mengakibatkan LD
50
semu pada penggunaan dosis 6000 mgkgBB Okwuosa et al., 2014
e. Senyawa yang berperan pada aktivitas antioksidan
Senyawa fenolik yang terkandung pada buah kurma memiliki aktivitas antioksidan, karena terbukti dapat menghambat kenaikan signifikan lipid
peroksida dan protein oksida, ekstrak aquadest buah kurma juga memiliki potensi untuk membersihkan superperoksid dan radikal hidroksil Vyawahare et al, 2009.
Asam ferulat dan kumarat pada buah kurma bertanggung jawab sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas antioksidan Ismail dan Radzi, 2013. Selain senyawa
fenolik, kandungan senyawa flavonoid dan procyanidin juga memiliki potensi antioksidan yang dapat menghambat lipid peroksida Saafi et al, 2011. Tingginya
kandungan vitamin dan β-karoten menjadi pendukung aktivitas antioksidan yang dimiliki buah kurma Mohamed Al-Okbi, 2004
Vyawahare et al, 2009
Gambar 1. Struktur dari a senyawa fenolik yaitu asam ferulat; b senyawa flavonoid yaitu kuersetin
2. Antioksidan
Aktivitas antioksidan dalam buah kurma secara efektif dapat mereduksi radikal bebas dalam tubuh dengan cara mengikat elektron bebas yang berlebihan,
karena kaya dengan antioksidan hidrofilik yang umumnya terkait dengan adanya senyawa polifenol khususnya flavanol Saleh et al, 2011. Senyawa antioksidan
dapat mengurangi penyakit kronis akibat dari senyawa radikal bebas dengan memanfaatkan peran senyawa antioksidan seperti vitamin C, E, A, β-karoten,
asam-asam fenol, polifenol, dan flavonoid, karena senyawa-senyawa tersebut memiliki karakter utama untuk menangkap dan menstabilkan radikal bebas
Prakash et al, 2001. Reaksi senyawa antioksidan pada buah kurma dalam menangkap radikal bebas dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.
a b
Shofia et al, 2013
Gambar 2. Reaksi penangkapan radikal bebas oleh kuersetin beserta muatan proton pada atom OH
Gambar 3. Reaksi penangkapan radikal bebas oleh asam ferulat beserta muatan proton pada atom OH
3. Radikal bebas
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang memiliki elektron-elektron yang tidak berpasangan unpaired, hal itu dapat menyebabkan radikal bebas
menjadi senyawa yang sangat reaktif terhadap sel-sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul pada sel dan dapat menyebabkan oksidasi yang berlebihan
Umayah Amrun, 2007. Terdapat dua jenis radikal bebas, yaitu reactive oxygen species ROS dan reactive nitrogen species RNS yang memiliki peran
ganda, dapat sebagai perusak dan bermanfaat. ROS dan RNS biasanya dihasilkan oleh enzim yang diatur secara ketat, seperti NO sintesis NOS dan NADPH
nicotinamide adenin dinuclotide phosphate hydrogen oksidase isoform.
Kelebihan produk ROS timbul baik dari rantai transport elektron mitokondria atau stimulasi kelebihan NADPH menghasilkan stres oksidatif, yaitu suatu proses
perusakan yang dapat menjadi mediator penting dari kerusakan struktur sel membran lipid dan protein dan DNA deoxyribose nucleic acid. ROS yang
berlebihan tidak hanya menyerang pada DNA, tetapi juga komponen seluler lainnya yang melibatkan residu asam lemak tak jenuh ganda dari fosfolipid yang
sangat sensitif terhadap oksidasi. Setelah terbentuk, radikal peroksil ROO• disusun kembali melalui reaksi siklikisasi pada endoperoksida perkursor
malondialdehid dengan produk akhir dari proses peroksidasi menjadi malondialdehid MDA Valko et al, 2007. MDA merupakan suatu radikal bebas
hasil dari metabolit peroksidasi lipid yang secara luas digunakan sebagai biomarker biologis peroksidasi lipid untuk menilai stress oksidatif Gomes et al,
2005. Terdapat banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan pembentukan ROS Gambar 5.
4. Parasetamol