H. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan  penelitian  ini  telah  dilakukan  seupaya  mungkin  untuk mendapatkan  hasil  yang  merupakan  kesimpulan  dari  perlakuan  pembelajaran.
Namun  demikian  penelitian  ini  tidak  terlepas  dari  kekurangan  dan  kelemahan karena adanya berbagai keterbatasan yang tidak dapat dihindari. Dalam penelitian
ini  terdapat  keterbatasan  yang  diharapkan  akan  membuka  kesempatan  bagi perluasan ilmu pendidikan, antara lain:
1. Guru mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan guided kepada
siswa  dalam  proses  penemuan  kembali  reinvention  suatu  konsep  atau prosedur. Hal ini disebabkan karena banyaknya siswa dalam satu kelas 37
dan 36 orang siswa. Akibatnya ada beberapa orang siswa yang seharusnya dapat bimbingan tetapi tidap mendapatkannya.
2. Pembentukan  kelompok  diskusi hanya  memperhatikan kemampuan
kognitif dan  jenis  kelamin  tanpa  memperhatikan  kesesuaian  atau kecocokan  antar  teman.  Artinya  untuk  masing-masing  kelompok  terdiri
dari  siswa  berkemampuan  pandai,  cukup  dan  kurang  pandai.  Selanjutnya juga diperhatikan masing-masing kelompok terdiri dari siswa laki-laki dan
perempuan  dengan  tetap  menjaga  antar  kelompok  homogen  dan  anggota kelompoknya
heterogen. Kecocokan
antar anggota
kelompok mempengaruhi  pembelajaran  terutama  diskusi  dalam  menyelesaikan
masalah pada LAS yang diberikan guru. Oleh sebab itu, selain kemampuan dan jenis kelamin, kecocokan antar teman juga perlu diperhatikan dalam
pembagian kelompok diskusi demi kelancaran proses pembelajaran. 3.
Perangkat pembelajaran pada penelitian ini digunakan hanya khusus untuk
kemampuan pemecahan  masalah dan  koneksi  matematis pada  materi bangun  ruang  sisi  datar,  namun  belum  dapat  mengukur  kemampuan
berpikir tingkat tinggi lainnya.
278
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Pengembangan  perangkat  pembelajaran berbasis model  pembelajaran berdasarkan  masalah dengan  menggunakan  model pengembangan 4-D  dari
Tiagarajan,  Semmel  and  Sammel  telah  menghasilkan  perangkat pembelajaran yang  valid  dan  efektif  pada  materi bangun  ruang  sisi  datar untuk  meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Rencana Perangkat Pembelajaran RPP, Buku Petunjuk Guru
BPG, Buku  Siswa  BS, Lembar Aktivitas  Siswa  LAS, Tes  kemampuan pemecahan  masalah dan koneksi matematis. Dari  hasil  penelitian  yang  telah
dilakukan dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut. 1.
Perangkat pembelajaran berbasis model pembelajaran berdasarkan masalah telah  memenuhi  kriteria  valid dan  efektif. Kriteria efektif dilihat  dari 1
Ketercapaian kemampuan  pemecahan  masalah  dan  koneksi  matematis siswa, 2 aktivitas aktif siswa  selama  kegiatan  belajar  memenuhi  kriteria
toleransi  waktu  ideal  yang  ditetapkan,  3 respon siswa  positif  terhadap komponen-komponen  perangkat  pembelajaran  dan  kegiatan  pembelajaran
yang dikembangkan. 2.
Kemampuan pemecahan  masalah  matematis siswa dilihat dari  peningkatan rata-rata total  dan  peningkatan  rata-rata  untuk  setiap indikator mengalami
peningkatan.
3. Kemampuan koneksi matematis siswa dilihat dari peningkatan rata-rata total
dan peningkatan rata-rata untuk setiap indikator mengalami peningkatan. 4.
Aktivitas aktif siswa  selama  kegiatan  belajar  memenuhi  kriteria  toleransi waktu ideal yang ditetapkan.
5. Respon
siswa positif
terhadap komponen-komponen
perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran.
6. Proses jawaban siswa pada uji coba 2 jika ditinjau dari kesesuaian jawaban
dengan  indikator, langkah-langkah penyelesaian serta kesalahan-kesalahan dilakukan  siswa  dalam  menyelesaikan  masalah  pada  umumnya  lebih  baik
dari pada uji coba 1.
B. Saran
Berdasarkan  hasil  penelitian  ini, peeneliti mengemukakan  beberapa  saran sebagai berikut.
1. Perangkat  pembelajaran  yang  dihasilkan  belum  diimplementasikan  secara
luas  di  sekolah-sekolah lain, penyebarannya  adalah  penyebaran  terbatas yaitu hanya pada subjek di sekolah penelitian. Untuk mengetahui efektivitas
perangkat  pembelajaran  menggunakan model  pembelajaran  berdasarkan masalah dalam berbagai topik pelajaran matematika dan mata pelajaran lain
yang sesuai,
disarankan pada
para guru
dan peneliti
untuk mengimplementasikan  perangkat  pembelajaran  berdasarkan  masalah  ini
pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah. 2.
Untuk  meningkatkan  kemampuan koneksi disarankan  agar  guru  berfokus pada  peningkatan  kemampuan koneksi  pada  indikator  koneksi  matematika
dengan  bidang  ilmu  lain,  sebab tingkat  kemampuan koneksi  siswa  pada indikator ini dengan rata-rata paling rendah dibandingkan indikator koneksi
lainnya. 3.
Dengan  empat  pertemuan  pada  penelitian ini,  sudah  terlihat  kemampuan pemecahan  masalah  dan  koneksi  matematis  siswa meningkat.  Dengan
demikian  kemampuan pemecahan  masalah  dan  koneksi  matematis  siswa dapat  ditingkatkan  apabila  guru  secara  terus  menerus  melatih  siswa.  Oleh
sebab  itu  disarankan  kepada  guru  agar  menggunakan  model  dan  perangkat yang dapat melatih kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis
siswa. 4.
Perangkat pembelajaran  berbasis model pembelajaran berdasarkan masalah dapat  dijadikan  sebagai  salah  satu  alternatif  dalam  meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa pada pokok bahasan bangun  ruang  sisi  datar sehingga  dapat  dijadikan  masukan  bagi
sekolah  untuk  dikembangkan  sebagai perangkat  dan  model pembelajaran yang efektif untuk pokok bahasan matematika yang lain.
5. Respon  siswa  positif  terhadap  pembelajaran  dengan  penerapan  perangkat
pembelajaran  berbasis  model  pembelajaran  berdasarkan  masalah.  Oleh sebab itu diharapkan pada guru matematika agar dapat menciptakan suasana
pembelajaran  yang memberikan  respon  positif  serta menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan mennganggap bahwa matematika
adalah pelajaran yang rumit dan sulit dipahami.