hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi Sukardi, 2003.
3. Penelitian evaluatif Yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.
Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu Danim, 2000. Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan
manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang
kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan Sukmadinata, 2005.
B. Berdasarkan metodenya
1. Penelitian historis Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan objektif
memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan
permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-
dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian disebut penelitian biografis.
Tujuan penelitian histonis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian
itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu. 2. Penelitian filosofis
Penelitian filosofis philosophycal inquiry melibatkan penggunaan mekanisme analisis intelektual untuk memperjelas makna, membuat nilai-nilai
menjadi nyata, mengidentifikasi etika, dan studi tentang hakikat pengetahuan.
Peneliti filosofis mempertimbangkan ide atau isu-isu idea or issue dari semua perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur, menguji atau menelaah secara
mendalam makna konseptual, merumuskan pertanyaan, mengajukan jawaban, dan menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban itu. Peneliti dipandu oleh
pertanyaan filosofis yang telah diajukan. 3. Penelitian observasional
Penelitin yang bertujuan untuk mengamati dan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi dalam pada fenomena natural ataupun sosial, yang terjadi dalam
tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat dikendalikan oleh si peneliti, seperti perubahan iklim, pergerakan binatang, pencemaran lingkungan, perubahan
perilaku masyarakat, kriminalitas, dsb. 4. Penelitian eksperimental
Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan
pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha
untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.
C. Berdasarkan sifat permasalahannya