Beton Serat Serat Sabut Kelapa

2 Melanjutkan penelitian yang telah dilakukan, dimana telah dilakukan pencampuran serat sabut kelapa dalam campuran beton dan upaya peningkatan kekuatan tarik sabut kelapa dengan proses alkalisasi, Peneliti berusaha mencampurkan sabut kelapa yang telah dilakukan alkali treatment terlebih dahulu sebelum dicampurkan ke dalam adukan beton untuk menguji kuat lentur pada beton.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Beton Serat

Fiber yang cocok untuk digunakan sebagai tulangan pada beton dibedakan menjadi dua macam yaitu fiber sintetis dan fiber alami. Fiber sintetis biasa terbuat dari baja, kaca, dan polimer, sementara fiber alami biasa diambil dari tumbuh-tumbuhan. Secara umum, panjang dan diameter fiber yang biasa digunakan untuk beton fiber , secara berturut-turut, tidak lebih dari 3 inch 76 mm dan 0.04 inch 1 mm. Penambahan fiber ke dalam campuran beton mampu meningkatkan beberapa karakteristik beton yaitu meningkatkan kuat tarik Gambar 1, kuat tekan, modulus elastisitas, ketahanan terhadap retak, pengendalian retak, durabilitas, fatique life, ketahanan terhadap beban kejut, ketahanan terhadap abrasi, susut, karakteristik thermal, dan daya tahan terhadap kebakaran Daniel et al. , 2002. Gambar 1. Grafik Perbandingan Gaya Tarik-Deformasi antara Beton Konvensional dan Beton Fiber Brown Et Al. , 2002

2.2. Serat Sabut Kelapa

Serabut kelapa adalah bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5 cm, merupakan bagian terluar dari buah kelapa Suhardiyono, 1989. Buah kelapa sendiri terdiri atas serabut 35, tempurung 12, daging buah 28, dan air buah 25. Adapun sabut kelapa terdiri atas 78 dinding sel dan 22,2 rongga. Salah satu cara mendapatkan serat dari sabut kelapa yaitu dengan ekstrasi menggunakan mesin. Serat yang dapat diekstrasi diperoleh 40 serabut berbulu dan 60 serat matras. Dari 100 gram serabut yang diabstrasikan diperoleh sekam 70 bagian, serat matras 18 bagian, dan serat berbulu 12 bagian. Dari segi teknis sabut kelapa memiliki sifat-sifat yang menguntungkan, antara lain mempunyai panjang 15 - 30 cm, tahan terhadap serangan mikroorganisme, pelapukan dan pekerjaan mekanis gosokan dan pukulan dan lebih ringan dari serat lain. Menurut Asassutjarita et al, 2007 serat sabut kelapa terdiri dari 16.8 Hemiselulosa, 68.9 Selulosa dan 32.1 Lignin. 2.3. Alkalisasi Serat Sabut Kelapa dengan NaOH Penggunaan Sodium Hidroksida dalam penelitian kali ini bertujuan untuk mengubah permukaan fiber menjadi kasar, sehingga meningkatkan kelekatan mekanis dan juga menyebabkan semakin banyaknya jumlah selulosa yang terekspos. Hal ini dapat meningkatkan jumlah tempat yang memungkinkan untuk terjadinya reaksi adhesi yang berguna untuk meningkatkan kelekatan antara fiber dan matriks Hashim et al. , 2012. Serat - OH + NaOH → Serat – O- Na + H 2 O 3 Alkaline treatment adalah perlakuan kimia yang paling sering digunakan untuk serat alami. Tujuan dari alkalisasi yang paling penting disini adalah mengacaukan ikatan hydrogen di stuktur serat, sehingga menambah kekasaran serat tersebut. Proses alkalisasi menghilangkan komponen penyusun serat yang kurang efektif dalam menentukan kekuatan antar muka yaitu hemiselulosa, lignin atau pektin. Dengan berkurangnya hemiselulosa, lignin atau pektin, wettability serat oleh matriks akan semakin baik, sehingga kekuatan antarmuka pun akan meningkat. Selain itu, pengurangan hemiselulosa, lignin atau pektin, akan meningkatkan kekasaran permukaan yang menghasilkan mechanical interlocking yang baik Maryanti et al, 2011. Penelitian yang dilakukan oleh Karthikeyan et al, 2013 melakukan pengujian Scanning Electron Microscopy SEM pada serat sabut kelapa yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Serat Sabut kelapa a sebelum Alkalisasi b sesudah Alkalisasi Sumber : Journal of Scientific Industrial Research Vol.72, February 2013 Pada Gambar 2.a dan b menunjukkan serat sabut kelapa sebelum dan sesudah dilakukan alkali treatment . Dari Gambar 2.a, dapat dilihat permukaan dari serat sabut kelapa diselimuti dengan berbagai lapisan yang diantaranya adalah pektin, lignin, dan kotoran. Permukaan serat yang kasar dan memiliki tekstur yang tidak beraturan. Setelah dilakukan alkali treatment, sebagian besar komposisi lignin dan pektin dihilangkan yang menghasilkan permukaan yang lebih kasar yang dapat dilihat pada Gambar 2.b. Terlihatlah bagaimana perbedaan tekstur serat sabut kelapa apabila diberikan alkalisasi dan tidak. 3. RANCANGAN PENELITIAN Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu tahapan persiapan bahan, tahap pembuatan benda uji dan tahap pengujian.

3.1. Tahap Persiapan Bahan

Dokumen yang terkait

STUDI PENGARUH ASPEK RASIO SERAT KAWAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN LENTUR BETON RINGAN STUDI PENGARUH ASPEK RASIO SERAT KAWAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN LENTUR BETON RINGAN.

0 4 17

PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN PENGARUH SERAT BENDRAT TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH, DAN KUAT LENTUR BETON RINGAN.

0 4 14

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR PADA BETON SEBAGAI BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON.

0 0 11

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA 4D DRAMIX TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK BELAH, DAN LENTUR PADA BETON | Johannes | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6210 11749 1 SM

0 0 8

PENGARUH TREATMENT PADA BOTTOM ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON HIGH VOLUME FLY ASH | Desailly | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6220 11769 1 SM

0 0 8

PENGARUH STEEL FIBER PADA KEKUATAN TEKAN PIPA BETON | Sasmita | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 6237 11803 1 SM

0 0 8

PENYEBARAN KUAT TEKAN BETON PADA PENAMPANG SPUN-PILE | Suseno | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 4962 9459 1 SM

0 0 8

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT SABUT KELAPA DENGAN PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON | . | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 1192 2171 1 SM

0 3 8

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT AREN DENGAN ALKALI TREATMENT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON | . | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 1214 2213 1 SM

0 0 8

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TANDAN SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON

0 0 10