Akademisi Dukung Perda Penghijauan Lingkungan

Universitas Muhammadiyah Malang
www.umm.ac.id

Akademisi Dukung Perda Penghijauan Lingkungan
Malang Post : Jumat, 2010-04-16 | 13:28 WIB
BATU-Usulan penghijauan besar-besaran, dan penyusunan Ranperda tentang Penghijauan Lingkungan, mendapat
dukungan kalangan akademisi. Hanya saja untuk mewujudkan hal tersebut, sekarang tinggal menunggu keseriusan
Pemkot Batu beserta DPRD setempat.
Ketua Pusat Studi Lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Drs Wahyu Prihanta MKes mengatakan,
sudah saatnya Kota Batu memiliki Perda yang khusus mengatur tentang penghijauan lingkungan tersebut.

“ Perda itu sudah sangat mendesak, untuk mempertahankan ruang terbuka hijau sekaligus menggiatkan masyarakat
dalam penghijauan lingkungan masing-masing. Itu karena, pertumbuhan penduduk dan bangunan yang semakin pesat,
sementara kotanya kecil justru harus diimbangi dengan gerakan penghijauan,” papar Wahyu.

Hanya saja untuk mewujudkan gerakan penghijauan lingkungan dan Perda itu, menurut Wahyu diperlukan keseriusan
Pemkot dan DPRD. Hal tersebut dia ingatkan, karena pihaknya sudah pernah mengajukan usulan Perda tentang
pohon tepi jalan sejak 2007, namun faktanya hingga kini belum ada respon.

“ Sudah dua kali kami menemui pimpinan DPRD Kota Batu, bahkan pada tahun 2007 lalu kami ditemui lima anggota
dewan sekaligus. Tidak hanya mengusulkan saja, demo untuk mendesak pembentukan Perda perlindungan pohon tepi

jalan, juga sudah dilakukan tiga kali,” kata Wahyu yang juga konsultan peneliti Tim Eskpedisi Biokonservasi (TEB)
UMM ini.

Jika memang ada usulan Perda tentang penghijauan lingkungan, menurut Wahyu, bisa saja dikaitkan dengan Perda
tentang perlindungan pohon. Tapi materi Perda diperluas, sehingga bisa mengatur penghijauan lingkungan dan
perlindungan pohon.

Selain Perda, kata Wahyu, gerakan penghijauan lingkungan harus terus dilakukan di Kota Batu. Sebab jumlah pohon
pelindung disejumlah kawasan, mulai berkurang. Ia mencontohkan sepanjang kawasan Kelurahan Temas hingga Jalan
Panglima Sudirman.

Soal konsep gerakan penghijauan lingkungan di pemukiman penduduk, menurutnya, bisa disesuaikan dengan konsep
ruang terbuka hijau. Yakni 40 persen untuk tanaman, dan 60 persen bangunan fisik. (van/lyo)

page 1 / 1