Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara diatas peneliti
menemukan beberapa
latar belakang
mengenai meningkatkan mutu pendidikan pramuka yang ada dalam gerakan
pramuka yaitu adanya persamaan materi dengan pembentukan watak dan kepribadian siswa dan adanya program kegiatan keagamaan
yang diadakan oleh anggota pramuka sehingga pramuka dirasa dapat digunakan sebagai wadah untuk meningkatkan mutu pendidikan
pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan dengan kegiatan yang menarik dan menyenangkan.
2. Upaya Pembina pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan
Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek
Untuk penerapan kegiatan ekstra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan
Trenggalek ini pembina pramuka SMK Negeri 1 Pogalan mempunyai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan pramuka.
Menurut keterangan dari kak vina ialah sebagai berikut: “Dengan lebih menyuruh kakak-kakak ambalan dalam mengikuti
pelatihan baik tingkat kabupaten maupun provinsi, dan sebaiknya memiliki sertifikat Kursus Mahir Dasar KMD”.
Menurut kak cristiono memberikan penjelasan sebagai berikut: “Dengan melatih kakak-kakak ambalan dengan sungguh-sungguh,
sehingga mereka juga serius dalam kegiatan pramuka, dan dapat meningkatkan pendidikan pramuka dalam kegiatan dan pelatihan
tersebut”.
Yang di sampaikan oleh kak surati, sebagai berikut:
“dengan melatih kakak-kakak dengan sebaik-bainya, baik itu melatih tentang pramuka, tata krama, sopan santun, dan lain
sebagainya. Kakak-kakak perlu pelatihan yang maksimal supaya dapat meningkatkan mutu pendidikan pramuka, karena tanpa
pelatihan yang maksimal mungkin kakak-kakak ambalan masih
sulit untuk meningkatkan mutu tersebut”. Keterangan lain dari kak hari, sebagai berikut:
“dari pembina sendiri kakak-kakak ambalan di suruh untuk mengamalkan kode kepramukaan ke masyarakat atau ke siapa saja
dan menggunakan metode kehormatan”. Dari hasil pengamatan dan wawancara diatas peneliti menemukan
beberapa upaya mengenai meningkatkan mutu pendidikan pramuka yaitu dengan cara melatih kakak-kakak ambalan dengan sungguh-sungguh,
memberikan pengamalan kode kehormatan dan menggunakan metode kepramukaan. Dengan cara ini kakak-kakak dapat dilatih dengan baik dan
dapat meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek.
3. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan
mutu pendidikan Pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan
Dalam setiap kegiatan pasti tidak selalu berjalan dengan mulus karena ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat, begitu juga
dalam pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan pramuka yang ada di SMK Negeri 1 Pogalan ini juga terdapat beberapa faktor pendukung dan
penghambat. Berikut mengenai faktor pendukung yang peneliti peroleh dari beberapa sumber:
Menurut keterangan kak fajar kepada peneliti beliau menerangkan:
“mengenai faktor pendukung yang ada disekolah ini, pramuka sangat mendapat dukungan dari pihak sekolah, karena kegiatan
pramuka menjadikan anak-anak menjadi lebih aktif,kreatif dan inovatif, dan dari para guru yang menilai bahwa agar pramuka
dipertahankan dan anggota pramuka dipandang selalu mematuhi peraturan sekolah dan guru-guru. Kalau sudah menjadi regu inti
mereka tidak boleh melanggar peraturan dan yang melanggar akan diberikan peringatan dan bila melanggar lebih dari tiga kali, maka
akan dikeluarkan dari keanggotaan gerakan pramuka, menanamkan jiwa-jiwa yang sopan. Dan untuk setiap kegiatan yang kami adakan
para orang tua sangat setuju dan sangat mendukung”.
Menurut kak Hari winarno juga memberikan penjelasan kepada peneliti, sebagai berikut:
“untuk setiap kegiatan yang kami adakan para orang tua sangat mendukung dengan kegiatan tersebut, apalagi dengan masalah
keuangan,tidak ada masalah sama sekali, karena sudah di tanggung pihak sekolah dan setiap ada kegiatan tidak mengeluarkan uang
dari orang tua, dan sekolahpun selalu mendukung dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan”.
Menurut keterangan kak suyitno kepada peneliti beliau mengatakan:
“dilihat dari status sekolah yang sudah Negeri, maka dari itu sangat membantu sekali untuk menerapkan kegiatan pramuka di
dalamnya”. Keterangan dari adik Bilian, sebagai berikut:
“untuk kegiatan pramuka di sini sangat menyenangkan kak, banyak kegiatan-kegiatan di luar sekolah juga, sehingga saya dan teman-
teman semangat mengikuti ekstra kurikuler gerakan pramuka ini”. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan pramuka di SMK
Negeri 1 Pogalan, selain faktor pendukung juga ada faktor penghambat, di antaranya, sebagai berikut:
Hasil wawancara dari kak sugiono sebagai berikut: “yang jadi penghambat salah satunya ialah masalah waktu mbak,
karena dalam penyampaian materi waktunya terbatas, sehingga dalam penyampaian materi waktunya kurang”.
Begitu pula yang disampaikan oleh kak surati: “kesulitan yang saya rasakan yaitu menarik minat peserta didik,
karena peserta didik merasa terpaksa dengan adanya kegiatan pramuka, karena tidak semua peserta didik senang dengan kegiatan
tersebut, dengan di wajibkanya ekstrakurikuler ini, saya belum berhasil untuk menarik minat mereka dalam gerakan pramuka,
karena keterbatasan waktu yang cuma sedikit, oleh karena itu dengan waktu yang sangat terbatas tersebut saya berusaha agar
materi dapat tersampaikan semua”. Disampaikan juga oleh kak tri bekti, sebagai berikut:
“masalah tingkah laku, masih sama saja dengan anak-anak yang lainnya, hanya sebagian saja yang bisa baik, tapi masalah semangat
tetap masih ada”. Menurut kak ira, sebagai berikut:
“Ada beberapa siswa yang belum memiliki jiwa kepramukaan sehingga ada rasa terpaksa di saat diwajibkan untuk mengikuti
kegiatan rutin kepramukaan”. Terlihat jelas dari hasil wawancara diatas bahwa dalam setiap
kegiatan pasti ada faktor penghambat dan juga faktor pendukung yang bisa mempengaruhi setiap proses kegiatan, begitu juga yang ada di gudep SMK
Negeri 1 Pogalan ini juga terdapat beberapa faktor penghambat dan beberapa faktor pendukung, diantaranya: faktor penghambat yaitu:faktor
peserta didik dan faktor sekolahan, dalam hal ini alokasi waktu yang di berikan oleh sekolah masih kurang. Dan faktor pendukungnya yaitu: faktor
faktor sekolah, faktor pendidik, keuangan, orang tua, peserta didik.
B. Pembahasan Penelitian