Analisis data Metodologi Penelitian

pokokkey informant. 21 Dalam hal ini yang menjadi informan pokok adalah Soedihardjo selaku pimpinan Paguyuban Kulowargo Kapribaden.. d. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mencari buku-buku yang berhubungan dengan isi penelitian. Dan cara yang dilakukan dengan mencari buku-buku di perpustakaan pusat Universitas Sebelas Maret dan perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

4. Analisis data

Analisis data merupakan tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.berdasarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini, maka akan digunakan analisis kualitatif dan bentuk penyajiannya bersifat diskriptif analisis. G. Sistematika Skripsi Skripsi ini terdiri dari 5 bab. Bab I merupakan pendahuluan, Bab II, III, IV, merupakan isi dan Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Secara garis besar uraian Bab tersebut adalah sebagai berikut. Dalam Bab I berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian. 21 Ibid, halaman 164. Di dalam Metode Penelitian terdapat : Lokasi Penelitian dan Metode Pengambilan data yang di dalamnya terdapat Studi Dokumen, Observasi, Wawancara dan Analisa Data. Dalam Bab I diakhiri dengan Sistematika Skripsi. Dalam Bab II berisi tentang sejarah dan perkembangan Paguyuban Kulowargo Kapribaden Dalam Bab III berisi tentang Prinsip Ajaran Paguyuban Kulowargo kapribaden beserta sistem organisasi yang meliputi sistem kepemimpinan dan keanggotaan. Dalam Bab IV berisi tentang Kegiatan Paguyuban Kulowargo Kapribaden baik kegiatan sosial maupun religi, serta pengabdian para penganut Paguyuban Kulowargo Kapribaden bagi masyarakat. Dalam Bab V berisi Penutup yang meliputi Kesimpulan secara keseluruhan dari Bab I sampai Bab IV. BAB II LATAR BELAKANG DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PAGUYUBAN KULOWARGO KAPRIBADEN Semenjak Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, bermunculanlah bermacam-macam aliran kebatinan. 22 Lepas dari faktor-faktor kecil, keadaan setempat yang meliputi sikap agama resmi yang berbeda-beda dari kota ke kota serta pengaruh dari seorang guru merupakan faktor penting yang menjadi pemacu. 23 Berjuta-juta orang Indonesia hidup dalam ketidakpastian yang besar. Kegoncangan jiwa dapat dipahami. Dalam sejarah negara Indonesia peperangan, pemberontakan, devaluasi yang merongrong nilai uang dan nilai-nalai moril, 22 Harun Hadiwijono, 1983, Konsepsi Tentang Manusia Dalam Kebatinan Jawa, Jakarta: Sinar Harapan, halaman 102. 23 S. De Jong, 1976, Salah Satu Sikap Orang Jawa, Yogyakarta: Yayasan Kanisius, halaman 12. korupsi dan ancaman komunis mencairkan cata-cita luhur. Slogan-slogan ternyata kosong melompong, janji-janji tidak ditepati. Dalam keadaan sepeti ini menyebabkan mistik berkembang. Ketidakpastian dalam masyarakat mendorong banyak orang bersandar pada mistik. Faktor lain yang mendorong perkembangan kelompok kebatinan adalah sikap agama-agama resmi yang meruncingkan dogmanya sehingga menimbulkan kegoncangan. Ada aliran-aliran kebatinan yang muncul merupakan satelit dari agama induknya. Gagasan pokok lahirnya aliran kebatinan hingga mengalami perkembangan dan kemajuan tak lain adalah usaha untuk memulihkan kembali kesatuan yang harmonis dan selaras. 24

A. Sejarah Diperolehnya Ajaran