9. Penyebab kekurangberhasilan organisasi seni pertunjukan
Kekurangberhasilan organisasi seni pertunjukkan disebabkan faktor antara lain Markhamah, Slamet Subidyantoro, dan Kristiani, 2006 : 45 -
47 a. Apresiasi penonton menurun
Organisasi seni pertunjukan di Indonesia tidak sedikit jumlahnya. Akan tetapi, di antara organisasi itu belum banyak yang memberi
perhatian pada aspek manajemennya. Ini terlihat dari banyaknya organisasi seni pertunjukan tradisional yang merasakan menurunnya
jumlah peminat penonton dan rendahnya apresiasi masyarakat umum terhadap karya seni tradisional. Satu fenornena yang umum, misalnya,
beralihnya minat dan seni tradisional ini seni modern. Keadaan ini menunjukkan perlunya usaha yang lebih kuat, terencana dan sistematis
untuk memanajerneni organisasi seni pertunjukan, terutama seni organisasi seni pertunjukan tradisional, agar dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan organisasi seni pertunjukan di lingkungan yang terus berubah.
b. Sedikit organisasi yang berpotensi Banyak individu atau organisasi swasta, baik di dalam dan luar
negeri, yang berpotensi memberikan dukungan dana mengalami kesulitan untuk memilih organisasi seni pertunjukan mana yang
memiliki potensi untuk dikembangkan dan layak mendapat bantuan. Mereka sangat sulit menperoleh data dan informasi tentang kinerja dan
karya seni yang dihasilkan, kualitas manajemen, dan kemampuan ke- uangannya. Hal ini disebabkan terbatasnya pemahaman para pengelola
organisasi seni pertunjukan akan manajemen. c. Kurangnya
pengembangan kemampuan
Kemampuan Manajemen Masalah lain adalah peran para pengelola organisasi Seni pertunjukan. Seyogyanya mereka bertanggunmg jawab
atas kegiatan manajerial. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi di lapangan tidak demikian. Jabatan pengelola dirangkap oleh
koreografer atau sutradara. Tidak jarang pengelola masih juga berperan sebagai pemain. Akibatnya, pengelola tidak rnemiliki waktu dan
perhatian yang cukup untuk mengembangkan kemampuan manajerialnya
.
d. Keterbatasan Buku Manajemen Organisasi Seni Pertunjukkan Di sisi lain, buku yang dapat dipergunakan sebagai acuan atau
panduan untuk membantu para pengelola organisasi seni pertunjukan
untuk mengembangkan dan menerapkan kemampuan manajemennya masih sangat terbatas
e. Kebutuhan Akan Manajemen Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dengan para pelaku
seni pertunjukan, diperoleh informasi bahwa mereka menghadapi kesulitan dalam memanajemeni organisasi seni pertunjukan. Hal ini
disebabkan mereka menghadapi hambatan dalam pengelolaan administrasi dan keuangan, pengembangan kreasi seni, pelatihan
rekruitmen SDM, penataan panggung, pencahayaan pengaturan kostum, dan pencarian pesanan pergelaran. Semua ini mau tidak mau
harus dihadapi oleh manajer yang merangkap seniman. Mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan mengelola agar
organisasi dapat berjalan seiring dengan berkembangnya kreativitas para seniman itu sendiri.
10. Organisasi dan Manajemen Seni Pertunjukan Pengelola Seni