Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Program Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah
PARIISIPASI MASYARAKAT LOKAt
DAIAM PROGRAM KONSERVASI DAN PENGELOWPI
KAWASAN SEGARA ANAKAN C l M A P JAWA ENGAH
Qleh :
MUEIAMMAO ARSYAD A t AMtPl
Uduk mmp$anWmn fungsi ekofogi k a w n Segara A n a b (SA) d#n unhk
W n g k a M n m h k a a n masyarakat mdai &MI499'7 sampai 20M dimhngkan
Pmyek Sqpra Analcan Consmation and Dwdopmnt Project (SACUl3 m a n
d u k u ~ a ndana dari Asian &velopmnt bnk. h b mdi doronpn untuk diMi
dahrn penelian ini sejauhrnana proyelc tersebut m p a i kebwkdtan setling@
mdapEat dukmgan masyarakat dan msyamlat mau bwprtisipasi W a p program
yang ditaksanakan.
P e n e l i i ini W j u a n : (1) merelaah prakek-p~aktak kaxwvasi yang krmtxlh di
kalangan myarakat bmpung but sebqmi &nan
parMsipasi brhadap program
komewasi dan penilelolaan t c a w ~ n SA, (2) rnmgdatwi fakfor-faldw yang
mernpngaruhi tEngkat partbipasi rnasyarakat dalarn pmgwrn kmwa6;i dan
pengelohan W s a n pesisir SA, (3) mmekah disain &n m
a kdembagaan
proyek SACDP t h d a p tumbuhnya partkipad masyamkt Kampung hut, dan (4)
m e m u d m strategi penpMaan sumkrdaya ahm SA di msa mdatan6) yang dapd
l&ih meningkafkan perrtisipasi m s y a r a ~Penditim ini dihksanakan di 3 (tigal dew
Karnpung hut di Kecamatan P m k n f u Kampurk~ Laut Warmtan W n g a n t e n
C~hcrappa& bulan JuiiSe@emWr 2 W 2 .
mrnbulnya pmktek konservasi di kalangan masyarakat kmywng but b m terjadi
satelah adanya p
r
o
w SACDP. T&pi p m b k k o m i yaw dikdinir p y e k
SACW bukanlah wminan hhwd p
r
o
w SACDP brfiasfl mnumbuhkan partisipad
masyarakat dakm program k o n w s s i dan pengddaan kamsan SA, karena pWsipasI
yang ada mas& h t a s ttnhap pelaksanaatan dan msih dalarn kafegori t i p rnenunggu
~ d n t a h(induced parficipatfon)& adanp ppartjsipi hams &%an imbalan material.
Kondisi hi muncuf karena cara pwdekatan dan performa kehtqaaaan p q e k SACaP
yang sangat parat dengan n u a w kepmyekan, sehinggza pawipabi mprakat dahm
mngiM pragrerm tidafc &pat berlanjut. W l n p r a W Iconsew& dari proyek SACDP
j q a ditemuiczln pW-praMek y m g tumbuh dari rtalsm stnrktw msyarsicert smdiri
yang perhrmbuhannya didomng oleh meninglkahya pemahman tenfang armman
thadap lingkungan bn wmberdaya atam SA. Meskipun tahapan yang d i t m k a n
msih pada
h
i
f
mencof>a dan
ketepnhmgan t e h d a p bantuan program ma& sangat
tin@.
W i n dan pertom kehrntmgwn proyek SACOP M u m MrhadI dalarn
mumbrrhkan paFtisipasi masyarakat dahm usaha konservasi dan prydolaan karena
dakm W efhiensi, reclistribusi keaditan, adaptabilbs &a basil dan Efampak Wjakan
klum mencap1 WW. Ha1 ini i t a m
I&@
proyek SACDP Miri : (a)
sangat himrkls, (b)
p d a aperrattur m
h , (c) m a w a n dfdmhisi kegMan
R&, (d) bias dalarn penc;apaian tatget.
Parthipad msyaliilkt Mat daktrn program konwmsi dadan pqpb4an kawan
SA dipnganrhi okh faktwIfaMor. (I)
cam p
m dan pwfwma k
h
~
(51 wmjaan mwralait.
pmyek S,@I P-@Pd, (3) d k p , (14) kotimopolh,
Unkrk rnrqatd kbagiai masahh di m s a m d a h n g , ermhsan
urrtuk
pe~ngdcbanrurmberdaya di bwasan SA
mngh-atikan
prqeldaan
-fa
twpadu krksis m y e r m w memperbalkl &an menin@dkan kine@
kehbagaan perrglelolaan kauwm SA, seda mningkatkn pmbinaan dan
k d w l l m n maspmkat &lam e d a p tahpm pewlolaan wcam patW!patif.
n
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tests yang hrjuclui :
PARTISIPASf MASYARAKAT LOKAL
D A U M PROGRAM KUNSERVASI DAN P E N G E L O W
KAWASAN SEGARA ANAKAN CILACAP 3AWA TEAIGAH
Adalah bwlar menrpnkan hasil kawa saya sendiri yang k l u m pernah
dipubliksslkan. Semtta sumber dan informasi yang digunakan telatr
dinyatakan dengan jefas dan dapat diperiksa kekrrarannya.
MUHAMMAD ARSYAD AL AMlH
NRP, P,3t 5 W f S P L
PARTtStPA51 MASYARAKAT L O W
DAtAM PROGRAM KONSERVASt DAN PENGELOLAAN
KAWASAN SEGARA ANAWN CflACAP JAWA TEMGAEt
PRWRAICII PASCASARJANA
INSTtWT PERTANIAM BQGOR
2002
Program Studl
: ilmu P e n g e l o h Sumiperdaya Pssisir dm
L.autan
1. Kornisi Pembimbing
IF. SWWU A ~ T ~ ~ MS.
W O *
Kstrta
2. Ketrra Program S M
llmu Pengelohan Sumberdaya
Pesisir dan tautan
pr, I V P ~ ~ M
E,-A
~II
AWSm
3. DmkfmProgram Pascasajana
Penuls ditahirkan di Cilamp pa& tanggal 25 Juni 4975 set%@ mak k d u a
dad 3 bensaudara dad pasangan Bapak H.Afsah Nawawi dan Ibu Hj. Urnmie
Maffutb (Atmh). Penddikan SiTA penuk sefesaikan di SMA A Wahid
Hasyirn Tebuirmg Jombang tahun 1993, dilanjutkan di F a k u h Pertanian
Unive-
Muhammadjah Mdang (UMM) j u m n Agronami dan lulus bulan
Januari tahun 1998.
Pada tahun 2000 penulks mendapat ksempatan untuk rnelanjutkan
getndidikan cti Prcgram Pascasaijana fnstitut Pertanian Bogor program studi
llmu Pengebhan Sumberdaya P d r dan Lautan dsngan bmiswa dari
Direkbrat Jenderal Pendidkan Tinggi aiepahrnen Pendidikan Nasionat
m W u i Beasis-
Program Pascasarjana (BPPS).
Penulis bekerja di hberapa Organisasi Nun Pemen'ntah (LSM) sejak
sebelum lulus sarjana y a k di Yayasan 0ina lndustri Pertanian (1998-ZUOU),
dan Yayasan M&a Masyarakat Indonela (2UUU-sebrang). Penulb juga
bekerja sebagai staf pngajar di Unbarsitas Wisnuwardhana Malang (2000).
Selama rnenempuh program 52 penulis jug# rnenjadi Assisten Pendlti pada
Pusat: Kajian Surnberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL IPB).
PRAKATA
Puji syukur Ka Hadirat Tuhan Yaw Maha Esa atas sekainya Tesh yang
bequdul Partisipasi Masyarakat Lokai &tam Pmgmm Kansewesi dan PengeIolsan
kawasan Pesl'sr Segara Anakan Cl'IacapX%is
betwrapa ahti d
ini t&h
l dan pmbangunan, h h w a prqmm
m m m t pnitaiian
yaw didukung pinjaman
dam krar negeri, t m a s u k proyek Segzrra Anakan ConswMtion and Dewtapment
Project {SACDP) &&if!&snya
pakR dipartanyakan, Jika e f M i s progwmnya
rendah, maka program *enis
ham dikaji W h rnenclahm karena justru akan
m m b b n i masyamka! dan negara untuk mengemtwlikan pinjaman tersebut.
Jika suatu daerah memiliki kmauan mmgsiala sumberdaya alam misir
dan WutEmnp, kuncinya bukanbh mengunclang negara donor, 4-i
pada
kmrqka kbijakan pmgefolaan yang terpadu dan metiktkan %eIunth efemen
rnasysnrakat. Sekaya apapun sumbrdaya yang dimiliki, &an
tidak mncapai hasit
yaw optimal jika strategi dan pEfihan pendekahnnya kumng tepat. KesejaMeraan
masyam& bukannya emakin sejahtera, justru masyarakat semakin miskin &n
sumberdaya atam semakicin r u s k . Fenomma ini terjadi di Segara Anakan dengen
Segara Anakan Conservation and Development Pruject (SACDP)
Jika &lam suatttu program masyamkzat kurang mau terfibat bukan brsarti
partisipasi dan kesadamn masyaraw kurrmg, 4-N
hams dilim faktor strategi rfan
pendebtan pebksansn programnya. Karena itu kunci partisipasi bukn semb
kenramn pmpirnbn kbijakan untuk rnel1btkan masyamkat, bpi bbih dari itu y a k
M e g i &n pdekatan. Kata partisipad Wngkali hanyrt rnenjadi slogan, namun
sahh &lam pmdekatan dan implementasi. Be-1
proyek pembangunan ymg
bemihi rnilyaran bahkan trilyunan rupiah tenrtamrn yang Mujuan mmhngun
kapasks masyamkt k i k dakm Mang &mumi, sosial dan budaya tedwldi tidak
m p u mwpai sasarannya karena wlah datam pendekatan k-a
Atas sebainya t&
myarakat.
ini penulis menghaturiran banyak terima icasih kepada :
Ir, S w p WW, MS, =Baku Ketm Komisi Pmbimbing yang memberi
pngwtkm dan memhngun daya nalar petluk, utamanya dahm konkajian
myarakat, Dr. Ir. D i m G, bngen, DEA s&ku a
m Kom& Pembimhng
yang banyak mwnbri penmian m n g komepd pengalohan sumbfwchya p i s i r
dan lautan, Dr. Ir. Joko Purwanto, DEA selaku Penguji Lmr Kmisi atas koreksi &n
saratmya, Prof. Dr. Ir. H. Rokhrnin Dahuri, MS selatru Ketua Progam Stlrdi llmu
Pengeluhn Surnkrderya P&&r dan Lautan wrta segetnap staf SPL atas bantuan
dan dukungan fasilitasnya.
Penghargaan tertitinggi Fenulis hattturkan kapada : H, Afwh Nawawy
Ayahanda penutis dan Hi. Ummie Maftutia (aimarhumah) Ihnda penulis yang
mninggalkan kami mmua saai psnufis haws menyetemikan penelitian, sernuga
Allah Swt. marnberi hadiah surQa bagi keduanya. Dsrnikian pula kapada Bapak Ibu
Mertua penulis dan keiuarga b s a r Katimin Sukyahya 8% di Surabaya serta
keluarga besar KH. Taha Murtadho di Cilacap. Kepada Dian Wahyu Novitasari, Istri
perruIis yang mmdampingi pwjuangan penulis difiaturkan penghargaan tertinggi,
juga kepada Adinda Fasiha Aminy dan bngmas Atqal N m i diucapkdn terirna
kasih. Rasa t h m a kasih khusus penulis sampaikan kepada kawan-kawan S2 SPL
angkatan V: Mbak Tyas, Mbak Dyah, Yose, Hamid, Uni Tin, juga kolega di MMI :
Mbak Mimin, bang Zulham, bang Thomas, bang Karim, serta sahsbatku Tutik dan
Mas Syauqi, terirna kasih atas kehangatan, diskusi, dorangan motivasi swla
katwrsarnaannya.
Tasis ini tidak akan tersusun tanpa peran dad para staf di
BPtCSA CiIawp utarnanya Drs. Eka Budhi Suryadi, MM dan Ir. Suci, Bappeda
Kabupatan Cilacap utamanya Bapak Drs. Suyono, Dinas Perikanan dan Keiautan
Kabupaten Cilacap, staf LBDS utamanya Ir. Andi, Drs, Burhan dan Hidayat, dan
yang utarna masyarakat Kampung taut baik di Ujung Alang, Ujung Gagak maupun
Panikel yang bersadia rnenjadi rasponden dan kaakrabannya sslama psnulis
msfakukan penelltian. Kepada mereka semua dihaturkan terima b s i h atas segala
btlntuan dan informasinya.
M i m y a panulis mohon maaf atas segala kesalahan den kaibrilafannya. Semoga
fesis ini &pat diarnbil manfaatnya. Amin.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Framemtk Anal isis dan Pengembangan kelernbagaan .....................
27
Kerangka Pemikiran Pewtitian............................................................31
Pruduksi Parikanan yang Di "Tngkap di Segara Anakan............................ 46
Siklus Karusakan Lingkungan di Segara Anakan..................................... 59
StwkttlrOr6)anisasiPelaks~lnaProy&SACDP.......................................63
Sbuktur Organisasi dan Mekanisms Pelaksanaan Pmyek SACOP.*........... 64
Struktur Organisasi Badan Pangrslala Kawasan Sagara Anakein................ 71
f.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Peta Adrninistmsi dan Penggunaan tahan Kampung Laut ...........................
Hasil Analisis Komponen Mama (PCAJ....................................................
Lingkup Program dan Kagiatan Proyak SACDP........................................
Matriks brangka Logis bag! Desain dan Evaluasi Proyek .........................
Tugas. Wwenang dan Kewajiban sarta tingkup wganisasi pelaksana proyek
SACDP..............................................................................................................
Tatrapan Pelaksanaan Program SACDP di Karnpung Laut..........................
Prosedur Analisis SWOT.....................................................................
Karakteristik Responden......................................................................
Foto-foto..........................................................................................
DAFFAR SIMGKATAM (GLOSSARY)
:Asia Dwhdopment BanWBank P m b n g u m Asia
:Anggaran ?endaptan dm W n j a Daerah
:Anggamn Pendamn &n W n j a Negara
:A n g a n Sungai, Danau dan Penyebrarigan
: Pemkengunan Daemh
: Badan Perencaman dan Pembqunan Daerah
: Badan Pmncanaan dan Pembmgunan Nasimal
: Badan W i n a s i Tata R a n g b & s i o ~ l
BPD
: Badan Perwakilan D e s
BPKSA
: W a n Pengeloh K a w n Segiara Anakan
BPS
: W a n PtIS28t Statisti
CRMP
:Coastal Resour- Management Project
DAS
:h r a h A f i Sungai
W g r i : Departemen OaQm Negeri
:D e p a r t m Pekean Umum
Dap. PU
Fahutan
:Fakubs Kehutanan
:Institutional Arratysis and Devebpmnt
tAD
I C W M : Intmbianal Center far Living Aquatic Resources Management
: l r r f Coastal
~ ~ Zone Management I Pengdaan Wilayah P d r
lCZM
Secara Twpadu
llRR
: tnternzltional Instituteof Rural Reconstruction
(PB
: Instit& Pertanian Bogor
ITS
: lnstitut Teknotogi Bandung
:Joint provim Stwring CommWs
J PSC
: Joint DMrick Task F a
J DTF
KPH
:W u a n Pemangku Hutan
: t m h g a bngun Desa SejaMem
LBDS
:Local Community Organ'donl OrganMasyarakat LOkal
LC0
LSMf KSM :L m b q a Swradaya MasyamkatI Kdompok S d a y a Masyarakat
NSC
:W n a l M n g Commiffe
:Principal Component AndysWhTmis KomUtama
PCA
Pda
:P m t m n Damh
: P r m IrnpbHlentatbn Unit / Unit PeIaksana PPayek
PIU
Sumberdaya Psisir dan hutan lnstitut P-nian
-or
PKSPL IPB :Pusat
PLN
: Pewabaan Listtik N~glzrra
:Wnss Fernbangunan Masprakat Dtw
PMD
: Projsct Management Mfice l Karrtur Pengdob P r M SACDP
PMU
PNS
:P@
Negm Sip#
PdrVTNI : Kepalisian RquMik I~on&sMp!ntara
Msbmt Indonesia
PUM
:Perregang Umg Mk
SACDP
: Segm Arrakan CanserWm and Development Prow
SAPMA
:S e p m Anakan Projrsct anrl M
a w Agency
SDA
:S W d a y a Aam
Stl
:Wohh Oasar
SLTA
: Se3kdah LanjutranTvlgkat Atas
SLTP
:Sekohtr Lmjuhn Pertma
SWOT
:Smtqth, W
~Upporktnity
~ and Threat
,
:T a m Naionsll lndumsia A@&an Laut
TNI AL
:United Nation Environment f)rogmme
UMEP
VO
:Vdtags Organizer
AD8
APBO
APBN
ASOP
Isangda
8appda
hppenas
BURN
I.
PENDAHULUAN
Proses pmbangunan di wiiayah pesisif berlangsurg relatif sangat =pat
dan gesat, dan sen'ngkali terjadi turnpang tindih kepentingan
antar brbagai
kegiatan, lrnpiikasinya adalah tekanan tarhadap lingkungan fisik kawasan
semakin bsar, tarjadi cfegradasi lingkungan dan kelsstarian sumbrdaya alam
wilayah pesisir terancam. Untuk manciptakan pengalalaan yang tepat clan baik,
maka diperlukan suatu strategi dan sistem pengelolaan sumbardaya alam yang
lebih mendukung dan berketanjutan (susfainabbj.
Pengelalaan yang rnenempatkan masyarakat sebagai akfor utama dan
melibatkannya &lam
setiap tahapan pernbangunan
diharapkan dapat
mningkatkan kingsi aptimasi bagi keberlanjutan pemanfaatan dan kelestarian
sumberdaya serta rneningkatkan nifaitarnfiah bagi pmangku kepentingan yang
tiarkait (Stakehddersj. Pengalolaan yang rnelibatkan rnasyarakat sangat
menekankan pa& pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat Idtal
sabagai dasar pmgelolaan. Pengeiolaan pesisir yang melibatan masyarakat
akan membaw dua keuntungan sekaligus. Perfama, untuk msmetifaara fungsi
ekslogi dengan melindungi habitat biota but dan keseimbangan eksosistem, dan
Kedua, untuk marnalihara fungsi ekonmi kawasan bag! rnasyarakat seternpat,
sehingga tejadi kabarianjutan produbi sektor kalauhn rnaupun pendapatan tjari
seMw lain seprti parivvisata, transpartasi clan industri rnanufsktur.
Strategi konservasi y m g rnelibalkan masyarakat lob1 dipandang Iebih
efaktif dbandingkan dengetn konsewasi satu arah yang hanya mslibertkan
pemerintah, karma sistem yang dijatani masywrakat telah mengaltar den tehh
tentji brdampingan dengan lingkunganya. Model pendebtan
top dawn yang
bsrsifat keproyekan terbukti ticlak
rnarnpu mningkatkan kesejahteraan
mesyarakat, sehingga periu dicari pendekatan altsmatif y m g lebih rnernbuka
partisipasi masyarakat. Pendabtan yang l&ih rnelibatkan masyarazkat mtara
lain model psmbangunan berbasis masyarakat (Communrty based managemant)
dan model Cooparative-managernent j Co-Menagammnt).
Pendekatan di atas mensyatatkan keterlibatan aktif masyarakat yaw
dirnutai sejak proses perencaman, pelaksanaan, m a w a s a n hingga avatuasi.
Jadi masyaraicat bkal rnerupakan salah satu kund kehrhasilan pangelolaan
sumberdaya aiam.
Kunci keberhaeilan yang fain terletak pada pemerintah.
Untuk itu dipedukan keselarasan dan kwjasama antara peran rnasyarakat
[penduduk lokal, LSM, swasta, dan perguruan tinmi) dan psmarintah. Dalam
upaye ini ketariibatan masyarakat dalarn pengelalaan
Kawasan Sqara Anakan (SA) di KabLlpaten CiIacap Jaw8 Tengah oieh
Badan Perencanaan dan Pembengunan Nasianal {Bappems) ditetapkan
sebsgai salah sa4u kawasan pesisir
clangan perhatian Wusus y m g hams
dipertataankan kesdisnnyta bwns Iaguna semi tertutup ini rnemiliki potensi
ekolagis p g unik, khas dan lengktpp. Keunikan dan kekhasannya terfetak pa&
sebgian tsesar ekosistemnya yang didminasi aleh &usistern mangrove yang
mrupakan tsduas yang tsrsisa di pJau Jawa. Bsrbagai fungsi penting s&aIigus
mekkat pa& Wasan ini yaitu fun@ ekoiogis (konsarvasi), &mumis dan
sposiaf. -ra
alrwis kawasan ini msrupakan spawning g m n d dan numery
ground biota laut yang menentukan hasil tangkacapan nelayan di selatetn d m ,
sebagai penahart. dan perangkap lumpur dan penahan irrtrrtsi air lauf, dm
pnyangga kaanakaragaman hayati berbergai satwa tangka wperti burung clan
ikan pesut ( OrcAadIa spJ.
Perubahan gaofrsik di daemh hulu (up tan#
dalam bebrapa dakdta
terakhir ini tetah mendorang timbulnya sedimentasi di daerah laguna yang
mengancam kelestarian Iaguna. Sernentara tingkat kesejahtaraan masyarakat
Kampung Laut yang berada di laguna SA yaw S a r a umum randah tuwt
mrnicu kerusakan kawaaan ini, di maw- mssyarakzat mnderung mlskukirn
eksploitasi surnkdaya dengan car& yang marusak lingkmgan. Oleh karena itu
pengainbangan fungsi konsawasi (fungsi ekologis) hams bisa ber@an wlaras,
tarkait (iinkage) dan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kesajahtaraan
rnasyarakat lukal (fungsi sosiaI skunomi).
Barkeman dengan h i tersebut, untuk rnanydamatkan kawasan SA dan
untuk mningkatkan kesajahteraan rnasyarakat mulei tahun 1997 sampai 20412
dikernbangkan Proyek Kunservasi clan Fernbangunan Segara AnaWSegara
Anakan Conservation and Developmsnt Projed
(SACDP)dengan dukungan
dana dari Asian Development Bank. Maka menjadi dorowan untuk dikaji dalarn
penelitian ini sejauhmana proyek tersebut mancapai ksbehasiian sehingga
mendapt dukungan rnasyarakat dan masyarakat mau barpartisipasi terhadap
program yang dilaksanakan.
Isu utama pengelolaan kawasan Sagam Anakan krkisar pa& persoalan
tamcamnya sumberdaya taguna &bat proses saclimrantasi sehingga pa~akan
m k m srnpit, clangkal dan hutan rnangt-uve nrsak.
Isu lain adalah bentwan
kepentingan di kalangan pengguna yaittl antara kepentingmn kanservasi varws
kepefitingan
akanomi
serta
dnimnya
fesilitas
penduduk.
Usah
rnernprtahankan daeFetr bnsarvasi banyak tartrambat hmna pemanfaakm
untuir kegiatan ekmarni masyarakat, s o w prnhkaan tambak, fahan
pertank dan psmukiman.
Usaha untuk rneningkatkan peran
masyarakat daiam pmrarn
konservasi dan pengeidaan kawasan SA hasifnya kutartg optimal. Program yaw
dilaksanakan kurmg bartaasil sehingga dampaknya terhadap masyrarakat
tflrgolang minim. Berkenaan dsngan hat tersebut maka rnwafik untuk dikaji
dalarn penslitian ini dsngan rumusan masatah sehgai berikut :
telah timbul praktek-praktek kansanrasi di lralangan
a. Sejauhmana
masyarakat Kampung Laut? Apakah praktek-praktek tersebut tirnbul karena
SACDP berfiasil rnanurnbuhkan partisipasi masyarakat? Bagaimana cfan
apa yang dilakukan SACDP sehingga partisipasi tersebut dapat ttarjadi?
b. Bila turnbuh praMek kaslservasi dan partisipasi di kaiangan masyaraktlt,
apakeh partisipasi yaw
turnbuh tersebut dapat berkelanjutan di masa
mendtltang? Dan faictor-faktor apa sajakatr yang mernpenganrhi tingkat
gartisipasi masyarakat?
c. Strategli apakah
yaw dapat dPakukan untuk rneningkatkan partisipasi
masyarakat dalarn pengeiolaan kawasan Segara Anakan di masa
rnendatangl
1.3 Tujuan
I
Mewlaah praktek-ptaktek kwssrvssi yang turnbuh ck kalengan masyarakat
Kampung h u t sabagai wrminan partisipas! terhadap program kanservasi
dan pngetolaan kawesan Segara Anakan.
2.
Menngetahui
faktor-fsktw
yaw
mernpengaruhi
tingkat
partjsipasi
masyarakat dalarn program konsarvasi dsn pengelohan kawasan pwisir
sagaram.
3.
hReneb4 disain dan parforma kelemhgmn proyak SACDP t h a d a p
turnbuhnya partisipasi masyarakat Karnpung Laut.
4.
Mewmuskan strategi pengeldaan surnberdaya alam Swam Anakan di
ma-mendrttang
yang dapat4ebih rneningkatkanpartisipas! masyarakat.
Hasif Pmalitian ini diharapkan dap& memberi manfaat sebagai brikut:
1.
Sebagai bahan evatuasi pslaksanaan program SACDP serta sebagai
pertirnbangan dalarn
merryusun perwcanaan pengembangan dan
pengelolaan surnberdaya kawasan psisir selanjutnya.
2.
Akan dapat mangarnbangkan h s e p dan arahan strategi pengembangan
masyarakat Uarnpung Laut dahm pengelohan sustu sistem ekolagi yaw
berdampingan d8ngan sistem susial budaya khuswnya di kawsnsan Segara
Anakan.
3.
Akan memberikan sumbangan kapada sagenap peminat pmgelolaan
kawasan pesisir yang poduIi clangan rnasyarakat s-gai
pengembangan dan bahan kajian yang terus dapat dikembangkan.
basis
2.3
Konsep Konsenrasi dan Pengeblaan Kawasan Pesisir
miatan kmservas~,menurut Saedhama (1998) adalah usaha untuk
manyisakan kantong-kantong wilayah alami yang dapat mawakili bart3agai
macam ekosistem yaw representatif yang mamenuhi sprat untuk dikelola
sebagai kawasan k o m a s i aIarni &lam
barbagai twntuk Konservasi
okosistsrn wiiayah pesisir rneiiputi (tiga) sastaran, yaitu .
a.
Menjamin terpeliharanya prases ekalgis wiiayah pesisir yang menunjaw
sistern penyangga kwdupan bagi kelangsungan pernbangunan den
kesajahteraan manusia (perlindungan sistam penyangga kahidupan)
b.
Menjamin tspeiiharanya keanekaragarnan sumber genetik dan tiptige
ekosistemnya,
sehingga
dapat
menunjang
pembangunan,
iimu
pengatahan dan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan rnanusia yang
menggunakan akusistem di suatu wrlayah bagr kesejahtetaan fp~sngawetan
s u m h plasma nutfah).
c.
Mengenddikan care-cam pemanfaatan wilayah psisir sehingga terjamin
kelestariannya (petmanfaatansecara festari)
Oengan demikian tujuan konservasi &asistern wilayah pssisir pada
dasamya adalah mtuk mergelola sebagian dari kekayaan alam danqan
pendekatan ekobgis gum memenuhi kesejahtwaan rnasyamkat
lest$&,
d m tmdimy8 sarana bagi pangembangan pendidifcan, pen~titian,pEwiwisata
dan budaya.
Kawsan pesisir menrpakan kawasan yang memilikl karakteristlk yang unik
dan kompleks. Kmpleksitas ditunjukkan oleh kaberadaan bsftx3gai pmgguna
dan berbagai entitas pangelala kawasan yang mempunyai kepsntingan dan cara
pandang yang berbeda r n e n p a i pernanfatran dan pngsblaan sumbercfaya dl
kawasan pesisir. Dengan mrnpertimbangkan karaktcaristik tamebut, maka
muncul suatu kansep pengelolaan sumhrdaya pasisit terpadu (Intqmied
CmsfaIZone ManagemniV ELM). lCZM adalah pengeldaan surnbedap aiam
dan jasajasa lingkungan png brdapat d h w a m pesisir de-n
cara
mhkulran pmiletian menyduruh fentang kswasan pesisrr dan swntwrdaya atam
dan jasa-jasa lingkungan yang tampat di datarnnya, rnenantukan tujwn dan
wswm pmaslfaatara wlanjutnya metencanairan serta mngslola segrrraap
kegiatan pemanlaatannya guna mncapai pernbangunan yang optimal dan
hrkelanjutan {Dahuri &&. l.1996).
Penclflkatan pengelolaan sumberdaya pesisir swam terpadu mwpakan
suatu psndekatan yang melibatkan dua atau bbih skosistem, surnberdaya dan
kegiatan pemanfaatan secara terpadu. Keterpaduan rneliputi tiga ckmensi, yaitu
dimnsi sektoral, ireitmuan dan ketarkaitanekologis. Ketepaduan sehtoral dapat
dipandang ssbagai kesdaan dirnana proses kcwrdinasi tugas, wewenang dan
4anggunEXfwab antar s e ! d ~atau instand penwintah pada tingkat teftmtu
(hudxuntal integration) dsan pada ssmua tingkat pemerintahan sefak dad tingkwt
dew hingga tingkat pusat (veFtdcaI integration) dijaIankan secara terpadu.
Ksterpaduan ksilrnuan dlartikan sebagai keterpaduan dalam sudut pendang
pengelohan W a s a n pesisir yang dilaksanaican atas dasar pendekatan
interdisiplh Mu (interdisciP,ilinary appmcfms) yaw mdibatkan bid-
&nu
ekologf, ekanomi, tebik, wsio1ogi, hutarm dm satragainya yang relevan.
Pendekatan interdmlplin #mu didasari kenyataan tashwa wllayah pedsir pacia
dasamya terdiri dad slstem aosiai dan sisEwn abrn yang tarjalm s e a m bmpleks
dan dinamis. Mengingal ekosistern yaw menyusun kawasan pesisir adaiah
sangat beragam (mulai dad tafumtxr keirmg, mangrove, estuarla, Pmtai, dan
binnya) make ketMkatEin ekologis
pengalolaansewm terpadu.
hams rnandapat perhatian dalarn
2.2 Pangelolaan Surnbardaya Posislr Berl3asta Masyarakat,
W
n
d Pengalelaan
~
Sumberdaya Alam dritpat dilakukan melalui dua
jalan yatkr psndekatan berbasis masyarakat (mmunf&rbased) dan pendekatan
berbasis pmrirrtah (gavemental appmxhes). W u s pendekatan hi m % k 4
kebbihan dan kekumngan, sehingga pemilihan pmdakatan yang kurang tepat
dalam pengelohan suatu kawasan pesisir dan lautan aka# dapa b m k i k fatal
h g i kelestarian sumberdaya alem yang hrsangkutsan maupun terhadap
pencapIan kesejahtemn masyarakat lokal. Pangelolaan #umberday# berbsrsis
masyarakat (Community Based
Resourn
Management) olsh Carter (1996)
didefinisikan sebagai suEatu stmtegi untuk mencapai pmbangunan yang
batpusat pada manusia, dimana pusat pengambilan keputusan rnenganai
pernanfaatan sumberdaya secara krkelanjutan di suatu d a m h berada di
tangan organisasi dl dalam rnasyarakat di daerah tersebut. Pengelalaan sistem
ini melihtkan masyamlcat lokal
semra aktif sejak proses pe-,
pelaksanaan deul pemanfeatan hasif4aslnya. M a m hal hi masyarakat dibri
kasampatan dan tanggung jawab dalam pengelolaan sumberdaya alam yang
mapjadi miliknya. Damikian pula kebutuhan, tujuan, aspimi, maupun keputusan
untuk kasajaMeraannya atan dimmuskan aendiri sasuai kehxltuhannya, dan
Mmpjr tidsk a& camput t-n
j~mrlntah.
Nkijuluw (zQU2) rnemandang h h w 8 pengeiolwn aumberdaya
abm
bemsfs msyarakat rneteWkan pengatahuan cfern kessdartnn Ingkungan
msyarakat lokal s-i
dasar p q p b h m y d t , di mana mereka memitiki akw
budaya yang kuat dan tarkait dsngan kepercayaannya (digion). Oafam
penmian ini mka kelembagaan sasi di masyambt Malutcu d#n sistem wba&
maupun banjar pacia masyarakat BaIi tergolang sebagai pangelolaan
sumberdaya ahm behasis masysmkat.
Mad& p%ngddaan surnbgldaya alam bsrbasls mssyarakat ( C m u n i t y
&w&Mwagem~tJkmyataamtya tidak dapat sepenuhnya
bertrPrsit (PKSPL
IPB 1098). Tanpa keterlibetan pernen'M8h cfabrn implemantmsinya tmytlts
terjadi banyak ketimpangan Dapat dimengerti bmna masysrakat datam
bebrapa ha! rnasitr sangat banyak kehtrangan, bnrtama dad segi tingbt
pendldikan, kesadamn ekan pentiwnya lingkunpn, keuanganlpdatan dan
wbagainya.
Kmm itulah m k a dicari altemtif p W & a h n yang mampu
rnengakomodlr bsrbagai kepentingan dalam pengelalpran sumberdaya sfam
disabut pendekatan Coopemfive Management (Cu-Management). Pornomy and
Williams (1994) menganggap Co-Management set>agai pembgBian tanggurtg
jawab dan wewnang antara psmerintah dan pengguna sumberdaya alam !aka1
{masymkat) dalarn pangelolaan sumberdaya alam. Konsep Comanagement
digambarkan sabagai jembatan penghubung antara psmarintah dan rnasyarakat
dssa pantai daiarn rnengelola sumberdaya pasisir den lautan.
Dalam Co-
Management k e d pthak,
~
pemefitatr dan masymkat, d h i m g k a n s m g g a
memungkktkan terjadinya interaksi. Pemtdrintah diparanican sabagai pernggafig
kebfakan dan rnaqamkat =bag4
subjek pengelohan swrlberdaya a b
tersebut, diantara keduanya ada komunikasi clan kerjasama dalarn proses
pmncftnaan pngglolaan hingga evalussi.
Dalam pendekatan Co&!ansgmnt dikwlal adanya hierrirki pfnngeldsan
sumberdaya elam, dimam urrtuk pengelohan berbasia pemrintah Mrarici
t-ggi
&&ah
hanya msmberikan informasi k a p f a msysrakat dan
salanjutnya dilakukan oteh pemerintah. Sedangkan pad@pengsldaan berbasis
masyarakat, hbmM itertinggi adatah kontrol M a t dad masyamat dan koordinasi
antar daerah yang dlakukan OW rnasyarakst itu sendid. Antam kedua M
I
taratas dari k d u a pendekahn terclapat tatanan kegMan yang msnunjukkan
tingkai koiabwsi antam pernerintah dan masyarakat (PKSPL IPB 1990).
sosial budaya lokasi. Namun darnikian &a iwiikator yang dapaf &@maltan
rumusan PKSPL IPB (1 998) yang dkaskan pada tabel 2.1.
--
Pendiskan
rnenaikuti aeMidikan
Kesadaran
rnasyarakat
-,
I
Msningkatnya kesadawn dan
tang6)ungjxwabrnasyarakat datarn
I
masyarakat
II
rnenjagtn dan mernslihara SOA
KreativHas dan f Wltmingkatnya Wrrtukk=
Prosram
bmgan klhmaslssebefum irqtiatm
Oengan metihat kirams hidup
masyamkat datam memenuhi balk
kebutuhan primer rnaupun
sekunder.
Psmndhgan jurnlah miatif blusan
dsri wndidikan formal rnauaun
informal
Semakin befkumngnya tregiatankeglatan yang Imdfat rnerusak dan
sebaliknya sarnakin ba-nyaknys
kegiatsn-kwhtan yang menunjeng
pelakaanaan pengeb~aan
dan
--I
I rn-m
f Jumtah Matif dwi v&& pemanfamn
1
1 T%mntuknva~ r ~ m r n - ~ m r e mEfislsnal dan lntansRas dad m r a m -
hendaknya tidak dipandang sebagai strategi tunggat dalam mmyebsaikan
yang sescrai untutc situzlsi dsn lokasi brtentu. Pensrapan Co-management yang
1
baik dan barbasil memsdukan waMu, biaya dan
upaya b~at.tun-tahun. Ada
dehpm lcunci kmksesm model Co-managemant yakni: (1) B a ~ ~ 8 s
kawasan yang @lets terdeflnisi, (2) Kejetasan keanggoiaan, (30 KetMkatan
datarn kdompok, (4) Manfaat h a m lsbih beard& Maya, (5)Pen@&aan yang)
se-ana,
(6) Ketjasama dan kepemimpinan dalam masyarakat, (7)
Desentrelisasi dan psndelegasiasnn wewmng, dan (8) Koordinasi antara
pemarintah dengm myarakat
2.3 Pernberdayaan Masyarakat Lokal
Menurut Matyunani (7 9991, pamberdayaan masyarakat iokal merupakan
hasii kerja dari proses dialaktika baik di tingkat ideologis maupun prams, tidak
hanya sebatas pada lingkup ekanorni namun juga secara politis, xhingga
rnasyarakacat mrniIiki pasisi tawar yang lebih baik. Di tingkat ideologis, model
pembrdayaan merugakan hasil diakktika antara konsep top-down dan bottom-
up,maupun antara g M I , stmfegy cfan popbxntersd strategy. Pada tataran
praktis dialeMika tejadi dari partwangan antar atommi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Chamber (1995) batrwa paradigma barn pembangunan haw W i h
bemifat peoplwnfered, participatory, empowering and srrstaina#%. Karena itu
pub Chambers (1945) beranggapan baWa pmberctayaan rnasyarakat bkal
diiujukaf~p d a dua sasaran, ystikr (1) rnalepaskan klenggu kerniskinan dan
ketw%elakangan (2) marnpaFkuat posisi lapisan masyarakat lokal dalarn struktur
kekuasaan. K a m itu pemberdayaan merupakan proses dm praktek untuk
mnjadikan manusia sebagal dirinya ssndki dengan msnanamkan kssadam,
kcsfemrnpitan dan kemampuan sehinggs mernperoletr kekuafan rtfl yang d a p t
digunabn sews afftktif melakukan pembahan.
hnsep pambarrtayaan maayafakat bka! dapat dibangm mhlui
peninwan kemampuan rnasyarrtkat tokal berpmdapatan rendah untuk dapat
mngakses terhadap kegiatan akonmi. PWngkatm kemampuan (day@
masyamkat bkal dbmhkan pads sumber y m g dapat mengkwiihan daya
(Puwer) yaifu kakayraan, status sosia t, pdidikan, penguasaan infwmasi den
ketmpilan. Untuk itu paling tidak h a w adn pemikan: ( I ) akses fwhadap
sumberdaya (2) akses tmadap tefmotogi dengan mra atau #I&
yang Iebih baik
dan iebih efisian, {3) akses terhactap pasar dan (4)
akses tadwdap pendanaan
(Ham 1998 ck'kutlp dalam P u m m a t i 2001).
Model pernberdsyaan mrasyarakat lokal dahm konteks pernbangunan
hrkdanjutan berpendirian tidak menjadaan masymkat lokd sebagi &jek
berbagai proyek pembangunan miainkan sebagai subjek pemkngunan itu
sendiri. Bert,agai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat tidak
berarti mewhambat
upaya mempsrtahankan #tau meningkatkan perturnbuhan
ekonorni yang tinggi. DiyaWni batrwa kebijaksanaan tarssbut akan bartangsung
secara berkelanjutan dsnlarn jangka panjang jika surnber utarnanya bsmsal dad
pnguatan skonomi rakyat (Surnodlningrat 1997).
Dalarn konteks pernhdayaan masyamkat pesisir, Kusurnastanta (2002)
rnerekornendasikan model yang pertu dikernbangkan yaitu pembrdayaan
masyarakat y a q brorientasi pa& pangambangan ekonomi rnasyarakat iokal
( I W economic development) namun terkait dangan pasar dan sektor skmomi
lalnnya ~ M n g g aterjadi perluwm Mivita8 e k m l . Bwtuk pemberclayaan ini
merniikl karakterfstik entara lain: (i) orienteei kebutuhan (need orient@ artlnya
model ysng h e m tiiterapkan didasarkan pad# kebututaan suatu ketornpok
mesyamkat pesisir, (ii) prakafsa loketl (local iniwativbs) artinya bentuk
pamberctayaan
hams
Wrcjasarkan
pmkarsa
masyamkat
lakal;
pengembangan wmberdaya bkal (low # s o u r n Mfbaik ~
#lam rnaupun sumberdaya manusia yaw
~
(iii)
a
ketrarnpilan dan budaya, artinya
WmtPerdayaan hams dliakukan dalarn rangka pengembangan kapasiteis
y
a
pemngsn dan lembaga swta beys bisnis kelompok mesyarakst pesisir, dan
f iv) kelestarian dan keberlanjutan lifighungm (sustainable and
envimnmnfal
fMndFyI. Madaf ini akan rnengfiinderi kekayaan sumbrdaya alam p n g dimiliki
ssk&ofqsk )redl masyarakat
masyamkat hanya diM8atiran rn-ya
yang mmilitci modal dm Irepandaiian feMh hat dari masyarakat: (kwtgtmrasi)
dan mmaflnalkan kalumpok masyamhat lainnya yang lernah.
Wuk
mmperinral pembardayaan
myarakat
Wardoyo
(1992)
mamandang dipeFlukan agen pembangunan yang merniliki peran sshgai
katallsatar, pernberi pmecahan, pembam proses pengubahm, penyebaran
inovasi dan sebagai penghubung dengan sumbr-sumber yang dipariukan.
MelaIui agsn prnbangunan ini diharapkan dapat dikerntwngkan model
pemberdayaan (seif propdling growth).
2.4 KarrtktRrisDk Mrrsyarakat Pesisir
Wfasymhat pespasisir memitihi karMwis#ik t&entu yang khss a&
unik.
Masyarakat padsir Mrdaaarkan hubungan, adaptasi dan gsrnahaman terhadap
daermp menumf Pwba .ef a/ (2002) &pat W k a n m j a d i tie Qxya& :
peiama, masyarakat parairan yaitu kasatuan sosial yang hidup dari sumberdaya
perairan, cendanmg. ternsing daFi kontak dengan rnasyarakat iain, lebitr banyak
Mdup di HRgkungm perairan d-ada
di darat,
ah dari
satu
terffoFist perairan fefsnfu. Golongan ini candanrng egalifer dan rnengerornpok
&lam
kskeratrplm satingkat Man Wl. WUQ,
w y ~ r a b nelayan,
t
gdmgan
hi umumnys s u m f w m h sews Map di cfasrati y m g mudah mengalmi
kontak dengan masyarakat lain, sistem ekonominya bukrsn lclgi subsisten tetapi
suciah )re sistem perdagangan yaHu
&sit tidak dikonsumsi sendiri namun sudah
distrihsikan riengan i m h l ekonomis &pacia pifiak law. Meski memanfaatken
sumbsrdaya perairan, namun kehidupan sosiainya bbh banyak ciihabiskan di
dam. K m a , msyarakat pssisir tradisianal. Memka brdiarn dekat perairan laut,
tetap! sedikit W a k rnenggantmgkm hidupnya dad taut. Memka kebanyakan
hidup dari pemanfaatan sumiwrdaya di daratan sebagai Wani, psrnburu atau
peramu. Pengatahurn tentang tinghcungan d m Iabih mendominasi daripada
pengetahuEln tantang lautan.
Satria (2002) telah mengidentiikasi masyarakat psisir yaw hidup di
d m a h terpencil, ssperti mmasyarakat pulau kecil atau dasa tarperrcil seperti
Segara Anakan yeng merniiiki beberepa ciri sebagai berikut:
Mmpunyai identitas yang )Fhas (disinctivenessj,
TerdH dari jumfah penduduk yang cukup tarbatas ((smaIIness)sehingga
masih saling mengenal sebagai individu yang berkepribadian,
Bersifert sersgam dangan dif~rensiasiterbatas {homogenity),
Ksbutuhan hidupnya sangat terbatas sehingga sernua dapat dipatruhi
sendiri tanpa tergantung peda pasar di luar (ail p v i d i n g self sufficiency).
Ada kelompok masyarakat peslsir p n g lain yaitu rnaayarakat petamhk
Petamt3etk memiliki kesejahtman ralatlf febih baik cfaripada kelompok
masyarakat Wsisir yang iain karma memiiiki kasernpatsn rnempsmleh hadl dad
budidaya perikanan yang bernilai ekonornis tinggi seperti udang, sshingga
katergantungan pada kegiatan yang b e h i s pada laut relMif d a h . Keadmn
tersebut mernberikan aItarnati yeng lebih baik -3
me-.
pengembangan ekonomi
Sun& (997)
I menjataskanfaktar ymg msmbuat P-kk
petuang Wuk meningkatkm perekonomian sews
mernpunyai
sistamert'i kmna bas$
pmduksinya d a t a stabil, di mane maw panen &pst tsbih cliatur targantung dad
permintaan pasar, Di sisi sosial pmhk juga mempunyai kewmpatan W h
has untuk bersasialisasi dengan ketuarga dan tetangganya s&agalrnana
masyarakat lain yang berorientasi kapada hehidupan &rat.
Kusumastanto
(2002) memberikan gambamn karaktaristik umum
masyarakat pEwislr a&lah sebagal brikut :
kondtsi ekosisbm dan lingkungan.
pftema, ketqantungan pada
Kaadaan in1 brirnplikasi pada kmdisi sosial
ekonorni masyamkat pesisir yang sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan
khususnya pencemaran, karena dapat msnggumng send-sendi kehidupan
sosial ekmmi mesyamkat. Kedua, ketergantungw pa& rnusim. Ini karakteristik
yang msnonja1 di masyamkt pwisir, terutarna bag1 para nebyan kecil. Pada
musim paceWik kegiatan melaut menjadi Mrkurang sehingga banyak ndayran
yang tepksa manganggur, dan
kef@a, katergsnhngan pada pasar. Karma
gomoditas yang mereka hasilkan hams sogera dijual barn bisa digunalran untuk
memnuhi kebutuhan hldup, maka nelayan dan petambak haws menjual
sebagian besar hasPnya dan bersifat segera agar tidak nrsak. Kondisi ini
rnanyebabkan nelayan dan patambak sangat peka ierhadap harga. Penrbahan
harga produk perikanan sangat mernpenganrhi kmdisi sosial ekanomi mereka.
Terdspat pda fiubungan sosiai ekonomi tertentu
yang sangat umum
dijurnpai di kabngan nslayan dan juga petambak, yakni pola hubungan yang
bemifa pfmn-clknf (PKSPL-IPB 1998 dan Satria 2002). Hal ini rnerupakan
konsekwensi siiert kegiatan penangkapan ikan yang wnuh resiko dan penuh
ketidakpsstian. Menurut Sunato (1937) kondisi tersebut terjadi kacarana rnarsks
bergantung sepenuhnya terhadap kebaradaan sumbardaya alam yang tldak
dapat dikantroI mpsnuhy8 dah nelayan. Kamna keadsan skmomi yang buruk,
m a k para fielayan kecil, bumh nelayan, petani teirnbak kacil dan bunrh tarnbak
seringkalt terpaksa rneminjarn uang dan barang-barang kebutuhan hidup sshsri-
hari kepada juragan atau para pedwang pengumpul. Konsekuensinytn, para
peminjam tenebut menjadi tergantung dengan pihak jumgan atau pertagang,
yaitu fierupa kshanrsan rnenjual praduknya. Pola hukngan yang tidak simetris
ini akan sangat mudah barubah manjadi atat daminasi dan eksploitasi.
Siat tangkapan nelayan ssnantiasa bewrak dan berpir;Ejah-pi-h
tampat
sehingga rnenjadikan tingkat pandapatan mmka j&
yang
diterirna penginderaan manusia yang kemtidian disatukan, dikoardinasikan di
dalam pusat syaraf yang ietrih tlnggl
(otak) sehlngga manusia bks mengenali,
rnanilai dan memaknai objsk, keadaan
Inilatr dinarnakan pewpsi. Dalarn
pendekatan akalogis, intepretasi terhadap hasil proses pengindsraan inilah yang
akwmya rnmentukan persapsi, bukan proses penginderaannya.
Dipoburno (1999)
rnengartlkan =ra
letlah jelas bshwa pen;epsi
rnerupakan suatu panclangan pengertlan dan interpretmi sesemryl tentang
suatu objek yang diinfomasikan kapadanya, terutarna car8 orang tersebut
mmandrtng, mangartikan dan rnenginte~pretasikanInfwmasi tersebut dengan
cam msmpertimbangkan hal tersebut dengan dirinya clan lingkungannya tarnpat
di
mana ta berada dan brinteraksi. Dengan dernikian persepsi dipandang
sebagai prows pernberien atti (kognisi) terhadap tingirungan oleh saseorang dan
karena %etiap orang msrnbri arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda
akan melihat ha1 yang sams dewan cara yang brbeda sehingga setiap individu
mamjliki berbagai macam byarat yaw &pat mernpenganrhi
garsepsinya
tertradap m n g bin afau stimulus, #peFti obyek dan tartda-tanda. Oleh kmna
ifu maka sering terjadi ketidakssirnbangan a h atau pembsrian arti SMngga
terjadi sstish parsepsi tarfiadap orang lain atau abyek, Orang sering menafsirkan
perilaku orang lain disesuaikan dengsn keadaaan sendiri. (Nord 1976 dikutp
dahm Susiatik 1998).
Msnuntt Sarwono (49921, persspsi yang muncut akan rnenimbuikan reaksi.
Rsakscsi inbh yang dissbut sikap, yaitu kmndenrngan atau k e d i a a n
sasearang untuk bertingkah laku tertantu katau ia rnenghadapi suatu rangsang
tertentu. Sikap pada haMkatnya adalah tingkah laku M a s yang tersernbunyi
yang terjadi Iangsung setelah rangsang baik disadari ataupun tidak, Hal ini
sejafan dewan pentfapat Azwar (1988) yang menyatakan bahwa sikap adalah
rsspcwr yang akan timbuf bila individu dibcfapkan pa& suatu stimulus yang
mnghsndaki timbulnya reaksi individual. Sikap didasati oleh proses wavaluasi
dahm diri individu yang #embed kasimpuian nilai terhadap stimulus dalam
bentuk baik atau buruk, pasitif atau nagatif, menyenangkan stau tidah, suka #tau
tidak yang kemudian mangkristal sebagai potansi reaksi tmadap &yek sikap.
2.3
PartXsipasi Maiaryartakat
2.6.1 Definlasi PaNstpaal
Pangartian tantang partislpasi antara lain dikernukakan oleh Dussddorf
(1981) yang menutis tentang partisipasi di tingkat masyarakat pdelssaan. Dia
menyatakcan bshwa partisiwi adalah suatu bantuk interaksi dan kamunikasi
khas, yaifu b e h g l dalarn kekuasaan dan tanggung Jawab. Pandangan tersebut
mengancfungart! bahwa partisipasi rsebagai pangambilan bagian dalam ksgiatan
bemma (faking part in Mt SFCtIon). Marnun dernikhn patiisfpssi bukan berrirti
bnya ikut sMa m r a fisik namun juga
dikmukakan
alah Davis
(1976) yang
kejiiwaan, Saprti yang
mengartikan partisipasi s-gai
keteidibatan mmtaj, pikiran dan perasaan sssaorang dI dalarn s i t m i kelompdc
yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan abu bantuan kepada
kelompok tersebut dalarn usaha mmpai tujuan Wsama dan tunrt:
bertanggungjawab terhadap usaha twrsangkutan.
Sejjalan dengan ha1 ini, Mikkdsen (1999) mengartikan partisipasi sebagai
suatu proses yang akW, yang mangmdung euti bafnrva o m g a m h l o m p ~ k
yang terkait
rnengmbii i M i f dan menggurrakm kewsannya #tuk
malakukan ha1 itu. Semantara Mubyarto (1984) menyatakan bahwa partisipasi
addah kesediaan untuk mernbantu bFtrasiinya program sesuai dangan
kernampun setiap orang tanpa rnengorbankan din sendiri. Dangan dernikian
partisipasi tidak hanya pengeFtian di tingkat lob1 seperti turut serta bemama gtau
individu, dafam prayek pernermtah atau tidak h n y a dalarn hubungan pr&uIcsi,
pengarnbllan )reputusan dan pelaksanaan, tetapi herrus lebih luas.
Partisipasi yang bemdar di dabm masyarakat tardapat 2 jenis d&ni%i
(Smtrisno 1995). Pertama, partisipasi rnasyarakat diartikan sebagai dukungan
W a t temadap rencanalproyek pernkngunan yang dirancang dan ditantukan
ktjuannya W h perencam. Defdsi ini dibefikan otafr para p m c a n a
pembangunan formal di Indonesia. rrfiggi randahnya partlsipas'l masyamhi
diukur ckmglan kemauan masyarakat but mananggung Maya pembangunan, M k
bermpa uang- maupun tmaga dalm meWanakan groyek pernbangurfah
pemrlntah. Kedua, partisipasi rnasyamkat dalam pembangunan merupakan
b s i l kmjasama yang wat
~ B F Bpmwmm
dan masyarakst Qalm
msrencanakan, mdaksanakan, rnelestarikan dan mengembangkan basil
pmhngunan yang talah dimpai. Dsfinisi ini merupakan deflnisl yang berlaku
universal. Tinggi mndahqa partisipasi masyarakat tldak hanya diukur dengan
kemsuan rnasyarakat untuk monanggung biaya pembangunan, tetapi juga
de-n
srja tbknya hak
rakyat untuk ikut rnensntukan arah d m itujuan proyak
yang akan dibangun di kawasan mereka. Ukuran lain yang dipakai adalah ada
tidaknya kmauan masyarakat untuk secara mandiri rnelesta~kan dan
mngembangkan hasit proyek.
Dalarn peneiitian ini dsfmisi ysng digunakan mengacu kepda definisi yang
kedua yahi partisipasi sabagai hasii ksrjasarna yang amt antara peremna dan
masyarakat
daiarn
mercamkan,
rnela)sksmakan, rndestarikan
dan
mangembangitan hasif yang tdah diapai. Disini ada keseknbangan p m n
antam masyarakat dengan proyek sehingga ada kernauan masyarakat untuk
sscara mandwi naelestaFi16an dan mengembangkan trail pmyek.
2,6.2 Jsnls, Tlpa dan Tahapan Partislpasi
Partisipasi d h d a k a n meqadi tiga jents, yaitu: (?) vdunfary pacticipation
(partTsipasi sukarela), (2) induced participation (partisipasi dengan dotongan), (3)
f o d pan'icipetion (pamsipasi dsngan tskanan) {Wang 1981). Vduntary
participation adalah paFtisipasi ymg berasaI dM itPisiatif dan pfakarsa
masyarakat sendiri. Induced pattkipation adalah partisipasi
masyarakat satelah
merreka rnemperoleh arahan dafi p i h k lain. Sedangkan forced pamipation
actaiah paftisipasi rnasyamkat yang dilakuftan karena ada paksaan pihak lain.
Tipa
partisipas! masyarakat menurut fnfemational institute Rum1
Remnstnrction {IRRJ(1998) dikdumpdrkan menjadi tujuh tipe yaitu :
I. Partldpasi pasif. YaHu dengan rnembefitattu tentang hal-ha1 yang sudah
jadi. Hal ini menrpakan tindakan sepihak dari sadrninistratur atau manager
pmpk tanpa rnsnghirsuitantanggapan mssyarekat.
2.
ParblsipsX &lam
pembrian Informasl. Yaitu dengan rnesnjawab
prtsnyaan-pertsnyaan yang diajukan aleh pwlltl dengan menggunakan
kueshnw, wwey mu p n d W & m rang sewpa. Masymkat tidak m m W i
kesempoxtan untuk rnarnpengaruhi cam kwaa kakerrena brnuan-iernuan para
penallti tidak dibagi atau tidak dlprikss hhpafmnya.
3.
Partisipad i(;~naidtaW.Umgm dimintai bnggapan atas sustu hal. Pifrak
luar yang menrmuskan pernasalahan, rnengurnpulkan infomasi, den
mtakrn
~ ~ l a i i s i s .-auk
konwltEtsi tarsEabtrt t
i
mawan
masyarakat dalarn proses pangambibn kaputusan, dan pihak tuar Ru pada
dasamya tjdak bgrkompeten untuk mwakifi pandangan masyarak;at
4.
Pm%sip&si dgngan Imbafm matsrSal. h?gm m m m M k a n
kontfibusi sumberdaya yang dirnilikinya, misalnya dengan tenaga kerja
untuk mmpemleh imbalan makan, uang tunai mupun imbalan material
lainnya. Masyarakat balsh jadi rnanyediaksn lahen dsn tsnaga kerjanya,
namun tidak terlibat daiam proses ekspdrnentasi dan proses
pmblajarsn. P m 8 s ini1ah ymg d w n a ini la*
d b M sebagai
pattisipasl. Dalarn kanteks sewrti Itu, masyaratkat tidak memeiiiki pijakan
untuk melanjutkan kegiatannya ketika imWm tfintikan.
5.
PaAslp#aX fungsional, Dengan msrnkntuk kebrnpok untuk rnampai
tujuan proyak yang telah ditetapkan wb~wnnys.Ketedibatan msyarakat
Msanya tidak hanya pada M a p wal pruyek
peretwanaan, tetblpi
]uga satelah keputusan dibuat pitaak krar. Wompok rnasyarakat wndentng
tidaa teFgarrtwg terhdap pemkam dan M t a t o r luar, tetapi jugs untuk
dam menfad mandid.
6
P&Mslpasl ltarolktlf. Partisipasi rnasyamkat dalam tahapan analisis,
pengembangen m
a Watm dan dalam pmbwtukan
dm
pernbrdayaan lnstitusi lake1. Partisipasl dpanderng s a g a 1 hak, dan
h k 8 n saedar sebagsi caw untuk r n w i tujuan pmyek. P
m
t e M metibatkfin metodologi yang multidisiplin p n g membuttlhkan
perspktiif yang majemuk sefta m e f n b u t m proses pmWkWm rwng
sistamik dan terstrukfur. SeBagai kelampdr, masyamhat memegang
ketndali sspenuhnya &as ksputusan-keputusan bkal, sehhgga masywakat
mmiliki kwnangan yang jales untuk rnomditaara stru)rturkegiafwmya.
7.
MobIXisad Swakarsa. Yakni dangan mengambil inisiaM secara mandfri
untuk malakukan penrbahan sistem. Merela rnembangun hubungan
konwltati dewan lembaga ekstemal metngenai rnasalah sumkrdaya dan
masalah teknlkal y a y mereka butuhkan, tetapi tetap mamegang kendali
menyangkut pdayagunaan sumberdaya. Parfisipasi ini tidak akan
rnangganggu distrihsi kesejahtsraandan kekuasaan.
Berdasarkan hhapannya psrtisipasi masyarakat dapat dibagi dalarn ernpat
tahapan yaitu : (1) gmrtisipasi dalarn pernbuatan kaputusan, (2) partisipasi &lam
peleksanaan, (3)partisipasi dalam manfaat d m (4) partisipasi dalam evaluasi
(Cohen dm Uwff1997) Partisipasi datm pembmhn ireputwan arlakth
paFtisIpasi dakm bentuk tersampaikan atau tersalurkannya aspimsl dan
pencfapat masyarakat dalam phangambilan k 8 p u t ~ nterhadap suatu rencana
kqiatan. Pamipasi semacarn ini tirnbut karena pengetoh kegiatan mernbuka
kernpatan untuk rnenirnbang keputusan yang akan diambil. Partisipersi dalam
pataksmean pembaman addah partisip& d a m M u k masyzmkat ikut
wrta daIam kegiatan opwslwtal berc8asadwn rencana yang disspakati
b m m a . Datarn W ini pWrtisipa& dapat diihat daFi : (1) jmhh mggota
maayarakat yang krpartisipasi,
12) bentuk hmng atau @$a yang
dipartisipasikan, (3) pelaksanaannya tangsung atau tidak langsung dm 14)
m a n g a t wtMr berpartisipasi.
Peasipasi dalarn mmanfaatkan hasil pembangunan cfbrtikan sebagd
Wisipasi d&n
wujud rnasycarakat rnenggunakan Wl-hasif pernbangunan
yang telah dilaksanahn sshingga t-dl
pemerataen kasajahteraan dan jugs
pernewan fWli4as yang ads di rnasyerakat atau masyrtrakat Rut mnkmatl
atau manggunahn arena hasii pembangunan oalan, jembatan, air minum clan
lain-fain). Pengwtian partrsipasi dalam evaIuasi adalah partisipasi masyarabt
&tarn
bmtuk rnasyamkat ikut serta rnenilai
dm mngawasi kegiatan
pembangunan mrta msmalihafa hasilhasil pembangunan yang telah dicapai.
Muhadjiir ($980) Iuga m e l i t f>artisipasi dalam ampat kegiatan yakni : I)
ketetlibatan orang dalam proses pembuatan keputusan, 2) ketertibatan m n g di
dalam plaksanean program dan pengambilan keputusan, 3) ketembafan orang
di dafam menilmati mil rfari kegiam, dan 4 ) k&erlhtan di daiam evaklasi
suatu hasil dad program yang sudah tertaksana. Dengan demikian partisipasi
mswmng data# pembangunan dapat dilakukan pa& semua aspak dari suatu
proses kegiatan pembangunan, rnulai dad prenwnaan, pernanfaatan hsdl yang
dlcapai ssmpai avaiuasi kegiatan parnbangunan. Jika masyarakat sejak awal
M
i
n 8 ~ ~ 8 t parmh
-a
M a m si&u hgiatm make W g a n senciwinya &an
tirnbul rasa memifikl dan tanggung jawab moral tertradap kebettlasilan
pkksanaan kegiatan.
26.3 Farm-hktwrang Wtempengaruhi Bartidpasi
Madria (1988), menyahkan b a h a tingkat pendldlkan, umur dan
kese~suaiankegiatan dengan k e b u W rnwpakm fMm w a d i y m g dapat
mempmgarW #ngkat parttsipasi sasearang dalarn rnelak&m suatu kegiatan.
Sententar# C b k y dan L q (t973) rnmghubungkan p a r t i cJengan
pengetahuan. Saamng yang mamitiki pengetatrum dan kesactamn yang ting~fr
tsrhadap kepentingan kelmpok, cendawg seamakin tinmi partlsipasinya dalarn
kegiaten pembmgunan, Soaryani 64 EEI. 11987) mematat baMa
#M
DAIAM PROGRAM KONSERVASI DAN PENGELOWPI
KAWASAN SEGARA ANAKAN C l M A P JAWA ENGAH
Qleh :
MUEIAMMAO ARSYAD A t AMtPl
Uduk mmp$anWmn fungsi ekofogi k a w n Segara A n a b (SA) d#n unhk
W n g k a M n m h k a a n masyarakat mdai &MI499'7 sampai 20M dimhngkan
Pmyek Sqpra Analcan Consmation and Dwdopmnt Project (SACUl3 m a n
d u k u ~ a ndana dari Asian &velopmnt bnk. h b mdi doronpn untuk diMi
dahrn penelian ini sejauhrnana proyelc tersebut m p a i kebwkdtan setling@
mdapEat dukmgan masyarakat dan msyamlat mau bwprtisipasi W a p program
yang ditaksanakan.
P e n e l i i ini W j u a n : (1) merelaah prakek-p~aktak kaxwvasi yang krmtxlh di
kalangan myarakat bmpung but sebqmi &nan
parMsipasi brhadap program
komewasi dan penilelolaan t c a w ~ n SA, (2) rnmgdatwi fakfor-faldw yang
mernpngaruhi tEngkat partbipasi rnasyarakat dalarn pmgwrn kmwa6;i dan
pengelohan W s a n pesisir SA, (3) mmekah disain &n m
a kdembagaan
proyek SACDP t h d a p tumbuhnya partkipad masyamkt Kampung hut, dan (4)
m e m u d m strategi penpMaan sumkrdaya ahm SA di msa mdatan6) yang dapd
l&ih meningkafkan perrtisipasi m s y a r a ~Penditim ini dihksanakan di 3 (tigal dew
Karnpung hut di Kecamatan P m k n f u Kampurk~ Laut Warmtan W n g a n t e n
C~hcrappa& bulan JuiiSe@emWr 2 W 2 .
mrnbulnya pmktek konservasi di kalangan masyarakat kmywng but b m terjadi
satelah adanya p
r
o
w SACDP. T&pi p m b k k o m i yaw dikdinir p y e k
SACW bukanlah wminan hhwd p
r
o
w SACDP brfiasfl mnumbuhkan partisipad
masyarakat dakm program k o n w s s i dan pengddaan kamsan SA, karena pWsipasI
yang ada mas& h t a s ttnhap pelaksanaatan dan msih dalarn kafegori t i p rnenunggu
~ d n t a h(induced parficipatfon)& adanp ppartjsipi hams &%an imbalan material.
Kondisi hi muncuf karena cara pwdekatan dan performa kehtqaaaan p q e k SACaP
yang sangat parat dengan n u a w kepmyekan, sehinggza pawipabi mprakat dahm
mngiM pragrerm tidafc &pat berlanjut. W l n p r a W Iconsew& dari proyek SACDP
j q a ditemuiczln pW-praMek y m g tumbuh dari rtalsm stnrktw msyarsicert smdiri
yang perhrmbuhannya didomng oleh meninglkahya pemahman tenfang armman
thadap lingkungan bn wmberdaya atam SA. Meskipun tahapan yang d i t m k a n
msih pada
h
i
f
mencof>a dan
ketepnhmgan t e h d a p bantuan program ma& sangat
tin@.
W i n dan pertom kehrntmgwn proyek SACOP M u m MrhadI dalarn
mumbrrhkan paFtisipasi masyarakat dahm usaha konservasi dan prydolaan karena
dakm W efhiensi, reclistribusi keaditan, adaptabilbs &a basil dan Efampak Wjakan
klum mencap1 WW. Ha1 ini i t a m
I&@
proyek SACDP Miri : (a)
sangat himrkls, (b)
p d a aperrattur m
h , (c) m a w a n dfdmhisi kegMan
R&, (d) bias dalarn penc;apaian tatget.
Parthipad msyaliilkt Mat daktrn program konwmsi dadan pqpb4an kawan
SA dipnganrhi okh faktwIfaMor. (I)
cam p
m dan pwfwma k
h
~
(51 wmjaan mwralait.
pmyek S,@I P-@Pd, (3) d k p , (14) kotimopolh,
Unkrk rnrqatd kbagiai masahh di m s a m d a h n g , ermhsan
urrtuk
pe~ngdcbanrurmberdaya di bwasan SA
mngh-atikan
prqeldaan
-fa
twpadu krksis m y e r m w memperbalkl &an menin@dkan kine@
kehbagaan perrglelolaan kauwm SA, seda mningkatkn pmbinaan dan
k d w l l m n maspmkat &lam e d a p tahpm pewlolaan wcam patW!patif.
n
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tests yang hrjuclui :
PARTISIPASf MASYARAKAT LOKAL
D A U M PROGRAM KUNSERVASI DAN P E N G E L O W
KAWASAN SEGARA ANAKAN CILACAP 3AWA TEAIGAH
Adalah bwlar menrpnkan hasil kawa saya sendiri yang k l u m pernah
dipubliksslkan. Semtta sumber dan informasi yang digunakan telatr
dinyatakan dengan jefas dan dapat diperiksa kekrrarannya.
MUHAMMAD ARSYAD AL AMlH
NRP, P,3t 5 W f S P L
PARTtStPA51 MASYARAKAT L O W
DAtAM PROGRAM KONSERVASt DAN PENGELOLAAN
KAWASAN SEGARA ANAWN CflACAP JAWA TEMGAEt
PRWRAICII PASCASARJANA
INSTtWT PERTANIAM BQGOR
2002
Program Studl
: ilmu P e n g e l o h Sumiperdaya Pssisir dm
L.autan
1. Kornisi Pembimbing
IF. SWWU A ~ T ~ ~ MS.
W O *
Kstrta
2. Ketrra Program S M
llmu Pengelohan Sumberdaya
Pesisir dan tautan
pr, I V P ~ ~ M
E,-A
~II
AWSm
3. DmkfmProgram Pascasajana
Penuls ditahirkan di Cilamp pa& tanggal 25 Juni 4975 set%@ mak k d u a
dad 3 bensaudara dad pasangan Bapak H.Afsah Nawawi dan Ibu Hj. Urnmie
Maffutb (Atmh). Penddikan SiTA penuk sefesaikan di SMA A Wahid
Hasyirn Tebuirmg Jombang tahun 1993, dilanjutkan di F a k u h Pertanian
Unive-
Muhammadjah Mdang (UMM) j u m n Agronami dan lulus bulan
Januari tahun 1998.
Pada tahun 2000 penulks mendapat ksempatan untuk rnelanjutkan
getndidikan cti Prcgram Pascasaijana fnstitut Pertanian Bogor program studi
llmu Pengebhan Sumberdaya P d r dan Lautan dsngan bmiswa dari
Direkbrat Jenderal Pendidkan Tinggi aiepahrnen Pendidikan Nasionat
m W u i Beasis-
Program Pascasarjana (BPPS).
Penulis bekerja di hberapa Organisasi Nun Pemen'ntah (LSM) sejak
sebelum lulus sarjana y a k di Yayasan 0ina lndustri Pertanian (1998-ZUOU),
dan Yayasan M&a Masyarakat Indonela (2UUU-sebrang). Penulb juga
bekerja sebagai staf pngajar di Unbarsitas Wisnuwardhana Malang (2000).
Selama rnenempuh program 52 penulis jug# rnenjadi Assisten Pendlti pada
Pusat: Kajian Surnberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL IPB).
PRAKATA
Puji syukur Ka Hadirat Tuhan Yaw Maha Esa atas sekainya Tesh yang
bequdul Partisipasi Masyarakat Lokai &tam Pmgmm Kansewesi dan PengeIolsan
kawasan Pesl'sr Segara Anakan Cl'IacapX%is
betwrapa ahti d
ini t&h
l dan pmbangunan, h h w a prqmm
m m m t pnitaiian
yaw didukung pinjaman
dam krar negeri, t m a s u k proyek Segzrra Anakan ConswMtion and Dewtapment
Project {SACDP) &&if!&snya
pakR dipartanyakan, Jika e f M i s progwmnya
rendah, maka program *enis
ham dikaji W h rnenclahm karena justru akan
m m b b n i masyamka! dan negara untuk mengemtwlikan pinjaman tersebut.
Jika suatu daerah memiliki kmauan mmgsiala sumberdaya alam misir
dan WutEmnp, kuncinya bukanbh mengunclang negara donor, 4-i
pada
kmrqka kbijakan pmgefolaan yang terpadu dan metiktkan %eIunth efemen
rnasysnrakat. Sekaya apapun sumbrdaya yang dimiliki, &an
tidak mncapai hasit
yaw optimal jika strategi dan pEfihan pendekahnnya kumng tepat. KesejaMeraan
masyam& bukannya emakin sejahtera, justru masyarakat semakin miskin &n
sumberdaya atam semakicin r u s k . Fenomma ini terjadi di Segara Anakan dengen
Segara Anakan Conservation and Development Pruject (SACDP)
Jika &lam suatttu program masyamkzat kurang mau terfibat bukan brsarti
partisipasi dan kesadamn masyaraw kurrmg, 4-N
hams dilim faktor strategi rfan
pendebtan pebksansn programnya. Karena itu kunci partisipasi bukn semb
kenramn pmpirnbn kbijakan untuk rnel1btkan masyamkat, bpi bbih dari itu y a k
M e g i &n pdekatan. Kata partisipad Wngkali hanyrt rnenjadi slogan, namun
sahh &lam pmdekatan dan implementasi. Be-1
proyek pembangunan ymg
bemihi rnilyaran bahkan trilyunan rupiah tenrtamrn yang Mujuan mmhngun
kapasks masyamkt k i k dakm Mang &mumi, sosial dan budaya tedwldi tidak
m p u mwpai sasarannya karena wlah datam pendekatan k-a
Atas sebainya t&
myarakat.
ini penulis menghaturiran banyak terima icasih kepada :
Ir, S w p WW, MS, =Baku Ketm Komisi Pmbimbing yang memberi
pngwtkm dan memhngun daya nalar petluk, utamanya dahm konkajian
myarakat, Dr. Ir. D i m G, bngen, DEA s&ku a
m Kom& Pembimhng
yang banyak mwnbri penmian m n g komepd pengalohan sumbfwchya p i s i r
dan lautan, Dr. Ir. Joko Purwanto, DEA selaku Penguji Lmr Kmisi atas koreksi &n
saratmya, Prof. Dr. Ir. H. Rokhrnin Dahuri, MS selatru Ketua Progam Stlrdi llmu
Pengeluhn Surnkrderya P&&r dan Lautan wrta segetnap staf SPL atas bantuan
dan dukungan fasilitasnya.
Penghargaan tertitinggi Fenulis hattturkan kapada : H, Afwh Nawawy
Ayahanda penutis dan Hi. Ummie Maftutia (aimarhumah) Ihnda penulis yang
mninggalkan kami mmua saai psnufis haws menyetemikan penelitian, sernuga
Allah Swt. marnberi hadiah surQa bagi keduanya. Dsrnikian pula kapada Bapak Ibu
Mertua penulis dan keiuarga b s a r Katimin Sukyahya 8% di Surabaya serta
keluarga besar KH. Taha Murtadho di Cilacap. Kepada Dian Wahyu Novitasari, Istri
perruIis yang mmdampingi pwjuangan penulis difiaturkan penghargaan tertinggi,
juga kepada Adinda Fasiha Aminy dan bngmas Atqal N m i diucapkdn terirna
kasih. Rasa t h m a kasih khusus penulis sampaikan kepada kawan-kawan S2 SPL
angkatan V: Mbak Tyas, Mbak Dyah, Yose, Hamid, Uni Tin, juga kolega di MMI :
Mbak Mimin, bang Zulham, bang Thomas, bang Karim, serta sahsbatku Tutik dan
Mas Syauqi, terirna kasih atas kehangatan, diskusi, dorangan motivasi swla
katwrsarnaannya.
Tasis ini tidak akan tersusun tanpa peran dad para staf di
BPtCSA CiIawp utarnanya Drs. Eka Budhi Suryadi, MM dan Ir. Suci, Bappeda
Kabupatan Cilacap utamanya Bapak Drs. Suyono, Dinas Perikanan dan Keiautan
Kabupaten Cilacap, staf LBDS utamanya Ir. Andi, Drs, Burhan dan Hidayat, dan
yang utarna masyarakat Kampung taut baik di Ujung Alang, Ujung Gagak maupun
Panikel yang bersadia rnenjadi rasponden dan kaakrabannya sslama psnulis
msfakukan penelltian. Kepada mereka semua dihaturkan terima b s i h atas segala
btlntuan dan informasinya.
M i m y a panulis mohon maaf atas segala kesalahan den kaibrilafannya. Semoga
fesis ini &pat diarnbil manfaatnya. Amin.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Framemtk Anal isis dan Pengembangan kelernbagaan .....................
27
Kerangka Pemikiran Pewtitian............................................................31
Pruduksi Parikanan yang Di "Tngkap di Segara Anakan............................ 46
Siklus Karusakan Lingkungan di Segara Anakan..................................... 59
StwkttlrOr6)anisasiPelaks~lnaProy&SACDP.......................................63
Sbuktur Organisasi dan Mekanisms Pelaksanaan Pmyek SACOP.*........... 64
Struktur Organisasi Badan Pangrslala Kawasan Sagara Anakein................ 71
f.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Peta Adrninistmsi dan Penggunaan tahan Kampung Laut ...........................
Hasil Analisis Komponen Mama (PCAJ....................................................
Lingkup Program dan Kagiatan Proyak SACDP........................................
Matriks brangka Logis bag! Desain dan Evaluasi Proyek .........................
Tugas. Wwenang dan Kewajiban sarta tingkup wganisasi pelaksana proyek
SACDP..............................................................................................................
Tatrapan Pelaksanaan Program SACDP di Karnpung Laut..........................
Prosedur Analisis SWOT.....................................................................
Karakteristik Responden......................................................................
Foto-foto..........................................................................................
DAFFAR SIMGKATAM (GLOSSARY)
:Asia Dwhdopment BanWBank P m b n g u m Asia
:Anggaran ?endaptan dm W n j a Daerah
:Anggamn Pendamn &n W n j a Negara
:A n g a n Sungai, Danau dan Penyebrarigan
: Pemkengunan Daemh
: Badan Perencaman dan Pembqunan Daerah
: Badan Pmncanaan dan Pembmgunan Nasimal
: Badan W i n a s i Tata R a n g b & s i o ~ l
BPD
: Badan Perwakilan D e s
BPKSA
: W a n Pengeloh K a w n Segiara Anakan
BPS
: W a n PtIS28t Statisti
CRMP
:Coastal Resour- Management Project
DAS
:h r a h A f i Sungai
W g r i : Departemen OaQm Negeri
:D e p a r t m Pekean Umum
Dap. PU
Fahutan
:Fakubs Kehutanan
:Institutional Arratysis and Devebpmnt
tAD
I C W M : Intmbianal Center far Living Aquatic Resources Management
: l r r f Coastal
~ ~ Zone Management I Pengdaan Wilayah P d r
lCZM
Secara Twpadu
llRR
: tnternzltional Instituteof Rural Reconstruction
(PB
: Instit& Pertanian Bogor
ITS
: lnstitut Teknotogi Bandung
:Joint provim Stwring CommWs
J PSC
: Joint DMrick Task F a
J DTF
KPH
:W u a n Pemangku Hutan
: t m h g a bngun Desa SejaMem
LBDS
:Local Community Organ'donl OrganMasyarakat LOkal
LC0
LSMf KSM :L m b q a Swradaya MasyamkatI Kdompok S d a y a Masyarakat
NSC
:W n a l M n g Commiffe
:Principal Component AndysWhTmis KomUtama
PCA
Pda
:P m t m n Damh
: P r m IrnpbHlentatbn Unit / Unit PeIaksana PPayek
PIU
Sumberdaya Psisir dan hutan lnstitut P-nian
-or
PKSPL IPB :Pusat
PLN
: Pewabaan Listtik N~glzrra
:Wnss Fernbangunan Masprakat Dtw
PMD
: Projsct Management Mfice l Karrtur Pengdob P r M SACDP
PMU
PNS
:P@
Negm Sip#
PdrVTNI : Kepalisian RquMik I~on&sMp!ntara
Msbmt Indonesia
PUM
:Perregang Umg Mk
SACDP
: Segm Arrakan CanserWm and Development Prow
SAPMA
:S e p m Anakan Projrsct anrl M
a w Agency
SDA
:S W d a y a Aam
Stl
:Wohh Oasar
SLTA
: Se3kdah LanjutranTvlgkat Atas
SLTP
:Sekohtr Lmjuhn Pertma
SWOT
:Smtqth, W
~Upporktnity
~ and Threat
,
:T a m Naionsll lndumsia A@&an Laut
TNI AL
:United Nation Environment f)rogmme
UMEP
VO
:Vdtags Organizer
AD8
APBO
APBN
ASOP
Isangda
8appda
hppenas
BURN
I.
PENDAHULUAN
Proses pmbangunan di wiiayah pesisif berlangsurg relatif sangat =pat
dan gesat, dan sen'ngkali terjadi turnpang tindih kepentingan
antar brbagai
kegiatan, lrnpiikasinya adalah tekanan tarhadap lingkungan fisik kawasan
semakin bsar, tarjadi cfegradasi lingkungan dan kelsstarian sumbrdaya alam
wilayah pesisir terancam. Untuk manciptakan pengalalaan yang tepat clan baik,
maka diperlukan suatu strategi dan sistem pengelolaan sumbardaya alam yang
lebih mendukung dan berketanjutan (susfainabbj.
Pengelalaan yang rnenempatkan masyarakat sebagai akfor utama dan
melibatkannya &lam
setiap tahapan pernbangunan
diharapkan dapat
mningkatkan kingsi aptimasi bagi keberlanjutan pemanfaatan dan kelestarian
sumberdaya serta rneningkatkan nifaitarnfiah bagi pmangku kepentingan yang
tiarkait (Stakehddersj. Pengalolaan yang rnelibatkan rnasyarakat sangat
menekankan pa& pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat Idtal
sabagai dasar pmgelolaan. Pengeiolaan pesisir yang melibatan masyarakat
akan membaw dua keuntungan sekaligus. Perfama, untuk msmetifaara fungsi
ekslogi dengan melindungi habitat biota but dan keseimbangan eksosistem, dan
Kedua, untuk marnalihara fungsi ekonmi kawasan bag! rnasyarakat seternpat,
sehingga tejadi kabarianjutan produbi sektor kalauhn rnaupun pendapatan tjari
seMw lain seprti parivvisata, transpartasi clan industri rnanufsktur.
Strategi konservasi y m g rnelibalkan masyarakat lob1 dipandang Iebih
efaktif dbandingkan dengetn konsewasi satu arah yang hanya mslibertkan
pemerintah, karma sistem yang dijatani masywrakat telah mengaltar den tehh
tentji brdampingan dengan lingkunganya. Model pendebtan
top dawn yang
bsrsifat keproyekan terbukti ticlak
rnarnpu mningkatkan kesejahteraan
mesyarakat, sehingga periu dicari pendekatan altsmatif y m g lebih rnernbuka
partisipasi masyarakat. Pendabtan yang l&ih rnelibatkan masyarazkat mtara
lain model psmbangunan berbasis masyarakat (Communrty based managemant)
dan model Cooparative-managernent j Co-Menagammnt).
Pendekatan di atas mensyatatkan keterlibatan aktif masyarakat yaw
dirnutai sejak proses perencaman, pelaksanaan, m a w a s a n hingga avatuasi.
Jadi masyaraicat bkal rnerupakan salah satu kund kehrhasilan pangelolaan
sumberdaya aiam.
Kunci keberhaeilan yang fain terletak pada pemerintah.
Untuk itu dipedukan keselarasan dan kwjasama antara peran rnasyarakat
[penduduk lokal, LSM, swasta, dan perguruan tinmi) dan psmarintah. Dalam
upaye ini ketariibatan masyarakat dalarn pengelalaan
Kawasan Sqara Anakan (SA) di KabLlpaten CiIacap Jaw8 Tengah oieh
Badan Perencanaan dan Pembengunan Nasianal {Bappems) ditetapkan
sebsgai salah sa4u kawasan pesisir
clangan perhatian Wusus y m g hams
dipertataankan kesdisnnyta bwns Iaguna semi tertutup ini rnemiliki potensi
ekolagis p g unik, khas dan lengktpp. Keunikan dan kekhasannya terfetak pa&
sebgian tsesar ekosistemnya yang didminasi aleh &usistern mangrove yang
mrupakan tsduas yang tsrsisa di pJau Jawa. Bsrbagai fungsi penting s&aIigus
mekkat pa& Wasan ini yaitu fun@ ekoiogis (konsarvasi), &mumis dan
sposiaf. -ra
alrwis kawasan ini msrupakan spawning g m n d dan numery
ground biota laut yang menentukan hasil tangkacapan nelayan di selatetn d m ,
sebagai penahart. dan perangkap lumpur dan penahan irrtrrtsi air lauf, dm
pnyangga kaanakaragaman hayati berbergai satwa tangka wperti burung clan
ikan pesut ( OrcAadIa spJ.
Perubahan gaofrsik di daemh hulu (up tan#
dalam bebrapa dakdta
terakhir ini tetah mendorang timbulnya sedimentasi di daerah laguna yang
mengancam kelestarian Iaguna. Sernentara tingkat kesejahtaraan masyarakat
Kampung Laut yang berada di laguna SA yaw S a r a umum randah tuwt
mrnicu kerusakan kawaaan ini, di maw- mssyarakzat mnderung mlskukirn
eksploitasi surnkdaya dengan car& yang marusak lingkmgan. Oleh karena itu
pengainbangan fungsi konsawasi (fungsi ekologis) hams bisa ber@an wlaras,
tarkait (iinkage) dan berpengaruh langsung terhadap peningkatan kesajahtaraan
rnasyarakat lukal (fungsi sosiaI skunomi).
Barkeman dengan h i tersebut, untuk rnanydamatkan kawasan SA dan
untuk mningkatkan kesajahteraan rnasyarakat mulei tahun 1997 sampai 20412
dikernbangkan Proyek Kunservasi clan Fernbangunan Segara AnaWSegara
Anakan Conservation and Developmsnt Projed
(SACDP)dengan dukungan
dana dari Asian Development Bank. Maka menjadi dorowan untuk dikaji dalarn
penelitian ini sejauhmana proyek tersebut mancapai ksbehasiian sehingga
mendapt dukungan rnasyarakat dan masyarakat mau barpartisipasi terhadap
program yang dilaksanakan.
Isu utama pengelolaan kawasan Sagam Anakan krkisar pa& persoalan
tamcamnya sumberdaya taguna &bat proses saclimrantasi sehingga pa~akan
m k m srnpit, clangkal dan hutan rnangt-uve nrsak.
Isu lain adalah bentwan
kepentingan di kalangan pengguna yaittl antara kepentingmn kanservasi varws
kepefitingan
akanomi
serta
dnimnya
fesilitas
penduduk.
Usah
rnernprtahankan daeFetr bnsarvasi banyak tartrambat hmna pemanfaakm
untuir kegiatan ekmarni masyarakat, s o w prnhkaan tambak, fahan
pertank dan psmukiman.
Usaha untuk rneningkatkan peran
masyarakat daiam pmrarn
konservasi dan pengeidaan kawasan SA hasifnya kutartg optimal. Program yaw
dilaksanakan kurmg bartaasil sehingga dampaknya terhadap masyrarakat
tflrgolang minim. Berkenaan dsngan hat tersebut maka rnwafik untuk dikaji
dalarn penslitian ini dsngan rumusan masatah sehgai berikut :
telah timbul praktek-praktek kansanrasi di lralangan
a. Sejauhmana
masyarakat Kampung Laut? Apakah praktek-praktek tersebut tirnbul karena
SACDP berfiasil rnanurnbuhkan partisipasi masyarakat? Bagaimana cfan
apa yang dilakukan SACDP sehingga partisipasi tersebut dapat ttarjadi?
b. Bila turnbuh praMek kaslservasi dan partisipasi di kaiangan masyaraktlt,
apakeh partisipasi yaw
turnbuh tersebut dapat berkelanjutan di masa
mendtltang? Dan faictor-faktor apa sajakatr yang mernpenganrhi tingkat
gartisipasi masyarakat?
c. Strategli apakah
yaw dapat dPakukan untuk rneningkatkan partisipasi
masyarakat dalarn pengeiolaan kawasan Segara Anakan di masa
rnendatangl
1.3 Tujuan
I
Mewlaah praktek-ptaktek kwssrvssi yang turnbuh ck kalengan masyarakat
Kampung h u t sabagai wrminan partisipas! terhadap program kanservasi
dan pngetolaan kawesan Segara Anakan.
2.
Menngetahui
faktor-fsktw
yaw
mernpengaruhi
tingkat
partjsipasi
masyarakat dalarn program konsarvasi dsn pengelohan kawasan pwisir
sagaram.
3.
hReneb4 disain dan parforma kelemhgmn proyak SACDP t h a d a p
turnbuhnya partisipasi masyarakat Karnpung Laut.
4.
Mewmuskan strategi pengeldaan surnberdaya alam Swam Anakan di
ma-mendrttang
yang dapat4ebih rneningkatkanpartisipas! masyarakat.
Hasif Pmalitian ini diharapkan dap& memberi manfaat sebagai brikut:
1.
Sebagai bahan evatuasi pslaksanaan program SACDP serta sebagai
pertirnbangan dalarn
merryusun perwcanaan pengembangan dan
pengelolaan surnberdaya kawasan psisir selanjutnya.
2.
Akan dapat mangarnbangkan h s e p dan arahan strategi pengembangan
masyarakat Uarnpung Laut dahm pengelohan sustu sistem ekolagi yaw
berdampingan d8ngan sistem susial budaya khuswnya di kawsnsan Segara
Anakan.
3.
Akan memberikan sumbangan kapada sagenap peminat pmgelolaan
kawasan pesisir yang poduIi clangan rnasyarakat s-gai
pengembangan dan bahan kajian yang terus dapat dikembangkan.
basis
2.3
Konsep Konsenrasi dan Pengeblaan Kawasan Pesisir
miatan kmservas~,menurut Saedhama (1998) adalah usaha untuk
manyisakan kantong-kantong wilayah alami yang dapat mawakili bart3agai
macam ekosistem yaw representatif yang mamenuhi sprat untuk dikelola
sebagai kawasan k o m a s i aIarni &lam
barbagai twntuk Konservasi
okosistsrn wiiayah pesisir rneiiputi (tiga) sastaran, yaitu .
a.
Menjamin terpeliharanya prases ekalgis wiiayah pesisir yang menunjaw
sistern penyangga kwdupan bagi kelangsungan pernbangunan den
kesajahteraan manusia (perlindungan sistam penyangga kahidupan)
b.
Menjamin tspeiiharanya keanekaragarnan sumber genetik dan tiptige
ekosistemnya,
sehingga
dapat
menunjang
pembangunan,
iimu
pengatahan dan teknologi untuk pemenuhan kebutuhan rnanusia yang
menggunakan akusistem di suatu wrlayah bagr kesejahtetaan fp~sngawetan
s u m h plasma nutfah).
c.
Mengenddikan care-cam pemanfaatan wilayah psisir sehingga terjamin
kelestariannya (petmanfaatansecara festari)
Oengan demikian tujuan konservasi &asistern wilayah pssisir pada
dasamya adalah mtuk mergelola sebagian dari kekayaan alam danqan
pendekatan ekobgis gum memenuhi kesejahtwaan rnasyamkat
lest$&,
d m tmdimy8 sarana bagi pangembangan pendidifcan, pen~titian,pEwiwisata
dan budaya.
Kawsan pesisir menrpakan kawasan yang memilikl karakteristlk yang unik
dan kompleks. Kmpleksitas ditunjukkan oleh kaberadaan bsftx3gai pmgguna
dan berbagai entitas pangelala kawasan yang mempunyai kepsntingan dan cara
pandang yang berbeda r n e n p a i pernanfatran dan pngsblaan sumbercfaya dl
kawasan pesisir. Dengan mrnpertimbangkan karaktcaristik tamebut, maka
muncul suatu kansep pengelolaan sumhrdaya pasisit terpadu (Intqmied
CmsfaIZone ManagemniV ELM). lCZM adalah pengeldaan surnbedap aiam
dan jasajasa lingkungan png brdapat d h w a m pesisir de-n
cara
mhkulran pmiletian menyduruh fentang kswasan pesisrr dan swntwrdaya atam
dan jasa-jasa lingkungan yang tampat di datarnnya, rnenantukan tujwn dan
wswm pmaslfaatara wlanjutnya metencanairan serta mngslola segrrraap
kegiatan pemanlaatannya guna mncapai pernbangunan yang optimal dan
hrkelanjutan {Dahuri &&. l.1996).
Penclflkatan pengelolaan sumberdaya pesisir swam terpadu mwpakan
suatu psndekatan yang melibatkan dua atau bbih skosistem, surnberdaya dan
kegiatan pemanfaatan secara terpadu. Keterpaduan rneliputi tiga ckmensi, yaitu
dimnsi sektoral, ireitmuan dan ketarkaitanekologis. Ketepaduan sehtoral dapat
dipandang ssbagai kesdaan dirnana proses kcwrdinasi tugas, wewenang dan
4anggunEXfwab antar s e ! d ~atau instand penwintah pada tingkat teftmtu
(hudxuntal integration) dsan pada ssmua tingkat pemerintahan sefak dad tingkwt
dew hingga tingkat pusat (veFtdcaI integration) dijaIankan secara terpadu.
Ksterpaduan ksilrnuan dlartikan sebagai keterpaduan dalam sudut pendang
pengelohan W a s a n pesisir yang dilaksanaican atas dasar pendekatan
interdisiplh Mu (interdisciP,ilinary appmcfms) yaw mdibatkan bid-
&nu
ekologf, ekanomi, tebik, wsio1ogi, hutarm dm satragainya yang relevan.
Pendekatan interdmlplin #mu didasari kenyataan tashwa wllayah pedsir pacia
dasamya terdiri dad slstem aosiai dan sisEwn abrn yang tarjalm s e a m bmpleks
dan dinamis. Mengingal ekosistern yaw menyusun kawasan pesisir adaiah
sangat beragam (mulai dad tafumtxr keirmg, mangrove, estuarla, Pmtai, dan
binnya) make ketMkatEin ekologis
pengalolaansewm terpadu.
hams rnandapat perhatian dalarn
2.2 Pangelolaan Surnbardaya Posislr Berl3asta Masyarakat,
W
n
d Pengalelaan
~
Sumberdaya Alam dritpat dilakukan melalui dua
jalan yatkr psndekatan berbasis masyarakat (mmunf&rbased) dan pendekatan
berbasis pmrirrtah (gavemental appmxhes). W u s pendekatan hi m % k 4
kebbihan dan kekumngan, sehingga pemilihan pmdakatan yang kurang tepat
dalam pengelohan suatu kawasan pesisir dan lautan aka# dapa b m k i k fatal
h g i kelestarian sumberdaya alem yang hrsangkutsan maupun terhadap
pencapIan kesejahtemn masyarakat lokal. Pangelolaan #umberday# berbsrsis
masyarakat (Community Based
Resourn
Management) olsh Carter (1996)
didefinisikan sebagai suEatu stmtegi untuk mencapai pmbangunan yang
batpusat pada manusia, dimana pusat pengambilan keputusan rnenganai
pernanfaatan sumberdaya secara krkelanjutan di suatu d a m h berada di
tangan organisasi dl dalam rnasyarakat di daerah tersebut. Pengelalaan sistem
ini melihtkan masyamlcat lokal
semra aktif sejak proses pe-,
pelaksanaan deul pemanfeatan hasif4aslnya. M a m hal hi masyarakat dibri
kasampatan dan tanggung jawab dalam pengelolaan sumberdaya alam yang
mapjadi miliknya. Damikian pula kebutuhan, tujuan, aspimi, maupun keputusan
untuk kasajaMeraannya atan dimmuskan aendiri sasuai kehxltuhannya, dan
Mmpjr tidsk a& camput t-n
j~mrlntah.
Nkijuluw (zQU2) rnemandang h h w 8 pengeiolwn aumberdaya
abm
bemsfs msyarakat rneteWkan pengatahuan cfern kessdartnn Ingkungan
msyarakat lokal s-i
dasar p q p b h m y d t , di mana mereka memitiki akw
budaya yang kuat dan tarkait dsngan kepercayaannya (digion). Oafam
penmian ini mka kelembagaan sasi di masyambt Malutcu d#n sistem wba&
maupun banjar pacia masyarakat BaIi tergolang sebagai pangelolaan
sumberdaya ahm behasis masysmkat.
Mad& p%ngddaan surnbgldaya alam bsrbasls mssyarakat ( C m u n i t y
&w&Mwagem~tJkmyataamtya tidak dapat sepenuhnya
bertrPrsit (PKSPL
IPB 1098). Tanpa keterlibetan pernen'M8h cfabrn implemantmsinya tmytlts
terjadi banyak ketimpangan Dapat dimengerti bmna masysrakat datam
bebrapa ha! rnasitr sangat banyak kehtrangan, bnrtama dad segi tingbt
pendldikan, kesadamn ekan pentiwnya lingkunpn, keuanganlpdatan dan
wbagainya.
Kmm itulah m k a dicari altemtif p W & a h n yang mampu
rnengakomodlr bsrbagai kepentingan dalam pengelalpran sumberdaya sfam
disabut pendekatan Coopemfive Management (Cu-Management). Pornomy and
Williams (1994) menganggap Co-Management set>agai pembgBian tanggurtg
jawab dan wewnang antara psmerintah dan pengguna sumberdaya alam !aka1
{masymkat) dalarn pangelolaan sumberdaya alam. Konsep Comanagement
digambarkan sabagai jembatan penghubung antara psmarintah dan rnasyarakat
dssa pantai daiarn rnengelola sumberdaya pasisir den lautan.
Dalam Co-
Management k e d pthak,
~
pemefitatr dan masymkat, d h i m g k a n s m g g a
memungkktkan terjadinya interaksi. Pemtdrintah diparanican sabagai pernggafig
kebfakan dan rnaqamkat =bag4
subjek pengelohan swrlberdaya a b
tersebut, diantara keduanya ada komunikasi clan kerjasama dalarn proses
pmncftnaan pngglolaan hingga evalussi.
Dalam pendekatan Co&!ansgmnt dikwlal adanya hierrirki pfnngeldsan
sumberdaya elam, dimam urrtuk pengelohan berbasia pemrintah Mrarici
t-ggi
&&ah
hanya msmberikan informasi k a p f a msysrakat dan
salanjutnya dilakukan oteh pemerintah. Sedangkan pad@pengsldaan berbasis
masyarakat, hbmM itertinggi adatah kontrol M a t dad masyamat dan koordinasi
antar daerah yang dlakukan OW rnasyarakst itu sendid. Antam kedua M
I
taratas dari k d u a pendekahn terclapat tatanan kegMan yang msnunjukkan
tingkai koiabwsi antam pernerintah dan masyarakat (PKSPL IPB 1990).
sosial budaya lokasi. Namun darnikian &a iwiikator yang dapaf &@maltan
rumusan PKSPL IPB (1 998) yang dkaskan pada tabel 2.1.
--
Pendiskan
rnenaikuti aeMidikan
Kesadaran
rnasyarakat
-,
I
Msningkatnya kesadawn dan
tang6)ungjxwabrnasyarakat datarn
I
masyarakat
II
rnenjagtn dan mernslihara SOA
KreativHas dan f Wltmingkatnya Wrrtukk=
Prosram
bmgan klhmaslssebefum irqtiatm
Oengan metihat kirams hidup
masyamkat datam memenuhi balk
kebutuhan primer rnaupun
sekunder.
Psmndhgan jurnlah miatif blusan
dsri wndidikan formal rnauaun
informal
Semakin befkumngnya tregiatankeglatan yang Imdfat rnerusak dan
sebaliknya sarnakin ba-nyaknys
kegiatsn-kwhtan yang menunjeng
pelakaanaan pengeb~aan
dan
--I
I rn-m
f Jumtah Matif dwi v&& pemanfamn
1
1 T%mntuknva~ r ~ m r n - ~ m r e mEfislsnal dan lntansRas dad m r a m -
hendaknya tidak dipandang sebagai strategi tunggat dalam mmyebsaikan
yang sescrai untutc situzlsi dsn lokasi brtentu. Pensrapan Co-management yang
1
baik dan barbasil memsdukan waMu, biaya dan
upaya b~at.tun-tahun. Ada
dehpm lcunci kmksesm model Co-managemant yakni: (1) B a ~ ~ 8 s
kawasan yang @lets terdeflnisi, (2) Kejetasan keanggoiaan, (30 KetMkatan
datarn kdompok, (4) Manfaat h a m lsbih beard& Maya, (5)Pen@&aan yang)
se-ana,
(6) Ketjasama dan kepemimpinan dalam masyarakat, (7)
Desentrelisasi dan psndelegasiasnn wewmng, dan (8) Koordinasi antara
pemarintah dengm myarakat
2.3 Pernberdayaan Masyarakat Lokal
Menurut Matyunani (7 9991, pamberdayaan masyarakat iokal merupakan
hasii kerja dari proses dialaktika baik di tingkat ideologis maupun prams, tidak
hanya sebatas pada lingkup ekanorni namun juga secara politis, xhingga
rnasyarakacat mrniIiki pasisi tawar yang lebih baik. Di tingkat ideologis, model
pembrdayaan merugakan hasil diakktika antara konsep top-down dan bottom-
up,maupun antara g M I , stmfegy cfan popbxntersd strategy. Pada tataran
praktis dialeMika tejadi dari partwangan antar atommi. Hal ini sejalan dengan
pendapat Chamber (1995) batrwa paradigma barn pembangunan haw W i h
bemifat peoplwnfered, participatory, empowering and srrstaina#%. Karena itu
pub Chambers (1945) beranggapan baWa pmberctayaan rnasyarakat bkal
diiujukaf~p d a dua sasaran, ystikr (1) rnalepaskan klenggu kerniskinan dan
ketw%elakangan (2) marnpaFkuat posisi lapisan masyarakat lokal dalarn struktur
kekuasaan. K a m itu pemberdayaan merupakan proses dm praktek untuk
mnjadikan manusia sebagal dirinya ssndki dengan msnanamkan kssadam,
kcsfemrnpitan dan kemampuan sehinggs mernperoletr kekuafan rtfl yang d a p t
digunabn sews afftktif melakukan pembahan.
hnsep pambarrtayaan maayafakat bka! dapat dibangm mhlui
peninwan kemampuan rnasyarrtkat tokal berpmdapatan rendah untuk dapat
mngakses terhadap kegiatan akonmi. PWngkatm kemampuan (day@
masyamkat bkal dbmhkan pads sumber y m g dapat mengkwiihan daya
(Puwer) yaifu kakayraan, status sosia t, pdidikan, penguasaan infwmasi den
ketmpilan. Untuk itu paling tidak h a w adn pemikan: ( I ) akses fwhadap
sumberdaya (2) akses tmadap tefmotogi dengan mra atau #I&
yang Iebih baik
dan iebih efisian, {3) akses terhactap pasar dan (4)
akses tadwdap pendanaan
(Ham 1998 ck'kutlp dalam P u m m a t i 2001).
Model pernberdsyaan mrasyarakat lokal dahm konteks pernbangunan
hrkdanjutan berpendirian tidak menjadaan masymkat lokd sebagi &jek
berbagai proyek pembangunan miainkan sebagai subjek pemkngunan itu
sendiri. Bert,agai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat tidak
berarti mewhambat
upaya mempsrtahankan #tau meningkatkan perturnbuhan
ekonorni yang tinggi. DiyaWni batrwa kebijaksanaan tarssbut akan bartangsung
secara berkelanjutan dsnlarn jangka panjang jika surnber utarnanya bsmsal dad
pnguatan skonomi rakyat (Surnodlningrat 1997).
Dalarn konteks pernhdayaan masyamkat pesisir, Kusurnastanta (2002)
rnerekornendasikan model yang pertu dikernbangkan yaitu pembrdayaan
masyarakat y a q brorientasi pa& pangambangan ekonomi rnasyarakat iokal
( I W economic development) namun terkait dangan pasar dan sektor skmomi
lalnnya ~ M n g g aterjadi perluwm Mivita8 e k m l . Bwtuk pemberclayaan ini
merniikl karakterfstik entara lain: (i) orienteei kebutuhan (need orient@ artlnya
model ysng h e m tiiterapkan didasarkan pad# kebututaan suatu ketornpok
mesyamkat pesisir, (ii) prakafsa loketl (local iniwativbs) artinya bentuk
pamberctayaan
hams
Wrcjasarkan
pmkarsa
masyamkat
lakal;
pengembangan wmberdaya bkal (low # s o u r n Mfbaik ~
#lam rnaupun sumberdaya manusia yaw
~
(iii)
a
ketrarnpilan dan budaya, artinya
WmtPerdayaan hams dliakukan dalarn rangka pengembangan kapasiteis
y
a
pemngsn dan lembaga swta beys bisnis kelompok mesyarakst pesisir, dan
f iv) kelestarian dan keberlanjutan lifighungm (sustainable and
envimnmnfal
fMndFyI. Madaf ini akan rnengfiinderi kekayaan sumbrdaya alam p n g dimiliki
ssk&ofqsk )redl masyarakat
masyamkat hanya diM8atiran rn-ya
yang mmilitci modal dm Irepandaiian feMh hat dari masyarakat: (kwtgtmrasi)
dan mmaflnalkan kalumpok masyamhat lainnya yang lernah.
Wuk
mmperinral pembardayaan
myarakat
Wardoyo
(1992)
mamandang dipeFlukan agen pembangunan yang merniliki peran sshgai
katallsatar, pernberi pmecahan, pembam proses pengubahm, penyebaran
inovasi dan sebagai penghubung dengan sumbr-sumber yang dipariukan.
MelaIui agsn prnbangunan ini diharapkan dapat dikerntwngkan model
pemberdayaan (seif propdling growth).
2.4 KarrtktRrisDk Mrrsyarakat Pesisir
Wfasymhat pespasisir memitihi karMwis#ik t&entu yang khss a&
unik.
Masyarakat padsir Mrdaaarkan hubungan, adaptasi dan gsrnahaman terhadap
daermp menumf Pwba .ef a/ (2002) &pat W k a n m j a d i tie Qxya& :
peiama, masyarakat parairan yaitu kasatuan sosial yang hidup dari sumberdaya
perairan, cendanmg. ternsing daFi kontak dengan rnasyarakat iain, lebitr banyak
Mdup di HRgkungm perairan d-ada
di darat,
ah dari
satu
terffoFist perairan fefsnfu. Golongan ini candanrng egalifer dan rnengerornpok
&lam
kskeratrplm satingkat Man Wl. WUQ,
w y ~ r a b nelayan,
t
gdmgan
hi umumnys s u m f w m h sews Map di cfasrati y m g mudah mengalmi
kontak dengan masyarakat lain, sistem ekonominya bukrsn lclgi subsisten tetapi
suciah )re sistem perdagangan yaHu
&sit tidak dikonsumsi sendiri namun sudah
distrihsikan riengan i m h l ekonomis &pacia pifiak law. Meski memanfaatken
sumbsrdaya perairan, namun kehidupan sosiainya bbh banyak ciihabiskan di
dam. K m a , msyarakat pssisir tradisianal. Memka brdiarn dekat perairan laut,
tetap! sedikit W a k rnenggantmgkm hidupnya dad taut. Memka kebanyakan
hidup dari pemanfaatan sumiwrdaya di daratan sebagai Wani, psrnburu atau
peramu. Pengatahurn tentang tinghcungan d m Iabih mendominasi daripada
pengetahuEln tantang lautan.
Satria (2002) telah mengidentiikasi masyarakat psisir yaw hidup di
d m a h terpencil, ssperti mmasyarakat pulau kecil atau dasa tarperrcil seperti
Segara Anakan yeng merniiiki beberepa ciri sebagai berikut:
Mmpunyai identitas yang )Fhas (disinctivenessj,
TerdH dari jumfah penduduk yang cukup tarbatas ((smaIIness)sehingga
masih saling mengenal sebagai individu yang berkepribadian,
Bersifert sersgam dangan dif~rensiasiterbatas {homogenity),
Ksbutuhan hidupnya sangat terbatas sehingga sernua dapat dipatruhi
sendiri tanpa tergantung peda pasar di luar (ail p v i d i n g self sufficiency).
Ada kelompok masyarakat peslsir p n g lain yaitu rnaayarakat petamhk
Petamt3etk memiliki kesejahtman ralatlf febih baik cfaripada kelompok
masyarakat Wsisir yang iain karma memiiiki kasernpatsn rnempsmleh hadl dad
budidaya perikanan yang bernilai ekonornis tinggi seperti udang, sshingga
katergantungan pada kegiatan yang b e h i s pada laut relMif d a h . Keadmn
tersebut mernberikan aItarnati yeng lebih baik -3
me-.
pengembangan ekonomi
Sun& (997)
I menjataskanfaktar ymg msmbuat P-kk
petuang Wuk meningkatkm perekonomian sews
mernpunyai
sistamert'i kmna bas$
pmduksinya d a t a stabil, di mane maw panen &pst tsbih cliatur targantung dad
permintaan pasar, Di sisi sosial pmhk juga mempunyai kewmpatan W h
has untuk bersasialisasi dengan ketuarga dan tetangganya s&agalrnana
masyarakat lain yang berorientasi kapada hehidupan &rat.
Kusumastanto
(2002) memberikan gambamn karaktaristik umum
masyarakat pEwislr a&lah sebagal brikut :
kondtsi ekosisbm dan lingkungan.
pftema, ketqantungan pada
Kaadaan in1 brirnplikasi pada kmdisi sosial
ekonorni masyamkat pesisir yang sangat rentan terhadap kerusakan lingkungan
khususnya pencemaran, karena dapat msnggumng send-sendi kehidupan
sosial ekmmi mesyamkat. Kedua, ketergantungw pa& rnusim. Ini karakteristik
yang msnonja1 di masyamkt pwisir, terutarna bag1 para nebyan kecil. Pada
musim paceWik kegiatan melaut menjadi Mrkurang sehingga banyak ndayran
yang tepksa manganggur, dan
kef@a, katergsnhngan pada pasar. Karma
gomoditas yang mereka hasilkan hams sogera dijual barn bisa digunalran untuk
memnuhi kebutuhan hldup, maka nelayan dan petambak haws menjual
sebagian besar hasPnya dan bersifat segera agar tidak nrsak. Kondisi ini
rnanyebabkan nelayan dan patambak sangat peka ierhadap harga. Penrbahan
harga produk perikanan sangat mernpenganrhi kmdisi sosial ekanomi mereka.
Terdspat pda fiubungan sosiai ekonomi tertentu
yang sangat umum
dijurnpai di kabngan nslayan dan juga petambak, yakni pola hubungan yang
bemifa pfmn-clknf (PKSPL-IPB 1998 dan Satria 2002). Hal ini rnerupakan
konsekwensi siiert kegiatan penangkapan ikan yang wnuh resiko dan penuh
ketidakpsstian. Menurut Sunato (1937) kondisi tersebut terjadi kacarana rnarsks
bergantung sepenuhnya terhadap kebaradaan sumbardaya alam yang tldak
dapat dikantroI mpsnuhy8 dah nelayan. Kamna keadsan skmomi yang buruk,
m a k para fielayan kecil, bumh nelayan, petani teirnbak kacil dan bunrh tarnbak
seringkalt terpaksa rneminjarn uang dan barang-barang kebutuhan hidup sshsri-
hari kepada juragan atau para pedwang pengumpul. Konsekuensinytn, para
peminjam tenebut menjadi tergantung dengan pihak jumgan atau pertagang,
yaitu fierupa kshanrsan rnenjual praduknya. Pola hukngan yang tidak simetris
ini akan sangat mudah barubah manjadi atat daminasi dan eksploitasi.
Siat tangkapan nelayan ssnantiasa bewrak dan berpir;Ejah-pi-h
tampat
sehingga rnenjadikan tingkat pandapatan mmka j&
yang
diterirna penginderaan manusia yang kemtidian disatukan, dikoardinasikan di
dalam pusat syaraf yang ietrih tlnggl
(otak) sehlngga manusia bks mengenali,
rnanilai dan memaknai objsk, keadaan
Inilatr dinarnakan pewpsi. Dalarn
pendekatan akalogis, intepretasi terhadap hasil proses pengindsraan inilah yang
akwmya rnmentukan persapsi, bukan proses penginderaannya.
Dipoburno (1999)
rnengartlkan =ra
letlah jelas bshwa pen;epsi
rnerupakan suatu panclangan pengertlan dan interpretmi sesemryl tentang
suatu objek yang diinfomasikan kapadanya, terutarna car8 orang tersebut
mmandrtng, mangartikan dan rnenginte~pretasikanInfwmasi tersebut dengan
cam msmpertimbangkan hal tersebut dengan dirinya clan lingkungannya tarnpat
di
mana ta berada dan brinteraksi. Dengan dernikian persepsi dipandang
sebagai prows pernberien atti (kognisi) terhadap tingirungan oleh saseorang dan
karena %etiap orang msrnbri arti kepada stimulus, maka individu yang berbeda
akan melihat ha1 yang sams dewan cara yang brbeda sehingga setiap individu
mamjliki berbagai macam byarat yaw &pat mernpenganrhi
garsepsinya
tertradap m n g bin afau stimulus, #peFti obyek dan tartda-tanda. Oleh kmna
ifu maka sering terjadi ketidakssirnbangan a h atau pembsrian arti SMngga
terjadi sstish parsepsi tarfiadap orang lain atau abyek, Orang sering menafsirkan
perilaku orang lain disesuaikan dengsn keadaaan sendiri. (Nord 1976 dikutp
dahm Susiatik 1998).
Msnuntt Sarwono (49921, persspsi yang muncut akan rnenimbuikan reaksi.
Rsakscsi inbh yang dissbut sikap, yaitu kmndenrngan atau k e d i a a n
sasearang untuk bertingkah laku tertantu katau ia rnenghadapi suatu rangsang
tertentu. Sikap pada haMkatnya adalah tingkah laku M a s yang tersernbunyi
yang terjadi Iangsung setelah rangsang baik disadari ataupun tidak, Hal ini
sejafan dewan pentfapat Azwar (1988) yang menyatakan bahwa sikap adalah
rsspcwr yang akan timbuf bila individu dibcfapkan pa& suatu stimulus yang
mnghsndaki timbulnya reaksi individual. Sikap didasati oleh proses wavaluasi
dahm diri individu yang #embed kasimpuian nilai terhadap stimulus dalam
bentuk baik atau buruk, pasitif atau nagatif, menyenangkan stau tidah, suka #tau
tidak yang kemudian mangkristal sebagai potansi reaksi tmadap &yek sikap.
2.3
PartXsipasi Maiaryartakat
2.6.1 Definlasi PaNstpaal
Pangartian tantang partislpasi antara lain dikernukakan oleh Dussddorf
(1981) yang menutis tentang partisipasi di tingkat masyarakat pdelssaan. Dia
menyatakcan bshwa partisiwi adalah suatu bantuk interaksi dan kamunikasi
khas, yaifu b e h g l dalarn kekuasaan dan tanggung Jawab. Pandangan tersebut
mengancfungart! bahwa partisipasi rsebagai pangambilan bagian dalam ksgiatan
bemma (faking part in Mt SFCtIon). Marnun dernikhn patiisfpssi bukan berrirti
bnya ikut sMa m r a fisik namun juga
dikmukakan
alah Davis
(1976) yang
kejiiwaan, Saprti yang
mengartikan partisipasi s-gai
keteidibatan mmtaj, pikiran dan perasaan sssaorang dI dalarn s i t m i kelompdc
yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan abu bantuan kepada
kelompok tersebut dalarn usaha mmpai tujuan Wsama dan tunrt:
bertanggungjawab terhadap usaha twrsangkutan.
Sejjalan dengan ha1 ini, Mikkdsen (1999) mengartikan partisipasi sebagai
suatu proses yang akW, yang mangmdung euti bafnrva o m g a m h l o m p ~ k
yang terkait
rnengmbii i M i f dan menggurrakm kewsannya #tuk
malakukan ha1 itu. Semantara Mubyarto (1984) menyatakan bahwa partisipasi
addah kesediaan untuk mernbantu bFtrasiinya program sesuai dangan
kernampun setiap orang tanpa rnengorbankan din sendiri. Dangan dernikian
partisipasi tidak hanya pengeFtian di tingkat lob1 seperti turut serta bemama gtau
individu, dafam prayek pernermtah atau tidak h n y a dalarn hubungan pr&uIcsi,
pengarnbllan )reputusan dan pelaksanaan, tetapi herrus lebih luas.
Partisipasi yang bemdar di dabm masyarakat tardapat 2 jenis d&ni%i
(Smtrisno 1995). Pertama, partisipasi rnasyarakat diartikan sebagai dukungan
W a t temadap rencanalproyek pernkngunan yang dirancang dan ditantukan
ktjuannya W h perencam. Defdsi ini dibefikan otafr para p m c a n a
pembangunan formal di Indonesia. rrfiggi randahnya partlsipas'l masyamhi
diukur ckmglan kemauan masyarakat but mananggung Maya pembangunan, M k
bermpa uang- maupun tmaga dalm meWanakan groyek pernbangurfah
pemrlntah. Kedua, partisipasi rnasyamkat dalam pembangunan merupakan
b s i l kmjasama yang wat
~ B F Bpmwmm
dan masyarakst Qalm
msrencanakan, mdaksanakan, rnelestarikan dan mengembangkan basil
pmhngunan yang talah dimpai. Dsfinisi ini merupakan deflnisl yang berlaku
universal. Tinggi mndahqa partisipasi masyarakat tldak hanya diukur dengan
kemsuan rnasyarakat untuk monanggung biaya pembangunan, tetapi juga
de-n
srja tbknya hak
rakyat untuk ikut rnensntukan arah d m itujuan proyak
yang akan dibangun di kawasan mereka. Ukuran lain yang dipakai adalah ada
tidaknya kmauan masyarakat untuk secara mandiri rnelesta~kan dan
mngembangkan hasit proyek.
Dalarn peneiitian ini dsfmisi ysng digunakan mengacu kepda definisi yang
kedua yahi partisipasi sabagai hasii ksrjasarna yang amt antara peremna dan
masyarakat
daiarn
mercamkan,
rnela)sksmakan, rndestarikan
dan
mangembangitan hasif yang tdah diapai. Disini ada keseknbangan p m n
antam masyarakat dengan proyek sehingga ada kernauan masyarakat untuk
sscara mandwi naelestaFi16an dan mengembangkan trail pmyek.
2,6.2 Jsnls, Tlpa dan Tahapan Partislpasi
Partisipasi d h d a k a n meqadi tiga jents, yaitu: (?) vdunfary pacticipation
(partTsipasi sukarela), (2) induced participation (partisipasi dengan dotongan), (3)
f o d pan'icipetion (pamsipasi dsngan tskanan) {Wang 1981). Vduntary
participation adalah paFtisipasi ymg berasaI dM itPisiatif dan pfakarsa
masyarakat sendiri. Induced pattkipation adalah partisipasi
masyarakat satelah
merreka rnemperoleh arahan dafi p i h k lain. Sedangkan forced pamipation
actaiah paftisipasi rnasyamkat yang dilakuftan karena ada paksaan pihak lain.
Tipa
partisipas! masyarakat menurut fnfemational institute Rum1
Remnstnrction {IRRJ(1998) dikdumpdrkan menjadi tujuh tipe yaitu :
I. Partldpasi pasif. YaHu dengan rnembefitattu tentang hal-ha1 yang sudah
jadi. Hal ini menrpakan tindakan sepihak dari sadrninistratur atau manager
pmpk tanpa rnsnghirsuitantanggapan mssyarekat.
2.
ParblsipsX &lam
pembrian Informasl. Yaitu dengan rnesnjawab
prtsnyaan-pertsnyaan yang diajukan aleh pwlltl dengan menggunakan
kueshnw, wwey mu p n d W & m rang sewpa. Masymkat tidak m m W i
kesempoxtan untuk rnarnpengaruhi cam kwaa kakerrena brnuan-iernuan para
penallti tidak dibagi atau tidak dlprikss hhpafmnya.
3.
Partisipad i(;~naidtaW.Umgm dimintai bnggapan atas sustu hal. Pifrak
luar yang menrmuskan pernasalahan, rnengurnpulkan infomasi, den
mtakrn
~ ~ l a i i s i s .-auk
konwltEtsi tarsEabtrt t
i
mawan
masyarakat dalarn proses pangambibn kaputusan, dan pihak tuar Ru pada
dasamya tjdak bgrkompeten untuk mwakifi pandangan masyarak;at
4.
Pm%sip&si dgngan Imbafm matsrSal. h?gm m m m M k a n
kontfibusi sumberdaya yang dirnilikinya, misalnya dengan tenaga kerja
untuk mmpemleh imbalan makan, uang tunai mupun imbalan material
lainnya. Masyarakat balsh jadi rnanyediaksn lahen dsn tsnaga kerjanya,
namun tidak terlibat daiam proses ekspdrnentasi dan proses
pmblajarsn. P m 8 s ini1ah ymg d w n a ini la*
d b M sebagai
pattisipasl. Dalarn kanteks sewrti Itu, masyaratkat tidak memeiiiki pijakan
untuk melanjutkan kegiatannya ketika imWm tfintikan.
5.
PaAslp#aX fungsional, Dengan msrnkntuk kebrnpok untuk rnampai
tujuan proyak yang telah ditetapkan wb~wnnys.Ketedibatan msyarakat
Msanya tidak hanya pada M a p wal pruyek
peretwanaan, tetblpi
]uga satelah keputusan dibuat pitaak krar. Wompok rnasyarakat wndentng
tidaa teFgarrtwg terhdap pemkam dan M t a t o r luar, tetapi jugs untuk
dam menfad mandid.
6
P&Mslpasl ltarolktlf. Partisipasi rnasyamkat dalam tahapan analisis,
pengembangen m
a Watm dan dalam pmbwtukan
dm
pernbrdayaan lnstitusi lake1. Partisipasl dpanderng s a g a 1 hak, dan
h k 8 n saedar sebagsi caw untuk r n w i tujuan pmyek. P
m
t e M metibatkfin metodologi yang multidisiplin p n g membuttlhkan
perspktiif yang majemuk sefta m e f n b u t m proses pmWkWm rwng
sistamik dan terstrukfur. SeBagai kelampdr, masyamhat memegang
ketndali sspenuhnya &as ksputusan-keputusan bkal, sehhgga masywakat
mmiliki kwnangan yang jales untuk rnomditaara stru)rturkegiafwmya.
7.
MobIXisad Swakarsa. Yakni dangan mengambil inisiaM secara mandfri
untuk malakukan penrbahan sistem. Merela rnembangun hubungan
konwltati dewan lembaga ekstemal metngenai rnasalah sumkrdaya dan
masalah teknlkal y a y mereka butuhkan, tetapi tetap mamegang kendali
menyangkut pdayagunaan sumberdaya. Parfisipasi ini tidak akan
rnangganggu distrihsi kesejahtsraandan kekuasaan.
Berdasarkan hhapannya psrtisipasi masyarakat dapat dibagi dalarn ernpat
tahapan yaitu : (1) gmrtisipasi dalarn pernbuatan kaputusan, (2) partisipasi &lam
peleksanaan, (3)partisipasi dalam manfaat d m (4) partisipasi dalam evaluasi
(Cohen dm Uwff1997) Partisipasi datm pembmhn ireputwan arlakth
paFtisIpasi dakm bentuk tersampaikan atau tersalurkannya aspimsl dan
pencfapat masyarakat dalam phangambilan k 8 p u t ~ nterhadap suatu rencana
kqiatan. Pamipasi semacarn ini tirnbut karena pengetoh kegiatan mernbuka
kernpatan untuk rnenirnbang keputusan yang akan diambil. Partisipersi dalam
pataksmean pembaman addah partisip& d a m M u k masyzmkat ikut
wrta daIam kegiatan opwslwtal berc8asadwn rencana yang disspakati
b m m a . Datarn W ini pWrtisipa& dapat diihat daFi : (1) jmhh mggota
maayarakat yang krpartisipasi,
12) bentuk hmng atau @$a yang
dipartisipasikan, (3) pelaksanaannya tangsung atau tidak langsung dm 14)
m a n g a t wtMr berpartisipasi.
Peasipasi dalarn mmanfaatkan hasil pembangunan cfbrtikan sebagd
Wisipasi d&n
wujud rnasycarakat rnenggunakan Wl-hasif pernbangunan
yang telah dilaksanahn sshingga t-dl
pemerataen kasajahteraan dan jugs
pernewan fWli4as yang ads di rnasyerakat atau masyrtrakat Rut mnkmatl
atau manggunahn arena hasii pembangunan oalan, jembatan, air minum clan
lain-fain). Pengwtian partrsipasi dalam evaIuasi adalah partisipasi masyarabt
&tarn
bmtuk rnasyamkat ikut serta rnenilai
dm mngawasi kegiatan
pembangunan mrta msmalihafa hasilhasil pembangunan yang telah dicapai.
Muhadjiir ($980) Iuga m e l i t f>artisipasi dalam ampat kegiatan yakni : I)
ketetlibatan orang dalam proses pembuatan keputusan, 2) ketertibatan m n g di
dalam plaksanean program dan pengambilan keputusan, 3) ketembafan orang
di dafam menilmati mil rfari kegiam, dan 4 ) k&erlhtan di daiam evaklasi
suatu hasil dad program yang sudah tertaksana. Dengan demikian partisipasi
mswmng data# pembangunan dapat dilakukan pa& semua aspak dari suatu
proses kegiatan pembangunan, rnulai dad prenwnaan, pernanfaatan hsdl yang
dlcapai ssmpai avaiuasi kegiatan parnbangunan. Jika masyarakat sejak awal
M
i
n 8 ~ ~ 8 t parmh
-a
M a m si&u hgiatm make W g a n senciwinya &an
tirnbul rasa memifikl dan tanggung jawab moral tertradap kebettlasilan
pkksanaan kegiatan.
26.3 Farm-hktwrang Wtempengaruhi Bartidpasi
Madria (1988), menyahkan b a h a tingkat pendldlkan, umur dan
kese~suaiankegiatan dengan k e b u W rnwpakm fMm w a d i y m g dapat
mempmgarW #ngkat parttsipasi sasearang dalarn rnelak&m suatu kegiatan.
Sententar# C b k y dan L q (t973) rnmghubungkan p a r t i cJengan
pengetahuan. Saamng yang mamitiki pengetatrum dan kesactamn yang ting~fr
tsrhadap kepentingan kelmpok, cendawg seamakin tinmi partlsipasinya dalarn
kegiaten pembmgunan, Soaryani 64 EEI. 11987) mematat baMa
#M