Akuntansi perbankan Ekuitas

(1)

AKUNTANSI PERBANKAN

EKUITAS

Disusun Oleh :


(2)

Ayu Kusuma Ningrum B.211.12.0010 Ellena Rizka Arisa B.211.13.0131

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG 2014


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekuitas merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas sering disebut modal, untuk organisasi nonprofit ekuitas disebut dengan aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya pemilikan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : a. Apa pengertian ekuitas?

b. Perbedaan antara modal inti dan modal pelengkap? c. Akuntansi untuk ekuitas?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan agar para pembaca mengetahui pengertian tentang ekuitas, memahami perbedaan antara modal inti dan modal pelengkap, serta bagaimana akuntasi untuk ekuitas itu sendiri.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Ekuitas

Ekuitas disebut juga dengan modal yaitu dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank dan untuk memenuhi regulasi pemerintah.


(4)

a. Modal disetor

b. Tambahan modal disetor yang terdiri dari agio, sumbangan, dan selisih kurs. c. Selisih penilaian kembali aktiva tetap

d. Laba/rugi yang belum direalisasi e. Pendapatan komprehensif lainnya

f. Saldo laba yang terdiri dari cadangan , laba/rugi tahun lalu dan laba/rugi tahun berjalan.

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bank harus memenuhi modal kewajiban penyediaan modal minimum CAR (Capital Adequacy Ratio). Perhitungan CAR secara umum dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh bank for International Settlements. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

CAR= Modal

aktiva Tertimbang Menurut Resiko

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) adalah aktiva yang terdapat dalam neraca bank dikalikan dengan bobot resiko masing masing aktiva. Presentase bobot risiko ditetapkan oleh Bank Indonesia yang besarnya disesuaikan dengan reaiko masing masing aktiva.

Modal dibagi menjadi dua yaitu : 1. Modal Inti yang terdiri dari :

a. Modal disetor yaittu modal yang telah disetorkan oleh pemilik bank.

b. Agio saham yaitu selisih lebih antara harga saham dengan nilai nominal saham. c. Modal Sumbangan yaitu diperoleh dari sumbangan saham, termasuk selisih

antara nilai yang tercatat dengan harga jual, modal donasi dan lain-lain. d. Cadangan, ada 2 jenis cadangan :

1) Cadangan umum yaitu cadangsn yang dibentuk dari penyisihan saldo laba yang mendapat persetujuan dari RUPS

2) Cadangan tujuan yaitu cadangan yang dibentuk untuk tujuan tertentu.

e. Saldo laba atau Retaine Earning yaitu saldo laba yang tidak dibagikan, ada 2 jenis saldo laba yaitu :

1) Laba/rugi tahun lalu, yaitu laba tahun tahun lalu yang tidak dibagikan akan tetapi digunkan untuk antisipasi bila ada kerugian dimasa mendatang.

2) Laba/rugi tahun berjalan, yaitu laba/rugi tahun berjalan setelah dikurangi pajak.

2. Modal pelengkap yang terdiri dari :

1) Cadangan revaluasi aktiva tetap, adalah merupakan cadangan yang dibentuk karena adanya selisih penilaian kembali aktiva tetap


(5)

2) Penyisihan kerugian aktiva produktif, merupakan penyisihan kerugian yang diperhitungkan atas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank.

3) Modal pinjaman (modal kuasi) merupakan modal yang didukung oleh instrumrn atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.

2.2 Akuntansi Ekuitas

2.2.1 Akuntansi Modal Disetor

Modal disetor adalah modal yang telah efektid diterima oleh bank sebesar nilai nominal saham, penambahan modal disetor dicatat sebesar jumlah uang yang diterima, nilai wajar aktiva nonkas yang diterima, dan besarnya utang yang dikonversi menjadi modal. Pengurangan modal disetor dicatat sejumlah uang yang diserahkan , nilai wajar aktiva nonkas yang diserahkan, dan besarnya utang yang timbul.

Penjualan Saham

Penjualan saham dilakukan oleh bank dalam rangka untuk mendapatkan modal. Penjualan saham dilakukan dengan kurs saham diatas atau dibawah nilai nominal, dan akan perbengaruh pada agio dan disagio.

Example :

Pada tanggal 2 januari 2006, bank bima didirikan dengan modal awal : Uang tunai Rp50.000.000.000

Tanah senilai Rp10.000.000.000 Gedung Rp 5.000.000.000 Kendaraan Rp 2.000.000.000 Iventaris kantor Rp 3.000.000.000

Modal awal ini diakui sebagai saham biasa dengan nilai nominal Rp10.000/lembar

Pada tanggal 10 januari 2006. PT Bank Bima menjual saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai nominal @Rp10.000,- kurs 95. Pembayaran diterima tunai.

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit 2 jan 2006 Kas

Tanah Gedung Kendaraan Inventaris Kantor Modal Disetor 50.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 70.000.000.000 10 jan 2006 Kas

Disagio saham Modal disetor

9.500.000.000 500.000.000


(6)

1.000.000 x Rp10.000)

Pemesanan Saham

Pemesanan saham merupakan transaksi penjualan saham yang dilakukan atas dasar pesanan. Bank menjual saham karena pihak pembeli telah memesan saham bank. Transaksi atas pemesanan saham akan dicatat dalam modal saham yang dipesan sebesar nilai nominal dikalikan dengan jumlah lembar saham. Selisih antara nominal saham dengan kurs ajan dicatat dalam agio atau disagio. Pada saat uang pesanan saham dilunasi, maka modal saham yang dipesan akan dicatat dalam modal disetor. Hal ini terjadi karena uang atas pemesanan saham tersebut sudah diterima oleh pihak bank.

Pembelian kembali saham

Pembelian saham yang beredar menjadi faktor penting dalam mempertahankan kepemilikan bank. Saham yang dibeli kembali disebut dengan saham treasury. Akuntansi untuk saham treasury dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:

a. Perhitungan dengan metode harga perolehan

Pada saat emisi saham, modal saham dicatat sebesar jumlah lembar saham dikali dengan harga nominal saham /lembar. Dan selisihnya akan dicatat dalam agio dan disagio saham. Pada saat pembelian kembali, dihitung dengan harga beli dikali dengan jumlah lembar saham dan dicatat dalam saham treasury. Pada saat pembelian kembali dengan harga jual akan diakui sebagai tambahan modal disetor (pada sisi deber atau kredit) sesuai dengan kursnya.

b. Perhitungan dengan metode Harga nominal

Pada saat emisi saham, modal saham dicatat atas dasar jumlah lembar saham dikali dengan nilai nominal Pada saat pembelian kembali saham yang dibeli tersebut dicatat sebagai saham treasury. Selisih harga nominal dengan harga beli dicatat dalam agio/disagio saham.

2.3 Akuntansi Cadangan

Cadangan merupakan akumulasi laba tahun tahun alau yang dicadangka oleh keputusan RUPS. Yang ditujukan untuk menutup kerugian di masa yang akan dating, dengan demikian transaksi cadangan akan berpengaruh pada perubahan ikhtisar laba/rugi bank. Example :


(7)

Cadangan yang dibentuk pada bulan januari 2006 dan disetujui oleh RUPS adalah sebesar 25% dari laba bank, laba per 31 Desember 2005 sebesar Rp2.000.000.000,-maka cadangan yang dibentuk adalah sebesar 25% x Rp 2.000.000.000 = Rp500.000.000,- jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Ikhtisar laba/rugi bank

Cadangan 500.000.000 500.000.000

2.4 Akuntansi Saldo Laba

Merupakan pencatatan yang terkait dengan saldo laba yang dimiliki oleh bank. Beberapa hal yang terkait dengan pencatatan saldo laba antara lain adalah adanya laba/rugi pada tahun berjalan dan pembagian deviden atas bank.

Contoh :

Diasumsikan laba per 31 desember 2005 sebesar Rp2.000.000.000,-. Berdasarkan RUPS , laba yang tidak dibagi sebedar 50% dari laba/rugi tahun berjalan, dan sebesar 10% dibagikan dalam bentuk deviden.

Maka saldo laba atau laba yang tidak dibagi dihitung sebesar 50% x Rp2.000.000.000 = Rp1.000.000.000

Maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Ikhtisar laba/rugi bank Saldo laba

1.000.000.000

1.000.000.000 2.5 Pembagian Deviden Tunai

Deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham adalah sebesar 10% dari laba untuk periode 2005 maka devideb yang dibagikan dihitung 10% x Rp 2.000.000.000 = Rp

200.000.000,-Jurnalnya adalah

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Pada saat diumumkan : Saldo laba

Utang deviden 200.000.000 200.000.000 31/12/2006 Pada saat pembayaran :

Utang deviden

Kas 200.000.000 200.000.000


(8)

dalam bentuk saham : Saldo laba

Modal Disetor

200.000.000

200.000.000

BAB 111 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan Ekuitas adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank dan untuk memenuhi regulasi pemerintah. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bank harus memenuhi modal kewajiban penyediaan modal minimum CAR (Capital Adequacy Ratio) Modal dibagi menjadi dua yaitu modal inti dan modal pelengkap.

Modal disetor adalah modal yang telah efektid diterima oleh bank sebesar nilai nominal saham, penambahan modal disetor dicatat sebesar jumlah uang yang diterima,


(9)

modal disetor dapat ditambah dengan cara menjual saham yang dimiliki atau dengan membeli kembali saham yang telh dijual atau yang disebut dengan saham treasury.


(1)

a. Modal disetor

b. Tambahan modal disetor yang terdiri dari agio, sumbangan, dan selisih kurs. c. Selisih penilaian kembali aktiva tetap

d. Laba/rugi yang belum direalisasi e. Pendapatan komprehensif lainnya

f. Saldo laba yang terdiri dari cadangan , laba/rugi tahun lalu dan laba/rugi tahun berjalan.

Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bank harus memenuhi modal kewajiban penyediaan modal minimum CAR (Capital Adequacy Ratio). Perhitungan CAR secara umum dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh bank for International Settlements. Dengan rumus perhitungan sebagai berikut :

CAR= Modal

aktiva Tertimbang Menurut Resiko

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) adalah aktiva yang terdapat dalam neraca bank dikalikan dengan bobot resiko masing masing aktiva. Presentase bobot risiko ditetapkan oleh Bank Indonesia yang besarnya disesuaikan dengan reaiko masing masing aktiva.

Modal dibagi menjadi dua yaitu : 1. Modal Inti yang terdiri dari :

a. Modal disetor yaittu modal yang telah disetorkan oleh pemilik bank.

b. Agio saham yaitu selisih lebih antara harga saham dengan nilai nominal saham. c. Modal Sumbangan yaitu diperoleh dari sumbangan saham, termasuk selisih

antara nilai yang tercatat dengan harga jual, modal donasi dan lain-lain. d. Cadangan, ada 2 jenis cadangan :

1) Cadangan umum yaitu cadangsn yang dibentuk dari penyisihan saldo laba yang mendapat persetujuan dari RUPS

2) Cadangan tujuan yaitu cadangan yang dibentuk untuk tujuan tertentu.

e. Saldo laba atau Retaine Earning yaitu saldo laba yang tidak dibagikan, ada 2 jenis saldo laba yaitu :

1) Laba/rugi tahun lalu, yaitu laba tahun tahun lalu yang tidak dibagikan akan tetapi digunkan untuk antisipasi bila ada kerugian dimasa mendatang.

2) Laba/rugi tahun berjalan, yaitu laba/rugi tahun berjalan setelah dikurangi pajak.

2. Modal pelengkap yang terdiri dari :

1) Cadangan revaluasi aktiva tetap, adalah merupakan cadangan yang dibentuk karena adanya selisih penilaian kembali aktiva tetap


(2)

2) Penyisihan kerugian aktiva produktif, merupakan penyisihan kerugian yang diperhitungkan atas aktiva produktif yang dimiliki oleh bank.

3) Modal pinjaman (modal kuasi) merupakan modal yang didukung oleh instrumrn atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.

2.2 Akuntansi Ekuitas

2.2.1 Akuntansi Modal Disetor

Modal disetor adalah modal yang telah efektid diterima oleh bank sebesar nilai nominal saham, penambahan modal disetor dicatat sebesar jumlah uang yang diterima, nilai wajar aktiva nonkas yang diterima, dan besarnya utang yang dikonversi menjadi modal. Pengurangan modal disetor dicatat sejumlah uang yang diserahkan , nilai wajar aktiva nonkas yang diserahkan, dan besarnya utang yang timbul.

Penjualan Saham

Penjualan saham dilakukan oleh bank dalam rangka untuk mendapatkan modal. Penjualan saham dilakukan dengan kurs saham diatas atau dibawah nilai nominal, dan akan perbengaruh pada agio dan disagio.

Example :

Pada tanggal 2 januari 2006, bank bima didirikan dengan modal awal : Uang tunai Rp50.000.000.000

Tanah senilai Rp10.000.000.000 Gedung Rp 5.000.000.000 Kendaraan Rp 2.000.000.000 Iventaris kantor Rp 3.000.000.000

Modal awal ini diakui sebagai saham biasa dengan nilai nominal Rp10.000/lembar

Pada tanggal 10 januari 2006. PT Bank Bima menjual saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai nominal @Rp10.000,- kurs 95. Pembayaran diterima tunai.

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit

2 jan 2006 Kas Tanah Gedung Kendaraan Inventaris Kantor Modal Disetor 50.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 70.000.000.000 10 jan 2006 Kas

Disagio saham Modal disetor

9.500.000.000 500.000.000


(3)

1.000.000 x Rp10.000)Pemesanan Saham

Pemesanan saham merupakan transaksi penjualan saham yang dilakukan atas dasar pesanan. Bank menjual saham karena pihak pembeli telah memesan saham bank. Transaksi atas pemesanan saham akan dicatat dalam modal saham yang dipesan sebesar nilai nominal dikalikan dengan jumlah lembar saham. Selisih antara nominal saham dengan kurs ajan dicatat dalam agio atau disagio. Pada saat uang pesanan saham dilunasi, maka modal saham yang dipesan akan dicatat dalam modal disetor. Hal ini terjadi karena uang atas pemesanan saham tersebut sudah diterima oleh pihak bank.

Pembelian kembali saham

Pembelian saham yang beredar menjadi faktor penting dalam mempertahankan kepemilikan bank. Saham yang dibeli kembali disebut dengan saham treasury. Akuntansi untuk saham treasury dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:

a. Perhitungan dengan metode harga perolehan

Pada saat emisi saham, modal saham dicatat sebesar jumlah lembar saham dikali dengan harga nominal saham /lembar. Dan selisihnya akan dicatat dalam agio dan disagio saham. Pada saat pembelian kembali, dihitung dengan harga beli dikali dengan jumlah lembar saham dan dicatat dalam saham treasury. Pada saat pembelian kembali dengan harga jual akan diakui sebagai tambahan modal disetor (pada sisi deber atau kredit) sesuai dengan kursnya.

b. Perhitungan dengan metode Harga nominal

Pada saat emisi saham, modal saham dicatat atas dasar jumlah lembar saham dikali dengan nilai nominal Pada saat pembelian kembali saham yang dibeli tersebut dicatat sebagai saham treasury. Selisih harga nominal dengan harga beli dicatat dalam agio/disagio saham.

2.3 Akuntansi Cadangan

Cadangan merupakan akumulasi laba tahun tahun alau yang dicadangka oleh keputusan RUPS. Yang ditujukan untuk menutup kerugian di masa yang akan dating, dengan demikian transaksi cadangan akan berpengaruh pada perubahan ikhtisar laba/rugi bank. Example :


(4)

Cadangan yang dibentuk pada bulan januari 2006 dan disetujui oleh RUPS adalah sebesar 25% dari laba bank, laba per 31 Desember 2005 sebesar Rp2.000.000.000,-maka cadangan yang dibentuk adalah sebesar 25% x Rp 2.000.000.000 = Rp500.000.000,- jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Ikhtisar laba/rugi bank

Cadangan 500.000.000 500.000.000

2.4 Akuntansi Saldo Laba

Merupakan pencatatan yang terkait dengan saldo laba yang dimiliki oleh bank. Beberapa hal yang terkait dengan pencatatan saldo laba antara lain adalah adanya laba/rugi pada tahun berjalan dan pembagian deviden atas bank.

Contoh :

Diasumsikan laba per 31 desember 2005 sebesar Rp2.000.000.000,-. Berdasarkan RUPS , laba yang tidak dibagi sebedar 50% dari laba/rugi tahun berjalan, dan sebesar 10% dibagikan dalam bentuk deviden.

Maka saldo laba atau laba yang tidak dibagi dihitung sebesar 50% x Rp2.000.000.000 = Rp1.000.000.000

Maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Ikhtisar laba/rugi bank Saldo laba

1.000.000.000

1.000.000.000 2.5 Pembagian Deviden Tunai

Deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham adalah sebesar 10% dari laba untuk periode 2005 maka devideb yang dibagikan dihitung 10% x Rp 2.000.000.000 = Rp

200.000.000,-Jurnalnya adalah

tanggal Akun Debit Kredit

31/12/2006 Pada saat diumumkan : Saldo laba

Utang deviden 200.000.000 200.000.000 31/12/2006 Pada saat pembayaran :

Utang deviden

Kas 200.000.000 200.000.000


(5)

dalam bentuk saham : Saldo laba

Modal Disetor

200.000.000

200.000.000

BAB 111 PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan Ekuitas adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank dan untuk memenuhi regulasi pemerintah. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, bank harus memenuhi modal kewajiban penyediaan modal minimum CAR (Capital Adequacy Ratio) Modal dibagi menjadi dua yaitu modal inti dan modal pelengkap.

Modal disetor adalah modal yang telah efektid diterima oleh bank sebesar nilai nominal saham, penambahan modal disetor dicatat sebesar jumlah uang yang diterima,


(6)

modal disetor dapat ditambah dengan cara menjual saham yang dimiliki atau dengan membeli kembali saham yang telh dijual atau yang disebut dengan saham treasury.