Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan RI

613 .62
Ind
p

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Pedoman penyelenggaraan pelatihan kader
Kesehatan Kerja ,--Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. 2011
ISBN 978-602-9364-33-0
1. Judul
I. OCCUPATIONAL HEALTH
SERVICES-EDUCATION

KONTRIBUTOR 
dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
Rosani Azwar, SKM, M.Kes
Jelsi Natalia Marampa, SKM, MKKK
dr. Dina Dariana, MKK

dr. Elisabeth l. Tobing, MPH
Drs. I.G. Bagus Sarjana, M.Kes
Drs. Sunarja, MM
Drg. Triari Sarwastuti, M.Kes
Indah Restiaty, SKM, M.Kes
Lisa Trestia Sari, SKM, IVIM
Wachyuni, S.sos

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

SAM BUTAN

DIREKTUR lENDERAL  BINA GIZI  DAN  KIA  
KEMENTERIAN  KESEHATAN  RI  
Kebijakan pembangunan di bidang kesehatan ditujukan
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
seluruh masyarakat termasuk masyarakat pekerja. UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB XII
Kesehatan Kerja pasal164 menyebutkan bahwa Upaya Kesehatan

Kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
Dalam kondisi perkembangan pembangunan kearah
industrialisasi dimana persaingan pasar semakin ketat, sangat
diperlukan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Masyarakat
pekerja mempunyai peranan dan kedudukan yang penting sebagai
pela'ku untuk mencapai tujuan pembangunan. Menyehatkan
masyarakat termasuk masyarakat pekerja merupakan suatu
investasi pembangunan, maka perlu ada upaya pemacu
peningkatan masyarakat pekerja agar dapat bersaing pada era
globalisasi dan pasar bebas.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan
Kerja ini disusun dan lebih menekankan penulisannya untuk
pengelola kesehatan kerja di sektor informal di bawah binaan
Puskesmas namun dapat dikembangkan untuk dipergunakan
oleh pengelola kesehatan kerja di perusahaan untuk pekerja di
sektor formal.
Melalui pedoman ini diharapkan membuka peluang
sekaligus mendorong lintas sektor terkait, masyarakat pekerja

dan para pengusaha untuk dapat melakukan pembinaan dan
peningkatan upaya kesehatan kerja di sektor formal dan sektor
informal.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Semoga pedoman In! bermanfaat
menyehatkan masyarakat pekerja Indonesia.

dalam

DR. dr. H. Siamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS
NIP 195305231980031006 

Pedoman Penyelengga;;;;;;; Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

upaya

Y
­


KATA PENGANTAR
Jumlah penduduk Indonesia 234,2jutajiwa (BPS, 2010). Dari
jumlah tersebut 116 juta jiwa adalah angkatan kerja sedangkan
yang bekerja sebesar 107,41 juta jiwa yang mana 76,69 juta jiwa
bekerja di sektor formal dan 30,72 juta jiwa bekerja di sektor
informal. Melihat data demografi ini, maka pekerja perlu memiliki
dasar keilmuan dan kemampuan mengaplikasikan keilmuan
kesehatan kerja dengan pemberdayaan masyarakat pekerja
melalui pelatihan kader kesehatan kerja sehingga pekerja bisa
memberikan makna dan kontribusi dalam memberikan pelayanan
kesehatan kerja untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pekerja serta untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya.
Guna mendukung pelayanan kesehatan kerja, petugas
Puskesmas dan Perusahaan pengelola kesehatan kerja dituntut
mempunyai pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan
kerja termasuk melaksanakan pelatihan bagi kader kesehatan
kerja.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja
disusun sebagai acuan bagi petugas kesehatan kerja dalam

melaksanakan pelatihan bagi kader kesehatan kerja yang berisi
tentang langkah-Iangkah pelaksanaan pelatihan kader.
Pedoman ini dapat juga dipergunakan oleh pengelola
kesehatan kerja di perusahaan untuk pekerja di sektor formal
tetapi khusus dalam penulisan buku ini kami lebih menekankan
penulisannya untuk pengelola kesehatan kerja di sektor informal
di bawah binaan Puskesmas.

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

V

Semoga Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader
Kesehatan Kerja ini dapat memberikan dampak yang berarti bagi
pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di lapangan.

Jakarta,

Oktober 2011


Direktur Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga

dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
NIP 196209151991021001

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

DAFTARISI  
KONTRIBUTOR ........................................... ................ . .
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KIA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI ........................................

iii

KATA PENGANTAR .........................................................

v

DAFTAR lSI


........................................ ... ......................

vii

DAFTAR SINGKATAN .. ...................... ........ ......................

ix

BAGIAN I

PENDAHULUAN

1

1.

Latar Belakang

1


2.

Tujuan ..................................................... .

2

3.

Sasaran .....................................................

2

4.

Landasan Hukum ............... ........................

2

5.


Pengertian ..................................................

3

BAGIAN II

PENYELENGGARAAN PELATIHAN KADER
KESEHATAN KERJA .....................................

4

1.

Latar Belakang ...........................................

4

2.

Tujuan Pelatihan .........................................


4

3.

Peserta dan Pelatih ......................................

5

4.

Metoda ......................................................

5

5.

Waktu dan Tempat .....................................

5


6.

Pengorganisasian Pelatihan ..........................

5

7.

Materi Pelatihan ..........................................

6

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN III TAHAPAN PELATIHAN ... ............... ... ....... ....

12

1.

Perencanaan .. ........ ..... ...... ..... ...... ........ .....

12

2.

Pengorganisasian ...... .... ... .... ..... .................

12

3.

Pelaksanaan ................ ...... ......... .......... ......

12

4.

Tahap Sesudah Pelaksanaan ........................

14

BAGIAN IV

MATERI PELATIHAN .... .... ....... ..... ...............

15

1.

Pengantar Umum Kesehatan Kerja.. .......... ....

15

2.

Mengenali dan Memahami Bahaya dan Risiko
di Tempat Kerja .... .. .. .... ............... ....... .. .....

16

Mengenali dan Memahami Gangguan
Kesehatan yang Ada Hubungan dengan
Pekerjaan ........................................... ....... .

17

Mengenali dan Memahami Tindakan Upaya
Promotif, Preventif, Pengobatan Sederhana
dan Rujukan ............... ................................

28

5.

Pencatatan dan Pelaporan .............. .. ...........

30

6.

Kunjungan Lapangan ..................................

33

BAGIAN V

PENUTUP...................................................

34

3.

4.

LAMPIRAN 1. Daftar Tilik Pemantauan Tempat Kerja

35

LAMPIRAN 2. Formulir Laporan Bulanan Kesehatan Pekerja

37

LAMPIRAN 3. Formulir Laporan Rekapitulasi Semester
(6 bulanan) Kesehatan Pekerja ...................

38

LAMPIRAN 4. Formulir Rujukan Kejadian Kasus Kesehatan
Kerja ..... ..................................................

39

DAFTAR SINGKATAN 
Pos UKK

Pos Upaya Kesehatan Kerja

UKBM

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

BKKM

Balai Kesehatan Kerja Masyarakat

K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

APD

Alat Pelindung Diri

T'B

Tinggi Badan

BB

Berat Badan

P3K

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

P3P

Pertolongan Pertama Pada Penyakit

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

X

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

PENDAHULUAN
1.  LATAR  BELAKANG 
Unndang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
khususnya BAB XII Kesehatan Kerja pasal 164-166, secara
tegas menyatakan tentang tujuan, sasaran, peran dan
tanggung jawab pemerintah, kewajiban dan tanggung jawab
pengelola tempat kerja, majikan/pengusaha dan kewajiban
pekerja dalam upaya kesehatan kerja. Upaya kesehatan
kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat
dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan dalam rangka mewujudkan
produktifitas kerja yang optimal. Berdasarkan hal tersebut,
pemerintah wajib membina dan melaksanakan upaya
kesehatan kerja dengan melibatkan seluruh komponen
masyarakat khususnya masyarakat pekerja.
Dalam upaya mendekatkan pelayanan kesehatan kerja
pada masyarakat pekerja, salah satu unsur yang diperlukan
adalah Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) dimana Pos
UKK ini dikelola oleh kader kesehatan kerja yang mempunyai
kesadaran dan kemauan mengabdikan diri secara sukarela
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri sendiri
dan kelompoknya agar dapat bekerja dengan aman, sehat
dan produktif dalam bekerja. Selama ini kader kesehatan
kerja masih menjadi pelaksana kegiatan belum sebagai
pengelola kegiatan kesehatan kerja. Pengelola Pos UKK
bukan hanya melaksanakan kegiatan Pos UKK saja, tetapi
Pedoman Penyelenggaraan Pelalihan Kader Kesehatan Kerja

1

juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader
sebaiknya mampu menjadi pengelola karena merekalah
yang paling memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat
pekerja diwilayahnya.
Oleh karena itu kader kesehatan kerja perlu dilatih dalam
meningkatkan kemampuan kader agar bisa mengelola dan
menjalankan pelayanan kesehatan kerja khususnya dalam
penyampaian informasi atau pendidikan kepada masyarakat
pekerja.
Pedoman ini dijadikan acuan bagi petugas kesehatan
kerja yang ada di daerah dalam melaksanakan pelatihan
kader kesehatan kerja.
2.

TU1UAN
Diharapkan pengelola program kesehatan kerja dapat
menggunakan pedoman ini sebagai pegangan dalam
melaksanakan pelatihan kader kesehatan kerja

3.   SASARAN
Pengelola program kesehatan kerja di Dinas Kesehatan
Povinsi, KabupatenjKota dan Puskesmas serta pengelola
tempat kerja lainnya.

4.   LANDASAN HUKUM
a.

UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

b.

Kepmenkes No. 1758jMenkesjSK/XIIj2003 tentang
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

c.

Kepmenkes No. 128jMenkesjSK/Ilj2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

d.

Kepmenkes No. 038jMenkesjSK/lj2007 tentang
Pedoman Pelayanan Kesehatan Kerja pada Puskesmas
KawasanjSentra Industri

e.

Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
No. 9 tahun 2001 tentang Kader Pemberdayaan
Masyarakat

5.   PENGERTIAN 
a.

Kader kesehatan kerja adalah seorang pekerja yang
mempunyai kesadaran dan kemauan mengabdikan diri
secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan diri sendiri dan kelompoknya agar dapat
bekerja dengan aman, sehat dan produktif dalam
bekerja.

b.

Pos Upaya Kesehatan Kerja, (Pos UKK) adalah
bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja
informal utamanya di dalam upaya pro motif, preventif
untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.

c.

Pengelola program kesehatan kerja adalah petugas
yang diangkatjditunjuk untuk mengelola program
kesehatan kerja.

d.

Pendekatan partisipatif adalah memberi kesempatan
pada peserta latih untuk menemukan masalahnya
dan mencari alternatif pemecahan secara mandiri dan
difasilitasi oleh pelatih untuk merumuskannya.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehalan Kerja

3

PENYELENGGARAAN 
PELATIHAN  KADER  KESEHATAN  KERJA 
1.   LATAR  BELAKANG 
Dalam rangka implementasi pelayanan kesehatan kerja
di tempat kerja diperlukan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dari pekerja khususnya kader kesehatan kerja
sebagai pelaksana kegiatan kesehatan kerja dikelompoknya.
Untuk itu sangat perlu diselenggarakan pelatihan kader
kesehatan kerja yang dikelola oleh pengelola program
kesehatan kerja di daerah.

2.   TUJUAN  PELATIHAN 
Tujuan Umum:
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
kesehatan kerja dalam mengelola dan memberikan pelayanan
kesehatan kerja kepada masyarakat pekerja

Tujuan Khusus:
a.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
sebagai pengelola Pos UKK berdasarkan kebutuhan
sasaran di wilayah pelayanannya

b.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
dalam berkomunikasi dengan masyarakat pekerja
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

c.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
untuk menggunakan metode dan media diskusi yang
lebih partisipatif

3.   PESERTA  DAN  PELATIH 
Peserta
Peserta latih adalah kader kesehatan kerja dengan jumlah
maksimal 30 orang.

Pelatih
Pelatih dapat berasal dari Puskesmas, Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat (BKKM), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi dan lintas sektor terkait.

4.   METODA 
Pelatihan memakai pendekatan partisipatif serta praktek
lapangan.

5.   WAKTU  DAN  TEMPAT 
Pertemuan dapat dilakukan di kelas (Puskesmas, Kantor
Kecamatan, Pos UKK dan lain-lain) serta di tempat kerja.
Sedangkan waktu pertemuan/pelatihan disesuaikan dengan
kesepakatan pelatih dan kader.

6.   PENGORGANISASIAN  PELATIHAN 
Satu atau dua minggu sebelum pelatihan, tim panitia
untuk
pengorganisasian
pelatihan
telah
dibentuk
mempersiapkan tahap-tahap logistik pelatihan.
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

5

7.   MATER!  PELATIHAN 
Materi I:
Pengantar umum kesehatan kerja


Tujuan kesehatan kerja



Hubungan pekerja, tempat kerja dan risiko di tempat
kerja



Peran kader (tugas dan kegiatan yang dapat dilakukan
oleh kader kesehatan kerja) dan pengorganisasian Pos
UKK

Materi II:
Mengenali dan memahami
tempat kerja

bahaya dan risiko di



Jenis pekerjaan dan risikonya



cara mengenali bahaya



Kenali kebiasaan buruk/perilaku pekerja

Materi III:
Mengenali dan memahami gangguan kesehatan
yang ada hubungan dengan pekerjaan


6

Gangguan spesifik (kulit, pernapasan, otot dan tulang,
mata, syaraf)

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Materi IV:
Mengenali dan memahami upaya promotif, preventif,
pengobatan sederhana dan rujukan


Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)



Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
tempat kerja



Pencegahan gangguan kesehatan akibat kerja (cuci
tangan, pemakaian APD)



Gizi kerja



Membantu proses pemeriksaan kesehatan
(mengukur TB dan menimbang BB)



Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan
Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)



Upaya rujukan

umum

Materi V:
Pencatatan dan pelaporan


Pengertian, tujuan, sasaran dan pelaksanaan pencatatan
dan pelaporan



Periode pelaporan



Data yang dicatat dan dilaporkan

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

7

Matriks Kurikulum Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO 

1

POKOK 
BAHASAN 
Pengantar
umum
kesehatan
kerja

SUB­SUB 
POKOK 
BAHASAN 
• Tujuan
Kesehatan
Kerja

TUlUAN 
BELAlAR 

METODE 

Penjelasan,
• Peserta
mengetahui curah
tujuan
pendapat
upaya
kesehatan
kerja

• Hubungan
• Peserta
mengetahui
pekerja,
hubungan
tempat kerja
dan risika di
pekerjaan
tempat kerja
dengan
risika dari
pekerjaan
• Peran kader • Peserta
kesehatan
mengetahui
kerja (tug as
peran dan
tugas kader
dan kegiatan
yang dapat
dilakukan
• Peserta
aleh kader
mengetahui
pengarganikesehatan
kerja dan
sasian Pas
pengargaUKK
nisasian
Pas UKK)

8

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Ke'ja

NO 

POKOK 
BAHASAN 

SUB­SUB  
POKOK  
BAHASAN  

METODE

TUlUAN 
BELAlAR 

Penj elasan, 
•  Jenis 
•  Peserta 
curah  
mengetahui 
pekerjaan 
dan memajenis peker- pendapat, 
hami  bahaya  dan 
kunjungan 
jaan dan 
risikonya 
dan risiko  di 
lapangan 
risikonya 
tempat kerja 
• 
Peserta 
•  Kenali 
mengetahui 
kebiasaan 
kebiasaan/ 
buruk/periperilaku 
laku  pekerja 
buruk 
pekerja 

2  Mengenali

• 
3  Mengenali 
•  Gangguan 
spesifik 
dan  mema(kulit,  pernahami gangguan yang 
pasan,  otot 
ada  hubungdan tulang, 
an  dengan 
mata,  syaraf) 
pekerjaan 

Peserta 
mengetahui 
gangguan  
spesifik 
kesehatan 



Penjelasan, 
curah  
pendapat 
kunjungan 
lapangan 



4 Mengenali 

•  Penyuluhan 
K3 

•  Peserta 
mampu 
dan  memamelaksanahami 
kan  penyupromotif, 
•  Penyuluhan 
luhan  K3 
PHBS  di 
preventif, 
tempat kerja  dan  PHBS 
pengobatan 
sederhana 
dan  rujukan 

Penjelasan, 
curah  
pendapat, 
praktek, 
bermain 
peran 

Pedoman Penye/enggaraan Pe/alihan Kader Kesehatan Kerja

9

NO 

POKOK 
BAHASAN 

SUB­SUB 
POKOK 
BAHASAN 

METODE 

TUJUAN 
BELAJAR 

•  Pencegahan  •  Peserta 
mampu 
gangguan 
melaksanakesehatan 
kan 
akibat kerja 
(cuci  tangan,  pencegahan 
gangguan 
pemakaian 
kesehatan 
APD) 
akibat kerja 
•  Gizi  kerja 
•  Peserta 
mampu 
menentukan 
gizi  kerja 
•  Membantu 
•  Peserta 
proses 
mampu 
pemeriksaan 
mengukur 
kesehatan 
TB  dan 
umum 
menimbang 
(mengukur 
BB 
TB  dan 
menimbang 
BB) 
•  P3K  dan  P3P  •  Peserta 
mampu 
memberikan 
P3K  dan  P3P 
•  Upaya 
•  Peserta 
rujukan 
mengetahui 
proses 
rujukan 




l.!!!J


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kadel. Kesehatan Ker;a

NO 

POKOK 
BAHASAN 

5 Pencatatan 
dan 
pelaporan 

SUB­SUB 
POKOK 
BAHASAN 
•  Pengertian 
pencatatan 
dan 
pelaporan 

TUlUAN 
BELAlAR 

•  Peserta 
memahami 
pengertian 
pencatatan 
dan 
pelaporan 
I. 
Peserta 
•  Tujuan 
memahami 
pencatatan 
tujuan dan 
dan 
sasaran 
pelaporan 
•  Sasaran  pen- pencatatan
dan
catatan dan
pelaporan
pelaporan
kegiatan
kegiatan
kesehatan
kesehatan
kerja
kerja
• Periode
• Peserta
pelaporan
mengerti
peri ode
pelaporan
• Data yang
• Peserta
mengerti
dicatat dan
dilaporkan
data yang
dicatat dan
dilaporkan
dalam
kegiatan
kesehatan
kerja

METODE 

Ceramah,
tanya jawab,
penugasan/
praktek

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kelja

11

TAHAPAN  PELATIHAN  
1.   PERENCANAAN 
Pengelola  program  kesehatan  kerja  di  Provinsi,  Kabupaten/ 
Kota  sebelum  pelaksanaan  pelatihan  perlu  dilakukan 
pertemuan untuk mempersiapkan: 
•  

Peserta 

•  

Waktu  dan tempat 

•  

Materi  pelatihan dan  pelatih 

•  

Lokasi  kunjunganlapangan 

•  

Media  pelatihan yang akan digunakan dan hal  lain yang 
dirasa perlu 

2.   PENGORGANISASIAN 
Hal  yang  perlu dilaksanakan diantaranya: 


• 

Membentuk tim panitia  pelatihan 
Menyiapkan mekanisme pelatihan seperti materi, jadwal 
dan   menetapkan  petugas  yang  bertanggung  jawab 
pada setiap  sessi 

3.   PELAKSANAAN 
Panitia
Menyiapkan  segala  sesuatu  yang  berhubungan  dengan 
kelancaran  pelaksanaan  pelatihan 
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pelatih
Menyajikan materi sesuai dengan pokok bahasan dan waktu 
yang  tersedia 

Peserta
Mengikuti pelatihan. 

Proses pelaksanaan
•  

Sesaat  sebelum  mulai,  mengumpulkan  semua  media 
belajar  dan  bahan  yang  diperlukan  selama  memandu 
pokok bahasan  yang  bersangkutan 

•  

Memandu  kegiatan  belajar dan  kunjungan  lapangan 

Cara  melibatkan  peserta  dalam  proses diskusi: 
•  

Pelatih  mengaju'kan  pertanyaan  APA  terlebih  dahulu 
sehingga  peserta  bisa  menceritakan  pengalamannya, 
serta  KAPAN  hal  itu terjadi? 

•  

Pelatih  kemudian  menanyakan  kepada  beberapa 
peserta lain, apakah  mereka juga menemukan kejadian 
yang  serupa? 

•  

Pelatih  kemudian  menanyakan  MENGAPA  hal  tersebut 
terjadi? (Apa  sebabnya  terjadi?) 



Kembali  pelatih  meminta  tanggapan  kepada  beberapa 
peserta  lain,  apakah  mereka  setuju  pendapat  peserta 
tersebut tentang  penyebab  suatu  keadaan? 



Pelatih  kemudian  menanyakan  BAGAIMANA  cara
mengatasi  keadaan  tersebut? 

.. 

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

• 

4.

Pelatih  perlahan­Iahan  membiarkan  peserta  saling 
menceritakan 
pengalaman 
dan 
melontarkan 
pendapatnya 

TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN

Hari  terakhir  pelatihan  dilaksanakan  penyusunan  Rencana 
Tindak  Lanjut  (RTL).  Sesudah  semua  kegiatan  selesai,  tim 
pelatih  mengumpulkan  semua  dokumen  hasil  pelatihan 
dan  pencatatan  yang  dibuat selama  pelatihan.  Tim  pelatih 
kemudian  membahas  rencana  penulisan  laporan  yang 
merupakan tugas panitia. 

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN IV 

MATERI  PELATIHAN 
Materi I:
Pengantar Umum Kesehatan Kerja
•  

Apa  tujuan  kesehata n kerja? 
Melindungi pekerja agar hidup sehat, produktif dan terbebas 
dari  gangguan  kesehatan  serta  pengaruh  buruk  yang 
diakibatkan oleh  pekerjaan 

•  

Bagaimana  hubungan  pekerja,  tempat  kerja  dan  risiko  di 
tempat kerja? 
Seorang  pekerja  dalam  bekerja  dipengaruhi  oleh  proses 
kerja, alat dan bahan yang digunakan serta lingkungan kerja 
yang  dapat  menimbulkan  berbagai  bahaya  dan  gangguan 
kesehatan  bagi  pekerja. 

•  

Apa  peran  kader  kesehatan  kerja  (tugas dan  kegiatan  yang 
dapat dilakukan  oleh  kader  kesehatan  kerja)? 
Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan 
pekerja  dan  sumberdaya  pekerja 
Menyusun  rencana  pemecahan  masalah  kesehatan 
kerja 
Melaksanakan  upaya  kesehatan  melalui  promosi 
kesehatan  kerja 
Pedoman Penyelenggaraan Pelatih an Kader Kesehatan Kerja

Menjalin kemit raan dengan berbagai pihak dalam upaya 
kesehatan  kerja 
Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar yakni upaya 
promotif,  preventif dan pengobatan secara  sederhana 
Melaksanakan  kewaspadaan  dini  terhadap  berbagai 
risiko dan  masalah  kesehatan  pekerja 
Melaksanakan  rujukan ke  Puskesmas 
Pencatatan  dan  pelaporan 

Materi II:
Mengenali dan Memahami Bahaya dan Risiko di Tempat
Kerja
•  

Bagaimana  mengenali  dan  memahami  bahaya  dan  risiko  di 
tempat kerja? 
Menggunakan  panca  indera  seperti: 
Melihat,  contoh:  debu,  asap,  benda,  bahan  baku  yang 
digunakan  dan  alat  kerja  yang  dapat  membahayakan 
pekerja 
Mencium,  contoh: 
menyengat 

bau  yang  tidak  enak  atau 

Meraba,  contoh:  mengusap  permukaan  meja  atau 
dinding tempat kerja 
Mendengar,  contoh:  suara  bising 
Merasa, contoh:  perasaan  panas,  dingin,  pengap dalam 
ruangan  kerja  dan getaran 

16 

Pedoman Penyelenggaraan Pelalihan Kader Kesehalan KerJa

Materi III:
Mengenali dan Memahami Gangguan kesehatan yang
Ada Hubungan dengan Pekerjaan


Bagaimana mengenali dan memahami gangguan kesehatan
yang ada hubungan dengan pekejaan?
Melihat jenis pekerjaan dan risiko yang mungkin muncul
pada satu pekerjaan khususnya pada  pekerja di sektor
informal.
Lebih jelasnya dapat di lihat pada bagan berikut.
NO. 
1

JENIS 
PEKERJAAN  

BAHAYA 
POTENSIAL 

Petani/per ­ Panas 
kebunan
matahari
Racun tumbuhan (daun
tembakau)
Pestis ida

Digigit ular,
nyamuk dil
Cacing

Alat kerja
tidak sesuai
postur tubuh
(pegangan
pendek)

GANGGUAN 
AKIBAT  
PEKERJAAN 
Dehidrasi, 
iritasi kulit,
biang keringat
lritasi kullt

Keracunan
pestisida

Luka gigitan
Cacingan

Sakit
pinggang,
punggung

PENGENDALIAN 

Pakaian  lengan  panj ang, topi, minum air
_yang cukUQ
Pakaian lengan panjang, sarung tangan
Menyemprot seara h
angin, mandi, mengganti pakaian setelah
bekerja, tidak
membuang sisa
pestisida sembarangan
Memakai pakaian lengan partlal'JfL sepatu bot
Memakai sepatu bot
dan cuci tangan dengan
air bersih
Mengganti gagang alat
kerja sesuai postur
tubuh

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehalan Kerja

17 

NO. 

2

JENIS 
PEKERJAAN
Perajin : 
a.  Kulit 

b. Mebel

BAHAYA 
POTENSIAL

Bahan/uap 
klmia 

Gatal,  korengan, batuk,
pilek, sesak
napas, demam,
iritasi mata

Posisi kerja
janggal

Sakit otot,
pinggang,
punggung

Panas

Biang keringat,
dehidrasi,
kelelahan

Debu

I ritasi hid ung
dan tenggorokan,
gangg uan
fungsi otot
Luka sayat dan
tusuk
I ritasi hidung
dan tenggorokan,
gangguan
saluran
pernafasan
Gangguan pernapasan, iritasi
mata, kulit
tangan panas
Gangguan
kenyamanan,
emosi, mudah
marah, penurunan daya
dengar sementara/menetap

Kecelakaan
kerja
Debu

Bahan/uap
kimia (pernis)

Bising

18 

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJAAN

PENGENDAUAN 

Memakal sarung tang an, cuci tangan, tidak
merokok saa t bekerja,
menggunakan masker,
ventilasi ruang kerja
cukup
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
dan alat kerja, peregangan saat bekerja
Ventilasi, minum air
yang cukup, menggunakan pakaia n yang
mudah menyerap
keringat
Gunakan masker,
ventilasi dan posisi
bekerja seara h angin

Menggunakan sarung
tangan
Gunakan masker,
ventilasi dan posisi
bekerja searah ang in

Gunakan masker
(respiratori), kacamata,
sarung tangan
Kurangi sumber bising,
menggunakan tutup
telinga saat bekerja

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kelja

NO. 

JENIS 
PEKERJAAN

BAHAYA 
POTENSIAL
Getar 

Posisi kerja
janggal

Pencahayaan
yang buruk

c. Aki
bekas

Kecelakaan
kerja
Debu

Panas

Posisi kerja
janggal

Kecelakaan
kerja

Logam berat

-

--

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJAAN
Gangguan 
kenyamanan, 
emosi,  mudah 
marah,  gangguan keseimbanoan
Sakit otot,
pinggang,
punggung
Gangguan
fungs! penglihatan dan
kecelakaan
Luka sayat dan
tusuk
I ritasi hidung,
tenggorokan,
gangguan
funasi otot
Siang keringat,
dehidrasi,
kelelahan
Sakit otot,
pinggang,
punggung
Luka sayat,
tusuk, terkena
tumpahan
loaam cair
Dermatitis
kontak, panas
menggigii,
batuk, mual,
sakit pada
tuiang

PENGENDALIAN 

Kurangi sumber getar, 
menggunakan 
penyerap getar (karet) 

Mengatur posisi kerja
sesualposturtubuh
dan alat kerja, pereaanaan saat bekerja
Memperbaiki
pencahayaan

Menggunakan sarung
tanaan
Gunakan masker,
ventilasi dan posisi
bekerja searah angin
Ventilasi, menggunakan
APD, minum air yang
cukup
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
dan aiat kerja, pereganaan saat bekerja
Menggunakan sarung
tangan

Tidak merokok dan
makan saat bekerja,
mencuci tangan dengan
air mengalir,
menggunakan masker,
ventilasi ruang kerja,
PHSS di tempat kerja

. an Ka der Keseha lan Kerja
Pedoman Peny elenggaraan Pela llh

f

19

NO. 

JEN IS 
PEKERJAAN

BAHAYA
POTENSIAL
Pencahayaan 
yang  buruk 

d. Alas
kaki

Bahan/uap
kimia

Lem (solvent)

Posisi kerja
janggal

e. Tahu
dan
tempe

Panas

Bahan/uap
kimia

Posisi kerja
janggal

Pencahayaan
yang buruk
Tumpahan
larutan panas

20

GANGGUAN
AKIBAT
PE KERJAAN
Gangguan 
fungsi pengllhatan dan
kecelakaan
Gatal, kulit
kering, korengan, batuk,
sesak nafas,
iritasi mata
Pada keadaan
kronis mengakibatkan gangguan
peredaran sistem
darah dan saraf
tepi
Sakit otot dan
sendi,
pinggang,
punggung,
pinggul

PENGENDALIAN
Memperbalkl
pencahayaan

Memakal sarung
tangan, masker, tidak
merokok saat bekerja,
ventilasi ruang kerja
Memakai masker, tidak
merokok saat bekerja,
ventilasi ruang kerja

Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
yang nyaman dengan
alat kerja, peregangan
saat bekerja
air

Biang keri ngat,
dehidrasi,
kelelahan
Bau, Gata l,
kore ngan,
batuk, pilek,
sesak nafas,
demam
Sakit otot,
pinggang,
punggung

Ventilasi, minum
yang cukup

Luka bakar

Penerangan yang baik,
penempatan alat kerja
pada tempat yang
aman

Memakai masker dan
sarung tangan, cuci
tangan, tidak merokok
saat bekerja, ventilasi
ruanq kerja
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
yang nyaman dengan
alat kerja, peregangan
saat bekerja
Gangguan
Memperbaiki
fungsi penglihatan pencahayaan
dan kecelakaan

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO. 

lENIS 
PEKERlAAN

BAHAYA 
POTENSIAL
Jamur,  bakteri 

Kecelakaan

f. Batik

Bahan/uap
kimia

Posisl kerja
janggal

Pencahayaan
yang buruk

3.

Pekerja
bengkel

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERlAAN

Jaga kondisi tempat
kerja (Iantai) tidak ada
air tergenang, memakai
alas kaki/sepatu bot,
menjaga kebersihan
perorangan
Jatuh,
Perbaiki sanitasi lantai
terpeleset,
ruang kerja,
tersandung
menggunakan alas kaki
kerinQ dan tidak licin
Gatal, batuk,
Memakai sarung
tangan, cud tangan,
sesak nafas,
iritasi mata
menggunakan masker,
venti/asi ruanQ ォセイェ。@
Mengatur posisi kerja
Sakit otot,
sesuai postur tubuh
pinggang,
dan alat kerja, perepunggung
gangan saat bekerja
Memperbaiki pencahaGangguan
fungsi penglihatan yaan
dan kecelakaan
Gangguan  kulit, gatal, lnfeksi kulit, gangguan pernapasan, sesak napas

Panas uap
malam

Luka bakar,
gangguan
sa luran
pernapasan

Bising

Gangguan
kenyamanan
dan penurunan
daya dengar
sementara/menetap
Biang keringat,
dehidrasi,
kelelahan
Tremor/
gemetaran
Demam
sesudah
mengelas,
mata merah

Panas

Getaran
Bahan kimia

PENGENDALIAN 

Ventilasi ru ang kerja
yang cukup,
pengaturan ruang kerja
searah angin,
menggunakan blower
Kurangi sumber bising,
menggunakan tutup
telinga saat bekerja

Ventilasi, menggunakan
APD, minum air yang
cukup
Atur waktu istirahat
Memakai
masker/kacamata
khusus untuk mengelas

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader K esehatan Kerja

21

NO. 

4.

lENIS 
PEKERlAAN

NeJayan

BAHAYA
POTENSIAL
Percikan 
logam 
Posisi kerja
janggal

Cedera  mata, 
kulit 
Sakit otot,
pinggang,
punggung

Kecelakaan

Ledakan gas
dan karbit
Dehidrasi,
iritasi kuJit,
biang keringat

Panas
matahari

Gigitan biota
iaut
Angin malam

s.

6.

22

Pedagang
makanan
keliling

Tukang
ojek

GANGGUAN
AKIBAT
PEKERlAAN

Kecelakaan di
laut

Luka gigitan,
keracunan
Batuk, pilek,
gangguan
saluran
pernafasan
Tenggelam,
terdampar

Debu jalanan

Batuk, pilek

Kecelakaan
lalu lintas
Posisi kerja
janggal

Cedera

Kecelakaan
kerja
Ledakan
kompor
Kecelakaan
lalu lintas
Debu jalanan

Sakit otot,
pinggang,
punqqunq
Luka sayat dan
tusuk
Luka bakar
Cedera ringan
dan berat
Batuk, pilek

PENGENDAUAN

Memakai  masker/ kacamata dan pakaian kerja
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
yang nyaman dengan
alat kerja, peregangan
saat bekerja
Pemantauan alat kerja
secara berkala
Minum air yang cukup,
memakai pakaian
lengan panjang, topi dan
kaca mata hitam
Memakai baju kerja
Peningkatan gizi dan
pemberian vitamin untuk
meningkatkan daya tahan
tubuh, memakai j aket
Menyediakan
pelampung, membawa
persediaan makanan
yanq cukup
Hindari tempat yang
banyak debu
Patuhi peraturan laJu
lintas
Mengatur posisi kerja,
peregangan saat
bekerja
Menggunakan sarung
tangan
Pemantauan alat kerja
secara berkala
Patuhi peraturan lalu
lintas
Pakai helm, jaket,
masker

Pedoman Peny elenggaraan Pelatihan K ader Kesehatan Kerj a

NO. 

JENIS 
PEKERJAAN

BAHAYA 
POTENSIAL
Getaran 
Panas 

7.

Penambang
tradisional
a. Emas

Tremor/ 
qemetaran 
Dehidrasi, 
kelelahan 

Panas

Biang keringat,
dehidrasi,
kelelahan

Uap merkuri

Gangguan
syaraf (gemetar, lumpuh),
gangguan
kulit, gangguan pertumbuhan ianin
ca cingan

(acing

b. Belerang

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJ AAN

Posisi kerja
jangga l
Uongkok,
membunqkuk)
Uap belerang
Posisi kerja
janggal
(memikul,
membungkuk)
Panas

Sakit otot,
pinggang,
punggung
Pusing, mual,
pinqsan
Sakit otot,
pinggang,
punggung

Gangguan
kulit, luka
bakar

PENGENDALIAN 
Atur waktu  istirahat 
Menggunakan helm, 
jaket, masker,  minum 
air putlh secukupnya 
(minimal 8 Qelas/hari) 

Menggunakan topi,
jaket, minum air putlh
secukupnya (minimal 8
qelas/harD
Memakai sarung tangan
karet, sepatu bot dan
masker

Memakai sepatu bot,
cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir,
pemberian obat cacing
setiao 6 bulan
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
dan alat kerja, pereqanqan saat bekeria
Memakai masker
Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
dan alat kerja,
peregangan saat
bekerja
Memakai pakaian kerja
lengan panjang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Ka der Kesehatan Kerja

NO. 

JENIS 
PEKERJAAN
c.  Penam­
bang/ 
perajin
intan

BAHAYA 
POTENSIAL

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJAAN

PENGENDAUAN 

Kecelakaan 
kerja 

Tertimbun 
reruntuhan 
lubang galian

Kekurangan
oksigen

Sesak napas,
pusing, pingsan
Malaria

Memperbaiki  teknik 
pembuatan  lubang galian misal dengan
memberi pagar pada
lubaQ9.
Menggunakan blowerf
kipasangin

Gangguan
kesehatan

Debu

(acing

Pencahayaan
ku ranq
Getaran

d . Penambang
pasir

Kecelakaan
Posisi kerja
janggal
(memikul,
membungkuk)

I(acing
Debu

24

Minum obat, memakai
lotion anti nyamuk,
tidur memakai kelambu
dan menutup lubang
bekasセ。ャゥョ@
Memakai masker

Gangguan saluran perna pasan
(acingan

Memakai sepatu bot,
cuci tangan dengan air
bersih, pemberian obat
cacing setiap 6 bulan
Mengatur penerangan
di tempat kerja
Mengatur waktu kerja
dan istirahat, memakai
saruQ9. ta Q9.an karet
Pakai sepatu karet

Gangguan
pengihatan
Gangguan
syaraf
T erpeleset,
jatuh
Sakit otot,
pinggang,
punggung
cacingan

Gangguan
saluran
pernapasan,
iritasi mata

Mengatur posisi kerja
sesuai postur tubuh
dan alat kerja, peregangan saat bekerja
Memakai sepatu bot,
cuci tangan dengan air
bersih, pemberian obat
cacing setiap 6 bulan
Memakai masker dan
kacamata pelindung

I

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO . 

8. 

JENIS 
PEKERJAAN
Penyelam 

BAHAYA 
POTENSIAL

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJAAN

PENGENDALIAN 

Akibat 
perubahan 
tekanan 

Gangguan 
pendengaran 

Mengatur jarak waktu 
naik ke  permukaan, 
membersihkan telinga 
secara teratur 
Tidak menyelam  > 30m, 
mengatur jarak waktu 
turun dan naik ke 
permukaan 

Sesak nafas 

Gigitan  biota 
laut 

9. Pekerja 

Debu 
batu kapur/ 
pemecah 
Panas 
batu/ 
perajin area 

Posisi  kerja 
ja nggal 
(pekerjaan 
berulang,
membungkuk)
Kecelakaan
kerja

10

Pekerja
pandai besi

Uap logam

Kecelakaan
kerja
Panas

Luka  gigitan, 
keracunan 

Memakai  baju  dan  alat 
penyelam 

Iritasi hidung 
dan 
tenggorokan 
Biang  kerlngat, 
dehidrasi, 
kelelahan 

Gunakan masker, 
ventilasi  dan  posisi 
bekerja searah  angin 
Menggunakan topi, 
minum air putih 
secukupnya (minimum 
8 gelas/hari) 
Mengatur posisi kerja 
sesua i postur tubuh 
dan  alat kerja,  peregangan saat bekerja

Sakit otot, 
pinggang, 
punggung 

Tertimpa batu,
terpukul martil,
terkena
serpihan batu

Memakai kacamata
pelindung, sarung
tangan

Panas
menggigil,
batuk, mual,
sakit pada
tulang, iritasi
mata
Terpukul
martil, terkena
serpihan besi
Biang keringat,
dehidrasi,
kelelahan

Posisi kerja searah
angin, tidak merokok
saat bekerja, menggunakan masker

Memakai kaca mata
pelindung, sarung
tangan, sepatu bot
Ventilasi ruang kerja,
memakai topi, minum
air putih secukupnya
(minimum 8 gelas/hari)

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

2S

I

NO. 

11

12

JENIS 
PEKERJAAN

Penggilingan padi

Peraj in
kapuk

BAHAYA 
POTE NSIAL
Posisi  kerja 
janggal 
(pekerjaan 
berulang, 
membunqkuk) 
Debu

Perajin
rambut

Gangguan saluran pernapasan, penglihatan, iritasi kulit
Gangguan
pendengaran

Panas

Siang keringat,
dehidrasi,
kelelahan

Kecelakaan
kerja

Terkena mesin

Posisi kerja
janggal

Sakit otot,
pinggang,
punggung

Debu kapuk

Gangguan saluran pernapasan, mata,
telinga
Terluka alat
kerja (pisau,
jarum)

Debu
Kecelakaan
kerja
Bahan kimia/
spray

26

Sakit otot, 
pinggang, 
punggung 

Sising

Kecelakaan
kerja

13

GANGGUAN 
AKIBAT
PEKERJAAN

Sesak napas,
iritasi mata
Terluka alat
kerja (pisau,
jarum)
Iritasi mata,
pernapasan

PENGE NDAU AN 
MengattJr posisi  kerja 
sesuai  posrurtubuh 
dan alat kerja, 
peregangan saat 
bekerja 
Memakai masker dan
kaca mata, pakaian
lengan panjang, tuttJp
kepala
Memakai sumbat
telinga, mesin dipasang
peredam
Ventilasi ruang kerja,
minum air putih
secukupnya (minimum
8 gelas/harl)
Meningkatkan
konsentrasi kerja,
menggunakan pakaian
kerja, mesin dilengkapi
alat pengaman/ slap
Menyesuaikan beban
dengan kapasitas pekerja, pengatu ran waktu istirahat, penyesuaian alat dan posisi kerja
Memakai penut up
kepala, masker, kaca
mata, sumbat telinga
Meningkatkan
konsentrasi kerja
Menggunakan masker,
kaca mata
Meningkatkan
konsentrasi kerja
Menggunakan masker,
kaca mata

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

NO. 
14

JENIS 
PEKERJAAN
Buruh 
pelabuhan 

BAHAYA
POTE NSIAL
Posisi  kerja 
janggal 
(mengangkat, 
mengangkut, 
membawa, 
menarik, 
menekan, 
menurunkan) 
Kecelakaan 
kerja 

GANGGUAN
AKIBAT
PEKERJAAN
Gangguan otot 
rangka  (Ieher, 
punggung, 
pinggang, 
pinggul, kaki 
dan 
pergerakan 
badan) 
Terpeleset, 
jatuh, tertimpa 
beban 

PENGENDAUAN
Bekerja dengan posisl 
yang  benar 

Memakai sepatu  anti 
slip 

Pedornan Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Materi IV:
Mengenali dan Memahami Tindakan Upaya Promotif,
Preventif, Pengobatan Sederhana dan Rujukan
•  

Bagaimana  melaksanakan  penyuluhan? 
Penyuluhan  dapat  dilakukan  pada  waktu  jam  kerja, 
waktu  istirahat maupun  di  luar jam  kerja 
Penyuluhan  dapat  dilakukan  dengan  cara  sebagai 
berikut: 
a.   Untuk perorangan sebaiknya  dipaka i metoda tanya 
jawab,  diskusi  dan  konsultasi  sedang kan  untuk 
massal  sebaiknya  dipakai  metoda  ceramah  dan 
demonstrasi. 
b.   Untuk  memudahkan  penyuluhan  sebaiknya 
menggunakan  alat  peraga  seperti  lembar  balik, 
poster dan  lain­lain . 
Materi  penyuluhan  disesuaikan  dengan  jenis pekerjaan 
dan risikonya serta upaya pencegahan dan pengendalian 
yang  dapat dilakukan, seperti : 
a.   Potensi  dan  risiko  bahaya  di  tempat kerja 
b.   Gangguan yang  dapat timbul akibat pekerjaan  dan 
kecelakaan  kerja 

c.

Cara  kerja  yang  baik dan  benar 

d.   Gizi  kerja,  PHBS  di  tempat  kerja  seperti  tidak 
merokok  di  tempat  kerja,  berhenti  merokok,  cuci 
tangan  dan  lain­lain 
e.   Kebersihan  dan  kesehatan  lingkungan  kerja 

28

P edoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan K erj a

f.  

•  

Pengendalian  teknis,  administratif,  alat  pelindung 
diri  termasuk  jenis  dan  cara  menggunakan  alat 
pelindung  diri 

Bagaimana  melaksanakan  pencegahan  gangguan  akibat 
kerja?  
Pencegahan gangguan akibat kerja  dapat dilakukan dengan  
cuci  tangan,  penggunaan  APD,  peningkatan  kebersihan  
lingkungan  kerja,  peregangan saat bekerja.  

•  

Apa  yang  dilakukan  bila  terjadi  gangguan  kesehatan  akibat 
kerja  dan  kecelakaan? 
Kader  diberi  pengetahuan  mengenai  P3K  dan  P3P 
sebelum  dapat melakukan  pertolongan  P3K dan  P3P 
Kader  membantu  pengelolaan  kartu  kunjungan  dan 
formulir status kesehatan  pekerja 
Kader  membuat  daftar berbagai  gangguan  kesehatan 
akibat  kerja  meliputi  bahaya  potensial  dan  risiko  serta 
pengendaliannya  untuk bahan  penyuluhan 
Kader  diperkenankan  memberikan  obat  yang  dijual 
bebas  kepada  pekerja  sebagai  pertolongan  pertama 
dan  segera  merujuk/mengantar  ke  fasilitas  kesehatan 
jika diperlukan 

•  

Bagaimana  kader  melakukan  rujukan? 
Kader  dapat merujuk  setiap  permasalahan  kesehatan  kerja 
yang  tidak  dapat  ditangani  kader  dengan  menyertakan 
formulir rujukan  
Kriteria  gangguan  kesehatan  yang  harus dirujuk:  
a.   Gangguan  kesehatan  yang  telah  diberi  P3P  selama  2 
hari tidak sembuh 
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

29 

b. 

Gangguan  kesehatan  yang timbul berulang 

c. 

Gangguan  kesehatan  yang  tidak  mampu diatasi  di  Pos 
UKK 

Kriteria kecelakaan  yang harus dirujuk: 
a.   Kecelakaan  yang  berat  harus langsung diruj uk 
b.   Kecelakaan  ringan  sesudah diberi  P3K  tetapi tidak  ada 
perubahan atau semakin  memburuk dalam  2 hari 
c.  

Kecelakaan  yang  menimbulkan  luka  lebar,  kotor  dan 
dalam 

Cara  merujuk: 
a.   Penderita  diantar sendiri  oleh  kader 
b.   Penderita  diantar  oleh  keluarga  ke  Puskesmas  atau 
fasilitas  kesehatan  lainnya  dengan  membawa  formulir 
rujukan dari  kader (Iihat lampiran) 
c.  

Penderita  pergi  sendiri jika mampu 

Materi V:
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan  dan  pelaporan  adalah  pendokumentasian  kegiatan 
kesehatan  kerja  secara  tertulis  yang  dilakukan  oleh  kader 
kesehatan  kerja  di  Pos  UKK,  dikumpulkan  dan  diambil  oleh 
petugas  Puskesmas. 
Tujuan pencatatan dan pelaporan kegiatan kader kesehatan kerja 
adalah  untuk  menghirnpun  dan  menyediakan  data,  informasi 
kegiatan  kesehatan  kerja  dan  hasil­hasil  pelaksanaan  kegiatan 
kesehatan  kerja.  Setiap  kejadian/kasus  kecelakaan,  gangguan 
kesehatan  yang  diduga akibat kerja  dicatat dan  dilaporkan. 
30

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Pencatatan dan  pelaporan  kegiatan  kesehatan  kerja  mencakup: 

1.

Program  pelayanan  kesehatan  kerja  di  Pos  UKK,  termasuk 
hasil  ukur TB dan  BB 

2.   Kejadian/ kasus  kecelakaan  dan  gangguan  kesehatan 
diduga  akibat kerja serta  upaya penanggulangan dan tindak 
lanj utnya . 
Pencatata n dan pelapora n kesehatan kerj a di PosU KKmenggu nakan 
formulir  yang  tela h  ada  seperti  terlampi r.  Pencatatan  kegiatan 
kesehatan  kerja  dilakukan  setiap  kejadian  sesuai  dengan jadual 
pelaksanaan  kegiatan  yang  telah  ditetapkan. 
Periode  pelaporan  terdiri  dari  laporan  berkala  (bulanan  dan 
semester) dilakukan sesuai  dengan jadual  yang  telah ditetapka n 
dan  laporan  sesaat/insidentil  yaitu  pelaporan  yang  dilakukan 
sewaktu­waktu pada  saat kejad ian  atau terjadi  kasus kecelakaan 
dan  gangguan  kesehatan  diduga  akibat kerja. 
Data  yang  perlu  dicatat dalam  registrasi  dan  dilaporkan  sebagai 
berikut: 
1.   Data  yang  dicatat 
•  

Pekerja  yang  dilayani  dalam  pelayanan  kesehatan 
kerja; 

•  

Kasus  gangguan  kesehatan  umum  pada  pekerja; 

•  

Kasus  kecelakaan  kerja  pada  pekerja; 

•  

Kasus  gangguan  kesehatan  diduga  akibat  kerja  pada 
pekerja ; 

•  

Frekuensi  membantu  proses  pemeriksaan  kesehatan 
umum  (mengukur  TB  dan  menimbang  BB)  pada 
pekerja; 
- Pedoman Peny e/enggaraan Pe/atihan Ka der Kesehatan Kerja

3

•  

Jumlah  kader Pas  UKK; 

•  

Kader  Pas  UKK  yang  telah  dilatih  tentang  kesehatan 
kerja; 

•  

Pramosi  kesehatan  di  tempat  kerja  (dipilih  sesuai 
kejadian) 
Penggunaan APD  secara  benar dan  tepat; 
Cara  kerja  yang baik dan benar; 
Alat kerja  yang  ergonomis; 
Gizi  kerja;  
PHBS  di  tempat  kerja  sepeti  berhenti  merokok,  
cuci  tangan;  
Kesehatan  reproduksi  di  tempat kerja; 
Istirahat (rest break) di  tempat kerja; 
Dan  lain­lain yang  dirasa  perlu 

32

•  

Frekuensi  kegiatan  identifikasi  masalah  kesehatan  di 
lingkungan  pekerja; 

•  

Jumlah  dan jenis Alat Pelindung  Diri  (APD)  di  Pos  UKK; 

•  

Frekuensi  rujukan  (kecelakaan  dan  penyalkit)  ke 
Puskesmas; 

•  

Frekuensi  sarasehan  yang  membicarakan  masalah 
kesehatan  kerja  (diskusi  petugas  Puskesmas,  kader 
dan  pekerja); 

•  

Frekuensi  P3K  yang  dilakukan di  Pos  UKK; 

•  

Frekuensi  P3P  yang  dilakukan di  Pos  UKK; 

•  

Upaya  pengendalian  lingkungan tempat kerja: 

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

Perbaikan ventilasi; 
Sarana pembuangan air limbah; 
Perbaikan ergonomi kerja; 
Memberantas sarang nyamuk dan  tikus; 
2.   Data yang  dilaporkan (sesuai  formulir) 

Materi VI:

KUN1UNGAN  LAIPANGAN 
Pelaksanaan  pelatihan  ini  selain  berupa  pemberian  informasi  di 
kelas  juga  dilakukan  kunjungan  lapangan  secara  langsung  ke 
lokasi  tempat  kerja  sesuai  dengan  kebutuhan  masing­masing 
daerah. 
•  

Apa  langkah­Iangkah 
lapangan 

dalam 

melakukan 

kunjungan 

Mengatur pembagian tugas  kerja  anggota  kelompok 
Membawa  daftar  tilik  untuk  kunjungan  lapangan 
(terlampir) 
Mencatat temuan yang  ada  di  lapangan 
Mendiskusikan  temuan  tersebut  bersama  anggota 
kelompok  dan  pembimbing  lapangan  atau  petugas 
Puskesmas 
Merekomendasikan  hasil  temuan  tersebut  ke  pemilik 
usaha  dan  pekerjanya 

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

BAGIAN V

PENUTUP 
Salah  satu  upaya  untuk  peningkatan  derajat  kesehatan 
masyarakat  pekerja  adalah  dengan  pemberdayaan  masyarakat 
pekerja  melalui  Pos  UKK.  Peningkatan upaya  kesehatan  kerja di 
Pos  UKK  sangat  dipengaruhi  oleh  tingkat  keaktifan  kader  yang 
mengelola  Pos  UKK  tersebut  dan  pembinaan  dari  Puskesmas.. 
Untuk  itu  sangat  diperlukan  peningkatan  kemampuan  kader 
kesehatan  kerja  melalui  pelat ihan. 
Pedoman  Penyelenggaraan  Pelatihan Kader  Kesehatan  Kerja 
ini  dapat  dikembangkan  sesuai  dengan  situasi  dan  kondisi  di 
daerah masing­masing. Penyesuaian dan pengembangan tersebut 
disesuaikan  dengan  situasi  dan  kondisi  berupa  muatan  lokal 
yang  diharapkan  dapat  meningkatkan  wawasan  dan  sekaligus 
sebagai  bahan  perbaikan  untuk  penyempurnaan  dimasa  yang 
akan  datang. 
Diharapkan  pedoman  Inl  bermanfaat  untuk  tebih 
meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam mengembangkan 
pemberdayaan  masyarakat  pekerja  sebagai  upaya  peningkatan 
kemampuan  kader dalam  mengembangkan  Pos  UKK. 

34

Pedoman Penye/enggaraan Pe/alihan K ader Kesehalan Kerja

Lampiran 1 

DAFTAR TIUK PEMANTAUAN TEMPAT KERJA 
(UNTUK INDUSTRI KECIL) 
.. .................................... ............

Nama Perusahaan
Jenis Procluksi
Alamat
Telepon
Jumlah Pekerja

....... 


.......................................... 

............................................. .....
.............................................. ....
........... ........................ .............. .

I. 

Bangunan

0

Permanen 0

Tidak Pennanen

2.

Venlilasi

0

Baik

Tidak Baik

3.

Lanlsi

0

Kering

4.

Cabaya

0

5.

Subu Udara

6.

0

umber Air Bersih

7. 

WC

8.

Keadaan

9. 

Ccrobong Asap

10. 

Dalam RUllngan

II. 

Proses Kerj a:

we 

0
0
0
0
0

0
0

Basalt

0

Licin

Ternng

0

Cukup

0

Kurnng

Sedang

0

Panas

0

Dingin

0

Air Aujan 0

PAM
I  Buah

Bersih
Ada
Bising

0
0
0
0
0

Sumur
KOlor
Berdebu

0

Tidak

Ya

0

Tidak

c. Bising

0

Ya

0

Tidak

0

Ya

0

Ya

0

Tidak

0

Tidak

Ya

0

Tidak



Ya

0

Tidak

h. Menggiling

0

Ya

0

Tidak

i. Mengecal

0

Ya

0

Tidak

j . Menjahi!

0

Ya

0

Tidak

k. Mengasah

0

Ya

0

Tidak

Ya

0

Ya
Ya

D

f.  Mengelas

0

g. Mengaduk

KalilSungai

Asap Menllepul

Ya

e. Memolong

Kasar

>1 Buah

a. Memakai panas 0
ォN セ ゥ@ panas
b. p イッ、オ
0
d. Bergttar

0

Lain-lain, sebutkan
12.

Waktu Bekerja:
Pakai Mesin

IJ . 

0

Tidak

Ala! Kerja :

D

Tumpul
Tajam

0

Bergetar

0

Berputar

0

Tidak Pakai Ala!

0
Pakai AlaI Lain, sebutkan .

Ya
Ya
Ya

0
0
0
0

Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Kesehatan Kerja

35 

14.

Oi Tempal Kerja Oilcmukan Faktor Risiko:
a. fisik
b. Kimia
c. Biologi
d. Ergonomi
e . Psiko Sosial

f. Kccelakaan Kerjn
15.

Lama BekerjalHari

16.

Lama BekerjaIMinggu

17.

Sabru/Mlnggu Lembur

18.

Oi Tempal Kerja Discdiaknn:
a. Kipas Angin
b. Penghisap Debu

19.

Disediakan A ir Minum

20.

Diberi Jatah Makan

21.

Oi dinding tcrpasang

22.

Bekerja Pakai APD

23.

0
0
0
0
0
0

Va
Va
Ya
Ya
Va
Ya
  40jam

Tidak
Ix schari
P3K
Tidak

Poster K3

0
0

Katering

0

Beli sendiri

011,
cbutkan

Kadangkadang

APD yang Digunakan:
a.

Santng Tangan

b. Masker

c.

Baju Pcli ndung

d. Sepatu
e.

Penutup Telinga

f.  Kaca Mata Kerja

24.

Bila Sakit Berobat Ke :

25.

Halaman

26.

Tempat Sampah

27 .

Sampah:
a. Dibakar
b. Masuk Lobang
c.

Oi buang ke kali

d. Oi ambil Pcrugas
28 .

0
0
0
0
0
0
0
0
0

Air Limbah di buang ke:
a. Saluran Tertentu
b. KeGot
c. Oi buang ke Tanah
d. KeKali

36 

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Va
Va
Va
Va
Va
Va
Puskesmas
Bersib
Ada

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tidak
Tidak
Tidak
T idak
Tidak
Tidak
Dokter
Swasta
Banyak
Sampah
Tidak
Ada

Ada Pcnghijauan
Terbuka

0

Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak

Pedoman Penyelenggaraan Pelalihan Kader Kesehalan Kerja

Terturup

Lampiran  2
FORMUUR LAPORAN BULANAN KESEHATAN PEKERJA
(Form LBKP-S Pos UKK)

Nama  Pos UKK 
Alamat Lokasi 
Puskesmas 
Kabupaten/Kota 
Provinsi 
Bulan  Pelaporan 

No


2


4

5
6

7

............... sId ................tahun  ...... ... .  

Uralan

Jumlah

Pekerja yang dilayani dalam pelayanan 
............... 
kesehatan kerja 
Kasus Qangguan kesehatan  pad a pekerja 
.............. 
Kasus  kecelakaan kerja pada pekerja 
.. ............ 
Frekuensi membantu proses pemeriksaan 
............... 
kesehatan umum (mengukur TB dan 
menimbang BB) pad a pekerja 
Frekuensi rujukan (kecelakaan . penyakit. dll) 
..............