PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA PRASEKOLAH DI TK YANG MENGGUNAKAN METODE BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DENGAN TK YANG MENGGUNAKAN METODE NON-BCCT

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa kanak-kanak merupakan masa paling awal dalam rentang kehidupan yang
akan menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya. Masa kanak-kanak
terbagi dalam dua bagian yaitu masa kanak-kanak awal yang berlangsung dari usia dua
tahun sampai enam tahun dan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam
tahun sampai tiga belas tahun pada anak perempuan dan empat belas tahun pada anak
laki-laki (Hurlock, 1978). Agar menjadi pribadi yang utuh, anak pada usia prasekolah
selain memiliki berbagai ketrampilan juga harus memiliki penyesuaian sosial yang baik.
Penyesuaian sosial mempunyai kedudukan strategis bagi anak untuk dapat membina
hubungan dalam berbagai lingkungan. Kegagalan dalam penyesuaian sosial pada anak
sejak dini menyebabkan anak tumbuh menjadi pemalu, kurang percaya diri, menyendiri,
dan keras kepala (Hurlock, 1980).
Perkembangan penyesuaian sosial biasanya dimaksudkan sebagai perkembangan
tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam
masyarakat dimana anak berada. Penyesuaian sosial adalah kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompoknya pada

khususnya (Hurlock, 1978).
Dalam penelitian longitudinal terhadap sejumlah anak, Waldrop dan Halverson
melaporkan bahwa anak yang 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara sosial akan
terus bersikap ramah dan aktif secara sosial dan terus bersikap seperti itu sampai dengan
umur 7,5 tahun. Proses penyesuaian sosial anak, pertama-tama diperoleh melalui
interaksinya dengan keluarga. Anak usia prasekolah merasa aman dalam kelekatannya
dengan orang tua. Orang tua sebagai model bagi anak-anak untuk meniru cara berbahasa
yang baik dan benar, cara mendengarkan orang lain berbicara, cara merespon, serta cara
membaca dan menulis yang benar (Dalam Hurlock, 1980).

2

Penelitian yang dilakukan oleh Septemberia (2005) tentang studi deskriptif
penyesuaian sosial pada anak prasekolah di tinjau dari pola asuh menunjukkan bahwa
perlakuan orang tua terhadap anaknya akan mempengaruhi pembentukan pribadi dan
penyesuaian sosial anaknya. Selain pola asuh, penyesuaian sosial pada anak prasekolah
di pengaruhi oleh teman sebaya dan adanya figur guru yang menaruh perhatian terhadap
penyesuaian sosial pada murid-muridnya karena mereka (guru) mengetahui bahwa anak
yang diterima dengan baik mempunyai keinginan yang jauh lebih besar untuk
mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuannya dibandingkan dengan anak yang

ditolak atau diabaikan oleh temannya.
Penyesuaian sosial pada anak mulai berkembang ketika anak masuk ke
pendidikan formal yaitu di taman kanak-kanak (TK). Anak-anak yang mengikuti
pendidikan prasekolah umumnya melakukan penyesuaian sosial yang lebih baik
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan prasekolah. Hal ini
disebabkan karena mereka yang mengikuti pendidikan prasekolah dipersiapkan dengan
lebih baik untuk melakukan partisipasi yang aktif dalam kelompok dibandingkan dengan
anak yang interaksi sosial terbatas pada lingkungan anggota keluarga atau lingkungan
tetangga (Depdiknas, 2007). Hurlock (1978) menegaskan bahwa salah satu keuntungan
pendidikan prasekolah adalah bahwa pusat pendidikan tersebut memberikan pengalaman
sosial dibawah bimbingan para guru yang terlatih yang membantu mengembangkan
hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapat perlakuan
yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan sosial.
Depdiknas (2007) menyatakan bahwa pendidikan prasekolah (TK) adalah
seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam rangka
meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan diri anak didik lebih lanjut dan membekali
anak sejak dini dengan kompetensi sosial. Program kegiatan belajar TK berfungsi untuk
membuat anak agar bisa bersosialisasi dengan baik dalam kelompok. pendidikan taman
kanak-kanak masa kini masih banyak mengacu pada metode kurikulum nasional
(metode Non-BCCT). Metode kurikulum nasional adalah metode yang menitikberatkan

pada pengembangan enam kompetensi pada anak yang meliputi moral prilaku, agama,

3

fisik, seni, koginitif dan lingkungan dan hanya menekankan pada konsep calisitung saja.
Sayangnya, pengembangan kemampuan sosial belum dapat perhatian lebih di TK yang
menggunakan metode kurikulum nasional. Anak hanya dipersiapkan untuk bisa
membaca, menulis, dan berhitung sebelum masuk ke sekolah dasar (SD) sehingga
kompetensi lain khususnya pengembangan kemampuan sosial anak kurang bisa
dioptimalkan (Depdiknas, 2007).
Selain metode kurikulum nasional, diterapkan metode pendidikan yang
digunakan didalam penyelenggaran pendidikan prasekolah yang juga bisa mewadahi
pengembangan multi potensi, minat, kecerdasan bahasa, kognitif, emosional, spiritual,
fisikmotorik, seni, serta penyesuaian sosial pada anak usia dini dengan lebih optimal
yakni metode BCCT (Beyond Center and Circle Time).
Metode BCCT merupakan metode yang berfokus pada anak yang digunakan
untuk melatih perkembangan anak dengan menggunakan metode bermain yang
dimodifikasi dalam bentuk sentra. Ada tujuh sentra yang dikembangkan dalam BCCT
yakni sentra persiapan, sentra balok, sentra cair, sentra musik dan olah tubuh, sentra seni
dan kreativitas, sentra bermain peran, dan sentra ibadah (Palupi, 2009). Proses

pembelajaran dalam metode ini berpusat disentra main saat anak dalam lingkaran
dengan menggunakan empat jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak, yaitu
pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main, dan pijakan
setelah main (Depdiknas, 2006).
Kedua metode pembelajaran tersebut memiliki perbedaan yang mencolok
walaupun secara garis besar sama-sama mengacu pada pengembangan seluruh
kompetensi dasar pada anak. Perbedaan yang terlihat yakni pada proses pembelajaranya.
Pada kurikulum nasional (metode Non-BCCT), siswa ditempatkan pada satu ruangan
saja, siswa lebih banyak pasif karena yang berperan penuh adalah pendidiknya, selain
itu, pada TK/RA yang menggunakan metode Non-BCCT kurang memiliki alat
permainan edukatif (APE) sehingga proses pembelajaran masih kurang optimal dan
terkait penyesuaian sosial pada siswa kurang bisa berkembang secara optimal. Hal ini
dikarenakan anak hanya ditempatkan pada satu ruangan saja, anak juga kebanyakan

4

lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara sehingga hal ini tidak menstimuli anak
untuk aktif dan membangun interaksi sosial dengan teman kelasnya (Depdiknas, 2006).
Metode pembelajaran BCCT memiliki proses pembelajaran yang berbeda dengan
metode Non-BCCT. Di metode BCCT, siswa ditempatkan pada sentra yang berbedabeda disetiap harinya. Siswa didik dikelompokan sesuai dengan usianya, dan tetap

berkelompok selama 1 semester sampai dengan pergantian semester, siswa didik baru
dikelompokkan dalam kelompok yang baru lagi. Hal ini mendukung sekali penyesuaian
sosial pada anak didik karena disetiap harinya siswa dirangsang dengan ruangan yang
berbeda, disetting berbeda, APE yang lengkap sehingga pengembangan kemampuan
interaksi sosialnya bisa lebih dioptimalkan. Selain itu, dengan metode BCCT, pendidik
lebih banyak pasif karena yang lebih banyak melakukan kegiatan pembelajaran adalah
siswa didik. Peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan motivator saja. Perbedaan yang
lain yakni pada sekolah yang menggunakan metode BCCT ini memiliki alat permainan
edukatif yang lengkap sehingga anak didik terfasilitasi untuk bisa bermain aktif dan
optimal. Selain itu juga, kalau pada TK yang menggunakan metode non-BCCT jumlah
siswa didiknya berkisar antara 35-40 anak disetiap kelas, sedangkan pada TK yang
menggunakan metode BCCT, anak di bentuk dalam kelompok yang beranggotakan 15
orang anak saja (Depdiknas, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Mewar (2010) tentang efektifitas model
pembelajaran BCCT terhadap peningkatan kreativitas anak prasekolah menunjukkan
bahwa ada perbedaan peningkatan kreativitas yang signifikan antara metode
pembelajaran BCCT dan metode pembelajaran kelompok terhadap peningkatan
kreativitas anak secara umum (p=0,039 ; p > 0,05).
Penelitian yang dilakukan oleh Masria (2011) tentang perbedaan kreativitas
anak yang sekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan TK yang tidak

menggunakan metode BCCT menunjukkan bahwa siswa yang sekolah di TK yang
menggunakan metode BCCT kreatifitasnya lebih tinggi dari pada siswa yang sekolah di
TK yang tidak menggunakan metode BCCT. Dari hasil analisis dengan menggunakan ttes diperoleh hasil t= 3,362 ; p= 0,002 < 0,01 yang berarti ada perbedaan signifikan

5

antara siswa yang sekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan siswa di
sekolah yang tidak menerapkan metode BCCT.
Penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2008) tentang metode pembelajaran
sentra pada anak usia dini (studi kasus dalam lembaga pendidikan al-faraby Turen Kab.
Malang) juga didapatkan alasan mengapa lembaga ini menggunakan metode BCCT
yakni pembelajaran yang menggunakan metode BCCT lebih efektif dari pada metode
pembelajaran yang sebelumnya. Metode pembelajaran BCCT dapat memberikan
stimulus dan motivasi kepada anak untuk belajar lebih aktif, kreatif, dan mandiri.
Dengan metode BCCT daya imajinasi dan kreatifitas anak akan tumbuh sesuai dengan
gaya belajar dan bakat yang dimiliki. Selain itu, anak merasa senang dalam belajar serta
menerima materi dari pengajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2008) tentang sebuah analisis media
yang digunakan dalam menerapkan pendekatan BCCT di TK Taman Harapan Malang
menunjukkan bahwa pengajar yang menggunakan media seperti buku teka-teki Lego,

kartu flash, blok unit dan media audio visual seperti televisi dan computer dengan
metode BCCT berkontribusi positif terhadap pemahaman siswa didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2009) menunjukkan bahwa melalui
BCCT tingkat keberhasilan pemahaman anak didik dalam membaca, menulis, berhitung
permulaan mengalami peningkatan. Dari penelitiaan ini terbukti bahwa metode BCCT
efektif didalam meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung permulaan
pada anak usia dini.
Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa metode BCCT mampu
memotivasi anak untuk belajar lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Metode BCCT juga
mampu mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas anak, selain itu metode BCCT
juga mampu meningkatkan pemahaman anak didik dalam membaca, menulis, dan
berhitung. Namun, belum ada penelitian mengenai pengaruh metode BCCT terhadap
penyesuaian sosial anak prasekolah padahal penelitian tentang efektifitas metode BCCT
terhadap penyesuaian sosial anak sangat penting dilakukan mengingat metode tersebut
telah banyak diterapkan di lembaga pendidikan prasekolah. Untuk itu, peneliti tertarik

6

untuk melihat perbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang menggunakan
metode BCCT dengan TK yang menggunakan metode Non-BCCT.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan penyesuaian sosial antara siswa prasekolah di TK yang
menggunakan metode BCCT (Beyond Center and Circle Time) dengan siswa prasekolah
di TK yang menggunakan metode Non- BCCT?
C. Tujuan Penelitiaan
Adapun tujuan dari penelitiaan ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial antara siswa prasekolah di TK yang
menggunakan metode pembelajaran BCCT dengan siswa prasekolah di TK yang
menggunakan metode Non- BCCT.
2. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial di sekolah antara siswa TK BCCT
dengan TK Non-BCCT.
3. Untuk mengetahui perbedaan penyesuaian sosial di rumah antara siswa TK BCCT
dengan TK Non-BCCT.
D. Manfaat Penelitiaan
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
psikologi khususnya psikologi perkembangan dan pendidikan.
2. Manfaat Praktis
- Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang efektifitas metode BCCT

didalam meningkatkan penyesuaian sosial anak.
-

Bagi Pengajar/Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu pendidik prasekolah (TK) di dalam
memilih metode pembelajaran yang sesuai sehingga penyesuaian sosial pada anak
didik dapat ditingkatkan.

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA PRASEKOLAH DI
TK YANG MENGGUNAKAN METODE BCCT (BEYOND CENTER
AND CIRCLE TIME) DENGAN TK YANG MENGGUNAKAN
METODE NON-BCCT

SKRIPSI

Oleh :

Gunawan
07810036


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA PRASEKOLAH DI TK YANG
MENGGUNAKAN METODE BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME)
DENGAN TK YANG MENGGUNAKAN METODE NON-BCCT

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Gunawan
07810036

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal :

Dewan Penguji

Ketua Penguji

:

Ni’matuzahroh, S.Psi. M.Si

Anggota Penguji

:

1. Dra Siti Suminarti Fasikhah. MSi (

2. Hudaniah, M.Si. Psi

Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

(

(

)

)

)

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Perbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang
menggunakan metode BCCT (Beyond Center and Circle Time)
dengan TK yang menggunakan metode Non-BCCT.

2. Nama Peneliti

: Gunawan

3. NIM

: 07810036

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
6. Waktu Penelitian

: 7 Maret - 16 April 2011

7. Tanggal Ujian

: 21 Juli 2011

Malang, 30 Juni 2011
Pembimbing 1

Dr. Latipun, M.Kes

Pembimbing II

Ni’matuzahroh, M.Si

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan
penyesuaian sosial siswa prasekolah di TK yang menggunakan metode BCCT dengan TK
yang menggunakan metode Non-BCCT”. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
penyelesaian studi tingkat Strata

I (S-1) di Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa
bantuan, dorongan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka patut kiranya penulis
mengucapkan terimakasih dengan segala kerendahan hati kepada:
1. Bapak Drs. Tulus Winarsunu, M. Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Latipun, M. Kes selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis.
3. Ibu Ni’matuzahroh, M. Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis.
4. Ibu Hudaniah, M. Si selaku Kepala Pusat Bimbingan dan Konseling yang telah
memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
5. Ibuku tercinta ( Umi Mene ), Adikku (Baba Dila), Kakakku (Ina La Kia) yang
senantiasa mendoakan, memberikan kasih sayang, dan dorongan baik moril
maupun materil dengan ikhlas kepada penulis.
6. Ibu Nisa, S.Psi (Kepala Sekolah TKIT Al-Maun) yang telah mengizinkan penulis
untuk mengadakan penelitian, semoga Allah memudahkan rezekinya.
7. Ibu Is (Kepala Sekolah TK Non-BCCT) yang telah mengizinkan penulis untuk
mengadakan penelitian, semoga Allah memudahkan rezekinya.
8. Ibu Sadia Mewar S.Pd, M.Si (Kepala sekolah TK BCCT) yang telah mengizinkan
penulis untuk mengadakan penelitian, semoga Allah memudahkan rezekinya.

9. Sahabatku yang tergabung dalam F Class 2007 dan kawan-kawan seperjuangan
(Panca, nopek, iyip, dedek dll) yang selalu mengingatkan dan memompa
semangat penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah memudahkan
perjalananmu kawan.
10. Bunda Tri, Bu Nurul, dan Bu Hani (Tim LP3A). Terimakasih atas dukungannya
selama ini.
11. Kawan-kawan di LP3A (Mbak Dwi, Mom’s Kevin) terimakasih atas dukungan
yang diberikan.
12. Mbak Indah S.Psi dan Mas Hamka S.Psi yang telah meluangkan waktunya untuk
berbagi pengetahuan.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT senantiasa membalasnya dengan limpahan berkah dan nikmat
atas kebaikan yang diberikan kepada penulis. Akhir kata menyadari adanya kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, dengan kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik
yang membangun dari pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr… Wb….

Malang, 30 Juni 2011

Gunawan

SURAT PERNYATAAN

Saya yang berandaangan dibawah

Nama

: Gunawan

Nim

:07810036

Fakultas

:

perguruan

Tinggi

ini

:

Psikologi

: universits$ Mulrammadiyah Malang

Me,nyatakan bahwa skripsilkarya ilmiah yang berjudul :
p€rbedaan penyesuaian sosial siswa prasekolatr

di TK yang menggunakan metode

NonBCCT (Beyond Center and Clrcle Ttme\ dengan TK yang menggrrnakan metode
BCCT.

l.

Adalah bukan lorya orang lain baik sebagian maupun keselunrhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskatr

ini dan telah disebutkan

sumbemYa.

Z.

Hasil tulisan karya ilmial/slcripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan
hak bebas royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka

Demikian surat p€myataan

ini

saya buat dengan sebennr-benarnya dan apabila

pemyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undangundang yang berlaku.

Me,ngetahui

Malang, l0 Mei 2011

KetuaPmgram Studi

M. Salis Yrmiardi, M,Psi

ffiffi ffiffi

Gunawan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..
INTISARI …………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………….

i
iii
v
vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………………………………..
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………..
D. Manfaat Penelitian ……………………………………………………

1
6
6
6

BAB II TINJAUN PUSTAKA
A. Penyesuaian Sosial …………………………………………………….
1. Definisi Penyesuaian Sosial………………………………………..
2. Kriteria Penyesuaian Sosial Anak Prasekolah …………………….
3. Tugas Perkembangan Anak Prasekolah ……………………………
4. Anak Prasekolah dan Penyesuaian Sosial …………………………
4. Ciri-Ciri Perkembangan Sosial Anak Umur 4-6 Tahun …………...
B. Anak Prasekolah …………………………………………………….
1. Pengertian Anak Prasekolah ………………………………………..
`
2. Karakteristik Anak Prasekolah …………………………………….
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan Anak Prasekolah ………………………
C. Taman Kanak-Kanak/ Radhatul Atfal …..............................................
1. Pengertian Taman Kanak-Kanak/Radhatul Atfal ………………….
2. Fungsi dan Tujuan ………………………………………………….
3. Ruang Lingkup ………………………………………………………
D. Model Pembelajaran di PAUD/Prasekolah ……………………………
1.
BCCT (Beyond Center and Circle Time) ………………………..
Konsep Dasar ………………………………………………….
b. Tujuan ………………………………………………………….
c. Ciri-Ciri BCCT …………………………………………………
d. Prinsip Dasar Pendekatan Sentra dan Lingkaran………………
e. Langkah-Langkah Pelaksanaan ………………………………..
f. Proses Pembelajaran ……………………………………………
g. Macam-Macam Sentra …………………………………………
2. Metode Non-BCCT ……………………………………………….
a. Pengertian Kurikulum ………………………………………….
b. Kurikulum Pendidikan Nasional TK …………………………...

7
7
8
10
12
13
14
14
15
15
17
17
17
18
19
19.
19
19
19
20
23
24
28
30
30
30

E.

Penyesuaian Sosial Anak Prasekolah Ditinjau Dari Metode BCCT
dan Metode Non BCCT ………………………………………………
F. Hipotesa ……………………………………………………………..
G. Kerangka Pemikiran Penelitian ……………………………………..

32
33
34

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………
A. Rancangan Penelitian ………………………………………………
B. Variabel Penelitian
………………………………………………
1. Identifikasi Variabel Penelitian ……………………………………
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ………………………….
C. Populasi dan Sampel ………………………………………………….
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data …………………………..
1. Jenis Data ………………………………………………………….
2. Metode Pengumpulan Data ………………………………………..
3. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………….
E. Prosedur Penelitian …………………………………………………..
1. Tahap Pra Lapangan ………………………………………………
2. Tahap Pekerjaan Lapangan ………………………………………..
F. Teknik Analisis Data …………………………………………………

35
35
35
35
36
37
37
37
37
40
43
43
45
46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………
A. Deskripsi Data …………………………………………………………….
B. Analisis Data ……………………………………………………………..
C. Pembahasan ………………………………………………………………

48
48
52
54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………
A. Kesimpulan ………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………

57
57
57

Daftar Pustaka …………………………………………………………………….

58

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Penelitian ………………………

Halaman
34

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel
Tabel 3.1 : Blue Print Skala P.S di Rumah ………………………………
Tabel 3.2 : Blue Print Skala P.S di Sekolah ……………………………..
Tabel 3.3 : Item Valid Skala P.S di Rumah ………………………………
Tabel 3.4 : Item Valid Skala P.S di Sekolah ………………………………
Tabel 3.5 : Hasil Uji Reliabilitas Skala P.S di Rumah ……………………
Tabel 3.6 : Hasil Uji Reliabilitas Skala P.S di Sekolah ……………………
Tabel 4.1 : Deskripsi Subyek di TK Non- BCCT …………………………
Tabel 4.2 : Deskripsi Subyek di TK BCCT ………………………………
Tabel 4.3 : Penyesuaian Sosial Siswa TK BCCT dan TK Non-BCCT ……
Tabel 4.4 : Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT dan TK BCCT
(Skala Penyesuaian Sosial di Rumah) ….……………………..
Tabel 4.5 : Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT Dengan TK BCCT
(Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah) …………………………
Tabel 4.6 : Penyesuaian Sosial di Sekolah ditinjau Dari Usia Subyek ……
Tabel 4.7 : Penyesuaian Sosial di Sekolah ditinjau Dari Jenis Kelamin ……
Tabel 4.8 : Hasil T-Test Penyesuaian Sosial Anak di TK BCCT dan TK
Non-BCCT ………………………………………………………
Tabel 4.9 : Hasil T-Test Menggunakan Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah ..
Tabel 4.10: Hasil T-Test Dengan Menggunakan Skala Penyesuaian Sosial
di Rumah ………………………………………………………….

Halaman
39
40
41
41
41
43
48
48
49
49
50
50
51
52
53
54

DAFTAR LAMPIRAN
1. Skala Penyesuaian Sosial di Rumah
2. Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah
3. Raw Score Penyesuaian Sosial Siswa di TK Non-BCCT
4. Raw Score Penyesuaian Sosial Siswa di TK BCCT
5. Hasil Tryout Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah
6. Hasil Tryout Skala Penyesuaian Sosial di Rumah
7. Data Skor Tinggi/Rendah di TK Al-Masithoh dan TK Al-Ghoniya
8. Hasil t-Test Dengan Skala Penyesuaian Sosial di Sekolah
9. Hasil t-Test Dengan Skala Penyesuaian Sosial di Rumah
10. Hasil t-Test (Analisis Penyesuaian Sosial Secara Umum)

58

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Edisi revisi VI.
Jakarta. PT. Rineka Putra.
Azwar, S., (2007), Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chaplin, J. P. (1982). Dictionary of psychology (revised edition). Dell Publishing Inc:
New York.
Colman, A. M. (2003). Oxford dictionary of psychology. Oxford University Press Inc:
New York.
Dictionary of Psychology. (2001). Penguin Reference: London
Depdiknas., (2006), 3HGRPDQSHQHUDSDQSHQGHNDWDQ³EH\RQGFHQWHUVDQGFLUFOH
WLPH %&&7 ´ SHQGHNDWDQ VHQWUD GDQ OLQJNDUDQ GDODP SHQGLGLNDQ DQDN XVLD
dini, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan
Luar Sekolah.

Depdiknas., (2007), Konsep pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini non
formal, Jakarta: Pusat Kurkikulum Badan Penelitiaan dan Pengembangan. Di
peroleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/pendidikan-anak-usia-.dinipdf.
Depdiknas., (2007), Naskah akademik kajian kebijakan kurikulum pendidikan anak
usia dini, Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitiaan dan Pengembangan. Di
peroleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/pendidikan-anak-usia-.dinipdf.
Fahmi, M. (1977). Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. (Terj.
Zak). Jakarta: Badan Bintang.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak (edisi keenam). (Terj. Med.M ) Surabaya:
PT.Gelora Aksara Pratama.
Hurlock, E. B. (1980). Perkembangan anak (edisi kelima). (Terj. Med.M ) Surabaya:
PT.Gelora Aksara Pratama.
Hughes, F. P. (1991). Children play and development. USA: A Division of Simon
&Schuster, inc.

59

Indriyani, R. M. (2009). An analysis of media used in implementing BCCT approach of
taman harapan play group malang (Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Jean, D. (2010). The academic and social adjustment of first generation college
students (Disertasi doctor, Setton Hall University). Di peroleh
http://www.osun.org.

dari

Kartono, K. (1990). Psikologi anak (psikologi perkembangan). Bandung: Penerbit
Mandar Maju.
Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Moleong, L. J. (1994). Metodologi penelitian kualitatif (Cetakan Kelima). Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Muliawan, J. U. (2009). Manajemen play group & taman kanak-kanak. Diva Press:
Yogyakarta.
Mewar, S. (2010). Efektivitas model pembelajaran BCCT terhadap peningkatan
kreativitas anak prasekolah (Tesis, Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Masria. (2011). Perbedaan kreativitas anak yang sekolah di TK yang menggunakan
metode BCCT dengan TK yang tidak menggunakan metode BCCT (Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).
Palupi, E. (2009). Pengembangan pemahaman konsep calistung melalui metode
beyond center and circle time di TK nasional KPS balikpapan, Balikpapan. Di
peroleh
dari
http://www.linkpdf.com/download/5-dl/metode-sentra-dan.lingkaran-pdf.
Perkembangan sosial anak usia 4-6 tahun antara TK dengan jam belajar fullday
school dan TK dengan jam belajar non fullday school di kabupaten pati (Bab II).
(t.t.) Di peroleh dari http://www.osun.org
Pengembangan perilaku sosial anak taman kanak-kanak melalui layanan bimbingan
dan konseling perkembangan yang berorientasi interaksi teman sebaya. (t.t.).
Diperoleh dari http://www.linkpdf.com/download/5-dl/perkembangan-prilakusosial-.anak-pdf.

60

Perkembangan keterampilan sosial dalam kegiatan bermain pada anak usia 4-5
tahun.
(t.t.)
Di
peroleh
dari
http://www.linkpdf.com/download/5dl/perkembangan-sosial-anak-.usia-dini-pdf.
Pengertian penyesuaian sosial. (2008, 19 November). Diperoleh Dari Blog Dunia
Psikologi » Blog Archive » Pengertian Penyesuaian Sosial.htm.
Schneiders, A.A. 1964. Personal Adjustment and Mental Health. New York : Holt
Rineheart & Winston.
Septemberia, A. (2005). Studi deskriptif penyesuaian sosial pada anak prasekolah di
tinjau dari pola asuh (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang, Jawa Timur).
Standar isi TK bagian 3. (2009, 04 Agustus). Diperoleh Dari \standar-isi-tk-bagian03/Bintang Bangsaku.html.

UMM, (2010). Pedoman penulisan skripsi, Malang: Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Veronica, D. (2008). Metode pembelajaran sentra pada anak usia dini (studi kasus
dalam lembaga pendidikan al-faraby turen kab.malang) (Skripsi, Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur)
Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang:
UMM Press.
Zulkifli, (2001). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KREATIVITAS ANAK YANG SEKOLAH DI TK YANG MENERAPKAN METODE BCCT (BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME)DENGAN YANG TIDAK MENERAPKAN METODE BCCT

1 4 20

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) DI PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2013/2014.

0 1 14

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND CENTER Implementasi Model Pembelajaran BCCT (Beyond Center and Circle Time) di KB Anak Sholeh Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BCCT (BEYOND Implementasi Model Pembelajaran BCCT (Beyond Center and Circle Time) di KB Anak Sholeh Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 14

MANAJEMEN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEYOND CENTRES AND CIRCLE TIME DI TK Manajemen Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Beyond Centres And Circle Time Di Tk Aisyiyah Joyosuran Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 15

PENGELOLAAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Semarang.

0 0 16

Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Banyumanik Pengelolaan Beyond Center And Circle Time (BCCT) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Kelompok Bermain LPI Hidayatullah Ba

1 1 21

EVALUASI PENERAPAN BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA PEMBELAJARAN KELOMPOK B DI TK AN-NUUR SLEMAN.

2 43 230

Implementasi pembelajaran Beyond Centres and Circle Time (BCCT) di PAUD Aisyiyah Nur’Aini Yogyakarta.

0 0 2

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) DI KELOMPOK BERMAIN (KB) SURYA CERIA AISYIYAH (SCA) KARANGANYAR.

0 10 213