2. Perumusan Masalah 3. Tujuan 4. Pembatasan Masalah 5. Metodologi 1. Kesimpulan

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2 Beberapa metode watermarking yang telah banyak digunakan antara lain Discrete Cosine Transform DCT dan Discrete Wavelet Transform DWT. Pada metode Discrete Cosine Transform DCT terjadi proses konversi spatial domain ke dalam frequency domain, dan citra watermark bisa disisipkan pada frekuensi tinggi dan frekuensi rendah. Bila disisipkan pada frekuensi tinggi maka kualitas citranya baik, tetapi citra watermark tidak tahan pada pemrosesan citra, berupa kompresi JPEG dan noise attacks. Sedangkan jika disisipkan pada frekuensi rendah maka kualitas citranya lebih buruk, tetapi watermark-nya lebih tahan terhadap kompresi JPEG dan noise attacks. Oleh karena itu, watermark akan disisipkan dengan memodifikasi koefisien pada bagian middle frequency sub band, sehingga visibility dari citra tidak akan terpengaruh dan watermark tidak akan terhapus oleh pengolahan citra seperti kompresi. [2] Pada metode Discrete Wavelet Transform DWT, watermark bisa disisipkan pada frekuensi rendah dan tahan terhadap pemrosesan citra berupa lossy compression dan low-pass filtering, tetapi lebih sensitif terhadap modifikasi histogram, pengaturan contrastbrightness, gamma correction dan histogram equalization. [2] Berdasarkan keuntungan dan kerugian metode – metode di atas, maka watermarking diimplementasikan dengan menggabungkan metode Discrete Cosine Transform DCT dan Discrete Wavelet Transform DWT sehingga diperoleh kualitas dan ketahanan yang lebih baik terhadap pemrosesan citra. [2] [12] Tugas Akhir sdr. Lumbantobing B. H. [9] menggunakan metode non blind watermarking. Pada Tugas Akhir ini proses watermarking menggunakan blind watermarking sehingga diharapkan dihasilkan pendekatan watermarking yang lebih efektif dan efisien karena proses ekstraksi tidak membutuhkan citra host, tetapi yang dibutuhkan adalah suatu kunci atau parameter-parameter untuk melakukan ekstraksi.

1. 2. Perumusan Masalah

Bagaimana merealisasikan blind watermarking pada Citra Digital menggunakan Discrete Wavelet Transform DWT dan Discrete Cosine Transform DCT? UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 3

1. 3. Tujuan

Merealisasikan blind watermarking pada Citra Digital menggunakan Discrete Wavelet Transform DWT dan Discrete Cosine Transform DCT.

1. 4. Pembatasan Masalah

1. Citra host atau citra yang akan disisipkan citra watermark adalah citra berwarna dengan format BMP, dengan ukuran citra yaitu 512 x 512 piksel. 2. Watermark yang akan disisipkan adalah berupa citra hitam putih dengan format BMP, dengan ukuran citra yaitu 32 x 32 piksel. 3. Perbandingan kualitas citra yang telah disisipkan watermark diukur dengan penilaian obyektif menggunakan PSNR Peak Signal to Noise Ratio dan penilaian subyektif menggunakan MOS Mean Opinion Score. 4. Kualitas watermark hasil ekstraksi diukur dengan koefisien korelasi atau NCC Normalized Cross Corelation. 5. Pengujian ketahanan yang akan dilakukan pada citra ber-watermark antara lain kompresi, rotasi, penghalusan citra, croping dan scaling. 6. Implementasi menggunakan bahasa pemograman MATLAB R2013a.

1. 5. Metodologi

1. Mengumpulkan dan mempelajari bahan yang dibutuhkan. 2. Melakukan perancangan perangkat lunak. 3. Menganalisis data dari hasil perangkat lunak yang telah dibuat. 4. Membuat laporan tertulis Tugas Akhir. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari Tugas Akhir ini serta saran untuk pengembangan “Blind Watermarking pada Citra Digital menggunakan Discrete Wavelet Transform DWT dan Discrete Cosine Transform DCT ”.

5. 1. Kesimpulan

Dari kegiatan - kegiatan yang dilakukan terkait dengan pelaksanaan Tugas Akhir, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Blind watermarking pada citra digital menggunakan Discrete Wavelet Transform DWT dan Discrete Cosine Transform DCT berhasil direalisasikan dan dapat berfungsi dengan baik. 2. Nilai koefisien α yang optimal terletak pada range nilai 30 – 50, dengan Peak Signal to Noise Ratio PSNR lebih besar dari 35 dB dan nilai Normalized Cross Corelation NCC lebih besar dari 0,9 sehingga citra cukup tahan terhadap beberapa jenis pemrosesan citra, dengan nilai Mean Opinion Score MOS berada pada skala penilaian yang cukup baik yaitu sama dengan citra asli. 3. Berdasarkan hasil ekstraksi watermark yang dilihat secara visual dan nilai koefisien korelasi dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa watermark yang disisipkan pada citra umumnya tahan terhadap pemrosesan citra berupa kompresi dengan Q = 10, dan croping 25 atas + bawah, bawah, kiri + kanan. 4. Sedangkan untuk penghalusan citra dengan median filtering 3 x 3 piksel dan 7 x 7 piksel , rotasi kanan 90º, kiri 90º dan 180º dan scaling 25, 50 dan 75 secara visual watermark hasil ekstraksi tidak terlihat jelas atau tidak tahan terhadap pemrosesan citra. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 60 5. Semakin besar nilai α, maka ketahanan watermark terhadap pemrosesan citra semakin meningkat, tetapi kualitas citra yang ber-watermark semakin menurun.

5. 2. Saran

Dokumen yang terkait

Watermarking Pada Citra Digital Dengan Menggunakan Discrete Cosine Transform

9 85 121

Watermarking Citra Digital Menggunakan GHM Multiwavelet Transform dan Discrete Cosine Transform (DCT).

0 9 16

Blind Watermarking Citra Digital pada Komponen Luminansi Berbasis DCT (Discrete Cosine Transform).

0 0 13

Blind Watermarking pada Citra Digital dengan Metode Kuantisasi Koefisien Discrete Cosine Transform (DCT) dari Komponen Luminansi.

0 0 15

Blind Watermarking pada Citra Digital dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Berbasis Algoritma Genetika.

0 0 14

Blind Watermarking Pada Citra Digital Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Singular Value Decomposition (SVD).

1 2 14

Adaptive Watermarking Citra Digital dengan Teknik Discrete Wavelet Transform-Discrete Cosine Transform dan Noise Visibility Function - Discrete Wavelet Transform-Discrete Cosine Transform and Noise Visibility Function Based Digital Image Adaptive Watermar

0 0 14

Teknik Watermarking DCT (Discrete Cosine Transform)-DWT (Discrete Wavelet Transform) Berbasis SVD (Singular Value Decomposition).

0 0 51

Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT (Discrete Wavelet Transform) dan DCT (Discrete Cosine Transform).

0 0 58

PERANCANGAN TEKNIK DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) DENGAN MENGGUNAKAN QUANTIZATION INDEX MODULATION (QIM) DIGITAL AUDIO WATERMARKING BASED ON DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT)

0 0 7