34 konsep dan relasinya yang menggambarkan QoS dan partisinya, relasi antara QoS
pengguna dengan QoS aplikasi dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan QoS yang dinyatakan dalam suatu deskripsi. Untuk itu kerangka kerja harus memuat
fungsi-fungsi untuk spesifikasi kualitas layanan pengguna,
mapping
parameter kuallitas layanan pengguna ke parameter aplikasi dan mekanisme penetapan pola
akses berorientasi pengguna.
B. Cara Penelitian
Tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi Persyaratan
User-Oriented QoS
Identifikasi persyaratan
kualitas layanan
pengguna dilakukan
untuk mengembangkan model konseptual
User-Oriented QoS.
Identifikasi dilakukan melalui
pendefinisian komponen-komponen
yang digunakan
untuk mengembangkan model
User-Oriented QoS
. Komponen pemodelan meliputi parameter-parameter yang dijadikan ukuran untuk kuantisasi kualitas layanan dari
sisi pengguna, spesifikasi persyaratan QoS pengguna melalui perilaku akses dan mekanisme pencapaian QoS.
2. Pengembangan Model Konseptual
User-Oriented QoS
Hasil identifikasi
user-oriented QoS
berupa parameter kualitas layanan dan spesifikasi perilaku pengguna dalam akses Internet, direpresentasikan
menggunakan model berbasis keadaan
state-based model
. Model ini akan menunjukkan perubahan keadaan
state
suatu akses secara sekuensial untuk setiap aksi yang dilakukan oleh pengguna. Aksi yang dilakukan pengguna
didasarkan pada spesifikasi parameter yang digunakannya. Jika spesifikasi parameter persyaratan QoS terpenuhi, akan menghasilkan keadaan
state
akses yang diharapkan. Sebaliknya jika persyaratan QoS tidak terpenuhi keadaan akses
akan berada pada keadaan yang lain. Spesifikasil
User-Oriented QoS
dalam bentuk
state-based model
kemudian dikembangkan menjadi notasi dalam bentuk spesifikasi formal. Spesifikasi formal
menyediakan deskripsi perilaku sistem yang memungkinkan untuk menyatakan aksi
action
dan perubahan suatu kondisi
state transition
menggunakan kombinasi notasi matematis dan pemrograman secara ringkas, jelas dan mudah
35 dipahami. Spesifikasi formal ini nantinya menjadi dasar pengembangan bahasa
spesifikasi QoS. 3.
Kerangka Kerja Model Akses Terintegrasi Kerangka kerja model akses terintegrasi berorientasi pengguna menyediakan
fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengimplementasikan model akses pengguna, seperti fungsi untuk spesifikasi QoS pengguna, mekanisme pola akses
dinamis dan
Mapping QoS
.
Pengembangan kerangka kerja dilakukan melalui tahapan berikut: 1.
Membuat desain arsitektur kerangka kerja yang menyediakan komponen- komponen fungsional untuk mendukung pengembangan model akses
berorientasi pengguna. 2.
Mengembangkan desain arsitektur kerangka kerja ke dalam model perangkat-lunak.
Desain perangkat-lunak
menggunakan
Enterprise Architecture
sebagai perangkat bantu
tools
pemodelan. 3.
Pada tahap selanjutnya, komponen-komponen fungsional pada model perangkat-lunak diuji coba untuk memvalidasi dan mengevaluasi kerangka
kerja yang diusulkan.
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persyaratan User-Oriented QoS