3.3 Langkah Kerja Penelitian
3.3.1 Proses Pembuatan Serbuk
Proses pembuatan serbuk diawali dengan pengumpulan bahan baku yaitu
botol bekas kemasan air minum PET, botol bekas kemasan minyak pelumas HDPE, serta karet ban bekas bagian luar. Awalnya semua bahan baku ini
dilakukan proses pembersihan, untuk botol bekas kemasan air minum serta minyak pelumas dibersihkan terlebih dahulu kertas labelnya. Tahap selanjutnya
adalah penggerindaan setiap bahan baku sampai ukuran serbuk cukup kecil. Kemudian setelah tahap penggerindaan dilakukan screening dengan ukuran 80
mesh. Screening dilakukan pada serbuk plastik PET dan HDPE saja, hal ini dikarenakan untuk serbuk karet proses screening tidak dimungkinkan disebabkan
proses agglomerasi yang cukup cepat. Adapun hasil dari proses pembuatan serbuk penggerindaan masing-masing
bahan adalah seperti pada gambar 3.3.
Gambar 3.5. Serbuk plastik HDPE, PET dan karet hasil penggerindaan manual
3.3.2 Mixing Campuran Bahan Dasar
Untuk mendapatkan sistem material serbuk yang homogen, memiliki distribusi partikel yang baik serta menghilangkan segregasi maka proses mixing
dry mixing perlu dilakukan. Pada penelitian ini komposisi dari serbuk gabungan adalah 70 volume HDPE, 10 vol PET, serta 20 volume karet. Proses
mixing dilakukan dengan memutar wadah silinder jar yang diisi material serbuk dan bola baja pada mesin bubut.
3.3.3 Proses Kompaksi
Proses kompaksi dilakukan untuk meningkatkan densitas, dan memudahkan handling spesimen. Proses ini diawali dengan penimbangan spesimen agar massa
yang dikompaksi seragam. Kemudian serbuk campuran dimasukkan dalam cetakan. Proses penekanan dilakukan sampai mencapai tekanan 100 MPa. Setelah
kompaksi spesimen dikeluarkan dari cetakan, dan sudah didapatkan benda yang cukup kuat untuk dipindahkan handling.
Gambar 3.6. Spesimen setelah proses kompaksi
3.3.4 Proses Sintering
Proses sintering dilakukan di Lab Kimia Dasar Teknik Kimia UNS, dengan menggunakan tungku merk Memmert. Mula-mula tungku disetting pada
temperatur 30
o
C. Setelah itu spesimen hasil kompaksi dimasukkan dan kemudian tungku diatur suhunya sampai temperatur yang diinginkan. Variasi suhu yang
ditetapkan adalah 150, 160, 170 dan 180
o
C. Setelah mencapai suhu yang
diinginkan dilakukan penahanan suhu sintering selama 10 menit. Setelah penahanan temperatur selesai, spesimen dikeluarkan dari tungku untuk mendapat
pendinginan udara.
30 Temperatur
o
C Dalam tungku
Kenaikan temperatur di ruangan udara bebas
Penahanan Sintering
10 menit Pendinginan
Waktu menit Variasi
Temperatur 150, 160, 170 dan
180
o
C
Gambar 3.7 Diagram mekanisme Sintering
Gambar 3.8 Spesimen hasil sintering
3.3.5 Proses Pengukuran Penyusutan Dimensi