B. Kerangka Teori
2.2 Bagan: Kerangka Teori Corwin: 2009, Sharaf: 2012, Tambayong: 2000, In Health Gazette: 2013, Widyatuti: 2008, Umar: 2012.
Faktor-faktor penyebab hipertensi:
1.  Usia 2.  Kelamin
3.  Genetik 4.  Pola hidup
5.  Stres 6.  Penyakit
7.  Obat
Hipertensi
Komplementer Farmakologis
Nonfarmakologis
Bekam basah intervensi
Pengobatan hipertensi
Bekam basah: Penghisapan
sebelum luka Penghisapan kulit
setelah luka Perlukaan kulit
Relaksasi otot Darah keluar
Mediator inflamasi
Penurunan aliran balik vena
Tahanan perifer total
Penurunan isi sekuncup
Curah jantung
Tekanan darah menurun
Pompa otot skeletal Penurunan volume
darah Vasodilator
pembuluh darah
37
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka  konsep  adalah  suatu  hubungan  atau  kaitan  antara  konsep  satu dengan konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti Setiadi, 2007. Kerangka
konsep dalam penelitian ini variabel  yang di  teliti adalah tekanan darah  sebelum intervensi  variabel  independen  pretest,  intervensinya  adalah  bekam,  tekanan
darah sesudah intervensi variabel dependen postest.
Bagan 3.1: Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka
konsep diatas,
peneliti bertujuan
untuk mengidentifikasi  apakah  terapi  bekam  berpengaruh  terhadap  penurunan  tekanan
darah  pada  penderita  hipertensi  di  Klinik  Bekam  Abu  Zaky  Mubarak  wilayah Bogor.
Kerangka  konsep  diatas,  memberikan  gambaran  bahwa  peneliti  ini  akan melakukan  intervensi  berupa  terapi  bekam  terhadap  pasien  hipertensi.  Setelah
intervensi  dilakukan  apakah  terjadi  perubahan  tekanan  darah  pada  pasien hipertensi tersebut.
Intervensi
Terapi Bekam
Posttest
Tekanan darah sistol dan diastol
pada pasien hipertensi
Pretest
Tekanan darah sistol dan diastol
pada pasien hipertensi
B. Hipotesis
Hipotesis  dari  penelitian  ini  yang  diajukan  berdasarkan  tinjauan  pustaka, kerangka teori dan kerangka konsep, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Terdapat  pengaruh  terapi  bekam  terhadap  penurunan  tekanan  darah  pada  pasien hipertensi di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak wilayah Bogor.
H :  Terdapat  pengaruh  terapi  bekam  terhadap  penurunan  tekanan  darah  pada
pasien hipertensi. H
:  Tidak  adanya  pengaruh  terhadap  penurunan  tekanan  darah  pada  pasien hipertensi setelah dilakukan intervensi terapi bekam.
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1: Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Cara Ukur dan
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Independen
Terapi Bekam
Sebuah pengobatan yang disyariatkan Allah
SWT melalui Rasulullah SAW
tindakannya mengeluarkan darah
kotor dari dalam tubuh melalui permukaan
kulit dengan cara ditusuk atau disayat lalu
dihisap kemudian ditampung dalam cup
gelas, tentunya harus dilandasi dengan
diagnosa yang tepat dalam tindakan serta
menentukan titik-titik bekam dengan sesuai.
Melakukan pembekaman
dengan sesuai prosedur
penelitian dan mengukur
tekanan darah pada lengan
kanan atau kiri sesudah dibekam.
Sphygmomanomet er dan stetoskop
serta set alat bekam.
1.  Terapi bekam
dikatakan sesuai dan
tepat apabila dilaksanakan
sesuai prosedur
pelaksanaan tindakan.
2.  Terapi bekam
dikatakan tidak sesuai
apabila tidak dilaksanakan
sesuai prosedur
tindakan.
Nominal
Dependen
Tekanan Darah
Tekananan yang terjadi pada pembuluh darah
arteri ketika darah di pompa oleh jantung
untuk dialirkan ke seluruh anggota tubuh.
Terdiri dari tekanan Memberikan
posisi yang nyaman kepada
pasien setelah dilakukan bekam,
pengukuran tekanan darah
Pasien penderita hipertensi
setelah dilakukan terapi
bekam mengalami
perubahan tekanan darah
Nominal
sistolik dan tekanan diastolik memiliki nilai
normal biasanya 12080.
dilakukan setelah 5-10 menit
sesudah dibekam. Lakukan
pengukuran dengan benar
dengan memasangkan
manset pada lengan kanan atau
kiri dan pasangkan
stetoskop tepat di atas arteri
brakialis. Menggunakan
Sphygmomanomet er dan stetoskop.
sistolik dan diastolik.
1.  Normal 12080
2.  Pre- hipertensi
12080 –
13989 3.  Stage 1
hipertensi 14090
– 15999
4.  Stage 2 hipertensi