PENDAHULUAN PENGARUH PROSES ALKALISASI DENGAN SODIUM HIDROKSIDA TERHADAP SERAT SABUT KELAPA PADA KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON | Sunyata | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 1710 3163 1 SM

1 PENGARUH PROSES ALKALISASI DENGAN SODIUM HIDROKSIDA TERHADAP SERAT SABUT KELAPA PADA KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON Sunyata 1 , Wijaya 2 and Sugiharto 3 ABSTRAK : Beton serat merupakan campuran beton dengan penambahan material berupa serat, baik alami ataupun sintetis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki karakteristik beton hingga mampu meningkatkan kekuatannya, terutama terhadap kuat tekan dan lentur. Di Indonesia, kebutuhan akan kuantitas sabut kelapa tidak perlu dikhawatirkan karena jumlahnya yang melimpah dan mayoritas masih belum dikelola dengan baik. Dalam penelitian ini, serat tidak serta merta dicampurkan langsung dalam adukan beton. Serat sabut kelapa terlebih dulu diberi perlakuan alkali yaitu NaOH untuk memperbaiki struktur serat agar melekat pada matriksnya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi kuat tekan dan kuat lentur, dimana benda uji yang digunakan berupa kubus 15x15x15 cm dan balok 15x15x60 cm. Variabel yang digunakan larutan NaOH 0.75M, 1M dan 1.25M, dimana pengujian tekan dilakukan pada hari ke-7,14 dan 28, dan lentur pada hari ke-7 dan 28. Dari pengujian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh kadar alkalisasi terhadap kekuatannya. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa beton serat dengan alkalisasi 1.25M mampu meningkatkan kuat lentur sebesar 2.2 dari beton konvensional. Sedangkan untuk kuat tekannya masih lebih rendah daripada beton konvensional. Dari pengujian ini, didapatkan pula kesimpulan bahwa penambahan nilai molaritas berbanding lurus dengan hasil kuat tekan dan lentur. KATA KUNCI: beton serat; sabut kelapa; kuat tekan; kuat lentur; alkalisasi; NaOH

1. PENDAHULUAN

Sebagaimana diketahui, Indonesia yang dikenal sebagai produsen buah kelapa terbesar di dunia dengan luas areal kebun kelapa 3,8 juta hektar, memiliki produksi rata-rata 15,5 milyar butirtahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabut Mahmud Yulius ,2004. Sayangnya, buah kelapa yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan mulai dari hasil utamanya yaitu daging buah hingga hasil sampingan yang terdiri dari air, tempurung, dan sabut kelapa, oleh Indonesia masih kurang dimaksimalkan pemanfaatannya. Hal ini terbukti dengan industri pengolahan buah kelapa di Indonesia umumnya masih terfokus kepada pengolahan hasil daging buah sebagai hasil utama, sedangkan industri yang mengolah hasil samping buah by-product seperti air, sabut, dan tempurung kelapa masih secara tradisional dan bersekala kecil, padahal potensi ketersediaan bahan baku untuk membangun industri pengolahannya masih sangat besar Mahmud dan Ferry, 2005. Dari kenyataan yang ada tersebut, menimbulkan pencemaran lingkungan berupa limbah, yang dalam konteks ini berupa sabut kelapa. Maka dari itu, pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan tambahan dalam campuran beton memiliki prospek yang sangat baik di masa depan, yaitu selain meningkatkan kuat lentur beton, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang ada di Indonesia. 1 Maha siswa Program Studi Teknik Sipil Universita s Kristen Petra , williama riefsgma il.com. 2 Maha siswa Program Studi Teknik Sipil Universita s Kristen Petra , alexsanderwija yagma il.com. 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universita s Kristen Petra , handspeter.petra .a c.id 2 Melanjutkan penelitian yang telah dilakukan, dimana telah dilakukan pencampuran serat sabut kelapa dalam campuran beton dan upaya peningkatan kekuatan tarik sabut kelapa dengan proses alkalisasi, Peneliti berusaha mencampurkan sabut kelapa yang telah dilakukan alkali treatment terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke dalam adukan beton untuk menguji kuat lentur pada beton.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

STUDI PENGARUH ASPEK RASIO SERAT KAWAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN LENTUR BETON RINGAN STUDI PENGARUH ASPEK RASIO SERAT KAWAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN LENTUR BETON RINGAN.

0 4 17

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN.

0 4 14

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA BETON SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON.

0 0 11

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON | Johannes | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6210 11749 1 SM

0 0 8

PENGARUH TREATMENT PADA BOTTOM ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON HIGH VOLUME FLY ASH | Desailly | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6220 11769 1 SM

0 0 8

PENGARUH STEEL FIBER PADA KEKUATAN TEKAN PIPA BETON | Sasmita | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6237 11803 1 SM

0 0 8

PENYEBARAN KUAT TEKAN BETON PADA PENAMPANG SPUN-PILE | Suseno | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 4962 9459 1 SM

0 0 8

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT SABUT KELAPA DENGAN PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON | . | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 1192 2171 1 SM

0 3 8

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT AREN DENGAN ALKALI TREATMENT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON | . | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 1214 2213 1 SM

0 0 8

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TANDAN SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

0 0 10