat incomplete penetration terjadi karena diameter elektroda terlalu kecil sehingga mengakibatkan kurangnya penetrasi dari busur listrik. Berbeda dengan spesimen C cacat IP terjadi karena diameter yang digunakan terlalu besar sehingga menghasilkan penetrasi yang berlebih pada busur listrik.


(6)

47

4. Dari Sembilan spesimen yang di uji sinar-x, hanya spesimen B3 yang dapat diterima untuk hasil pengelasannya dengan cacat Porositas dan diameter cacat ≤ 1-2 mm. Sedangkan untuk delapan spesimen yang lainnya perlu dilakukan perbaikan (repair welding).

5. Dari hasil uji tarik dan sinar-x pada penelitian ini menyatakan penggunaan diameter elektroda yang tepat untuk pengelasan baja AISI 1045 sebagai standar uji tarik dengan kampuh V adalah dengan diameter 3,2 mm. Dimana tegangan rata-rata terbesar adalah 613.3 MPa pada spesimen B dan cacat yang ada hanya porositas dan slag inclusion.

B. Saran

Belajar dari pengalaman yang telah didapat dari penelitian ini, penulis mencoba memberikan masukan agar penelitian selanjutnya menjadi lebih baik. Sebelum melakukan pengambilan data dengan sinar-x sebaiknya peneliti perlu mengikuti pelatihan tentang pengujian non destructive testing sinar-x agar lebih memahami bagaimana membaca hasil film yang telah dilakukan dengan baik dan benar.


(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja ataupun konstruksi sebuah mesin, dimana nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang digunakan dalam konstruksi bangunan baja ataupun mesin sangatlah penting dalam menjaga konstruksi tersebut tetap utuh dan berfungsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang sering digunakan dalam konstruksi-konstruksi tersebut merupakan salah satu alasan digunakannya proses pengelasan. Dengan proses pengelasan material-material yang memiiki nilai kekakuan tinggi dapat lebih mudah untuk dibentuk, direparasi ataupun disambung sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Menurut definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan pada waktu lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas [Harsono, 2000].


(8)

2

Setelah dilakukannya proses pengelasan biasanya sering terjadi beberapa kecacatan. Hal tersebut memang dapat dikatakan hal yang lazim terjadi dalam proses pengelasan. Namun untuk mengetahui apakah hasil pengelasan tersebut layak digunakan perlu adanya pengujian terhadap hasil pengelasan. Ada dua metode yang biasa digunakan untuk melakukan pengujian yaitu DT (Destruction Test ) dan NDT ( Non Destruction Test ).

Pengujian NDT adalah pengujian yang dilakukan tanpa merusak bahan material yang diujikan, sehingga sering dilakukan untuk pengujian kualitas suatu produk, dimana kualitas merupakan hal yang penting dalam memenuhi nilai dan unjuk kerja produk dari apa yang diharapkan oleh konsumen. Pengujian NDT dilakukan mulai dari fabrikasi, instalasi dan paska operasi beberapa metode diantarnya adalah [The International Atomic Energy Agency (IAEA),2002]:

Eddy Current Testing Magnetic Paricle Testing Liquid Penetrant Testing Radiographic Testing Ultrasonic Testing

Oleh karena itu untuk mengetahui cacat yang terjadi pada hasil pengelasan, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Hasil Pengamatan Sinar-X Pada Spesimen Uji Tarik Sambungan Las V Tunggal Baja Aisi 1045. Dimana dengan metode ini secara visual akan diketahui profil cacat yang terjadi pada hasil pengelasan.


(9)

3

B. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka maksud dan tujuan penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui cacat apa saja yang terjadi pada hasil pengelasan spesimen uji tarik kampuh V baja AISI 1045 dengan metode NDT sinar-x.

C. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini sebenarnya bisa mencakup permasalahan yang cukup luas. Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan dicapai maka penulis memberlakukan beberapa batasan ruang lingkup dari penelitian yaitu :

1. Jenis proses pengelasan yang digunakan adalah las busur listrik elektroda terbungkus (shielded metal arc welding = SMAW).

2. Spesimen yang digunakan adalah baja karbon sedang AISI 1045.

3. Jenis elektroda las yang digunakan adalah elektroda AWS E7016 berdiameter 2.6 mm, 3.2 mm,dan 4 mm.

4. Sambungan las yang digunakan adalah sambungan las tumpul (butt weld joint) dengan alur berbentuk V tunggal.

5. Kuat arus yang digunakan dalam pengelasan 80 Ampere untuk elektoda dengan diameter 2.6 mm, 110 Ampere untuk elektroda dengan diameter 3.2 mm dan 150 Ampere untuk elektroda dengan diameter 4 mm.

6. Pengujian dilakukan dengan uji sinar-x tanpa metalografi yang membahas struktur mikro dari spesimen uji.


(10)

4

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang argumentasi yang memperkuat penulis melakukan analisa cacat hasil pengelasan pada baja AISI 1045 dengan metode NDT dan beberapa tujuan yang akan dicapai dari penelitian dengan batasan – batasan tertentu serta sistematika penulisan dari penelitian ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang teori dasar , prinsip – prinsip yang memperkuat penelitian , seperti proses pengelasan, Non Destruction Testing (NDT), cacat hasil pengelasan serta sumber informasi lain yang mendukung dan membantu dalam penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menjelaskan tentang proses dan hal - hal yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian, dari proses awal yang harus dilakukan penulis hingga diperloehnya data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisikan data–data hasil penelitian dan sumber informasi lain yang diperoleh dari lapangan, kemudian dilakukan analisa dan pembahasan dari data akhir yang didapat.


(11)

5

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Terdiri atas beberapa hasil yang dapat disimpulkan penulis dari Penelitian yang telah dilakukan serta beberapa saran yang dapat dianjurkan sebagai referensi kedepannya dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan referensi - referensi atas sumber informasi yang dibutuhkan serta digunakan dalam penenlitian ini.

LAMPIRAN

Terdiri dari data-data dan gambar–gambar tambahan yang mendukung dan membantu terselesaikannya penelitian.


(1)

47

4. Dari Sembilan spesimen yang di uji sinar-x, hanya spesimen B3 yang dapat diterima untuk hasil pengelasannya dengan cacat Porositas dan diameter cacat ≤ 1-2 mm. Sedangkan untuk delapan spesimen yang lainnya perlu dilakukan perbaikan (repair welding).

5. Dari hasil uji tarik dan sinar-x pada penelitian ini menyatakan penggunaan diameter elektroda yang tepat untuk pengelasan baja AISI 1045 sebagai standar uji tarik dengan kampuh V adalah dengan diameter 3,2 mm. Dimana tegangan rata-rata terbesar adalah 613.3 MPa pada spesimen B dan cacat yang ada hanya porositas dan slag inclusion.

B. Saran

Belajar dari pengalaman yang telah didapat dari penelitian ini, penulis mencoba memberikan masukan agar penelitian selanjutnya menjadi lebih baik. Sebelum melakukan pengambilan data dengan sinar-x sebaiknya peneliti perlu mengikuti pelatihan tentang pengujian non destructive testing sinar-x agar lebih memahami bagaimana membaca hasil film yang telah dilakukan dengan baik dan benar.


(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja ataupun konstruksi sebuah mesin, dimana nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang digunakan dalam konstruksi bangunan baja ataupun mesin sangatlah penting dalam menjaga konstruksi tersebut tetap utuh dan berfungsi dalam jangka waktu yang cukup lama. Nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang sering digunakan dalam konstruksi-konstruksi tersebut merupakan salah satu alasan digunakannya proses pengelasan. Dengan proses pengelasan material-material yang memiiki nilai kekakuan tinggi dapat lebih mudah untuk dibentuk, direparasi ataupun disambung sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

Menurut definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan pada waktu lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas [Harsono, 2000].


(3)

2

Setelah dilakukannya proses pengelasan biasanya sering terjadi beberapa kecacatan. Hal tersebut memang dapat dikatakan hal yang lazim terjadi dalam proses pengelasan. Namun untuk mengetahui apakah hasil pengelasan tersebut layak digunakan perlu adanya pengujian terhadap hasil pengelasan. Ada dua metode yang biasa digunakan untuk melakukan pengujian yaitu DT (Destruction Test ) dan NDT ( Non Destruction Test ).

Pengujian NDT adalah pengujian yang dilakukan tanpa merusak bahan material yang diujikan, sehingga sering dilakukan untuk pengujian kualitas suatu produk, dimana kualitas merupakan hal yang penting dalam memenuhi nilai dan unjuk kerja produk dari apa yang diharapkan oleh konsumen. Pengujian NDT dilakukan mulai dari fabrikasi, instalasi dan paska operasi beberapa metode diantarnya adalah [The International Atomic Energy Agency (IAEA),2002]:

Eddy Current Testing

Magnetic Paricle Testing Liquid Penetrant Testing

Radiographic Testing

Ultrasonic Testing

Oleh karena itu untuk mengetahui cacat yang terjadi pada hasil pengelasan, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Analisis Hasil Pengamatan Sinar-X Pada Spesimen Uji Tarik Sambungan Las V Tunggal Baja Aisi 1045. Dimana dengan metode ini secara visual akan diketahui profil cacat yang terjadi pada hasil pengelasan.


(4)

B. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka maksud dan tujuan penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui cacat apa saja yang terjadi pada hasil pengelasan spesimen uji tarik kampuh V baja AISI 1045 dengan metode NDT sinar-x.

C. Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini sebenarnya bisa mencakup permasalahan yang cukup luas. Agar penelitian ini lebih terarah pada tujuan yang akan dicapai maka penulis memberlakukan beberapa batasan ruang lingkup dari penelitian yaitu :

1. Jenis proses pengelasan yang digunakan adalah las busur listrik elektroda terbungkus (shielded metal arc welding = SMAW).

2. Spesimen yang digunakan adalah baja karbon sedang AISI 1045.

3. Jenis elektroda las yang digunakan adalah elektroda AWS E7016 berdiameter 2.6 mm, 3.2 mm,dan 4 mm.

4. Sambungan las yang digunakan adalah sambungan las tumpul (butt weld joint) dengan alur berbentuk V tunggal.

5. Kuat arus yang digunakan dalam pengelasan 80 Ampere untuk elektoda dengan diameter 2.6 mm, 110 Ampere untuk elektroda dengan diameter 3.2 mm dan 150 Ampere untuk elektroda dengan diameter 4 mm.

6. Pengujian dilakukan dengan uji sinar-x tanpa metalografi yang membahas struktur mikro dari spesimen uji.


(5)

4

D. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang argumentasi yang memperkuat penulis melakukan analisa cacat hasil pengelasan pada baja AISI 1045 dengan metode NDT dan beberapa tujuan yang akan dicapai dari penelitian dengan batasan – batasan tertentu serta sistematika penulisan dari penelitian ini.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang teori dasar , prinsip – prinsip yang memperkuat penelitian , seperti proses pengelasan, Non Destruction Testing (NDT), cacat hasil pengelasan serta sumber informasi lain yang mendukung dan membantu dalam penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Menjelaskan tentang proses dan hal - hal yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian, dari proses awal yang harus dilakukan penulis hingga diperloehnya data – data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisikan data–data hasil penelitian dan sumber informasi lain yang diperoleh dari lapangan, kemudian dilakukan analisa dan pembahasan dari data akhir yang didapat.


(6)

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Terdiri atas beberapa hasil yang dapat disimpulkan penulis dari Penelitian yang telah dilakukan serta beberapa saran yang dapat dianjurkan sebagai referensi kedepannya dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan referensi - referensi atas sumber informasi yang dibutuhkan serta digunakan dalam penenlitian ini.

LAMPIRAN

Terdiri dari data-data dan gambar–gambar tambahan yang mendukung dan membantu terselesaikannya penelitian.