Kompetensi Guru dan Akhlak Dalam Belajar (Studi Pemikiran Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya Ulumuddin)
ABSTRAK
Deni Maulana, NIM 1111011000064 “Kompetensi Guru dan Akhlak Dalam
Belajar (Studi Pemikiran Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin)”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini membahas tentang kompetensi guru dan akhlak dalam belajar atas
pemikiran Al-Ghazali dalam kitabnya yaitu Ihya Ulumuddin. Pembahasan skripsi
ini bertujuan untuk: 1. Untuk menyingkap seperti apa kompetensi guru agar dapat
mewujudkan guru dengan kualitas yang baik menurut Al-Ghazali yang terdapat
dalam kitab Ihya Ulumuddin. 2. Untuk menyingkap akhlak dalam belajar menurut
pandangan Al-Ghazali yang terdapat dalam kitab Ihya Ulumuddin. 3. Untuk
mengenal dan mengetahui lebih dalam pemikiran Al-Ghazali.
Skripsi ini mencoba menjawab persoalan tentang kompetensi guru yang telah
digagaskan oleh Al-Ghazali. Serta menjawab tentang bagaimana akhlak bagi para
pelajar ketika menuntut ilmu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Metode Deskriptif Analisis, yaitu penelitian yang dimaksud
menggambarkan (deskripsi) mengenai situasi dan kejadian-kejadian yang sifatnya
menganalisa tentang suatu data yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, tentunya dengan metode yang
digunakan yaitu deskriptif analisis. Yaitu penelitian yang bermaksud
menggambarkan tentang suatu variable, gejala atau keadaan “apa adanya” dan
tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Ditunjang oleh data-data
yang diperoleh melalui “Penelitian Kepustakaan” (library research).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru
dalam penelitian kitab Ihya Ulumuddin menurut pemikiran Al-Ghazali adalah:
Pertama, taat terhadap agama. Kedua, senantiasa berakhlak mulia. Ketiga,
senantiasa meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Keempat, mampu
berkomunikasi dengan baik. Kelima, menguasai ilmu-ilmu kependidikan.
Sedangkan akhlak dalam belajar bagi para penuntut ilmu menurut Al-Ghazali
dalam Ihya Ulumuddin adalah: Pertama, membersihkan jiwa dari hal-hal yang
bersifat buruk dan negatif mulai dari hati, pikiran, dan sikap/perilaku. Kedua,
fokus dan tekun ketika sedang menuntut ilmu. Ketiga, ta’zim yaitu memberi rasa
hormat kepada guru dan percaya sepenuhnya kepada guru.
iv
Deni Maulana, NIM 1111011000064 “Kompetensi Guru dan Akhlak Dalam
Belajar (Studi Pemikiran Al-Ghazali Dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin)”.
Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini membahas tentang kompetensi guru dan akhlak dalam belajar atas
pemikiran Al-Ghazali dalam kitabnya yaitu Ihya Ulumuddin. Pembahasan skripsi
ini bertujuan untuk: 1. Untuk menyingkap seperti apa kompetensi guru agar dapat
mewujudkan guru dengan kualitas yang baik menurut Al-Ghazali yang terdapat
dalam kitab Ihya Ulumuddin. 2. Untuk menyingkap akhlak dalam belajar menurut
pandangan Al-Ghazali yang terdapat dalam kitab Ihya Ulumuddin. 3. Untuk
mengenal dan mengetahui lebih dalam pemikiran Al-Ghazali.
Skripsi ini mencoba menjawab persoalan tentang kompetensi guru yang telah
digagaskan oleh Al-Ghazali. Serta menjawab tentang bagaimana akhlak bagi para
pelajar ketika menuntut ilmu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Metode Deskriptif Analisis, yaitu penelitian yang dimaksud
menggambarkan (deskripsi) mengenai situasi dan kejadian-kejadian yang sifatnya
menganalisa tentang suatu data yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, tentunya dengan metode yang
digunakan yaitu deskriptif analisis. Yaitu penelitian yang bermaksud
menggambarkan tentang suatu variable, gejala atau keadaan “apa adanya” dan
tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu. Ditunjang oleh data-data
yang diperoleh melalui “Penelitian Kepustakaan” (library research).
Hasil penelitian menunjukan bahwa kompetensi yang harus dimiliki guru
dalam penelitian kitab Ihya Ulumuddin menurut pemikiran Al-Ghazali adalah:
Pertama, taat terhadap agama. Kedua, senantiasa berakhlak mulia. Ketiga,
senantiasa meningkatkan kemampuan ilmiahnya. Keempat, mampu
berkomunikasi dengan baik. Kelima, menguasai ilmu-ilmu kependidikan.
Sedangkan akhlak dalam belajar bagi para penuntut ilmu menurut Al-Ghazali
dalam Ihya Ulumuddin adalah: Pertama, membersihkan jiwa dari hal-hal yang
bersifat buruk dan negatif mulai dari hati, pikiran, dan sikap/perilaku. Kedua,
fokus dan tekun ketika sedang menuntut ilmu. Ketiga, ta’zim yaitu memberi rasa
hormat kepada guru dan percaya sepenuhnya kepada guru.
iv