HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis modern pada saat ini telah berkembang dengan pesat dan semakin
maju. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat tersebut
semua orang berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Begitu pula dalam
kehidupan di perusahaan dan organisasi. Mereka berupaya untuk mencapai hasil
yang terbaik dengan mempekerjakan tenaga kerja atau sumber daya manusia yang
terampil.
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat
penting karena tidaklah mungkin suatu organisasi dapat terbentuk tanpa adanya
dukungan manusia. Bahkan tidak jarang berlangsungnya suatu organisasi akan
tampak dari keterampilan dan kinerja manusia yang ada di dalam organisasi.
(Ninawati,2002)
Namun kemampuan dan keterampilan seseorang belum lah cukup untuk
mencapai prestasi kerja yang baik, karena banyak faktor yang mempengaruhinya,
salah satunya faktor motivasi. Karena motivasilah penyebab dari perilaku, andaikata
perilaku tersebut efektif maka akibatnya adalah berupa kinerja yang tinggi (Mitchell,
dalam Winardi, 2001). Dan setelah satu jenis motivasi yang dipandang mempunyai
peranan dalam perilaku kerja adalah motivasi berprestasi (Ninawati,2002).
Dengan memperhatikan keinginan, kebutuhan, dari karyawan serta apa saja

yang dapat menjadi perangsang bagi karyawan atau anggota, maka akan dapat
mendorong dan memotivasi karyawan atau anggota untuk terus meningkatkan
prestasinya dan melakukan serta menyelesaikan tugas atau pekerjaanya dengan baik
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Motivasi berprestasi penting karena dengan motivasi berprestasi yang tinggi
akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitasnya dan mengarahkan
semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang
optimal (Hasibuan, 1996). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wijono (2000),
ditemukan bahwa kinerja karyawan sangat dipengaruhi faktor motivasi berprestasi
karena motivasi berprestasi berfungsi sebagai pendorong untuk menghasilkan kinerja
yang optimal.

1

Selain itu pentingnya motivasi berprestasi juga ditunjukkan oleh penelitian
yang dilakukan oleh Mc Clelland (As’ad, 2001) yang disebabkan adanya kebutuhan
berprestasi yang tinggi. Namun Mc Clelland (Anoraga dan Suyati, 1995) juga
menemukan bahwa tidak seperti di Negara maju, orang-orang di Negara berkembang
kurang memiliki kebutuhan berprestasi.
Motivasi berprestasi mempunyai kaitan dengan tingkah laku manusia,

sedangkan manusia dalam berbuat dipengaruhi oleh faktor –faktor dari luar individu.
Dimana salah satu faktor dari luar individu adalah lingkungan kerja, serta pemimpin
dan kepemimpinannya (Wajosumidjo,1984).
William James dari Universitas Harvard, melalui risetnya tentang motivasi
menemukanbahwa apabila karyawan sangat termotivasi, maka mereka bekerja
hingga 80% sampai dengan 90% dari kemampuan mereka (Winardi,2001). Selain itu
John Atkinson , seorang Psikolog merumuskan bahwa faktor yang dapat member
dorongan (motivasi) seseorang adalah ada tidaknya kebutuhan untuk berprestasi dari
orang tersebut. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa masyarakat yang
memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinngi, mereka mampu mengatasi
berbagai

tantangan

dalam

pelaksanaan

tugas


atau

pencapaian

tujuan

(Ranupandojo,1996).
Dari uraian hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi diatas dapat
disimpulkan bahwa motivasi berprestasi sangat penting bagi sebuah organisasi agar
tujuan dan target dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan baik dan maksimal,
dan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingginya motivasi berprestasi
adalah gaya kepemimpinan (Wahjosumidjo,1992).
Kepemimpinan merupakan inti dari pada manajemen karena kepemimpinan
merupakan penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat manusia da alat-alat
organisasi. Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai
tujuan suatu organisasi sehingga dapat dikatakan bahwa sukses atau gagalnya sebuah
organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan (Anoraga,2001).
Demikian pula pada sebuah instansi atau organisasi yang mempekerjakan banyak
orang yang tentunya mempunyai perilaku yang berbeda-beda, karenanya harus ada
hubungan yang baik anatara pemimpin dan karyawan.


2

Dalam proses interaksi yang terjadi antara pimpinan dan bawahan,
berlangsung proses saling mempengaruhi dimana pemimpin berupaya mempengaruhi
bawahannya agar berperilaku sesuai dengan harapannya. Dan setiap pemimpin
mempunyai gaya tersendiri dalam berinteraksi dan memimpin anak buahnya. Gaya
kepemimpinan inilah yang menentukan derajat keberhasilan seorang pemimpin
dalam kepemimpinannya (Munandar,2001).
Ada

dua gaya kepemimpinan

Transaksional,

dimana

kepemimpinan

yang pertama

ini

pemimpin

yaitu

Kepemimpinan

berinteraksi

dengan

bawahannya melalui proses transaksi, dan yang kedua yaitu Kepemimpinan
Transformasional, dimana interaksi antara pemimpin dan pengikutnya, pimpinan
dengan bawahannya ditandai oleh pengaruh pimpinan untuk mengubah perilaku
bawahannya menjadi seseorang yang merasa mampu dan mempunyai motivasi tinggi
dan beupaya mencapai prestasi kerja yang tinggi dan bermutu. Pemimpin mengubah
bawahannya, sehingga tujuan kelompok kerjanya dapat dicapai (Munandar,2001).
Bass dan Avolio menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
menunjuk pada hasil yang lebih baik dibanding kepemimpinan transaksional, dan

dapat dikatakan praktik gaya kepemimpinan transforamasional mampu membawa
perubahan-perubahan yang lebih mendasar dan berdampak pada upaya bawahan
dalam mempertinggi motivasi untuk melakukan upaya ekstra dalam mencapai hasil
kerja yang lebih optimal (Mujiasih & Hadi,2003). Riyono & Zulaifah (2001)
menyatakan dengan kepemimpinan transformasional bawahan dapat terdorong untuk
bertindak melebihi yang diharapkan. Mereka mau berkorban dan merasa ikhlas untuk
bekerja sehingga lebih mandiri dan lebih maju. Selain itu kebutuhan para karyawan
diperhatikan, sehingga mereka terpacu untuk terus berprestasi.
Jadi disini anggota sendiri merasa puas dapat bekerja dan berprestasi dengan
baik serta kebutuhannya terpenuhi, dan pimpinan juga puas atas kerja karyawan yang
optimal dan bersungguh-sungguh sehingga tujuan atau target yang di inginkan
organisasi tersebut dapat dipenuhi.
Dalam penelitian sebelumnya masih sedikit yang meneliti mengenai gaya
kepemimpinan

khususnya

gaya

kepemimpinan


transaksional

dan

gaya

kepemimpinan transformasional. Munandar & Rufus Patti Wutun menemukan dalam
penelitian mereka bahwa karyawan dari bank-bank peringakt tinggi, mempersepsikan

3

pimpinan mereka memiliki cirri-ciri pemimpin transformasional yang lebih jelas dan
kuat, dibandingkan dengan para karyawan dari bank dengan peringkat rendah
(Munandar,2001).
Menurut (Suparlan, 2005) Kepemimpinan yang transformasional merupakan
model yang dapat dianggap tepat untuk mengatasi kompleksnya tugas polisi dalam
masyarakat. Di samping itu, model kepemimpinan tersebut mampu membangun
profesionalisme dalam institusi kepolisian yang tentu saja dituntut untuk memiliki
kemampuan dan keahlian khusus baik dari dirinya maupun para anggotanya. Yaitu

pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan secara
konseptual dan teoritikal untuk menganalisa maupun memecahkan masalah-masalah
sosial maupun isu-isu penting yang terjadi dalam masyarakat seperti pengungkapan
kasus terorisme atau yang disebut selebrity case.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Bass mengenai gaya kepemimpinan
transformasional juga menunjukkan bahwa semakin transformasional seorang
pemimpin maka semakin efektif pula organisasi tersebut dan semakin baik pula
hubungan antara atasan dan bawahan (Riyono & Zulaifah, 2001). Selain itu hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Mujiasih & Hadi, 2003) yang menliti tentang
persepsi gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan transaksional
dan pengaruhnya terhadap upaya extra (extra effort) pegawai dinas kesehatan kota
(DKK)

Semarang,

menunjukkan

bahwa

Praktek


gaya

kepemimpinan

transformasional memberikan kontribusi yang relative besar dibandingkan praktik
gaya kepemimpinan transaksional terhadap upaya extra pegawai.
Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dilihat bahwa gaya
kepemimpinan transformasional dapat membuat organisasi menjadi efektif dan dapat
memotivasi para bawahannya sehingga lebih berprestasi dan bekerja secara optimal.
Pada kesempatan ini peneliti ingin melihat bagaimana hubungan antara gaya
kepemimpinan transformasional dengan motivasi berprestasi.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, untuk lebih memperjelas masalah yang
sebenarnya rumusan masalah yang akan diutarakan dalam penelitian ini yaitu apakah
ada hubungan gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi berprestasi.

4


C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan transformasional dengan
motivasi beerprestasi pada sebuah instansi ataupun di organisasi.

D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
Menambah khasanah ilmu psikologi dalam bidang psikologi industri dan
organisasi terutama mengenai gaya kepemimpinan trnsformasional dengan
motivasi berprestasi.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak
manajemen dalam meningkatkan motivasi berprestasi.

5

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

Oleh :
TITIK S.M.D

NIM : 08810193

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
TITIK S.M.D
NIM : 08810193

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

i

ii

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kenikmatan
berupa Insan, Iman, dan Ihsan. Serta junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W
yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang
benderang ini. Syukur Alhamdulillah berkat kebesaran dan izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini guna memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana (S1) Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
Dengan segala kemauan dan kemampuan yang penulis miliki, Skripsi ini
dapat selesai seperti yang diharapkan oleh penulis sendiri. Namun keberhasilan ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu penulis mengucapkan dengan tulus rasa terima kasih kepada :
1. Terimakasih kepada ALLAH SWT yang mana atas rahmat dan karunia nya
penulisi mampu menyelesaikan Skripsi ini dengan sebaik baiknya .
2. Kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Drs. Muhadjir Effendy,
MAP.
3. Ibu Cahyaning Suryaningrum M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Bapak Zakarija Achmat S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing I, yang telah
sabar dalam membimbing, teliti dalam memberi masukan dan arahan kepada
penulis demi kesempurnaan skripsi yang dikerjakan ini.
5. Ibu Yuni Nurhamida S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang telah
sabar dan teliti dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi yang
sangat berguna hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Ibu Dra. Siti Suminarti Fasikhah M.Si. selaku dosen wali yang telah
mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga
selesainya skripsi ini.
7. Kedua orang tua saya H. Sri Moelyono dan Hj. Catur Dyah Kisworini yang
telah membesarkan peneliti dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan
balas jasa apapun dan telah memberikan dukungan, motivasi, inspirasi dan
khususnya do’a kepada penulis.

iv

8. Kapolsek Mojoanyar beserta Para anggota yang telah mengizinkan Penulis
untuk melakukan penelitian di Polsek Mojoanyar.
9. Kakaku tercinta Arif Dian MP, yang telah memberikan referensi berupa buku
SPSS serta buku-buku lainnya sewaktu peneliti di bangku perkuliahan
sehingga dapat menambah wawasan bagi peneliti.
10. Keluargaku dan teman-temanku Fakultas Psikologi serta teman-teman KKN
36 yang sudah membantu penulis dalam memperoleh informasi.
Penulis sadar bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kualitas yang sesungguhnya. Untuk itu penulis mengharapkan masukan baik kritik
maupun saran yang bersifat membangun. Agar penulisan selanjutnya dapat lebih
dipertanggung jawabkan. Penulis mengharapkan skripsi ini dapat lebih bermanfaat
bagi kawan-kawan di Universitas Muhammadiyah Malang terutama Jurusan
Psikologi.

Malang, 29 Juli 2012

Penyusun

v

INTISARI

TITIK S.M.D HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI . Skripsi. Program Studi Psikologi. Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) Zakarija Achmat
S.Psi, M.Si (2) Yuni Nurhamida S. Psi, M. Si.
Kata Kunci : Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Berprestasi
Berjalannya sebuah organisasi sangatlah ditentukan oleh sumber daya
manusia yang ada di dalamnya, kemampuan dan keterampilan sangatlah penting
namun tidaklah cukup dengan mengandalkan hal tersebut karena faktor hubungan
antara atasan dan bawahan serta motivasi berprestasi juga sangat penting dalam
tercapainya sebuah kerja sama dalam mencapai tujuan. Dengan motivasi berprestasi
dan hubungan kerjasama yang baik maka hasil kerja menjadi optimal. Salah satu
faktor yang berpengaruh pada motivasi berprestasi adalah gaya kepemimpinan dalam
hal ini penulis menitik beratkan pada gaya kepemimpinan Transformasional yang
dapat meningkatkan motivasi berprestasi para bawahan atau anggotanya. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan
transformasional dengan motivasi berprestasi khususnya pada anggota polsek
Mojoanyar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, instrumen yang di gunakan
adalah skala gaya kepemimpinan transformasional dan skala motivasi berprestasi
dengan model skala likert. Penyebaran skala pada responden dilakukan pada tanggal
16 sampai 18 Mei 2012 yang bertempat di Polsek Mojoanyar Kabupaten Mojokerto.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif pada
50 subyek antara gaya kepemimpinan trnasformasioanal dengan motivasi berprestasi
anggota polri, r = 0,392 dan p = 0,005 atau p < 0,01, dimana prosentase sumbangan
efektifnya sebesar 15,4%

vi

ABSTRACT
TITIK S.M.D RELATIONSHIP BETWEEN TRANSFORMATIONAL STYLES OF
LEADERSHIP WITH THE MOTIVATION TO ACHIEVEMENT. Skripsi. Study
Program of Psychology. Faculty of Psychology Muhammadiyah University Malang.
Advisors (1) Zakarija Achmat S.Psi, M.Si (2) Yuni Nurhamida S. Psi, M. Si.
Keywords: Transformational Leadership, Motivation to Achievement
Performance of an organization is determined by the quality of its human
resources. Capacities and skills are important things, but both of them are not
enough. Relationship between superiors and their subordinates is also a crucial thing
for successful relationship. Through the motivation to achievement and cooperative
relationship, optimal performance can be achieved. One of factors that influence on
the motivation to achievement is the style of leadership. In this research, author
investigates how the transformational style of leadership can raise the motivation to
achievement on the subordinates or the members of the police squad. The objective
of the research is to know a relationship between the transformational style of
leadership and the motivation to achievement, specifically on the police officers at
Polsek Mojoanyar.
The research used quantitative approach. Likert-based Scale of
transformational style of leadership and Likert-based scale of the motivation to
achievement were used as instruments of the research. Scales were distributed among
respondents on 16 until 18 May 2012 at Polsek Mojoanyar District of Mojokerto.
Sampling technique that was used was purposive sampling technique.
The result of the research showed that there is a positive relation on 50
subjects between transformational styles of leadership with the motivation to
achievement in the police officers. He value of r = 0,392 and p = 0,005 or p

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000)Cabang Medan

1 53 85

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Ruang Dan Motivasi Intrinsik Perawat Pelaksana Kontrak Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Kontrak Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan

8 115 135

Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja

6 68 155

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI INTERVENING VARIABEL (Studi P

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Gaya Kepemimpinan Transformasional dengan Kepuasan Kerja.

0 3 16

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Gaya Kepemimpinn Transformasional dengan Kinerja Karyawan.

1 4 10

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KINERJA KARYAWAN Hubungan Gaya Kepemimpinn Transformasional dengan Kinerja Karyawan.

1 4 16

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI WIRASWASTAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN YANG BERORIENTASI PADA TUGAS.

0 0 9

Hubungan Antara Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Berprestasi.

0 0 7

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN EFIKASI KOLEKTIF DENGAN KINERJA PERANGKAT KERJA DAERAH KABUPATEN BLORA.

2 3 18