PENGARUH TERPAAN TAYANGAN SELEB NGAMEN DI ANTV TERHADAP PERILAKU PRO SOSIAL KHALAYAK (STUDI PADA AREMANIA KORWIL NGAJUM KABUPATEN MALANG)

(1)

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN SELEB NGAMEN DI ANTV TERHADAP PERILAKU PRO SOSIAL KHALAYAK

( Study pada Aremania Korwil Ngajum Kab.Malang ) SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sebagai Persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana ( S-1 ) Universitas Muhammadyah Malang

OLEH :

IKA PRITA AGUSTINA 06220185

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Ika Prita Agustina

NIM : 06220185

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Judul Skripsi :

Pengaruh Terpaan tayangan Seleb Ngamen di Antv Terhadap perilaku Prososial khalayak

( Study pada Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang )

Untuk disetujui. Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Nurudin , M.Si Drs.Sulismadi,M.Si

Mengetahui ,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

FISIP UMM


(3)

LEMBAR PENGESAHAN Nama : Ika Prita Agustina

NIM : 06220185

Konsentrasi : Audio Visual ( AV )

Judul Skripsi : Pengaruh Terpaan tayangan Seleb Ngamen di Antv Terhadap perilaku Prososial khalayak ( Study pada Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang )

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Selasa

Tanggal : 1 Februari 2011

Tempat : 607

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Wahyudi , M.Si

Dewan Penguji :

1.Novin Farid W , S.sos ( )

2.Jamroji , S.sos ( )

3.Nurudin ,M.Si ( )


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrobil alamin Asholatuwassalamu ‘ala Asrafil Anbiyai Walmursalin Sayyisdina Muhammadin Wa’ala Aalihi Washabihi Ajma’in.Amaa ba’du. Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat,taufiq dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ni dengan judul “ Pengaruh Terpaan Tayangan Seleb Ngamen di ANTV terhadap Perilaku Prososial Khalayak ( Study pada Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang )“.Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Kesarjanaan Strata I ( satu )di bidang Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadyah Malang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan kerjasama dari semua pihak .Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy , M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadyah Malang

2. Bapak Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadyah Malang

3. Bapak Nurudin ,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, dorongan ,pengarahan serta kesabarannya hingga terwujudnya skripsi ini.

4. Bapak Drs.Sulismadi,M.Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, dorongan ,pengarahan serta kesabarannya hingga terwujudnya skripsi ini.

5. Seluruh Staff dan dosen pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UMM,terima kasih atas bimbingannya yang telah mendidik selama ini. 6. Bapak Kepala Desa Ngajum,terima kasih telah memberikan saya ijin


(5)

7. Ketua Korwil Ngajum faisal Lukmananto ,terima kasih telah memberikan saya ijin penelitian pada suporter bola Aremania khususnya Korwil Ngajum.

8. Untuk kedua Orang tua saya, Bapak Sumarsono dan Ibu Titik Yuliana ,terima kasih atas doa dan kesabarannya dalam membiayi segala kebutuhan kuliah saya.

9. Untuk semua teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu ,terima kasih atas bantuan ,do’a dan supportnya yang cukup besar dalam penyusunan tugas akhir ini.

Dengan keikhlasan dan kerendahan hati semoga jasa budi ,do’a serta dorongan yang telah diberikan kepada penulis akan dibalas dengan limpahan dan hidayah Allah SWT kepada kita semua.Amien

Akhirnya penulis sebagai hamba Allah SWT menyadari akan kelemahan dan kekhilafan ,semoga mohon maaf apabila dalam penyajian tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk kritik dan saran semua pihak sangat penulis hargai guna kesempurnaan dari tulisan ini.

Malang , 25 Januari 2011

Ika Prita Agustina


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL………..

LEMBAR PERSETUJUAN………. LEMBAR PENGESAHAN……….. PERNYATAAN ORISINALITAS……… BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI………. KATA PENGANTAR... LEMBAR PERSEMBAHAN……… ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 8

E.1. Komunikasi Massa... 8

E.2 . Efek Komunikasi Massa... 11

E.3. Landasan Teori... 13

E.3.1 Teori S-O-R... 13

E.4. Televisi Sebagai Komunikasi Massa ... 15

E.5. Terpaan Dalam Media Komunikasi Massa... 18

E. 6. Perilaku Pro Sosial... 19

E. 7. Faktor-faktor Yang Mendasari Perilaku Prososial ... 20

E. 8. Terpaan Media terhadap Perilaku Prososial... 21

E. 9.Ada beberapa cara untuk meningkatkan perilaku prososial... 23

E.10. Hipotesis... 23

F. Metode Penelitian... 24

F.1. Tipe Penelitian... 24


(7)

F.3. Lokasi Penelitian ... 30

F.4. Populasi dan Sampel... 30

F.5. Skala Pengukuran... 32

F.6. Sumber Data... 33

F.7. Teknik Pengumpulan Data... 33

F.8. Uji Instrumen... 34

F.9. Teknik Analisa Data... 36

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN 39 A. Profil Tayangan Seleb Ngamen di ANTV ... 39

B. Latar belakang berdirinya Aremania... 40

C. Tujuan berdirinya Aremania ... 41

D. Visi dan Misi ... 42

E. Stuktur Organisasi Aremania Korwil Ngajum ... 42

F. Kegiatan Aremania... ... 43

G. Kegiatan Sosial... 44

H. Letak dan Kondisi geografis Desa Ngajum Kecamatan Ngajum... 45

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 46 A. Identitas Responden ... 46

1. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelemin ... 47

2. Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... 47

B. Terpaan Iklan Tayangan Seleb Ngamen di ANTV di Kalangan Responden ( x ) ... ... 48 1. Intensitas Menyaksikan Tayangan... 49

2. Durasi Menonton Tayangan Seleb Ngamen di ANTV ... 50

3. Kesedian Tidak Berganti Chanel... 51

4. Keseringan Menonton Tayangan ... 52

5. Ketertarikan Responden Terhadap Tokoh Tayangan... 53

6. Ketertarikan Responden Terhadap Adegan Tayangan... 54

7. Alur Cerita Tayangan Seleb Ngamen ... 55

8. Tingkat Pemahaman Responden Terhadap Makna Tayangan... 56


(8)

10. Tingkat Pemahaman dan Penghayatan Terhadap Tayangan... 59

C. Perilaku Pro Sosial Khalayak ( y ) ... 60

1. Memberikan Bantuan Kepada Orang Lain ... 61

2. Sikap Menyumbang Kepada Orang Lain Yang Membutuhkan... 62

3. Sikap Tidak Sombong ... 63

4. Sikap Menghargai Orang Lain... 64

5. Sikap Bekerja Sama Dalam Kegiatan Sosial... 65

6. Sikap Keinginan Bekerja Sama Dalam Kegiatan Sosial ... 65

7. Sikap Keinginan Membagi Rizki Kepada Orang Lain... 66

8. Sikap Tidak Pamrih Dalam Membantu... 67

9. Sikap Iklas Dalam Membantu Sesama... 68

10. Sikap Ringan Tangan Dalam Membantu Sesama... 68

D. Uji Instrumen... 69

E. Hasil Analisis Regresi Linier... 74

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 77 A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

B.1. Saran Akademis ... 78

B.2. Saran Praktis ... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan Praktek. Bandung . Rineka Cipta

Bungin.Burhan.2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana Dayaksini,Tri dan Hudaniah.2003. Psikologi Sosial. Malang. UMM Press

Effendy, Onong Uchjana.2003. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung. Rosda Karya

Hamidi,2010 : Metode Penelitian dan Teori Komunikasi.Pendekatan Praktis Penulisan Laporan dan Penelitian.Malang. UMM Pers

Nurudin,2009.Pengantar Komunikasi Massa.Jakarta. Rajawali Pers Rahmad,Jallaludin,2004.Psikologi Komunikasi.Bandung. Rosda Karya

Riduwan,2008.Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.Bandung. Alfabeta Sugiono.2004. Metode Penelitian Bisnis.Bandung. Alfabeta

Sugiono.2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta Winarni.2003. Komunikasi Massa.Malang. UMM Press

Internet

http://www.google.com /PERILAKUPROSOSIAL.htm di akses 9 Oktober 2010 20:58 http ://www.google.com/seleb_ngamen.php.htm diakses 9 Oktober 2010 20 : 00 http:/www.an.tv/Downloads/seleb_ngamen.php.htm diakses 10 Oktober pukul 21.59 http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=1&submit.x=0&submit.y=0&qual=high&fna

me=/jiunkpe/s1/ikom/2009/jiunkpe-ns-s1-2009-51405125-11422-satu_bendera-chapter2.pdf (diakses 7 Desember 2010 pukul 21:30)

Penelitian terdahulu :

Erisky Dwi Noerawan 03220084 .Pesan Sosial Dalam Film Long Road To Heaven (Analisisi Isi pada karya Enison Saniro)

Baity Prakasiwi.2009.Pengaruh Terpaan Program Bioskop Trans TV terhadap Minat Menonton Sinetron (Study pada Warga Perum.Pulo Asri Kab.Jombang


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Media massa muncul dari kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi. Dalam perjalanannya media komunikasi massa atau media massa berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Saat ini banyak sekali ditemui berbagai karakteristik media massa, diantaranya adalah media elektronik meliputi televisi, internet, radio, dan media cetak meliputi surat kabar, majalah, tabloid dan semacamnya. Dalam melihat dan menilai posisi media massa jelas yang pertama adalah melihat karakteristik media yang bersangkutan. Namun secara umum media massa memiliki karakteristik yang sama yaitu komunikatornya telah melembaga, komunikannya heterogen. Dikatakan heterogen karena massa sendiri merupakan kumpulan dari individu dengan jumlah yang tidak terbatas dan tidak mengenal satu dengan yang lain serta tentu saja anonim. Selain itu karakteristik lain dari media massa adalah pesan disampaikan dalam waktu yang serempak, tetapi umpan baliknya tidak bisa diterima secara langsung.

Salah satu media yang hingga saat ini menjadi sarana untuk bersosialisasi dan dekat dengan masyarakat adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang menghibur khalayak media. Televisi sangat disukai karena sifatnya yang audio visual, sehingga dapat menampilkan tayangan yang sesuai dengan aslinya dan lebih mudah diterima khalayak. Selain kemudahan yang ditawarkan, Televisi adalah sarana komunikasi yang memerlukan ruang dan setiap saat dapat dinikmati


(11)

oleh khalayak, misalnya sepulang dari kerja sambil melepas kepenatan setelah beraktifitas seharian. Oleh karena itu televisi langsung mendapat respon yang sangat bagus di hati masyarakat dan menyebabkan industri pertelevisian juga berkembang pesat dan cepat.

Televisi juga menjadi tutor yang andal dalam membentuk watak dan perilaku manusia. Pelajar usia dini yang tidak tahu cara berkelahi, karena sering melihat video rekaman tindak kekerasan di TV menjadi mahir ketika berkelahi dengan temannya. TV juga mampu menghipnotis kesadaran pemirsa sehingga terlupa dari kenyataan yang dialaminya. Itulah berbagai kekuatan yang TV miliki. Saat ini, TV menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia. Perkembangan televisi di Indonesia di awali pada tahun 1962 dengan hadirnya TVRI sebagai stasiun TV pertama yang beroperasi di Indonesia. Di akhir tahun ‘80an ketika modernisasi telah berkembang dan mulai banyak anggota masyarakat yang terdidik, maka memunculkan lapisan baru di masyarakat Indonesia, yakni kelas menengah. Kelas ini mulai merasa jenuh dengan tayangan yang diproduksi TVRI yang menjadi kaki tangan rezim pemerintahan. Kelas ini mulai menuntut keberagaman isi penyiaran TV yang selanjutnya pemerintah mengakomodasi keinginan publik tersebut dengan mengijinkan hadirnya televise swasta. Perkembangan televisi siaran di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962,yakni bertepatan langsung dengan pembukaan Pesta Olahraga se-Asia atau Asen Games di Senayan.Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun panggilan stasiun


(12)

hingga sekarang.Selama tahun 1962-1963 televisi berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya.

Berkenaan dengan kepentingan pemerintah dan keinginan rakyat Indonesia yang tersebar ke berbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi , maka pada tanggal 16 Agustus 1976 ,Presiden Suharto meresmikan penggunaan satelit palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi. Dalam perkembangannya Palapa A sebagai generasi pertama diganti dengan A2,selanjutnya satelit palapa B. Palapa B2,B2P,B2R,dan Palapa B4 diluncurkan tahun 1992 (Effendy, 1993:60-61).Televisi yang menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia. Sejak tahun 1989,TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya,yakni RCTI yang bersifat komersiil. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi ,SCTV , TPI , Indosiar , Antv, Metro TV , Trans TV,Lativi, yang berkedudukan di Jakarta ,dan JTV berkedudukan di Surabaya.

Dengan munculnya berbagai stasiun televisi baik nasional maupun swasta, tidak menutup kemungkinan timbul persaingan dalam pengemasan sajian program acara, salah satunya adalah acara hiburan. Hiburan sudah menjadi orientasi bagi industri pertelevisian, sehingga berbagai acara atau program dikemas menjadi suatu hiburan, begitu juga sebaliknya, ketika khalayak menonton televisi mereka juga memiliki anggapan untuk menikmati hiburan tersebut.

Permasalahan yang sering terjadi di pertelevisian saat ini adalah tidak jarang penayangan program acara televisi terkadang tidak mencerminkan realitas sosial yang berkembang di masyarakat bahkan yang lebih memprihatinkan lagi


(13)

adalah kurang memperhatikan kode etik moral budaya Indonesia, sehingga terkesan melupakan keberadaan khalayak yang dapat berdampak bahwa pesan atau informasi yang diterima khalayak lebih banyak menimbulkan efek sensasi berlebihan dan cenderung negatif. Para pembuat program cenderung lebih berorientasi pada untuk menjaring banyak para pemasang iklan, entah program acara tersebut berkualitas atau tidak, asalkan disukai oleh pasar. Dengan tuntutan iklan ini para pengelola televisi seringkali terjebak untuk melanggar tata nilai yang ada dalam masyarakat, dan karena tuntutan rating, ada produser yang terpaksa membuat acara bermutu rendah yang sebenarnya tidak ia setujui karena bertentangan dengan idealisme dan keyakinannya sendiri

Khalayak sebagai pendengar sekaligus pemirsa dan pengguna jasa media sangatlah berperan dalam perkembangan televisi, sebab tanpa ada respon yang diberikan oleh penonton, televisi tidak akan berarti. Khalayak merupakan pengguna jasa yang aktif bukan pasif dalam meraih setiap pesan yang disampaikan. Oleh karena itu kepekaan dan kepedulian pembuat program acara televisi dalam merefleksikan serta mengaktualisasikan realitas sosial yang ada di masyarakat saat ini penting, agar keberadaan program acara televisi dapat menggugah nila-nilai sosial masyarakat.

Sekarang ini banyak ditayangan reality show di beberapa stasiun tv swasta di Indonesia. Reality show pada dasarnya merupakan program acara dengan menghadirkan realita sosial di masyarakat sehingga tayangan tersebut diharapkan dapat mengaktualisasikan kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Beberapa reality show yang sampai saat masih tayang di stasiun tv swasta di Indonesia saat


(14)

ini antara lain : Minta Tolong, Jika aku Menjadi ,Bedah Rumah. Namun dalam kenyataan yang berkembang tidak semua reality show yang ditayangkan mendapat respon positif dari masyarakat.

Seleb Ngamen merupakan sebuah reality show yang mengajak para selebriti untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dengan cara mengamen keliling baik dijalanan,ditempat makan ataupun masuk kedalam kendaraan umum.Hasil ngamen tersebut akan disumbangkan kepada seseorang yang memang membutuhkan tanpa diduga sebelumnya oleh penerima,biasanya yang menerima sumbangan dari seleb ngamen tersebut pedagang balon,tukang sampah,tukang ojek,tukang becak yang penghasilan mereka pas-pas an yang kurang lebih 50 ribu perharinya.Seleb Ngamen yang ditayangkan di TV Swasta ANTV setiap hari Rabu pukul 15.00 WIB dengan berdurasi kurang lebih 30 menit.(http:/www.an.tv/Downloads/seleb_ngamen.php.htm)

Adapun fenomena sosial yang dapat diamati oleh peneliti sehubungan dengan tayangan Seleb Ngamen adalah banyaknya yang berpendapat bahwa” Artis aja yang selalu hidup mewah mereka mau bersusah payah,kepanasan,demi mengumpulkan uang untuk membagi kepada orang yang membutuhkan “dan dalam fenomena tersebut bahwa orang yang mempunyai derajat/kedudukan tinggi mampu berbagi risky dengan cara mengamen.Dari sini tindakan prososial yang dilakukan para suporter bola Arema untuk membantu sesama.Dalam hal ini peneliti membatasi daerah penelitian di wilayah Korwil Ngajum Kab. Malang tidak lain hanya untuk mempermudah penelitian dan juga para suporter bola


(15)

Aremania tersebut telah banyak melakukan tindakan prososial seperti penggalangan dana untuk membantu sesama dan sering melakukan Bakti Sosial.

Sejauh ini peneliti memilih Aremania Korwil Ngajum yang difokuskan pada pria karena dari beberapa penelitian bahwa pria lebih mungkin daripada wanita untuk menawarkan bantuan dalam situasi darurat yang memerlukan pertolongan dan berbahaya.Sehingga kemungkinan pria mempersepsi biaya(cost) menghadapi bahaya itu lebih kecil daripada wanita karena pria secara fisik lebih kuat dan lebih mungkin memiliki kemampuan-kemampuan yang relevan.( Hudaniah,Dayakisni,2003:184)

Jika program Reality Show “Seleb Ngamen” mampu memberikan kontribusi positif terhadap perilaku pro sosial khalayak, maka dapat dikatakan bahwa media televisi memiliki peran positif dalam meningkatkan kepekaan nilai-nilai sosial pada masyarakat, seperti kesadaran masyarakat untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan tanpa memandang status sosial. Hal tersebut dapat menjadi referensi bagi pembuat program acara televisi untuk membuat program-program acara di televisi berikutnya yang dapat memberikan memiliki kontribusi positif bagi pemirsanya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih jauh serta mendalam mengenai pengaruh terpaan tayangan seleb ngamen di Antv terhadap perilaku pro sosial khalayak.

Dari latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul : PENGARUH TERPAAN TAYANGAN SELEB NGAMEN DI ANTV TERHADAP


(16)

PERILAKU PRO SOSIAL KHALAYAK ( Study pada Aremania Korwil Ngajum , Kab. Malang )

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahannya sebagai berikut : Apakah ada pengaruh antara terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV terhadap Perilaku Pro Sosial Khalayak?

C. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh antara terpaan tayangan Seleb Ngamen terhadap perilaku prososial khalayak

D. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat : 1. Secara Teoritis

a. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang ilmu komunikasi, terutama komunikasi massa yaitu peran media massa televisi sebagai salah satu aspek kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan informasi.


(17)

b. Sebagai bahan kajian terhadap teori-teori komunikasi massa terkait dengan hubungan terpaan suatu tayangan dalam media televisi terhadap sikap atau perilaku masyarakat.

2. Secara Praktis

a. Sebagai kontribusi dan referensi bagi pengelola media massa khususnya pembuat program acara televisi untuk membuat program acara yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pemirsanya b. Dapat memberikan gambaran tentang terpaan tayangan Seleb Ngamen

terkait dengan sikap perilaku pro sosial khalayak , sehingga dapat diketahui hubungan dari terpaan tayangan tersebut terhadap perilaku prososial khalayak.

E. TINJAUAN PUSTAKA

E.1 Komunikasi massa

Pada era teknologi sekarang ini hidup sehari saja tanpa komunikasi massa adalah mustahil bagi kebanyakan orang. Namun demikian banyak diantara kita yang tidak mengetahui bagaimana media beraksi dan bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan kita. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya, yang kemudian disalurkan oleh pemancar dengan audio atau visual misalnya; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita (Devito,1997:507).Komunikasi Massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah


(18)

khalayak yang tersebar,heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronis sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Ada banyak beberapa pengertian mengenai komunikasi massa yang dikemukakan oleh beberapa ahli dan pakar komunikasi. Jika melihat dari pengertian dasar tentang komunikasi massa yaitu komunikasi atau proses penyampaian pesan melalui media massa, baik itu beruapa media elektronik ataupun cetak. Adapun definisi yang paling sederhana yang dikemukakan Bittner (1980:10).Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang(Rahmad,2004:108).Ada pula komunikasi massa yang dikemukakan Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986). Menurut mereka, sesuatu dapat didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar .Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar,majalah,televisi,film,atau gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebar pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang saling kenal atau mengetahui satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik .artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang.Karena itu diartikan milik publik.


(19)

4. Sebagai sumber ,komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan ikatan atau perkumpulan.Dengan kata lain,komunikatornya tidak berasal dari seseorang ,tetapi melembaga.

5. Komunikasi massa diatur oleh gatekeeper( penapis informasi ). 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.

Dengan demikian ,media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secra serempak,cepat kepada audience yang luas dan heterogen.Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi yang lain adalah bisa mengatasi bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu.Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas(Nurudin,2009:9).

Ada beberapa tahap (memperhatikan perilaku,mengidentifikasi diri,terasa fungsional,untuk merespon situasi,merasa puas dan pengukuhan)seseorang membentuk perilaku sebagai pengaruh dari pesan-pesan dari tayangan media.Media merupakan sumber pesan yang selalu menyediakan mode atau gaya yang menarik sehingga membuat pemirsa ,terutama film dan acara televisi,meniru ,baik anak-anak atau dewasa dalam bentuk sikap ,respons,emosional,penampilan atau tindakan.


(20)

E.2 Efek Komunikasi Massa

Efek komunikasi massa merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima, karena penerima pesan-pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan,pengetahuan,sikap dan perubahan perilakunya(Wiryanto,2003:39).Komunikasi bisa dikatakan efektif jika menghasilkan efek-efek atau perubahan-perubahan seperti yang diharapkan oleh sumber (Komunikator).seperti pengetahuan,sikap dan perilaku..

Berbicara tentang efek komunikasi massa sebagaimana dikemukakan oleh Rakhmad 2001:217 mengacu kepada pengetahuan (kognitif),mempengaruhi sikap (afektif)dan atau menggerakkan perilaku (behavioral).Pendapat tersebut berarti bahwa secara teoritis pesan yang disampaikan melalui media massa akan berpengaruh atau memberikan dampak kepada audience nya antara sebelum dan sesudah pesan tersebut disampaikan.

Efek Kognitif disinilah adalah merupakan akibat pada diri individu yang terkena terpaan media yang sifatnya informatif bagi dirinya.Dari semula tidak tahu menjadi tahu,tidak jelas menjadi jelas.Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan,atau informasi.Tidak semua efek media massa negatif,media massa juga memiliki efek prososial kognitif.Yaitu bagaimana media massa mampu memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Disini media


(21)

massa juga memiliki peran dalam menyampaikan pengetahuan ,ketrampilan dan sebagainya(Winarni,2003:125).

Efek Afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan,disenangi,atau dibenci khalayak.Efek ini hubungannya dengan emosi,sikap atau nilai.Maksudnya efek yang ditimbulkan media massa tidak hanya sekedar khalayak tahu tentang orang,benda dan peristiwa yang ada di dunia ini melainkan khalayak dapat merasakannya.Disini media massa dapat menimbulkan rangsangan emosional pada khalayak.Misalnya merasa sedih, senang gembira, marah, jengkel, dan sebagainya (Winarni,2003:126).

Sedangkan Efek Behavioral menunjuk pada perilaku nyata yang dapat diamati,yang meliputi pola-pola tindakan,kegiatan atau kebiasaan berperilaku.Efek ini meliputi perilaku prososial dan anti sosial.Adapun penelitian ini membahas tentang perilaku prososial ,dimana dalam istilah psikologi sering disebut Prososial behavioral yaitu setiap bentuk perilaku positif dari khalayak pengguna media massa untk khalayak lainnya.Dan hal itu berarti terdapat hubungan yang positif antara stimuli yang kita amati dengan karakteristik diri khalayak.

Sedangkan Donald k.Robert dalam Rakhmat(2001:218) beranggapan bahwa efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan dan media massa.Karena fokusnya pesan,maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa.


(22)

Beberapa studi juga dilakukan sehubungan dengan media massa.Khalayak pada umumnya lebih tertarik untuk membahas tentang efek media massa.Bukan paa yang dilakukan pada media melainkan apa yang media lakukan khalayaknya.

Menurut steven Chaffe dalam (Winarni,2003:122) ada tiga pendekatan dalam melihat efek media massa ,yaitu :

a. Efek media massa berkaitan dengan pesan dan media.

b. Jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang meliputi perubahan kognitif,afektif,dan behavioral. c. Satuan observasi yang dikenai efek komunikasi massa ,meliputi

individu ,kelompok,organisasi,masyarakat,atau bangsa. E.3 Landasan Teori

E.3.1 Teori S-O-R

Teori merupakan alat bantu utama di dalam melaksanakan penelitian.Dengan teori ,serorang peneliti akan mampu mempertajam proses berfikir.Pada penelitian ini ,peneliti menggunakan teori S-O-R ,sebagai singkatan Stimulus-Organisme-Respons ini semula berasal dari psikologi dan kemudian menjadi sebuah teori komunikasikarena obyek model dari psikologi dan ilmi komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen- komponen : sikap ,opini, perilaku, kognisi, efeksi,dan konasi. Menurut stimulus response ini,efek yang ditimbulkan


(23)

adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan jadi unsur-unsur dalam model ini adalah :

a. Pesan (Stimulus,S )

b. Komunikan ( Organisme,O ) c. Efek ( Response ,R )

Adapun gambar dari teori ini adalah sebagai berikut : S

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak .Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatiam dari komunikan .Proses berikutnya adalah pengertian dari komunikan dan kemampuan dari komunikan inilah yang melanjutkan

Stimulus

(Terpaan tayangan seleb ngamen)

Organisme

(Pemirsa/khalayak tayangan )

9 Perhatian

9 Pengertian

9 Penerimaan

Response


(24)

proses berikutnya .Setelah komunikan mengolah dan menerimanya,maka terjadi respon dari komunikan.

Teori ini sebagai proses pertukaran informasi atau gagasan bersifat timbal balik dan memiliki banyak efek.Komunikasi dianggap sebagai statis,yang menganggap manusia dianggap berperilaku karena kekuatan atau kemauan bebasnya. Dr.Mar’at dalam bukunya Sikap Manusia perubahan serta pengukurannya mengutip pendapat Hovland,Jany dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting :

a. perhatian, b. pengertian dan

c. penerimaan. ( Onong,2003 :255). E.4 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa

Kemajuan pesat media dewasa ini, khususnya dalam cara penyampaian pesan yang semakin beragam, memang membutuhkan kejelian para penontonnya dalam menerjemahkan sekaligus menyikapi pesan yang dibawa. Televisi dalam proses komunikasinya menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan gambar sebagai lambang utamanya. Pesan (message) sendiri tediri dari dua aspek, yakni isi atau isi pesan (the content of message) dan lambang (symbol) sebagai pengekspresiannya. Pesan yang disiarkan media massa bersipat umum, karena memang demi


(25)

kepentingan umum. Penataan pesan bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

Memang persoalannya disini adalah media tidak bisa bersifat netral. Misalnya atribut-atribut tertentu yang dibawa dalam sebuah media dapat mengkondisikan pesan-pesan yang dikomunikasikan. Seperti yang dikatakan Marshall McLuhann, “the medium is the message”, medium itu sendiri merupakan pesan. “Apa-apa yang dikatakan” ditentukan secara mendalam oleh medianya. Terlebih lagi jika disadari bahwa dibalik pesan-pesan yang disalurkan lewat media niscaya tersembunyi berbagi mitos.

Televisi sebagai media komunikasi massa dalam realitasnya mempunyai keunggulan yang cukup besar dalam penyampaian pesan diantara produk media massa lainnya. Televisi bersifat langsung, karena pesan yang disampaikan kepada masyarakat tidak mengalami proses yang berbelit-belit seperti halnya media cetak. Karena televisi bisa menyampaikan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen tanpa ada hambatan ruang dan waktu.(Nurudin,2004:8).Selain kemampuan penyampaian pesannya yang relatif cepat televisi juga menyiarkan suatu peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran pandangan mata (live broadcast). Namun dari sisi sosiologis kemampuan menyampaikan pesan secara umum, cepat dan selintas untuk menjangkau khalayak luas dalam suatu rentang waktu menyatakan suatu kekuatan sosial yang ada pada dampaknya.


(26)

Dalam penyampaian pesan-pesannya televisi sebagai media massa tidak bisa dilepaskan dari fungsi komunikasi massa. Menurut De Vito (1997) ada beberapa fungsi yang diemban komunikasi massa,yakni : 1. Menghibur, media massa sebagian besar melakukan fungsi sebagai media

yang memberikan penghiburan bagi khalayaknya.

2. Meyakinkan ( To Persude ) ini dapat berbentuk, Mengukuhkan atau memeprkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang,Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu,Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu.

3. Menginformasikan , Media memberikan informasi tentang peristiwa ,baik yang bersifat lokal,regional,nasional,dan internasional,didapatkan dari media.

4. Menganugerahkan Status , menurut Paul Lazarsfeld dan robert K.Merton,”Jika anda benar-benar penting,Anda akan menjadi pusat perhatian massa dan ,jika anda menjadi pusat perhatian massa,berati Anda memang penting”,dan sebaliknya.

5. Membius , Fungsi membius media terjadi bila media menyajikan informasi tentang sesuatu,penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil.

6. Menciptakan rasa kebersatuan , Media mampu menciptakan /membuat kita/khalayak merasa menjadi anggota suatu kelompok.


(27)

a. Privatisasi , Media mampu / memiliki kecenderungan menciptakan lawan dari rasa kesatuan dan hubungan yaitu membuat seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan menguatkan diri kedalam dunianya sendiri.

b. Parasosial , Hubungan yang dikembangkan oleh pemirsa /khalayak dengan tokoh-tokoh dramatik.(Winarni,2003:46-47).

Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk didalam ilmu komunikasi. Jadi jelas bahwa komunikasi massa merupakan salah satu bidang saji dari sekian banyak bidang yang dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi. Ditegaskan dalam Encyclopedia Internasional bahwa komunikasi massa terbatas pada proses penyebaran pesan melalui media massa, yakni surat kabar, televisi, film, dan buku; tidak mencakup proses komunikasi tatap muka yang juga tidak kurang pentingnya, terutama dalam kehidupan organisasi (Effendy, 2003: 254).

E.5 Terpaan dalam Media Massa

Terpaan didefinisikan sebagai kondisi dimana khalayak terkena oleh pesan yang disebabkan oleh media massa. ( Effendi,1989 :35 ). Terpaan program acara berkaitan dengan terpaan media yaitu khalayak atau penonton telah terkena dampak atau mengetahui pesan-pesan yang ditayangkan oleh media massa.


(28)

E.6 Perilaku Pro Sosial

Perilaku Prososial, definisi luasnya adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan atau di rencanakan untuk menolong orang lain tanpa mempedulikan motif – motif si penolong. Sama dengan pengertian altruisme yaitu tindakan sukarela yang di lakukan seseorang atau sekelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharap imbalan apa pun ( kecuali mungkin perasaan telah melakukan kebaikan.( http://www.google.com /PERILAKUPROSOSIAL.htm)

Prososial bisa di katakan adalah sebuah proses tindakan positif orang, melihat manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Menurut Eisenberg & Mussen(Hudaniyah, 2003: 177), tindakan yang dilakukan dalam prilaku sosial antara lain: sharring (berbagi), cooperative (kerjasama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan) serta mempertimbangkan hal dan kesejahteraan orang lain.

Dengan demikian kedermawaan , persahabatan kerjasama , menolong ,menyelamatkan ,dan pengorbanan merupakan bentuk-bentuk perilaku pro sosial.Ada tiga indikator yang menjadi tindakan pro sosial,yaitu :

1. Tindakan itu berakhir pada dirinya dan tidak menuntut keuntungan pada pihak pelaku.

2. Tindakan itu dilahirkan secara sukarela 3. Tindakan itu menghasilkan kebaikan.


(29)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara usia dengan perilaku prososial dalam bukunya Dayakisni 2003:184. Alasannya menyebutkan ,bahwa dengan bertambahnya usia individu akan makin dapat memahami atau menerima norma-norma sosial,lebih empati dan lebih dapat memahami nilai ataupun makna dari tindakan prososial yang ditunjukan. bukunya Bahwa hubungan antara usia dengan perilaku prososial nampak nyata bila dihubungkan dengan tingkat kemampuan dan tanggung jawab individu. (Hudaniah,Dayakisni,2003:185)

E.7 Faktor-faktor Yang Mendasari Perilaku Prososial

Beberapa faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial , yaitu :

1. Self-gain

Harapan seseorang untuk memperolah atau menghindari kehilangan sesuatu misalnya ingin mendapatkan pengakuan , pujian , atau takut dikucilkan.

2. Personal values and norms

Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh individuselama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial,seperti berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal balik.


(30)

3. Empathy

Kemampuan sesorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain.Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya dengan pengambilan peran.jadi prasyarat untuk mampu melakukan empati , individu untuk memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan peran.( Hudainiah,2001 : 88 )

E.8 Terpaan Media terhadap Perilaku Prososial

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa salah satu ciri komunikasi massa adalah pesan bersifat umum dan diterima oleh khalayak dalam jumlah yang banyak dan heterogen .hal ini berarti baik sebagai individu ,kelompok ,atau masyarakat ,pesan yang dimuat oleh media massa akan memiliki efek-efek tertentu terhadapnya. Baik itu efek antisosial dan efek prososial dalam perilaku sehari-hari.

Pada tingkat awal,media berpengaruh terhadap individu pada proporsi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Karena apa yang disajukan oleh media massa yaitu bahwa media massa mampu menampilkan peristiwa atau kejadian tertentu pada khalayaknya. Pada hakekatnya , pengaruh dari adanya media massa yang bersifat individu ini meluas menjadi berpengaruh terhadap kelompok dan lahirnya masyarakat ( budaya massa ).(Winarni,2003:129 ).


(31)

Menurut Joseot R. Dominick dalam(Winarni,2003:129) menyebutkan bahwa ada tiga wilayah prososial yang disebutkan oleh adanya terpaan dari media massa yang memperoleh banyak penelitian,diantaranya adalah :

a. Efek Terapheutik : Bahwa media massa memiliki kemampuan untuk mendorong sikap-sikap positif khalayaknya. Media massa membantu mengatasi Phobia psikologis.Sepeti misalnya sikap berani yang ditunjukkan pada anak-anak setelah menonton tayangan televisi yang mengajarkan “ Tak perlu takut ke dokter,tak perlu takut anjing,dll “

b. Pengembangan kendali diri ,yaitu studi-studi eksperimen yang menunjukkan bagaimana pengajaran melalui televisi dapat membentuk kendali diri. Hal ini terbukti dari film-film televisi yang mengajarkan bagaimana harus bersifat baik,dan anak-anak cenderung akan meniru aturan-aturan mana yang baik dan buruk,mana yang salah dan yang benar. Dengan menonton media massa ,anak-anak belajar mengendalikan diri.

c. Kerjasama , membagi dan membantu : studi-studi menunjukkan bahwa media mengajarkan nilai-nilai kebaikan tentang bagaimana harus kerjasam dengan temannya,bagaimana harus berbagi dan membantu sesama.


(32)

E.9 Ada beberapa cara untuk meningkatkan perilaku prososial ( Brigham 1991) yaitu :

1. Melalui penayangan model perilaku prososial ,misalnya melalui media komunikasi massa.Karena banyak perilaku manusia yang terbentuk melalui belajar sosial terutama dengan meniru.Apalagi mengammati model prososial dapat memiliki efek priming berasosiasi dengan anggapan positif tentang sifat-sifat manusia dalam diri indivisu pengamat.

2. Dengan menciptakan suatu superordinate identity,yaitu pandangan bahwa setiap manusia secara keseluruhan .Dalam beberapa penelitian ditunjukkan bahwa menciptakan superordinate identity dapat mengurangi konflik dan menciptakan perilaku prososial dalam kelompok besar serta meningkatkan kemampuan empati diantara anggota-anggota kelompok tersebut.

3. Menekankan perhatian terhadap norma prososial,seperti norma-norma tentang tanggung jawab sosial. Norma-norma-norma ini dapat ditanamkan oleh orang tua ,guru ataupun melalui media massa.

E.11 Hipotesis

Menurut Sugiono ( 2009 : 70 ) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Penolakan dan penerimaan sangat tergantung pada hasil-hasil pengujian dari semua fakta-fakta yang


(33)

dikumpulkan. Secara lebih spesifik hipotesis adalah dugaan awal atau sementara dari tujuan masalah yang diajukan untuk kemudian di uji secara empiris kebenarannya. Adapun penyusunan hipotesis yang diajukan didasrkan pada hasil kajian oleh penelitian tentang teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian tersebut ,maka dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini adalah :

Hipotesis

Ho : Tayangan “ Seleb Ngamen “ tidak berpengaruh terhadap perilaku Prososial khalayak

Hi : Tayangaan “Seleb Ngamen “ berpengaruh terhadap perilaku prososial khalayak.

F.Metode Penelitian

F.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif ,tipe penelitian eksplanatif survey,yaitu tipe yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain.(Sugiono,2004:10).Tipe penelitian eksplanatif ini berfungsi untuk menjelaskan suatu fenomena yang dikaitkan dengan suatu variabel.Fenomena yang akan diteliti adalah pengaruh dari komunikasi massa melalui media massa televisi.sedangkan variabel yang dikaitkan dengan fenomena tersebut adalah sebuah tayangan “Seleb


(34)

Ngamen “terhadap perilaku prososial Aremania di Korwil.Ngajum Kab . Malang

F.2 Variabel Penelitian

a. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel bebas : Terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV ( X ) Variabel terikat : Perilaku Pro Sosial khalayak ( Y )

b. Definisi Konseptual

Pengertian definisi Konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan peneliti terhadap variabel-variabel (konsep )yang hendak di ukur,diteliti dan digali datanya (Hamidi,2010 :141 ) untuk itu perlu diuraikan beberapa istilah yang terkandung dalam judul tersebut. 1). Terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV

Terpaan tayangan seleb ngamen merupakan keadaan dimana khalayak atau penonton telah terkena dampak atau mengetahui pesan-pesan yang ditayangkan oleh reality show seleb ngamen. Seleb Ngamen merupakan sebuah reality show yang mengajak para selebriti untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dengan cara mengamen keliling baik dijalanan,ditempat makan ataupun masuk kedalam kendaraan


(35)

umum.Hasil ngamen tersebut akan disumbangkan kepada seseorang yang memang membutuhkan tanpa diduga sebelumnya oleh penerima.

2 ). Perilaku Pro Sosial khalayak

Perilaku Prososial, adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan atau di rencanakan untuk menolong orang lain tanpa mempedulikan motif – motif si penolong. Prososial bisa di katakan adalah sebuah proses tindakan positif orang, melihat manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Menurut Eisenberg & Mussen (Hudaniyah,2003:177),tindakan yang dilakukan dalam prilaku sosial antara lain:sharring(berbagi), cooperative(kerjasama),donating(menyumbang),helping(menolong), honesty (kejujuran),generosity(kedermawanan).

c. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur berdasarkan karakterisik variabel tersebut yang dapat diamati.

1. Terpaan tayangan Seleb Ngamen ( variabel X )

Terpaan tayangan seleb ngamen merupakan keadaan dimana khalayak atau penonton telah terkena dampak atau mengetahui pesan-pesan yang ditayangkan oleh reality show seleb ngamen. Seleb Ngamen merupakan sebuah reality show yang mengajak para selebriti untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dengan cara mengamen keliling


(36)

baik dijalanan,ditempat makan ataupun masuk kedalam kendaraan umum.Hasil ngamen tersebut akan disumbangkan kepada seseorang yang memang membutuhkan tanpa diduga sebelumnya oleh penerima.

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah “Terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab yang mempengaruhi variabel lain.Hal ini dikarenakan tayangan “Seleb Ngamen”sebagai stimulus yang mempengaruhi perilaku prososisal khalayak..Yang menjadi indikator dalam variabel ini adalah :

a) Intensitas menonton tayangan Seleb Ngamen ,

b) tingkat perhatian terhadap tayangan Seleb Ngamen di ANTV , c) tingkat pemahaman tentang makna pesan yang terkandung dalam

tayangan Seleb Ngamen di ANTV 2. Perilaku Pro Sosial (variabel Y )

Variabel terikat adalah variabel yang terjadinya diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Perilaku ProSosial Khalayak ini merupakan tindakan / sikap yang membantu orang lain dengan cara berbagi, bekerjasama,dan menyumbang yang mempunyai akibat sosial positif.

Dalam penelitian ini perilaku prososial merupakan variabel terikat yang besar kecil nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu tayangan


(37)

“Seleb Ngamen”.Hal ini dikarenakan karena perilaku prososial merupakan pengaruh dari adanya sebuah tayangan “Seleb Ngamen”di ANTV. Adapun indikator perilaku pro sosial dalam penelitian ini adalah semua tindakan positif yang dilakukan untuk menolong orang lain seperti :

a) Menyumbang (Donating) b) Menolong ( Helping ) c) Kedermawaan

d) Kerjasama ( Cooperatif ) Tabel 1.1

Operasional Variabel penelitian VARIABEL INDIKATOR BUTIR PERTANYAAN Variabel X

Terpaan tayangan Seleb Ngamen

Intensitas menonton

1. Intensitas menonton tayangan Seleb Ngamen 2. Durasi menonton tayangan seleb Ngamen di

ANTV

3. Kesediaan tidak berganti channel pada saat ada tayangan Seleb Ngamen

4. Tingat keseringan dalam menonton Seleb Ngamen

Tingkat Perhatian

5. Tingkat perhatian terhadap tokoh atau peran dalam tayangan Seleb Ngamen

6. Tingkat perhatian terhadap adegan dalam tayangan Seleb Ngamen di ANTV


(38)

7. Tingkat perhatian terhadap alur cerita pada Seleb Ngamen di ANTV

Tingkat Pemahaman

8. Tingkat pemahaman terhadap makna pesan yang terkandung dalam tayangan seleb Ngamen 9. Tingkat pemahaman terhadap alur cerita dalam

tayangan Seleb Ngamen

10. Kemampuan untuk memahami atau larut dalam tayangan Seleb Ngamen

Variabel Y Perilaku pro Sosial Khalayak Menyumbang Kedermawaan Kerjasama ( Cooperatif )

Menolong

1. Memberikan bantuan berupa pakaian pada orang lain yang membutuhkan.

2. Menyumbangkan sebagian uang kepada orang lain

3. Bersedia membagi rizki dengan orang lain yang tidak mampu

4. Tidak bersikap sombong pada orang lain. 5. Tidak melukai perasaan orang lain. 6. Mengikuti kegiatan penggalangan dana 7. Mau bekerjasama dengan orang lain dlm

penggalangan dana untuk kebaikan 8. Tidak bersikap pamrih kepada orang lain 9. Bersikap ikhlas kepada orang lain

10.Mau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan


(39)

F.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Ngajum Kec.Ngajum Kab.Malang , dengan luas wilayah +- 1055,636 m2. Jumlah penduduk di Desa Ngajum 10.937 jiwa terdiri dari 5501 perempuan dan 5436 laki-laki.Lokasi dipilih karena berdasarkan observasi awal pada Aremania Korwil Ngajum banyak yang menonton tayangan seleb ngamen di ANTV,selain itu Aremania juga sering melakukan tindakan prososial diantaranya penggalangan dana dibidang sosial guna untuk membantu sesama.

F.4 Populasi dan Sampel

a. Karakteristik Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari pengambilan subyek penelitian. Berdasarkan penelitian pra survey yang dilakukan ,maka yang dapat menjadi populasi pada penelitian ini adalah Aremania Korwil.Ngajum

Kriteria yang dapat dijadikan populasi adalah :

1. Pernah menonton tayangan Seleb Ngamen di ANTV

2. Memiliki usia yang memungkinkan untuk berprilaku prososial,yaitu usia 17 th sampai 50 tahun.


(40)

4. Suporter Aremania yang bertempat tinggal di Desa Ngajum Kec. Ngajum Kab. Malang

Dan dari hasil pra penelitian tersebut diperoleh jumlah populasi sebanyak 105 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan bertempat tinggal di Desa Ngajum.Jadi dapat disimpulkan bahwa yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang yang memiliki kriteria tersebut diatas.

b. Sampel

Sampel adalah cara tertentu(yang secara metodologis dibenarkan) yang digunakan untuk menarik anggota sample dari anggota populasi sehingga peneliti memperoleh kerangka sample dalam ukuran yang telah ditentukan.(Hamidi,2010:133).Dalam penelitian sampel yang diambil sebanyak 74 responden yang berjenis kelamin laki-laki,yang pernah menonton dan yang bertempat tinggal di Desa Ngajum yang sebagai anggota dari Aremania Korda Ngajum Korwil Ngajum.

Cara pengambilan data dari penelitian ini menggunakan Probability Sampling,bahwa suatu sampel akan mewakili dari populasi jika anggota sampel yang dipilih dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.(Hamidi,2010:134). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe Total Sampling,


(41)

Hal ini dilakukan peneliti karena dari semua angket yang berjumlah 105 yang diberikan kepada responden hanya 74 yang dikembalikan oleh responden kepada peneliti,jadi teknik pengambilan sampelnya adalah Total sampling yang digunakan dalam penelitian ini. Semua subyek yang terdaftar dalam anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa subyek dalam populasi bersifat homogen.Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.Oleh karena itu hak setiap subyek sama,maka penelitian terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subyek untuk dijadikan sampel.(Arikunto,2002:111).

F.5 Skala Pengukuran

Dalam penelitian skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap ,pandapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang obyek penelitian . Dengan skala likert , variabel yang diukur dijabarkan menjadi sub veriabel yang kemudian dijabarkan lagi menjadi komponen-komponen yang terukur dan dijadikan pertanyaan yang kemudian dijawab oleh responden.(Riduwan,2008:12).

Kelima penilaian tersebut akan diberikan bobot nilai sebagai berikut : 1. Sangat setuju mempunyai bobot nilai 5


(42)

2. Setuju mempunyai bobot nilai 4 3. Ragu-ragu mempunyai bobot nilai 3 4. Tidak setuju mempunyai bobot nilai 2 5. Sangat tidak setuju mempunyai bobot 1 F.6 Sumber Data

Dalam penelitian sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dengan cara diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan dengan menggunakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan tersebut. Peneliti juga memberikan keleluasan responden untuk menentukan jawabannya sendiri terkait dengan terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV dan perilaku Pro Sosial khalayak.

F.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebarkan angket pada responden untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.Angket yang digunakan bersifat tertutup dimana angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang(x). Jenis Skala dalam penelitian ini adalah Skala Interval,yakni skala yang


(43)

menunjukkan jarak antara satu data dengan data lain yang mempunyai bobot yang sama(Riduwan,2008:9).

Angket yang digunakan bersifat Angket Tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakterristik dirinya. ( Riduwan ,2008 : 27 )

a) Dokumentasi

Untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian yang berupa catatan, transkip ,buku , surat kabar ,majalah , foto-foto ,dan data yang relevan penelitian(Riduwan,2008:31).Contohnya dalam penelitian ini ,untuk mengetahui nama dan jumlah Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang serta letak dan kondisi Geografis Desa Ngajum.

F.8 Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan tingkat kemampuan instrumen penelitian, mengikuti apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiono (2001: 267) validitas merupakan hasil penelitian dimana terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini


(44)

mempergunakan analisis korelasi product moment, dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total sebagai jumlah skor item. Adapun formulasi korelasi product moment (Sugiono, 2010 : 250) adalah sebagai berikut:

r = n XY

n X X Y

( )

( ) ( ) )

Σ Σ Σ

Σ Σ Σ Σ

- ( X) ( Y) . n( Y ) - (2

2 − 2 2

Keterangan :

r = Koefisien korelasi X = Skor butir pertanyaan Y = Total skor variabel n = Jumlah responden

Pengujian dilakukan pada taraf α = 0,05 dengan kriteria pengujian: a. Jika probabilitas < 0,05 maka butir pertanyaan valid

b. Jika probabilitas > 0,05 maka butir pertanyaan tidak valid

Adapun perhitungan untuk pengujian validitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 10.


(45)

b. Uji Reliabilitas

Uji ini dimaksudkan untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya, sehingga hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap gejala-gejala yang sama pula. Reliabilitas mengacu pada homogenitas alat ukur, dimana berbagai macam pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui suatu hal mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Alpha Cornbach (Arikunto ,1997) dengan rumus sebagai berikut :

r = k-1 k ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ Σ 2 2 -1 σ σ

Keterangan :

r = Koefisien reliabilitas k = Jumah butir pertanyaan σi2 = varian butir pertanyaan σ2 = varian skor tes

F.9 Teknik Analisa Data

a. Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi linier sederhana ini dalam penelitian ini dipergunakan untuk mengetahui pengaruh variabel tayangan Seleb


(46)

Ngamen di ANTV terhadap perilaku Pro Sosial Khalayak. Adapun model yang digunakan adalah :

Y = a + bX dimana :

Y = Perilaku Prososial a = Konstanta

b = Koefisien regresi variabel tayangan Seleb Ngamen di ANTV X = Variabel tayangan Seleb Ngamen di ANTV

b. Uji hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan Uji t. Adapun formulasi uji t dalam penelitian ini menggunakan rumus (Algifari, 2000:9) sebagai berikut:

Sb b t= Dimana :

t = nilai thitung b = koefisien regresi

Se = standard error koefisien regresi Rumusan hipotesis dinyatakan dengan :

Ho : b= 0 : Apabila thitung < ttabel atau atau -thitung > -ttabel pada taraf α = 0,05 atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima (Hi ditolak) artinya variabel tayangan seleb ngamen di ANTV tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pro sosial pada tingkat kepercayaan 95%.


(47)

Hi : b ≠ 0 : Apabila thitung> ttabel atau -thitung < -ttabel pada taraf α = 0,05 atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (Hi diterima) artinya variabel tayangan seleb ngamen di ANTV berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku pro sosial pada tingkat kepercayaan 95%.


(1)

2. Setuju mempunyai bobot nilai 4

3. Ragu-ragu mempunyai bobot nilai 3

4. Tidak setuju mempunyai bobot nilai 2

5. Sangat tidak setuju mempunyai bobot 1

F.6Sumber Data

Dalam penelitian sumber data yang digunakan yaitu data primer. Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dengan cara diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan daftar pertanyaan dengan menggunakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan tersebut. Peneliti juga memberikan keleluasan responden untuk menentukan jawabannya sendiri terkait dengan terpaan tayangan Seleb Ngamen di ANTV dan perilaku Pro Sosial khalayak.

F.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebarkan angket pada responden untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.Angket yang digunakan bersifat tertutup dimana angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang(x). Jenis Skala dalam penelitian ini adalah Skala Interval,yakni skala yang


(2)

menunjukkan jarak antara satu data dengan data lain yang mempunyai bobot yang sama(Riduwan,2008:9).

Angket yang digunakan bersifat Angket Tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakterristik dirinya. ( Riduwan ,2008 : 27 )

a) Dokumentasi

Untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian yang berupa catatan, transkip ,buku , surat kabar ,majalah , foto-foto ,dan data yang relevan penelitian(Riduwan,2008:31).Contohnya dalam penelitian ini ,untuk mengetahui nama dan jumlah Aremania Korwil Ngajum Kab. Malang serta letak dan kondisi Geografis Desa Ngajum.

F.8 Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan tingkat kemampuan instrumen penelitian, mengikuti apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiono (2001: 267) validitas merupakan hasil penelitian dimana terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini


(3)

mempergunakan analisis korelasi product moment, dengan mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total sebagai jumlah skor

item. Adapun formulasi korelasi product moment (Sugiono, 2010 : 250)

adalah sebagai berikut:

r = n XY

n X X Y

( )

( ) ( ) )

Σ Σ Σ

Σ Σ Σ Σ

- ( X) ( Y) . n( Y ) - (2

2 − 2 2

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Skor butir pertanyaan

Y = Total skor variabel

n = Jumlah responden

Pengujian dilakukan pada taraf α = 0,05 dengan kriteria pengujian:

a. Jika probabilitas < 0,05 maka butir pertanyaan valid

b. Jika probabilitas > 0,05 maka butir pertanyaan tidak valid

Adapun perhitungan untuk pengujian validitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 10.


(4)

b. Uji Reliabilitas

Uji ini dimaksudkan untuk menunjukkan sejauhmana alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya, sehingga hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap gejala-gejala yang sama pula. Reliabilitas mengacu pada homogenitas alat ukur, dimana berbagai macam pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui suatu hal mempunyai kaitan antara satu dengan yang lainnya.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formula Alpha Cornbach (Arikunto ,1997) dengan rumus sebagai berikut :

r = k-1

k ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ Σ 2 2 -1 σ σ

Keterangan :

r = Koefisien reliabilitas

k = Jumah butir pertanyaan

σi2 = varian butir pertanyaan

σ2 = varian skor tes

F.9 Teknik Analisa Data

a. Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis regresi linier sederhana ini dalam penelitian ini


(5)

Ngamen di ANTV terhadap perilaku Pro Sosial Khalayak. Adapun model yang digunakan adalah :

Y = a + bX dimana :

Y = Perilaku Prososial a = Konstanta

b = Koefisien regresi variabel tayangan Seleb Ngamen di ANTV X = Variabel tayangan Seleb Ngamen di ANTV

b. Uji hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan Uji t. Adapun formulasi uji t dalam penelitian ini menggunakan rumus (Algifari, 2000:9) sebagai berikut:

Sb

b t=

Dimana :

t = nilai thitung

b = koefisien regresi

Se = standard error koefisien regresi Rumusan hipotesis dinyatakan dengan :

Ho : b= 0 : Apabila thitung < ttabel atau atau -thitung > -ttabel pada taraf α =

0,05 atau probabilitas ≥ 0,05 maka Ho diterima (Hi ditolak) artinya variabel tayangan seleb ngamen di ANTV tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel pro sosial pada tingkat kepercayaan 95%.


(6)

Hi : b ≠ 0 : Apabila thitung> ttabel atau -thitung < -ttabel pada taraf α = 0,05

atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak (Hi diterima) artinya variabel tayangan seleb ngamen di ANTV berpengaruh signifikan terhadap variabel perilaku pro sosial pada tingkat kepercayaan 95%.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG AREMANIA MENONTON ACARA SPIRIT FOOTBALL DI METRO TV(Studi pada Suporter Aremania Korwil Mulyorejo Malang)

0 11 1

RESPON AREMANIA TERHADAP TAYANGAN LIGA DJARUM INDONESIA 2007 DI ANTV (Studi pada Aremania Koordinator wilayah Junrejo)

0 3 2

Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi di Trans TV Terhadap Perilaku Pemilihan Produk Makanan (Studi Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 05 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing kota Malang

0 8 2

DAMPAK TERPAAN TAYANGAN (MASIH) DUNIA LAIN TERHADAP PERILAKU AUDIENCE SETELAH MENONTON TAYANGAN MISTERI

1 21 47

PENGARUH PROGRAM SPONSOR PT. BENTOEL PADA AREMA FC TERHADAP MINAT MEMBELI PRODUK ROKOK X MILD (Studi pada AREMANIA Korwil Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang)

0 7 2

PENGARUH TERPAAN BERITA KONFLIK DUALISME AREMA TERHADAP LOYALITAS AREMANIA (Studi Pada Aremania Korwil Ngaglik Kecamatan Sukun Malang)

3 35 20

ANALISIS KEMISKINAN MASYARAKAT PERDESAAN (Studi Pada Rumah Tangga Miskin Di Desa Ngajum Kecamatan Ngajum Kababupaten Malang)

0 11 18

PENGARUH TERPAAN BERITA INSTAGRAM ANIYUDHOYONO TERHADAP TANGGAPAN KHALAYAK PENGARUH TERPAAN BERITA INSTAGRAM ANI YUDHOYONO TERHADAP TANGGAPAN KHALAYAK (Studi Deskriptif Kuantitatif Pengaruh Terpaan Berita Instagram Ani Yudhoyono pada Portal Berita Online

0 4 19

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi

0 4 17

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN LEDAKAN GASELPIJI TERHADAP SIKAP KHALAYAK PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN LEDAKAN GAS ELPIJI TERHADAP SIKAP KHALAYAK.

0 2 16