PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan masyarakat dan negara-negara yang menyadang predikat
sebagai negara berkembang, terus diliputi dengan kesibukan merencanakan
dan memacu pembangunan nasional. Seperti halnya bangsa Indonesia karena
bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang tengah mengukir
sejarah baru untuk terus berkembang dan maju. Untuk mencapai kemajuan
tersebut, Indonesia perlu melakukan pembenahan dalam segala bidang, salah
satunya dalam bidang ekonomi, karena perkembangan nasional dapat dinilai
dari salah satu faktor yaitu dalam bidang ekonomi. Bidang ekonomi sendiri
mempunyai

pilar-pilar

pendukung

dalam


menjalankan

suatu

roda

perekonomian, Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah hal pokok yang
dibutuhkan selain itu sekto-sektor seperti hasil pertanian, hasil kelautan
sampai pada bidang perindustrian adalah suatu sumber yang dapat
meningkatkan nilai ekonomi bangsa.
Terlebih, apabila kita mengambil salah satu contoh industrialisasi
sebagai bentuk sumber yang peningkatan nilai ekonomi bangsa. Maka
industrialisasi adalah suatu hal terpenting dalam meningkatkan perekonomian
bangsa. Apalagi jika melihat pernyataan dari
Komisi Dunia untuk lingkungan dan pembangunan WCED (World
Commission on Environment and Development), pernah melaporkan
bahwa industri menepati posisi sentral dalam ekonomi masyarakat
modern dan merupakan motor penggerak yang tidak tergantikan bagi
negara-negara berkembang. Sektor Industri sangat esensial untuk
memperluas landasan pembangunan dan memenuhi kebutuhan yang


2

terus meningkat. Industrialisasi dalam perspektif ekonomi dapat
diartikan sebagai proses percepatan pertumbuhan barang industri yang
dilaksanakan di dalam negri, yang diimbangi dengan pertumbuhan
yang serupa di bidang permintaan, baik dalam negri sendiri maupun
luar negri. 1
Sedangkan Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2014 Pasal 1 angka 2
tentang Perindustrian, “Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga
menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,
termasuk jasa industri”
Sektor industri juga menjadi salah satu sektor penting dalam
pembangunan suatu wilayah. Karena industri dianggap dapat membuka
lapangan pekerjaan untuk masyarakat sehingga mampu befungsi sebagai
pendorong pembangunan Nasional dan dapat mengurangi tingkat penganguran
dari setiap bangsa. Serta dampak positif lain yang dapat diperoleh dari industri
antara lain, mengurangi devisa luar negeri, menghasilkan aneka barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat, mengurangi ketergantungan negara pada luar

negri serta dapat merangsang masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan
tentang industri.
Akan tetapi dibalik nilai positif terhadap keberadaan industri ditanah
air, apabila lebih dicermati industrialisasi adalah sebuah dilema. Karena di
satu sisi, pembangunan industri ini amat diperlukan untuk meningkatkan
penyediaan barang dan jasa yang sangat di perlukan oleh masyarakat, serta
dampak lain yang didapat oleh Negara berupa pemasukan yang diperoleh
1

Dalam. Syamsuharya Bethan. 2008. Penerapan Prinsip Hukum pelestarian fungsi lingkungan
Hidup dalam Aktivitas Indusrti Nasional. Bandung. Penerbit P.T. Alumni Bandung. Hal 1

3

lewat pajak negara, tetapi industrialisasi juga menjadi salah satu ancaman
utama yang berakibat pada lingkungan hidup karena industri akan
mengasilkaan beberapa masalah polutasn dan pencemaran, seperti halnya
industri atau pabrik yang bergerak dalam bidang jasa penyamkan kulit yang
dalam proses kerjanya mengunakan beberapa bahan kimia. Sisa hasil bahan
kimia ini yang menyebabkan adanya pencemaran lingkungan apabila dalam

cara kerja pengelolaaan limbah tidak mengindahkan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan, sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan dari bahaya
pencemaran lingkungan.
Cara Pengelolaan limbah hasil produksi yang tidak benar ini yang
sering kali mengakibatkan berbagai masalah yang berkaitan dengan
lingkungan, bahan buang limbah berbahaya atau B3 misalnya adalah bahan
paling berbahaya apabila dalam proses pembuangannya tidak mengunakan
sistem pengelolaan dengan benar. Limbah B3 sendiri menurut Pasal 1 angka
21 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup adalah
“zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lain”
Melihat dari pengertian Limbah B3 yang terdapat dalam UndangUndang tersebut dapat dijelaskan bahwa limbah B3 adalah limbah yang
tergolong berbahaya yang mengakibatkan dampak membahayakaan terhadap
lingkungan hidup, kesehatan dan juga makluk hidup lain, serta apabila melihat

4


dari dampak kesehatan dari manusia khususnya, limbah B3 yang di buang
kemedia lingkungan seperti aliran sungai ataupun waduk akan berakibat pada
timbulnya berbagai penyakit apabila air sungai atau waduk yang positif
tercemar limbah B3 tesebut sampai di gunakan oleh manusia. Manusia yang
mengunakan air tersebut akan mengalami berbagai macam penyakit mulai dari
penyakit ringan seperti gatal-gatal, diare, sampai yang berat berupa cacat
genetik pada anak cucu dan generasi berikut. Serta apabila ditinjau dari segi
kualitas air akan menimbulkan berbagai permasalahan diantaranya penurunan
kualitas air permukaan dan juga air resapan, ini adalah suatu kerugian
dikarenakan air yang biasa di gunakan oleh masyarakat tidak dapat di gunakan
lagi.
Melihat dari hal negaif yang akan timbul akibat perkembangan
industrialisasi yang berdampak pada kerusakan lingkungan ternyata di
beberapa wilayah Indonesia tidak lepas dari kasus-kasus akibat pencemaran
limbah industri yang berdampak pada kerugian yang dialami oleh mahluk
hidup di sekitar serta salah satu ancaman utama yang berakibat pada
lingkungan hidup. Seperti halnya dalam beberapa kasus yang terjadi di
Indonesia yang di latar belakangi oleh industri atau pabrik yang mengunakan
media air sungai, waduk dan bendungan sebagai sarana pembuangan limbah.

Seperti kasus pencemaran lingkungan yang terjadi pada Bendungan Ir.
Sutami. Masyarakat desa Sukowilangun merasakan dampak dari
pencemaran akibat kegiatan dari PT. Singkong Arto Mas yang berdiri
di sekitar DAS Metro yang bermuara di bendungan Ir Sutami, kegiatan
pembuangan hasil limbah produksi yang mengakibatkan air bendungan
berubah menjadi hijau tua, dan terdapat gumpalan hijau kering yang

5

mengapung diatas permukaan serta menimbulkan bau busuk, dan
mengakibatkan kesehatan warga sekitar menjadi terganggu. 2
Serta kasus tercemarnya lingkungan yang sedang terjadi di Kota
Malang, tepatnya pada Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun Kota
Malang, pencemaran ini diduga dilakukan oleh dua pabrik penyamakan kulit
yakni PT Usaha Loka dan juga PT Kasin. Tercemarnya lingkungan ini terjadi
akibat dari kegiatan pembuangan limbah dari kedua pabrik tersebut. Serta
dampak yang timbul akibat kegiatan tersebut ialah bau yang menyengat dari
selokan atau gorong-gorong yang di namakan oleh warga sekitar sebagai kali
badeg (Sungai Bau), serta air gorong-gorong yang melintasi kawasan
pemukiman warga sekitar menjadi berubah warna menjadi abu-abu dan

berbusa, air sumur sebagian warga pun sudah tidak layak konsumsi karena
kualitas air sumur sebagian warga sudah berbau mirip dengan bau di kali
badeg dan berwarna kuning. Dari segi kesehatan juga sangat berpengaruh,
menurut pengakuan masyarakat, ada beberapa masyarakat yang terkena
penyakit pernafasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), akibat
menghirup bau busuk dari kali badeg. 3
Dari bau yang menyengat serta terjadinya pengumpalan busa yang
berwarna abu-abu yang terdapat di kali badeg adalah salah satu indikasi awal
bukti bahwa di lokasi tersebut air sungai yang menjadi media pembuangan
limbah sudah mulai tercemar akibat pembungan limbah hasil produksi yang

2

Diah Novianti. 2005. Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian Sengketa Pencemaran
Lingkungan Hidup (studi kasus pencemaran bendungan sutami Ir. sutami desa karangkates). Hasil
Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum UMM Malang
3
Wawancara dengan Rozi. Anggota Aliansi Masyarakat Ciptomulyo Peduli Lingkungan.
(AMCPL) 3 Juni 2014


6

dilakukan oleh pabrik penyamakan kulit. Terlebih apabila membaca penyataan
langsung dari kepala badan lingkungan hidup kota malang lewat surat kabar
Harian Malang Post tanggal: 24 Februari 2014 yang menyatakan dari hasil uji
Laboratorium Jasa Tirta, didapati fakta bahwa limbah pabrik kulit PT Kasin,
PT Usaha Loka dan air yang mengalir di Coban Bau memang melebihi standar
baku mutu air limbah untuk kegiatan industri. “Hasilnya tidak memenuhi
syarat baku mutu Peraturan Gubernur Jatim Nomor 72 Tahun 2013. Mereka
melebihi ambang batas standar,” Dari tiga cairan yang jadi rujukan indikator,
limbah tersebut terbukti mengandung tingkat keasaman melebihi skala normal.
Umumnya PH air di kisaran 6-9.

4

Sedangkan dari hasil uji laboratorium

kualitas air di perum jasa tirta tahun 2014 standar keasaman mencapai 61,30
mg/l melebihi baku mutu gubernur yang menetapkan 50 mg/l. Sehingga
kesimpulanya, pengelolaan limbah yang dibuang kekali badek tetap di atas

ambang batas rata-rata. 5
Didalam kegiatan observasi awal penulis dengan datang langsung pada
lokasi terjadinya pencemaran, hasil yang didapat memang benar adanya bau
yang menyengat adalah suguhan pertama yang diberikan pada saat penulis
sampai pada lokasi lingkungan Kelurahan Ciptomulyo. Tidak hanya
merasakan dampak pencemaran yang terjadi berupa bau yang menyengat,
penulis juga menyempatkan diri berbincang dengan salah satu warga yang
rumahnya berdekatan dengan aliran dari kali badeg tersebut, menurut

4

Harian Malang Post tanggal: 24 Februari 2014
Redaksi. Pemkot Ancam Larang Buang Limbah di Kota Malang. Radar Malang. Jawa Pos
Group. 29 Agustus 2014. Hal. 43.
5

7

perbicangan tersebut beliau menuturkan bahwa pencemaran lingkungan
berupa bau busuk dan pencemaran air sumur sudah terjadi selama 34 tahun.

Apabila bisa di simpulkan dari observasi awal penulis dengan datang
langsung ke tempat terjadinya pencemaran serta sedikit bertanya kepada salah
satu warga Kelurahan Ciptomulyo, penulis mempunyai bertanyaan besar
kepada aparat penegakan hukum serta Pemerintah Kota Malang selaku
penanggung jawab dan pengawas dari lingkungan Daerah Kota Malang,
bahwa pencemaran lingkungan yang benar-benar terjadi yang sedikit banyak
meresahkan warga dan terjadi selama 34 tahun masih saja belum terselesaikan.
Tanggung jawab untuk merawat lingkungan hidup adalah suatu bentuk
kewajiban bersama dengan suatu peran yang berbeda, serta membutuhkan
perhatian lebih dari semua pihak mulai dari elemen masyarakat sampai pihak
dari Pemerintah Daerah. Akan tetapi disini Pemerintah juga berkewajiban
untuk memberikan suatu tindakan berupa menegakan hukum terutama hukum
lingkungan kepada pabrik atau industri yang melakukan pelanggaran.
Penegakan hukum yang diberikan harus membuat jera para pelaku
pencemaran, sedangkan apabila berbicara tentang penegakan hukum,
penegakan hukum yang dimuat dalam undang-undang no 32 tahun 2009
tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dibagi menjadi tiga
jenis yaitu, adminitrasi, perdata dan juga pidana.
Penegakan Hukum Lingkungan mengunakan instrument hukum
adminitrasi bertujuan sebagai preventif dan represif. Sedangkan

penegakan hukum lingkungan berdasar instrument perdata Menurut
Takdir Rahmadi. merupakan upaya penegakan hukum terpenting
kedua setelah hukum adminitrasi karena tujuan dari penegakannya

8

hanya terfokus pada upaya permintaan ganti rugi oleh korban kepada
pencemar atau perusak lingkungan. 6
Serta penegakan hukum lingkungan Pidana Menurut Hermien Hadiati
Koeswadji. Penegakan hukum pidana merupakan ultimum remedium atau
upaya hukum terakhir karena tujuannya adalah untuk menghukum pelaku
dengan hukuman penjara atau denda.7
Dari permasalahan kasus tercemarnya lingkungan yang terjadi di
Kelurahan Ciptomulyo. Pemerintah Daerah Kota Malang sudah sepatutnya
segera menutaskan kasus yang terjadi di Kelurahan Ciptomulyo dengan
penegakan hukum lingkungan yang patut dan bijak, agar Kota Malang
kembali menjadi Kota yang bermartabat bebas dari pencemaran air dan polusi
udara agar Kota Malang kembali menjadi kota dengan semboyan malang ijo
royo-royo. Dari uraian di atas dengan memperhatikan kasus pencemaran
lingkungan yang dilakukan oleh pabrik penyamakan kulit. Maka penulis
menemuakan suatu ide untuk menyelesaikan Tugas akhir dengan mengambil
judul PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH
DAERAH

KOTA MALANG

TERKAIT

KASUS

TERCEMARNYA

LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT
(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat
Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

6

Dalam, Sukanda Husin, 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta Penerbit:
Sinar Grafika Hal: 92
7
Ibid, Dalam, Sukanda Husin, Hal: 121

9

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka
penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa bentuk sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam kasus
tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik penyamakan kulit?
2. Bagaimana mekanisme pemberian sanksi yang diberikan Pemerintah Kota
Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik
penyamakan kulit?
3. Bagaimana efektivitas dari sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang
dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik penyamakan
kulit?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk sanksi yang diberikan
Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat
kegiatan pabrik penyamakan kulit.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis mekanisme pemberian sanksi yang
diberikan Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan
akibat kegiatan pabrik penyamakan kulit.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas dari sanksi yang diberikan
Pemerintah Kota Malang dalam kasus tercemarnya lingkungan akibat
kegiatan pabrik penyamakan kulit.

10

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan Tujuan yang hendak di capai dalam penulisan ini maka di
harapkan akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
D.1. Manfaat Teoristis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan secara akademis serta dapat menjadi literatur di bidang
hukum lingkungan dan sebagai sarana memperdalam keilmuan dalam
bidang hukum yang berhubungan dengan Penegakan hukum lingkungan
oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus tercemarnya
lingkungan akibat kegiatan dari pabrik penyamakan kulit. Serta
menjadikan tambahan ilmu pengetahuan dalam hukum lingkungan,
Hukum Adminitrasi, Hukum Perdata, dan juga Hukum Pidana.
D.2. Manfaat Praktis
Manfaat Praktis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah:
D.2.a Bagi Penulis
Penelitian

ini

di

lakukan

untuk

mengembangkan

dan

meningkatkan penulis dalam menerapkan teori sehingga dapat
memperluas wawasan dan pengetahuan penulis yang di
khususkan pada Penegakan hukum lingkungan oleh Pemerintah
Daerah Kota Malang terkait kasus tercemarnya lingkungan akibat
kegiatan dari pabrik penyamakan kulit serta syarat untuk
memperoleh

gelar

Sarjana

Hukum

Universitas Mumammadiyah Malang.

di

Fakultas

Hukum

11

D.2.b Bagi Pemerintahan Kota Malang dan Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Kota Malang
Sehubungan dengan penelitian penulis yang berkaitan dengan
Penegakan hukum lingkungan oleh Pemerintah Daerah

Kota

Malang terkait kasus tercemarnya lingkungan akibat kegiatan
dari pabrik penyamakan kulit ialah, diharapkan untuk bisa
dijadikan

bahan

berwenang

dalam

masukan

(input)

mengambil

kepada

kebijakan

instansi
(policy)

yang
untuk

memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan yang ada,
khususnya yang berkaitan dengan peran Badan Lingkungan
Hidup dalam upaya pengendalian dan juga dalam penegakan
hukum lingkungan terkait pencemaran lingkungan. Di samping
itu, secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran dalam praktik penegakan
hukum lingkungan di Indonesia.
E. Metode Penelitian
E.1. Metode Pendekatan
Penulis dalam karya tulis ini menggunakan metode pendekatan
yuridis sosiologis yang dilakukan dengan mempelajari dan menganalisis
jenis data sekunder yakni bahan hukum primer terkait Peraturan
perundang-undangan no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup serta menelaah asas hukum, kaidah
hukum dan peraturan hukum lain yang konkrit dengan mendasarkan

12

pada bahan-bahan kepustakaan atau data sekunder. Pendekatan ini
digunakan untuk mengetahui bagaimanakah kaitan hukum positif dengan
melihat realita yang menjadi pokok dari permasalahan dalam penulisan
skripsi ini.
E.2. Lokasi Penelitian
Dalam penyusunan penelitian ini penulis memilih lokasi di
Lembaga Teknis Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup atau
biasa disebut Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Malang. Alasan
dari penulis memilih lokasi Badan Lingkungan Hidup sebagai tempat
penelitian dikarenakan Badan Lingkungan Hidup adalah suatu badan
yang berwenang mengurusi permasalahan yang dilatar belakangi oleh
masalah lingkungan hidup. Serta untuk lebih mendalami kasus, penulis
juga melakukan penelitian secara langsung di Kelurahan Ciptomulyo
dimana Kelurahan tersebut adalah tempat terjadinya pencemaran
lingkungan. Selanjutnya Penulis juga berencana melakukan penelitian di
PT. Usaha Loka dan PT. Kasin dimana kedua PT yang bergerak dalam
industri penyamakan kulit tersebut yang diduga sebagai pelaku
pencemar lingkungan.
E.3. Jenis Data
E.3.a. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian
dan merupakan sumber data utama penulisan, yaitu dari data hasil
observasi, informasi, angket/kuisioner, dan wawancara.

13

E.3.b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua, dapat berupa buku, jurnal
artikel, opini internet, karya ilmiah, atau hasil penelitian terdahulu
yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang sedang diteliti,
yang dapat diperinci sebagai berikut.
1) Bahan Hukum Primer
a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945
b) Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
c) Undang-Undang No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun
1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 27 tahun
2012 tentang Izin Lingkungan
f) Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia
No 02 Tahun 2013 tentang Pedoman Penerapan Sanksi
Adminitratif di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
g) Peraturan Gubernur Jawa Timur No 72 tahun 2013 tentang
Baku Mutu Air limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan
Usaha Lainya.

14

h) Peraturan Daerah Kota Malang No 16 Tahun 2001 tentang
Pengendalian Pencemaran air di Kota Malang
i) Peraturan Walikota Malang No 67 tahun 2008 tentang
Uraian tugas pokok dan Fungsi Tata Kerja Badan
Lingkungan Hidup Kota Malang
2) Bahan Hukum Sekunder
a) Jurnal, Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian
Sengketa Pencemaran Lingkungan Hidup (studi kasus
pencemaran bendungan sutami Ir. sutami desa karangkates)
oleh Diah Novianti
b) Jurnal,

Hukum

kesejahteraan

Lingkungan
untuk

dalam

Negara

Mewujutkan

Hukum

Pembangunan

Berkelanjutan Oleh: Dr. Helmi, S.H., M.H.
c) Jurnal,

Penegakan

Sanksi

Adminitrasi

Terhadap

Pencemaran Limbah Industri (Studi di Dinas Pengawas
Bangunan dan Pengendalian Lingkungan, kasus pada PT.
Usaha Loka, Industri Penyamakan Kulit, Kel. Ciptomulyo,
Malang) Oleh Fitria Aziza Rachma
d) Jurnal,

Peran

Dinas

Pengawasan

Banggunan

dan

Pengendalian Lingkungan (WASBANGDALING) dalam
Melakukan Pengendalian Pencemaran Lingkungan di Kota
Malang (Studi Di Pemkot Malang)Oleh Eka Wahyu Lestari

15

e) Jurnal, Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air
Sungai Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan Upaya
Pengendalian Air Sungai.Oleh: Deazy Rahmawati
f) Hukum Lingkungan Indonesia, oleh Prof. DR. Takdir
Rahmadi, SH., LLM
g) Penegakan Hukum Lingkungan Oleh Prof. DR.jur. Andi
Hamzah
h) Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia Oleh Sukanda
Husin, S.H., LL.M
i) Hukum Lingkungan Indonesia oleh R.M. Gatot P.
Soemartono
j) Penegakan Hukum Lingkungan dan Antisipasi dalam Era
Perdagangan Bebas oleh Absori
k) Pelestarian

Pengelolaan

dan

Penegakan

Hukum

Lingkungan oleh Niniek Suparni
l) Pembaharuan Hukum Lingkungan Nasional oleh Rachmadi
Usman
m) Dampak Pencemaran Lingkungan oleh Wisnu Arya
Wardhana
n) Pencemaran Lingkungan oleh Tresna Sastrawijaya
o) Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia oleh R.M. Gatot
P. Soemartono

16

3) Bahan Hukum Tersier
a) Kamus Hukum
b) Ensiklopedia Indonesia
F. Teknik Pengumpulan Data
Field Research atau Penelitian lapangan yaitu teknik pengumpulan data
dengan cara mengamati langsung pada obyek yang diteliti meliputi:
F.1. Data Primer
F.1.a Observasi
Teknik pengumpulan data melalui proses pengamatan langsung
obyek yang diteliti melalui indra penglihatan. Obyek studi dalam
penelitian ini adalah Badan Lingkungan Hidup Kota Malang dan
melakukan Observasi di lokasi tercemarnya air irigasi di Kelurahan
Ciptomulyo Kecamatan Sukun Kota Malang. Dengan maksut dan
tujuan peneliti melihat kondisi sekitar lokasi kasus, serta dapat
memperoleh informasi yang lebih akurat, dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam Observasi ini penulis juga melakukan kegiatan
bermalam di salah satu rumah warga di lingkungan Kelurahan
Ciptomulyo, tujuan dari kegiatan ini disamping untuk melakukan
observasi penulis juga ingin membuktikan secara langsung dampak
yang

terjadi

di

lingkungan

Ciptomulyo

akibat

kegiatan

pembuangan limbah dari kedua pabrik penyamakan kulit di
lingkungan Ciptomulyo, karena menurut informasi yang diperoleh,
dampak yang paling berpengaruh ialah pada saat malam hari.

17

F.1.b Wawancara
Yaitu

teknik

pengumpulan

data

yang

dilakukan

dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung kepada responden yang
bersangkutan tentang masalah yang diteliti dengan cara mencatat
atau merekam langsung tanyak jawab tersebut. Sedangkan strategi
wawancara yang akan dilakukan penulis ialah dengan cara
membagi sifat dan tujuannya sesuai dimana penulis melakukan
penelitian sebagai contoh apabila penulis melakukan penelitian
dilokasi terjadinya kasus pencemaran maka penulis akan
melakukan wawancara dengan Bapak Imam Bahroni selaku Ketua
Aliansi Masyarakat Ciptomulyo Peduli Lingkungan (AMCPL)
serta Fathur Rozi selaku anggota AMCPL, dan juga Kepala
Kelurahan Ciptomulyo Bapak Ir. Wahyudi Sudiono selaku orang
yang bertangung jawab terhadap daerah Ciptomulyo.
Sedangkan apabila penulis melakukan penelitian di Badan
Lingkungan Hidup Kota malang maka penulis akan melakukan
wawancara dengan Bapak Drs. Nuzul Nurcahyo selaku Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Untuk menanyakan
pertanyaan terkait sanksi atau penegakan hukum lingkungan yang
diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus
tercemarnya lingkungan. Serta akan melakukan wawancara pada
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan karena Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, mempunyai subbidang

18

terkait

tugas

Pengawasan

Lingkungan

dan

Pengendalian

Lingkungan dan Pengelolaan Limbah. Untuk mendapat informasi
yang lebih akurat dari PT. Usaha Loka dan PT. Kasin penulis akan
melakukan wawancara dengan beberapa pekerja dari kedua pabrik
penyamakan kulit tersebut, seperti mewawancarai Bapak Agus
Muljatim selaku penanggung jawab usaha PT. Usaha Loka dan
Bapak Bari selaku mandor dari PT. Usaha Loka.
F.2. Data Sekunder
F.2.a Dokumentasi
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat secara
langsung atau tidak langsung dari data-data resmi, perundangundangan/peraturan, laporan Badan Lingkungan Hidup Kota
Malang, arsip terkait Pencemaran yang terjadi di Kota Malang,
catatan yang menjadi subyek penelitian, hasil laboratorium terkait,
yang nantinya dikelola sesuai tujuan dan kebutuhan peneliti.
F.2.b. Penelitian Kepustakaan
Yaitu

teknik

pengumpulan

data

yang

dilakukan

dengan

mempelajari dan memahami berbagai literature yang berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti.
F.3. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data tersebut, penulis mengunakan analisis
deskriptif kualitatif, yakni suatu analisis yang sifatnya menjelaskan atau
mengambarkan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku, kemudian

19

dikaitkan dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat, dan akhirnya
diambil kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah gambaran seluruh tentang isi penulisan tugas akhir ini,
maka penulis memperjelas sistematika penulisan hukum di bagi menjadi 4
(empat) bab, dan masing-masing terdiri atas sub-sub bab. Adapun bab-bab
tersebut antara lain:
BAB I. PENDAHULUAN
Didalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian
berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan.
Selanjutnya disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan
yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Selanjutnya diuraikan
tentang metode penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam
setiap penelitian. Intinya mengemukakan tentang tipe penelitian dan
pendekatan masalah, sumber bahan hukum, langkah penelitian, dan
bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam BAB ini berisikan tinjauan pustaka tentang doktrin atau
pendapat para ahli, sarjana serta kajian yuridis serta kajian tentang
permasalahan yang akan dikaji, mulai dengan tinjauan umum tentang
Industri, pencemaran lingkungan, penegakan hukum terhadap
pencemaran lingkungan, Peran pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup, serta mencatumkan Penelitian terdahulu.

20

BAB III HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Dalam BAB ini penulis menyajikan analisa-analisa yang berkaitan
dengan permasalah yang berdasarkan hasil penelitian di lapangan.
Penulis memaparkan hasil penelitian sekaligus pembahasan disertai
dengan analisa deskriptif kualitatif, berdasarkan pada kajian pustaka
sebagaimana dalam BAB II
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini penulis menyajikan tentang kesimpulan dan saransaran yang berkaitan dengan permasalah yang sedang diteliti.
sehingga bisa dibuat suatu acuan terhadap suatu penegakan hukum
lingkungan oleh Pemerintah Daerah Kota Malang terkait kasus
tercemarnya lingkungan akibat kegiatan pabrik penyamakan kulit.

PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH
KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN
AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT
(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat
Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

PENULISAN HUKUM

Oleh:
BAYU PRADANA
201010110311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015

PENULISAN HUKUM
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH
KOTA MALANG TERKAIT KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN
AKIBAT KEGIATAN PABRIK PENYAMAKAN KULIT
(Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo Akibat
Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:
BAYU PRADANA
201010110311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS HUKUM
2015

KATA PENGANTAR
Dengan Menyebut Nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang dengan mengucapkan Allhamdulillah Hirobil alamin karena hanya
Ridho dan Rahmat-Nya tugas akhir yang berjudul PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN OLEH PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TERKAIT
KASUS TERCEMARNYA LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN PABRIK
PENYAMAKAN KULIT (Studi Kasus Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan
Ciptomulyo akibat Kegiatan Pabrik Penyamakan Kulit)

dapat terselesaikan.

Syukur Alhamdulillah selalu terucap dari penulis karena dengan perjuangan yang
di Ridhoi oleh ALLAH SWT dan Tentunya keDua Orang Tua penulis akhirnya
bisa menyelesaikan, mengatasi hambatan serta kesulitan dalam penyusunan tugas
akhir ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini tidak akan bisa lancar tanpa Bantuan
dan Doa dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan Banyak Terimakasih serta Sedikit Bentuk Persembahan kepada:
1. Kedua Orang yang sangat Luar Biasa, dan sangat berarti di kehidupan
penulis Bapak H. Baidhowi Sukarno dan Ibu Yuliani yang Selalu
memberikan Dukungan, Kepercayaan, serta Doa yang tidak pernah
Putus untuk Kesuksesan Anaknya.
2. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang
3. Bapak

Dr.

Sulardi,

SH.,

M.Si

Selaku

Dekan

Fakultas

HukumUniversitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Fifik Wiryani, SH,. Msi,. M.Hum selaku Dosen Pembimbing satu
penulis, yang selalu Sabar dan Tulus dalam membimbing dan
membuat penulis merasa nyaman, serta banyak ilmu dari beliau yang
sangat bermanfaat demi kemajuan pengetahuan yang didapat oleh
penulis,
5. Bapak Muhammad Isrok SH. CN selaku pembimbing kedua penulis,
terimakasih atas bimbingan Bapak selama ini, selalu membimbing

dengan karakter yang beliau miliki, sabar dan terkadang menjadikan
keadaan bimbingan menjadi santai karena beliau selalu membuat
suasana menjadi santai karena selera humor Beliau.
6. Kakak Perempuan, Ambar Karlina, dan Suaminya Rizky B Pandie
serta tidak ketinggalan si Kecil Ponakan Azka Pandie, Terimaksih atas
dukungan dan Doanya selama ini.
7. Keluarga Besar “Echo Poen” Awan, Rizky, Pandu, Chandra, Sutet,
Jepri, Yusufi, serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, Terima kasih atas Semangat dan doa yang kalian berikan.
8. Teman-Teman KAMETA “Kalah Menang Tarung” Fakultas Hukum
Kelas C 2010, Janindra, Taufik, Sony, Kevin, Shella, Widi, Iin,
Vindhi, Tira, Reninda, Robby, Eko, Royen, Agil, Owi, Mahendra,
Opang, Afu Dll. Terimakasih karena selama penulis belajar di Fakultas
Hukum selalu mendapat perlakukan baik dan selalu mendapat tempat
di hati teman-teman Kameta. Keluraga baru yang kita ikat sampai
kapan pun.
9. Tim Futsal Fakultas Hukum“Naga Emas” Hatta, Fadel, Kasful,
Agung, Eka, Danang, Nandar, serta pemain-pemain lain. Satu kalimat
untuk Tim ini “Saya Bangga Pernah jadi Bagian tim Futsal Fakultas
Hukum”
10. Untuk Bapak Nusul Nurcahyono, selaku Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kota Malang, yang telah sabar dalam menghadapi penulis dan
Terimaksih atas ilmu-ilmu yang diberikan, serta Ibu Siti Nurmala sari,
selaku Sekertaris Badan Lingkungan Hidup dan Ibu Tri selaku Asisten
Sekertatis Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan
untuk penulis.
11. Bapak Imam Bahroni selaku Ketua Aliansi Masyarakat Ciptomulyo
Peduli Lingkungan (AMCPL) serta Fathur Rozi selaku anggota
AMCPL, yang telah banyak membantu penulis dalam setiap penelitian
di Kelurahan Ciptomulyo.

12. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis haturkan satu persatu,
Terima Kasih sebesar-besarnya atas bantuan, dan juga Doa nya.
13. Dan yang Terakhir, Penulis Persembahkan untuk “Seseorang” yang
akan Penulis Temukan Suatu Saat Nanti Sebagai Pendamping Hidup
Penulis.
Semoga budi baik semua pihak yang telah memberikan bantuan, Doa serta
saran-saran untuk penulis, Mendapat Imbalan yang Setimpal, di lancarkan
Rizkynya, dipermudah dalam setiap urusan baiknya, dan selalu dalam lindungan
dari ALLAH SWT. Amin

Malang, 22 January 2015
Penulis,

(Bayu Pradana)

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Sampul Dalam ....................................................................................... i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ................................... iv
Motto ................................................................................................................... v
Abstraksi ............................................................................................................. vi
Abstract ............................................................................................................... vii
Kata Pengantar .................................................................................................... viii
Daftar Isi.............................................................................................................. xi
Daftar Tabel/ Bagan/ Gambar ............................................................................. xiv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................
E. Metode Penelitian....................................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................
G. Sistematiaka Penulisan ............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Industri .......................................................................
A.1 Pengertian Industri ...........................................................................
A.2 Klasifikasi Industri ...........................................................................
A.3 Dampak Pembangunan Industri .......................................................
A.4 Industri Penyamakan Kulit ...............................................................
B. Tinjauan Tentang pencemaran lingkungan .............................................
B.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan ................................................
B.2 Macam-Macam Pencemaran ............................................................
B.2.a Pencemaran Air ......................................................................
B.2.b Pencemaran Tanah atau Daratan ............................................
B.2.c Pencemara Udara ...................................................................
B.3 Dampak Pencemaran Lingkungan ....................................................
B.3.a Dampak Pencemaran Udara ...................................................
B.3.b Dampak Pencemaran Air .......................................................
B.3.c Dampak Pencemaran Daratan Atau Tanah ............................
B.4 Pengendalian Pencemaran ................................................................
C. Tinjauan Tentang Penegakan Hukum Terhadap Pencemaran
Lingkungan .............................................................................................

1
9
9
10
11
16
19
21
21
21
23
24
27
27
28
29
30
31
33
33
34
35
36
37

C.1 Pengertian Hukum Lingkungan ........................................................
C.1.a Penegakan Hukum .................................................................
C.1.b Efektivitas Penegakan Hukum ...............................................
C.2 Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum
Administratif...................................................................................
C.2.a Instrumen Hukum Administratif ............................................
C.2.b Penegakan Sanksi Administratif ............................................
C.3Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum
Perdata ..............................................................................................
C.3.a Penyelesaian Sengketa Lingkungan melalui pengadilan...........................
C.3.b Penyelesaian Sengketa Lingkungan diluar pengadilan ..............................
C. 4 Penegakan Hukum Lingkungan Melaui Instrumen Hukum
Pidana ..............................................................................................
C.4.a Macam-Macam Delik Lingkungan dan Ancaman
Hukuman ...............................................................................
C.4.b Pertanggung Jawaban Pidana Lingkungan ...........................
D. Peran Pemerintah dalam pengelolaan Lingkungan Hidup ......................
D.1 Pengertian Peran…………………………………………………...
D.2 Wewenang Pemerintah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup ......
D.3 Peran Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup ...............................................................................................
D.3.a Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ........................
D.3.b Tata Ruang .............................................................................
D.3.c Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan
hidup ......................................................................................
D.3.d Anggaran Berbasis Keuangan................................................
E. Penelitian Terdahulu .................................................................................
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................
A.1 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Kota Malang ............
a. Visi Misi Badan Lingkungan Hidup Kota Malang .....................
b. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup ..................
A.2 Gambaran Umum Tentang Kali Badeg ............................................
A.3 Gambaran Umum Pabrik Penyamakan Kulit PT. Usaha Loka
dan PT. Kasin di Kelurahan Ciptomulyo ........................................
A.4 Gambaran Umum Terkait Tercemarnya Lingkungan di
Kelurahan Ciptomulyo ....................................................................
a. Sejarah Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo ....
b. Bentuk Pencemaran Lingkungan di Daerah Ciptomulyo............
c. Penyebab Tercemarnya Lingkungan di Kelurahan Ciptomulyo .

37
38
38
40
41
46
49
52
56
57
57
59
59
59
60
61
65
67
68
69
71
77
77
78
79
83
84
86
86
90
91

d. Uji Kuwalitas Air Secara Mandiri............................................... 93
e. Analisis Hasil Uji Kualitas Air Perum Jasa Tirta1 Dengan
Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2013 ............................... 97
B. Bentuk Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang dalam
Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan Pabrik
Penyamakan Kulit ................................................................................... 99
1. Bentuk Sanksi yang diberikan berupa Sanksi Administratif
(Teguran Tertulis) ............................................................................. 102
2. Upaya Pemerintah Daerah Kota Malang dalam menuntaskan
kasus tercemarnya lingkungan oleh pabrik penyamakan kulit ......... 109
C. Mekanisme Pemberian Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota
Malang dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan
Pabrik Penyamakan Kulit........................................................................ 117
1. Surat Teguran Tertulis Pertama ........................................................ 122
2. Surat Teguran Tertulis Kedua ........................................................... 123
3. Surat Teguran Tertulis Ketiga ........................................................... 123
D. Efektivitas dari Sanksi yang diberikan Pemerintah Kota Malang
dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan Akibat Kegiatan Pabrik
Penyamakan Kulit ................................................................................... 126
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 137
B. Saran-Saran ............................................................................................. 141
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 144
Index .................................................................................................................... 148
Lampiran ............................................................................................................ 150

BAFTAR BAGAN, GAMBAR DAN TABEL
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup ............................. 82

Bagan 2.

Alur

Mekanisme

Pemberian

Sanksi

terhadap

Pabrik

penyamkan Kulit dalam Kasus Tercemarnya Lingkungan di
Kelurahan Ciptomulyo .................................................................. 125
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Kali Badeg (Sungai Bau) di Kelurahan Ciptomulyo .................... 84

Gambar 2.

Pabrik Penyamakan Kulit PT. Usaha Loka dan PT. Kasin ........... 85

Gambar 3.

Bentuk Protes dari Warga Ciptomulyo yang Terkena Dampak .... 90
DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Penelitian Terdahulu ..................................................................... 71

Tabel 2.

Pebandingan Peraturan Gubernur Nomor 72 tahun 2013
dengan Hasil Uji Kualitas Air oleh Perum Jasa Tirta 1 ................ 96

Tabel 3.

Kesepakatan Bersama Terkait Kasus tercemarnya lingkungan
di Kelurahan Ciptomulyo .............................................................. 111

Tabel 4.

Hasil Uji Laboratorium Air Kali Badeg……………………….... 134

Tabel 5.

Hasil Uji Laboratorium Air Limbah PT Kasin………………….. 134

Tabel 6.

Hasil Uji Laboratorium Air Limbah PT Usaha Loka…………… 135

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1:

Surat Tugas Pembimbing.

Lampiran 2:

Surat Rekomendasi Pelaksaan Penelitian Oleh Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik.

Lampiran 3:

Surat Tugas Observasi Badan Lingkungan Hidup Kota Malang.

Lampiran 4:

Surat Tugas Observasi Kelurahan Ciptomulyo.

Lampiran 5:

Bukti Telah Melakukan Penelitian di Badan Lingkungan
Hidup Kota Malang.

Lampiran 6:

Surat Keterangan Tidak Dapat Memberikan data oleh Badan
Lingkungan Hidup Kota Malang.

Lampiran 7:

Berita Acara Pengambilan Contoh Air Limbah

Lampiran 8:

Bukti Penerimaan Contoh Uji Eksternal di Perum Jasa Tirta1
a.n Penulis.

Lampiran 9:

Hasil Uji Kualitas Air Perum Jasa Tirta1 a.n Penulis

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Andi Hamzah. 2008. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta. Sinar Grafika.
Dumairy.1996. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta. PT Gelora Angkasa
Pratama.
Niniek Suparni. 1992. Pelestarian Pengelolaan, dan Penegakan Hukum Lingkun
gan. Jakarta. Sinar Grafika.
R.M. Gatot P. Soemartono. 1996. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia.
Jakarta. Sinar Grafika.
Riduan Syahroni. 2004. Rangkuman Intisari Ilmu Hukum. Bandung. PT. Citra
Aditya.
Soeroso. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Cetakan keempat. Jakarta. Sinar Grafika.
Sukanda Husin. 2009, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta. Sinar
Grafika
Supriadi, 2010, Hukum Lingkungan Indonesia sebuah pengantar.Jakarta. Sinar
Grafika.
Syamsuharya Bethan. 2008. Penerapan Prinsip Hukum pelestarian fungsi
lingkungan Hidup dalam Aktivitas Indusrti Nasional. Bandung. P.T.
Alumni Bandung.
Takdir Rahmadi, 2010, Hukum Lingkungan Indonesia. cetakan ke 4. Jakarta. Ra
jawali Pers
Wisnu Arya Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta.
CV. Andi Offset.

Laporan Penelitian/skripsi/thesis:
Eka Wahyu Lestari.Peran Dinas Pengawasan Banggunan dan Pengendalian
Lingkungan (WASBANGDALING) dalam Melakukan Pengendalian
Pencemaran Lingkungan di Kota Malang (Studi Di Pemkot Malang) Hasil
Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
Deazy Rahmawati. 2011.Pengaruh Kegiatan Industri Terhadap Kualitas Air Sun
gai Diwak di Bergas Kabupaten Semarang dan Upaya Pengendalian Air
Sungai. Hasil Penelitian Thesis. Program Magister Ilmu Lingkungan Pro
gram Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang
Diah Novianti. 2005. Peran Serta Masyarakat dalam Penyelesaian Sengketa
Pencemaran Lingkungan Hidup (studi kasus pencemaran bendungan
sutami Ir. sutami desa karangkates). Hasil Penelitian Skripsi. Fakultas
Hukum UMM Malang
Fitria Aziza Rachma. 2007. Penegakan sanksi adminitrasi terhadap pencemaran
limbah industri (studi di dinas Pengawas Bangunan dan Pengendalian
Lingkungan dan PT. Usaha Loka industri penyamakan kulit kel cipto
mulyo malang). Hasil Penelitian Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Mu
hammadiyah Malang
Ima Maghfiro, M. Saleh Soeaidy, M.Rozikin. Analisis Peran Pemerintah Dalam
mengatasi Limbah Industri Pabrik Gula Tjoekir (Studi badan lingkungan
hidup kabupaten jombang) Jurnal Administrasi Publik (JAP,) Vol.1, No.3
h. 94-102

Indawari Lupita Ninggarwati. 2013. Efektifitas Pasal 75 Peraturan Daerah Kota
Malang nomor 1 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Bangunan Terkait
Pemberian izin Mendirikan Bangunan Rumah Toko. Hasil Penelitian
Skripsi. Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Majalah/Koran:
Redaksi. Pemkot Ancam Larang Buang Limbah di Kota Malang. Radar Malang.
Jawa Pos Group. 29 Agustus 2014.
Redaksi. Antisipasi Pencemaran, Uji Limbah Pabrik. Radar Malang. Jawa Pos.
Group.23 Januari 2014.
Redaksi. Pemkot Tagih Komitmen Pengelola Pabrik. Radar Malang. Jawa Pos
Group. Jum’at 5 September 2014.
Perundang-undangan:
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Ling kungan Hidup
Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan
Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2013
tentang Pedoman Penerapan Sanksi Adminitratif di Bidang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Gubernur Jawatimur Nomor 72 tahun 2013 tentang Baku Mutu Air lim
bah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainya
Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Pencemaran air di Kota Malang
Peraturan Walikota Malang Nomor 67 tahun 2008 tentang Uraian tugas pokok
dan Fungsi Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kota Malang
Website:
Syahrianasabil. Penyamakan Kulit. http://syahrianasabil. blogspot.com/2013/04/
penyamakan-kulit_25.html. diakses tanggal 29 Desember 2014 Pukul:
18.47 wib
Zaenab. Industri Penyamakan Kulit dan dampaknya terhadap lingkungan. http://
BlognyaZaenab.files. blogspot.com. diakses tanggal 28 September 2014
Pukul 09.02 wib
https://duniawarnaku.wordpress.com/2012/10/01/pengolahan-limbah/
tanggal 29 Desember 2014 Pukul: 19.15 wib

diakses