Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. media bangku simulasi stabil
2. Variabel terikat keterampilan mendayung kayak.
E. Defenisi Operasional
1. Pengaruh adalah daya yang ditimbulkan oleh sesuatu terhadap sesuatu
yang lain. Dalam hal ini adalah daya yang ditimbulkan oleh latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil dan latihan
menggunakan media bangku simulasi kayak stabil terhadap keterampilan mendayung kaya
2. Menurut Gordon 1994 : 55 pengertian keterampilan adalah “kemampuan
untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor”.
3. Kayak adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang olahraga
dayung. 4.
Bangku simulasi kayak stabil adalah alat bantu dalam pelatihan keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang
memungkinkan atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan mendayung kayak.
5. Bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat menyerupai
perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah kiri
dan kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung menggunakannya. Bentuk setengah lingkaran dari bangku simulasi kayak labil ini
memberikan daya labi yang membuat pendayung berlatih meningkatkan keterampilan
kesimbangan seperti
halnya ketika
pendayung mempertahankan keseimbangan di atas perahu.
6.
Pendayung pemula adalah seseorang yang belum terampil mendayung.
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
F. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini diperjelas Arikunto 2006:149 bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu
penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh indi
vidu atau kelompok”. Arikunto, 2006:150. Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemapuan seseorang
baik itu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Hal tersebut sesuai dengan Allen dan Yen, 1979: 1 mengemukakan bahwa “Tes
adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu ”.
Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil 2007:5 mengemukakan
bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan datainformasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.
Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan mendayung yaitu perahu kayak racing dan dayungan. Kayak racing merupakan
salah satu perahu yang dipertandingkan di berbagai event nasional maupun internasional dengan ciri memiliki bentuk yang ramping dengan bagian depan
dan belakang perahu tertutup sehingga hanya menyisakan lubang seukuran badan pendayung. Sedangkan dayung merupakan alat pengayuh yang digunakan untuk
mengayuh perahu agar dapat melaju. Dayungan kayak memiliki dua daun dayung disetiap sisinya, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Adapun instrumen dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : 1.
Pengumpulan data diperoleh dari : a.
Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal b.
Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir 2.
Alat dan Perlengkapan
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Perahu kayak racing
b. Dayung
c. Perlengkapan alat tulis
d. Format penilaian
e. Testi dan tester
f. Danaukolam
g. Pluit
3. Prosedur Pelaksanaan Tes
a. Prosedur umum
1 Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan
arahan dan
penjelasan mengenai
peraturan dalam
melaksanakan tes 2
Pelaksanaan tes mengacu pada peraturan perlombaan dayung sebenarnya
3 Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan tes b.
Pelaksanaan tes 1
Testi berada di kolam atau danau dengan menggunakan perahu kayak racing.
2 Testi melakukan gerakan mendayung.
3 Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jarak 100
meter dengan satu kali kesempatan. 4
Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan mendayung testi.
4. Prosedur penilaian
Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian berskala rating scale, karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah
perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam bentuk point yang tersebar secara continues atau dalam bentuk kategori yang
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategoriNurhasan dan Cholil, 2007:357.
Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga juri. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada
nomor canoeing. b.
Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam cabang olahraga dayung.
Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah sebagai berikut:
a. Phase entry dalam gerakan mendayung
b. Phase pull dalam gerakan mendayung
c. Phase exit dalam gerakan mendayung
d. Phase recovery dalam gerakan mendayung
Berikut ini adalah format penilaian penulis adopsi dari Szanto Csaba dalam buku Racing Canoeing 2 2004 ICFInternational Canoeing
Federation akan dipakai oleh tim penilai dalam pelaksanaan tes keterampilan mendayung. Tim penilai yang memberikan tes merupakan
orang ahli dalam bidang cabang olahraga dayung yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat yaitu : Drs. Dede Rohmat N, M.pd,
Muhamad Suryadi M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 mengenai format penilaian.
Tabel 3.1 Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
Keterampilan Deskripsi kemampuan
Nilai 1
2 3 4 5
Seperempat daun dayung masuk ke dalam air
Bagian tangan kiri berada pada sisi semi- prone dan lengan kanan ditekukan sekitar
90º, sehingga genggaman tangan berada
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Phase entry didepan sejajar dengan mata sudut dayung
berada pada
sudut 45º-50º
dengan permukaan
Posisi badan condong ke depan sudut 65º Ujung lengan yang ditekuk sejajar dengan
mata Pandangan lurus ke depan
Lanjutan tabel 3.1 pada halaman 44 Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
Keterampilan Deskripsi kemampuan
Nilai 1
2 3
4 5
Phase pull Dayung masuk sepenuhnya dalam air
Gerakan tarikan berasal dari putaran pinggang
Sudut tangkai dayung meningkat dari 30°-40° menjadi tegak lurus 90°
Diikuti dengan pijakan kaki yang sama dengan lengan yang sedang
menarik Pandangan lurus kedepan
Phase exit Dayung keluar dari permukaan air
Dayung keluar saat posisi dayung sejajar dengan pinggul
Dayung diangkat dari permukaan air dengan rotasi togok yang condong ke
arah sisi tarikan akhir daun dayung kira-kira 60º
Siku tangan bawah ditekuk mengarah ke samping
Daun dayung mengarah kesamping tidak berada di bawah lengan.
Phase recovery Daun dayung sepenuhnya berada
diluar air Posisi dayung horizontal dengan satu
lengan lurus sejajar dengan mata Lengan dorong ditekuk 90° di sisi
kepala Badan condong kedepan sudut 65°
Gerak rotasi dari tangkai dayung harus dilakukan setelah dayung tersebut
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sepenuhnya terbebas dari air Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik.
Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap
phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga
didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3 3
Contoh cara penghitungan:
Nama Juri Phase entry
Phase pull Phase exit
Phase recovery jumlah
Andri 1 5+4+5:3 = 4,6
5+5+4+3:4 = 4,2 4+4+3:3 =3,6 5+4+4:3 = 4,3
16,7 2
4+2+4:3 = 3,3 5+5+4+5:4 = 4,7 5+5+4:3= 4,6
5+4+4:3 = 4,3 16,9
3 4+3+5:3 = 4
5+5+4+3:4 = 4,2 5+5+3:3= 4,3 5+4+4:3 = 4,3
16,8 16,8
Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil 2007:35
mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat
validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan.
Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan cara test-retest.
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun data mentah dari hasil penilaian juri dikorelasikan dengan hasil penilaian juri lainnya diperoleh validitas dari tiap juri dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 validitas dari tiap juri
No Juri
r
xy
1 juri 1
0.87 2
juri 2 0.90
3 juri 3
0.87 Dari ketiga validitas juri pada tabel 3.2 di halaman 46 diambil nilai Validitas
yang paling tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3
Data Mentah Hasil Tes No
Hasil tes X Hasil tes Y
1 17.1
51.1 2
16.8 50.2
3 16.7
50.1 4
16.7 49.1
5 16.1
48 6
16.3 47.7
7 16.3
47.3 8
16.1 47.1
9 15.3
46.7 10
15.7 46.4
Keterangan dari tabel di atas adalah
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur
validitasnya. 2.
Hasil tes Y adalah hasil jumlah skor gabungan dari 3 juri yang akan menjadi patokan dalam pengukuran validitas.
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau
standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product moment dengan simpangan maka diperoleh hasil pada tabel 3.4 halaman 48 :
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas
X r
xy
16,31 48,37
0,90
Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung adalah 16,31 dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah 48,37. Sedangakan
koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,90 yang merupakan koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..
Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari
hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5
Data Mentah Hasil Tes No
Hasil tes X Hasil tes Y
1 17.1
16.7 2
16.8 16.7
3 16.7
16.3 4
16.7 16.1
5 16.1
16.3 6
16.3 15.7
7 16.3
15.7 8
16.1 15.9
9 15.3
15.1 10
15.7 15.5
Deden Akbar Izzuddin, 2014 Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan
mendayung kayak Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah 1.
Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung 2.
Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan mendayung
Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau
standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas
∑X ∑Y
r
xy
163,1 160
0,88
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien
korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat reliabilitas tes keterampilan mendayung.
G. Proses Latihan