Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasi sebagi berikut : 1. Belum ada catatan atau data atlet secara lengkap yang mempengaruhi prestasi di Klub Persani Bangka. 2. Belum ada standarisasi kualitas fisik bagi Klub Persani Bangka. 3. Masih ada atlet yang merasa kelelahan saat mengikuti program latihan. 4. Belum diketahuinya seberapa baikkah profil kesegaran jasmani atlet senam Klub Persani Bangka.

C. Batasan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang dan identifikasi masalah bahwa penelitian ini hanya di titik beratkan pada profil kesegaran jasmani atlet senam lantai Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang diajukan dalam penelit ian ini adalah “Seberapa baikkah profil kesegaran jasmani atlet senam lantai pemula usia 6-9 tahun Kota Sungai liat, Kabupaten Bangka ?”.

E. Tujuan Penelitian

Peneliti tentunya mempunyai tujuan tertentu dalam menyusun suatu bentuk penelitian yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik profil kesegaran jasmani atlet senam lantai pemula usia 6-9 tahun Kota Sungaliat, Kabupaten Bangka. 7

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritik

Menunjukkan bukti-bukti secara ilmiah tentang kesegeran jasmani atlet senam lantai di Sungailiat sehingga dapat dijadikan acuan tolak ukur dalam pembinaan prestasi olahraga khususnya cabang olahraga senam lantai.

2. Secara Praktis

a. Bagi pelatih 1 Para pelatih senam lantai lebih mudah dalam mengukur kesegagaran jasmani atletnya. 2 Sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauh mana kesegaran jasmani atletnya. 3 Sebagai bahan pertimbangan atau acuan dalam menentukan porsi latihan. b. Bagi atlet 1 Diharap dapat mengoreksi diri sendiri tentang kekurangan kesegaran jasmani dalam menghadapi suatu pertandingan sehingga mengerti tentang apa yang diinginkan oleh pelatih. c. Bagi Peneliti Berikutnya 1 Dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti berikutnya sehingga bisa lebih luas membahas permasalahan tentang kesegaran jasmani atlet senam lantai. 8 d. Bagi Masyarakat 1 Menambah pengetahuan tentang kesegaran jasmani atlet. 2 Sebagai informasi tentang pentingnya suatu kesegaran jasmani pada atlet. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Profil

a. Pengertian profil

Profil merupakan salah satu komponen penting pada individu atau organisasi. Profil dapat diartikan sebagai rupa, penampilan yang kelihatan. Profil lebih dipengaruhi individuorganisasi itu sendiri. Profil lebih cenderung dilihat dari segi fisik yang terlihat. Profil pada individu bisa dilihat dari perilaku keseharian individu tersebut. Seseorang bertubuh tinggi, berperawakan kurus, dengan karakter orang yang rajin dan pendiam, dilihat dari segi fisiknya profil orang tersebut dikatakan bertubuh tinggi kurus dengan karakter pendiam www.wikipedia.com. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:265 profil berarti pandangan dari samping tentang orang, lukisan gambar orang dari samping, sketsa geografis, dan penampang tanah, gunung, dan sebagainya, grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Menurut Peter Salim yang dikutip oleh Shafirah Kemala RiaT.S 2010:7 profil adalah grafik atau iktisar yang memberikan fakta-fakta mengenai hal-hal yang khusus. Menurut Victoria Neufeld 1996, dalam Desi Susiani, 2009:41 profil merupakan grafik, diagram, atau tulisan yang menjelaskan suatu keadaan yang mengacu pada data 10 seseorang atau sesuatu. Sedang menurut Hasan Alwi 2005:40 profil adalah pandangan mengenai sesorang. Profil dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang atau aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Beberapa hal yang mempengaruhi suatu profil seseorang antara lain makanan yang dikonsumsi dan aktivitas sehari- hari. Dari pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa profil adalah gambaran, kedudukan, atau keadaan seseorang atau sesuatu yang baik dalam bentuk diagram, grafik, ataupun tulisan.

2. Hakikat Kesegaran Jasmani

a. Pengertian Kesegaran Jasmani

Kesegaran atau kebugaran jasmani merupakan unsur yang penting dan menjadi dasar dalam mengernbangkan teknik, dan kualitas fisik dalam olahraga senam lantai. Menurut C.B Corbin and Ruth Lindsey 2007: 5 kesegaran jasmani berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk bekerja secara efektif guna menikmati waktu luang, menjadi sehat, dan melawan penyakit karena kurang beraktifitas, serta mampu beraktivitas dengan efektif ketika dalam situasi darurat. Kesegaran jasmani menurut Depdiknas 1999 :1 kondisi jasmani yang bersangkutpaut dengan kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien. Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan berarti Amrum dalam Harsuki, 2003 : 272. 11 Menurut Depdiknas Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani 2003: 1, kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh pemain untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 2, kesegaran jasmani adalah kemampuan pemain melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Menurut Djoko Pekik Irianto 2004: 3, kesegaran jasmani digolongkan menjadi kelompok: 1 Kesegaran Statis: keadaan pemain yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat. 2 Kesegaran Dinamis: kemampuan pemain bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus, misalnya berjalan, berlari, melompat, mengangkat. 3 Kesegaran Motoris: kemampuan pemain bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus. Seorang olahragawan dituntut memiliki kebugaran jasmani motoris agar dapat berprestasi optimal. Dengan demikian, terdapat hubungan yang sangat erat antara kebugaran jasmani dan kesehatan. Menurut ahli-ahli pendidikan jasmani kebugaran jasmani adalah kapasitas fungsional total seseorang untuk melakukam sesuatu kerja tertentu dengan hasil yang baik tanpa kelelahan yang berarti Depdikbud, 1992, yang dikutip oleh Humaid Ali Hasan, 2011: 12 . Status kesegaran jasmani dapat mencapai titik optimal jika memulai latihan sejak usia dini dan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar latihan. Status kesegaran jasmani atlit dapat diketahui dengan cara penilaian yang berbentuk tes kemampuan. Tes ini dapat dilakukan di dalam