Pengaruh Komunikasi Visual terhadap

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 28 No. 2 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 7 Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Variabel Koefi- sien regresi Stan- dar Er- ror Beta t hitung Sig. Konstanta 0,787 1,239 0,636 0,526 X 1 0,147 0,073 0,134 2,014 0,046 X 2 0,364 0,125 0,246 2,903 0,004 X 3 0,230 0,113 0,158 2,040 0,044 X 4 0,279 0,095 0,229 2,924 0,004 X 5 0,407 0,089 0,287 4,571 0,000 R Multiple R = 0,834 R Square R 2 = 0,695 F hitung = 51,055 Sign. F = 0,000 ɑ = 0,05 n = 118 Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,787 + 0,147 X 1 + 0,364 X 2 + 0,230 X 3 + 0,279 X 4 + 0,407 X 5 1. b 1 = 0,147 Nilai koefisien regresi b 1 menunjukkan bahwa jika variabel Komunikasi Visual X 1 meningkat, maka akan dapat meningkatkan variabel Proses Keputusan Pembelian Y. 2. b 2 = 0,364 Nilai koefisien regresi b 2 menunjukkan bahwa jika variabel Pencahayaan X 2 meningkat, maka akan dapat meningkatkan variabel Proses Keputusan Pembelian Y. 3. b 3 = 0,230 Nilai koefisien regresi b 3 menunjukkan bahwa jika variabel Warna X 3 meningkat, maka akan dapat meningkatkan variabel Proses Keputusan Pembelian Y. 4. b 4 = 0,279 Nilai koefisien regresi b 4 menunjukkan bahwa jika variabel Musik X 4 meningkat, maka akan dapat meningkatkan variabel Proses Keputusan Pembelian Y. 5. b 5 = 0,407 Nilai koefisien regresi b 5 menunjukkan bahwa jika variabel Aroma X 5 meningkat, maka akan dapat meningkatkan variabel Proses Keputusan Pembelian Y. Koefisien Determinasi Nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebesar 0,695. Nilai R 2 tersebut menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Visual X 1 , Pencahayaan X 2 , Warna X 3 4 5 sebesar 69,5 terhadap variabel Proses Keputusan Pembelian Y, sedangkan sisanya yaitu sebesar 30,5 variabel Proses Keputusan Pembelian Y akan dipengaruhi beberapa variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Pengujian Hipotesis Uji F Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H : variabel Komunikasi Visual X 1 , Pencahayaan X 2 , Warna X 3 , Musik X 4 dan Aroma X 5 tidak berpengaruh signifikan secara bersama- sama terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Ha: variabel Komunikasi Visual X 1 , Pencahayaan X 2 , Warna X 3 , Musik X 4 dan Aroma X 5 berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Berdasarkan hasil pengujian simultan dapat diperoleh nilai signifikan F sebesar 0,000 dan nilai alpha yang digunakan sebesar 0,05. Nilai kolom signifikasi F 0,000 ɑ 0,05 maka H ditolak Ha diterima. Uji t Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H : variabel Komunikasi Visual X 1 , Pencahayaan X 2 , Warna X 3 , Musik X 4 dan Aroma X 5 tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Ha: variabel Komunikasi Visual X 1 , Pencahayaan X 2 , Warna X 3 , Musik X 4 dan Aroma X 5 berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Berdasarkan hasil uji t dapat disimpulkan bahwa setiap variabel bebas memperoleh tingkat signifikan kurang dari 0,05 maka H ditolak Ha diterima. Terdapat satu variabel bebas yang dominan pengaruhnya terhadap Proses Keputusan Pembelian yaitu Aroma X 5 karena memperoleh nilai koefisien beta yang paling besar yaitu sebesar 0,407 dan nilai t hitung yang paling besar yaitu sebesar 0,287. Berikut ini, pembahasan mengenai hasil penelitian pada masing-masing variabel:

1. Pengaruh Komunikasi Visual terhadap

Proses Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis data pada uji t, dapat diperoleh hasil bahwa Komunikasi Visual X 1 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai signifikasi t sebesar 0,046 ɑ 0,05. Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 28 No. 2 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 8 Levy and Weitz 2001:556 yang mengatakan bahwa: “Consumers purchasing behavior is also influenced by the stores atmosphere. Notice how your eye moves to an attractive, informative sign in a department store.” Perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh atmosfer toko. Saat konsumen berada di department store biasanya konsumen akan melihat secara tidak langsung pada tanda-tanda yang bersifat menarik dan informatif. Diperjelas pula oleh konsep dari Levy and Weitz 2001:576 yang mengatakan bahwa: “Visual communications comprising graphics, signs, and theatrical effects, both in the store and in windows help boost sales by providing information on products and suggesting items or special purchases. Signs and graphics also help customers find a department or merchandise. ” Komunikasi visual terdiri dari grafis, tanda-tanda yang digunakan untuk membantu meningkatkan penjualan dengan memberikan informasi mengenai produk dan menyarankan item atau pembelian khusus. Tanda dan grafis juga membantu pelanggan menemukan toko atau barang dagangan. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pragita, Fauzi dan Kumadji dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Suasana Toko terhadap Emosi dan Dampaknya Kepada Keputusan Pembelian dengan menggunakan analisis Partial Least Square PLS yang diperoleh hasil bahwa Komunikasi Visual berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Emosi Pengunjung. 2. Pengaruh Pencahayaan terhadap Proses Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis data pada uji t, dapat diperoleh hasil bahwa Pencahayaan X 2 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai signifikasi t sebesar 0,004 ɑ 0,05. Hasil penelitian ini mendukung konsep dari Lusch, Dunne and Gable 1990:497 yang berpendapat bahwa “The degree of lighting can also change the atmosphere ”; tingkat pencahayaan juga dapat mengubah suasana. Penerapan pencahayaan pada suatu restoran dengan alat yang berbeda akan menghasilkan tingkat pencahayaan yang berbeda dan akan menciptakan suasana yang berbeda-beda pula pada restoran tersebut. Penerapan pencahayaan yang bervariatif pada suatu restoran akan menarik hati konsumen untuk Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pragita, Fauzi dan Kumadji dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Suasana Toko terhadap Emosi dan Dampaknya Kepada Keputusan Pembelian dengan menggunakan analisis Partial Least Square PLS yang diperoleh hasil bahwa Pencahayaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Emosi Pengunjung. 3. Pengaruh Warna terhadap Proses Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis data pada uji t, dapat diperoleh hasil bahwa Warna X 3 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai signifikasi t sebesar 0,044 ɑ 0,05. Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pragita, Fauzi dan Kumadji dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere Suasana Toko terhadap Emosi dan Dampaknya Kepada Keputusan Pembelian dengan menggunakan analisis Partial Least Square PLS yang terbukti bahwa Warna berpengaruh signifikan terhadap Emosi. Artinya, semakin baik aspek warna yang ada di dalam toko, maka melalui emosi pengunjung tersebut akan berdampak kepada keputusan pembelian. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan konsep dari Berman and Evans 1992:467 yaitu “Bright, vibrant colors contribute to a different atmosphere than light pastels or plain white walls. ” Warna-warna yang cerah mampu memberikan kontribusi untuk suasana yang berbeda daripada penggunaan warna pastel terang atau dinding putih polos. Perbedaannya adalah tembok di Madam Wang Secret Garden Cafe berwarna putih dan pastel, namun hasil analisis uji t mengatakan Warna berpengaruh signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian. Dapat disimpulkan pula, bahwa dengan penggunaan warna-warna pastel dan putih ternyata mampu menciptakan suasana yang diminati oleh para konsumen sehingga berdampak pada terciptanya keputusan pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 28 No. 2 November 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 9 Pembelian Berdasarkan hasil analisis data pada uji t, dapat diperoleh hasil bahwa Musik X 4 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Proses Keputusan Pembelian Y. Hal tersebut terbukti dari perolehan nilai signifikasi t sebesar 0,004 ɑ 0,05. Hasil penelitian ini mendukung konsep dari Levy and Weitz 2001:580 , “Retailers can also use music to impact customers behavior. ” Pengecer juga dapat menggunakan musik untuk mengetahui dampak perilaku pelanggan dan Hawkins, Best and Coney yang berpendapat bahwa “Music influences consumer moods, which influence a variety of consumption behaviors ” musik mempengaruhi suasana hati konsumen, yang dapat mempengaruhi berbagai perilaku konsumsi. Dampak perilaku pelanggan atau konsumen terhadap penerapan musik pada suatu restoran adalah terciptanya keputusan pembelian di restoran tersebut. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pragita, Fauzi dan Kumadji dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Store Atmosphere