Model Tata Ruang Kota Tani yang Berorientasi Ekonomis dan Ekologis (Studi Kasus di Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan)

MODEL TATA RUANG KOTA TAN1
YANG BERORIENTASI EKONOMIS DAN EKOLOGIS
(STUD1 KASUS 01 KABUPATEN GOWA, PROPlNSl SULAWESI SELATAN)

OLEH:

HASAN

SEKOLAH PASCASAFWANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2003

HASAN. Model Tata Ruang Kota Tani yang berorientasi Ekonomis dan Ekologis
(Studi Kasus di Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan). Dibimbing oleh:

Bunasor Sanim, Hadi S. Alikodra, dan MoeIjamo Djojomartono.
Potensi letak geografis, sumber daya msnusia dan surnber daya alam

Kabupaten Gowa belwn bersinergi, untuk itu perlu pengelolaan yang berdasarkan
rencana strategi pembangunan berkelanjutan clan berbasis pada sektor peWan.


Penelitian ini bertujuan untuk, 1) rnerencanakan zonasi kawasan yang
berorientasi ekonomis dan ekologis pstda model Kota Tani dengan pemanfaatan

sumberdaya secara optimal yang digambarkan dengan penempatan pertanian
berdasarkan kesesuaian lahan h q g a tahun 2027, 2) merencadcan tata ruang
Kota Tani sesuai perturnbuhan penduduk dilihat dari kecukupan area

perm-,

dan tempat berusaba sampai den-

2027, 3) rnerencanakan

kombinasi kegiaian pertanian dalam skala ekonomi yang m e m k k a n optimalisasi
tingkat pendapatan hingga tahun 2027, 4) merencanakan ruang terbuka hijau
yang memenuhi kriteria kuditas lingkungan dari segi konservasi, kenyarnanan,

dm pengembangan wisata hingga tahun 2027, 5) menghitung fasilitas fasilitas,
sarana


dan prasarana permukiman pada Kota Tani hingga tahun 2027, 6)

merencanakan interaksi spasial antam kawasan Kota Tani dengan wilayah yang

ada disekitarnya hingga tahun 2027.
Dalarn analisis studi, variabel yang digunakan berupa variabel ekonomi,

sosial dan ekologis. Analisis tata ruang Kota Tani menggunakan sistem i n f o m i
geografis, analisis Location Quotient, analisis Revealed Comparative Advantage,

analisis Indeks Konsentmsi, analisis Disfribution Quotient analisis Skalogram,

dan analisis Sistem dengan perangkat lunak powersim.
Overlay peta lxmhmkan indeks skor Man Kota Tani yaitu 5 80, antara
80 hmgga 1 15, dan 125 sampai 165, meaunjukkan U w a klasifikasi lahan 5 80

diperoleh wilayah dengau tingkat produksi perkmian optimal meliputi Kelurahan
Mawang, Desa Bontoramba, Kelurahan Bontornanai, Kelurahan Bontorambq


Keluraban Borongloe, Desa Pakkatto, Kelurahan Parangbanoa, Desa Sokkoliq
Karnpili dan Romangloe. Untuk skor nilai 1 1 5, v t u k a n n n y a untuk k o w a s i

hutan produksi terbatas, meliputi Mawang, kelurahan Bontoramh Parambanoa,

Karnpili, desa Bontoramba, Borongloe, Bontomanai, Romangloe, Sokkolia.
Sedangkan indeks

skor 125 dimungkinkan jadi kawasan konservasi hutan

produksi terbatas, hutan produksi tetap serta hutan produksi konversi. meliputi
Borongloe, Bontomanai, SokkoIia, Pakkattu, Nirannuang, Romanglae.

hdeks Location Quotient praduksi pertanian tamman bahan rnakanan
tahun 1997 memperlihatkan nilai s e h 56.29 clan tahun 1998 M l a i 1.98,
hingga pada tahun terakbir data diperoleh (2001) indeks LQ tersebut mengalami

sedikit kenailcan dari tahun sebelumnya (1998) yaitu 2.38,

ha1 ini


m e n g i n b i k a n bahwa terjadi konsentrasi produksi tanaman bahan makanan dan

relatif aktifitasnya lebih besar dibanding dengan jenis kegiatan lainnya. Analisis
Revealed Compwative Advantage memperlihatkan bahwa kopi arabika, teh dan

kemiri memiliki keunggulan komparatif untuk diproduksi. Dari analisis
Skalogram diketahui sebaran fasilitas belurn melayani sebagian besar penduduk.
Dengan analisis dan proses overlay maka dapat diketahui zonasi Kota Tani
yaitu bwupa kawasan (1) Budidaya Pangan, (2) Perkcbunan, (3) Buah-Buahm,
(4) Hutan Produksi Konversi, (5) Hutan Produksi Terbatas, (6) Petemakan, (7)

Penkanan,(8) Industri KeciVrumah tangga, (9) Wisata dan (1 0) Permukimm.
Simulasi untuk melihat kondisi rencana 25 tahun, (1) simulasi antara
pangau Kota Tani dengan konsumsi penduduk m e r n k r i h indikasi bahwa
pangan hingga akhir tahun rencana masih melebihi dari kebutuhan hingga rnasih

rnemungkmkan mensuplai daerah sekitarnya, (2) simulasi ruang terbuka hijau
didapatkan nilai tahun 200 1 sebesar 5,38 1.76 hektar turun menjadi 5,260.6 hektar


pada tahun 2027. Penurunan besaran dipgaruhi oleh pemenuhan tuntutan area
u t u k ruang fasilitas dan penyediaan area untuk ruang permukiman sehsar

1,296.87 hektar tahun 2027, namun proporsi ruang terbuka hijau tetap terpenuhi

diatas dari yang disyaratkan oleh KTT Bumi, 1992 di Rio de Janeiro sebesar 30%.

Interaksi kawasan Kota Tani dengan kawasm sekitamya adalah salah satu
upaya mengatasi m a d a h ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan dalam wujud

pengwangan kesenjangan antar wilayah, rnembentuk kebersamaan dan d i n g
melengkapi fasilitas, dar~ Kota Tani difungsikan s
e
w pusat informasi,
kunjungan wisata, playanan clan jasa, pemasaran dan distribusi hasil-hi1

pertanian,serta sebagai pusat pelatihan keterarnpilan pertanian, hal ini yang perlu
d b g a n berupa investasi, peraturan pemerintah dan partisipasi masyarakat.

ABSTRACT

HASAN. Economy-and-Ecology-Oriented Model of Farm a City Spatial Planning (A
case study in the Regency of Gowa, the Province of South Sulawesi) Under the

supervision of Bunasor Sanim, Hadi S. Alikodra, and Moeljamo Djojomartono.

The geographical location, human resources, and natural resources of Gowa
Regency has not been synergyzed; therefore requiring a management based on planning
strategies in sustainable development srnd agriculture.

This research has the following purposes: 1) to plan zonal division oriented to
economy and ecology for the model of Farm a City by optimum exploitation of natural

resources represented by the positioning of agriculture based on land suitability until the
year of 2027,2) to plan the Spatial system of a Farm A City which is planned to suit with
the population growth based on the adequacy of settlement area and business area until

2027, 3) to plan combined agricultural activities in an economic scale to optimize the
income level up to 2027,4) to plan the criteria of environment quality by allocating open
green Spatial adequate for conservation, convenience, and tourism development until
2027, 5) to account the demands for facilities and infrastructure for the settlement in a


Farm A City up to 2027, 6) to plan and use the spatial interrmction between region for
further development with the existing neighboring regions up to 2027.
In this study analysis, these variables are used: economic, social and ecoiogical.

The analysis of the Spatial system of the Farm A City uses geographical information
system, Location Quotient, Revealed Comparative Advantage, Concentration Index and
Distribution Quotient, Skalograrn, and the system analysis with the software powerSim.

From the map overlay with the index score of the Farm A City area of 5 80,
between 80 to 1 15 and I25 to 165, it shows that in the area category of 180, a region with

an optimal agricultural production is obtained, which includes the villages of Mawang,
Bontoramba, Bontomanai, Borongloe, Pakkatto, Parangbanoa, Sokkolia, Kampili and
Romangloe. As for the score of 1 15, the area is suitable for a limited production forest
conservation area covering Mawang, the subvillages of Bontoramba, Parambanoa,
Karnpili, the villages of Bontorambh Bomngloe, Bontomanai, Romangloe, Sokkolia. The

score index of 125 can be used for a limited forest consemation, permanent production


forest, and conversion production forest, involving Borongloe, Bontomanai, Sokkolia,
Pakkato, Nirannuang, and Romangloe.
The Location Quotient, for the production of food crop in 1997, shows the score
of 56.29 and the following years between 1.98 and 2.38. This means that there is a
concentration of food crop production, the activities of which is relatively greater than

other activities. The analysis of Revealed Comparative advantage shows Arabic cu&,
tea and kemiri have a comparative advantage for production. The skalogram analysis

indicates that the facility distribution has not as yet served the majority of population.

From the overlay analysis, it is known that the zonal division of the Farm A City
includes the areas of: 1) food crop, 2) plantation, 3) fruit, 4) conversion production forest,
5 ) limited production forest, 6) animal husbandry, 7) fishery, 8) smallhome industries, 9)
tourist, and 10) housing or settlement.

The simulation to foresee the condition in 25 years shows that: 1) the simulation
between food and the food consumption indicates that food supply until the end of the

year is still higher than needed, therefore it is possible to supply the neighboring areas, 2)


the simulation of the rate of open green Spatial shows a decreasing tendency

- &om

5,381.76 in 2001 to 5,260.60 in 2027. This is influenced by the high need for facility
Spatial for the population and the increasing housinS,settlement area (1,296.87 ha in

2027), but the proportion of green open Spatial is still met greater than required by the

Earth Summit (30%) of 1992 in Rio de Jmeiro.

The interaction between the Farm a City area and some neighboring area
is one attempt to overcome economic and social problems in the form of reduced regional

gaps, sense of togetherness, mutual assistance in fulfilling needed facilities, and farm a
City serving as the center of information, tourism visits, services, marketing and as well

as distribution of agricultural products as well as the training center for agricultural skills.
And all of these require the support of investment, government regulation, and people


participation.

SURATPERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-kmmya bahwa segda pernyataan daiam

disertasi saya yang berjudul :Model Tata Rnang Kota Tani Yang Bemrientasi

Ekonomis Dan Eko-

(Studi Kllsus di Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi

Selatan).

Merupakan gagasan atau hasil penelitim disertasi saya sendiri, dengan
pembimbingan para komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan

rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada
program sejenis di perguman tinggi lain.
Semua data dan informasi yang digunakan teiah dinyatakan S a r a jelas dan dapat


diperiksa kebenarannya.

Bogor, 10 November 2003

-

HASAN
NRP. P -10600039

MODEL TATA RUANG KOTA TAN1
YANG BERORlENTASl EKONOMIS DAN EKOLOGIS
(STUDI KASUS Dl KABUPATEN GOWA, PROPINS1 SUlAWESl SELATAN)

OLEH:

HASAN

Disertasi
mbagai sahh saw syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada
Program Studi llmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan tingkungan

SEKOIAH PASCASARJANA

1NSTlTUT PERTANIAN BOGOR
2003

Judul Disertasi

: MODEL TATA RUANG KOTA TAN1 YANG BERORIENTASI

EKONOMIS

DAN

EKOLOGIS

(STUD1

KASUS

DI

KABUPATEN GUWA, PROPINSI SULAWESI SELATAN)
Nama Mahasiswa : HASAN
Nomor Pokok

: P -10600039

Program Studi

: Pengelolaan Surnberdaya Alam dan Lingkungan

Menyetujui :

Komisi Pembibing

Prof. Dr.1d Bunasor Sanim. M.Sc.
Ketua

Prof. Dr. Ir. It Hadi S. Alikodra, M.S
Anggota

Ketua Program Studi,
Pengelolaan Smberdaya Alam
dan Lingkmgan

NJ;
Dr. IF, Suriono H. Sutiahio. M.S.
Tanggal Ldus: 17 November 2003

Dr. Moeliarno Dioiomrrtmo, MSA.
Anggota

Sekolah Pascasajana IPB

Penulis dilahirkan di Gowa hari Rabu tanggal, 12 Maret 1958 sebagai anak

sulung pasangan Haji Abd. Hasyirn Dg. Romo dan Hajja Sitti Djaenah Dg. Kenna
Menikah dengan Drg. Hj. Ratnawaty Assad pada tanggal 4 Desember 1982 dan
dikaruniai anolk (1) Muh. Nwhadi, (2) Muh. Arief Rosyid dan (3) Sitti Fatimah
Azsahra Pendidikan Sarjana Teknik Mesin di Universitas Muslim Indonesia, lulus
tahun 1984. Penulis tahun 1992, d i m di Program Studi Manajemen Perkotaan
pada Pascasarjana Universitas Hasanuddin, tamat 1994. Kesempatan melanjutkan

ke Program Doktor pada Program Shidi Pengelolaan Sumber Daya Alam dm
Lingkungan pada Sekolah Pascasarjana EPB tahun 2000 (smester Genap).

Penulis sebagai Pegawai Negeri pada &parkmen Pekerjaan Umum sejak
tahun 1975, ditempatkan di Sulawesi SeIatan pada Dinas Pekerjaan Umum Seksi

GoWakalar. Bidang tanggung jawab Penulis diawal karier ialah Bidang
Peralatan dan Perbekalan, Tim kajian agribisnis, terakhir sebagai Ketua Perencana

Jalan Kabupaten Go-

Tahun 1992- 1997 menjadi Anggota DPRD Gowa, juga

sebagai Dosen Luar Biasa pada Universitas Muslim Indonesia (UMI), Sekolah

Tinggi llmu Ekonomi Makassar (STIE YPUP), Ketua Dewan Pembina Pesantren

Darul Mustafa Yayasan Pengembangan Pemuda Muslim Indonesia, Wakil Ketua
Yayasan Bumi Hijau, Direktur kajian pengembangan Kawasan Timur Indonesia

Selama Program S3, menjadi pengunzs Forum Pascasarjana Sulawesi

Selatan, tahm 2002/2003 sebagai koodmtor wi1ayah DKI Jakarta, Jawa Barat

dan Banten pada Forum Mahasiswa Pascasarjana Indonesia. Karya ilrniah
berjudul Kota Tani sebagai Model Pembangunan berwawasan Lingkungan telah
d i s a j h pada Seminar Nasional Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di

BorongloE Gowa bulan Juni 2002. Makalah llmiah d i s a m m pada Pendidikan
Dai Muhammadiyah yang berjudul Perhian dan Potensi Wisata dalam
m e m b g u n ekonomi urnmat di Gowa pada bulan Mei 2003.

Karya Ilmiah

berjudd Kota Tani BorongloE sebagai pusat Tata Ruang Pertanim Gowa telah

disajikan pada Seminar dan Lokakarya di Gowa pada bulan Agustus 2003. Karyakarya ilmiah tersebut merupakan bagian dari program S3 penulis.

Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang melimpahkan rahmat hidayah-Nya
serta Sbalawat bagi Nabi Besar Muhammad SAW. yang membawa Islam sebagai
agama kedarnaian, ketenangan jiwa, sehingga pulisan

karya ilmiah sebagai

syarat penyelesaian Studi Dokbral di Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor,

Alharndulillah selesai. Terna penelitian yang dil&amhu sejak April 2002
sampai Juni 2003 ialah Kota Tani, dengan judul Model Tata Ruang Kota Tani

yang bmrientasi Ekonomis dan Ekologis di Kabupatm Gowa, Propinsi Sulawesi
Selatan .

Penulis mengucapkan terim kasih kepada Prof. Dr. Ir. Bunasor Sanim,
M-Sc., Prof. Dr. Ir. H. Hadi S. Alikodra, M.S. dan Dr. Maeljarno Djojornartono,

MSA selaku Ketua dan anggota komisi pembimbing. Orang Tua saya Haji Abdul
Has*

Daeng Romo dan Hajja Sitti Djaenah Daeng Kenna yang mendoakan,

juga Isteri dan anak saya Drg. Hj. Ratnawati Asaad, Muh. Nurhadi, Muh. Arief
Rosyid dan Sitti Fatimah Aszahrah dan segenap Ad&-adikku yang

banyak

mernbantu. Kepada Dr. N k r Nasdlah, M.Agr., Dr. Ir. A. Hasmuddin, M.Sc.,
Dr. A. Amir Wusri, SE, M.S., Ir. Achmad Nasirudin T, keluarga dm sanak farnili,

demikian halnya seangkatan saya Junaidi, Riwantoro, Muhammad Amin dan
Masnur Putra Halilintar, termasuk rekan-rekan lainnya Lebih khusus kepada
Ketua Program Studi PSL. Dr.Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS.,sesepuh PSL. h f

Dr. Ir. M. Sri Saeni, M.S. dan Direktur Program Pascasarjana IPB. Prof. Dr.
S y a d a Manuwoto, M.Sc., segenap Dosen, Bapak Rektor bersama jajaran d m

Pemda Kabupaten Gowa yang memberikan fasilitas dan bantuan melanjutkan
pendidikan. Saya menyam*

terima kasih seraya berdoa kepada Allah SWT.

semoga amal yang diberikan mendapat pahala d m kesuksesan tetap menyertainya
Semoga karya ilmiah ini hmanfaat bagi bagi Urnmat, clan negm.

-

Bogor, 10 November 2003

Hasan

Halaman
DAFTAR TABEL...............................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR

..
......................................................................................
XWI

D m A R LAMPIRAN

........................................................xix
.....................
.

PENDAHULUAN

BAB L

..........................................................................1

1.1 LatarBeMmg ............................................................................ 1
1.2 Perurnusan Masalah ....................................................................
3
1-3 Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................
5
1-4 Tujuan Penelitian ........................................................................8
1 -5 M d a a t Penelitian
9

..................................................................

BAB II

.

.

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................

1 0

2.1 Kota Tani .....................
.
.
.
.....................................................
1 0
2.2 Tata Ruang ................................................................................
1 4
2.3 Ekonornis................................................................................
1 8
2.4 Ekologis .......................................................................................
19
2.4.1 Daya Dukung Kota Tani....................................................
20
2.4.2 Rwng Terbuka Hijau ................................
.
..../
2.5 Pengertian Model .........................................................................
26
2.5.1 Jenis-jenis Model ...............................................................
26
2.5.2 Simulasi Model ..................................................................
27
2.6 Sistem Mormasi Geografi (SIG) ..............................................30
2.6.1 Pengertian Sistern Informasi Geografi (SIG) ....................
30
2.6.2 Komponen Dasar D d m Penggunaan
Sistern Infmasi Geografi (SIG) ......................................30
2.6.3 Kegmaan Sistern lnformasi Gee@ (SIG) .....................
31
2.6.4 Sistem Pembagian Wilayah Kawasan Peruntukan........... -31

BAB I11 METODOLOGI ..............................................................................
35

....................................................................
35
35
3.3 Konsep Dasar Pemilihan Lakasi Penelitiau ..............................36
3.4 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 39
3.5 Metade Analisis .........................................................................
39
3.5.1 Analisis Potensi Sumberdaya Wilayah ............................
39
3.1 Tempt dan Waktu
3 -2 Alat dan Bahan .......................................................................

3 -5 -2 Analisis Aspek Ekologis

................................................ -44

3.6 Aplikasi Sistem I n f o m i Geografi (SIG) ...................................
46
3.7 E h h s m Perencanaan .................................................................. 46

5 .7. Run Model dan Simulasi Komputer ...............................,.........
126
5 .7.1. Simdasi Perhmbuhan Penduduk Kota Tani
130
5.7.2. Simulasi antma Pmgan Kota Tmi dengan Komumsi
pduduk ........................................................................
131
5 -7.3. Simulasi Luasan Areal Fasilitas dengan Lahan Kota Tani
.......................................................................................
132
5 .7.4. Sirnulasi Luasan Permukiman Kota Tani
133
5.7.5. Simulasi Kekmdiaan Ruang Terbuka Hijau ...............134

................

......................

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 150
6.1 KESIMPULAN ......................................................................
150
6.2 SARAN ......................
,
.
.
......................................................152

D m A R PUSTAKA

....................................................................................
153

DAFTAR TABEL
Halaman

Nomor

.

1 Ukuran Baku Kota ..........................................................................................
25

2. Peringkat PDRB Kabupaten-Kabupatendi Sulawesi Selatan .......................38
3 . Format Tabel Analisis Skztlogrsun ..................................................................
43
4. Kriteria Penentuan Kawasan Hutan Lindung dan Penyangga.
5

.

.......................44

Penentuan Skoring Kemirhgan Lereng .........................................................
-44

6. Penentuan Skoring Kepekaan Jenis Tanah Terhadap Erosi ............................ 45
7. Penentuan Skoring Intensitas Hujan.........................
.
.
.
..............................44

8. PDRB Kabupclten Gowa Menurut Harga Konstan 1993 hhun f 998-2001.....47
9. Luas Daerah dan Pernbagh Daerah Administrasi di Kat,upten Gowa........50

.

10 Luas Daerah Menurut Ketinggian Daerah dan Kecamatan

di Kabupaten Gowa

...................................................................................
53

.

11 Luas Wilayah, Rumah Tangga, Penduduk,dan Kepdatan Penduduk di

....................................................
.......................... .
.
.
-56
57
12.Pruduksi Buah-buahan Menurut Jenisnya di Gowa (dalarn Ton) ..................
Kabu-

Gowa

13. Produksi Sayur Menunrt Jenisnya di Gowa

..................................................-58

.

14 Produksi Perkebunan Menurut Jenisnya di Gowa (Mam Ton)

......................59

1 5 . Kriteria Peruntukan Kawasstn Pertanian/Perkebunan .....................................61
16. Nilai Kesesuaian Lahan dengan Indeks Skor 70 sampai 80 ...........................
63
17.Nilai Kesesuaian Lahan dengan Indeks Skor > 80 dan < 125

.......................-64

18.Nilai Kesesuaian L . a h dengan Indeks Skor 125 mpai 165 .......................65

.................................................................69
70
20. Produksi Perkebunan Kabupaten Gowa .........................................................
2 1.Analisis Keunggulan Komparatif (RCA) Komoditas Perkebunan .................75
22.Laju Pertumbuhaa Penduduk Kawasan Kota Tani .........................................76
23. J d a h Unit Fasilitas serta lndeks Fasilitas M u p a t e n Gowa .......................78
19. Indeks Nilai LQ Kabupaten Gowa

109
24. Konsep Pengembangan Wisata Zoning ........................................................

.

.......................................................114
26 .Jenis Fasilitas Kawasan Kota Tani 2 ....................
.
.
.............................115
25 Jenis Fasilitas Kawasan Kota Taui 1

27.Jeais Fasilitas Kawasan Kota Tani 3

............................................................116

28.Jepis Fasilitas Kawasan Kota Tani 4

............................................................
1 18

29.Jenis Fasilitas Kawasan Kota Tani 5 ............................................................119
30 Jenis Fasilitas Kawasau Kota Tani 6

.

......................
.
.
.
............................
120

3 1.Jenis Fasilitas Kawasan Kota Tani 7

121
............................................................

.

32 Jenis Fasilitas Kawasan KO& Tani 8

............................................................
122

33 .Hail h d h i Ketersediaan RTH. Lahan Kota Tani. Fasilitas. Permukhan

dan Jwnlah Penduduk tahun 200 1 sampai tahun 2027 .................................136
34. Gambaran Model Kawasan Kota Tani yang Berorientasi Ekonomis clan

Ekologis ........................
......

...................................................................
139
35 .G a m h M d e l Daerah Hinterland Kawasau Kota Tani ..........................140
3 6 . Model Zonasi Kawasan Kota Tani 200 1 - 2027 ..................
..,.. .................145
3 7. Peruntukar~Ruang Ekologis - Ekonomis Kawasan Kota Tani

...................146

xvii

Nomor

Hahmm

.

1 S k a Permasal&n dm bncana M&l

2. Keraagka Pikir Kota Tani................................
.....
3

.

.................
......................................

Teda Rwng Kota Taai

5

8

Pola Pertumbuban dan Perkembang= Kota ddam Kaitmmya d e w
Perenaman Tata Ruang

.................................... ..................................... 1

7

.

4 Ilustrasi Hubngau antara Populasi Manwia, K e t e r s d m S u m M y a Alam.

........................................23
5 . Tahaj+tahap Simulasi Model........................................................................... 28
6 . KOSistem Panca Wilayah........................................................................32
7. Pola S i r k u h i Bintang ..................................................................................... 33
8. Pola Sirkulasi Cinch .......................................................................................
34
9. Peta L
o
w Penelitian ................................................................................. -35
10. Skema Rencana Kawasaa Koia Tani ..........
I 1 . Luas Daerah Admiaistrasi di KecmWm ~~GOWA ...................... 51
12. Persentase Penggunaan Laban ........................................................................ 52
13 . Histogram Indeks Fasilitas Kahqatm Gowa ................................................ 78
14. PoIa Intemksi Spasid Kawasm Kota Tani dengan Hinterland ......................84
15.Diagram A i r Interlrasi Sprmsial Kota Tani ........................,
.
.
...................86
16.Peta Kelas hmng dan Kelas Curah Hujan .................................................
97
. . . . ..........98
17.Peta Ketas Taxlab dan Kelas Kehggim (Elevasi) .....................
18.ZoaaSi Kawasan Budidaya Per&
Pangan ............................................ 99
19. Kawasan Permcauam WiKota Tani ...................................................... 103
20.Bnasi KaPermukhan Kota Tani .................................................... 104
21. K o m q Ruang Wisata Kota Tani ................................................................107
22. Konsep dan Sintesis Sirkulasi Wisata Kota Tani ....................................testes..
107
23. Skema Kegirltan Wisah Harian (day use) .................................................... 108
24.S h Kegiatan Wisata Mengimp (overnight use) ..................................... 108
25. Sketsa Model Kombinasi Kegiatan Kota Tani 1 ........................................112
26. Sketsa Model K o m b i Kegiatan Kuta Tani 2 ..................................... ...115
27. Sketsa Model Kombiaasi Keghtm Kota Tani 3 .......................................... 117
T

i Pencemaran dm Tingkat K d t a s Wdup

.

................................ . ..I18
119
29.Sketsa M&l Kombinasi Kegiatan Kota Tani 5 .........................................
30. Sketss Model Kombinasi Kegiatm Kota Tani 6 .......................,................. 120
3 1. Sketsa Model Kombioasi &@atan Kota Tani 7 .......................................... 121
.... ...... 122
32. Sketsa Model Kombinasi Keghtm b t a Taui 8 ...........................
2% Sketsa Model Kumbinasi Kegiatan Kota Tani 4

33. Sub Model Intet.aksi Pangan Kota Tmi, Laju APduksi Pangctn, bnsumsi

Penduduk, Divemi-

Pangan, serh Perbmbuhan fenduduk .................. I 2 8

34. Sub Model Luas Permukhan, I d a n Kota Tmi. serta Laju Koieksi

......... 129

.................................... 130
.
36.G d l c SimuIasi Pangan Kota Tani .......................................................... 131
37. G d & Simulasi Konsumsi Pmchhkterhadap Pangan ......................,........ 131
38. G d i k Simdasi-1
areal Fasilitas deagim taban Kota Tani .................. 132
39. Grafik Simuiasi Luas Permukinan Kota Tani ....................................
133
40.G r d k Simulasi Ketasdiaan R u a q Tetbuka Hijau .................................
134
41. Sketsa Mock1 Kombiaasi Kegiatan Kawasm Kota Tani ............................ 147
42. Peca lbmatik KoPa Tani Tahm 2006 .......................
......,
....................148
43. Peta Them&k KO& Tani Tabun 2027 .................................................. 149
35 Grafik Simdasi Patumbuhan Pendud& Kota Tani

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

.

1 Jenis. Bentuk, dan Sumber Pengambilan Data ...........................................160

2 . Kriteria Tinghat K e d a n Lahan Untuk Padi Sawah ................................161

.
4.
3

Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Padi Ladang...............................162

Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Jagung........................................163
5 . Kriteria Tigkat Kesesuaian Lahan Untuk Kedelai ...................................... 164

Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Kacang Tanah............................165
7. Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Kakao ........................................ 166

6

.

8. Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Jeruk ..............................
.
.......167
9. Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Kopi Rubusta .............................168
10.Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Kelapa........................................169

1 1. Kriteria Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Perikanan Tambak .....................170
12. Indeks Fztsilitas 12 K m t a n di Kabupaten Gowa .....................................171

.

13 Berbagai Spesies Satwa Liar Dilindungi wilayah mupaten Gowa
14. Indeks Penyebaran dm Pernusatan Fasilitas

.

...........175

.................................................176

15 Indeks Skoring Kesesuaian Lahan daerah Hinterland...................................

223

16. Tabel Simulasi Kota Tani 1 ...........................................................................236

1 7. Tabel Simulasi Kota Tani 2.........................................................................2 3 7
238
18. Tabel Simulasi Kota Tani 3 ...........................................................................

Nomor

..............................................................................
239
Peta Thematik Kesesuaian Lahan Kota Tani ...............................................240
................*.241
Peta Thematik Kesesuaian Lahan Kota Tani ......................
.
.
Indeks Kelas Kesesuaian Lahan ...................................................................242
Indeks Kelas Kesuaian Laban dm Kelas Elevasi ...........................*.........
243

1 . Lokasi Detail KO& Tani

2.
3.

4.
5.

Halaman

6. Zonasi Kawawn Peruntukan

........................................2 4 4
....................
.
.

7. Zonasi Konsep Wisata Kawasan Penurtukan

245
..............................................

8 . Insert 1 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani

..............................................2 4 6

Insert 2 Zonasi Konsep Kawasan Kota Taai

................................................
247

10. Insert 3 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani

................................................ 248

1 1 . Insert 4 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani

................................................249

9

.

250
..............................................
251
13.Insert 6 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani ................................................
252
14. insert 7 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani ................................................
12. Insert 5 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani

.

15 insert 8 Zonasi Konsep Kawasan Kota Tani

...............................................2 5 3

16. Rencana Jalan Lingkar Dalam Kawasan Kota Tani

.

17 Indeks Kelas Kesesuaian Lahan Kabupaten Gowa

254
.....................................

.....................................-255

..................................................................................
2 5 6
257
19. Kawasan Komervasi Kota Tani .................................................................
18. Diagram Simulasi

20.K r l m Konservasi Kota Tani (Lanjutan) .................................................
2 1. Industti Kerajinan KeciVRumah Tangga

257

.................................................... 258

258
22. Kunjungan Peneliti ke Kawasan Industri Kecil .........................................

......2 5 9
-259
24 . Kawasan Perencanaan Perikanan Danau Mawang ......................................
25 . Upacara Adat Sebagai Daya Tarik Utama Kawasan Wisa& ........................260
260
26. Area Sempadan Sungai DAS heberang ....................................................
27.Area Pertanian Kawwm Non Potensial Kota Tani ......................................261
-261
28. Area Persawahan Kawasan Kota Tani ........................................................
29. Area Perkebuuan Kawasan Kota Tani ...................................................262
30. Bagian Area Wisata Kawasan Kota Tani ....................................................
262
263
3 1 . D d Sempadan Sungai Area Wisah Kota Tani .......................................
.
.
.
23. Area Uji Coba Tanaman Sayuran Kota Tani ..........................

32. Area Kawasan Hutan Produksi Tetap Kota Tani

......................................... 263

BAB t
PENDAHULUAN
1.1 Lahr Belakang

Kabupaten Gowa merupakan salah satu wilayah yang memiliki kekayaan
surnber daya alam, budaya dan keindahan darn yang menarik. Potensi lainnya

adalah posisinya yang dekat dengan Makassar, bahkan merupakan pintu masuk
utama dari selatan Sulawesi Selatan menuju Kota Makasar. Hal ini merupakan

modal dasar dalarn menunjang pernbangunm daerah, baik pembangunan fisik

maupun pembangunan sosial dan ekonomi. Potensi surnber daya yang sudah
tergarap adalah potensi pertanian, perkebunan, perikanan, d m kehutanan. Sektor

pertanian merupakan sektor yang mendominasi kegiatan masyarakat dan rnampu
menyerap tenaga kerja sebesar 49% dari jumlah total penduduknya (BPS, 2000).

Selain itu, sektor ini juga mampu memberikan konbibusi penclapatan sebesar
46,79% (BPS, 2000). Untuk menunjang keberhasilan pembangunan d d , selain

mengelola ptensi yang ada secara baik dan tepat sasaran, dibutuhkan pula
sumber daya manusia berkualitas yang didukung oleh pemerintah dm masyarakat,
sebab d a m kenyataannya di lapang, potensi yang ada terutama potensi pertanian

belum dikelola secara optimal.
Kabupaten Gowa sebagai percontoha otonomi daerah, mempunyai visi
yang ingin rnewujudkan Kabupaten Gowa sejajar dengan Kabupaten daerahd a e d di Indonesia d m menjadi andalan di Sulawesi Selatan dalam upaya

mensejahterakan masyarakatnya. Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu
konsep pengembangan yang ditawarkan adalah model tata ruang Kota Tani yang

berorientasi ekonomi dan ekologis.
Keputusm

Menteri

Pekerjaan

Umurn

nomor

640KPTSI1986,

Menimbang: 1. Bahwa untuk perkembangan kota yang serasi dan tertib, kota-kota

di Indonesia hams mempunyai rencana tata ruang kota. Dan seterusnya diktum
keiiga: (1 ) Rencana tata ruang kota sebagaimana yang dimaksud secara berurutan

mulai dari Rencana urnurn tata ruang perkotaan, Rencana umum tata ruang kota,
Rencana detail tata ruang kota sampai rencaua teknik ruang kota. (2) Dalam ha1

terdapat kebutuhan m e n d e d akan salah satu jenis tata ruang kota, dapat

diselenggarakan penyusunan jenis tata ruang kota tersebut, tanpa mengkuti urutan

sebagaimana dimaksud pada poin ( I ) di atas, dengan tetap mengadakan tinjauan
seperlunya sebagai pedornan dalam penyusunan jenis rencana tata ruang kota
tersebut. (3) Tinjauan seperlunya sebagaimanrl pada poin (2) di atas, merupakan

kegiatan rnengadakan d i s a bagi jenis rencana tata m

g kota diatasnya yang

belum ada, dan termasuk kategori ini adalah tata nrang Kota Tmi.
Rencana umum tata m g kota adalah rencana pnanfaatan ruang yang
disusun untuk menjaga keserasian pembangunan antar sektor dalarn mgka

penyusunau dau pengendalian program-program pembangunan kota dalam jangka
panjang. Wilayah pe~ncrtnaanadalah wilayah yang d i m t b n pananfaatan

ruangnya sesuai dengan masing-masingjenis rencana tata ruang kota.
Dan disadari bahwa sampai saat ini perhatian pembangunan masih

didominasi oleh kota-kota besar, sebab semua kota-kota besar keberadaannya
tidak bedasarkan pada suatu perencanaan. Sehingga berbagai kondisi ymg tidak

di inginkan, seperti pemukiman kumuh, kemacetan lalu lintas, ketidakteratmm
dan ketidak seimbangan kebutuban ruang terbuka dapat terlihat disetiap kota

besar. Di lain pihak, potensi lahan yang dimiliki Indonesia sebagian besar tidak
dapat dioptimakan pemanfmtannya, utarnanya dalam pertumbuhan di sektor

ekonomi. Sebagai contoh, sektor pertanian belum optimal diolah secara terpadu

dan bersinergi antar potensi yang ada, W a n penggarapannya tidak sampai pads
skala ekonomi sebab oleh masing-masing masyzurrkat khususnya pet& banya
mempunyai tanah garapan yang kecil urnurnnya rata-rata hanya sampai 0,5 hektar,
Berhubung sektor pertanian yang mendominasi aktifitas rnasyarakat di

perdesaan, maka solusi penataan seyogyanya difokuskan pada sektor pertanian.
Dan potensi yang tersedia disinergikm pemanfaatannya, kalau kondisi sinergitas

sudah terwujud maka akan rnembentuk suatu stmktur masyarakat yang produktif

dan pada akhimya mencapai kesejahteraan sebagaimana tujuan dari Kota Tani.
Pengembangan Kota Tani ditujukan untuk memperkuat ketahman desa,
mengingat fungsi daerah perdesaan yang =gat

penting yaitu: (1) untuk

mensuplai bahan pangan untuk daerah di perkotaan; (2) mensuplai tenaga kerja

untuk pembangunan di perkotaan; (3) mensuplai bahan baku untuk industri, m t a
(4) menghasilkan komoditas untuk ekspor.

Dengan konsep pengembangan ini, h a p k a n akan memperlihatkan suatu

pertumbuhan yang berbasis pertanian, dimana di satu sisi masyarakat tani akan
mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya sqerti kebutuhan

akan sarana produksi, jasa distribusi dan sebagainya. Sedangkan di sisi lain, tetap
menjaga d m mempertahankan keseimbangan lingkungan. Untuk mewujudcan ha1
tersebut, ketersediaan data dan i n f o m i yang lengkap ddam melakukan
pengembangan Kota Tani sangat dibutuhkan, dan salah satu program yang dapat

membantu yaitu dengan menggunakan Sistem I n f o m i Geografi (SIG) yang

dilengkapi dengan beberapa perangkat lmak penunjang.
Pengembangan wilayah dengan pendekatan Kota Tani yang terintegrasi

dengan SIG, memiliki kelebihm yaitu data akan dipelihara dalam bentuk digital.
Disarnping itu, pencarian dan penarnbahan data serta informasi spasial yang

terkait dengan pengembangan wilayah akan mudah dilakukan. SIG juga
mernudahkan dalam melakukau proses overlcry beberapa peta tematik.
Dalam pengembangan model, variabel yang digunakan adalah vsuiabel
ekonomi, sosial dan ekologis. Dari analisis variabel sosial dan ekonomi,

diharapkan melahirkan h i 1 untuk rnengetahui potensi sumberdaya, tingkat
perturnbuhan maupun perkembangan wilayah. Sedangkan analisis variabel

ekologis, diharapkan hasihya dapat dipaka sebagai barometer dalam menjaga

pakernbangan wilayah, tetap berada pada keseimbangaa untuk kepentingan
lingkungan hidup yang merupakan wujud dari kesejahteraan. Selanjutnya dalam

melakukan prediksi, digunakan andisis sistem dengan pernodelan sistem dinamis
yang menggunakan perangkat lunak pwerSim. Untuk memudahkan pertunusan

hasil a d i s i s dari interaksi variabel, ditampilkan dalam kntuk diagram simulasi
komputer, yang grafiknya dapat diinterpretasi untuk kepentingan rencana.
1.2 Pemmusan Masalah

Kabupaten Gowa letaknya menyatu dengan Makassar ibukota Propinsi

Sdawesi Selatan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia, merupakan barometer
clan representasi yang rentang dengan pertumbuhan tidak terkendali. Perluaszln

daerah terbangun untuk permukirnan dan aktifitas ekonomi mengakibatkan ti&
tersedianya ruang terbuka, yang mengurangi daya dukung lingkungan dan

akhirnya mengganggu ekosistem, oleh sebab itu perlu penelitian dalam rangka
perencanaan pembangunan jangka panjang, sesuai keputusan Menteri PU nomor
640/KPTS11986, bab.3 bagran I ayat 10. Tahapan pembangmaa berisikan arahm

prioritas tahapan pel+

pernbangumn kota selarna 20 (dua puluh) tahun,

yang dibagi dalam tahapan 5 tahunan, maks perhitungan efektif perencanaan
s
a
m
e &un

2027 dilakukan, mengingat penelitian mulai tahun 200112002 dan

5 tahun pertama merupakm persiapan, analisis dan sosialisasi. Dengan penelitian,

maka akan ditemukan model untuk mensin-

potensi kawasan yang meliputi

kawasan budidaya, konmasi, industri keciUrurnah tangga dan wisata yang
menonjolkan sektor perkmian sebagai inti, ha1 ini

mengantisipasi kondisi-kondisi yang akan merugikan kesejah-

d i p k a n dapat
mahluk hidup,

khususnya manusia.

Bebempa pertllasalahan sebagai substansi penelitian ini adalah:
(1)

Apakah tata rwmg yang berorientasi ekonomis dan ekologis pada model

Kota Tani telah sesuai untuk pemdaatan sumberdaya, sekrapa bear
pengaruhnya hingga tahun 2027.

(2)

Apakah tata ruang y m g berorientasi ekonomis dan ekologis pada model
Kota Tani memperhitungkan pertumbuhan penduduk hingga tahun 2027.

(3)

Apakah tata ruang yang berorientasi ekonomis dan ekologis pada model
Kota Tani sudah memberikan tingkat pendapatan petani yang optimal,

seberapa besar peningkatannya h g g a tahun 2027.
(4)

Apakah tata ruang yang berorientasi ekonomis dan ekologis pada model
Kota Tani telah memenuhi kriteria kualitas lingkungan yang diinginkan

dengan mengalokasikan ruang terbuka hijau yang cukup dilihat dari aspek

konse~asi, kenyamanan clan pengembangan wisata, seberapa besar
kebutuhannya hingga tahun 2027.
(5)

Apakah tata ruang yang berorientasi ekonomis dan ekologis pada model
Kota Tani telah memenuhi tuntutan failitas sarana dan prasarana

permukiman, seberapa besar kebutuhannya hingga d u n 2027.

(6) A@

tata m g yang berorientasi ekonomis dan ekologis pada model

Kota Tani telah memperhitungkan dan mernanfaatkm interaksi spasid antar
wilayah hingga tahun 2027.

Perhunbuhan
pduduk

Lahanpetanim

Sempit

T

Faktor Ekonomis:

- PenMatan petanit
Kerniskinan.

+
Faktor Ekologis:
M a d a h Kualitas
Lingkungan

t 1
2 Perkembangan

A

perkotaan
A

Tata ruang ekonornis
Ruang Terbuka

Hijau

prasarana

pemukiman
-

Gambar 1. Skema Perrnasalahan dm Rencana Model Tata Ruang Kota Tani
13 Kerangksl Pemikiran Teoritis

Menurut Dunkerley (1983) masalah lahan perkotaan sangat kompleks

karena banyaknya interaksi p e w Isthan. Permdimtan lahan di perkotaan di
semua negm menghadapi masalsth-masalah serius, karena playanan terbatas dan

cenderung ditujukan pada tuntutan yang

bersaing. Jayadinata (1 999)

mengemukakan bahwa penggunaan tanah di kota ham sesuai dengan kebutuhan

sosid dan ekonomi serta seiaras dengan kepentingaa urnurn, sehingga selain dari
perurnahan harus tersedia juga prasarana sosial ekonomi yang cukup seprti

prasarana yang diperlukan dalarn m e n d nafkah, keindahan dm keamanan.

Untuk memenuhi hal ini digunakan pengaturan, baik menurut ukuran baku,
maupun dengan perpajakan. Dengan pengaturan tersebut, diusahakan untuk
meningkatkan kebetahan penduduk di kota, yaitu menjaga mutu lingkungan fisik

di kota yang menyebabkan penduduk kota rnendapatkan kesejahteraan jiwa raga
dan sosiai sehagai salah satu bentuk pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari.

Oleh Budihardjo (1 W3) mengemukakan prinsip penggunaan ruang yaitu:
1 . Memaksimumkan

kenyarnanan

dan

produktivitas

suatu

wilayah

dengan biaya yang sedikit mungkin.
2. Maksimurnkan i n t d i spasial dengan upaya d

m biaya kecil.

3. Menempatkan kegiatan ekonorni sedekat mungkin sehingga dapat dicapai
efesiensi yang m h i r n u m .

Ketiga hal tersebut sekaligus m e r u m kondisi ideal yang dihampkan
dapat tercapai, sebab kota-kota yang ada di Indonesia, masih memerlukan

pernknahan. Sejalan dengan pendapat Budihdjo, Jayadinata (1 999) bahwa
dalam pengaturan prasarana sosial ekonomi secara terpusat, yang diperhatdcan

adalah meminim*

jar& rata-rata dari tempat tinggal ke lokasi prasarana sosial

ekonomi tersebut.

Dalam konteks perkembangan filsafat perencanaan, Soegijoko (1 997)
menekankan bahwa perencaman tata ruang kota dewasa ini mencakup pengertian
yang luas, yaitu merencanakan lingkungan permukirnan kota di wilayah dalam

lhgkup peruntukan lahan dan seluruh fasilitasnya untuk kegiatan bekerja, rekreasi

dan permukiman, demi berlangsungnya kehidupan masyarakat kota, layak dan
baik. Berbagai kebijaksanaan telah dikelurkan oleh pemerintah, namun hingga

tahun 2002 belum banyak mernberikan dampak positif terhadap kesejahteman
masyarakat. Menurut Sanim (1999-2000), Kebijaksanaan adalah peraturan yaug

telah dinmuskan clan setuju dilaksanakan guna rnempengaruhi

keadaan

(mempengaruhi pertumbuhan), baik besaran maupun arah yang melingkupi

kehidupan masyarakat.
Kebijaksanaan -tam

ruang sesuai RUTR (1 995) Kabupaten Gowa akan

diarahkan melalui:

-

Pengelolaan kawasan lindung, didalamnya yaitu kawasan yang memberikan
perlinduugan kawasan bawahamya, kawasan perlindungan setempat, kawasan

suaka alam dan cagar budaya serta k a w m rawan h c a n a dam.

- Pengelolaan kawasan perdesaaan, kawasan perkotaan dan kawasan tertentu pada
memanfaatkan ruang secara optimal, efisien dm efektif.

-

Pengembangan kawasan permukirnan, kebutuhan, pertmian, pertambangan,
perindustriafi, pariwisata clan krtwasan lainnya.

-

Panbangunan yang diprioritaskan, sesuai potensi dan perkembangan yang
dicapai, serta prospek pengembangan dm pengamanannya di masa datang.
Menurut Todm (1994) strategi pembangunan nasional ekonomi yang

k r l a u h k a n pada prioritas pertanian dan ketenaga kerjaan, minimal harus
memenuhi tiga unsur pelengkap dasar, yaitu: (1) percepatan pertumbuhan output

melalui penyesmian teknologi, kelemhagaan, dan insentif harga yang dirancang
khusus untuk rneningkhn produktivitas para petani kecil; (2) peningkatan
pemhtaan domestik dari output pertanian clan didasarkan pada strategi

pembangunan perkotaan, berorientasi ketenaga kerjaan; dan (3) diversifikrtsi
kegiatan pembangman perdesaan padat karya non pertmian, langsung atau tidak

dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.
Munir (1986), kemakmm bisa dilihat dari k b q y pendekatan, dari segi

ekonomi tolok ukumya adalah padaptitan perkapita. Dalam aualisa ekonomi
secara makro sederhana, maka sesungguhnya pendapatan yang kita peroleh akan

kita konsurnsi dm ditabung untuk investasi: Y = C + S kalau I = S,
artinya yang di investasi adalah semua tabungan maka: Y = C + I,

Swam rata-rata: YIP = C/P + YP
Sasaran pokok adalah menaikkan YIP atau pendapatan per kapita.
Keterangm: Y = Income, P = Population, C = Consumption, I = Investment, dan
S = Saving.

Beberapa bidang penting yang dianalisis dalarn ekonomi pernbangunan
antara lain mengenai masalah pembentukan modal, perdagangan luar negeri,

masalah pengerahan tabungan, masalah bantuan luar negeri, persoalan dalam
sektor pertanian atau i n d h dan masalah pendidikan yang dalam analisa ditelaah

peranannya dalarn menciptakan pembangman. Sedangkan menurut Daldjoeni dan
Suyitno (1 985), manusia tidak &pat melepaskan diri dari kaitan-kaitan ekologis
dalam ekosistem. Karena pembangman, juga pembangunan perdesaan addah

bagi manusia maka rencana-rencana pembangunan, tidak boleh mengabaikan
pwtimbangan ekologis.

Perbmbuhan
Penduduk

Kebijakan
Pemerintah

Ekonomi

-

kedrn

4

4

Penurunan mum

Syarat:

Luas KO& populasi, luas lahan
pertanian ramah r i g a n ,
p e n ~ ~ p e r t u m b *

+-

penerapan teknologi &

tinggi. kebersamaan

,

Peratumn Pendukma

Perenmaan

R terbuh

Fasum &up,
F a . ekologis

4
Partisipasi

Kota Tani
-

Perbankan
Tuj-

prinsip penggunaan ruang:

Mcngoptimalkan h g s i eko1ogis
dan -fitas
Wilayah ,

Mengoptimalkan interaksi spasial.
Menempatkan kegiaian ekonomi
sedekat mungkm untuk efisiensi
rang optimum

K h p m w i l bertujuan:
Suplai Pangan ke Kota
Suplai Tenaga Kerja
Hasilkan Bahan Baku
Hasilkan kornoditas eksport

.

v

+-

Pertmian bemjuan:
Kcmhmgkm sistem dan usah agribisnis
Meningkatkan -tan

desa kota

A
L,

-

I

Tujuan peneliiian mengajuh konsep Kota
Tani yang ekonomis dan ekologis dilihat dari
kriteria:
I. P e m d a a m Sumkdaya
optimal
2. P
~ pendudukb
~
3. Kombinasi al&
kegiatan p t m i d u s a h a
4. Kualitas lingkungan dengan megalokasikan
kebutuhan nrrtng Muka hijau.
S.K&utuhan sarana dan prasarana permukiman

Gamhar 2. Kerangka Pikir Kota Tani

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melabirkan satu model tata ruang Kota Tani
yang didasarkan pada potensi sumberdaya dengan berorientasi ekonomis dan
ekologis dengan memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Merencanakan zonasi kawasan yang krorientasi ekonomis dan ekologis pada

model Kota Tani sesuai dengan pemanfaatan sumt>erdayasecara optimal yang

digambarkan dengan penempatan pertanian kdasarkan kesesuaian lahan
hingga tahun 2027.
2. Merencamkan Tata ruang Kota Tani sesuai pertumbuhan penduduk dilihat

dari kecukupan area permukiman, dan tempat h s a h a sampai dengan 2027.

3. Merencanakan kombinasi kegiatan pertanian dalam skala ekonomi yang
mampu memberikan optimalisasi tingkat pendapatan hingga tahun 2027.
4. Merencanakan Ruang Terbuka Hijau yang memenuhi kriteria kualitas

lingkungan dari segi konsewasi, kenyamanan, dan pngembangan wisata
hingga tahun 2027.
5. Menghitung fasilitas,

dan prasarana permukiman pada Kota Tani

hingga tahun 2027.

6. Merencanakan intemksi spasid antara kawasan K o h Tani dengan wilayah
yang ada di sekitarnya hingga tahun 2027.
1.5 Manfaat Penelilian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai krikut:
1. Sebagai bahan acuan dalam melakukan kegiatan perencanaan pembangunm

yang berdasarkan potensi sumberdaya untuk mengatasi persoalan khususnya
pa& perkotaan, dan keberpihakannya kepada optimalisasi di sektor pertanian.

2. Pedoman bagi pemerintah dalarn pengambilan keputusan wilayah dan tata
ruang yang berorientasi ekonomis dan ekologis.
3,

Lahimya satu model tata ruang yang berorientasi ekonomis dm ekologis

dalarn mendukung pernbangunan berwawasan lingkungan yang akan menjadi

acuan dalm mengarahkan pembangunan.
4. Dengan model tata ruang Kota Tani diharapkan mengmmgi ketergantungan

daerah perdesaan terhadap daerah perkotaan.
5 . Pedoman bagi wur-unsur penentu kebijakan pembangunan, masyarakat dan

kelembagaan lainnya dalam menilai perturnbuhan, sekaligus dijadikan norma
pembatas disektor pmadaatan kawasan dan ruang.
6. Turut membantu meningkatkan penyerapan tenaga kerja disektor pertanian

yang berslrala ekonomis dan terencana, yang dengan demikian akan
meningkatkan pendapatan rnasyarakat petani.
7. Bagi ilmu pgetahuan clan teknologi, penelitian ini diharapkan akan dapat

memberikan sumbangan pemikiran pada bidang relevan dan sebagai data

dasar bagi penelitian lanjutan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kota Tani

Kota Tani, konsepnya murni dalam menata potensi, dengan ciri khas
Indonesia berbasis budidaya pertanian, konservasi sumbedaya alam, wisata dm

pengembangan potensi daer