mencuri, merusak, dan mengolok-olok orang lain. Sedangkan bentuk konformitas positif seperti berpakaian seperti teman-teman dan keinginan untuk meluangkan
waktu bersama kelompok. Konformitas negatif dalam penelitian Leventhal, dkk. dalam Santrock, 2003 yaitu remaja cenderung pergi bersama-sama dengan
seorang teman sebaya untuk mencuri dop mobil, menggambar grafitti di dinding, atau mencuri kosmetik ditoko.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan konformitas
Pada dasarnya, orang menyesuaikan diri mempunyai alasan yang kuat. Demikian juga dengan orang melakukan konformitas disebabkan oleh beberapa
alasan dan faktor-faktor. Seseorang yang melakukan konfomitas juga akan berdampak negatif dan positif. Hal-hal yang mempengaruhi adanya konformitas
yang berdampak baik positif atupun buruk negatif menurut Sears, dkk. 1999
adalah:
1. Kurangnya Informasi. Orang lain merupakan sumber informasi yang penting.
Seringkali orang lain mengetahui sesuatu yang tidak diketahui seseorang, dengan melakukan apa yang orang lain lakukan, seseorang akan memperoleh
manfaat dari pengetahuan orang lain.
2. Kepercayaan terhadap kelompok. Dalam situasi konformitas, individu
mempunyai suatu pandangan dan kemudian menyadari bahwa kelompoknya menganut pandangan yang bertentangan. Semakin besar kepercayaan individu
terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok. Semakin tinggi
keahlian anggota dalam kelompok tersebut dalam hubungannya dengan individu, semakin tinggi tingkat kepercayaan dan penghargaan individu
terhadap kelompok tersebut.
3. Kepercayaan diri yang lemah. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi.
Semakin lemah kepercayaan seseorang akan penilaiannya sendiri, semakin tinggi tingkat konformitasnya. Sebaliknya, jika seseorang merasa yakin akan
kemampuannya sendiri akan penilaian terhadap sesuatu hal, semakin turun tingkat konformitasnya
4. Rasa takut terhadap celaan sosial. Celaan sosial memberikan efek yang
signifikan terhadap sikap individu karena pada dasarnya setiap manusia
cenderung mengusahakan persetujuan dan menghindari celaan kelompok dalam setiap tindakannya.
2.2.3 Hal-Hal Yang Menyebabkan Konformitas Tinggi Dan Rendah