BAB 9 PAI Essensi Akhlak

Asslamualaikum

BAB 9
Essensi Akhlak
(Ritual dan Perubahan Perilaku)

Di susun oleh
Al-Hasan
Raf
Herlina

Rahma O.
Nisa Aina Fauziah
Riska Maissyanti
Miftah

Pengertian akhlak
Akhlak

adalah bentuk jama’ dari yang berarti budi pekerti,


perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Berakar dari kata
khalaqa yang berarti menciptakan.
Kata-kata

akhlak seakar dengan kata khaliq (pencipta),

makhluq (yang diciptakan) dan khalaq (penciptaan).
Abdul

Karim Zaidan mendefnisikan akhlak sebagai berikut,

“Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam
jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya, seseorang
dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk
kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.”

Dapat

disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat yang


tertanam dalam jiwa manusia, akan muncul secara
spontan ketika diperlukan, tanpa pemikiran atau
pertimbangan dan tidak memerlukan dorongan dari
luar.
Akhlakul

karimah sangatlah tinggi kedudukannya dalam

penilaian Islam. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam
diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Rasulullah

selalu menakar baik buruknya akhlak

seseorang sebagai ukuran kualitas imannya.

Ciri-ciri akhlak
1. Akhlak
rabbani


3. Akhlak
universal

5. Akhlak
realistik
4. Akhlak
keseimbanga
n

2. Akhlak
manusiawi

1. Akhlak rabbani

HOME






Akhlak rabbani (al-Akhlaq al-Rabbaniyyah),
yaitu akhlak dalam Islam itu bersumber
kepada wahyu Allah yang termaktub di dalam
al-qur’an dan as-sunnah al-nabawuyah.
Makna “rabbaniyah” itu sendiri sama dengan
“berkeimanan” dan “berketakwaan” atau
lebih sederhana dapat dikatakan “beriman
dan bertakwa”. Oleh karena iman dan takwa
adalah fondasi dari ajaran Islam bagi
kehidupan manusia, maka akhlak rabbaniyah
itu adalah akhlak yang bernilai bagi
perwujudan dari iman maupun takwa.

HOME

2. Akhlak Manusiawi
 Akhlak

manusiawi (al-akhlaq al-Insaniyyah),
yaitu bahwa ajaran akhlak islam selalu sejalan

dan memenuhi kebutuhan ftrah manusia.
 Akhlak
islam benar-benar menjaga dan
memlihara
keberadaan
manusia
sebagai
makhluk yang terhormat, terpuji sesuai dengan
ftrahnya.
 “Maka
hadapkanlah
wajahmu
dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah
atas) ftrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut ftrah itu. Tidak ada
perubahan pada ftrah Allah. (Itulah) agama
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui”. (QS ar-Rum(3): 30).

HOME


3. Akhlak universal
Akhlak

universal (Al-Akhlaq al-syamilah),
maksudnya adalah bahwa akhlak Islam
itu bersifat universal dan sempurna,
siapapun yang melaksanakan akhlak
islam dijamin akan selamat.
Apabila hubungan segitiga, yakni
kepada Allah, sesama manusia dan alam
telah terjalin dengan baik, maka dijamin
terciptanya kehidupan yang harmonis,
bahagia, dan damai, baik secara
spiritual maupun matrial.

HOME

4. Akhlak keseimbangan
Akhlak keseimbangan (al-Akhlaq atTawazun), artinya bahwa akhlak islam

berada di tengah-tengah antara
pandangan yang menghayalkan manusia
bagaikan malaikat yang selalu suci,
bersih, taat terus kepada Allah, selalu
mengikuti apa yang diperintahkan, dan
pandangan yang menitikberatkan
manusia bagaikan tanah, syetan, dan
hewan yang tidak mengenal etika, selalu
mengajak kepada kejahatan dan
perbuatan-perbuatan nista.

HOME

5. Akhlak realistik
Akhlak

realistic (al-Akhlaq al-Waqi’iyyah),
yaitu akhlak Islam memperhatikan
kenyataan (realitas) hidup manusia.
Manusia memang makhluk yang

sempurna, memilki kelebihan-kelebihan
dibandingkan dengan makhluk ciptaan
allah lainya, tetapi manusia juga memiliki
kelemahan-kelemahan. Kelemahan
adalah realitas bagi manisia, karena
tidak ada manusia yang sempurna dalam
segala hal.

Objek dan ruang lingkup
akhlak
Hubungan

dengan Allah (hablum minallah),
Termasuk ke dalam hablum minanllah adalah
ketaatan kepada Al-Qur’an dengan sunnah rasul
sebagai penjelasannya. 
Hubungan dengan sesama manusia (hablum
minannas ). Tetrmasuk ke dalam hablum minanas
antara lain : etika kepada sesama muslim, etika
kepafa non muslim , etika kepada orang sakit,

etika kepada ayah dan ibu, etika kepada lawan
jenis, dll.
Hubungan dengan alam sekitar (hablum minal
‘alam), termasuk di dalamnya etika kepada flora,
fauna, air, laut, hutan, gunung, udara,  dan sumber
daya alam lainnya

Subtansi essensi aklaq
Essensi

Hablum Minallah  ialah bersikap tauhid
kepada Allah, yakni menaati Allah dan Rasul-Nya
secara kaffah (total submittion), dengan cara
melaksanakan seluruh ayat-ayat Al-Qur’an tanpa
kecuali,  dengan segala penjelasannya yang
terdapat di dalam sunnah rasul. Pengamalan AlQur’an dengan cara memiliah dan memilih  ayat
Al-Qur’an adalah sikap tidak sopan kepada Allah. 
Beberapa contoh berakhlak baik kepada Allah
adalah menegakkan shalat, menunaikan shaum,
mengeluarkan zakat, berhaji, berdoa, dan

bersyukur. Juga meniatkan segala pekerjaan
karena Allah adalah salah satu bentuk etika
kepada Allah.

Essensi

Hablum Minannas ialah 
ukhuwah (persaudaraan). Perintah
Allah untuk saling tolong menolong,
bertoleransi
(tasammuh),menjunjung tinggi nilai
persamaan di antara sesama
manusia  (al-musawwah, equality),
dll,  seluruhnya untuk menunjang
ukhuwah.Demikian juga larangan
saling menghina, medzalimi, dll
adalah pada dasarnya untuk
mensukseskan ukhuwah.

Essensi


Hablum minal ‘alam : ialah
 Ihsan (baik),  yakni berusaha sebaikbaiknya mengelola bumi untuk
kesejahteraan dan kebahagiaan
manusia secara umum sesuai dengan
petunjuk Al-Qur’an dan hadits. Sungguh
luar biasa pahalanya bagi mereka yang
telah mampu melahirkan tekonologi
yang sangat bermanfaat bagi umat
manusia, sebaliknya sungguh terhina
seseorang yang berbuat kerusakan di
atas bumi sehingga mengakibatkan
kesengsaraan. 

Terima kasih 

Wassalamualaik
um

pertanyaan