STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG

(1)

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG

SKRIPSI

OLEH: NURUL 2001110010311058

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah di Universitas Muhammadiyah Malang.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang diutus oleh-Nya untuk menyempurnakan akhlak manusia dan yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh rahmat, yakni agama Islam.

Bukanlah suatu hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang dimiliki penulis. Akan tetapi berkat rahmat Allah SWT dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis dengan tulus menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak dan ibu, yang telah membesarkan dan membimbingku sampai saat ini.

2. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. A. P, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(4)

3. Drs. Faridi, M.Si, selaku dekan Fakultas Agama Islam, terimakasih atas motivasi, dukungan, dan fasilitas akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di FAI UMM.

4. Ibu Nur Afifah S. Pdi, M. Kes, selaku ketua Jurusan Tarbiyah di Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Drs. M. Nurul Kumaidi, M, Ag selaku pembimbing I dan Drs. Faridi, M.SI selaku pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

6. Para dosen dan staf di lingkungan Universitas Muhammadiyah khususnya di Fakultas Agama Islam.

7. Dra. Rukyani L.H, M. Pd selaku kepala sekolah sekolah beserta guru-guru di SMP Muhammadiyah 01 Malang yang telah memberi ijin untuk penelitian skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat terbaikku yang ada di FAI angkatan 2011.

Penulis menyadari, dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi perbaikan skripsi yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berbanfaat bagi pembaca maupun penulis .

Malang, 18 Januari 2016


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah di Universitas Muhammadiyah Malang.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang diutus oleh-Nya untuk menyempurnakan akhlak manusia dan yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh rahmat, yakni agama Islam.

Bukanlah suatu hal yang mudah bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini karena keterbatasan pengetahuan dan sedikitnya ilmu yang dimiliki penulis. Akan tetapi berkat rahmat Allah SWT dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis dengan tulus menyampaikan rasa terima kasih kepada :

9. Bapak dan ibu, yang telah membesarkan dan membimbingku sampai saat ini.

10.Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. A. P, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(6)

11.Drs. Faridi, M.Si, selaku dekan Fakultas Agama Islam, terimakasih atas motivasi, dukungan, dan fasilitas akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu di FAI UMM.

12.Ibu Nur Afifah S. Pdi, M. Kes, selaku ketua Jurusan Tarbiyah di Universitas Muhammadiyah Malang.

13.Drs. M. Nurul Kumaidi, M, Ag selaku pembimbing I dan Drs. Faridi, M.SI selaku pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

14.Para dosen dan staf di lingkungan Universitas Muhammadiyah khususnya di Fakultas Agama Islam.

15.Dra. Rukyani L.H, M. Pd selaku kepala sekolah sekolah beserta guru-guru di SMP Muhammadiyah 01 Malang yang telah memberi ijin untuk penelitian skripsi ini.

16.Sahabat-sahabat terbaikku yang ada di FAI angkatan 2011.

Penulis menyadari, dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan demi perbaikan skripsi yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat berbanfaat bagi pembaca maupun penulis .

Malang, 18 Januari 2016


(7)

DAFTAR PUSTAKA

Abdilah, Pius, Danu Prasetya (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Arikola.

Asmaran, As. (2002). Pengantar Studi Akhlakul Karimah. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Azizy, Qodri. (2003). Pendidikan Agama untuk Membangun Etika Sosial. Semarang: CV. Aneka Ilmu.

Daradjat, Zakiah. ( 2012). Ilmu Pendidikan Islam. Syafaat, Aat, Sohari Sahrani dan Muslih. (2008). Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Faisal, Sanapiah. (1990). Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar Dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asih. Asah Asuh.

Halim, Mahmud Abdul Ali. (2004). Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press. http://kbbi.web.id/bin Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 07

September 2015 dari

Hurlock, Elizabeth. (1994). Pesikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Ilyas, Yunahar. (2007). Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Indrawan, Rully, Poppy Yaniawati. (2014). Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Refika Aditama.

Jakarta: Bulan Bintang.


(8)

Khoiri, Alwan dkk. (2005). Akhlak Tasawuf . Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Suka.

Mahali, A. Mudjab. (1984). Pembinaan Moral di Mata Al-Ghozali. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Mahfud, Rois. (2011). Al-Islam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga. Mansyur. (2007). Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Marimba, Ahmad D. (1980). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Al Ma’arif.

Milles, Mattew B dan A. Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku sumber tentang Metode-Metode baru, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muhaimin, Akhmad Azzet. (2011). Menjadi Guru Favorit. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurdin, Muhammad. (2008). Kiat Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Putra, Nusa, Santi Lisnawati. (2010). Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sulaeman Imam Hafidz Mushonif al-Muttaqin Abi Daud, Sunan Abi Daud, juz I, Beirut Darul Fikri.

Suryabrata, Sumadi. (2008). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Susanto, Ahmad. (2009). Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.


(9)

Suyadi Mpd.i. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Rosda Karya.

Syaiful, Bahri Djamarah,. (2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Renika Cipta.

Tim Penyusun Kamus, Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bangsa. 1995.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Usman, Moh Uzer. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Zainuddin, Ahmad, Muhammad Jamhari. (1999). Al-Islam: Muamalah dan Akhlak. Bandung: CV. Pustaka Setia.


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan dalam pengertian yang lebih luas dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan mendewasakan siswa tersebut. Pendidikan Agama Islam bukan sekedar

transfer of knowledge, tetapi serangkaian proses kerja akal dan kalbu yang dilakukan secara sungguh-sungguh dalam melihat berbagai persoalan yang ada dalam dan berupaya untuk membangun paradigma pendidikan yang mampu menjadi wahana bagi pembinaan dan pengembangan anak secara paripurna.1

Guna menyelamatkan dan memperkokoh akidah Islamiyah anak, pendidikan perlu dilengkapi dengan pendidikan akhlak. Dalam rangka mendidik akhlakul karimah anak sebaiknya disisipkan keteladanan yang tepat, yang menunjukan tentang bagaimana menghormati, bersikap sopan, dan berkata jujur.

Pendidikan akhlakul karimah memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak, bahkan Rasulullah SAW sendiri diutus oleh Allah SWT semata-mata untuk menyempurnakan Akhlak, seperti firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat Al-Ahzab (33:21):


(11)

ﺮ ذو ﺮﺧﻵا مْﻮ ْﻟاو ◌ﷲ ﻮﺟْﺮ نﺎ ْﻦﻤﻟ ،ﺔﻨ ﺣ ةﻮْ أ ﷲ لﻮ ر ْﻲﻓ ْﻢ ﻟ نﺎ ْﺪﻘﻟ

.اﺮْ ﺜ ﷲ

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT”.2

Pendidikan akhlakul karimah dan budi pekerti merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan Islam, yang mendapat perhatian serius karena akhlakul karimah merupakan salah satu ajaran yang terpenting dalam sebuah proses pendidikan. Jika masa anak-anak jauh dari pendidikan akhlak, tidak diragukan lagi ketika memasuki usia dewasa anak akan tersesat dalam pergaulan. Peran orang tua dan guru sangat diperlukan untuk mengarahkan anak kearah yang lebih baik dalam proses penerapan pendidikan akhlakul karimah tersebut.

Lingkungan berperan sebagai faktor pendukung dalam kualitas pendidikan anak yang berdampak pada potensi yang akan diraih. lingkungan keluarga dan sekolah misalnya sebagai lingkungan yang menjadi tempat perkembangan pengetahuan spiritual anak. Pengetahuan yang berkembang saat ini adalah teknologi informasi, kemajuan teknologi informasi tidak hanya berdampak positif melainkan akan berdampak negatif juga pada moral remaja saat ini, seperti maraknya tawuran, pelecehan seksual,narkoba, pembunuhan dikalangan para remaja.


(12)

Kejadian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kurangnya perhatian dari orang tua, sekolah, teman serta masyarakat. Terjadinya kebobrokan nilai-nilai moral siswa sering dikaitkan dengan kegagalan guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa, padahal pembinaan akhlak tidak hanya menjadi tanggung jawab guru saja melainkan tanggung jawab orang tua dan masyarakat.

Masa remaja ini disebut sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, Pada masa ini terjadi perubahan besar mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual. hal sangat menonjol pada periode ini adalah : kesadaran yang mendalam mengenai diri sendiri, dimana orang mulai meyakini kemauan, potensi, dan cita-cita sendiri. kesadaran tersebut digunakan untuk menemukan jalan hidupnya, dan mulai mencari nilai-nilai tertentu seperti kebaikan, keluhuran, kebijaksanaan, keindahan, dan sebagainya.3

Masa remaja berlangsung kira-kira dari usia 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun sampai 18 tahun yaitu, usia matang secara hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan priode yang sangat singkat. Awal masa remaja biasanya disebut sebagai usia belasan bahkan kadang-kadang disebut juga usia belasan yang tidak menyenangkan.4

Al-Qur’an dan al-sunnah sebagai sumber Islam yang memuat nilai-nilai luhur bagi tatanan kehidupan manusia. Adanya pendidikan persekolahan yang Islami diharapkan mampu memaksimalkan moral dan spiritual ke dalam


(13)

bentuk kegiatan anak dalam kesehariannya. Proses penanaman nilai akhlakul karimah pada anak usia persekolahan sangat memerlukan partisipasi dan kerjasama dari para guru dan orang tua. Keterlibatan guru dan orang tua dalam pendidikan akhlakul karimah di sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar.5

Sekolah didirikan, khususnya sekolah menengah tinggkat pertama (SMP) sebagai usaha untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dalam rangka untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, mandiri yang mampu membangun dirinya sendiri maupun bangsa dan negara.

Fungsi pendidikan SMP adalah untuk mengamalkan peraturan dan menanamkan displin pada anak, menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik, mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, mengembangkan ketrampilan, kreativitas, dan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Tujuan didirikannya lembaga pendidikan SMP adalah untuk membantu siswa mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki siswa, baik dalam bentuk psikis dan fisik siswa yang meliputi moral dan nilai agama, sosial, emosional, kognitif, bahasa, fisik, motorik, dan seni. Tujuan dari SMP Muhammadiyah 01 Malang selain bertujuan yang disebutkan di atas juga menyeimbangkan dengan tujuan pendidikan Islam yaitu; sama-sama membentuk insan kamil.

SMP Muhammadiyah 01 Malang didirikan sebagai sarana belajar, baik akademik maupun agama. Pendidikan dan pembelajaran akhlakul karimah dengan akademik harus diseimbangkan dalam sebuah lembaga pendidikan di


(14)

zaman IPTEK seperti sekarang ini. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa tidak semua siswa ketika berada di rumah mendapatkan pendidikan sepiritual yang maksimal.

Jadi perbaikan akhlakul karimah merupakan suatu misi utama yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam kepada siswa. Misi tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara semua pihak yang terkait. Strategi dalam pembinaan akhlakul karimah merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Strategi tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai akhlakul karimah itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlakul karimah siswa, dengan melakukan penelitian secara sistematis dengan judulSTRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG”.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang sebelum mendapat pembinaan akhlakul karimah yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam ?

2. Bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang ? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembinaan akhlakul


(15)

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perubahan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang setelah mendapat pembinaan akhlakul karimah yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam.

2. Untuk mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Lembaga pendidikan

Sebagai bahan masukan yang dapat membantu lembaga pendidikan untuk meningkatkan akhlakul karimah melalui strategi yang digunakan guru.

b. Guru

Sebagai pemandu memperbaiki strategi yang digunakan untuk pembinaan akhlakul karimah siswa.


(16)

c. Penulis dan pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk tambahan ilmu dalam upaya peningkatan kualitas akhlakul karimah serta menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang akan datang.

E.Batasan Istilah

1. Strategi

Strategi adalah cara, taktik, langkah-langkah rencana yang dilakukan secara sistematis dalam perang.6 Sesuai dengan judul penelitian ini maka dapat ditarik batasan pembahasan yakni mengenai cara, taktik, langkah-langkah yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa.

2. Guru PAI

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara suka rela telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul dipundak para orang tua.7 Pendapat lain menyatakan guru adalah figur manusia yang menepati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru selalu terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah.8

6 Pius Abdilah, Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Arikola,

2005), hal. 586.

7 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 2012), hal. 39.


(17)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Guru PAI adalah guru profesional yang secara suka rela telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul dipundak para orang tua guna untuk mengasuh, membimbing, mendorong, mengusahakan, menumbuh kembangkan manusia yang bertakwa, dan menunjukkan kualitas manusia bukan hanya dihadapan manusia tetapi juga dihadapan Allah SWT.

3. Pembinaan Akhlakul Karimah

Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.9 Jadi makna dari kata pembinaan dalam penelitian ini adalah suatu usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan guru PAI dalam pembentukan akhlakul karimah siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 01 Malang.

Kata akhlakul karimah secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang berarti budi pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku, atau sistem perilaku yang dibuat. Sedangkan secara terminologis akhlakul karimah adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia, lahir, dan batin.10

9 http://kbbi.web.id/bin Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 07


(18)

Pendapat lain menyatakan bahwa akhlakul karimah adalah suatu kondisi atau sifat yang meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga dari situ timbulah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan fikiran.11 Ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman akhlakul karimah adalah suatu cara atau kegiatan yang dilakukan guru PAI dalam rangka memperbaiki akhlakul karimah siswa.

F.Sistematika Penulisan

Agar penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar, maka diperlukan sistematika penulisan yakni :

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan secara umum dan menyeluruh mengenai skripsi ini, yang dimulai dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang kajian pustaka, bab ini menjelaskan tentang konsep guru Pendidikan Agama Islam, pembinaan akhlakul karimah, strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa, bentuk kegiatan pembinaan akhlakul karimah. BAB III : Metode penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang teori metode

penelitian, yang isinya meliputi, jenis penelitian, lokasi penelitian, informan, sumber data, teknik penggumpulan data, dan analisis data.


(19)

BAB IV : Hasil penelitian, bab ini menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, serta penyajian data dari lapangan.

BAB V : Kesimpulan, bab ini menjelaskan kesimpulan umum dari hasil analisis data penelitian dan saran-saran kepada pihak sekolah.


(1)

5

zaman IPTEK seperti sekarang ini. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa tidak semua siswa ketika berada di rumah mendapatkan pendidikan sepiritual yang maksimal.

Jadi perbaikan akhlakul karimah merupakan suatu misi utama yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam kepada siswa. Misi tersebut akan berhasil apabila ada kerja sama antara semua pihak yang terkait. Strategi dalam pembinaan akhlakul karimah merupakan salah satu komponen terpenting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Strategi tersebut nantinya akan sangat berpengaruh pada tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai akhlakul karimah itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlakul karimah siswa, dengan melakukan penelitian secara sistematis dengan judulSTRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 01 MALANG”.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang sebelum mendapat pembinaan akhlakul karimah yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam ?

2. Bagaimana strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang ? 3. Apakah faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembinaan akhlakul


(2)

6

C.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perubahan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang setelah mendapat pembinaan akhlakul karimah yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam.

2. Untuk mengetahui strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kegiatan pembinaan akhlakul karimah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 01 Malang.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Lembaga pendidikan

Sebagai bahan masukan yang dapat membantu lembaga pendidikan untuk meningkatkan akhlakul karimah melalui strategi yang digunakan guru.

b. Guru

Sebagai pemandu memperbaiki strategi yang digunakan untuk pembinaan akhlakul karimah siswa.


(3)

7 c. Penulis dan pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk tambahan ilmu dalam upaya peningkatan kualitas akhlakul karimah serta menjadi bahan rujukan untuk penelitian yang akan datang.

E.Batasan Istilah

1. Strategi

Strategi adalah cara, taktik, langkah-langkah rencana yang dilakukan secara sistematis dalam perang.6 Sesuai dengan judul penelitian ini maka dapat ditarik batasan pembahasan yakni mengenai cara, taktik, langkah-langkah yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa.

2. Guru PAI

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara suka rela telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul dipundak para orang tua.7 Pendapat lain menyatakan guru adalah figur manusia yang menepati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pendidikan, figur guru selalu terlibat dalam agenda pembicaraan, terutama yang menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah.8

6 Pius Abdilah, Danu Prasetya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Arikola,

2005), hal. 586.

7 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 2012), hal. 39.

8 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif ( Jakarta:


(4)

8

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Guru PAI adalah guru profesional yang secara suka rela telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang dipikul dipundak para orang tua guna untuk mengasuh, membimbing, mendorong, mengusahakan, menumbuh kembangkan manusia yang bertakwa, dan menunjukkan kualitas manusia bukan hanya dihadapan manusia tetapi juga dihadapan Allah SWT.

3. Pembinaan Akhlakul Karimah

Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.9 Jadi makna dari kata pembinaan dalam penelitian ini adalah suatu usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan guru PAI dalam pembentukan akhlakul karimah siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 01 Malang.

Kata akhlakul karimah secara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang berarti budi pekerti, perangai, tabiat, adat, tingkah laku, atau sistem perilaku yang dibuat. Sedangkan secara terminologis akhlakul karimah adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia, lahir, dan batin.10

9 http://kbbi.web.id/bin Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 07

September 2015 dari 10


(5)

9

Pendapat lain menyatakan bahwa akhlakul karimah adalah suatu kondisi atau sifat yang meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga dari situ timbulah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan fikiran.11 Ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penanaman akhlakul karimah adalah suatu cara atau kegiatan yang dilakukan guru PAI dalam rangka memperbaiki akhlakul karimah siswa.

F.Sistematika Penulisan

Agar penulisan ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar, maka diperlukan sistematika penulisan yakni :

BAB I : Pendahuluan, pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan secara umum dan menyeluruh mengenai skripsi ini, yang dimulai dengan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II : Berisi tentang kajian pustaka, bab ini menjelaskan tentang konsep guru Pendidikan Agama Islam, pembinaan akhlakul karimah, strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlakul karimah siswa, bentuk kegiatan pembinaan akhlakul karimah. BAB III : Metode penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang teori metode

penelitian, yang isinya meliputi, jenis penelitian, lokasi penelitian, informan, sumber data, teknik penggumpulan data, dan analisis data.

11 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlakul Karimah (rev. ed.; Jakarta, PT. Raja Grafindo


(6)

10

BAB IV : Hasil penelitian, bab ini menjelaskan hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, serta penyajian data dari lapangan.

BAB V : Kesimpulan, bab ini menjelaskan kesimpulan umum dari hasil analisis data penelitian dan saran-saran kepada pihak sekolah.


Dokumen yang terkait

Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlakul Karimah Siswa Di SMA Fatahillah Jakarta

2 57 123

“UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhalakul Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 3 20

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhalakul Karimah Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Mojogedang Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 16

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 36

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 22

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DALAM PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI SMP NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17