Analisa Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI PLN

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan terhadap kualitas sumber daya manusia juga semakin meningkat. Berdasarkan hal itu, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) sebagai salah satu lembaga pendidikan formal swasta yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang Teknologi Informasi dan Komputer harus mampu memenuhi tuntutan akan tenaga-tenaga ahli yang terdidik, terampil dan profesional dibidang teknologi, science dan bisnis terutama dibidang Teknologi Informasi dan Komputer yang berwawasan global. Dan berdasarkan hal tersebut untuk menjalankan program pendidikan yang dikenal dengan Link and Match yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dan dunia kerja, maka Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) mengadakan kerja praktek bagi setiap mahasiswa semester VII dengan harapan dapat menambah wawasan mahasiswa terhadap dunia kerja sehingga dapat memicu mahasiswa maupun perguruan tinggi untuk lebih mengembangkan dan memadukan ilmu yang didapat di kampus dengan di dunia kerja.

Penulis melakukan kerja praktek pada PT. PLN DJBB. Perusahaan Listrik Negara (PLN) : a. Perlunya pemeliharaan

Dalam pengolahan dan pemeliharaan infrastruktur harus didasarkan pada usaha yang efektif. dan efisien agar semuanya berjalan dengan lancar.


(2)

b. Perlunya pengawasan

Ada pun dalam sistem ini diperlukannya pengawasan, agar semua sistem yang sedang berjalan bisa terkoordinir dan lancar tanpa ada hambatan.

c. Perlunya evaluasi

Untuk memudahkan dalam menjalankan suatu sitem diperlukannya evaluasi,. evaluasi disini memberikan informasi sejauh mana sistem ini berjalan. Itu semua dilakukan untuk menjaga agar sistem berjalan dengan baik dan sesuai prosedur. d. Ketersediaam infrastruktur

Dalam menjalankan suatu sistem ini, diperlukannya fasilitas yang memadai. Agar didalam pelangsungan suatu sistem yang sedang berjalan tidak ada hamabatan yang bisa mengakibatkan sistem tidak bisa berjalan.

e. Keandalan infrastruktur dan Keamanan infrastruktur

Item yang diperlukan dalam suatu sistem harus mempunya standar keamanan yang sangat tinggi, apabila item yang digunakan hanya sebagai pelengkap komponen semata tapi tidak melihat dari kehandalan suatu item tersebut, bias-bisa sistem itu akan mengalami ketidaksinambungan dalam menjalankan tugasnya(error).handalnya suatu infrastruktur tidak luput dari peranan keamanan dari infrastruktur tersebut, karena keamanan sangatlah penting untuk menjaga atau melindungi sistem yang sedang berjalan maupun yang tidak berjalan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyusun laporan kerja praktek ini dengan memberi judul “ANALISA PENGAWASAN PEMELIHARAAN INPRASTRUKTUR TI PLN DJBB ”.


(3)

1.2Identifikasi Masalah & Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan uraian latar belakang, maka penulis dapat menentukan pokok permasalahan yang akan dibahas. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI dan bagaimana prosedur Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang terdapat di PT. PLN DJBB ? 2. Apa manfaat adanya prosedur Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di

PT. PLN DJBB ?

3. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam proses Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur di PT. PLN DJBB ?

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Langkah awal yang seperti apa dalam melakukan Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI ?

2. Hal apa yang menentukan perlunya Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI ? 3. Dampak yang seperti apa yang akan terjadi kalau ada kesalahan dari Pengawasan

Pemeliharaan Inprastruktur TI ?

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengenal situasi kerja yang sebenarnya dalam dunia kerja sehingga mampu merespon secara positif dari teori yang didapat di bangku kuliah dengan penerapan dilapangan.


(4)

Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisa Sistem yang sedang berjalan

2. Membuat flow map dan diagram flow data ( DFD ) dari Sistem yang sedang berjalan.

3. Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan tanpa harus menghubungi customer service dengan bagian kerja yang berbeda, sehingga waktu yang digunakan relatif cepat.

4. Mengurangi antrian yang panjang pada bagian customer service, sehingga untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan lebih efisien.

1.4 Batasan Masalah

Pada laporan kerja praktek ini terdapat beberapa batasan masalah. Hal ini disebabkan supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan. Pada laporan ini, penulis membatasi masalah seputar Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI di PT.PLN DJBB, pembatasan yang dilakukan antara lain :

1. Membangun sistem informasi Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB yang dapat membantu dalam pengelolaan data.

2. Sistem informasi ini ditujukan untuk kepala bagian.

3. Sistem informasi yang dibangun hanya dapat digunakan untuk Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB.

1.5 Lokasi dan Waktu

Penulis melaksanakan Kerja praktek di PT. PLN DJBB yang berlokasi di Jalan Asia Afrika no. 63 Bandung 40111 dan waktu kerja praktek dilaksanakan selama 1 bulan terhitung mulai 04 Juli sampai 30 Juli 2011 di bagian Sistem Informasi.


(5)

Tabel I.I Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

1.

Pengumpulan Data Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB

Minggu 1

2.

Analisis sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB

Minggu 2

3.

Mendesain sistem informasi Pengawasan

Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB dengan menggambarkan DFD dan Flow Map

Minggu 3

4.

Mengimplementasikan sistem dengan mencoba menginput data Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI pada PT.PLN DJBB


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto HM, 1999 adalah sebagai berikut :

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem yaitu yang menekankan pada prosedur dan menekankan pada komponen atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemen – elemen mendefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Definisi system menurut Davis, 1985 adalah sebagai berikut :

“ Sistem sebagai bagian - bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud “.


(7)

2.1.1. Elemen Sistem

Suatu sistem mempunyai elemen – elemen sistem penyusun, diantaranya adalah :

1. Tujuan

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem, karena suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

2. Batasan

Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Kontrol

Merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis masukan data dll.

4. Input

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data dll.

5. Proses

Merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai.


(8)

6. Output

Merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dari input dan proses yang dilakukan, misalnya laporan.

7. Umpan balik

Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat - sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.


(9)

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan satu subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).


(10)

Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :


(11)

1. Sistem abstrak dan sistem fisik.

a. Sistem abstrak adalah sistem yan berupa pemikiran atau ide ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

b. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

a. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam). Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manuia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

b. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human - machine system atau ada yang menyebut dengan man - machine sistem. Sistem informasi merupakan contoh ma-chine sistem. Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

4. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). a. Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari system tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh : sistem komputer.


(12)

b. Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh : sistem social, sistem politik, dan sistem demokrasi.

5. Sistem tertutup dan sistem terbuka

a. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

c. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi sangat penting bagi perusahaan. Selain itu informasi juga penting bagi sistem karena apabila suatu sistem tidak mempunyai informasi maka akan menjadi suatu sistem yang susah berkembang. Informasi itu sendiri mempunyai arti data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimannya.

Menurut Joku Bruch Gary Grudnitski dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi mengatakan bahwa kualitas system terdiri dari tiga hal yaitu:

1. Akurat yaitu informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya yaitu informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.


(13)

3. Relevan yaitu informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi ( information system ) dan disebut juga dengan processing system. System informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem Informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan “.

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1. Flow Map

Suatu flow map digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian – bagian kerja melalui dokumen, baik berupa laporan maupun formulir.

Flow map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian – bagian yang terlibat dalam system, maka akan diketahui berapajumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

Penggunaan simbol pada flow map mengambil sebagian simbol dariflow chart.


(14)

Diagram konteks adalah DFD tingkat paling atas dari sebuah system informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran yang mempresentasikan keseluruhan proses dalam suatu sistem.

Menggambarkan diagram konteks terdiri dari:

1. Gambar sistem berupa 1 (satu) lingkaran dan beri nama sistem 2. Gambar kotak entitas eksternal dan beri nama entitas

3. Buatkan arus data dari setiap entitas eksternal

2.4.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram ( DFD ) adalah suatu bentuk model yang memungkinkan sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh suatu penghubung.

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau di simpan.

Simbol – simbol DFD antara lain :

a. Simbol proses

Menggambarkan bagaimana suatu ditransformasikan menjadi output. Proses menggambarkan apa yang dilakukan sistem.


(15)

Gambar 2.1 Penghubung/Konektor

b. Simbol External Entity

Sering dikenal dengan sumber, tujuan , terminator. External entity adalah bagian luar sistem yang dapat mensupply input ke dalam sistem dan menggunakan output dari sistem. External entity dapat berupa orang atau sekelompok orang atau bagian / departemen / pemakai sistem.

Simbol :

Gambar 2.2 Operasi Komputerisasi

c. Data store atau penyimpanan data

Menggambarkan media penyimpanan data dalam sistem yang berisi data yang digunakan sistem, digunakan sebagai sarana mengumpulkan dan membaca data. Data store dapat merupakan file / database, arsip / catatan manual, lemari / kotak, agenda / buku.

d. Simbol data flow atau aliran data

Menggambarkan serangkaian paket data / informasi.

Simbol :


(16)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang muncul pada saat pembuatan sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem yang mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari system Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB.

2. Pada system ini akan sangat membantu seorang direct manager untuk melihat sejauh mana peralatan itu selalu digunakan dan dirawat tanpa harus mengontrol ke semua unit ataupun cabang.

3. Dengan adanya sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB akan memudahkkan kinerja dalam suatu pengawasan.

5.2. Saran

Untuk mendapatkan sistem sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB yang lebih baik dan memiliki tingkat pemanfaatan yang lebih tinggi, dapat dilakukan dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peningkatan antar muka yang lebih baik lagi sehingga meningkatkan kenyamanan penggunaan sistem informasi ini.

2. Sistem informasi ini harus bisa dikembangkan dan terintegrasi sampai tingkatan keseluruhan pelayanan yang ada di PT. PLN DJBB.


(17)

INFRASTRUKTUR TI PLN DJBB

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

JAKA PRASETYA PERMANA 10508560 ZAKI FUADI 10508581

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(18)

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat rahmat dan karuniaNya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “ANALISA PENGAWASAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR TI PLN DJBB ”.

Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia(UNIKOM). Penulis menyadari laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Dalam pelaksanaannya laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk, arahan dari berbagai pihak yang telah mendukung, sehingga laporan kerja praktek ini dapat selesai. Dengan segala kerendahan hati, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia,

3. Dadang Munandar, S.E., M.si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia,


(19)

PT.PLN DJBB.

6. Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya laporan ini, terima kasih banyak.

Bandung, Oktober 2011


(1)

14

Diagram konteks adalah DFD tingkat paling atas dari sebuah system informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran yang mempresentasikan keseluruhan proses dalam suatu sistem.

Menggambarkan diagram konteks terdiri dari:

1. Gambar sistem berupa 1 (satu) lingkaran dan beri nama sistem 2. Gambar kotak entitas eksternal dan beri nama entitas

3. Buatkan arus data dari setiap entitas eksternal

2.4.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram ( DFD ) adalah suatu bentuk model yang memungkinkan sistem analisa menggambarkan suatu sistem sebagai suatu jaringan proses dan fungsi yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh suatu penghubung.

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau di simpan.

Simbol – simbol DFD antara lain :

a. Simbol proses

Menggambarkan bagaimana suatu ditransformasikan menjadi output. Proses menggambarkan apa yang dilakukan sistem.


(2)

15

Gambar 2.1 Penghubung/Konektor

b. Simbol External Entity

Sering dikenal dengan sumber, tujuan , terminator. External entity adalah bagian luar sistem yang dapat mensupply input ke dalam sistem dan menggunakan output dari sistem. External entity dapat berupa orang atau sekelompok orang atau bagian / departemen / pemakai sistem.

Simbol :

Gambar 2.2 Operasi Komputerisasi

c. Data store atau penyimpanan data

Menggambarkan media penyimpanan data dalam sistem yang berisi data yang digunakan sistem, digunakan sebagai sarana mengumpulkan dan membaca data. Data store dapat merupakan file / database, arsip / catatan manual, lemari / kotak, agenda / buku.

d. Simbol data flow atau aliran data

Menggambarkan serangkaian paket data / informasi.

Simbol :


(3)

33

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang muncul pada saat pembuatan sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem yang mampu mengetahui kelemahan dan kelebihan dari system Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB.

2. Pada system ini akan sangat membantu seorang direct manager untuk melihat sejauh mana peralatan itu selalu digunakan dan dirawat tanpa harus mengontrol ke semua unit ataupun cabang.

3. Dengan adanya sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB akan memudahkkan kinerja dalam suatu pengawasan.

5.2. Saran

Untuk mendapatkan sistem sistem Pengawasan Pemeliharaan Infrastruktur TI yang ada di PT. PLN DJBB yang lebih baik dan memiliki tingkat pemanfaatan yang lebih tinggi, dapat dilakukan dengan beberapa saran sebagai berikut:

1. Peningkatan antar muka yang lebih baik lagi sehingga meningkatkan kenyamanan penggunaan sistem informasi ini.

2. Sistem informasi ini harus bisa dikembangkan dan terintegrasi sampai tingkatan keseluruhan pelayanan yang ada di PT. PLN DJBB.


(4)

ANALISA PENGAWASAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR TI PLN DJBB

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

JAKA PRASETYA PERMANA 10508560 ZAKI FUADI 10508581

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat rahmat dan karuniaNya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “ANALISA PENGAWASAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR TI PLN DJBB ”.

Laporan kerja praktek ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia(UNIKOM). Penulis menyadari laporan kerja praktek ini jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Dalam pelaksanaannya laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk, arahan dari berbagai pihak yang telah mendukung, sehingga laporan kerja praktek ini dapat selesai. Dengan segala kerendahan hati, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia,

3. Dadang Munandar, S.E., M.si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia,


(6)

5. Budiyono selaku DM Infrastruktur TI dan selaku Pembimbing penulis di PT.PLN DJBB.

6. Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya laporan ini, terima kasih banyak.

Bandung, Oktober 2011