Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000)Cabang Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KREATIF UNTUK

MENINGKATKAN KINERJA BISNIS PADA PT. ASTRA

INTERNATIONAL Tbk - TOYOTA SALES OPERATION AUTO

(2000) CABANG MEDAN

OLEH :

WAWI JELITA SIALLAGAN

100521050

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS KONOMI

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : WAWI JELITA SIALLAGAN

NIM : 100521050

Program Studi : S -1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra

International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000) Cabang Medan

Medan, Juni 2013 Penulis

NIM : 100521050 Wawi Jelita Siallagan


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : WAWI JELITA SIALLAGAN

NIM : 100521050

Program Studi : S -1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra

International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000) Cabang Medan

Dosen Pembimbing Dosen Pembaca Penilai

(Dra. Lucy Anna, Msi) (Dr. Prihatin Lumban raja, SE, Msi) NIP. 19510421 197603 2 003 NIP. 19591013 198601 2 003

Ketua Program Studi Manajemen,

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP. 19620513 199203 001


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : WAWI JELITA SIALLAGAN

NIM : 100521050

Program Studi : S -1 Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra

International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000) Cabang Medan

Tanggal ... Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP. 19620513 199203 001

Tanggal ... Ketua Departemen Manajemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, Msi NIP. 19671019 199303 2 002


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000) Cabang Medan adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2013

NIM 100521050 Wawi Jelita Siallagan


(6)

ABSTRAK

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Cabang Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan kreatif untuk meningkatkan kinerja bisnis pada PT, Astra International, Tbk Toyota cabang Medan. Jenis penelitian adalah eksplanasi asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Jenis data yang digunakan terdiri dari Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui kuesioner di lapangan dan Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari internet dan data-data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar pertanyaan (questionnaire). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja pada PT. Astra International, Tbk cabang medan yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota sampel karena populasinya relative kecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kreatif berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis.


(7)

ABSTRACT

Influence of Leadership Creatif Style To Increase Business Activity in PT. Astra International, Tbk branch Medan

This study aimed to identify an analyze influence of Leadership Creative Style To Increase Business Activity in PT. Astra International, Tbk branch Medan. This type of research is using explanatory associative, this research aims to connects two or more variables. Type of data consist of primary data is data obtained directly from survey respondents though questionnaires in the field an secondary data, the data obtained in the form of ready-made are collected an procesed by the other party. Usual, in the form of publications such as the data obtained from internet situations an other directly related to the object under study.

Method of data collection with a list of questions (questionnaire). Population in this research is all of employee who work in PT. Astra international, Tbk branch Medan, amounting to 40. Sampling technique using surfeited sampling, that are taked all of sample because of the relative small number of.

The result showed that leadership creative style has significant influence to increase business activity.

keywords : Leadership Creative Style and Business Activity


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Kuasa karena atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judulPengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Cabang Medan”.

Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan serta mencapai gelar sarjana ekonomi pada Departemen Manajemen Konsentrasi Sumber Daya Manusia program Strata-1 di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun dalam penyajiannya, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan dari penulis. Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bimbingan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(9)

6. Ibu Dr. Prihatin Lumban Raja, SE, M.Si, selaku Dosen Pembaca penilai yang telah

banyak membantu dan memberikan saran untuk kesempurnaan dalam skripsi ini. 7. Bapak Pimpinan PT. Astra International, Tbk cabang Medan beserta seluruh staff

yang telah memberikan bantuan dalam mengadakan penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

8. Keluarga terbaik yang dianugerahkan Tuhan kepada penulis : Ayahanda tercinta St. A.P Siallagan; Ibunda tersayang S.N br. Panjaitan; Kakanda terhormat Mangatur Erginda Siallagan, SH dan Kakanda terhormat Affandy Siallagan, SE, yang telah memberikan banyak dukungan, semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman di Manajemen stambuk 2010, khususnya Leoni Munthe, Helmi Siregar , Wirdha Harahap

10. Semua pihak, rekan, sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan selama ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat brmanfaat bagi setiap pembaca dan penelitian lainnya, Tuhan Memberkati.

Medan, Juni 2013


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRAK....ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR GAMBAR...vi

LAMPIRAN...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Perumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin 2.1.2 Pengrtian Kepemimpinan 2.1.3 Pengetian Kpemimpinan Kreatif 2.1.4 Karakteristik Kepemimpinan Kreatif 2.1.5 Gaya Kepemimpinan 2.2 Kinerja Bisnis 2.2.1 Pengertian dan Manfaat Penilaian Kinerja 2.2.2 Indikator Kinerja 2.2.3 Metode Ukuran Penilaian Kinerja...16

2.2.4 Fungsi-fungsi yang Terkait Kinerja Bisnis...20

2.3 Penelitian terdahulu ...22

2.4 Kerangka Konseptual...23

2.5 Hipotesa ...25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 26


(11)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian...26

3.3 batasan Operasional variabel...26

3.4 Defnisi Operasional Variabel...27

3.5 Skala Pengukuran Variabel...28

3.6 Populasi dan Sampel...29

3.7 Jenis Data...29

3.8 Metode Pengumpulan data...30

3.9 Uji Validitas dan realibilitas...31

3.9.1 Uji Validitas...31

3.9.2 Uji realibilitas...31

3.10 teknik Analisis data...31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penlitian 4.1.1 Sejarah singkat dan profil prsahaan...37

4.1.2 Bidang Usaha Perusahaan...39

4.1.3 Struktur Organisasi Prusahaan...40

4.1.4 Tujuan Perusahaan...44

4.2 Analisis Deskripstif...45

4.2.1 Responden Berdasarkan Usia...45

4.2.2 Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir...46

4.2.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja...46

4.3 Metode Analisis Data...53

4.3.1 Uji Asumsi Klasik... 53

4.3.2 Uji Normalitas Data...53

4.3.3 Uji Heterokedastisitas...55

4.4 Analisis Linear Berganda...58

4.4.1 UjiSignifikansi Parsial...58

4.4.2 Uji Koefisien Determinasi...59


(12)

4.5.1 Pengaruh Variabel kepmimipinan kreatif (X) terhadap kinerja bisnis (Y)...61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN...63 B. SARAN...63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah penjualan yang dicapai oleh PT. Astra pada tahun

2009-2011 4

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitan 28

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert 30

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia 45

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan pendidikan Terakhir 46 Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja 46 Tabel 4.4 Pendapat Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan

Kreatif 47

Tabel 4.5 Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Bisnis 51

Tabel 4.11 Hasil Statistik Uji Glejser 57

Tabel 4.12 Hasil Uji - t 58


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual 24

4.1 Plot Uji Normalitas Data 54


(15)

ABSTRAK

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Cabang Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan kreatif untuk meningkatkan kinerja bisnis pada PT, Astra International, Tbk Toyota cabang Medan. Jenis penelitian adalah eksplanasi asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Jenis data yang digunakan terdiri dari Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui kuesioner di lapangan dan Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh dari internet dan data-data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan daftar pertanyaan (questionnaire). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan yang bekerja pada PT. Astra International, Tbk cabang medan yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota sampel karena populasinya relative kecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kreatif berpengaruh signifikan terhadap kinerja bisnis.


(16)

ABSTRACT

Influence of Leadership Creatif Style To Increase Business Activity in PT. Astra International, Tbk branch Medan

This study aimed to identify an analyze influence of Leadership Creative Style To Increase Business Activity in PT. Astra International, Tbk branch Medan. This type of research is using explanatory associative, this research aims to connects two or more variables. Type of data consist of primary data is data obtained directly from survey respondents though questionnaires in the field an secondary data, the data obtained in the form of ready-made are collected an procesed by the other party. Usual, in the form of publications such as the data obtained from internet situations an other directly related to the object under study.

Method of data collection with a list of questions (questionnaire). Population in this research is all of employee who work in PT. Astra international, Tbk branch Medan, amounting to 40. Sampling technique using surfeited sampling, that are taked all of sample because of the relative small number of.

The result showed that leadership creative style has significant influence to increase business activity.

keywords : Leadership Creative Style and Business Activity


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran tentang masa depan dirinya, lebih - lebih bagi organisasi yang berfokus pada profit oriented mereka selalu mempunyai target tertentu untuk tahun berikutnya atau lima tahun yang akan datang atau mungkin sepanjang masa . Impian tersebut tidak mungkin terealisasi tanpa adanya seorang pemimpin yang dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan perubahan - perubahan besar dalam sebuah organisasi.Para pemimpin adalah pembuat eksperimen, mereka beresperimen dengan pendekatan - pendekatan baru terhadap semua masalah. Sebuah tugas besar kepemimpinan melibatkan pengidentifikasian dan penghilangan batasan - batasan diri serta peraturan organisasi yang menghalangi inovasi dan kreativitas. Namun inovasi selalu mengandung resiko dan para pemimpin mengenali kegagalan sebagai fakta yang diperlukan dalam kehidupan yang inovatif. Daripada menghukum, mereka mendukungnya; daripada mencoba memperbaiki kesalahan yang terjadi, mereka lebih memilih belajar dari kesalahan tersebut; daripada menambah peraturan, mereka mendukung flexibilitas.

Para pemimpin membimbing dan mengarahkan manusia menuju perubahan yang sering kali cepat dan tak terarah menuju ke suatu tujuan. Ketika semuanya hancur, para pemimpin menunjukkan dunia baru yang mengasyikkan


(18)

yang dapat kita ciptakan dari kepingan - kepingan tersebut .Di luar ketidakpastian dan kekacauan akibat perubahan, para pemimpin bangkit dan mengartikulasikan citra baru masa depan yang dapat menyatukan organisasi melalui upaya seperti langkah - langkah tindakan berikut ini, para pemimpin menunjukkan bagaimana menerima tantangan saat ini akan dapat membantu membentuk hari esok yang lebih baik lagi.

PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pendistribusian mobil, service dan suku cadang Toyota. Perusahaan ini adalah salah satu mean dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada di bawah pengawasan PT Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya kepada konsumen khusunya di kota Medan.

Adapun produk yang diluncurkan untuk dipasarkan PT Astra International Tbk adalah : Toyota Camry, Toyota Altis, Toyota Vios, Toyota Soluna, Toyota All New Corolla, Toyota Innova, Toyota Kijang, Toyota Avanza, Toyota Land Cruiser, dan Toyota Dyna.

Visi dan Misi perusahaan memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada para konsumen dan agar selalu terus meningkatkan kualitas di segala bidang serta menjadikan perusahaan sebagai market Leader yang harus menempatkan produk, distribusi, purna jual sebagai senjata utama dengan dukungan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Prinsip kualitas pelayanan harus mendasari kerja dan aktivitas di segala bidang. Memberikan pelayanan terbaik


(19)

kepada pelanggan seperti tertuang di atas meliputi semua unsur baik pelayanan penjualan (sales) dan payanan service (after sales).

Semakin banyak organisasi yang membuka usaha dari waktu ke waktu. Banyak di antara organisasi tersebut mampu untuk bertahan dan bahkan berkembang. Untuk dapat berhasil dalam hal ini, diperlukan seorang pemimpin yang kreatif yang mampu untuk berpikir ke depan dan kompeten dalam meyelesaikan masalah yang timbul dalam perusahaan. Selain itu, salah satu kunci keberhasilan perusahaan adalah tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), yang secara langsung atau tidak langsung memberikan kontribusi pada perusahaan yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (Stakeholders) dan kepentingan internal (karyawan yang dimiliki perusahaan. untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat dan terarah yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mau mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan bersama - sama dengan perusahaan.

PT. Astra International Tbk- Toyota Sales Operation Auto (2000) cabang Medan sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang penditribusian mobil,service dan suku cadang Toyota, tentu saja memiliki sumber daya yang terampil dalam pendistribusian barang-barang tersebut. setiap karyawan yang bekerja memiliki tugas dan tanggung jawab masing -masing yang mana pekerjaan tersebut dilihat dari hasil yang dicapai. Adapun faktor yang mempengaruhi


(20)

kinerja karyawan dapat dilihat dari kejujuran, tanggung jawab, kerja-sama, kreativitas, kedisplinan karyawan dalam bekerja.

Tabel 1.1

Jumlah Penjualan yang dicapai PT Astra International Tbk-Toyota Sales Operation Auto (2000) cabang Medan Tahun 2009 - 2011

(dalam bentuk unit)

TAHUN JUMLAH PENJUALAN TARGET

2009 3906 3000

2010 2480 4000

2011 3742 4000

Sumber : PT Astra International Tbk, Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat adanya penurunan jumlah penjualan yang dicapai pada tahun 2010 dan 2011. Hal ini disebabkan karena adanya sifat seorang pemimpin yang kurang perduli terhadap karyawannya. Pada tahun 2010, pemimpin sering melakukan tindakan-tindakan yang dapat mnyebabkan menurunnya tingkat kinerja karyawan karena pemimpin kurang memberikan keprcayaan penuh kepada karyawan. Pemimpin lebih sering mengambil keputusan sendiri dalam penetapan desain produk. Selain itu pemimpin kurang tegas dalam menghadapi resiko yang ada dalam perusahaan. Pemimpin juga kurang mengetahui apa yang menjadi orientasi perusahaan. Hal lain yang menyebabkan turunnya jumlah penjualan adalah karena kurangnya motivasi yang diberikan pemimpin untuk merangkul semua karyawan dalam mengerjakan tanggung jawabnya masing-masing.


(21)

Hal inilah yang menyebabkan turunnya jumlah penjualan dari target yang diharapkan oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang inilah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Kepemimpinan kreatif dan pengaruhnya terhadap kinerja bisnis dan menulisnya ke dalam bentuk skripsi dengan judul ”Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk -Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Kepemimpinan kreatif berpengaruh positif dan signifikan untuk meningkatkan kinerja bisnis pada PT. Astra International Tbk -Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif untuk meningkatkan Kinerja Bisnis pada PT. Astra Intrenational Tbk -Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”.

1.4 Manfaat penelitian a. Bagi Perusahaan


(22)

Memberikan informasi yang berguna bagi PT. Astra International Tbk -Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan” dalam upaya meningkatkan kinerja bisnis.

b. Bagi Departemen Manajemen

Penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang, maupun dalam penelitian selanjutnya.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori - teori dan literatur yang peneliti peroleh di bangku perkuliahan dan mencoba membandingkan dengan praktek yang ada di lapangan dan untuk menambah pemahaman peneliti dalam bidang manajemen sumber daya manusia.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Pemimpin

Menurut Tjiptono (2001:79) pemimpin yang baik harus memiliki beberpa karakteristik sebagai berikut :

1. Tanggung jawab yang seimbang

Keseimbangan disini adalah antara tangung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang yang harus melaksanakan pekerjaan tersebut.

2. Model peranan yang positif

Peranan adalah tanggung jawab, perilaku atau prestasi yang diharapkan dari seseorang yang memiliki posisi khusus tertentu. Oleh karena itu pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh bawahannya.

3. Memiliki keterampilan yang baik

Pemimpin yang baik harus dapat menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas, serta dengan cara yang tepat.

4. Memiliki pengaruh positif

Pemimpin yang baik memiliki pengaruh yang baik terhadap karyawannya dan menggunakan pengaruh tersebut untuk hal-hal yang positif. Pengaruh adalah


(24)

seni menggunakan kekhusukan untuk menyakinkan orang lain akan sudut pandangan orang lain ke arah suatu tujuan atau sudut pandang tertentu.

2.1.2 Pengertian Kepemimpinan

Menurut Robbins (2002:163) Kepemimpinan adalah kemampuan unuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.

Menurut Stephen P.(2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.3 Pengertian Kepemimpinan Kreatif

Kepemimpinan kreatif adalah konsep bahwa pemimpin yang menunjukkan kualitas imajinatif dan kreatif dan lebih mampu memberi dampak kepada bawahan. Konsep ini juga menyatakan bahwa pemimpin yang lebih kreatif lebih siap untuk mencari solusi yang unik untuk masalah yang rumit. Selain itu, gaya kepemimpinan ini sering didorong oleh gagasan bahwa pemimpin dapat lebih efektif jika mereka mampu berpikir dan melakukan dengan cara yang asli dan inovatif.

Pemimpin kreatif adalah generasi baru pemimpin visioner dan empatik yang bertindak sebagai komandan kurang dan lebih sebagai pelatih, kurang


(25)

lebih sebagai manajer dan sebagai fasilitator dan lebih memiliki harga diri karena tuntutan rasa hormat.

Sangat sulit untuk menentukan apakah seseorang memiliki keterampilan kepemimpinan kreatif , karena sangat bervariasi tergantung kepada situasi. Secara umum, pemimpin kreatif lebih menghasilkan banyak ide. Para pemimpin ini biasanya mencari cara untuk menguji gagasan mereka dan mereka terbuka untuk saran dan perbaikan.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, pengembangan kepemimpinan kreatif telah diterapkan untuk manajer dan pemimpin lain dalam perusahaan. Beberapa perusahaan telah memeluk ide kepemimpinan kreatif, mereka percaya bahwa pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas karyawan. Banyak perusahaan - perusahaaan telah berinvestasi dalam program atau kegiatan yang akan membantu menghasilkan lebih banyak pemimpin yang mampu berpikir secara kreatif. Sebagai contoh, beberapa perusahaan mempromosikan kepemimpinan korporasi dengan mengirimkan manajer dan supervisor untuk kursus pelatihan kepemimpinan dan program pelatihan kepemimpinan. Perusahaan lain menggunakan cara dengan membangun tim latihan untuk mempromosikan kepemimpinan kreatif dan keterampilan komunikasi yang lebih baik.

2.1.4 Karakteristik Kepemimpinan Kreatif

1. Menghasilkan banyak ide - inovatif.


(26)

3. Teguh keyakinan kreativitas dan inovasi, ditambah dengan orisinalitas dalam berpikir.

4. Smart dan Terang dengan positif citra diri.

5. Passsionate, ekspresif dan sensitif terhadap rekan sekerja

6. Menunjukkan penilaian unggul, dan tidak membuat keputusan yang cepat. 7. Non konformis dan independen

8. Kemampuan bawaan untuk memahami dan memecahkan masalah dan menangani konsekuensi.

9. Pemimpin kreatif memiliki imajinasi yang kuat, namun berhasil menjaga hal - hal dalam perspektif.

10. Membuat dan meluncurkan produk pemainan dengan desain dan kualitas yang tinggi.

2.1.5 Gaya Kepemimpinan

Gaya Kepemimpinan (Leadership style) seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan perorangan maupun tujuan organisasi, perusahaan maupun lembaga pemerintah. Dengan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapain tujuan perusahaan akan terbengkalai dan pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas, dimana hal ini dapat mengakibatkan ketidakpastian pada anggota atau pegawai.


(27)

1. Kepemimpinan Demokratik

Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Para karyawan memperoleh informasi dari pemimpin tentang kondisi yang mempengaruhi pekerjaan mereka dan didorong untuk mengungkapkan gagasan dan mengajukan saran kecenderungan yang umum adalah ke arah penerapan praktek partisipasi lebih luas karena konsisten dengan model perilaku organisasi yang suportif dan kolegial.

2. Kepemimpinan Autokratik

Para pemimpin autokratik memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri. Mereka menata situasi kerja yang rumit bagi para karyawan, yang melakukan apa saja yang diperintahkannya. Pemimpin berwenang penuh dan memikul tanggung jawab sepenuhnya. Kepemimpinan autokratik ummnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman, tetapi kepemimpinan seperti ini dapat pula positif, seperti yang ditujukan oleh autokratik yang murah hati (benevoleni autocratic) yang cenderung memberikan imbalan kepada karyawan.

3. Kepemimpinan Laizzes Faire

Para pemimpin bebas kendali menghindari kuasa dan tanggung jawab. Mereka sebagian besar bergantung pada kelompok untuk menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri. Pemimpin hanya memainkan peranan kecil. Kepemimpinan bebas kendali mengabaikan kontribusi pemimpin


(28)

dengan cara yang kurang lebih sama seperti kepemimpinan autokratik mengabaikan kelompok. Kepemimpinan ini cenderung memugkinkan berbagai unit organisasi yang berbeda untuk bergerak maju dengan tujuan yang bertentangan satu sama lain, hal ini dapat menimbulkan kekacauan.

4. Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan adalah kontrak sosial antara pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin dan para pengikutnya merupakan pihak-pihak independen yang masing-masing mempunyai tujuan, kebutuhan dan kepentingan sendiri.

Sering tujuan dan kepentingan tersebut saling bertentangan, sehingga mengarah ke situasi konflik.

2.2 Kinerja Bisnis

Kelangsungan hidup suatu organisasi salah satunya tergantung kepada kinerja atau prestasi kerja pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan karena pegawainya dalam melaksanakan pekerjaan karena pegawai merupakan unsur organisasi terpenting yang harus mendapat perhatian. Pencapaian tujuan organisasi menjadi kurang efektif apabila banyak pegawainya yang tidak memiliki kinerja atau berprestasi dan hal ini akan menimbulakan pemborosan bagi organisasi. Oleh karena itu kinerja pegawai harus benar - benar diperhatikan. Untuk mengetahui konsep dasar mengenai kinerja atau prestasi kerja pegawai maka perlu diuraikan konsep pengertian dan manfaat penilaian kinerja


(29)

atau prestasi kerja, metode dan ukuran yang digunakan, permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja atau prestasi kerja dalam rangka meningkatkan motivasi kerja pegawai.

2.2.1 Pengertian dan Manfaat Penilaian Kinerja

Prestasi kerja (kinerja) menurut Brnadindan Russel (1993 : 378) adalah sebagai berikut :

” Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time periode ”.

Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan serta kemampuan kerja suatu karyawan. Mangkunegara (2005:67) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai hasil kerja yang secara kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu, yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tua dan tanggung jawabnya.

Selanjutnya Harbani Pasolong (2007:176) dalam prawirosentono (1992:2) mengatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh pegawai atau sekelompok pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Menurut Sinambela dan kawan - kawan. (2006:136) bahwa kinerja pegawai adalah sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu dengan


(30)

keahlian tertentu. Bersesuaian dengan pendapat tersebut Stephen Robins (1989:439) mengungkapkan bahwa kinerja adalah hasil evaluasi terhadap peerjaan yang dilakukan oleh pegawai dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penilaian prestasi kerja (kinerja) perlu dilakukan secara formal berdasarkan serangkaian kriteria yang ditetapkan csecara objektif serta didokumentasikan secara sitematik (Siagian 1995:224). Penilaian prestasi menurut Bernadin dan Russel (1993:379) adalah ” a way of measuring the constribution o individuals to their organizations”. Maksudnya yaitu suatu cara mengukur kontribusi - kontribusi dari individu - individu anggota organisasi kepada organisasi. Jadi penilaian prestasi ini diperlukan untuk menentukan tingkat kontribusi individu atau prestasi.

Selanjutnya pengertian penilaian prestasi (kinerja) menurut Cascio (1992:267) ”Performance appraisal is the sistematic description of the job relevant strenght and weakness of an individual or group.”

Bila dibandingkan dengan pendapat Bernaddin lebih menekankan kepada hasil dari suatu aktivitas (output) sedangkan Casio lebih menekankan proses. Menurut Walker (1980:275) adapun tujuan dilaksanakannya penilaian pestasi kerja (kinerja) adalah :

” In appraising employe performance is the due purpose of appraisals. On one han. Employers needs objective evaluations of past individuals performance for use in making personel decisions. On the other han employers needs tool to


(31)

enable managers to help individuals improve performance, plane future work, develop skill and abilities for career growth and strenght the quality of their relationship as manager and employee.”

Maksudnya adalah dalam penilaian prestasi kerja (kinerja) ada 2 sumber penilaian yaitu : (1) pegawai memerlukan evaluasi yang obyektif dari kinerja individu masa lalu untuk digunakan dalam pembuatan keputusan individu, rencana kerja yang akan datang, mengembangkan keahlian dan kemampuan untuk pengembangan karier, dan kekuatan kualitas hubungan antara manager dan pegawai.

2.2.2 Indikator Kinerja

Dalam melaksanakan tugas kedinasan sehari - hari untuk menilai dan menentukan apakah seorang staf sudah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau menampilkan kinerja yang baik tentu saja dibutuhkan pengetahuan tentang indikator - indikator kinerja yang harus diemban dan dilakukan oleh staf. Secara umum ada beberapa pendapat yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi kinerja staf diantaranya, Selim dan Woodward dalam Nasucha (52004:108), mengemukakan bahwa ada lima dasar yang dapat dijadikan indikator kinerja yaitu : (1) Pelayanan yang menunjukkan seberapa besar pelayanan yang diberikan, (2) Ekonomi, yang menunjukkan apakah biaya yang digunakan lebih murah daripada yang direncanakan, (3) Efisien, yang menunjukkan perbandingan hasil yang dicapai, (5) Equity, yang menunjukkan tingkat keadilan potensial dari kebijakan yang dihasilkan.


(32)

2.2.3 Metode Ukuran Penilaian Kinerja

Menurut Siagian SP (1995:234-241), ada delapan ukuran untuk metode penilaian kinerja yang banyak digunakan yaitu :

a) Metode Skala Bertingkat

Metode ini merupakan ukuran tertua dan paling banyak digunakan dalam menilai prestasi kerja (kinerja). Para pegawai dimasa lalu meskipun diakui bahwa metode ini bersifat subyektif. Kategori panilaian dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran amat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang.

b) Metode Cheklist

Metode ini sering digunakan untuk menilai prestasi kerja dimasa lalu. Dengan ukuran metode ini bagian kepegawaian mempersiapkan formulir isian yang mengandung :

a) nama pegawai yang dinilai b) bagian mana pegawai bekerja c) nama dan jabatan penilai d) tanggal penilaian dilakukan

e) faktor - faktor yang dinilai dengan sorotan perhatian ditujukan pada aspek - aspek kritikal dalam mengukur keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas. c) Metode Pilihan Tearah

Metode ini mengandung serangkaian pernyataan, baik yang positif maupun yang bersifat negatif tentang pegawai yang dinilai. Pernyataan


(33)

tersebut menyangkut beberapa faktor seperti kemampuan belajar prestasi kerja, hubungan kerja dan lain - lain.

d) Metode Insiden Kritikal

Insiden kritikal yaitu peristiwa tertentu yang terjadi dalam rangka pelaksanaan tugas seorang pegawai yang menggambarkan perilaku pegawai yang bersangkutan baik positif maupun negatif.

e) Metode Skala Peringkat yang Dikaitkan Dengan Perilaku

Metode ini merupakan salah satu ukuran penilaian prestasi kerja (kinerja) pegawai untuk satu kurun waktu tertentu di masa lalu dengan mengaitkan skala peringkat prestasi kerja dengan perilaku tertentu. Salah satu kelebihan ukuran metode ini ialah pengurangan subyektivitas dalam penilaian. Deskripsi prestasi kerja, yang baik maupun kurang memuaskan dibuat oleh pekerja sendiri, rekan - rekan sekerja atasan langsung masing - masing.

f) Metode Evaluasi Lapangan

Pengggunaan metode ini meletakkan tanggung - jawab utama dalam melakukan penilaian pada para ahli yang bertugas di bagian kepegawaian. Artinya ahli penilai itu turut kelapangan melakukan penilaian atas prestasi kerja pada pegawai. Hasil penilaian yang kmudian disampaikan kepada dua pihak yaitu atasan langsung pegawai yang menilai untuk diteliti, diubah atau disetujui dan kepada pegawai yang bersangkutan sendiri untuk dibicarakan, baik yang menyangkut segi - segi penilaian yang bersifat positif maupun yang negatif.


(34)

g) MetodeTes dan Observasi

Untuk jenis pekerjaan tertentu ukuran penilaian dapat berupa tes dan observasi. Artinya pegawai yang dinilai diuji kemampuannya, baik melalui ujian- ujian tertulis yang menyangkut berbagai hal seperti tingkat pengetahuan tentang prosedur dan mekanisme kerja yang telah ditetapkan dan harus ditaati atau melalui ujian praktek langsung diamati oleh penilai.

h) Pendekatan - pendekatan yang Bersifat Komparatif

Metode ini mengutamakan perbandingan prestasi kerja (kinerja) seseorang dengan pegawai lain yang menyelenggarakan kegiatan sejenis. pembanding demikian dipandang bermanfaat untuk manajemn sumber daya manusia engan lebih rasional dan efektif, khususnya dalam hal kenaikan gaji atau upah, promosi dan pemberian berbagai bentuk imbalan kepada pegawai. Dengan perbandingan tersebut dapat disusun peringkat pegawai dari sudut prestasi kerjanya.

Selanjutnya menurut Schuler (1999:20) format ukuran penilaian kinerja diklasifikasikan paling sedehana adalah standar absolut yang punya referensi norma dan format berdasarkan output.

Penilaian yang mengacu pada norma terdiri dari (1) Ranking Langsung, dimana atasan mengurutkan para pemgang jabatan mulai dari yang terbaik sampai yang terburuk biasanya berdasarkan pada kinerja secara keseluruhan. (2) Ranking Alternatif adalah menempatkan bawahan paling bagus dibagian paling atas daftar dan pegawai paling buruk dibagian paling


(35)

bawah , selanjutnya posisi tengah pada daftar adalah yang paling akhir diisi. (3) Perbandingan Berpasangan, ini melibatkan perbandingan tiap pemegang jabatan ainnya, dua orang sekaligus dengan standar tunggal untuk enentukan siapa yang lebih baik dan (4) Metode Distribusi Paksaan, disini atasan dipaksa mendistribusikan bawahan paa beberapa kategori kinerja. Skala ukuran distribusi pelaksanaan yang umum dapat dibagi 5 kategori yaitu : terendah, mendekati terendah, menengah, mendekati tinggi dan tertinggi.

Ukuran penilaian yang mengacu pada format standar absolut terdiri dari : (1) Skala rating grafik, (2) Skala rating yang diberi bobot menurut perilaku dan (3) Skala standar campuran dan Skala pengamatan perilaku (BOS = Behavioral Observation Scala), sedangkan ukuran penilaian yang mengacu kepada output terdiri dari : (1) manajemen berdasarkan sasaran (MBO = Management by Objective), (2) Pendekatan standar kinerja, (3) Pendekatan indeks langsung dan (4) Catatan prestasi.

Menurut Hyndman dan Anderson (2000:193) kinerja bisnis dapat dipandang dari model produksi yang terdiri dari tiga tahap yakni input, output dan hasil.

Unsur-unsur yang terdapat dalam kinerja itu sendiri terdiri dari : 1. Hasil - hasil fungsi pekerjaan

2. Faktor - faktor yang berpengaruh terhadap prestasi karyawan/ pegawai seperti ; motivasi, kecakapan, persepsi peranan, dan sebagainya.


(36)

4. Periode waktu tertentu

2.2.4 Fungsi - fungsi Yang Terkait Kinerja Bisnis

Ada beberapa fungsi kegiatan yang terkait dengan kinerja bisnis, yaitu strategi perusahaan, pemasaran, operasional, sumber daya manusia dan keuangan. 1. Strategi Bisnis

Strategi bisnis terkait dengan misi perusahaan, strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis dan lingkungan bisnis. Strategi bisnis mencakup perencanaan, implementasi, dan pengawasan.

Menurut Umar dalam Suntoro (1999:56) komponen-komponen yang dipakai untuk menganalisis strategi bisnis terdiri dari dimensi kekuatan bisnis terdiri dari harga produk, jumlah outlet, omzet tiap bulan, potensi penjualan perbulan dan jumlah pengunjung di outlet. (tempat penjualan).

2. Pemasaran

Peran utama dalam manajemen pemasaran antara lain adalah membuat keputusan mengenai aspek - aspek pemasaran.

Menurut Umar dalam Suntoro (1999: 56) evaluasi aspek pemasaran diarahkan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor tertentu dibandingkan dengan target atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya:

1. Segmentasi, target, dan posisi produk di pasar. 2. Strategi bersaing yang ditetapkan.


(37)

4. Nilai penjualan.

5. Market share yang dikuasai perusahaan. 3. Operasional

Hal - hal yang menyangkut operasional sebuah bisnis adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Produk

2. Teknologi yang digunakan 3. Kapasitas produksi

4. Persediaan bahan baku dan barang jadi 4. Sumber Daya Manusia

Menurut Husein dalam Suntoro (1999:56) beberapa hal penting dari sumber daya manusia yang perlu dievaluasi antara lain mengenai produktivitas kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja, pelatihan dan pengembangan, serta kepemimpinan.

Program pelatihan ditujukan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan an teknik pelaksanaan kerja untuk kebutuhan sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang. Program pelatihan dan pengembangan bertujuan antar lin utnuk menutupi gap antara kecakapan karyawan dan permintaan jabatan selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja.


(38)

5. Keuangan

Menurut J.D. Martin et al dalam Prawiro Suntoro (1999:56) bidang studi keuangan yang smula bersifat deskriptif dengan penekanan pada merger, peraturan pemerintah dan cara-cara meingkatkan modal, telah berkembang menjadi suatu bidang studi komprehensif yang mempelajari semua aspek pencarian dan penggunaan dana secara efisiensi.

Tujuan utama bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau kekayaan , terutama bagi para pemegang sahamnya, terwujud berupa upaya peningkatan atau memaksimalkan nilai pasar atau harga saham perusahaan yang bersangkutan. Tujuan ini bersifat garis besar, karena pada praktiknya tujuan lebih memahaminya, pertama-tama kita akan menelaah apa yang sebenarnya yang disebut sebagai memaksimalisasi laba serta berbagai hambatan dan rintangan yang menghadangnya. Selanjutnya kita akan mengalihkan erhtian kita kepaa tujuan memaksimalisasi kekayaan par pemegang saham.

2.3 Penelitian Terdahulu

Faisal (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tranformasional Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Bengkel Barspeed Medan” di Medan S1 Program Studi Ekonomi jurusan manajemen konsentrasi bidang M.SDM fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan penlitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap keberhasilan usaha pada bengkel


(39)

Barspeed dan untuk mengetahui variabel manayang paling dominan mmepengaruhi keberhasilan usaha pada bengkel barpeed. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan transformasional (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha (Y) pada bengkel barspeed.

Gold Fried Edo S (2008) melakukan penelitian dengan judul komunikasi dan Motivasi (Studi Korelasi pengaruh komunikasi dan motivasi pimpinan perusahaan terhadap kinerja staf marketing perusahaan di PT. TELKOMSEL Pematang Siantar). Dari uji hipotesis dapat dilihat bahwa antara variabel bebas (X1) yaitu komunikasi, variabel bebas (X2) yaitu motivasi dan variabel terikat (Y) yaitu kinerja staf terdapat korelasi sebesar 0.494, yaitu hubungan yang cukup kuat. Artinya terdapat hubungan anatara komunikasi dan motivasi terhadap kinerja staf marketing PT. TELKOMSEL Pematang Siantar.

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2008:89). Di dalam setiap penelitian sosial, seorang peneliti harus terlebih dahulu menetapkan varibel - variabel penelitian sebelum memulai pengumpulan data. Hal ini tertuang dalam kerangka konsep dengan menetapkan variabel akan memudahkan si peneliti untuk mlaksanakan penlitiannya.


(40)

Menurut Stephen P.(2002:135), Gaya kepemimpinan kreatif seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan. Pemimpin yang kreatif menunjukkan kualitas imajinatif dan kreatif dan lebih mampu memberi dampak kepada bawahan. Konsep ini juga menyatakan bahwa pemimpin yang lebih kreatif lebih siap untuk mencari solusi yang unik untuk masalah yang rumit. Melalui kepemimpinan kreatif, seorang pemimpin dapat memberikan arahan-arahan yang tepat kepada karyawan ataupun organisasinya dengan cara-cara yang unik dan kreatif yang pada akhirnya dapat memberikan dapat positif dalam peningkatan kinerja karyawan sehingga tujuan perusahaan pun dapat dicapai.

Sumber : Kerangka Konseptual berdasarkan teori Mc Carthy dalam Sunarto (2006)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Gaya kepemimpinan

Kreatif (X)

Kinerja Bisnis (Y)


(41)

2.5 Hipotesa

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Gaya Kepemimpinan Kreatif Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Bisnis Terhadap PT. Astra International Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan.


(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanatori. Explanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penelitian explanatori yang bermaksud untuk memberikan penjelasan hubungan antar variabel melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”. Penelitian ini dilakukan sejak April 2012 sampai Juli 2012.

3.3. Batasan Operasional Variabel

a. Variabel bebas (independent) yaitu seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan kreatif (X) untuk meningkatkan kinerja bisnis (Y).


(43)

b. Variabel terikat ( dependent) yaitu kinerja bisnis (Y) pada PT. Astra International, Tbk-Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan”

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.Dalam hal ini terdapat 2 variabel yang diteliti yaitu :

a.Variabel independen (X) yaitu: Kepemimpinan Kreatif

Kepemimpinan yang mampu menunjukkan kualitas imajinatif dan kreatif dan mampu mencari solusi unik untuk masalah yang rumit.

b.Variabel Dependen (Y) yaitu :

Kinerja Bisnis

Hasil kerja yang dapat dicapai oeh pegawai dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Berdasarkan defenisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1


(44)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Indikator Skala

Pengukuran Kepemimpinan

Kreatif (X)

Kepemimpinan yang mampu menunjukkan kualitas imajinatif dan kreatif dan mampu mencari solusi unik untuk masalah yang rumit. 1.Menghasilkan ide 2. Eksperimen 3. Kreativitas 4. Inovasi Likert Kinerja Bisnis (Y)

Hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan Waktu

Likert

Sumber : Data diolah dari Herzberg dan Hasibuan (2005)

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini variabel yang diukur adalah variabel kepemimpinan kreatif dan kinerja bisnis dengan menggunakan Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmorang, 2008:121) dengan pembagian sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Item Instrumen Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1


(45)

3.6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales cabang Medan yang berjumlah 40 orang. teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota sampel karena populasinya relative kecil. (Sugiyono,2005:78)

3.7. Jenis Data

Penelitian menggunakan sumber data berikut, yaitu :

a.Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.

Dalam hal ini peneliti memperolehnya dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan langsung kepada karyawan PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan .

b. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai buku literatur, jurnal, majalah, maupun situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain:


(46)

a. Kuesioner

Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.

b. Wawancara (interview) yaitu, wawancara langsung dengan karyawan PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan.

c. Studi Pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang valid dengan alat ukur yang digunakan dalam meneliti yaitu kuesioner. Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 ke atas maka tiap faktor tersebut merupakan konstruksi yang kuat (Sugiyono, 2005:146). Adapun jumlah anggota sampel yang digunakan berjumlah 30 dari karyawan PT. Astra Internasional, Tbk - Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan jalan amplas dari perusahaan sejenis.


(47)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan tersebut menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2005:120). Adapun jumlah sampel yang digunakan berjumlah 30 orang dari karyawan PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation AUTO (2000) cabang Medan.

3.10. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehinggga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisaan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel dependent (Y).

Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah : Y1 = a + b1X1 + e


(48)

Dimana :

Y = Skor variabel kinerja bisnis a = konstanta

bx = gaya kepemimpinan kreatif e = standard error

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Pengujian Normalitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji ini dilakukan melalui analisi kolmogrow smirnor. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 % (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilaisignifikasi 5 % (0,05) artinya variabel residual berdstribusi normal (Ginting danSitumorang, 2008:62).

2. Pengujian Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 % (0,05) dapat isimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Ginting dan Situmorang, 2008:73).


(49)

3. Pengujian Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF (Varians Inflation Factor) melalui program SPSS. tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting dan Situmorang, 2008:73).

Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian Hipotesis sebagai berikut :

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F Statitik digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) terhadap variabel terikat yaitu kinerja bisnis (Y).

H0 : b1 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) terhadap variabel terikat yaitu kinerja bisnis (Y).


(50)

Ha: b1≠0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) terhadap variabel terikat yaitu kinerja bisnis (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 tidak ditolak jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak jika F hitung≥ F tabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Nilai-nilai kofisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, di samping uji-F, dilakukan uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.

Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α). Jika probabilitas variabel lebih besar dari tingkat

kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α)

maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. H0= bi = 0


(51)

Artinya variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu kinerja bisnis (Y).

Ha= bi = 0

Artinya variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat yaitu kinerja bisnis (Y). Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung <t tabelpada α = 5% H0 ditolak jika thitung ≥ ttabel pada α = 5%

3. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika (R2) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadp variabel terikat. Sebaliknya, jika (R2) mengecil (mendekati nol) maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu kepemimpinan kreatif (X) terhadap kinerja bisnis (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah singkat dan profil “ PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan

PT. Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pendistribusian mobil, service dan suku cadang Toyota. Perusahaan ini adalah salah satu mean dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada di bawah pengawasan PT. Toyota Astra Motor, Tbk, Jakarta . Perusahaan ini membeli mobil dan suku cadang dari PT. Toyota Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualkannya kepada para konsumen di Medan.

Pada tahun 1957, Drs. Kian Tie membeli perusahaan kecil yang diberi nama Astra. Sang kakak, William Soeryadjaya menambahkan International dan jadilah Astra International yang mempunyai 4 orang karyawan. Pada tahun 1962 Astra memperoleh kesempatan sebagai pemasok lokal untuk proyek Jatililuhur.. Perubahan suasana politik sejak 1966 yang menekankan perkembangan ekonomi membuka kesempatan bagi astra untuk terus berkembang. Pilihan mimpi yang realistis mulai terbentuk bidang konstruksi, transportasi, komunikasi dan tenaga listrik, meneruskan aset intelektual pengalaman proyek Jatiluhur sebelumnya.


(53)

Pada tahun 1967 Astra mengimpor truk berat secara semi knocked down

(SKD). Era pembangunan membuat penjualan truk itu meningkat drastis. Astra memperoleh saham mayoritas pabrik untuk merangsang truk SKD itu. Pabrik tersebut diubah namanya menjadi Gaya Motor. Pada tahun 1969, Ir. Suhartoyo, Menteri Perindustrian saat itu menyarankan delegasi Toyota yang berkunjung ke Indonesia untuk menghubungi Astra. Meskipun grup itu sudah membuat MOU dengan pihak lain, namun mereka minta menggunakan Gaya Motor tempat assemblingnya. Ternyata salah satu eksekusi Toyota di masa pendudukan telah menggunakan paham tentang assembling plant itu. Astra berkesempatan ikut menjual hasil assemblingnya.

Target penjualan mobil Toyota di Indonesia untuk 5 tahun dapat dicapai oleh Astra dalam 2 tahun. Tahun 1971 joint agreement pembentukan Toyota Astra Motor ditanda tangani dengan saham Toyota 49% dan sisanya untuk Astra dan Gaya Motor. Tahun berikutnya bermunculan kemitraan dengan berbagai macam bisnis terkenal seperti Aliss Fuji Xerox copying machines, Daihatsu motors dan lain- lain. Bisnis ini diorganisisir dalam divisi masing-masing.

Untuk merapikan administrasinya, satu persatu divisi itu mulai dipisahkan menjadi PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan. Honda division menjadi PT. Federal Motor pada tahun 1971, akhir 1972 Heavy Equitments menjadi PT. United Tractors, 1976 Xerox division menjadi PT. Astra Graphia. Sebelumnya pada tahun 1975 berdiri Astra Motor Sales yang berubah menjadi AUTO 2000 pada tahun 1989, Astra di 181 negara menjadi perusahaan Indonesia pertama yang masuk pasar modal International dengan mengeluarkan


(54)

floating rate notes di Singapura, diatur dan dijamin oleh Wardley Hongkong, Astra melepas bond di pasar lokal pada 1988 dan kemudian mengundang IFC (international Finance - Washington DC) sebagai pemegang saham 6,6%. Ini dilakukan dalam rangka paket pinjaman dan implementasi diversifikasi dengan strategi portofolio terus meningkat.

Pada bulan Juni dan September 1989, kedua anak perusahaan Astra, yaitu United Tractor dan Astra Graphia berturut - turut meluncurkan sahamnya ke publik. Pada Februari 1990 Astra meluncurkan 30 Juta sahamnya ke publik ditambah 24,8 juta kemudian dicatatkan untuk kelak dijual oleh pemegang saham lama.

Kini PT. Astra International Tbk-Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah salah satu group bisnis yang terbesar di Indonesia dengan pegawai berjumlah lebih dari seratus ribu orang.

4.1.2 Bidang Usaha Perusahaan

PT Astra International, Tbk - Toyota Sales operation (AUTO 2000) cabang Medan adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pendistribusian mobil, service dan suku cadang Toyota. Perusahaan ini adalah salah satu dealer utama dan bengkel resmi Toyota di bawah pengawasan PT. Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya di kota Medan.

Adapun produk yang diluncurkan untuk dipasarkan PT Astra International, Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan adalah sebagai berikut :


(55)

a. Toyota Camry b. Toyota Altis c. Toyota Vios d. Toyota soluna

e. Toyota All New Corolla f. Toyota Innova

g. Toyota Kijang h. Toyota Avanza i. Toyota Land Cruiser j. Toyota Dyna

Visi dan misi perusahaan adalah memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada para konsumen dan terus meningkatkan kualitas di segala bidang serta menjadikan perusahaan sebagai Market Leader yang harus menempatkan produk, distribusi dan purna jual sebagai senjata utama dengan dukungan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Prinsip kualitas pelayanan harus mendasari kerja dan aktivitas di segala bidang. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan yang meliputi semua unsur baik pelayanan penjualan (sales) dan pelayanan service (after sales).

4.1.3 . Struktur Organisasi Perusahaan

Suatu organisasi harus memiliki struktur formal yang berbeda dari perusahaan lain dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini tergantung dari jenis perusahaan dan luas perusahaan serta faktor faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan.


(56)

PT. Astra International, Tbk -Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan menerapkan struktur organisasi garis dan staff dimana kepala wilayah/cabang memiliki kekuasaan atau kepemimpinan tertinggi paa perusahaan dibantu oleh beberapa staff.

Dalam struktur organisasi PT. Astra International,Tbk - toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Medan, Kepala cabang merupakan orang yang bertanggung jawab atas jalannya roda perusahaan. Adapun bentuk chart struktur organisasi di PT Astra Internatinal, Tbk - Toyota Sales Operation (AUTO 2000) cabang medan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sumber : PT. Astra International, Tbk Cabang Medan (2011)

KEPALA CABANG

CRC

KEPALA PENJUALAN ADH KA. PART KA.BENG

SALESMAN COUNTER

SALES

COR ADM SPV PART INSTRUKTUR

ADM UNIT

ADM. SERVIC

E

ADM. PART

KASIR FOREMAN SERVICE


(57)

a. Kepala Cabang

Adapun tugas dan fungsi dari kepala cabang adalah sebagai berikut :

1) Menerapkan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasai pelaksanaan kegiatan cabang baik itu di bidang penjualan, service maupun keuangan, melakukan koordinasi dengan kantor pusat dan membina hubungan baik dengan mitra usaha perusahaan, Instansi pemerintah maupun harta perusahaan.

2) Menjaga dan mengamankan harta perusahaan 3) Mengawasi jalannya usaha

4) Mengambil langkah-langkah tertentu demi kelancaran usaha. b. Kepala Penjualan

Adapun tugas dan fungsi dari Kepala Penjualan adalah merencanakan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan penjualan dan bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah unit barang yang dijual, mengadakan negoisasi dengan perusahaan besar juga menganalisa keadaan dan situasi pasar. Dalam menjalankan tugasnya kepala penjualan dibantu oleh Sales Supervisor. Sedangkan Sales Supervisor dibantu oleh Sales Eksekutif dan Counter Sales.

c. Kepala Administratif (ADH)

Adapun tugas dan fungsi Kepala Administrasi adalah merencanakan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi dan keuangan cabang temasuk di dalamnya penjualan tunai, penagihan, pembayaran gaji dan pergudangan. Kepala Administrasi yang membawahi kasir , Penata Administrasi


(58)

Unit, Penata Adminitrasi Parts, Penata Administrasi Bengkel dan Service juga Penata Administrasi Gudang.

d. Kepala Bengkel

Adapun tugas dan fungsi Kepala Bengkel adalah merencanakan, mengatur dan mengkoordinir, mengawasi jalannya operasional bengkel, baik itu reperasi mobil, pemeliharaan mobil dan penggantian suku cadang mobil juga pelayanan tentang pemberian informasi mengenai cara memelihara atau merawat mobil yang baik. e. Instruktur Bengkel

Adapun tugas dan fungsi dari Instruktur Bengkel adalah mengelola urusan bengkel secara intens dan membantu menjalankan tugas Kepala Bengkel.

f. Foreman

Adapun tugas dan fungsi foreman adalah membuat diagnosa atau analisa tentang kerusakan pada mobil dan membagi tugas atau pekerjaan ke mekanik.

g. Mekanik

Adapun tugas dan fungsi Mekanik ialah memperbaiki kerusakan pada kendaraan pelanggan sesuai petunjuk foreman.

h. Service Advisor

Adapun tugas dan fungsi Service Advisor adalah :

1) Menerima Customer yang akan memeperbaiki kendaraan 2) Meakukan pengecekan dan serah terima kendaraan service 3) Membuat Work Order


(59)

i) Kepala Parts

Adapun tugas dan fungsi Kepala Parts adalah mengelola operasional dari departemen Part, baik penjualan atau pendistribusian part ke mekanik.

j) Customer Relation Coordinator (CRC)

Adapun tugas dan fungsi CRC adalah mengelola segala aktivitas yang berhubungan dengan Customer baik itu keluhan, informasi produk dan permasalahan yang lain.

4.1.4. Tujuan Perusahaan

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dapat ditentukan dengan dasar pengukuran untuk menilai pencapaian tujuan, tujuan yang digunakan untuk proses pengendalian manajemen.

Tujuan juga berfungsi sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi dari suatu hasil pekerjaan, jadi dapat diketahui apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan hasil yang diharapkan.Adapun tujuan dari PT. ASTRA International Tbk-Toyota Salaes Operation (AUTO 2000) cabang Medan adaah :

a. Tujuan jangka Pendek

Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang relatif singkat, kurang dari satu tahun. Adapun tujuan jangka pendek adalah : 1) Menjaga daerah pemasaran

Perusahaan dalam menjaga eksistensinya harus bisa menjaga kestabilan kegiatan pemasaran dan menjaga para pelanggan agar tidak pindah ke produk lain.

2) Meningkatkan volume penjualan

Untuk meningkatkan volume penjualan suatu keharusan yang perlu dilakukan suatu perusahaan dengan meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.


(60)

b. Tujuan jangka panjang

Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang diharapkan untuk mencapai setelah tujuan jangka pendek terealisasi dan periode waktunya lebih lama. Adapun tujuan jangka panjang PT. Astra International, TBk-Toyota Sales Operation (AUTO 2000) cabang Medan adalah :

1) Menjaga reputasi perusahaan

Reputasi perusahaan sangat berpengaruh terhadap kontinuitas perusahaan. Reputasi yang baik akan menambah kepercayaan tersendiri bagi pihak intern perusahaan maupun pihak ektern khususnya para pelanggan.

2) Mengadakan Ekspansi

Apabila perusahaan telah mencapai optimum profit yang sekaligus mencapai tujuan jangka pendeknya berarti perusahaan tersebut memilih dana untuk melakukan ekspansi perusahaan, ekspansi berupa perluasan daerah pemasaran.

4.2 Analisis Deskriptif

Penelitian ini akan mendeskripsikan data karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap nilai variabel penelitian. Pengungkapan analisis deskriptif dalam bentuk data presentase.

4.2.1 Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1

Umur (Thn) Jumlah Persentase (%)

20-30 16 40

31-40 7 17.5

41-50 11 27.5

51-60 6 15

Jumlah 40 100


(61)

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat diketahui sebanyak 40% berusia antara 20-30 tahun, 17.5% berusia antara 31-40 tahun, 27.5% berusia antara 41-50 tahun, 15% berusia antara 51-60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usia karyawan Astra masih tergolong sedang yaitu 20-30 tahun, dimana pada usia inilah karyawan mulai diberikan pengetahuan tentang kepemimpinan kreatif yang nantinya akan berpengaruh kepada perusahaan juga.

4.2.2 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Tabel 4.2

Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)

SMU 3 7.5

DIII 14 35

S1 17 42.5

S2 6 15

Jumlah 40 100

Sumber : data primer diolah

Berdasarkan pendidikan terakhir menunjukkan adanya distribusi yang cukup merata pada 4 jenis jenjang yang ada. Jumlah terbesar responden adalah lulusan S1 sebanyak 17 orang atau 42.5%, disusul oleh DIII sebanyak 14 orang atau 35%, lulusan S2 sebanyak 6 orang atau 15% dan lulusan SMU sebanyak 3 orang atau 7.5%. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan adalah S1, hal ini disebabkan karena standard kriteria untuk menjadi karyawan pada PT. Astra adalah pendidikan minimal S1.

4.2.3 Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.3

Lama Bekerja (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1-3 23 57.5

4-6 12 30

>6 5 12.5

Jumlah 40 100


(62)

Berdasarkan lama bekerja rata-rata menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang yang sudah bekerja antara 1-3 tahun atau 57.5% , 12 orang bekerja selama 4-6 tahun atau 30%, dan 5 orang yang sudah bekerja di atas 6 tahun (12.5%). Dalam hal ini dapat diketahui bahwa rata-rata karyawan sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam bidang penjualan mobil, dan biasanya karyawan yang sudah memiliki cukup pengalaman kerja akan dipindahkan ke cabang-cabang yang masih dalam masa-masa pengembangan.

Hasil pengolahan data primer yang merupakan data deskriptif penelitian berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan pada Tabel 4.4 :

a. Variabel Kepemimpinan Kreatif sebagai X1

Tabel 4.4 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel kepemimpinan kreatif.

Tabel 4.4

Pendapat Responden Terhadap Variabel Kepemimpinan Kreatif

Pernyataan SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

Q1 4 10.0 31 77.5 3 7.5 2 5.0 0 0

Q2 5 12.5 27 67.5 8 20.0 0 0 0 0

Q3 9 22.5 22 55.0 8 20.0 1 2.5 0 0

Q4 10 25.0 26 65.0 4 10.0 0 0 0 0

Q5 13 32.5 19 47.5 7 17.5 1 2.5 0 0

Q6 10 25.0 24 60.0 5 12.5 1 2.5 0 0

Q7 19 47.5 16 40.0 5 12.5 0 0 0 0

Q8 13 32.5 20 50.0 7 17.5 0 0 0 0


(63)

Q10 9 22.5 20 50.0 9 22.5 2 5.0 0 0

Q11 13 332.5 25 62.5 2 5.0 0 0 0 0

Q12 17 42.5 19 47.5 4 10.0 0 0 0 0

Q13 10 25.0 29 72.5 1 2.5 0 0 0 0

Q14 17 42.5 22 55.0 1 2.5 0 0 0 0

Q15 17 2.5 22 55.0 1 2.5 0 0 0 0

Q16 16 40.0 17 42.5 7 17.5 0 0 0 0

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 202 orang responden untuk variabel kepemimpinan kreatif pada Tabel 4.4 yaitu :

a. Pada butir 1 (Pemimpin selalu memberi inspirasi untuk menyampaikan visi dan misi dapat dicapai ), 10.0 % karyawan menjawab sangat setuju, 77.5% menjawab setuju, 7.5% menjawab kurang setuju dan 5,0% menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka selalu memberi inspirasi untuk menyampaikan visi dan misi perusahaan agar dapat dicapai.

b. Pada butir 2 ( Pemimpin selalu memberi inovasi untuk mempengaruhi bawahan), 12.5% menjawab sangat setuju, 67.5% menjawab setuju, 20.0% menjawab kurang setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka selalu memberi motivasi untuk mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

c. Pada butir 3 ( Pemimpin selalu berpartisipasi pada bawahan), 22.5% menjawab sangat setuju, 55.0 menjawab setuju, 20.0% menjawab kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mereka selalu berpartisipasi pada bawahannya.

d. Pada butir 4 (Pemimpin selalu memiliki cara-cara yang unik untuk menyelesaikan masalah yang rumit, 25.0% menjawab sangat setuju, 65.0%


(64)

menjawab setuju , 10.0% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin selalu memiliki cara-cara yang unik dalam menyelesaikan masalah yang rumit.

e. Pada butir 5 (Pemimpin mampu mengambil keputusan secara cepat),

32.5% menjawab sangat setuju 47.5% menjawab setuju, 17.5% kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin perusahaan mampu mengambil keputusan secara cepat.

f. Pada butir 6 ( Pemimpin mau menerima saran atau pendapat dari bawahan ), 25.0% menjawab sangat setuju, 60.0% menjawab setuju, 12.5% menjawab kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mau menerima saran atau pendapat dari karyawannya.

g. Pada butir 7 ( Pemimpin merupakan seorang yang flexibel), 47.5% menjawab sangat setuju, 40% menjawab setuju, 12.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemmpin perusahaan merupakan seorang yang flexibel.

h. Pada butir 8 (Pemimpin memiliki pemahaman yang luas dalam pekerjaan), 32.5% menjawab sangat setuju, 50.0% menjawab setuju, 17.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin perusahaan memiliki pemahaman yang luas dalam pekerjaannya).

i. Pada butir 9 (Ide-ide pemimpin sangatlah menarik), 35.0% menjawab sangat setuju, 55.0% menjawab setuju, 7.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin selalu memiliki ide-ide yang sangat menarik.

j. Pada butir 10 (Pemimpin memiliki imajinasi yang kuat), 22.5% menjawab sangat setuju, 50.0% menjawab setuju, 22.5% menjawab kurang setuju, 5.0% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin perusahaan memiliki imajinasi yang kuat.

k. Pada butir 11 (Pemimpin suka memotivasi dengan cara-cara yang unik dan kreatif), 32.5% menjawab sangat setuju, 62.5% menjawab setuju, 5.0%


(65)

menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin suka memotivasi dengan cara-cara yang unik dan kreatif.

l. Pada butir 12 (Pemimpin suka menemukan hal-hal yang baru), 42.5% menjawab sangat setuju, 47.5% menjawab setuju, 10.0% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin suka menemukan hal-hal baru.

m. Pada butir 13 (Pemimpin memiliki target yang hendak dicapai setiap bulan/ tahunnya), 25.0% menjawab sangat setuju, 72.5% menunjukkan setuju, 2.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin selalu memiliki target yang hendak dicapai setiap bulan/tahunnya.

n. Pada butir 14 (Pemimpin selalu memberi informasi yang penting mengenai perusahaan), 42.5% menjawab sangat setuju, 55.0% menjawab setuju, 2.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin selalu memberi informasi yang penting mengenai perusahaan.

o. Pada butir 15 (Pemimpin berani mengambil resiko yang ada), 42.5% menjawab sangat setuju, 55.0% menjawab setuju, 2.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin berani mengambil resiko yang ada.

p. Pada butir 16 (Pemimpin mampu bersosialisasi dengan rekan kerjanya), 40.0% menjawab sangat setuju, 42.5% menjawab setuju, 17.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin mampu bersosialisasi dengan rekan kerjanya.


(66)

b. Variabel Kinerja Bisnis sebagai X2

Tabel 4.5 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel Kinerja Bisnis.

Tabel 4.5

Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Bisnis

Pernyataan SS S KS TS STS

F % F % F % F % F %

Q17 15 37.5 19 47.5 6 15.0 0 0 0 0

Q18 20 50.0 18 45.0 1 2.5 1 2.5 0 0

Q19 7 17.5 27 67.5 5 12.5 1 2.5 0 0

Q20 18 45.0 21 52.5 1 2.5 0 0 0 0

Q21 14 35.0 22 55.0 4 10.0 0 0 0 0

Q22 19 47.5 17 45.0 2 5.0 1 2.5 0 0

Q23 13 32.5 24 60.0 2 5.0 1 2.5 0 0

Q24 24 60.0 14 35.0 1 2.5 1 2.5 0 0

Sumber : Hasil Pengolahan dengan SPSS

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 202 orang responden untuk variabel peran ganda pada Tabel 4.5 yaitu :

a. Pada butir 17 (Standar kualitas karyawan melebihi standar resmi yang ada), 37.5% menjawab sangat setuju, 47.5% menjawab setuju, 15.0% menjawab kurang setuju. hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki standar yang melebihi standar resmi.

b. Pada butir 18 ( Karyawan memiliki manajemen waktu yang baik dalam bekerja), 50.0% menjawab sangat setuju, 45.0% menjawab setuju, 2.5% menjawab kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki manajemen waktu yang baik dalam bekerja.

c. Pada butir 19 (Beban pekerjaan yang diserahkan atasan sudah sesuai), 17.5% menjawab sangat setuju, 67.5% menjawab setuju, 12.5% menjawab


(67)

kurang setuju, 2.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa beban pekerjaan karyawan sudah sesuai.

d. Pada butir 20 ( Penyampaian tanggung jawab/ laporan kepada atasan diberikan tepat pada waktunya. 45.0% menjawab sangat setuju, 52.5% menjawab setuju, 2.5% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan menyampaikan tanggung jawabnya kepada atasan tepat pada waktunya.

e. Pada butir 21 (Memiliki ide-ide kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan), 35,0% menjawab sangat setuju, 55,0% menjawab setuju dan 10,0% menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memiliki ide-ide kreatif dalam menyelesaikan pekerjaan.

f. Pada butir 22 (Hasil pekerjaan anda sesuai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan), 47,5% menjawab sangat setuju, 45,5% menjawab setuju, 5,0% menjawab kurang setuju, 2,5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan.

g. Pada butir 23 ( Efisiensi kerja untuk mencapai hasil yang maksimal), 32.5% menjawab sangat setuju, 60.0% menjawab setuju, 5.0% menjawab kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi kerja mencapai hasil yang maksimal).

h. Pada butir 24 (Tingkat kerja sama antara sesama rekan kerja dalam pekerjaan sudah baik),60.0% menjawab sangat setuju, 35.0% menjawab setuju, 2.5% menjawab kurang setuju, 2.5% menjawab tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kerja sama antara rekan kerja sudah baik.


(68)

4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Uji Asumsi Klasik

Hipotesis yang dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima. Jika H1 yang diterima maka H0 ditolak. Artinya ada pengaruh antara variabel Kepemimpinan Kreatif terhadap Kinerja Bisnis.

Data telah diuji dengan asumsi klasik dan memnuhi asumsi tersebut selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi dilakukan dengan Metode Enter karena dalam Metode Enter

seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

4.3.2 Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.


(69)

0.4 0.6 0.8 1.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: KinerjaBisnis Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Gambar 4.1 Normalitas P-P Plot

Gambar 4.1 menggambarkan distribusi frekuensi dari Kinerja Bisnis, diabandingkan dengan ditribusi frekuensi yang ditentukan. Jika titik-titik distribusi berada di sekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi pengamatan sama dengan distribusi uji yang berarti data terditribusi secara normal. Dari grafik terlihat titik-titik distribusi terletak disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan


(1)

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KREATIF UNTUK

MENINGKATKAN KINERJA BISNIS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk - TOYOTA SALES OPERATION AUTO (2000) CABANG MEDAN

Responden yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi daftar kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/ Ibu berikan hanya semata - mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan Skripsi dengan judul “ Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis pada PT. Astra International Tbk -Toyota Sales Operation Auto (2000) Cabang medan pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Informasi yang Bapak/ Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas perhatian Bapak/ Ibu, saya ucapkan terima kasih.

A. Petunjuk Penyelesaian

1. Pilihlah pertanyaan sesuai pendapat Bapak/ Ibu tentang keberadaan sikap dan perilaku Bapak/ ibu alami dalam lingkungan kerja.

2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/ Ibu. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut :

SS = SANGAT SETUJU S = SETUJU

KS = KURANG SETUJU TS = TIDAK SETUJU


(2)

B. Indentitas Responden Jenis Kelamin : Usia : Lama Bekerja : Pendidikan :

KEPEMIMPINAN KREATIF

No Pertanyaan STS TS KS S SS

1. Pemimpin anda selalu memberi inspirasi untuk menyampaikan visi dan misi dapat dicapai.

2. Pemimpin anda selalu memberi semangat kelompok pada bawahan.

3. Pemimpin anda selalu memberi kepercayaan kepada bawahan.

4. Pemimpin anda selalu memberi motivasi untuk mempengaruhi para bawahan.

5. Pemimpin anda selalu berpartisipasi pada para bawahan untuk mencapai tujuan.

6. Pemimpin anda mampu menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat.

7. Pemimpin anda selalu memiliki cara -cara yang unik untuk menyelesaiakan masalah yang rumit.

8. Pemimpin anda mampu mengambil keputusan secara cepat.


(3)

pendapat dari bawahan.

10. Pemimpin anda merupakan seseorang yang flexibel.

11. Pemimpin anda berorientasi pada tim.

12. Pemimpin anda memiliki pemahaman yang luas dalam pekerjaan.

13. Pemimpin anda berpikir secara orisinalitas 14. Ide - ide pemimpin anda sangat menarik. 15. Pemimpin anda memiliki imajinasi yang

kuat.

16. Pemimpin anda suka memotivasi karyawan dengan cara - cara yang unik dan kreatif 17. Pemimpin anda sangat menghargai hasil

kerja karyawannya.

18. Pemimpin anda suka menemukan hal - hal baru.

19. Pemimpin anda selalu memberikan informasi yang penting mengenai perusahaan.

20. Pemimpin anda berani mengambil resiko yang ada.


(4)

KINERJA BISNIS

No Pertanyaan STS TS KS S SS

1. Hasil pekerjaan anda sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan.

2. Waktu mulai kerja dengan ketetapan waktu pulang kerja sudah sesuai.

3. Beban pekerjaan yang diserahkan atasan kepada anda sudah sesuai.

4. Tingkat kerja sama antara sesama rekan kerja dalam pekerjaan sudah baik.

5. Anda mampu dalam menyelesaiakan pekerjaan yang diberikan oleh atasan

6. Penyampaian tanggung jawab /laporan anda kepada atasan diberikan tepat pada waktunya.

7. Anda memiliki ide - ide kreatif untuk menyelesaikan tugas.

8. Pimpinan anda berusaha meningkatkan kinerja staf/ karyawannya.

9. Standar kualitas kerja yang anda miliki melebihi standard resmi yang ada.

10. Anda memiliki standar dalam pencapaian target.

11. Efisiensi kerja anda untuk mencapai hasil yang maksimal.

12. Perusahaan mengalami perkembangan seperti bertambahnya pelanggan.


(5)

13. Jumlah penjualan mengalami pertambahan setiap bulan/ tahunnya.

14. Perkembangan usaha yang selama ini dirasakan cukup memuaskan.

15. Perusahaan ini mengalami pertumbuhan asset yang memuaskan.

16. Saya memiliki manajemen waktu yang baik. 17. Saya mendapat izin bila keadaan tidak

memungkinkan untuk hadir. 18. Saya jarang sekali tidak hadir. 19. Saya tidak pernah terlambat.

20. Saya memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan sekerja saya.

21. Saya mematuhi peraturan yang berlaku dalam perusahaan.

22. Saya mudah bersosialisasi dengan rekan sekerja.

23. Saya seorang yang loyalitas.

24. Saya tidak pernah membocorkan rahasia perusahaan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta

Dalimunthe, Ritha F. 2003. Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir di Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau, Universitas Airlangga. Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2007. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu. 2008. Pengantar Kewirausahaan. USU Press, Medan Jeff Madura. 2001. Pengantar Bisnis Jilid I, Salemba Empat, Jakarta.

Moeheriono, 2005. Indikator Kinerja Utama. PT Raja GrafindoPersada, Surabaya. Nickkels,William G. 2005. Understanding Business, McGraw-Hil, New York. Posner, Kouzes. 2002. Leadership.Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Business, Cetakan V, Alphabeta, Bandung. Tjiptono, Fandy. 2001. Ciri - Ciri Kepemimpinan, Penerbit Bayu Media, Malang. Posner, Kouzes. 2002. Leadership.Erlangga. Jakarta.


Dokumen yang terkait

Peranan Audit Internal Dalam Meningkatkan Sistem Pengawasan Intern Pada PT. Astra International Tbk. – Toyota Sales Operation Auto2000 Cabang Medan Amplas

7 96 94

Penerapan Akuntansi dan Pengawasan Piutang pada PT. Astra International, Tbk – Toyota Sales Operation Cabang Medan Gatot Subroto.

16 116 66

Perencanaan Dan Pengawasan Persediaan Pada PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation Cabang Sisingamangaraja Medan

1 34 114

Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Medan Amplas

11 77 163

Pembangunan Sistem Informasi Eksekutif Penjualan Di PT Astra International TBK Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Pasteur

4 20 90

Prosedur kerja toyota home servis pada Pt.astra international Tbk toyota sales operation cabang pasteur bandung

0 5 1

Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (AUTO 2000) Cabang Pasteur Bandung

6 100 84

Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Astra International TBK. Toyota Sales Operation (Auto 2000) Cabang Pasteur Bandung

9 74 106

Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan Toyota di PT Astra International Tbk Auto 2000 Cabang Pasteur.

0 4 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemimpin - Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kreatif Untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Pada PT. Astra International Tbk - Toyota Sales Operation Auto (2000)Cabang Medan

0 1 19