2.2. Model Penelitian
H1+ H2-
2.3 Pengembangan Hipotesis 2.3.1 Asimetri Informasi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Teori keagenan bermaksud memecahkan dua problem yang terjadi dalam hubungan keagenan. Salah satunya adalah problem yang muncul bila keinginan
atau tujuan dari prinsipal dan agen bertentangan, dan juga disaat prinsipal merasa kesulitan untuk menelusuri apa yang sebenarnya dilakukan oleh agen, sehingga
asimetri informasi timbul karena prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen, sedangkan agen memiliki lebih banyak informasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan Nasution dan Doddy, 2007 dalam Tarigan, 2011. Pada sektor publik, pemerintah daerah eksekutif dan DPRD legislatif berusaha
untuk memaksimalkan utilitasnya masing-masing. Jika terjadi asimetri informasi yakni posisi legislatif lebih kuat, maka akan menyebabkan keinginan yang yang
besar sesuai dengan kebutuhannya terhadap eksekutif dan sebaliknya. Sehingga, akan terjadi kecenderungan kecurangan akuntansi dengan pengalokasian sumber
Asimetri Informasi X1
Ketaatan Aturan
Akuntansi X2
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Y
daya akan lebih banyak untuk proyek-proyek yang mudah terjadi kecurangan dan memberikan keuntungan politis bagi politisi.
Penelitan Aranta 2013 menggunakan tujuh proksi, yaitu: pengetahuan tentang
informasi yang berkaitan dengan transaksi instansi yang mempunyai dampak keuangan, pemahaman antara data transaksi keuangan dengan proses penyusunan
laporan keuangan oleh penanggung jawab penyusunan laporan keuangan, pengetahuan dan pemahaman isi dan angka laporan keuangan dari pihak luar
maupun intern instansi, pengetahuan tentang lika-liku pembuatan laporan keuangan oleh pihak di luar penanggung jawab, pengetahuan mengenai faktor
yang mempengaruhi kegiatan pembuatan laporan keuangan oleh pihak luar instansi, pengetahuan mengenai isi dan angka sebenarnya dari laporan keuangan
oleh pihak luar instansi, dan pertimbangan moral dan profesi dalam mengerjakan laporan keuangan oleh penanggung jawab dalam menghadapi rintangan dan
hambatan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi. Sehingga, dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H1 : Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi
2.3.2
Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Olk and Tearney 1997 dalam Wilopo 2006 menjelaskan bahwa kegagalan penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan akuntansi,
akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi oleh para
auditor. Pencegahan kecurangan akuntansi pada umumnya dicerminkan oleh tindakan manajer dalam mematuhi aturan-aturan akuntansi yang berlaku COSO:1992
dalam Amrizal 2004. Aturan- aturan akuntansi mengenai Standar Akuntansi Pemerintah termuat dalam PP 71 tahun
2010 yang berisi prosedur, standar, dan aturan tertentu. Penyusun laporan keungan harus menaati semua aturan-aturan akuntansi di pemerintahan yang berlaku untuk
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas demi mewujudkan laporan keuangan di pemerintah daerah yang relevan, handal, dan dapat menjadi
perbandingan. Sebaliknya apabila penyusun laporan keuangan di pemerintah daerah tidak menaati aturan sesuai SAP Standar Akuntansi Pemerintah, maka
laporan keuangan yang disajikan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga menimbulkan kecenderungan kecurangan akuntansi pada laporan
keuangan. Penelitian Wilopo 2006 yang menggunakan tujuh proksi, yaitu: pertimbangan
terhadap kepentingan pengguna sebagai skala prioritas dalam penyusunan laporan keuangan oleh penanggung jawab, kesulitan dalam mengungkapkan disclosure
seluruh transaksi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, kebebasan penanggung jawab penyusun laporan keuangan dari berbagai pengaruh
kepentingan tertentu dari pihak lain yang bertentangan dengan ketentuan akuntansi, kehati-hatian penanggung jawab yang didasarkan pada keahliannya
dalam penyusunan laporan keuangan, pengungkapan rahasia dan kejadian yang sebenarnya oleh penanggung jawab bila diminta sebagai saksi di pengadilan, taat
terhadap ketentuan akuntansi secara konsisten, dan penggunaan standar akuntansi
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian menyimpulkan hasil bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi. Sehingga, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2: Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian
BPKAD Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah dan DP2KAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah merupakan satuan kerja yang
memiliki beberapa persamaan fungsi. Salah satunya yakni sebagai entitas akuntansi yang melaksanakan penatausahaan keuangan dan menyusun laporan
keuangan SKPD dalam rangka pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai BPKAD dan DP2KAD kabupatan
kota se- Provinsi Lampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu
pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria berupa pertimbangan Indriantoro dan Supomo, 2002. Sampel dari penelitian ini adalah pegawai yang
bekerja sebagai kepala sub bidang akuntansi dan pelaporan, kepala seksi akuntansi, kepala seksi pelaporan, kepala seksi monitoring dan staf akuntansi dan
pelaporan di BPKAD dan DP2KAD Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota se-Provinsi Lampung.
Alasan pemilihan sampel adalah BPKAD dan DP2KAD pada penelitian karena kenyataan nya sejumlah 19 SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pemkot