Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau lebih sedemikian hingga menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dalam aplikasi pada kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan proses pembelajaran serta pembelajaran menjadi lebuh bermakna karena senantiasa mengaitkan dengan kegiatan praktis sehari- hari sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sejalan dengan hal tersebut masing-masing anak akan membangunsendiri pemahaman terhadap konseppengetahuan yang baru dan anak menjadi arsitek dan pembangunan gagsan baru tersebut. Menurut Nasution dan Usman B.M dilihat dari organisasi kurikulum , ada tiga tipe kurikulum, yakni separated subject curriculum, correlated curriculum dan integrated curriculum. Selain itu terdapat beberapa model pembelajaran yang dapat di gunakan dalam pebelajaran terpadu diataranya adalah model Connected, model webbed, dan model nested. Dalam makalah ini akan dijabarkan dua macam model pembelajaran terpadu yaitu connected dan webbed.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan model terkait connected model? 2. Apa yang di maksud dengan model terjala webbed model? 3. Bagaimana Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran tematik?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui maksud dengan model Pembelajaran terkait connected model 2. Untuk memahami maksud dengan model pembelajaran terjala webbed model 3. Untuk mengetahui mengenai Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran tematik 1 2 BAB II PEMBAHASAN A. Model Terkait Connected model Menurut Trianto, model pembelajaran terkait adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan sautu pokok bahasan dengan pokok bahsan berikutnya,mengaitkan suatu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat pula mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam suatu bidang studi. Kemudian Fogarty mengemukakan bahwa model terhubung Connected merupakan model integrasi interbidang study. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep, keterampilan atau kemampuan yang ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok bahasan atau sub bahasan lain, dalam satu bidang study. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dengan kata lain, bahwa pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dapat juga dengan mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi. Pengintegrasian ide-ide yang dipelajari tersebut terdapat dalam satu semester dengan semester berikutnya menjadi satu kesatuan yang utuh. 1 Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dalam model connected ini secara sengaja menghubungkan kurikulum di dalam 1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu konsep,strategi dan Implementasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Hal. 39-40 3 4 mata pelajaran melebihi dari apa yang diasumsi siswa-siswa yang akan memahami hubungan secara otomatis. 1 2 3 Skema pembelajaran terpadu model keterhubungan the connected model adalah sebagai berikut. pemahaman konsep 1 dapat digunakan untuk menjelaskan konsep 2, juga untuk mendesain konsep 3. Penerapan model keterhubungan dalam pembelajaran misalnya, bidang studi IPA kelas IV SD dengan tema Air dan Pengangkutannya. Dengan konsep antara lain: 1 air merambat melalui celah-celah kecil gejala fisika; 2 air yang diserap akan diangkut melalui pembuluh kayu ke daun-daun gejala biologis; dan 3 air dari suatu wadah dialirkan melalui suhu kompor dapat mengairi beberapa pot bunga teknologi. 2 Model connected memiliki keunggulan sebagaimana yang diungkapkan oleh Trianto 2007 dan Sukayati 2004 sebagai berikut: 1. Siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep, sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep- konsep pokok dikembangkan terus menerus. 2. Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus- menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi. 3. Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih dapat di cerna oleh siswa. 2 http:izzaucon.blogspot.co.id201406model-pembelajaran-terpadu-yang.html. 5 4. Kaitan-kaitan dengan sejumlah gagasan di dalam satu bidang studi kemungkinan siswa untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan mengasimilasi gagasan secara bertahap. 5. Pembelajaran terpadu model terhubung tidak mengganggu kurikulum yang sedang berlaku. Sedangkan kekurangan yang terdapat dalam model ini adalah sebagai berikut: 1. Masih kelihatan terpisah inter bidang studi 2. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi. 3. Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan. 3 B. Model Terjala Webbed model Pembelajaran tepadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa di tetapkan dengan negosiasi antara guru dan sisiwa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru, setelah tema tersebut disepakati, di kembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajara yang harus dilakukan siswa 4 Menurut Robin, model webbed merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai dasar pembelajaran. Model pembelajaran ini memadukan multi disiplin ilmu atau berbagai mata pelajaran yang diikat oleh satu tema. Contoh peta konsep model webbed di tunjukkan pada gambar berikut: 3 Abd. Kadir dkk, Pembelajaran tematik, Jakarta:Rajawali Press, 2014. Hal. 39- 40 4 Trianto, Model Pembelajaran ............................ Hal. 41 6 Model webbed memiliki kelebihan dalam penggunaannya, kelebihan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Peyeleksiaan tema sesuai dengan minat maka akan memotivasi siswa untuk belajar. 2. Lebih mudah dilakukan oleh yang kurang atau belum berpengalaman 3. Dapat memotivasi siswa, membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan. 4. Pendekatan tematik atau model webbed menyediakan satu payung yang dapat dilihat dan memotivasi siswa. 5. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk melihat bagaimana perbedaan aktifitas dan ide- ide berbeda tersebut dihubungkan. Selain kelebihan model webbed juga memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kesulitan yang paling serius dengan model webbed terletak pada pemilihan satu tema. 2. Tema yang digunakan harus dipilih baik-baik secara selektif agar menjadi berarti, juga relevan dengan kontent. 3. Cenderung merumuskan tema yang dangkal. 4. Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep. 5

C. Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran tematik