Faktor keagamaan LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN SLEMAN (Jalan Piyungan, Prambanan, Madubaru, Madurejo, Sleman, 55572).
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya merasa terikat secara lahiriah, karena memiliki kepentingan yang sama. Keberadaannya juga tidak
kekal, tergantung dari pencarian kepentingannya. Misalnya ikatan para pedagang dan organisasi dalam suatu pabrik.
c. Kelompok Primer
Merupakan suatu kelompok sosial dimana hubungan antaranggotanya bersifat informal. Kontak sosial dan interaksi sosialnya sangat akrab. Contoh :
keluarga, klik, sahabat. d.
Kelompok Sekunder Merupakan suatu kelompok sosial yang hubungan antaranggotanya bersifat
formal. Kontak sosial dan interaksi sosialnya berdasarkan asas manfaat dan kepentingan tertentu. Contoh : Ikatan Sarjana Sosiologi Indonesia, Serikat
Pekerja. e.
Kelompok formal merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya utuk mengatur
hubungan antaranggotanya. Contoh: organisasi massa, dan partai politik. f.
Kelompok informal merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman
yang sama. Contoh: klik, geng. g.
Membership group : setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh: seorang siswa dalam berperilaku dan bersikap sudah
berorientasi pada aturan dan nilai yang berlaku dikalangan perguruan tinggi meskipun secara resmi ia belum berstatus mahasiswa.
h. Reference group : merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan.
i. In group : kelompok dalam, dimana individu yang bersangkutan
mengidentifikasikan dirinya berada di dalam kelompoknya, dengan sebutan kami, atau kita. Contoh : Ani adalah siswa sekolah SMA X, saat di luar dia
berkata „sekolah kami’ j.
Out group : kelompok yang menjadi lawan in group, terkadang ditandai dengan sikap antipati sehingga dapat menjadi dasar munculnya sikap
etnosentris.
Kelompok sosial tidak teratur